Anda di halaman 1dari 48

PEMBACAAN HASIL PENGUKURAN VERNIER

CALIPER 0,02 MM
Ketelitian Jangka sorong adalah : 1 bagian Skala utama, dibagi sebanyak jumlah skala nonius =
1/50 = 0,02 mm (maka : 1 skala nonius = 0,02 mm)
A. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/50 mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 3 mm dan Skala nonius = 38 x 0,02 mm = 0,76 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 3 + 0,76 = 3, 76 mm.
B. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/50 mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 12 mm dan Skala nonius = 28x 0,02 mm = 0,56 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 12 + 0,56 = 12, 56 mm.
C. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/50 mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 13 mm dan Skala nonius = 12x 0,02 mm = 0,24 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 13 + 0,44 = 13, 24 mm.
D. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/50 mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 18 mm dan Skala nonius = 12x 0,02 mm = 0,24 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 18 + 0,44 = 18, 24 mm.

PEMBACAAN HASIL PENGUKURAN VERNIER


CALIPER 0,05 MM
Ketelitian Jangka sorong adalah : 1 bagian Skala utama, dibagi sebanyak jumlah skala nonius =
1/20 = 0,05 mm (maka : 1 skala nonius = 0,05 mm)
A. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 12 mm dan Skala nonius = 5 x 0,05 mm = 0,25 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 12 + 0,25 = 12, 25 mm.
B. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 16 mm dan Skala nonius = 7 x 0,05 mm = 0,35 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 16 + 0,35 = 16, 35 mm.
C. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 21 mm dan Skala nonius = 3 x 0,05 mm = 0,15 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 21 + 0,15 = 21, 15 mm.
D. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 29 mm dan Skala nonius = 17 x 0,05 mm = 0,85 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 29 + 0,85 = 29 , 85 mm.

Menggunakan Jangka Sorong (Vernier Caliper)


Jangka Sorong (Vernier Caliper)

Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang dapat digunakan untuk
mengukur dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari cara pembacaannya vernier caliper
dapat di bagi dua, yaitu vernier caliper manual, dan digital. Pengukuran menggunakan vernier
caliper manual lebih sulit bila dibandingkan dengan yang digital, karena hasil pengukuran
diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan hasil pengukuran menggunakan yang digital
dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi manual memiliki dua skala imperial (skala dalam
inci) dan metrik (skala dalam milimeter). Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer
karena jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan baterai kecil
sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.
Bagian utama vernier caliper manual

Nama bagian dan fungsi


Internal jaws (rahang dalam) adalah : bagian yang berfungsi untuk mengukur dimensi bagian
dalam
External Jaws (rahang luar) adalah : bagian yang berfungsi untuk mengukur dimensi luar
Locking Screw (baut pengunci) : bagian yang berfungsi untuk pengunci rahang
Imperial Scale adalah : Skala dalam satuan inci
Metric Scale adalah : Skala dalam satuan milimeter
Depth Measuring Blade adalah : Batang pengukur kedalaman

Menentukan Ketelitian Jangka Sorong Manual


A. Jangka Sorong dengan Ketelitian o,o2 mm

Jangka Sorong dengan Ketelitian 0,02

Pada gambar di atas terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius

Besarnya 1 skala nonius = 1/50 x 49 Skala Utama = 0,98 Skala Utama

Maka Ketelitian dari jangka sorong tersebut adalah = 1 0,98 = 0,02 mm

Atau Ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian Skala utama dibagi jumlah skala
nonius = 1/50 = 0,02 mm

B. Jangka Sorong dengan Ketelitian o,o5 mm

Jangka Sorong dengan Ketelitian 0,05

Dari gambar di atas 39 Skala Utama = 20 Skala Nonius

Jadi besarnya 1 skala nonius = 1/20 x 39 Skala Utama = 1,95 Skala Utama

Maka Ketelitian dari jangka sorong tersebut adalah = 2 1,95 = 0,05 mm

Atau Ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian Skala utama dibagi jumlah skala
nonius = 1/20 = 0,05 mm

Membaca Jangka Sorong

Lihat dimana letak divisi 0 (nol) skala nonius pada divisi skala utama, pada gambar di
atas divisi 0 skala nonius terletak antara divisi 13 mm dengan 14 mm, maka
pembacaannya adalah 13 mm.

Lihat dimana letak divisi skala nonius yang segaris dengan divisi skala utama, pada
gambar di atas adalah divisi 21 skala nonius segaris dengan divisi skala utama.

Maka pembacaan hasil pengukurannya adalah 13 + 21 x 0,02 (ketelitian dari jangka


sorong) = 13,42 mm

Divisi 0 skala nonius terletak antara divisi 19 mm dengan 20 mm, maka pembacaannya
adalah 19 mm.

Divisi 32 skala nonius segaris dengan divisi skala utama.

