Anda di halaman 1dari 35

ALAT UKUR SUDUT

ALAT UKUR SUDUT

Sudut adalah besar pembukaan antara dua garis yang


bertemu pada suatu titik

Pengukuran sudut merupakan hal yang penting untuk


menjamin sifat mampu tukar ataupun funsional dari
komponen mesin.

Dalam pengukuran linier diperlukan suatu standar


panjang yaitu meter, sebaliknya untuk pengukuran
sudut tidak diperlukan suatu standar absolut.

Satu derajat (10) adalah sudut dari 1 / 360 bagian dari lingkaran sempurna
Apabila satu derajat ini dibagi dalam 60 bagian yang sama maka
terbentuklah bagian dari derajat yang disebut satu menit (1’).
Selanjutnya, satu menit dapat dibagi lagi dalam bagian yang sama
sehingga didapat bagian yang dikenal sebagai satu detik (1”).
ALAT UKUR SUDUT

Pengukuran sudut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

langsung dan tak langsung

Alat ukur sudut Lansung


* Busur baja,
* Busur bilah,
* Profit proyektor..
* Clinometer
ALat ukur sudut tak langsung
* Blok sudut,
* Pelingkup sudut,
* Alat ukur sinus,
* Angle dektor.
ALAT UKUR SUDUT

Busur Baja (Steel Engineer Protractor).


Busur baja merupakan alat ukur sudut langsung
dengan kecermatan sampai satu derajat, hanya digunakan
untuk memperkirakan harga sudut secara kasar.
ALAT UKUR SUDUT

Busur Bilah (Bevel Protractor).


Untuk pengukuran sudut antara
dua permukaan benda ukur dengan
kecermatan lebih kecil dan satu derajat

Harga sudut yang ditunjukkan


oleh skala pada busur bilah
adalah sudut antara sisi bilah
utama dan sisi kerja dari pelat
dasar, jadi bukan sudut
sesungguhnya dari benda ukur.
ALAT UKUR SUDUT

Profil Proyektor.
Sudut antara dua permukaan obyek ukur dapat diukur
melalui bayangan yang terbentuk pada kaca buram dan
profil proyektor

Cara pertama, dengan memakai garis silang dari skala


piringan. Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat
berimpit dengan salah satu tepi bayangan.
Cara kedua, dengan memakai gambar dari beberapa
sudut.Suatu gambar transparan yang berupa kumpulan
dari beberapa sudut dengan harga tertentu dapat
dipasang pada kaca buram.
ALAT UKUR SUDUT

Clinometer adalah alat ukur kemiringan bidang


dengan menggunakan prinsip gabungan dari pendatar
(spirit level), dan skala sudut dari busur bilah.
Harga sudut dapat dibaca pada skala sudut sampai
kecermatan menit atau detik tergantung dari konstruksi
clinometer yang digunakan
ALAT UKUR SUDUT
Blok sudut (Angle Gauge).
•Suatu alat ukur standar sudut yang disebut sebagai
blok sudut
•Suatu set blok sudut biasanya terdiri dari tiga belas buah
dengan berbagai ukuran sudut

Harga blok sudut oleh Tomlinson adalah :


Satuanderajat : 10, 30, 90, 270 dan 410 = 5 blok
Satuan menit : 1’, 3’, 9’, dan 27’ = 4 blok
Satuan detik : 3”, 6”, 18”, dan 30” = 4 blok
(0.05’, 0.1’, 0.3’ dan 0.5’)
Jumlah 13 blok

Harga blok sudut oleh Starrett adalah


Satuanderajat : 10, 30, 50 ,150,300 dan 450 = 6 blok
Satuan menit : 1’, 3’, 5’, 20’dan 30’ = 5 blok
Satuan detik : 1’ ,3”, 5”, 20”, dan 30” = 5 blok
Jumlah 16 blok
Dari ketiga belas blok sudut tersebut, hampir semua
sudut yang dikehendaki dapat dibuat, hal ini disebabkan
karena kita dapat mencapainya dengan penjumlahan dan
pengurangan.
Misalkan harga sudut yang akan dibuat adalah 570 34’ 9’’ -
1. Pertama-tama perhatikan harga detiknya, untuk harga 9” dapat dicapai dengan
menyusun blok sudut dari : + 3” + 6 “
2. Kedua, perhatikan harga menitnya, apabila harga menit lebih besar dari 40’,
maka harga tersebut harus dicari dari pengurangannya terhadap 1 0 (misalnya
47’ = +60’-13’ = +60’-1’- 3’- 9’) dan harga 10 ini harus ditambahkan pada angka
derajatnya. Untuk contoh ini maka 34’ dapat dicapai dengan menyusun +10 - 3’
+ 9’ + 27’.
3. Terakhir, perhatikan harga derajatnya; tentukan Iebih dahulu apakah harus
ditambahkan 10 akibat dari penyusunan angka menitnya kemudian dapat
dicari susunan yang cocok. Dalam contoh ini dapat disusun dari : +10- 30 - 90
+ 270 + 410.
ALAT UKUR SUDUT

