Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PELAT LANTAI

Gambar 2.1 Denah Pelat Lantai

A. Spesifikasi
Pada perencanaan struktur gedung, langkah yang paling awal adalah melakukan
perhitungan lantai. Pelat lantai yang direncanakan menggunakan sistem penulangan
pelat dua arah. Pelat lantai yang direncanakan pada bangunan yaitu :
Jenis lantai = dak beton bertulang
Mutu beton = 25 Mpa,
Mutu baja tulangan :
ø ≤ 12 mm, fy = 240 Mpa
ø > 12 mm, fy = 390 Mpa
Pelat lantai yang direncanakan menggunakan sistem penulangan pelat dua arah

B. Pembebanan
Pelat lantai pada bangunan ini dirancang untuk dapat menahan beban mati dan hidup.
Beban-beban yang diperhitungkan pada perancanaan pelat lantai yaitu:
1. Beban mati
Sesuai dengan ketentuan pembebanan pada gedung (PPURG 1987), yang
termasuk beban mati dalam pelat ini adalah:
Tabel 2.1 Beban Mati pada Plat Lantai

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Jenis Beban Tebal (mm) Uraian Berat (kN/m2)
Pelat 130 kN/m3
0,13 m x 24 3,12
Keramik 0,01 0,01 x 24kN/m3 0,24
Spesi 0,02 0,02 x 21kN/m3 0,42
Pasir 0,03 0,03 x 16kN/m3 0,48
Mekanikal dan
0,25 kN/m3 0,25
Elektrikal -
Plafond dan
20 0,11 + 0,07kN/m3 0,18
penggantung
Sanitasi 0,1 kN/m3 0,1
TOTAL (DL)   4,79

2. Beban Hidup
Sesuai dengan ketentuan pembebanan pada gedung (PPURG 1987), beban hidup
yang diperhitungkan pada perencanaan plat adalah:
Tabel 2.2 Beban Hidup pada Plat
Jenis Beban Tebal (mm) Uraian Berat (kN/m2)
Beban hidup - 2,5 kN/m3 2,5
TOTAL (LL)   2,5

3. Beban terfaktor
Beban hidup merata = WLL = 1,6 LL = 1,6 x 2,5 =4 kN/m2
Beban mati merata = WDL = 1,2 DL = 1,2 x 4,79 = 5,748 kN/m2
Total = Wu = WLL + WDL
= 4 kN/m2 + 5,748 kN/m2
= 9,748 kN/m2
C. Perencanaan Pelat (Sumber: SNI 2847 2019)
Untuk merencanakan pelat lantai dibutuhkan data-data seperti dimensi balok
dan luasan pelat yang akan ditinjau.
Luasan Pelat : 3000 x 4500 mm
Dimensi balok :
a. Preliminary Design
1. Balok Induk (Arah X)
Bentang Balok (L) = 6000 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Tinggi Balok (h) = 375 mm
Lebar Balok (b) = 250 mm
2. Balok Induk (Arah Y)
Bentang Balok (L) = 4500 mm
Tinggi Balok (h) = 300 mm
Lebar Balok (b) = 200 mm
3. Balok Anak
Bentang Balok (L) = 4500 mm
Tinggi Balok (h) = 250 mm
Lebar Balok (b) = 150 mm
b. Analisis lendutan pada plat lantai
Keterangan :
Ec = 4700√f’c
= 4700√25
= 23500 Mpa
1
I plat = bh3
12
1
= × 4500 × 1303
12
= 823875000 mm4
5q L4
∆ =
384EI
5 × (6,72 ×10 -3 ) × ( 45004 )
=
(384) × (23500) × ( 823875000 )
= 0,00185 mm
∆ izin = L/360
= 4500/360 = 12,5 mm (∆ izin > ∆ yang terjadi) (OK!)

c. Perhitungan Tebal Pelats


Ecb × I b
αfm =
Ecs × Is
dimana:
Ib : Momen inersia penampang bruto balok terhadap pusat mm4

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Is : Momen inersia penampang bruto pelat terhadap sumbu pusat
yang ditentukan dengan menghitung α f dan β t
Ecb : Modulus elastis beton balok Mpa
Ecs : Modulus elastis beton slab Mpa
ln : Panjang bentang bersih yang di ukur muka ke muka tumpuan
dengan asumsi,
Ecb = Ecs = 4700√ f'c (SNI 2847 2013 – beton hal 61)
= 4700√ 25
= 23500 Mpa
b h3
Ib =
12
250 ×350 3
=
12
= 10,986 x 108
L h3
ls =
12
4500 × 1303
=
12
= 8,238 x 108
Ecb × I b
αfm =
Ecs × Is
23500 × 10,986×108
=
23500 × 8,238×108
= 1,333 <2
ln
β =
Sn
ln = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm
Sn = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)
= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
4325
β =
2750