Maka pembacaan hasil pengukurannya adalah 19 + 32 x 0,02 = 19,64 mm

Menggunakan Jangka Sorong (Vernier Caliper)

Jangka Sorong Digital dan Pemakaiannya

Bagian Utama Jangka Sorong Digital

Mengukur Dimensi Luar


Bahan yang akan diukur ditempatkan diantara rahang eksternal secara hati-hati dipegang
bersama-sama. Kencangkan baut pengunci sehingga rahang tidak bergerak. Hasil pengukuran
dapat dibaca pada layar LCD. Jarak dapat dibaca dalam satuan metrik dan inch dengan menekan
tombol inch / mm.

Mengukur Dimensi Luar

Mengukur Dimensi Dalam


Contoh di bawah ini menunjukkan caliper digital yang digunakan untuk mengukur diameter
internal sepotong tabung tembaga. Rahang internal disesuaikan dengan hati-hati sampai
menyentuh 'sisi' internal. Kencangkan baut pengunci rahang sehingga diperoleh pengukuran
yang akurat, keluarkan rahang dari lubang. Hasil pengukuran dapat dibaca pada layar LCD

Mengukur dimensi dalam


Mengukur Kedalaman
Tempelkan dasar dari vernier caliper pada bagian atas lubang dan pisau pengukuran kedalaman
dikeluarkan atau digeser sampai menyentuh dasar lubang. Kencangkan baut pengunci. Hasil
pengukuran dapat dibaca pada layar LCD.

Mengukur kedalaman

Cara menggunakan Vernier Caliper


MEASUREMENT TOOLS
Measurement tools dipakai untuk melakukan pengukuran terhadap suatu part, untuk mengambil
data secara akurat. Dalam proses overhaul data part sangat penting sekali karena akan digunakan
untuk pengambilan keputusan apakah part tersebut rusak atau dapat dipakai ulang. Jika
mengalami kerusakan berarti langkah selanjutnya adalah part tersebut harus di order. Tanpa data
yang jelas, kesalahan dalam order part akan menyebabkan biaya overhaul membengkak atau
berakibat pada Re-Do pekerjaan.
Measurement tools yang sering digunakan dalam pekerjaan overhaul adalah:

Vernier caliper

Micro meter

Dial gauge

Berikut penjelasan masing-masing fungsi dari measurement tools tersebut:


1) VERNIER CALIPER
Vernier caliper sering juga disebut sigmat atau jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang dapat
dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan dan kedalaman celah. Vernier
caliper ini dapat mengukur dengan tingkat akurasi sampai dengan 0,05 mm (didapat dari jumlah
strip pada skala slider ada 20 strip, berarti 1 mm : 20 adalah 0,05 mm).

Dalam aplikasi pemakaian vernier caliper yang


perlu diperhatikan selain dari pemakaian yang tepat, juga pada cara pembacaan skala yang
ditunjukan oleh meter. Dalam vernier caliper terdapat dua skala yang saling terkait dan
mendukung keakuratan data yang akan kita dapatkan.

Contoh pengukuran outside diameter dengan


vernier caliper:

Hasil pengukuran : skala utama + skala kedua


Skala utama : 23 mm (didapat dari angka nol pada slider scale melewati angka 23)
Skala kedua : 0,5 mm (didapat dari garis lurus antara skala pada slider scale dengan main
scale yaitu pada angka 5 atau pada garis ke 10, sehingga hasilnya 10 x 0,05 = 0,5 mm)
PERHATIAN DALAM PENGUKURAN DENGAN VERNIER CALIPER
a) Pastikan vernier caliper yang kita gunakan dalam kondisi baik, lakukan pengetesan dengan
cara seperti gambar dibawah ini:

Posisikan caliper seperti gambar disamping.

Amati penunjukan skala utama dan skala kedua, semua harus pada posisi nol.

Amati celah antara jaw dan beaks harus benar-benar rapat dan tidak ada celah sedikitpun.

Jika kita akan menggunakan bar untuk mengukur kedalaman suatu celah atau lubang
pastikan pada posisi ini semua bar masuk dan rata dengan skala utama.

Jika salah satu syarat diatas tidak dipenuhi berarti caliper tersebut sudah tidak akurat.

b) Pegang caliper pada skala utama dan jari telunjuk kita pada posisi skala kedua, sehingga skala
kedua
caliper
dapat
kita
geser
dengan
telunjuk
kita.
c) Pasang part yang akan kita ukur pada jaws (outside), beaks (inside) atau bar (untuk
kedalaman)
pada
posisi
yang
tepat.
d) Geser skala kedua sehingga part yang akan diukur dapat dipegang oleh caliper, kunci lock

agar

skala

tidak

berubah.

e) Baca skala utama dan skala kedua dengan akurat, amati dengan tepat agar hasil tidak salah
dalam
pembacaan.
f) Berikut ini adalah posisi pengukuran yang benar dan yang salah.

g) Pastikan juga untuk diperhatikan posisi part yang diukur terhadap caliper.

Cara penggunaan jangka sorong (Vernier Caliper)


Pernahkah anda melihat alat ukur seperti gambar di bawah ini? Alat tersebut namanya
jangka sorong yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Vernier Caliper. Jangka
sorong (vernier caliper) merupakan alat untuk mengukur besaran panjang. Bagaimana cara
penggunaan jangka sorong?