Sudut yang lebih besar dari harga tersebut dapat dicapai dengan
bantuan blok segi empat (square block).
ALAT UKUR SUDUT
Pelingkup sudut (Angle Transfer).
Apabila sudut dari benda ukur terlalu sulit untuk diukur secara
langsung dengan membandingkannya dengan blok sudut, maka dapat
dipakai Pelingkup Sudut. Alat ini tidak mempunyai skala dan terdiri dari dua
atau tiga bilah pelingkup yang disatukan dengan memakai poros pengunci
Besar dari sudut antara dua bilah pelingkup dapat diketahui dengan
cara membandingkannya dengan susunan blok sudut atau bayangan
sudutnya dengan memakai profil proyektor.
ALAT UKUR SUDUT

Alat Ukur Sinus.


Suatu sudut dapat diketahui besarnya apabila diketahui
harga sinus nya, sebagaimana rumus sinus dalam ilmu
ukur sudut, yaitu

Sin  =
h atau arc Sin h = 
1 1
ALAT UKUR SUDUT
Batang Sinus (Sine Bar).
Dalam pemakaiannya, batang sinus diletakkan pada meja rata.
Kemudian benda ukur diletakkan dipermukaan atas dan menempel
pada sisi penahan
Kesejajaran tersebut diperiksa dengan memakai jam ukur atau
pupitas .
ALAT UKUR SUDUT

Meja Sinus (Sine Table).


Meja sinus merupakan pengembangan prinsip dan batang
sinus salah satu dari rollnya benfungsi sebagai engsel antara pelat
atas pelat dasar.
ALAT UKUR SUDUT

Senter sinus (sine centre).


Benda ukur konis dapat diukur sudut konisnya secara cermat
dengan memakai senter sinus.
Pemakaian senter sinus seperti meja sinus, hanya sudut yang
diukur setengah dari sudut konis.
Pengukuran harus dilakukan dengan seksama, sebab mungkin
sumbu benda ukur tidak berimpit dengan sumbu senter.
ALAT UKUR SUDUT

Meja sinus gabungan (compound sine table).


Dua buah meja sinus dapat digabungkan, dimana pelat atas meja
sinus bawah merupakan pelat dasar dari meja sinus atas dengan ke dua
sumbu engsel berpotongan tegak lurus
ALAT UKUR SUDUT

Busur Sinus
• Kombinasi antara busur bilah dengan batang sinus.
• Pemakaiannya seperti busur bilah yaitu dengan melingkupi permukaan
benda ukur dengan bilah dan badan atau rahang aturnya.
• Setelah dipastikan berhimpit maka harga sudutnya dapat dihitung
dengan prinsip sinus.
ALAT UKUR SUDUT
Angle Dekkor
• Alat ukur yang menggunakan prinsip optis.
• Alat ini hampir sama seperti autokolimator, hanya berbeda didalam cara
penggunaan dan pembacaan hasil pengukur.
• Komponen utama berupa lensa kolimator, dengan bantuan prisma,
sumber cahaya diatur supaya menyinari garis berskala (dibuat pada
keping gelas tipis) yang terletak pada fokus dari kolimator.
• Garis berkala tersebut akan diproyeksikan keluar dari lensa kolimator berupa
berkas cahaya yang sejajar
ALAT UKUR SUDUT

Pengukuran Sudut Dengan Bantuan Rol dan Bola.


• Tidak semua sudut dari benda ukur dapat diukur dengan mudah yaitu dengan
alat dan cara pengukuran.
• Untuk itu dapat digunakan metoda lain yang pada dasarnya merupakan
pengukuran linier yang dikembangkan bagi pengukuran sudut.
• Dalam hal ini diperlukan bantuan rol (silinder) atau bola serta beberapa jenis alat
ukur linier seperti mikrometer dan blok ukur.
ALAT UKUR SUDUT
ALAT UKUR SUDUT

Ketegak Lurusan.
• Suatu harga sudut yang mungkin lebih penting dari harga sudut yang lain
adalah sudut 900, atau dikenal dengan sudut siku (square, right angle,
normal).
• Dua buah garis atau bidang yang berpotongan sehingga membentuk sudut 900
disebut saling tegak lurus.
• Ketegak lurusan amat penting dalam proses pengukuran maupun
proses pembuatan komponen mesin.
ALAT UKUR SUDUT

Empat cara pengukuran ketegak lurusan


Penyimpangan terhadap kondisi tegak lurus dapat dinyatakan dalam suatu
harga tetentu. Adalah :
1. Perbandingan dengan standar siku
2. Perbandingan dengan batang paralel
3. Ketegak lurusan dari dua bidang paralel, dan
4. Pengukuran dengan autokolimator

Standar siku biasanya berupa silinder berdinding tebal


dengan diameter kurang lebih 100 mm, tinggi 100 mm, 150 mm
atau 200 mm
ALAT UKUR SUDUT

Batang paralel dapat digunakan untuk memeriksa ketegak lurusan.