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


= 1,5727 < 2 (Pelat dua arah)

Syarat tebal pelat sebagai berikut :


fy
h = (
ln (0,8 +
1400
) )
36+5β( afm -0,2)
24 0
h = (
4325 (0,8 +
1400
) )
36+(5×1,5727)(1,333-0,2)
h = 93,545 mm (Syarat tebal pelat > 125 mm)
Maka tebal pelat dapat diambil = 130 mm
d. Perhitungan momen yang bekerja dengan metode koefisien momen
Dalam perencanaan pelat lantai pada bangunan ini, perhitungan koefisien
momen menggunakan metode Mc Arthur.
a) Pelat 1 (Case 4)

la = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)


= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
lb = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


275 0
m = = 0,636 ≈ 0,6
4325
b) Pelat 2 (Case 8)

la = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)


= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
lb = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm
275 0
m = = 0,636 ≈ 0,6
4325
c) Pelat 3 (Case 2)

la = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)


= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
lb = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm
275 0
m = = 0,636 ≈ 0,6
4325
Tabel 2.2 Hitungan Momen Negatif Pada Tepi-tepi Menerus
Momen Negatif
Tipe Koefisien Mome
C(1,2DL + 1,6LL)L² kNm
n

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Pelat 1 Ca neg 0.089 Ma neg 0,089 × 9,748 × 2.25² 6.5610133
(Case 4) Cb neg 0.011 Mb neg 0,011 × 9,748 × 4,8² 2.0057668
Pelat 2 Ca neg 0.08 Ma neg 0,08 × 9,748 × 2.25² 5.89754
(Case 8) Cb neg 0.018 Mb neg 0,018 × 9,748 × 4,8² 3.2821638
Pelat 3 Ca neg 0.081 Ma neg 0,081 × 9,748 × 2.25² 5.9712593
(Case 2) Cb neg 0.01 Mb neg 0,01 × 9,748 × 4,8² 1.8234243

Tabel 2.3 Hitungan Momen Positif


Momen Positif
Tipe Koefisien MDL = C(1,2DL)L²
Momen kNm kNm
MLL = C(1,6LL)L²
0.05
Ca Pos DL Ma DL 0,053 × 5,748 × 2,75²
3 2.3038703
2.16531
Pelat 0.06
Ca Pos LL Ma LL 0,067 × 4 × 2,75²
1 7 2.02675
(Cas 0.00
Cb Pos DL Mb DL 0,007 × 5,748 × 4,325²
e 4) 7 0.7526395
0.71302
0.00
Cb Pos LL Mb LL 0,009 × 4 × 4,325²
9 0.6734025
0.04
Ca Pos DL Ma DL 0,048 × 5,748 × 2,75²
8 2.086524
2.02639
Pelat 0.06
Ca Pos LL Ma LL 0,065 × 4 × 2,75²
2 5 1.96625
(Cas 0.00
Cb Pos DL Mb DL 0,007 × 5,748 × 4,325²
e 8) 7 0.7526395
0.71302
0.00
Cb Pos LL Mb LL 0,009 × 4 × 4,325²
9 0.6734025
0.03
Ca Pos DL Ma DL 0,034 × 5,748× 2,75²
4 1.4779545
1.61623
Pelat 0.05
Ca Pos LL Ma LL 0,058 × 4 × 2,75²
3 8 1.7545
(Cas 0.00
Cb Pos DL Mb DL 0,004 × 5,748 × 4,325²
e 2) 4 0.4300797
0.47692
0.00
Cb Pos LL Mb LL 0,007 × 4 × 4,325²
7 0.5237575

Tabel 2.4 Momen-momen pada tepi-tepi tidak menerus


Momen Negatif
Tipe
Momen 1/3 × M Positif total kNm
Pelat 1 Ma neg 1/3 × M Positif total 0.72177
(Case 4) Mb neg 1/3 × M Positif total 0.2376737
Pelat 2 Ma neg 1/3 × M Positif total 0.6754623
(Case 8) Mb neg 1/3 × M Positif total 0.2376737

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Pelat 3 Ma neg 1/3 × M Positif total 0.5387424
(Case 2) Mb neg 1/3 × M Positif total 0.1589729