Gambar jangka sorong. Sumber gambar: made-in-china.com


Dari namanya jangka sorong yang terdiri dari kata jangka dan sorong. Jangka
artinya mengukur sedangkan sorong berati geser. Jadi jangka sorong dapat diartikan sebagai
alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda denga cara digeser. Oleh karena
itu jangka sorong sering disebut sebagai jangka geser atau mistar geser. Disebut sebagai
mistar karena fungsinya hampir sama dengan mistar. Lalu apa bedanya jangka sorong dengan
mistar?

Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm, sedangkan
mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong hanya mampu mengukur panjang
benda yang panjangnya 150 mm atau 15 cm, sedangkan mistar mampu mengukur panjang benda
hingga panjangnya 10 m lebih. Bagaimana cara penggunaan jangka sorong?

Sebelum kita mengetahui bagaimana cara penggunaan jangka sorong terlebih dahulu
kita harus mengetahui atau mengenal bagian-bagian atau komponen-komponen jangka sorong.
Jangka sorong terdiri dari:
1. Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk

mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam


terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser
(rahang geser)
2. Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur

panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang
tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
3. Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci

jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.


4. Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang

dalam bentuk satuan inchi

5. Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara

internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm


6. Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat

untuk mengukur kedalaman suatu lubang.


7. Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial

scale) dan Skala metrik (Metric scale)


8. Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser

(skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)

Gambar bagian-bagian jangka sorong. Image: tbc.school.nz

Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi


3 jenis yakni:

Jangka sorong biasa (manual)


Jangka sorong jenis ini biasanya sering digunakan oleh siswa-siswi di
sekolah

pada

saat

melakukan

praktikum.

Pengukuran

dengan

menggunakan jangka sorong ini agak ribet karena melibatkan skala uama
dan skala nonius. Pada postingan ini akan dibahas bagaimana menggnakan
jangka sorong biasa atau manual.

Gambar jangka sorong manual. Sumber gambar: jewelryloupe.com

Jangka sorong analog


Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya
menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka
(dengan stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien
dibandingkan dengan jangka sorong biasa (manual), namun ada jangka
sorong yang lebih praktis dari jangka sorong jenis ini.

Gambar jangka sorong analog. Sumber gambar: ticktalk.wordpress.com

Jangka sorong digital


Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang praktis dan efisien
maka orang-orang mulai membuat jangka sorong yang lebih praktis dan
efisien. Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang-orang
sudah bisa membuat jangka sorong digital. Jangka sorong digital mampu
secara langsung menjukan berapa besarnya hasil pengukuran suatu benda
yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi.

Gambar jangka sorong digital. Sumber gambar: made-in-china.com

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong digunakan


untuk mengukur panjang suatu benda. Apakah hanya mengukur panjang
saja? Berikut beberapa kegunaan dari jangka sorong menurut
Wikipedia:
1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar (mengukur panjang dan tebal

suatu benda) dengan cara diapit dengan menggunakan rahang luar (external
jaws)
2. untuk mengukur diameter suatu benda yang biasanya berupa lubang

(misalnya lubang pipa, lubang cincin, maupun lubang lainnya) dengan cara
memasukannya pada rahang dalam (internal jaws)
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan

cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur (depth measuring blade).


Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Tidak bisa secara sembarangan kita menggunkan jangka sorong,


karena bila kita menggunkan jangka sorong secara sembarangan maka
jangka sorong tersebut akan cepat rusak, yang tentunya akan berakibat
hasil pembacaan jangka sorong menjadi keliru. Oleh karena itu, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penggunaan jangka sorong.
1. bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya sebelum

melakukan pengukuran
2. pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan

skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan


pengukuran yang kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan

terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur


kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak

bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut
pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong

diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.


8. Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius

sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan


memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris
dengan skala utama.
9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi

oleh oli setelah dipakai.

Berikut adalah langkah-langkah penggunaan jangka sorong dalam


pengukuran dimensi benda ukur :

Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera

Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda


(misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
1. Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang

diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)


2. Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external

jaws).
3. Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur

terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)

4. Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup

(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat


pembacaan skala.
5. Terakhir, catatlah hasil pengukuran anda

Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera

Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter


dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
2. Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam

(internal jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong


masuk ke dalam benda/cincin tersebut
3. Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang

jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang


diukur
4. Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup

(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat


pembacaan skala.
5. Catatlah hasil pengukuran anda

Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera

Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan


dengan langkah sebagai berikut :
1. Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
2. Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong

ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.


3. Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka

sorong menyentuh dasar tabung.


4. Catatlah hasil pengukuran anda.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong


dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1. Bacalah skala utama (SU) yang berimpit di depan titik nol pada skala

nonius (SN)
2. Bacalah skala nonius (SN).yang tepat berimpit dengan skala utama

(SU).
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)

Untuk lebih memahami tentang cara penggunaan jangka sorong,


perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut berapa hasil
pembacaan jangka sorong tersebut.

Hasil pengukuran ini sebesar 16,25 atau 1,625 cm. Bagaimana cara
mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah-langkahnya sebagai berikut.

=> Amati dan baca skala utamanya adalah 10 mm.

=> Lihat pada skala nonius yang dekat dengan angka nol adalah 6 mm.

=> Lihat skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama
adalah garis 2,5. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm
maka nilai lebih adalah 2,5 x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.

=> Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm =


1,625 cm.

Sumber gambar: http://www.tresnainstrument.com

VERNIER CALIPER / JANGKA SORONG


Vernier Caliper / Jangka Sorong dengan ketelitian 0.05 mm dan 0.02 mm

Teori Dasar dari Vernier Caliper


Peralatan alat ukur ini sering digunakan pada bengkel otomotif dan permesinan. Bagi mekanik
hukumnya wajib untuk menguasai alat ukur ini. Vernier caliper ini dapat digunakan untuk
mengukur bagian luar, bagian dalam serta kedalaman dari suatu benda. Maka alat ukur ini sangat
popular karena multi fungsi ini.

Mengukur benda kerja bagian luar

Mengukur benda kerja bagian dalam

Mengukur kedalaman dari benda kerja

Bagian dari Vernier Caliper

Outside Jaws adalah bagian untuk mengukur benda kerja bagian luar
Inside Jaws adalah bagian untuk mengukur benda kerja bagian dalam
Depth Bar adalah bagian untuk mengukur kedalaman suatu benda
Skala Utama adalah skala yang diam dengan skala satuan
Skala Vernier adalah skala yang dapat digeser dengan skala desimal

Pada Vernier Caliper mempunyai 2 skala pengukur, yaitu skala utama dan skala vernier. Skala
utama dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan
antara dua tanda. Metoda ini disebut prinsip pengukuran vernier.
Sebelum digunakan adalah melakukan pengecekan awal apakah angka nol (0) pada skala utama
segaris dengan angka nol (0) pada skala vernier

Skala A adalah skala utama (skala yang diam) tiap garis menunjukkan angka satuan. Angka Nol
skala vernier menunjukkan garis ke 9 (Sembilan) pada skala utama. Berarti menunjukkan 9 mm.
Pada skala B adalah skala vernier (skala yang dapat digeser), dan kita harus mencari garis pada
skala vernier ini yang lurus (segaris) dengan skala utama. Seperti ditunjukkan pada gambar
diatas garis yang lurus dengan skala utama adalah garis ke 13.
13 X tingkat ketelitian
13 X 0.02 mm = 0.26 mm
Hasil Pembacaan
9 mm + 0.26 mm = 9.26 mm

Hal yang sama juga berlaku untuk vernier caliper dengan tingkat ketelitian 0.05 mm.

PENGENALAN KEPADA VERNIER CALIPER ( ANGKUP VERNIER )


TAJUK : PENGENALAN KEPADA VERNIER CALIPER (ANGKUP VERNIER )

TUJUAN :

Menerangkan dengan lebih lanjut tentang bahagian-bahagian utama, kegunaan angkup vernier
dan cara bacaan angkup vernier.

PENERANGAN :

Terdapat pelbagai jenis alat-alat pengukuran yang digunakan di dalam bengkel kejuruteraan dan
salah satunya ialah Angkup Vernier. Angkup Vernier terdiri daripada pelbagai jenis yang mana
masing-masing direkabentuk untuk kesesuaian kegunaannya

ANGKUP VERNIER

Satu alat mengukur jitu yang mempunyai ketepatan 1/1000" atau 1/100 mm. Angkup Vernier
terdiri daripada dua bahagian iaitu satu bingkai berbentuk L dengan rahang boleh gerak dan satu
bingkai yang mengandungi batang dengan rahang tetap (jaw). Batang mempunyai skala utama
dalam inci(imperial scale) dan metrik (metric scale). Rahang boleh gerak mengelangsar di
sepanjang batang. Bacaan boleh dikunci ke batang oleh satu skru pengapit (locking

screw).Rahang luar ( External jaw) boleh mengukur garisan diameter bulatan, ketebalan dan
panjang benda kerja. Rahang dalam (external jaw) boleh mengukur jarak, garis pusat gerek dan
lubang, manakala bilah kedalaman (depth measuring blade) boleh mengukur kedalaman sesuatu
lubang.
BAHAGIAN-BAHAGIAN ANGKUP VERNIER

KEGUNAAN ANGKUP VERNIER

1. Mengukur diameter luar


2. Mengukur diameter dalam
3. Mengukur kedalaman

GAMBAR-GAMBAR BERIKUT MENUNJUKKAN CARA BAGAIMANA MENGUKUR


MENGGUNAKAN ANGKUP VERNIER

Cara menggunakan angkup vernier untuk mengukur bagian luar benda ukur

Posisi rahang angkup vernier terhadap benda ukur

Cara pengukuran bahagian dalam dengan menggunakan angkup vernier

Cara pengukuran kedalaman dengan menggunakan angkup vernier

CARA MENGAMBIL BACAAN

Ukuran Imperial

Skala Utama 1 Senggatan = 0.025 inci 40 Senggatan = 1.00 inci


Skala Vernier 1 Senggatan = 0.001 inci 25 Senggatan = 0.025 inci

Ukuran Metrik

Skala Utama 1 Senggatan = 1.00 mm 10 Senggatan = 10.00 mm


Skala Vernier 1 Senggatan = 0.02 mm 50 Senggatan = 1.00 mm

AMBIL BACAAN

Vernier Caliper adalah alat ukur yang terdiri dari caliper dan skala
Pada vernier caliper terdapat subkomponen-komponen :

Terdapat 3 jenis pengukuran di tools ini :

Mengukur diameter luar

Letakkan obyek ke dalam diameter jaws pada vernier caliper jangan mengkur dengan ujung jaws
karena slider akan miring sehingga akan memperbesar hasil pengukuran.

Mengukur diameter dalam

Masukkan bills seluruhnya ke benda yang akan diukur, pastikan bahwa bills contact dengan
permukaan yang diukur dan baca hasil pengukuran.

Mengukur kedalaman

Dalam mengukur kedalamantidak diperbolehkan ujung dari alat ukur miring ujung dari alat harus
rata dengan benda

Pembacaan hasil pengukuran

Dalam gambar diatas terlihat bahwa garis nol berada pada angka antara 23 dan 24, maka
dibaca 23 mm.

Dari gambar diatas terlihat juga bahwa garis main scale dan slider bertemu pada angka
5,5 maka dibaca 0,55 mm

Total pengukurannya adalah 23 mm + 0,55 mm = 23,55 mm

JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga
tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa nonius,

jangka sorong mempunyai nst (nilai skala terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan batas ukur
mencapai 150 mm. Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 skala utama sama dengan
50 bagian skala nonius. Sehingga jarak antara 2 skala nonius yang berdekatan adalah 49/50 =
0,98 mm. Jadi, nst skala nonius sebesar :
Nst = 1 mm 0,98 mm = 0,02 mm
Atau
Nst = (nst tanpa nonius) = (1 mm) = 0,02 mm
Ket:
n = jumlah skala nonius

0,02 mm merupakan nst nonius dan besarnya ketelitian jangka sorong.


Jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian
keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka
sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala
nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.

BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG


1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau batang kayu)
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen, bor dan lubang alur.
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis :


a). Jangka sorong biasa, yaitu jangka sorong yang cara pembacaan biasa seperti pada meteran
roll.

b). Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum
ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper).

c). Jangka sorong digital, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display
digital.

Kegunaan jangka sorong adalah:

untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;

untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;

untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara


"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.

MENGUKUR DENGAN JANGKA SORONG


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong, yaitu:
1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya.
2. Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama.
Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya
pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas,
kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan
merusak ulir dari baut pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar
dengan hati-hati dari benda ukur.
8. Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang
pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius
yang segaris dengan skala utama.
9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah
dipakai.
Karena memiliki ketelitian mencapai 0,02 mm, jangka sorong dapat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, dan ketinggian suatu benda dengan lebih teliti.

Berikut adalah langkah - langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda
ukur :
A). Mengukur diameter luar

Gambar 2.2 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar


Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut
* Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
* Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
* Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
* Catatlah hasil pengukuran anda

B). Mengukur diameter dalam

Gambar 2.3 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam


Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin)
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
* Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
* Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
masuk ke dalam benda/cincin tersebut
* Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
* Catatlah hasil pengukuran anda

C). Mengukur kedalaman

Gambar 2.4 Jangka sorong digunakan untuk mengukur kedalaman


Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :
* Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
* Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung
yang akan diukur dalamnya.
* Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar
tabung.
* Catatlah hasil pengukuran anda.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan
langkah :
1). Bacalah skala utama yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SU).
2). Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama (SN).
3). Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = SU + (SN x nst jangka sorong, mis:0,01 mm)

Contoh penunjukan skala pada jangka sorong :

Pada gambar di atas skala utama (SU) 62 mm. Skala nonius (SN) 4 skala.

Sehingga, didapatkan hasil pengukuran sebesar :


H = SU + (SN x 0,1 mm)
= 62 mm +( 4 . 0,1 mm)
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm

CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN


METRIS
A. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius
puluhan

Dari gambar di samping diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari:
31+4(0,1) = 31,4
(A) (B)

B. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua


puluhan

C. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius lima


puluhan

http://www.tentangkayu.com/2008/07/caliper-review-dan-ringkasan-fungsi.html

http://www.yanto-triyanto.co.cc/2009/10/jangka-sorong-vernier-caliper.html

Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA 2A. Jakarta : Erlangga

Kanginan. Marthen., 2004. Fisika 1A. Jakarta:Erlangga.

JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga
tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa nonius,
jangka sorong mempunyai nst (nilai skala terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan batas ukur
mencapai 150 mm. Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 skala utama sama dengan
50 bagian skala nonius. Sehingga jarak antara 2 skala nonius yang berdekatan adalah 49/50 =
0,98 mm. Jadi, nst skala nonius sebesar :
Nst = 1 mm 0,98 mm = 0,02 mm
Atau
Nst = (nst tanpa nonius) = (1 mm) = 0,02 mm
Ket:
n = jumlah skala nonius

0,02 mm merupakan nst nonius dan besarnya ketelitian jangka sorong.


Jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian
keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka
sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala
nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.

BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG


1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau batang kayu)
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen, bor dan lubang alur.
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis :


a). Jangka sorong biasa, yaitu jangka sorong yang cara pembacaan biasa seperti pada meteran
roll.

b). Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum
ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper).

c). Jangka sorong digital, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display
digital.

Kegunaan jangka sorong adalah:

untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;

untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;

untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara


"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.

MENGUKUR DENGAN JANGKA SORONG


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong, yaitu:
1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya.
2. Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama.
Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya
pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas,
kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan
merusak ulir dari baut pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar
dengan hati-hati dari benda ukur.
8. Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang
pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius
yang segaris dengan skala utama.
9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah
dipakai.
Karena memiliki ketelitian mencapai 0,02 mm, jangka sorong dapat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, dan ketinggian suatu benda dengan lebih teliti.

Berikut adalah langkah - langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda
ukur :
A). Mengukur diameter luar

Gambar 2.2 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar


Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut
* Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
* Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
* Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
* Catatlah hasil pengukuran anda

B). Mengukur diameter dalam

Gambar 2.3 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam


Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin)
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
* Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
* Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
masuk ke dalam benda/cincin tersebut
* Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
* Catatlah hasil pengukuran anda

C). Mengukur kedalaman

Gambar 2.4 Jangka sorong digunakan untuk mengukur kedalaman


Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :
* Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
* Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung
yang akan diukur dalamnya.
* Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar
tabung.
* Catatlah hasil pengukuran anda.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan
langkah :
1). Bacalah skala utama yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SU).
2). Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama (SN).
3). Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = SU + (SN x nst jangka sorong, mis:0,01 mm)

Contoh penunjukan skala pada jangka sorong :

Pada gambar di atas skala utama (SU) 62 mm. Skala nonius (SN) 4 skala.
Sehingga, didapatkan hasil pengukuran sebesar :
H = SU + (SN x 0,1 mm)
= 62 mm +( 4 . 0,1 mm)
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm

CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN


METRIS
A. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius
puluhan

Dari gambar di samping diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari: 31+4(0,1)
= 31,4
(A) (B)

B. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua


puluhan

C. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius lima


puluhan

http://www.tentangkayu.com/2008/07/caliper-review-dan-ringkasan-fungsi.html

http://www.yanto-triyanto.co.cc/2009/10/jangka-sorong-vernier-caliper.html

Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA 2A. Jakarta : Erlangga

Kanginan. Marthen., 2004. Fisika 1A. Jakarta:Erlangga.

Vernier Kaliper (Jangka Sorong)


VERNIER KALIPER (JANGKA SORONG)

Setelah sebelumnya membahas kunci momen sekarang kita bahas tentang vernier caliper. Venier
caliper yaitu skala utama dan skala vernier yang digunakan untuk mengukur diameter luar,
diameter dalam dan kedalaman.

Prinsip Pengukuran
Skala utama (main scala) dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara
mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut prinsip pengukuran vernier.
Membaca Hasil Nilai Pengukuran

Cara membaca skala dari jangka sorong adalah dengan membaca terlebih dulu skala utamanya
seperti membaca penggaris, lalu jumlahkan dengan skala nonius (vernier) dikali 0,01 cm.
Misalkan dari gambar di samping, skala utama terbaca 0,3 cm lebih (lihat skala yang sebelah
paling dekat nol dari nonius). Pembacaan nonius adalah 3 x 0,01 cm = 0,03 cm (lihat garis
nonius yang berimpit dengan skala utama). Sehingga panjang benda yang diukur adalah 0,3 cm +
0,03 cm = 0,33 cm.

Menangani Vernier Kaliper

Sebelum diukur bersihkan dulu baik benda maupun vernier caliper

Sebelum digunakan, periksalah bahwa vernier bergeser dengan bebas dan angka 0
pada kedua skala sejajar dengan tepat.

Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin ke skala


utama.Pengukuran diujung gigi pengukuran menghasilkan pembacaan kurang akura.

Tempatkan vernier caliper tegak lurus dengan benda yang diukur

Untuk mencegah salah baca, bacalah langsung dari atas strip yang tepat

Untuk mencegah karat, bersihkan vernier caliper dengan kain oleh oli setelah dipakai.

SOAL DAN PEMBAHASAN JANGKA SORONG (VERNIER CALIPER)

N
o.
1.

Soal
Berikut ini nama lain untuk menyebut jangka sorong
(vernier caliper) , kecuali .

a. Schuifmaat
b. Mistar ingsut
c. Mistar sorong
d. Straight gauge

2.

Berikut ini merupakan pengukuran yang mampu


dilakukan dengan baik menggunakan vernier
caliper, kecuali .
a. Mengukur kedalaman
b. Mengukur tingkat/step
c. Mengukur diameter dalam
d. Mengukur kerataan/kedataran

Petunjuk/bantuan (clue)
Sebelum Mengerjakan
Soal

Jangka sorong (vernier


caliper) sering kali disebut
dengan berbagai istilah.
Penyebutan tersebut
berkaitan dengan cara kerja
alat sewaktu digunakan
untuk melakukan
pengukuran.

