Anda di halaman 1dari 40

BAB 2

BASIC MECHANICAL

2-1. MEASUREMENT
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur
yang digunakan sebagai satuan.

a. Vernier Caliper
1. Bentuk dan konstruksinya seperti gambar di bawah yang terdiri dari skala regulator dan
skala vernier.

Vernier Caliper

2. Vernier Caliper dapat mengukur


• Diameter luar (dengan outside caliper)
• Diameter dalam (dengan inside caliper)
• Kedalaman (dengan depth stick)

3. Prinsip dasar kerja

Prinsip dasar Vernier Caliper

a. Panjang skala vernier = 19 mm


b. Skala vernier dibagi menjadi 20 bagian yang sama
c. Jarak satu bagian skala vernier adalah 19 mm : 20 bagian = 0,95 mm.
d. Ketelitian vernier caliper adalah selisih antara skala regulator dengan skala vernier
e. 1 bagian skala regulator = 1,0 mm: 1 bagian skala vernier = 0,95 m
f. Ketelitian = 1,0 – 0,95 mm = 0,05 m.
BAB 2
BASIC MECHANICAL

4. Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran


Gambar dibawah A, B dan C menunjukkan contoh cara pengukuran yang benar dan
salah, pada pengukuran diameter luar, diameter dalam dan kedalamannya.

Cara pengukuran

Perhatian :
 Bersihkan permukaan alat ukur dan benda yang
akan diukur.
 Periksa permukaan alat, untuk mengukur pada
vernier caliper.
 Pergunakan bagian yang tipis dari “Jaw” untuk
mengukur permukaan yang sempit & bagian tengah
untuk permukaan yang normal.

5. Cara membaca skala


Contoh 1 : L = .......................... mm
Rumus untuk membaca panjang L (mm) L = L1 + X
X = Jumlah kenaikan x 0,05
Maka : L = 22 + 0,50 = 22,50 mm
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Contoh 2 : L = ........................... mm
Rumus untuk membaca panjang L (mm) L = L1 + X
X = Jumlah kenaikan x 0,05
Maka : L = 35 + 0,25 = 35,25
25 mm

 Latihan
Kerjakan soal-soal
soal dibawah ini!!
BAB 2
BASIC MECHANICAL

b. Micrometer
1. Micrometer adalah alat ukur yang
presisi dan diperguna kan untuk
mengukur diameter luar dan diameter
dalam.

Micrometer untuk mengukur diameter luar

Micrometer untuk mengukur diameter dalam

2. Prinsip Kerja
• Prinsip sebuah micrometer meng-gunakan
meng
prinsip kerja antara bolt dan nut (Gambar
disamping)
• Langkah-langkah :
 Cari 0 pada skala timble
 Luruskan angka 0 tersebut dengan garis
sumbu.
 Putar timle satu putaran, ternyata pada
skala sleeve menunjukkan 0,5 mm
Prinsip Micrometer
 Skala timble terdiri dari 50 bagian yang
sama.

• Jadi, ketelitiannya (satu skala timble)


= 0,5 mm : 50 bagian = 0,01 mm

Jumlah pergerakan spindle


BAB 2
BASIC MECHANICAL

3. Persiapan sebelum pengukuran


a) Periksa micrometer lancar atau tidak
b) Bersihkan micrometer terutama pada bagian anvil dan spindle.
c) Lakukan halibrasi (mencocokan ukuran) 0 pada thimble, harus tepat dengan garis
sumbu pada sleeve, kalau tidak lurus stel dengan menggunakan standar gauge.
d) Bersihkan benda yang akan diukur.

4. Cara memakai micrometer


le ditempatkan di tengah
a) Anvil dan spindle tengah-tengah
benda melihatnya harus dari atas.
b) Anvil dengan spindle tegak lurus terhadap
benda yang akan diukur, lihat dari samping.
c) Anvil yang ditempelkan ke benda kerja terlebih
dahulu baru kemudian spindle dimajukan
sampai Ratchet stop berputar bebas.
d) Setelah Ratchet stop berputar bebas dua atau
tiga putaran, baca skala untuk mendapatkan
pembacaan yang benar, ulangi langkah- langkah
langkah diatas dua atau tiga kali.
Cara pengukuran Mikrometer
5. Cara membaca skala micrometer
a) Lihat posisi tepi dari thimble pada posisi mana
dari posisi sleeve (L).
b) Lihat skala yang dibawah sudah tampak atau
belum, bila sudah nampak tambah skala atas
dengan 0,5 mm (X).
c) Baca pada skala thimle yang satu garis dengan
garis sumbu (X)
d) Hasil pengukuran adalah (D)
D=L+X
Contoh membaca Skala
Maka : L = 5 + 0,20 = 5,20 mm
6. Cara Kalibrasi Micrometer
a) Jika penyimpangan titik nol dua garis atau kurang :
• Kunci spindle dengan spindle lock/ clamp.
• Masukan adjusting key kedalam lubang di
sleeve.
• Putar sleeve untuk memperbaiki
penyimpangan tersebut.
• Periksa kembali titik nol nya. Cara Kalibrasi Micrometer (1)
BAB 2
BASIC MECHANICAL

b) Jika penyimpangan titik nol lebih dari dua garis :


• Kunci spindle dengan spindle lock/ clamp.
• Masukan kunci pada lubang di rachet
sleeve.
• Pegang thimble, putar rachet sleeve
berlawan jarum jam
• Dorong thimble kearah luar (menuju
rachet stop), dan thimble dapat berputar
dengan bebas. Cara Kalibrasi Micrometer (2)
• Posisikan thimble pada posisi yang
diperlukan untuk mengoreksi titik nol.
• Putar rachet sleeve kearah dalam dan
kencangkan dengan kunci.
• Periksa kembali titik nol, jika masih ada
sedikit penyimpangan, koreksi dengan
metode 1.

 Latihan
Kerjakan soal-soal
soal dibawah ini!!
BAB 2
BASIC MECHANICAL

c. Dial Indicator/Dial Gauge


1. Prinsip kerja Dial Indicator adalah
merubah gerakan lurus menjadi
gerakan berputar, dimana gerakan
berputar dapat dilihat pada gerakan
jarum.

Dial Indicator

2. Cara membaca skala


• Gerakan 1 mm dari spindle maka jarum
akan berputar satu putaran (3600)
• Skala terkecil dial gauge = 1 : 100 = 0,01
mm,
• Jarum kecil ber- fungsi untuk mencatat
gerakan jarum yang besar, jika jarum besar
satu putaran maka jarum kecil bergeser ke
angka 1 berlawanan jarum jam.
• Contoh : Gambar disamping menunjukkan
bahwa jarum panjang bergerak searah
Membaca Skala
jarum jam ke angka 15. Ini berarti bahwa
spindle bergerak ke atas 0,15 mm.
m

Perhatikan disamping!!
Berikut adalah prosedur
pemakaian Dial Gauge yang
benar.
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3. Penggunaan Dial Gauge


Dengan menggunakan alat bantu magnetic
base, maka Dial Gauge bisa dipergunakan
untuk mengukur :
a. Kebengkokan atau run out dari shaft
b. Kesejajaran
c. Kerataan/datar
d. End play gerakan shaft arah axial.

Dial Indicator dengan Magnetic Base

4. Cara pengukuran
 Mengukur Run out fly wheel
a) Tempatkan fly wheel lurus pada poros
b) Pasang Dial Gauge dibagian tepi fly wheel
dan tegak lurus
c) Spindle dipasang agak ditekan 1
1-2 mm
d) Putar fly wheel
e) Besar Run out = penunjukkan jarum pada
Dial Gauge
Mengukur Runout Flywheel

 Mengukur kebengkokan shaft


a) Letakan benda kerja di V--block
b) Pasang dial gauge di tengahtengah-tengah
benda tersebut dan tegak lurus terhadap
benda
c) Spindle di pasang agak ditekan 11-2 mm
d) Putar benda kerja tersebut
e) Kebengkokan = Gerakan jarum : 2
Mengukur Kebengkokan Shaft
BAB 2
BASIC MECHANICAL

d. Cylinder Gauge
1. Pembacaan skala pada cylinder gauge
sama dengan Dial gauge.

Cylinder Gauge Set Cylinder Gauge


2. Fungsi cylinder gauge
a) Mengukur diameter dalam cylinder
b) Mengukur keausan dari diameter
cylinder (oil clearance)

3. Cara pengukuran
a) Ukur skala kasar diameter dalam cylinder
dengan menggunakan vernier caliper
b) Pilih Replecement Rod yang cocok dengan
ukuran, kemudian pasang pada gauge
c) Set micrometer sama dengan hasil pengukuran
diameter dalam cylinder
d) Lakukan zero adjustment pada cylinder gauge
e) Kemudian lakukan pengukuran pada diameter
cylinder yang akan diukur. Zero Adjustment

Cara membaca Skala Mengukur Diameter dalam Cylinder


BAB 2
BASIC MECHANICAL

e. Torque Wrench
1. Torque wrench adalah sebuah alat untuk
mengencangkan nut dan bolt sambil
mengukur torsi yang bekerja, torque
wrench ini menggunakan socket bila
hendak dipakai.
Gambar (1) Plate Type Torque Wrench
2. Jenis-jenis torque wrench :
 Torque wrench jenis plate
Gambar (1)
 Torque wrench jenis preset
Gambar (2)
 Torque wrench jenis adjustment wrench
Gambar (3)
Gambar (2) Preset Type Torque Wrench

Gambar (3) Adjustable Wrench Type Torque Wrench


3. Cara menggunakan torque wrench (Plate
type)
a) Posisi jarum penunjuk harus 0, dan
kedudukannya bebas tidak ada
gesekan dengan plat skala.
b) Pada saat mengencangkan posisi
handle harus berada di tengah
tengah-tengah
Cara Menggunakan yang benar
(center pin sebagai titik tumpu)
c) Besarnya ditunjukkan dengan posisi
jarum pada skala.

Cara Memegang Handle yang benar

Penggunaan yang salah


BAB 2
BASIC MECHANICAL

f. Thickness Gauge
1. Thickness gauge terutama digunakan dalam
pemeriksaan clearance.
Thickness gauge digunakan untuk mengukur hal
hal-
hal berikut:
- Celah kontak point pada distributor
- Valve clearance Thickness Gauge
- End play pada arah axial dan berbagai macam
clearance
- Various kinds of clearances.
2. Prosedur pengukuran
Sisipkan thickness gauge ke dalam clearance yang
akan diukur. Bila gauge ditarik keluar dengan gaya
sekitar 500 sampai 600 gram, berarti clearance
sama dengan ketebalan gauge.

Menyetel Valve Clearance


g. Plastic Gauge
Mengukur lebar dari plastic gauge yang ditekan dengan menggunakan skala yang sudah
dicetak pada bungkus plastic gauge.

Plastic Gauge Measurement


BAB 2
BASIC MECHANICAL

h. Plug Gap Gauge


Plug gap gauge dipergunakan untuk memeriksa
dan menyetel celah pada spark plug.

Plug gap gauge

Cek Spark plug gap


i. Straight Edge

Straight edge digunakan untuk


memeriksa kerusakan atau
perubahan bentuk pada permukaan
sebuah plat.

Gambar dibawah bagian A adalah


bentuk straight edge yang diguna-
kan pada perbaikan kendaraan. Straight Edge

Bentuk Potongan Straight Edge

Pemeriksaan Kerataan Permukaan Cylinder Block


BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-2. TOOLS DAN EQUIPMENT


Dalam setiap pekerjaannya seorang mekanik yang handal pastinya
akan dilengkapi dengan Tools dan Equipment. Karena dalam proses
kerjanya tools dan equipment sangatlah penting dalam membantu
pekerjaan seorang mekanik. Di bab ini akan dipelajari apa saja tools dan
equipment yang digunakan dalam
lam pekerjaan seorang mekanik.
a. Open End Wrench (Spanner)

Open End Wrench

Indikasi ukuran Open End Wrench


Contoh : 10 x 12 mm

Indikasi Ukuran Open End Wrench

1. Pastikan ukuran open end wrench cocok dengan kepala


bautnya
2. Penggunaannya harus ditarik dan posisikan sudut yang
kecil seperti pada gambar.
3. Jangan menyambung kunci dengan pipa atau alat lain.

Prosedur Pemakaian Open End Wrench


BAB 2
BASIC MECHANICAL

b. Offset Wrench (Box Wrench)


Offset wrench bisa menekan pada enam sisi dari
Bolt atau Nut, sewaktu Bolt atau Nut tersebut
diputar, mempunyai gagang yang lebih panjang
dibanding dengan open end wrench, oleh karena itu
mudah digunakan dan memiliki torsi yang lebih
besar
 Indikasi ukuran Box Wrench Offset wrench
Contoh : 12 x 14 mm

Indikasi ukuran Offset wrench

 Tipe dari Offset Wrench

Tipe dari Offset wrench


BAB 2
BASIC MECHANICAL

c. Socket Wrench (Ring Wrench)


Socket wrench bermacam-macammacam ukurannya.
Pilih ukuran yang paling cocok dengan bolt atau
nut yang akan kita buka atau kencangkan, dan
digunakan bersama-sama
sama dengan handlenya.

Socket Wrench

Bentuk dari Socket Wrench

Socket Wrench memiliki 2 tipe, yaitu 6 point dan 12 point.


 Socket segi 12 biasa digunakan dan pada umumnya cocok digunakan pada
tempat yang sempit.
 Socket yang bersegi 6 mempunyai daerah kontak dengan bolt atau nut yang
luas untuk membuka atau mengencangkan bolt dan nut yang mempunyai torsi
tor
yang besar dan tidak
idak merusak bolt dan nut yang memiliki bahan soft.
 Penggunaan socket wrench harus berpasangan dengan socket handle.
BAB 2
BASIC MECHANICAL

d. Socket Handles
 Ratchet handle

Ratchet Handle Ratchet Mechanism

 Spinner handle

Spinner Handle Cara menggunakan Spinner Handle

 Sliding handle  Speeder handle

Sliding Handle Speeder Handle

 Extension bar  Universal joint




Extension Bar Universal Joint


BAB 2
BASIC MECHANICAL

e. Adjustable Wrench

Adjustable Wrench

Yang perlu diperhatikan saat menggunakan


adjustable wrench.

1) Pergunakanlah dengan cara yang benar


2) Jangan pergunakan dengan cara yang
salah.

Poin penggunaan Adjustable Wrench


f. Screw Driver
Screw Driver adalah Alat yang digunakan untuk
mengencangkan atau mengendorkan baut.
Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model
Phillips yang populer disebut obeng plus (+) dan
slotted yang sering disebut obeng minus (-).
(

Tipe-tipe Screw Driver


BAB 2
BASIC MECHANICAL

g. Hammer
 Chooper Type
Fungsi :

Palu ini dipakai untuk pekerjaan perbaikan,


contohnya mengeluarkan bagian
bagian-bagian
mesin listrik tancap mesti merusaknya.
Tembaga memiliki sifat yang lebih lunak dari
pada basi. Seiringan dengan pemakaian, palu
tembaga ini akan menjadi keras. Untuk
memperlunaknya kembali, kepala palu mesti
dipijarkan

 Plastic Type
Fungsi :
Palu ini dipakai untuk mengetok ataupun
memukul benda kerja yang lunak. Tujuan
pemakaian palu lunak ini supaya benda kerja
tidak tergores atau pecah

 Ballpoint Type
Fungsi :
Palu ini terdiri dari 2 bagian yakni bagian yang
rata dan bulat. Bagian yang rata dipergunakan
untuk memukul benda kerja, sedangkan
bagian yang bulat dipakai untuk membuat
cekungan pada benda kerja

Ingat, setiap tipe dari hammer


itu sendiri memiliki fungsi dan
penggunaan yang g berbeda
berbeda-beda

h. Center Punch
Fungsi :
Digunakan untuk menandai pada saat awal
pengeboran, juga untuk menandai pada
waktu melepas komponen machine agar
pada waktu pemasangan kembali lebih
mudah.
Center Punch
BAB 2
BASIC MECHANICAL

i. Hexagon Wrench (Allen Wrench)


1) Kunci Hexagon dipakai untuk memutar nut
yang kepalanya berbentuk Hexagon.
2) Ukuran kunci dinyatakan dengan ketebalan
dari Hexagon. (Lihat gambar)

Hexagon Wrench
j. Plier
Plier adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Plier terbuat dari baja dan
pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Tipe- tipe Plier :
 Long nose Plier
Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun Anda dapat
memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai
pemotong kabel.

 Cutting Plier
Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium.
Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan, tidak mampu memotong
ukuran bidang yang besar atau tebal.

 Multi purpose Plier


Ujung rahang
rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau
kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk
mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan
kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan
berakibat macet.

 Snap Ring Plier


Berfungsi untuk menarik bantalan kecil dan sebagainya. Plier ini
ada 2 model yang dibedakan berdsarkan ujungnya yaitu lurus dan
bengok.
BAB 2
BASIC MECHANICAL

 Tower Pincer Plier


Fungsinya sebagai pemotong kawat dan kabel. Terbuat
dari baja dan bergagang lapis karet untuk menjaga agar tak
licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika plier digunakan
untuk memotong bahan yang tebal dan keras dapat menjadi
tumpul.

 Locking Plier Tool Kit


Rahangnya yang bergerigi untuk mengunci dan melepas
baut. Jika ukuran baut besar, plier dapat diatur sesuai
ukuran baut. Carannya, lebarkan kedua tungkai, lalu kunci
dengan sekrup pengatur sekaligus pengunci yang ada di
ujung atas tungkai. Jika ingin mengubahnya lagi, Anda
cukup melepaskan tuas di bagian tungkai bawah.
Kelemahannya, seksekrup
rup pengatur dan pengunci agak keras.
Ini karena drat mur dan baut terlampau dalam.
k. Tap
Tap mempunyai bentuk seperti yang diperlihatkan dalam gambar dibawah dan merupakan alat
untuk membuat ulir dalam lubang dari suatu benda kerja. Alat ini digunakan untuk memperbaiki
nut atau ulir dalam.

Fungsi tap
Cara menggunakan :
1. Buat lubang pada benda kerja
2. Pasang Tap No. 1 seperti yang diperlihatkan dalam
gambar dibawah (A), sambil menekannya dengan
jempol kedua tangan, putar perlahan dua atau tiga kali
untuk mengulir Tap ke dalam lubang dengan hati-hati
hati
agar Tap tidak miring.
3. Berikan cutting oil pada benda kerja. Sambil
memberikan tekanan yang seimbang pada handle
kanan dan kiri, putar Tap sekitar satu putaran,
kemudian balikan setengah putaran untuk melepaskan
potongan, ulangi langkah-langkah
langkah pengetapan diatas
dengan tenaga pemutaran yang tetap.
Jenis-jenis
jenis tap
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Cara menggunakan tap


l. Die
Round cutting die mempunyai bentuk
seperti yang diperlihatkan dalam gambar
disamping dan merupakan alat untuk
membuat ulir dipermukaan luar suatu
batang bundar atau memperbaiki ulir pada
baut. Die

Cara menggunakan
1) Sebuah round cutting die mempunyai 2 sampai
2,5 ulir pada holding portionnya yang terbagi,
seperti pada gambar, untuk memudahkan
memegang benda kerja.
2) Hadapkan sisi ini ke arah bawah ketika die
dipasang pada die holder.
3) Oleskan cutting oil pada benda kerja, putar die
satu putaran
utaran maju, dan putar balik setengah Cara menggunakan Die
putaran, ulangi langkah-langkah
langkah diatas dengan
tenaga pemutaran yang tetap.

m. Gear Puller
Bentuk gear puller diperlihatkan pada gambar disamping. Alat ini
digunakan untuk melepas gear atau pulley dari shaft dsb.
Cara pengggunaan Gear Puller

1) Pasang pawls dari puller ke sisi luar gear.


