1. Prinsip Pengukuran
Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai
angka 1 lurus dengan salah satu strip “skala
utama” seperti gambar di samping, hasilnya
terdapat celah 0,1 mm
1. Metoda Pengukuran
1. Ukur diameter silinder deng-an vernier caliper.
Pilihlah re-placement rod dan washer yang
sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila
hasil pengukuran diameter adalah 91,00 mm,
gunakan replacement rod 90 mm dan
replacement washer 1 mm
2. Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di
atas), masukkan replacement rod dan measuring
point kedalam micrometer, dan dial gauge diset
ke “0”
3. Masukkan cylinder gauge pada posisi
diagonal ke da-lam silinder, gerakkan
cylin-der gauge sampai diperoleh hasil
pembacaan terkecil. Bila hasil
pembacaan adalah 0,08 mm sebelum
“0”, berarti dia-meter silinder adalah 0,08
mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu
diameter silinder adalah 91,08 mm
(91,00 + 0,08 mm)
V. CALIPER GAUGE
Sebelum menggunakan
multi tester, anda harus
memastikan bahwa
jarum penunjuk ada di
bagian garis ujung
sebelah kiri pada skala.
Apabila tidak, putarkan
pointer calibration screw
dengan obeng sampai
jarum penunjuk berada
tepat pada ujung garis
kiri.
2. Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 500 Volt. Hubungkan test lead warna
merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester.
Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan :
Range Selector Voltage yang dapat diukur (V)
2.5 0 – 2.5
Kemudian hubungkan test lead warna
10 2.5 – 10
merah dengan terminal positif dari
25 10 – 25
sumber arus dan test lead warna hitam
50 25 – 50 dengan terminal negatif dari sumber arus,
500 50 – 500 dengan kata lain multi tester dihubungkan
pararel dengan rangkaian.
Contoh :
Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V.
3. Mengukur Tegangan AC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 1000 Volt. Hubungkan test lead dan
posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250mA
5. Mengukur arus DC dari 0 – 20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A 20A.
hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.
Contoh :
6. Mengukur Tahanan
a. Kalibrasi
Contoh : X1 0 – 1K
X10 Ώ X1 K 0–
VIII. TACHOMETER MESIN DIESEL
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam
pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
breaker point.
e. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak
pada posisi ON.
f. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan
point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri.
Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah
hijau.
> Mengukur Dwell Angle
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery
atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada
(-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, maka jarum
akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala dwell (6).
1. