Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kerja Proyek

Program Studi D3- Konstruksi Gedung

BAB VI

PERENCANAAN PONDASI

6.1 Dasar Perencanaan


Pondasi adalah bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang
menghubungkan bangunan dengan tanah. Pondasi berfungsi untuk meneruskan
dan menyebarkan beban dari atas kolom ke tanah secara merata dan tidak
melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui,
maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua
hal tersebut akan menyebabkan kerusakkan konstruksi yang berada di atas
pondasi. Pondasi harus diperhitungkan sedemikian rupa agar dapat menjamin
kestabilan bangunan terhadap :
a. beban bangunan,
b. berat sendiri,
c. beban berguna, dan
d. gaya-gaya luar, seperti :
1. angin,
2. gempa bumi,
3. beban termis,
4. beban dinamis, dan
5. penurunan pondasi.
Perencanaan pondasi pada proyek Pembangunan Struktur Rumah Susun
Pangkalan TNI – AL Semarang ini menggunakan pondasi telapak atau yang
disebut footplate beton bertulang dengan mutu beton fc’ = 25 MPa dan mutu baja
fy = 400 MPa.

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 154
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

6.2 Data Perencanaan

Bahan Struktur

Kuat Tekan Beton fc' = 25 MPa

Tegangan Leleh baja (Ulir) untuk tulangan


fy = 400 MPa
Lentur

Tegangan Leleh baja (Polos) untuk


fys = 240 MPa
tulangan Geser

Berat Jenis Beton γbeton = 24 kN/m3

Berat Jenis Tanah γt = 18 kN/m3

Dimensi

Dimensi Kolom 40x40 b= 400 mm

h= 400 mm

Diameter Tulangan Ulir D= 22 mm

Diameter TulanganPolos Φ= 12 mm

Selimut beton ts = 40 mm

Output SAP

Pu (dari reaksi peletakan) Pu = 410,199 kN

P (dari reaksi peletakan) Pu = 332,456 kN

Wx terfaktor Wx = 34,254 kN

Wy terfaktor Wy = 34,958 kN

Wx Wx = 34,44 kN

Wy Wy = 34,967 kN

Tabel 6.1 Data Perencanaan Pondasi

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 155
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

Potongan A

Gambar 6.1 Desain Rencana Pondasi

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 156
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

6.3 Analisa Struktur Pondasi


1. Menentukan Tebal Pondasi
Tebal (h) diambil = 400 mm
2. Menghitung Tegangan Netto Tanah (σnett)
Data sondir didapat :
qc = 90,71 kg/cm2
Maka,
6,8× qc
σultimate=
20
6,8× 90,71
=
20
= 30,8414 kg/cm2
= 3084,14 kN/m2
σ ijin
σijin =
Safety Factor
3084,14
=
3
= 1028,05 kN/m2
σnetto = σijin – σtanah akibat pondasi
γ beton× tebal pondasi
= 1028,05 – 1000
3
24 × 400
= 1028,05 – 1000
3
= 1028,05 – 9,6
= 1018,45 kN/m2
3. Perhitungan Ukuran Pondasi
B dicoba = 1,5 m
H = 1,6 m
Wx = 34,254 kN
Wy = 34,958 kN
Mx = 54,806 kNm

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 157
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

My = 55,93 kNm
ex = 0,1649
ey = 0,1682

σ =
P
A (
1+
6 ex 6 ey
B
+
B )
=
332,456
1,5× 1,5 (
1+
6 × 0,1649 6 × 0,1682
1,5
+
1,5 )
= 344,628 kN/m2 ≤ σnetto (= 1018,45 kN/m2) (OK)

Direncanakan ukuran pondasi B = L (bujur sangkar). Maka, diambil


ukuran pondasi :
B = 1,5 m
L = 1,5 m
4. Menghitung Tegangan Netto Terfaktor (σu nett)
H = 1,6 m
Wx = 34,44 kN
Wy = 34,967 kN
Mx = 55,104 kNm
My = 55,947 kNm
ex = 0,1343
ey = 0,1364

σu netto =
P
A (

6 ex 6 ey
B
±
B )
σu nett max =
P
A ( 1+
6 ex 6 ey
B
+
B )

=
410,199
1,5× 1,5 ( 1+
6 × 0,1343 6 × 0,1364
1,5
+
1,5 )
= 1050,62 kN/m2

σu nett min =
P
A (
1−
6 ex 6 ey
B

B )
=
410,199
1,5× 1,5 (
1−
6 ×0,1343 6 ×0,1364
1,5

1,5 )
= 180,812 kN/m2
Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL
Semarang 158
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

σ u max −σ u max
σu nett rata-rata =
2
1050,62−180,812
=
2
= 280,273 kN/m2
5. Kontrol Kekuatan Pondasi Beton Bertulang
d = h – (ts + ½ diameter tulangan sengkang)
= 400 – (40 + ½ . 12)
= 349 mm
Cek Terhadap Geser :
Geser 1 Arah

Vu = ( B2 − a2 ) x L
σu nett rata-rata x

280,27 x (
2 )
1,5 0,4
= − x 1,5
2
= 231,2255 kN
1
x fc x L x d
6 √
ϕVc = ϕx

1
x 25 x 1500 x 349
6 √
= 0,75 x

= 327187,5 N
= 327,1875 kN
Karena :
Vu > ϕVc
231,2255 kN > 327,1875 kN (Perlu Tulangan Geser)
Geser 2 Arah
Vu = σu nett rata-rata x (B x L – (a + d) (b + d))
= 280,27 x (1,5 x 1,5 – (0,4 + 0, 349) (0,4 + 0,349))
= 473,38 kN
bo = 2 (a + d) + 2 (b +d)

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 159
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

= 2 (400 + 439) + 2 (400 + 349)


= 2996 mm

1
x fc x bo x d
3 √
ϕVc = ϕx

1
= 0,75 x x 25 x 2996 x 349
3 √
= 1307,005 N
= 1307,005 kN
Karena :
Vu > ϕVc
473,381 kN > 1307,005 kN (Tidak Perlu Tulangan Geser)

6. Perhitungan Tulangan Lentur


Digunakan tulangan ulir (D) = 22 mm
Tegangan leleh baja (ulir) fy = 400 MPa

( )
2
B a
MUA = ½ σu nett rata-rata −
2 2

½ x 280,27 x (
2 )
2
1,5 0,4
= −
2
= 42,391 kNm

Mu
Rn = 2
∅.b.d

42,391× 106
= 2
0,8 ×1000 ×349

= 0,435 MPa

fy
m =
0,85× fc '

400
=
0,85× 25

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 160
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

= 18,824

ρmin = 0,0018

1
ρperlu = ¿
m

1
= ¿
18,824

= 0,0011

0,85. fc ' 600


ρb = β1 +
fy 600+ fy

0,85× 25 600
= β1 +
400 600+ 400

= 0,0271

ρmax = 0,75.ρb

= 0,75 x 0,0271

= 0,0203

Karena,

ρmin < ρperlu < ρmax

0,0018 < 0,0011 < 0,0203 (Pakai ρ Min)

As = ρperlu x b x d

= 0,0011 x 1000 x 349

= 628,2 mm2

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 161
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

2
0,25× π × D × 1000
Sada =
As

0,25× π × 222 × 1000


=
628
= 605,114 mm

Spakai = 150 mm

0,25× π × D2 × 1000
Asada =
As

0,25× π × 222 × 1000


=
150

= 2534,218 mm2 > As (= 628,2 mm2) (OK)

Maka Dipasang Tulangan D22 – 150

Tulangan arah lain dipasang sama

Gambar 6.2 Denah Pemasangan Tulangan

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 162
Laporan Kerja Proyek
Program Studi D3- Konstruksi Gedung

Potongan A

Gambar 6.3 Detail Footplate

Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Pangkalan TNI – AL


Semarang 163

Anda mungkin juga menyukai