Bagian dari vernier caliper


yang digunakan untuk
melakukan pengukuran yaitu
:
1. Rahang gerak dan rahang
tetap
2. Ekor
3. Lidah ukur/tanduk

3.

Berikut ini merupakan sistem pembacaan vernier


caliper yang umum, kecuali.

Bagian penunjuk pada


vernier caliper yang
menunjukkan hasil
pengukuran (bagian
pembacaan hasil
pengukuran) secara umum
dikenal 3 alat
penunjuk/sistem
pembacaan.

a. Sistem analog dengan garis-garis berskala


b. Sistem elektrik dengan penunjukan angka digital
c. Sistem pembacaan dengan jam ukur
d. Sistem penunjukan dengan model koordinat

4.

Pengukuran dengan vernier


caliper :

Gambar tersebut menunjukkan fungsi vernier caliper


untuk pengukuran.
a. Dimensi dalam
b. Kedalaman
c. Dimensi luar
d. Tingkat/step

5.

Berikut ini merupakan macam-macam vernier


caliper jika dilihat dari bentuknya, kecuali .

Jika dilihat dari bentuknya,


vernier caliper secara
umum dapat digolongkan
dalam 3 jenis disesuaikan
dengan fungsi bagianbagian yang digunakan
untuk melakukan berbagai
jenis pengukuran.

a. Vernier caliper dengan rahang ukur


b. Vernier caliper dengan rahang ukur dan lidah ukur
c. Vernier caliper dengan rahang ukur dan thimble
d. Vernier caliper dengan rahang ukur, lidah ukur, dan
ekor

6.

Bagian-bagian vernier
caliper :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rahang ukur
Lidah ukur
Ekor
Baut penjepit
Batang
Skala utama

Bagian vernier caliper yang disebut dengan kenop


sensor ditunjukkan dengan huruf.

7. Skala nonius/vernier
8. Kenop sensor

a. A
b. B
c. C
d. D

7.

Untuk menentukan ketelitian


vernier caliper digunakan
rumus sederhana :
i =xn

Berdasarkan gambar, maka dapat diketahui


ketelitian dari vernier caliper tersebut adalah.
a. 0,02 mm
b. 0,05 mm
c. 0,5 mm
d. 0,1 mm

dimana
i = ketelitian
x = jarak antar garis skala
utama
(berimpit/paling dekat
dengan
skala nonius)
n = jarak antar garis skala
nonius

8.

Vernier caliper tersebut


memiliki ketelitian 0,1 mm

Cara membacanya adalah :

Berapakah hasil pembacaan skala vernier caliper


tersebut?
a. 10,2 mm
b. 11 mm

c. 11,8 mm
d. 12 mm

Skala utama =
....... mm
Skala nonius = .... x 0,1 =
..... mm +
Total
mm

.....

9.

Vernier caliper tersebut


memiliki ketelitian 0,1 mm

Cara membacanya adalah :

Hasil pembacaan Vernier caliper tersebut adalah....


a. 12,7 mm
b. 15,47 mm
c. 15,7 mm
d. 19,7 mm
10.

Skala utama =
....... mm
Skala nonius = .... x 0,1 =
..... mm +
Total
mm

.....

Untuk menentukan ketelitian


vernier caliper digunakan
rumus sederhana :

i =xn
Berdasarkan gambar, maka dapat diketahui
ketelitian dari vernier caliper tersebut adalah.
a. 0,01 mm
b. 0,02 mm
c. 0,05 mm
d. 0,5 mm

11.

dimana
i = ketelitian
x = jarak antar garis skala
utama
n = jarak antar garis skala
nonius

Vernier caliper tersebut


memiliki ketelitian 0,05 mm

Cara membacanya adalah :

Berapakah hasil pembacaan skala vernier caliper


tersebut?
a. 14,28 mm
b. 14,35 mm
c. 28,28 mm
d. 28,35 mm

Skala utama =
....... mm
Skala nonius = .... x 0,05 =
..... mm +
Total
...... mm

12.

Vernier caliper tersebut


memiliki ketelitian 0,05 mm

Cara membacanya adalah :


Skala utama =
....... mm
Hasil pengukuran yang ditunjukkan vernier caliper
tersebut adalah.
a. 32,48 mm
b. 32,55 mm

c. 37,48 mm
d. 37,55 mm

13.

Skala nonius = .... x 0,05 =


..... mm +
Total
...... mm

Vernier caliper tersebut


memiliki ketelitian 0,05 mm

Cara membacanya adalah :


Skala utama =
....... mm
Dimensi yang terbaca pada vernier caliper tersebut
besarnya.

Skala nonius = .... x 0,05 =


..... mm +
Total
...... mm

a. 44,4 mm
b. 44,6 mm
c. 46,4 mm
d. 54,4 mm
14.

Ketelitian vernier caliper


dapat ditentukan
menggunakan rumus
sederhana :

i =xn
Berdasarkan gambar pada skala vernier caliper
tersebut, dapat diketahui tingkat ketelitiannya
adalah.
a. 0,01 mm
b. 0,02 mm

c. 0,05 mm
d. 0,5 mm

dimana
i = ketelitian
x = jarak antar garis skala
utama
n = jarak antar garis skala
nonius

15.