2) Tempatkan ujung center bolt pada pusat dari
shaft dan putar bolt seperti diperlihatkan pada
gambar disamping untuk melepaskan gear.

Cara menggunakan gear Puller


BAB 2
BASIC MECHANICAL

n. Bearing Puller
Bentuk bearing (B/G) puller ditunjukkan pada gambar
disamping.. Alat ini digunakan untuk melepas bearing dari
shaft atau case.

Bearing Puller
o. Air Impact Wrench
Air impact wrench dipakai dengan
menggunakan compressor udara,
digunakan untuk memutar atau melepas
bolt atau nut.

Air Impact Wrench


p. Garage Jack
Fungsi :
Untuk mengangkat dan menurunkan
kendaraan (bukan untuk menahan).

Garage Jack
Jacking Point
Sewaktu-waktu
waktu mengangkat kendaraan dengan garage jack posisinya harus tepat pada
poin-point
point yang telah ditentukan (gambar dibawah).

Jacking Point
BAB 2
BASIC MECHANICAL

q. Rigid Rack
Penempatan Rigid Rack dibawah kendaraan, setelah
kendaraan diangkat dengan garage jack untuk dipakai
sewaktu pengecekan atau mengerjakan bagian bawah
kendaraan.

Fungsi :
ntuk menahan kendaraan setelah kendaraan diangkat
Untuk
oleh garage jack.
Rigid Rack

Hal-hal
hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan Rigid Rack.

1) Pastikan posisi Rigid Rack pada posisi yang benar,


disesuaikan dengan type kendaraan.
2) Setel ketinggian Rigid Rack, sehingga bagian
belakang dan depan selalu sejajar (sama).

Posisi dari Rigid Rack (1)

Posisi dari Rigid Rack (2)


BAB 2
BASIC MECHANICAL

r. Auto Lift
Auto lift digunakan pada saat mengerjakan bagian bawah kendaraan seperti memasang dan
melepas transmission.
Autolift memiliki berbagai macam tipe
tipe, untuk itu hati-hati
hati dalam pemakaiannya sesuaikan
dengan kendaraan yang akan diangkat.

Tipe- tipe dari Autolift

s. Transmission Jack
Transmission jack digunakan sewaktu memasang/melepas transmission, differential dan
sebagainya.
Bagian yang perlu diingat :
1) Untuk menaikkan dan menurunkan saddle, operasikan handle pompa ke atas dan ke bawah.
2) Untuk mencegah jatuhnya benda yang diangkat, pastikan duduknya serta ikatlah benda
tersebut.

Transmission Jack
BAB 2
BASIC MECHANICAL

t. Hydraulic Press

Digunakan untuk melepas / memasang bearing,


bushing, gear dan lain-lain.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat


menggunakan Hydraulic Press :

1) Setel posisi cradle dari Hydraulic press,


disesuaikan dengan benda yang akan di press
dan tahan cradle dengan lock pin.
2) Sewaktu-waktu
waktu mengoperasikan mesin press,
hati-hati dalam mengoperasikan handle, lihat Hydraulic Press
gauge tekanan dari press.
BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-3. MECHANICAL ELEMENT


a. Bolt, Nut dan Screw
1. Bolt
Bolt atau Baut adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya.
Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua objek bersama,
dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Bolt dapat
juga didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang.

Macam-macam Bolt
 Plastic Region
Plastic region menawarkan stabilitas dan tegangan axial yang
tinggi, digunakan sebagai baut kepala silinder dan baut
baut-baut
tutup bantalan pada beberapa mesin.

Gambar Plastic Region


2. Nut
Nut merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. Nut
berbentuk segi enam (hexagon) atau segi empat dengan lubang berulir kasar atau halus pada
bagian tengah bolt pasangannya.