Dengan memakai klem, batang paralel ini disatukan dengan pelat siku atau
blok siku yang diletakan diatas meja rata
ALAT UKUR SUDUT
Ketegak lurusan dari dua bidang paralel
Misalkan benda ukur berupa blok persegi dengan kedua permukaan
yang berseberangan paralel. Salah satu permukaannya dianggap sebagai
bidang referensi

Pengukunan ketegak lurusan dengan autokolimator


Kemiringan reflektor dapat diukur dengan cermat memakai autokolimator
Bidang reflektor dipasangkan pada permukaan batang yang dibuat untuk
pemeriksaan ketegak lurusan
ALAT UKUR KEDATARAN
DAN
KELURUSAN
KEDATARAN
Kedataran adalah datar air atau horizontal dan gaya tarik bumi (gravitasi)
adalah tegak lurus terhadap bidang yang datar air
Waterpas atau kita ganti istilahnya dengan “pendatar”, sebetulnya alat ukur
sudut, akan tetapi karena kecilnya sudut yang bisa diukur dan karena
pemakaiannya bukan untuk mengukur sudut
KEDATARAN
Kepekaan Pendatar
Sampai sejauh mana kemiringan bidang alas dari pendatar (bidang referensi)
dapat diketahui berdasarkan perpindahan dari posisi gelembung yang di baca
melalui skala yang terdapat pada tabung.
Kepekaan tersebut tergantung dan dua faktor yaitu :
- Jari-jari kelengkungan tabung, R
- Panjang dari dasar pendatar (jarak kaki), L
Semakin panjang jari-jarinya kepekaan pendatar akan naik, semakin panjang L
maka kepekaan akan turun.
KELURUSAN
Kelurusan diperiksa dengan beberapa cara.
Dua cara yang paling mudah adalah

1. Memakai pendatar yang peka (0,02 mm/m atau 0,01 mm /m)


2. Dengan autokolimator (kecermatan sampai 0,1 detik).
KERATAAN
Analisa Kerataan.
Suatu bidang rata teoritik dapat dibuat dengan menggeserkan suatu garis
lurus di atas dua buah garis lain yang sejajar (dua garis tepi). Garis lurus tersebut
dinamakan sebagai “garis generator” (generator line)
Apabila kedua garis tepi di atas dimana garis generator tersebut
digeserkan ternyata tidak sejajar, maka yang terbentuk bukanlah bidang yang
rata, melainkan bidang yang “terpuntir”
ALAT UKUR SUDUT
PERHITUNGAN SUDUT
DENGAN BANTUAN ROL DAN BOLA

Rumus :
 O1 B
tan =
2 O2 B
O1 B = ( L1 - L2 ) / 2
O2 B = h
Jadi :  11  12 
tan 2 = 2h
PERHITUNGAN SUDUT
DENGAN BANTUAN ROL DAN BOLA

Rumus :
AD = h

 AD h
Cos = =
2 AB d
PERHITUNGAN RADIUS DALAM
DENGAN BANTUAN ROL DAN BOLA
Rumus :
R = d2 + d

4d 2    d 
2
2
dimana,
d = diameter rot
 = jarak tepi luar dua rol yang dipinggir yang di ukur dengan komparator atau
disk mikrometer
PERHITUNGAN RADIUS LUAR
DENGAN BANTUAN ROL DAN BOLA

Rumus :
R = L2 - 4h (d–h)
8h (d - h)
dimana, :
d = diameter dua rol yang dipasang tetap pada sayap komparator sejauh L
h = diukur dengan komparator
PERHITUNGAN LEBAR CELAH
DENGAN BANTUAN ROL DAN BOLA

Rumus : d1  d 2
L =
2
+ (h1  h2 )( d1  d 2 )  (h1  h2 ) 2
Dimana, :
d1 & d 2 = diameter dua rol
h1 & h 2 = dalam celah tanpa rol dan kedalaman sampai sisi atas rol d2,
yang diukur dengan komparator kedalaman.
Catatan :bila celah tersebut berupa lubang maka diameter lubang ( D = L ) dapat
ditentukan dengan mengganti rol dengan bola.

Anda mungkin juga menyukai