PENGUKURAN MEKANIK
Disusun oleh :
NIM : 032100011
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Alat ukur mekanik merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh ukuran suatu benda
dan digunakan secara mekanik. Misalnya mengukur panjang, lebar, kedalaman, diameter luar,
dan diameter dalam suatu benda.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami berbagai macam-macam alat ukur mekanik dan
cara penggunaannya.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam alat ukur mekanik dan cara
penggunaannya sesuai peruntukannya.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan pengukuran dimensi geometri benda-benda kerja
mekanik baik secara kasar maupun presisi.
III. MANFAAT
Manfaat dilakukannya praktikum ini, yaitu :
1. Dapat mengetahui dan memahami macam-macam alat ukur mekanik dan
penggunaannya.
2. Dapat membaca hasil dan mengetahui cara kerja dari alat ukur tersebut dan
peruntukannya.
3. Dapat mengetahui ketelitian dari masing-masing alat ukur dan mengetahui
pelaksanaan pengukuran dimensi dari benda-benda kerja yang ditinjau.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Alat ukur mekanik ada bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan ketelitiannya:
Alat ukur ini memiliki dua skala, yakni skala Gambar 1. Vernier Caliper dan bagiannya
utama dan skala bantu/vernier/nonius.
Kedua skala tersebut digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan
dua tanda.
Sebagai contoh, skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan skala nonius jarak
antar garis adalah 0,9 mm, karena itu jarak garis pada skala utama 0,1mm lebih besar dari
pada jarak garis skala nonius/vernier.
1. Awal persiapan, kendurkan skrup pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser
bekerja dengan baik. Hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus
menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol settinglah lebih dahulu.
2. Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan
permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa
sebabkan kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan
pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Micrometer
Micrometer terdiri out side dan inside micrometer, pada bidang mekanik alat ukur ini
terbilang seebgai alat ukur yang memiliki presisi tinggi. Dengan alat ukur ini dapat dilakukan
pengukuran diameter luar, diameter dalam dan ketebalan dari suatu komponen mekanik.
Alat ini lebih telitti daripada vernier caliper, ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm bahkan ada
yang sampai 0,001 mm
Skala utama
Skala nonius
(a) (b)
Gambar 7. Kondisi micrometer (a) skala masih baik/bisa diterima
(b) skala sudah bergeser dan perlu di setting ulang
Sebelum dipakai , micrometer sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu. Bersihkan permukaan
anvil dan spindel dengan kain yang bersih. Kemudian putar rechet stoper sampai anvil dan
spindel bersentuhan. Putarlah stoper 2 atau 3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup.
Kuncilah spindel pada posisi ini lock nut. Micrometer yang baik jika angka nol pada skala
nonius lurus dengan garis memanjang pada skala utama dan di angka nol skala utama seperti
Gambar 7 (a).
Jarak antar strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis
pada outer sleeve adalah 0,50 mm. Sedangkan nilai satu strip pada skala nonius adalah 0,01
mm. Nilai hasil ukur adalah jumlah pembacaan ke tiga skala tersebut.
Contoh A : Contoh B :
Pembacaan skala utama garis : 5.00 Pembacaan skala utama garis : 7.00
Pembacaan skala di bawah garis : 0.00 Pembacaan skala di bawah garis : 0.50
Pembacaan skala nonius + 0.20 Pembacaan skala thrimble + 0.15
Pembacaan akhir = 5.20 Pembacaan akhir = 7.65
Hal yang perlu diperhatikan
1. Sebelum dipakai periksa titik “0” jika perlu dilakukan kalibrasi
2. Sebelum mengukur benda kerja dibersihkan dengan kain bersih
3. Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah thimble ke arah benda yang diukur dan
putarlah rachet stoper sampai menyentuh spindle. Putarlah kembali stoper 2 sampai 3
kali agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca.
4. Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahan sekecil mungkin.
INSIDE MICROMETER
Inside micrometer nampak seperti outside micrometer tanpa kerangka. Tingkat pengukuran
inside micrometer adalah 25 mm, dan prinsip pengukurannya sama dengan outside
micrometer. Bentuknya seperti ditampilkan Gambar 11.
Grip
Peringatan penting
Penggunaan inside micrometer lebih sulit dibanding dengan out side micrometer. Sebagai
contoh untuk mengukur diameter silinder, peganglah grip pada inside micrometer dan
sentuhkan anvilnya pada satu sisi. Putarkan thimblenya perlahan-lahan sampai anvil
menyentuh sisi yang lain. Posisi micrometer harus benar, gerakan micrometer secara vertikal
seperti Gambar 12 A, sampai didapat pembacaan yang paling kecil. Kemudian gerakan secara
horisontal seperti Gambar 12 B sampai didapat pembacaan yang paling besar. Gambarkan
garis imajinasi yang melewati garis sumbu horisontal pada Gambar 12 A. Kemudian
gambarkan garis imajinasi vertikal melalui garis sumbu pada point B (Gambar 12 B). Letakkan
spindel pada point garis yang saling memotong dan ukurlah bagian dalam diameter.
