Anda di halaman 1dari 23

METROLOGI INDUSTRI

DAN
KONTROL KUALITAS

Pengukuran sudut
Nama : Insan Kamil Dosen Pengampu:
NIM : 21522251006 Dr. Bernadus Sentot Wijanarka M.T.

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN – S2 | UNY


Apakah anda mengetahui apa itu ?

Pengukuran? & Sudut?


Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi,
atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau 
satuan ukur.

Sudut adalah sebuah bentuk yang terbentuk dari


adanya dua garis lurus yang saling berpotongan dan
dipertemukan pada satu titik yang sama.
Lalu apakah yang dimaksud dengan
Pengukuran Sudut ?

Pengukuran sudut adalah kegiatan untuk


menentukan besarnya sudut dengan cara
membandingkan sudut yang akan diukur dengan
sudut pembanding menggunakan alat pengukur.
Apa manfaat sudut yang anda ketahui ?

adalah untuk menghitung kemiringan


dan menghitung tinggi benda.

Apa lambang sudut yang anda ketahui ?


biasa disebut dengan sebutan “alfa” = α
atau “teta” = θ. Lambang sudut biasanya
akan diletakkan sebelum memberikan
nama sudut.
Ada berapa banyak jenis sudut yang anda ketahui ?

Ada 2 Jenis Sudut

Berdasarkan besar sudutnya Berdasarkan letak posisinya

1. Sudut Lancip 1. Sudut Bersebelahan


2. Sudut Siku - Siku 2. Sudut Vertikal
3. Sudut Tumpul 3. Sudut Komplmenter
4. Sudut Lurus 4. Sudut Suplementer
5. Sudut Refleks
6. Sudut Nol Derajat
7. Sudut Penuh
Jenis sudut berdasarkan besar sudutnya
1. Sudut Lancip
Sudut yang mempunyai besaran sudut yang tidak
lebih dari 90 derajat atau lebih tepatnya besaran
sudut lancip di antara 0 derajat sampai dengan
kurang dari 90 derajat. 

2. Sudut Siku – Siku


Sudut yang mempunyai besaran sudut yang
sangat tepat 90 derajat.

3. Sudut Tumpul
Sudut yang mempunyai besaran sudut lebih dari
90 derajat atau lebih tepatnya di atas dari 90
derajat dan di bawah dari 180 derajat.
4. Sudut Lurus
Sudut yang mempunyai besaran sudut sebesar
180 derajat.

5. Sudut Refleks
Sudut yang mempunyai besaran sudut mulai dari
180 derajat hingga kurang dari 360 derajat.

6. Sudut Nol Derajat


Sudut yang besaran sudutnya hanya sebesar nol
derajat saja.

7. Sudut Penuh
Sudut yang mempunyai besaran sudut sebesar
360 derajat.
Jenis sudut berdasarkan letak posisinya
1. Sudut Bersebelahan
Sudut yang dihasilkan dari tiga garis yang
dihubungkan dengan satu titik vertex. Titik
vertex adalah suatu titik yang mempertemukan
tiga atau lebih garis pada suatu sudut.

2. Sudut Vertikal
Sudut yang dihasilkan dari dua sudut yang
dipertemukan dengan saling bertolak belakang,
sehingga membentuk sebuah potongan dua
garis. Maka dari itu, sudut vertikal dapat disebut
juga dengan sebutan sudut bertolak belakang.
3. Sudut Komplementer
Sudut yang dibentuk melalui pertemuan antara
dua sudut yang besebelahan dengan besaran
sudut tepat 90 derajat.

4. Sudut Suplementer
Sudut yang dibentuk melalui pertemuan antara
dua sudut yang bersebelahan dengan besaran
sudut keduanya tepat 180 derajat.
Ada berapakah satuan sudut yang anda ketahui ?

Ada 4 satuan sudut.

Apa saja satuan sudut tersebut ?


