Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A. Jangka geser 4
B. Mikrometer 14
C Mikrometer Kedalaman 25
C. Latihan Soal 27
Daftar Pustaka 65
Peralatan Ukur (Measuring Equipment)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan peralatan ukur
(Measuring Equipment). Siswa akan belajar bagaimana mengidentifikasi,
menggunakan dengan aman dan memelihara peralatan ukur serta
peralatan yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Peralatan ukur meliputi :
Jangka Geser.
Mikrometer.
Dengan demikian siswa dapat menggunakan peralatan tangan untuk
mempersiapkan pekerjaan pelat logam sesuai dengan gambar kerja.
Untuk mencapai bab ini siswa harus dapat :
Mengidentifikasi peralatan ukur untuk mengukur benda kerja.
Menggunakan peralatan ukur untuk menentukan ukuran benda
kerja.
Memelihara dan menyimpan peralatan ukur secara aman dan
benar.
A. Jangka geser.
Jangka geser digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam
dan kedalaman lubang. Alat ini terbuat dari baja tahan karat.
Keistimewaan jangka geser ini terletak pada kemampuan mengukur untuk
variasi bentuk dan kondisi benda kerja yang hendak diukur. Namun
meskipun demikian tingkat ketelitian pengukurannya masih berada
dibawah tingkat ketelitian mikro meter.
Gambar 1-1. Bentuk fisik jangka geser
Bagian-bagian jangka geser adalah : mistar ukur yang dapat digeser, rahang
pengukur, ekor/batang kedalaman dan pita pengikat. Jangla geser terdiri dari
dua skala ialah skala utama (main scale) dan skala geser (vernier scale) terdapat
garis-garis ukur dalam ukuran inchi dan millimeter. Pada salah satu sisinya
terdapat alur tempat kedudukan bagian ekor/batang kedalaman. Rumah geser
terpasang pada mistar ukur dan dapat bergeser sepanjang mistar tersebut.
Bagian ekor/batang kedalaman berbentuk segiempat pipih dan letaknya pada
mistar yang beralur, bagian ini gunanya untuk mengukur kedalaman lubang atau
tingginya suatu benda kerja.
Jika rumah geser digeserkan, bagian ini ikut bergeser pula. Rahang jepit terdiri
dari dua pasang, sepasang rahang untuk mengukur diameter luar, sepasang lagi
untuk mengukur diameter dalam. Mur pengikat gunanya untuk mengikat rumah
geser trehadap mistar
Gambar 1-2. Mengukur diameter luar dan dalam
Contoh 1 :
Pada pengukuran 14,2 mm, letak garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Contoh 2 :
Pada pengukuran 17,8 mm, letak garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Contoh 3 :
• Garis ke 10 pada rumah geser kedudukannya satu garis dengan suatu garis mistar.
Pada pembagian ini, garis ukur pada rumah geser berjumlah 20 bagian. Jarak dari 0 sampai 20
sama dengan 19 mm. Berarti jarak antara garis yang satu dengan yang lainnya 19 : 20 = 0,95
mm, jadi selisih dari kedua skala ini 1 mm – 0,95 mm = 0,05 mm. Berarti pula, bahwa jangka
geser ini mampu mengukur sampai ukuran terkecil 0,05 mm.
Cara membaca pembagian ini sama dengan membaca pembagian 0,1 mm diatas.
Contoh 1 :
Pada pengukuran 8 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
• Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 8 pada mistar ukur.
• Garis ke 20 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Contoh 2 :
Pada pengukuran 9,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
• Garis 0 pada rumah geser terletak di antara garis ke 9 dan garis ke 10 pada mistar ukur.
• Garis ke 10 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Contoh 3 :
Pada pengukuran 37,66 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
• Garis 0 pada rumah geser terletak di antara garis ke 37,5 dan garis ke 38 pada mistar
ukur.
• Garis ke 8 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Untuk lebih memudahkan membaca angka-angka di belakang koma, misalnya 0,55 – 0,65 – 0,75
dan seterusnya, maka caranya sebagai berikut :
Misalnya ukuran :
Biasanya garis yang berangka (seperpuluhan) bentuknya lebih panjang dari pada garis 0,05 mm.
3) Cara membaca jangka geser ukuran inchi.
Bentuk ukuran inchi ini ada yang pecahan dan ada pula yang desimal. Bentuk pecahan : angka-
angka yang terdapat pada mistar, misalnya 1 – 2 – 3 dan seterusnya menunjukan ukuran 1” – 2”
– 3” dan seterusnya. Dari angka ke angka dibagi dalam 16 bagian sehingga 1 bagian jaraknya
1/16”. Pada rumah geser terdapat garis-garis ukur yang jaraknya 7/16” dan terbagi atas 8 bagian
berarti 1 bagian 7/16” dibagi 8 sama dengan 7/128”. Selisih skala 1/16” – 7/128” = 1/128”. Jadi
ketelitian pengukuran jangka geser ini adalah 1/128”.
Contoh 1 :
Pada pengukuran 2,853, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
• Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 2,850 pada mistar ukur.
• Garis ke 3 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Contoh 2 :
Pada pengukuran 5/8” sama dengan 10/16”. Kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai
berikut :
• Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 10 pada mistar ukur.
• Garis ke 8 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Contoh 3 :
Pada pengukuran 15/128” sama dengan 1/16” + 7/128”. Kedudukan garis-garis ukurnya adalah
sebagai berikut :
• Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 1 dan ke 2 pada mistar ukur.
• Garis ke 7 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Contoh 4 :
• Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 2 dan ke 3 pada mistar ukur.
• Garis ke 5 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
4) Bentuk desimal.
Jarak 1” pada mistar ukur dibagi dalam 10 bagian sehingga 1 bagian yang berangka 1/10”. Dari
angka ke angka (1/10”) dibagi dalam 4 bagian sehingga 1 bagian 0,0025”. Karena selisih skala itu
0,0025” – 0,0024” = 0,001”, berarti pula ketelitian jangka geser ini adalah 0,001”.
Contoh 1 :
Jadi penunjukannya :
Angka 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 1 dan ke 2 yang berangka dan garis ke 23
segaris dengan salah satu garis pada mistar.
Contoh 2 :
Jadi penunjukannya :
Angka 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 6 dan ke 7 yang berangka dan garis ke 3
segaris dengan salah satu garis pada mistar.
Tugas Praktek.
• Jangka geser.
• Fuse holder
• Nepel
• Pipa PVC
2. Petunjuk :
• Letakan rahang-rahang jangka geser pada benda kerja sesuai dengan objek pengukuran
yang diperlihatkan pada gambar kerja.
• Sebelum melakukan pembacaan hasil pengukuran, usahakan benda kerja jangan dilepas
atau kalau akan dilepas terlebih dahulu kunci rahang yang bergerak dengan mengencangkan
mur pengingat.
• Lakukan beberapa kali pengukuran untuk setiap objek pengukuran agar diperoleh hasil
pengukuran yang akurat.
• Lakukan pengukuran pada tempat yang memiliki kuat cahaya penerangan yang baik.
• Lakukan dua kali pengukuran, yang pertama menggunakan skala milimeter dan yang ke
dua menggunakan skala inchi.
3. Gambar Kerja :
B. Mikrometer Luar.
Mikrometer adalah suatu alat ukur yang sangat teliti bila dibandingkan dengan
jangka geser oleh karenanya banyak dipakai di tempat-tempat pekerjaan yang
memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi.
Mikrometer Luar
Mikrometer Dalam
Mikrometer Kedalaman
Mikrometer Ulir
Pada pembelajaran ini akan kita uraikan mengenai mikrometer luar dengan
ukuran mengenai mikrometer luar dengan ukuran milimeter. Adapun bentuk fisik
mikrometer ini seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini serta bagian-
bagiannya terdiri dari :
Rangka (frame)
Landasan (anvil)
Poros geser dan ulir (spincle and thread)
Tabung ukur (sleeve)
Tabung putar (thimble)
Gigi gelincir (rechett)
Pengunci (lock nut).
Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angka dan garis-garis
ukur. Angka-angka dan garis-garis ukur inilah yang akan menunjukan ukuran
benda kerja yang di ukur.
Pada ukuran 17,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya sebagai berikut :
Gambar 1-18.
Cara membaca mikrometer ukuran inchi.
Pada bagian tabung ukurnya terdapat satu baris ukur. Dari angka ke angka
jaraknya 0,1” dan dibagi 4 bagian, berarti satu bagian 0,025”. Sedangkan pada
tabung putar terdapat 25 garis ukur. Jika tabung putar diputar 1 kali (misalnya
dari angka 0 ke angka 0 lagi), maka poros geser akan bergeser 0,025”. Jadi
artinya jarak antara garis yang satu dengan garis yang lainnya pada tabung putar
0,025” : 25 = 0,001” langkah poros geser (lihat gambar 1-19).
Gambar 1-19.
Sisi tabung putar berimpit dengan garis yang berangka 0,275 pada tabung
ukur.
Garis yang berangka 22 pada tabung putar segaris dengan garis pembegi
dua pada tabung ukur.
Gambar 1-20.
Sisi tabung putar 0,2 + 0,025 = 0,225. Artinya sisi tabung putar terletak
pada garis ke 2 sebelah kanan garis yang berangka 2.
Garis ke 17 pada tabung putar segaris dengan garis pembagi dua tabung
ukur.
Gambar 1-21.
Ukuran mikrometer.
Ukuran mikrometer ditentukan oleh jarak maksimal yang ditempuh oleh poros
geser. Misalnya mikrometer 1”, artinya mikrometer yang jarak maksimal
pengukurannya 1” (dari 0 – 1”).
0 – 25 mm
25 – 50 mm
50 – 75 mm
Kedudukan poros geser sebelum mengukur harus lebih lebar dari pada
diameter benda kerja.
Tempatkan bagian alas mikrometer pada benda kerja putarlah tabung
putarnya kearah kanan sehingga poros geser hampir menyentuh benda
kerja.
Bila poros geser sudah dekat dengan benda kerja, putarlah bagian
ratchet-nya sampai ratchet tersebut berbunyi.
Lihatlah garis-garis ukurnya dan terbacalah dengan mudah hasil
pengukurannya.
Cara mengukur yang salah :
Pada waktu mengukur, jangan hanya memutar tabung putar saja. Hal ini
bisa merubah pengukurannya karena tekanan tangan yang memutar tidak
stabil (harus betul-betul memakai perasaan). Dalam hal ini putarlah
ratchet-nya.
Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja untuk dilihat hasil
pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan dan ujung poros geser
aus.
Gambar 1-22. Cara mengukur yang salah.
Gambar 1-23.
Gambar 1-24.
BAB II
Kabel Penghantar
Pada bab ini siswa akan belajar membedakan jenis-jenis penghatar. Siswa akan
belajar bagaimana mengidentifikasi, memilih, menggunakan dengan benar untuk
melengkapi pekerjaan ini.
Macam-macam Penghantar.
Memilih penghantar.
Mengklasifikasikan penghantar.
Dengan demikian siswa dapat memilih dan menggunakan penghantar untuk
mempersiapkan pekerjaan dasar elektromekanik sesuai dengan gambar kerja.
A. Pengertian.
Benda logam atau bukan logam yang bersifat menyalurkan arus listrik
b. Kabel ialah :
rakitan satu penghantar atau lebih, baik penghantar pejal atau berupa
pintalan, masing -masing dilindungi dengan isolasi, keseluruhannya
dilengkapi dengan selubung pelindung bersama.
B. Persyaratan Penghantar :
a. Bahan penghantar, isolasi dan selubung harus memenuhi syarat sesuai
dengan
penggunaannya.
Kabel dan kabel tanah instalasi tetap Kabel dan kabel Kabel fleksibel ,
dari aluminium atau tembaga tanah Instalasi Lebih fleksibel ,
( mm2 ) tetap dari Sangat fleksibel
aluminium atau dari tembaga
tembaga bentuk ( mm2 )
sektor
( mm2 )
Pejal Bulat Dipilin Dipilin Bulat
Bulat Dipadatkan
1 2 3 4 5
6 - -
10 10 - 10 10
16 16 16 16 16
25 25 25 25 25
35 35 35 35 35
50 50 50 50 50
70 70 70 70 70
95 95 95 95 95
120 120 120 120 120
Tabel 2.
BCC
D. Tegangan Kerja
a. Tegangan Kerja Instalasi dan Kabel Fleksibel.
Boleh dibebani terus menerus dengan tegangan kerja maksimun 15%
lebih tinggi dari tegangan nominal kabel tersebut ( ayat 700 B2 ).
Contoh :
Tegangan nominal NYM adalah 500 V, maka NYM dapat
dibebani secara terus menerus dengan tegangan maksimun
sebesar : 115% X 500 V = 575 V.
Contoh :
1. KHA kabel NGA 6 mm2 pada suhu keliling 300C adalah
98% x 33A = 32,34A untuk pemasangan dalam pipa
98% x 54A = 52,92A untuk pemasangan dengan rol isolator
Sedangkan KHA kabel NGA 6 mm2 pada suhu keliling 350C :
90% x 33A = 29,7A untuk pemasangan dalam pipa
90% x 54A = 48,6A untuk pemasangan dengan rol isolator
Tabel 6. KHA terus menerus untuk tabel tanah berinti tunggal, berpenghantar
tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem arus searah
dengan tegangan kerja maksimun 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua,
tiga, dan empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, yang
dipasang pada sistem arus 3 fase dengan tegangan kerja maksimun 0,6/1kV,
pada suhu keliling 300C.
NYRGbY 6 74 58 59 48 52 44
10 98 80 78 66 69 60
NYCY 16 129 105 102 90 89 80
NYCWY
25 169 140 134 120 116 105
NYSY 35 209 175 160 150 138 130
50 249 215 187 180 165 160
F. Pemilihan Kabel.
Banyak jenis-jenis dan variasi kabel yang digunakan untuk instalasi listrik.
Jika kabel dipilih untuk suatu aplikasi tertentu, sesuai dengan IEC
Publication 502 dan SPLN 43-5 juga harus dikonsultasikan untuk
memastikan bahwa kabel yang dipilih sesuai dengan kebutuhan yang akan
digunakan pada instalasi listrik. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
untuk pemilihan kabel yang benar sebagai berikut :
Aplikasi dan jenisnya (application and types of duty)
Kondisi arus ( current conditions)
Pertimbangan drop tegangan (voltage drop considerations)
Tegangan kerja (operating voltage)
Keadaan lingkungan (operating environment, e.g. ambient
temperature)
Kemungkinan adanya geteran atau bahaya mekanik
(possibility of vibration or mechanical damage)
Sebagai contoh kabel dipilih berdasarkan hanya pada kemampuan arus akan
terbukti dalam penggunaannya tidak sesuai karena terjadi penurunan tegangan
(voltage drop).
Catatan :
“Armouring” means a covering which would afford good mechanical protection
to the IEC Publication 502 and SPLN 43-5. The cable described above would
be a typical cable used in a domestic installation.
Tembaga (cooper) :
memiliki daya hantar yang tinggi per satuan luas (high
conductivity)
secara mekanik mudah disambungkan atau disolder
(mechanically joined)
mahal
tahan terhadap korosi (resistant to corrosion)
lebih kuat dibangdingkan dengan aluminium
Aluminium :
memiliki daya hantar yang tinggi per satuan berat (high
conductivity)
harus disambungkan dengan penyambung pasta
lebih murah dibandingkan dengan tembaga
tidak tahan terhadap korosi (not as resistant to corrosion)
lebih lemah dibandingkan dengan tembaga (weaker than cooper)
- jika digunakan pada instalasi listrik, kabel aluminium biasanya
terdapat baja pada intinya untuk menambah kekuatan.
Untuk alasan tersebut, isolasi karet secara luas telah digantikan dengan PVC.
Tetapi, karet memiliki keuntungan yang sangat feksibel dan masih banyak
digunakan untuk mining cable, flexible cords dan sebagainya.
tiga penghantar
Gambar 2-3. Kabel armoured
Catatan :
A knife should not be use to remove insulation on very fine single or stranded
conductor.
BAB III
TANG (PLIERS)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan peralatan tangan
seperti tang (pliers). Siswa akan belajar bagaimana menggunakan dengan aman
dan memelihara peralatan tangan yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan
ini.
Beberapa jenis tang terutama digunakan untuk memotong. Selain itu untuk
memengang dan menggerakkan. Pada dasarnya untuk dapat digunakan seperti
yang disebutkan diatas adalah jenis kombinasi.
Ujung kawat bila dipotong akan loncat, terutama kawat baja. Hati-hatilah,
potongan dengan baik agar potongan ujung kawat bebas dari anda. Gunakanlah
kaeamata pengaman.
BAB III
TANG (PLIERS)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan peralatan tangan seperti
tang (pliers). Siswa akan belajar bagaimana menggunakan dengan aman dan
memelihara peralatan tangan yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Beberapa jenis tang terutama digunakan untuk memotong. Selain itu untuk
memengang dan menggerakkan. Pada dasarnya untuk dapat digunakan seperti
yang disebutkan diatas adalah jenis kombinasi.
B. Tang Potong (Cutting Pliers).
Tang potong (Diagonal-cutting pliers atau side cutter) adalah :
Mulutnya memiliki sudut tertentu.
Terdapat beberapa ukuran dari 100 sampai 200 mm.
Digunakan untuk memotong kawat pada mang terbatas atau ujung kawat
pada terminal.
Digunakan juga untuk menarik, memotong dan membelah pilin (split pins)
Ujung kawat bila dipotong akan loncat, terutama kawat baja. Hati-hatilah, potongan
dengan baik agar potongan ujung kawat bebas dari anda. Gunakanlah kaeamata
pengaman.
Ujung kawat yang runcing bekas potongan harus dikikir. Karena dapat melukai
seseorang.
Nipper (End-cutting pliers) digunakan sama halnya seperti tang potong (Side-Nose
Pliers) adalah :
Bentuk mulutnya runcing, bulat bentuk konical)
Gunakan untuk membentuk lingkaran kawat.
Digunakan juga untuk membentuk mata itik padi kawat yang akan dipegang
pada horizontal.
Juga digunakan untuk memegang komponen kecil
penghantar
penghantar
Memilin Kawat.
Jepit kawat ditengah-tengah mulutnya dari sejajar dengan sumbu tang,
seperti yang diperlihatkan pada gambar.
Jangan memotong kawat dalam keadaan tegang yakinkan oleh anda bahwa
ujungnya tidak akan loncat karena berbahanya.
Hati-hatilah jika tang tergelincir dan kemungkinan akan raelukai jari anda.
Jangan menggunakan tang tanpa perlindungan untuk menjepit.
Jagalah tang selalu bersih. Bersihkan secara berkala.
Berilah pelumasan pada bagian bergeraknya.
Periksalah secara berkala. Tang yang rasak akan membahanyakan tangan
anda dan benda kerja.
Jangan menggunakan tang untuk memaksakan sesuatu karena akan
merusak.
Tang yang rusak tidak dapat digunakan untuk mengerjakan sesuatu, untuk
memaksakan benda kerja gunakanlah alat khusus.
BAB IV
Menyolder (Soldering)
Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan solder (soldering). Siswa
akan belajar bagaimana menggunakan solder dengan aman dan memelihara solder
yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Penyolderan meliputi :
Menyolder terminal (sepatu kabel).
Kegagalan pada Penyolderan.
A. Soldering (Menyolder)
Solder listrik (elektrric Soldering Iron) sangat ideal untuk berbagai macam
penggunaannya dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan, pada pabrik perakitan
electrik digunakan untuk merakit komponen elektrik yang sangat sensitif terhadap
panas. Jenis yang besar (heavy duty) digunakan pada perakitan yang membutukan
panas agak tinggi. Solder listrik terdiri dari bermacam jenis :
Ukuran besar (Heavy duty) dengan kapasitas daya dalam kilowatt (kW). Jenis ini
digunakan untuk pekerjaan menyolder kawat penghantar dengan diameter lebih
besar dari 10 mm dan untuk menyolder beri pelat.
Ukuran sedang (medium duty) dengan kapasitas daya outputnya beberapa ratus
watt. Biasanya digunakan untuk penghantar berdiameter 10 mm.
Ukuran kecil (light duty irons) dari 12 sampai 80 watt, biasanya digunakan untuk
menyolder kawat dengan terminal ukuran kecil dan pada perakitan komponen
elektronik untuk menghubungkan komponen dengan Printed Circuit Board (PCB).