(A) (B)
Gambar 12. Pengukuran in side diameter
DIAL GAUGE
Dial Guge/ Dial indicator adalah alat ukur mekanik yang berfungsi untuk mengukur
penyimpangan-penyimpangan pada suatu bidang datar, bulat, ataupun melengkung. Dial
indicator memiliki ketelitian hingga 1/1000 mm. Hal ini bertujuan agar penyimpangan dapat
terbaca secara presisi. Oleh karena itu alat ini tepat digunakan dalam bidang
mekanik/otomotif sebagai alat ukur ketika kita sedang melakukan pembuatan, perawatan
maupun perbaikan komponen mekanik/kendaraan.
Pada dial indicator terdapat mekanisme khusus yang dapat memperbesar gerakan yang kecil.
Ketika spindel bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh
mekanisme pembesar pada dial gauge dan selanjutnya ditunjukkan oleh mekanisme jarum
penunjuk. Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial. Klasifikasi
menunjukkan skala terkecil, dan tingkat/range pengukur menunjukkan pembacaan
maksimum, skala dan outer ring dapat diputar ke skala “0” agar lurus dengan jarum penunjuk.
Pada dial juga terdapat penghitung putaran (revolution counter). Counter ini menunjukkan
berapa kali penunjuk telah berputar. Dalam penggunaannya dial gauge selalu ditopang oleh
dengan magnetic stand. Dial gauge juga ada dalam bentuk caliper gauge dan inside dial gauge.
(b)
(b)
(a)
(+)+(-)
Gambar 16 (a) Pemasangan Dial indicator pada benda yang diukur kebengkokan,
(b) Hasil Pembacaan Dial indicator
Keterangan :
( + ) merupakan hasil jarum panjang putaran dial gauge tertinggi ke kiri
( - ) merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge tertinggi ke kanan
Misal :
Hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri adalah 0,10 mm. Sedangkan yang ke
kanan adalah 0,10 mm. Maka pengukuran Run Out didapatkan hasil 0,10 mm + 0,10 mm =
0,20 mm.
Untuk pemeriksaan Runout/ke olengan benda putar seperti flywheel/rem cakram
pemsangan alatnya seperti Gambar 17.
I. DATA PRAKTIKUM
Data-data yang perlu dikumpulkan adalah sebagai berikut :
I. PEMBAHASAN
Percobaan menggunakan alat ukur mekanik yaitu vernier caliper, micrometer, dan dial gauge.
Dilakukan pengukuran pada beberapa sampel yaitu rotor, bearing, pendingin motor,
transformator, coil winder, dan kumparan motor. Percobaan pertama dilakukan terhadap
rotor dengan mengukur diameter rotor, panjang rotor, diameter poros, diameter bearing,
lebar lubang spi, dan panjang lubang spi menggunakan vernier caliper. Sedangkan kedalaman
lubang spi diukur menggunakan micrometer. Percobaan kedua dilakukan terhadap pendingin
motor dengan mengukur tinggi sirip pendingin motor dan tebal sirip pendingin motor denga
menggunakan vernier caliper. Kemudian percobaan selanjutnya yaitu transformator dengan
mengukur panjang, lebar, dan tinggi transformator menggunakan vernier caliper. Sedangkan
tebal plat transformator diukur menggunakan micrometer.Percobaan keempat dilakukan
terhadap coil winder dengan mengukur tebal roda gigi coil winder, diameter roda gigi coil
winder, diameter poros coil winder, tebal gigi roda gigi coil winder, tinggi gigi roda gigi coil
winder .Alat tersebut menggunakan vernier caliper. Dan dilakukan pengukuran diameter
kumparan motor menggunakan micrometer. Hasil pengukuran diperoleh dari pembacaan
skala utama yang kemudian ditambah dengan nilai skala nonius. Skala tersebut dikali dengan
ketelitian masing masing alat ukur. Faktor yang mempengaruhi ketelitian pembacaan skala
ukur yaitu dari ketelitian alat ukur itu sendiri, tapi juga faktor praktikan yang mengoperasikan
alat ukur tersebut, misalnya cara pengukuran yang salah, pembacaan skala yang kurang teliti,
dan juga posisi pembacaan skala yang kurang tepat.
II. KESIMPULAN
Alat ukur mekanik yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu vernier caliper, micrometer,
dan dial gauge. Vernier caliper dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter
dalam, dan kedalaman suatu benda dengan tingkat ketelitian 0,1 mm. Micrometer dibagi
menjadi tiga jenis berdasarkan kegunaannya yaitu outside micrometer untuk mengukur
diameter luar, inside micrometer untuk mengukur diameter dalam, dan depth micrometer
untuk mengukur kedalaman suatu benda dengan tingkat ketelitian 0,01 mm. Dial gauge
digunakan untuk mengukur penyimpangan-penyimpangan pada suatu bidang datar, bulat,
ataupun melengkun
III. SARAN
Sebaiknya dilakukan pengecekan dan pengkalibrasian terhadap alat yang akan digunakan,
.Maka dengan hal itu diperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat dan presisi.Sebaiknya,
dilakukan pengecekan berulang agar hasil yang didapat sesuai dengan fakta dilapangan.
Perbedaan penggunaan alat ukur mekanik sangat mempengaruhi tingkat ketelitian
pengukuran suatu benda. Oleh karena itu, perlu kehati-haian dalam melihat perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Chusni, Muhammad Minan. 2019. Pengenalan Alat Ukur. Bandung. Program Studi Pendidikan Fisika
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Adi, Johan Faisal. 2019. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Alat Ukur Mekanik untuk Kelas X
SMK. Semarang. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.