1. Derajat
2. Rad
3. Sistem Sexagesimal
4. Sistem Centesimal
Satuan Sudut

Derajat

 Ukuran yang dapat dibentuk pada bidang


datar dengan satuan (°)
 Biasa digunakan untuk membentuk
suatu bentuk bidang datar.
 1 derajat = 60 menit atau 1° = 60'
1 menit = 60 detik atau 1' = 60"
Radian
 Satuan sudut dalam suatu bidang.
 Lambang dari radian berupa “rad” dan 1
radian atau 1 rad merupakan besar sudut
pusat yang memiliki panjang busur yang
sama dengan panjang jari-jari lingkaran.
 1 rad adalah besarnya sudut yang
dibentuk oleh dua buah jari-jari lingkaran
berjari-jari 1 satu satuan dan membentuk
busur sepanjang juga 1 satu satuan. Atau
dalam gambar di samping ini r = b = 1
satuan.
Sistem Sexagesimal
 Sistem bilangan yang berbasis 60. Sistem
bilangan ini sudah ada sejak 2000 SM dan
berasal dari bangsa Sumeria.
 Digunakan untuk mengukur berbagai macam
hal, seperti sudut, waktu, dan koordinat letak
geografi.
 Satuan sudut yang digunakan ada dua, yaitu
menit (‘) dan detik (”).
 Jika dibaca 1 derajat sama dengan 60 menit.
Oleh karena itu, jika ingin mengubah satuan
derajat ke menit tinggal dikalikan 60 saja. Jika
ingin mengubah satuan menit ke derajat tinggal
dibagi dengan 60. Jika dirumuskan, sepeti
gambar disamping.
Sistem Centesimal
 Satuan yang digunakan disebut
dengan grad. 1 sudut siku-siku sama
dengan 100 grad.
Alat Ukur Sudut dan Cara penggunaanya
Mistar Busur
 Letakkan busur pada titik A
 Sesuaikan dengan baik hingga garis alas
busur berada di posisi yang tepat
(berhimpit) di salah satu sudut kaki
sudutnya. Misalnya garis AB.
 Barulah ukur sudutnya mulai dari 0
derajat yang terletak di garis AB hingga
sampai pada sudut CA.
 Dari gambar di atas menunjukkan bahwa
garis CA berada di angka 60
derajat (menggunakan skala dalam).
 Jadi, besaran sudut yang diukur sebesar
60 derajat, maka bisa dikatakan bahwa
sudut di atas termasuk ke dalam sudut
lancip.
Busur Baja (Protractor)
 Busur baja merupakan alat ukur sudut yang
hasil pengukurannya dapat langsung dibaca
pada skala ukurnya. 
 Alat ini dibuat dari pelat baja dan dibentuk
setengah lingkaran dan diberi batang
pemegang serta pengunci. Pada pelat setengah
lingkaran itulah dicantumkan skala ukuran
sudutnya. 
 Untuk memudahkan, pelat berbentuk lingkaran
yang berskala ini kita sebut dengan piringan
skala utama. 
 Antara piringan skala utama dengan batang
pemegang dihubungkan dengan pengunci yang
mempunyai fungsi untuk mematikan gerakan
dari piringan skala utama waktu mengukur.
 Busur baja ini hanya mempunyai ketelitian
sampai 1°. Piringan skala setengah lingkaran
diberi skala sudut dari 0° sampai 180° secara
bolak balik. 
Busur Bilah (Universal Bevel Protractor)
 Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip pembacaan mistar ingsut,
hanya skala utama satuannya dalam derajat sedangkan skala nonius dalam menit. 
 Pembacaan skala nonius harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Jadi, harus dilihat
ke mana arah bergesernya garis skala nol dari nonius terhadap garis skala utama.
 Gambar dibawah menunjukkan ukuran sudut sebesar 50° 55’ (lima puluh derajat lima puluh
lima menit). 
 Garis nol skala nonius berada di antara 50 dan 60 dari skala utama, tepatnya antara garis ke 50
dan 51. Ini berarti penunjukkan skala utama sekitar 50 derajat lebih. 
 Kelebihan ini dapat kita baca besarnya dengan melihat garis skala nonius yang segaris dengan
salah satu garis skala utama. Ternyata yang segaris adalah garis angka 55 dari skala nonius. 
 Ini berarti kelebihan ukuran tersebut adalah 55 menit (11 garis di sebelah kiri garis nol: 11 x 5
menit = 55 menit). Jadi, keseluruhan pembacaannya adalah 50 derajat ditambah 55 menit = 56
derajat 55 menit (50° 55’).
Proyektor Bentuk (Profile Projector)
 Benda ukur diletakkan di atas kaca alat, bila perlu digunakan penjepit benda ukur. 
 Lampu dinyalakan untuk mendapatkan sinar yang sinarnya diarahkan ke benda ukur. 
 Dengan adanya lensa proyeksi dan kaca/cermin datar maka sinar dibiaskan menuju layar. 
 Dengan adanya sinar ini maka bayanga dari benda ukur akan dapat dilihat pada layar. 
 Bayangan tersebut akan kelihatan dengan dimensi ukuran yang lebih besar dari pada
dimensi sesungguhnya. Hal ini terjadi karena proyektor bentuk ini dilengkapi dengan lensa
pembesar. 
 Hasil pengukuran dapat dilihat pada skala mikrometer ataupun skala sudut. 
 Sistem skala sudutnya sama dengan sistem skala sudut dari busur bila yang mempunyai
skala utama dan skala nonius. 
 Untuk pengukuran sudut, tingkat kecermatan yang bisa diperoleh dengan proyektor
bentuk adalah 6 menit (6’).
Soal

Besar sudut ∠A = 60° Besar sudut ∠D = 95°


Soal

Besar sudut ∠K = Besar sudut ∠N =


125° 105°
Soal

Apabila sudut ∠KLM lebih besar 15° Diketahui sudut ∠ABC lebih kecil 25°
dari sudut ∠OLM. Besar sudut ∠OLM dari sudut ∠OBC. Besar sudut ∠OBC
yaitu ∠KLM - 15° = 65° yaitu ∠ABC + 25° = 135°
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai