SILINDER LINER
A. Teori Dasar
Dial Bore Gauge adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur
keolengan diameter bagian dalam atau bagian luar suatu benda seperti Cilinder.
Pengelompokan dial bore gauge memiliki dial gauge yang tertera dalam satuan
Inggris atau metrik, sebuah rod yang dihubungkan ke dial gauge, tip yang
dioperasikan oleh pegas pada ujung rod, dan perlengkapan pada tip. Perlengkapan
digunakan untuk mengukur banyak ukuran lubang. Lubang yang berulir drat pada
tip digunakan untuk menghubungkan perlengkapan. Panjang perlengkapan
berubah ketika ukuran lubang yang akan diukur berubah. Pada bagian pinggir dial
digunakan cap screw untuk meletakkan jarum indikator pada angka nol.
Seperangkat master gauge digunakan dengan kelompok dial bore gauge. Pada
umumnya, dial bore gauge digunakan untuk mengukur valve guide dan ukuran
diameter dalam pada lubang
Fungsi dari bore gauge adalah mengukur diameter silinder dan komponen
sejenisnya secara teliti dan dari hasil pengukuran mampu menyimpulakan
keovalan, ketirusan. Pada ujungnya terdapat dial gauge dan pada sisi lainnya
terdapat measuring point. Cylinder gauge adalah alat ukur yang mempunyai
ketelitian 0,01 mm
Measuring point ini dapat bergerak bebas, dan jumlah gerakannya ditunjukkan
oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan replacement rod adalah sama
dengan diameter benda yang diukur.
D. Hasil Pengukuran
Tabel Pengukuran Pada Dial Bore Guage
Hasil Pembacaan Dial Bore Guage
A B C
X -28 -24 -15
Y 32 33 35
KET:
Tanda (-) menunjukan hasil
pengukuran dari titik Nol kearah kiri.
Hasil:
Hasil pengukuran vernier caliper 137 mm.
Anvil 85 mm + extention 50 mm + spacer 2 mm + spacer 0,5 mm = 137,5
mm
Perhitungan
Xa. 137 mm + 0,28 mm = 137, 28 mm
Xb. 137 mm + 0,24 mm = 137, 24 mm
Xc. 137 mm + 0,15 mm = 137, 15 mm
Ya. 137 mm ─ 0,32 mm = 136, 68 mm
Yb. 137 mm ─ 0,33 mm = 136, 67 mm
Yc. 137 mm ─ 0,35 mm = 136, 65 mm
Hasil Pengukuran
A B C
X 137,28 137,24 137,15
Y 136,68 136,67 136,65
E. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa terjadi keovalan pada clylinder
linear tersebut yang terdapat pada hasil pengukuran antar X dan Y yang memiliki
selisih angka yang cukup signifikan terhadap cylinder tersebut.