Tabel 2.5 Hasil Hitungan Momen Pelat Lantai


Jenis Momen Mu maks
Mlx (M + arah a) 2.165
Mly (M + arah b) 0.713
Mtx (M - arah a) 6.561
Mty (M - arah b) 3.282

D. Perencanaan Tulangan
Menurut Asroni (2010), sistem perencanaan tulangan pelat pada dasarnya dibagi
menjadi dua macam, yaitu : sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok satu
arah (one way slab) dan sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok dua arah
(two way slab). Jenis tulangan yang akan digunakan adalah tulangan pokok dua
arah. Fungsi perancangan tulangan pada pelat lantai adalah agar tulangan leleh.
1. Perhitungan Tinggi Efektif
a. Mutu beton (f’c) = 25 MPa
b. Tebal pelat (h) = 130 mm
c. selimut tulangan (ds) = 20 mm
d. ØTul = 12 mm
e. Mutu baja (fy) ≤ 12 = 240 MPa
f. Tinggi efektif arah a (da) = h – ds – ½ .øtul
= 130 – 20 – ½ × 12 = 104 mm
g. Tinggi efektif arah b (db) = h - ds - øtul - ½ .øtul
= 130 – 20 – 12 – ½ × 12 = 92 m

Gambar 2.2 Skema

2. Penulangan arah A (arah terpendek)


1) Momen arah A = 6,561 kNm (Mu terbesar)
a. Pemilihan rasio tulangan (ρperlu) :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


b = 1000
Ø = 0,85
β1 = 0,85 (karena fc < 28)
Mn 6,561 × 106
Rn = = = 0,714
øb. d 2a 0.85 × 1000 × 1042
N/mm2
fy 24 0
m = = = 11,294
0,85.fc' 0.85 × 25
1 2m.Rn 1
ρ =
m
{1-
√ 1−
fy
}= 1 1,294
{1-

2 ×1 1,294 ×0,714
√ 1-
24 0
\}

= 0,00303
1,4 1.4
ρmin = = = 0,00583
fy 24 0
0,85.f c’ .β1 600
ρmax = 0,75. . 600 + fy
fy
0,85.25 .0,85 600
= 0,75. . 600+ 24 0 = 0,0403
24 0
ρ ≤ ρmin ≤ ρmax → ρperlu = ρmin = 0,00583
b. Pemilihan luas (As) dan jarak (s) untuk tulangan tiap lebar pelat (b):
a) Tulangan pokok:
As = ρ . b .da = 0,00583 x 1000 x 104 = 606,667 mm2
Penetuan jarak antar tulangan:
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
s = 4 = 4 = 186,329
As 606,667
mm
smaks = 3h = 3 × 130= 390
S pilih = 150 mm
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π.1 22 )
As pilih = 4 = 4 = 753,6 mm2
Spilih 150
753,6 mm2 > As = 606,667 mm2 OK!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


b) Tulangan Bagi
Asb = 0,2 As = 0,2 × 753,6
= 150,72 mm2
Asb = 0,002.b.h = 0,002 × 130 × 1000
= 260 mm2
Diambil yang terbesar = 260 mm2
Jarak antar tulangan bagi (s)
1 1
b .( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
S = 4 = 4 = 434,769 mm
As 260
smaks = 5h = 5 × 130= 650 mm
S pilih = 250 mm
1 1
b .( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
As pilih = 4 = 4 = 452,16 mm2
S pilih 250
Jadi tulangan bagi yang dipakai AS = Ø12 – 250
ASPilih 452,16
Banyak tulangan = 1 =1 = 4 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
c. Kontrol kapasitas tulangan pokok
Cc = Ts ≈ 0,85 . f’c .a . b = As .fy
As .fy 753,6 ×24 0
a = = = 8,51125 mm
0,85. f ' c.b 0,85 × 25× 1000
a 8,51125
c = = = 10,01323 mm
β1 0,85
Cc = 0,85 . f’c .a . b
= 0,85 × 25 × 8,51125 × 1000 = 180864 N
fy 24 0
ɛy = = = 0,0012
Es 200000
d-c
ɛs = ×ɛ
c
104 - 10,01323
= × 0,003 = 0,02816 mm
10,01323
ɛs >ɛy → tulangan telah leleh (fs = fy = 240 Mpa)
Mn = Cc . (d – ½ × 8,51125)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


= 180864 (94 - ½ . 8,51125)
= 18040166,91 Nmm
= 18,0402 kNm
Mr = ø . Mn
= 0,85 x 18,0402
= 15,334 kNm
Maka
Mr > Mu
15,334 kNm > 6,561 kNm (OK)
Jadi tulangan pokok yang dipakai AS = Ø12 – 150
ASPilih 753,6
Banyak tulangan = 1 =1 = 6,667 buah ≈ 7 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
Tulangan yang dibutuhkan 7 buah dalam 1 meter

Nilai Mr harus lebih besar daripada nilai Mu yang artinya adalah


kekuatan yang tersedia harus lebih besar daripada kekuatan yang
dibutuhkan. Agar dapat memikul beban lebih besar diatas beban
yang bekerja untuk mengendalikan kemungkinan terjadinya
keruntuhan pada struktur.

3. Penulangan arah B (arah terpanjang)


1) Momen arah B = 3,282 kNm (Mu terbesar)
a. Pemilihan rasio tulangan (ρperlu) :
Mn 3,282 x 106
Rn = = = 0,517
øb. d 2a 0.8 x 1000 x 922
fy 24 0
m = = 0.85 × 25 = 11,294
0,85.fc'
1 2m.Rn 1
ρ =
m
{1- 1−
fy√ } = 1 1,294
{1-

2 ×11,294 ×0,517
√ 1-
24 0
\}

= 0,00218

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


1,4 1.4
ρmin = fy = 24 0
= 0,00583

0,85.f c' .β1 600


ρmax = 0,75× × 600 + fy
fy
0,85 × 25× 0,85 600
= 0,75× 240 × 600+240 = 0,04032

ρ ≤ ρmin ≤ ρmax → ρperlu = ρmin = 0,00583


b. Pemilihan luas (As) dan jarak (s) untuk tulangan tiap lebar pelat (b):
a) Tulangan pokok:
As = ρ . b .da = 0,00583 x 1000 x 92 = 536,667 mm2
Penetuan jarak antar tulangan:
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
s= 4 = 4 = 210,6335
As 536,667
mm
smaks = 3h = 3 x 130 = 390
spilih = 150 mm
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π.1 22 )
As pilih = 4 = 4 = 753,6 mm2
Spilih 150
753,6 mm2 > As = 536,667 …OK!
Jadi tulangan pokok yang dipakai AS = Ø12 – 150
ASPilih 753,6
Banyak tulangan = 1 =1 = 6,667 = 7 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
b) Tulangan Bagi
Asb = 0,2 As
= 0,2 x 753,6
= 150,72 mm2
Asb = 0,002 b.h
= 0,002 x 1000 x 130
= 260 mm2
Diambil yang terbesar = 260 mm2
Jarak antar tulangan bagi (s)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
s = 4 = 4 = 434,769 mm
As 260
Smaks = 5h = 5 x 130 = 650
Spilih = 250
Jadi tulangan bagi yang dipakai AS = Ø12 – 200
1 1
b .( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
As pilih = 4 = 4 = 452,16 mm
Spilih 250
ASPilih 452,16
Banyak tulangan = 1 = 1 = 4 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
c. Kontrol kapasitas tulangan
Cc = Ts ≈ 0,85 . f’c .a . b = As .fy
As .fy 753,6 . 24 0
a = = = 8,51125 mm
0,85. f ' c.b 0,85.25.1000
a 8,51125
c = = = 10,01323 mm
β1 0,85
Cc = 0,85 . f’c .a . b
= 0,85 × 25 × 8,51125 × 1000 = 180864 N
fy 24 0
ɛy = = = 0,0012
Es 200000
d-c
ɛs = .ɛ
c
9 2 - 10,013
= . 0,003 = 0,02456 mm
10,013
ɛs >ɛy → tulangan telah leleh (fs = fy = 390 Mpa)
Mn = Cc . (d – ½ a)
= 180864 (82 - ½ . 8,51125)
= 15869798,91 Nmm
= 15,869 kNm
Mr = ø . Mn
= 0,85 x 15,869
= 11,9023 kNm
Maka

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Mr > Mu
11,9023 k Nm > 3,282 kNm …OKE !
Tabel 2.6 Kesimpulan penulangan pelat lantai
Mumaks Mr Tulangan Tulangan
Jenis Momen
(kNm) (kNm) Pokok Bagi
Mlx (M + arah a) 2,165 15,334 Ø12 – 150 Ø12 – 250
Mly (M + arah b) 0,713 11,9023 Ø12 – 150 Ø12 – 250
Mtx (M - arah a) 6,561 15,334 Ø12 – 150 Ø12 – 250
Mty (M - arah b) 3,282 11,9023 Ø12 – 150 Ø12 – 250

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8

Anda mungkin juga menyukai