LAPORAN PRAKTIKUM
Kelompok : MA – 1
2022
I. TUJUAN
• Mengetahui cara mengukur toleransi kebulatan (total indicating reading,
TIR) dan run out dari dengan menggunakan dial indicator.
• Mengetahui cara mengukur toleransi kebulatan dengan round test.
Supaya titik pusat benda ukur tidak berpindah, benda ukur dapat diputar
di antara dua senter, sementara itu sensor jam ukur akan merasakan perubahan
permukaan benda ukur. Cara pengukuran seperti ini hanya bisadilaksanakan
bila benda ukur mempunyai lubang center dan selain itu ketelitian putaran
sangat dipengaruhi oleh posisi senter, bentuk dan ketidak bulatan center-nya
sendiri, lihat Gambar 4.3.
• Kebulatan center,
• Sudut center,
• Posisi center,
• Harus ada sumbu putar dan dianggap sebagai sumbu referensi (ingatkelemahan
pengukuran dengan mikrometer,
• Lokasi sumbu putar harus tetap dan tidak dipengaruhi oleh profil kebulatan
benda ukur (ingat kelemahan metoda blok V,
• Pengukuran harus bebas dari sumber-sumber yang dapat menyebabkan
ketidaktelitian (putaran harus teliti, ingat kesalahan yang mungkin timbul pada
metoda senter, dan
• Hasil pengukuran diperlihatkan dalam bentuk grafik polar (lingkaran) guna
memperlihatkan bentuk kebulatan.
Spindel (poros utama) yang berputar hanya menerima beban yang ringan
dan tetap (tekanan pengukuran dan berat sensor ringan). Dengan demikian,
ketelitian yang tinggi bisa dicapai dengan membuat konstruksi yang cukup
ringan.
Gambar 4.7. Perubahan profil kebulatan pada perbesaran (a) M=500x, (b)
M=1000x, (c) M=5000x
Gambar 4.7. Letak profil kebulatan dapat dibuat sekehendak relative terhadap
pusat grafik polar.
4. Adanya hubungan sudut posisi antara benda ukur dan profil kebulatan.
Benda ukur dan grafik polar berputar dengan kecepatan sama. Dengan
demikian posisi sudut relatif antara tonjolan pada benda ukur akan tetap
sama pada profil kebulatan, lihat gambar 4.8.
Jikalau alat ukur tidak dilengkapi komputer (PC), lingkaran referensi kuadrat
terkecil dapat dibuat pada grafik dengan bantuan jangka dimana titik tengahnya
(LSC) dihitung secara pendekatan sebagaimana yangditunjukkan pada gambar
4.14
Gambar 4.14. Penentuan titik tengah dan radius lingkaran kuadrat terkecil
dengan perhitungan pendekatan
Benda ukur diletakkan pada meja alat ukur, kemudian dilakukan sentering dan
leveling sedemikian rupa sehingga sumbu poros untuk bantalan atas dan bawah
(sesuai dengan elemen dasar A dan B) berimpit dengan sumbu putar (meja putar
atau sensor putar). Untuk memeriksa kesamaan sumbu ini, dibuat profil
kebulatan untuk poros atas & bawah pada satu bentuk kertas grafik yang print.
Pembuatan profil kebulatan ini dilakukan dengan menempelkan sensor pada
elemen geometric yang dimaksud (poros atas dan kemudian poros bawah) tanpa
menghentikan putaran, guna menjamin ketelitian (untuk menghindari hentakan
sewaktu meja/sensor mulai berputar). Dua buah profil kebulatan tersebut harus
mempunyai titik tengah (MZC) yang sama yaitu titik tengah grafik polar, lihat
gambar 4.16.
Dari hasil sentering dan leveling, ke dua profil kebulatan yang mempunyai MZC
yang sama tersebut harus mempunyai harga MRŽ yang tidak melebihi harga
toleransi kebulatannya (0.01 mm).
1. Dial indicator.
2. V-Block.
3. Dial stand.
4. Benda ukur.
5. Meja rata.
VI. PERHITUNGAN
Tidak ada perhitungan
VII. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa pengukuran kebulatan perlu dilakukan pada suatu hasil
produksi?
Jawab:
Pengukuran kebulatan perlu diukur agar dapat dipastikan apabila suatu
benda benar-benar membentuk lingkaran atau tidak. Untuk benda yang
berputar pengukuran ini sangat penting karena jika benda tersebut tidak
benar-benar lingkaran maka saat berputar dapat terjadi getaran karena
distribusi massanya tidak merata. Selain itu pada benda yang disatukan
dengan benda lain maka pengukuran ini perlu dilakukan untuk memastikan
benda tersebut dapat disambungkan dengan baik.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan run out dan berikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Run out adalah pengukuran dua dimensi dari profil kebulatan dari suatu
benda apabila diukur dari suatu sumbu atau datum. Dari hasil pengukuran
ini akan diketahui seberapa dekat profil benda dari bentuk lingakaran
sempurna. Contoh dari pengukuran kebulatan dapat dilakukan pada velg
mobil. Jika velg mobil tidak bulat sempurna, ketika mobil berjalan akan
terjadi getaran sehingga membuat berkendara menjadi tidak nyaman
4. Apakah hasil pengukuran kebulatan yang diperoleh dari roundtest sama
dengan dial indikator dan V-Block? Jelaskan mengapa demikian!
Jawab:
Hasil pengukuran yang diperoleh dari roundness tester menghasilkan data
yang jauh lebih akurat karena pengukuran dilakukan secara otomatis dan
dilakukan pada ribuan titik. Sedangkan pengukuran menggunakan dial
indicator dan v-block dilakukan menggunakan tangan dan hanya pada 16
titik sehingga data yang dihasilkan kurang akurat.
VIII. ANALISIS
Pada modul ini dipelajari pengukuran roundness dan run out
menggunakan dial indicator dan v-block serta menggunakan roundness
tester. Terdapat perbedaan dari pengukuran roundness dan run out. Roundess
adalah pengukuran kebulatan yang tidak membutuhkan datum karena
roundness membandingkan dengan lingkaran dengan kebulatan sempurna
untuk membandingkan hasilnya. Sedangkan run out membutuhkan datum
karena pengukuran run out adalah gabungan dari roundness dan
concentricity. Untuk mengukur concentricity, dibutuhkan datum untuk
membandingkan bagian yang ingin diukur dengan bagian lainnya yang
memiliki sumbu yang sama.
Ada beberapa faktor kesalahan yang dapat terjadi pada pengukuran ini
terutama pada pengukuran menggunakan dial indicator. Kesalahan dapat
terjadi karena pemutaran benda menggunakan tangan yang tidak stabil
sehingga menghasilkan fluktuasi pada hasil yang didapatkan. Selain itu, titik
pengukuran juga tidak mungkin tepat pada 16 titik yang telah ditandai.
Sedangkan pada pengukuran menggunakan roundness tester, dapat terjadi
kesalahan pada levelling and centering. Jika tidak dilakukan secara benar,
benda kerja dapat terletak tidak di tengah dan dapat terjadi kemiringan
sehingga pengukuran menjadi tidak akurat.
IX. SIMPULAN
• Run out adalah gabungan dari pengukuruan roundness dan concentricity.
• Pengukuran kebulatan dapat dilakukan dengan menggunakan roundness
tester serta dial indicator dan v-block.
• Pengukuran dengan roundness tester lebih akurat karena titik
pengukuran jauh lebih banyak dan dilakukan secara otomatis.
X. DAFTAR PUSTAKA
[2] Rochim, Taufiq. Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Bandung: ITB.
XI. LAMPIRAN
TIDAK ADA LAMPIRAN