Macam-macam Nut
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3. Screw
Screw / Sekrup
ekrup adalah suatu batang dengan ulir terbentuk dipermukaannya. Sekrup digunakan
untuk mengikat dua benda bersamaan, dan screw driver (obeng) adalah salah satu yg
digunakan sebagai alat untuk memutar sekrup pada suatu objek yang akan dipasangi sekrup.

Macam-macam Kepala Screw

4. Threads
Ulir (thread) adalah alur-alur
alur yang melilit pada sebuat batang baja / poros dengan ukuran
tertentu. Ulir pada baut, dengan struktur spiral nya, berfungsi untuk mengencangkan benda
dengan mengubah gerakan rotary menjadi linear.
linear

Threads

Contoh Bolt and Nut


BAB 2
BASIC MECHANICAL

Thread nominal D Diameter P Pitch B Width across


diameter flats
M5 5 mm 0.8 mm 8 mm
M6 6 mm 1 mm 10 mm
M8 8 mm 1.25 mm 12 mm
M10 10 mm 1.25 mm 14 mm
1.5 mm
M12 12 mm 1.25 mm 17 mm
1.75 mm
M14 14 mm 1.5 mm 22 mm
2.0 mm
M16 16 mm 1.5 mm 24 mm
2.0 mm
M18 18 mm 1.5 mm 27 mm

 Pengencangan bolt dan nut secara umum

Threads diameter Pitch mm 4T. 4 7T. 7 8T. 8


mm
5 0 .8 2-3 4-6 5-7
6 1.0 4-6 7-11 8-12
(4-6) (8-12) (9-14)
8 1.25 9-14 17-26 20-30
(10-15) (19-28) (22-33)
10 1.25 19-28 35-55 45-60
(21-31) (29-60) (50-65)
1.5 18-27 33-50 43-60
(19-29) (36-54) (45-65)
12 1.25 34-50 70-95 85-110
(38-55) (80-110) (90-120)
1.75 31-47 65-85 75-100
(34-52) (70-95) (85-110)
14 1.5 60-85 120-160 130-180
2.0 55-75 110-140 120-170
16 1.5 95-130 180-240 200-270
2.0 90-120 160-220 190-260
BAB 2
BASIC MECHANICAL

 Kekuatan bahan tarik bolt & nut

Catatan : Tanda pada Nut

1) Ulir dan kontak permukaan pada bolt dan nut dalam


kondisi miring.
2) Harga dalam tanda [ ] adalah momen pengencangan
untuk jenis flange bolt dan lange nut.

Numerical Mark Flange Bolt dan Nut

Baut yang terpasang kendur tidak hanya menimbulkan


DID YOU KNOW?
kerusakan komponen kendaraan, namun juga berisiko
menyebabkan kecelakaan. Namun bukan berarti
mengencangkan baut harus terlalu keras, karena dapat
menimbulkan kerugian, seperti ulir menjadi aus, kerusakan
pada komponen, sampai kepala baut yang menjadi aus.
Untuk mengatasinya,
mengatasinya, terdapat berbagai macam perangkat
yang dapat mengukur tingkat kekencangan baut, salah
satunya torque wrench.
BAB 2
BASIC MECHANICAL

5. Torque pengencangan Bolt dan Nut

Gaya berat yang bekerja pada benda dengan massa 1 kg,


dinyatakan dalam 1 kg.f. Pada sistem sekarang, I kg.f.
disesuaikan menjadi 9.8 N (Newton) saat percepatan gravitasi
9.8 m/s2 bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg.

Torque Pengencangan

 Torque Pengencangan
“ Torque = Gaya x Jarak “

1 kg.f. x 1 m = 1 kgm ......................................... Former units system


9.8 N X 1 m = 9.8 N--m ..................................... New units system

Torque pengencangan diindikasikan dengan satuan formal N.m pada workshop manual,
karena itu nilai yang dinyatakan dengan N.m (Newton meter) nilai konversinya
onversinya seperti
dibawah ini :

1 kg.m = 9,8 Nm

atau

1 kg.m = 10 Nm
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Menghitung Torque Pengencangan


Pada macam-macam
macam parts terpasang bolt dan nut. Hal ini penting untuk mengencangkannya
dengan torque yang tepat. Dalam hal ini alatnya adalah torque wrench.

Torque Wrench
BAB 2
BASIC MECHANICAL

6. Langkah-langkah
langkah yang diambil bila terjadi kesalahan pengencangan.

1) Cara membuka bolt yang patah Bila bolt tersebut


torquenya kecil atau mempunyai diameter yang
besar (pada gambar disamping)
disamping

2) Bolt patah tapi patahan tersebut masih ada di


bagian luar (pada gambar disamping)
disamping
Melepas Bolt Yang Patah
3) Bolt patah, patahannya tertinggal di dalam (pada
gambar dibawah)

Melepas Bolt Yang Patah

Screw Extractor Cara melepaskan bolt yang patah

 Kerusakan Ulir
Bila terjadi kerusakan ulir maka dapat
menggunakan Tap atau Die. Tap digunakan
untuk memperbaiki ulir dalam, sedangkan Die
digunakan untuk memperbaiki ulir luar.

Tap dan Die


BAB 2
BASIC MECHANICAL

b. Washer, Pin dan Key


 Washer

Washer dipakai untuk mencegah kerusakan pada bolt & nut pada
saat di lakukan pengencangan dan juga untuk mencegah lepasnya
bolt & nut karena getaran.

 Macam-macam washer

Macam-macam Washer
 Cara penggunaan washer

Penggunaan Washer
BAB 2
BASIC MECHANICAL

 Pins

Pin digunakan pada axle, transmission,


transmission, Differential dan lain-lain.
Pada automobile untuk mencegah berputar atau terjadi slip.

Macam – macam Pin


 Key

Shaft
ft dan hub biasanya diikat
bersama
bersama-sama dengan key.

Penggunaan Key

Macam - macam Key


BAB 2
BASIC MECHANICAL

c. Gears

Gear adalah alat untuk memindahkan putaran yang tepat,


speed dan power yang yang digunakan pada Transmission,
Differential dan sebagainya.

Macam - macam Gear


BAB 2
BASIC MECHANICAL

 Nama bagian-bagian dari Gear

Nama bagian-bagian gear

Backlash

Side Bearing Adjusting Nut Type


BAB 2
BASIC MECHANICAL

d. Bearing
Jenis-jenis bearing :

Macam-macam Bearing
 Jenis Bearing

1) Plane Bearings

Gambar Plane Bearing


2) Ball Bearings

Ball Bearing
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3) Roller Bearings

Roller Bearing

 Tapered Roller Bearing

Tapered Roller Bearing


BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-4. Latihan Soal


1. Fungsi dari alat ukur vernier caliper, kecuali......
a. Untuk mengukur kedalaman
b. Untuk mengukur kekencangan
c. Untuk mengukur diameter dalam
d. Untuk mengukur diameter luar
e. Untuk mengukur panjang suatu benda

2.
Berapa hasil pengukuran vernier caliper disamping?
a. 19,35 mm
b. 14,35 mm
c. 28,35 mm
d. 23,35 mm
e. 19,30 mm

3.
Berapa hasil pengukuran micrometer disamping?
a. 4,30 mm
b. 4,80 mm
c. 4,35 mm
d. 4,85 mm
e. 4,25 mm

4. Pada dial gauge apabila jarum berputar sebanyak 2 putaran (720o) ke kanan, maka
menunjukkan...
a. Ditambah 20 mm
b. Ditambah 2 cm
c. Dikurangi 2 cm
d. Ditambah 2 mm
e. Dikurangi 2 mm
BAB 2
BASIC MECHANICAL

5. Fungsi dari Hydraulic Press adalah...


a. Untuk melepas bearing dari shaft
b. Untuk melepas gear dari shaft
c. Untuk melepas dan memasang bearing, bushing, gear, dll.
d. Untuk memperbaiki ulir pada bolt
e. Untuk memperbaki ulir dalam (nut)

Anda mungkin juga menyukai