Vernier caliper tersebut


memiliki ketelitian 0,02 mm

Cara membacanya adalah :


Skala utama =
....... mm
Hasil pengukuran yang ditunjukkan vernier caliper
tersebut besarnya adalah.
a. 10,3 mm
b. 10,4 mm
c. 17,4 mm
d. 30,4 mm

Skala nonius = .... x 0,02 =


..... mm +
Total
...... mm

16.

Dalam gambar tersebut,


skala utamanya setiap 1 inci
dibagi menjadi 16 bagian,
pada skala nonius atau
skala vernier dibagi dalam 8
bagian.
Ketelitian yang ditunjukkan oleh vernier caliper
dengan satuan inchi tersebut adalah.
a. 0,001 inchi
b. 1/128 inchi
c. 1/64 inchi
d. 1/8 inchi

Rumus yang digunakan


untuk mencari ketelitian:

i =xn
dimana
i = ketelitian
x = jarak antar garis skala
utama
n = jarak antar garis skala
nonius

17.

Pada vernier caliper


ketelitian 1/128 inchi berlaku
:

Berapakah hasil pembacaan skala vernier caliper


yang ditunjukkan oleh gambar tersebut?
a. 1 3/32 inchi
b. 1,4 inchi

c. 11 3/32 inchi
d. 11,4 inchi

1. Skala utamanya setiap 1 inc


dibagi menjadi 16 bagian,
pada skala nonius atau
skala vernier dibagi dalam 8
bagian.
2. Besarnya harga 1 bagian
skala utama adalah 1/16
inchi

3. Besarnya harga 1 bagian


skala nonius/vernier adalah
1/128 inchi
18.

Pada vernier caliper


ketelitian 1/128 inchi
tersebut berlaku :

1. Skala utamanya setiap 1 inc


dibagi menjadi 16 bagian,
pada skala nonius atau
Gambar tersebut merupakan vernier caliper dengan skala vernier dibagi dalam 8
ketelitian 1/128 inchi. Berapakah hasil pembacaan
bagian.
2. Besarnya harga 1 bagian
skala vernier caliper tersebut?
skala utama adalah 1/16
a. 17/32 inchi
c. 17/128 inchi
inchi
b. 8/32 inchi
d. 8/128 inchi
3. Besarnya harga 1 bagian
skala nonius/vernier adalah
1/128 inchi
19.

Dalam gambar tersebut,


skala utamanya setiap 1 inci
dibagi menjadi 40 bagian,
pada skala nonius atau
skala vernier dibagi dalam
25 bagian.

Tingkat ketelitian vernier caliper yang ditunjukkan


dalam gambar tersebut adalah.
a. 0,001 inchi

c. 1/64 inchi

b. 1/128 inchi

d. 1/8 inchi

Rumus yang digunakan


untuk mencari ketelitian:

i =xn

dimana
i = ketelitian
x = jarak antar garis skala
utama
n = jarak antar garis skala
nonius

20.

Pada vernier caliper


ketelitian 0,001 inchi berlaku
:

Berapakah hasil pembacaan skala vernier caliper


tersebut?
a. 2 inchi
b. 2,164 inchi

c. 2,182 inchi
d. 2,82 inchi

1. Skala utamanya setiap 1 inc


dibagi menjadi 40 bagian,
pada skala nonius atau
skala vernier dibagi dalam
25 bagian.
2. Besarnya harga 1 bagian
skala utama adalah 0,025
inci
3. Besarnya harga 1 bagian
skala nonius/vernier adalah
0,001 inci

Pengukuran Dasar Menggunakan Jangka Sorong (Vernier


Callipers) - Physics VII grade
Jangka sorong (vernier callipers) adalah suatu alat ukur besaran panjang yang
memiliki ketelitian (accuracy) sampai 0,1 mm (= 0,01 cm). Bagian-bagian dari
jangka sorong dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Rahang dalam jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam
benda bulat (misalkan diameter lubang dalam pipa). Rahang luar jangka sorong
dapat digunakan untuk mengukur panjang benda secara umum atau diameter luar
benda bulat (misalkan diameter dari bola pingpong). Batang ukur digunakan untuk
mengukur kedalaman lubang kecil (misalkan kedalaman lubang di dinding)
Skala jangka sorong yang umum biasa dinyatakan dalam satuan cm atau mm.
Cara membaca skala dari jangka sorong adalah dengan membaca terlebih dulu
skala utamanya seperti membaca penggaris, lalu jumlahkan dengan skala nonius
(vernier) dikali 0,01 cm.

Misalkan dari gambar di atas, skala utama terbaca 0,3 cm lebih (lihat skala yang
sebelah paling dekat nol dari nonius). Pembacaan nonius adalah 3 x 0,01 cm = 0,03
cm (lihat garis nonius yang berimpit dengan skala utama). Sehingga panjang benda

yang diukur adalah 0,3 cm + 0,03 cm = 0,33 cm.


Selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai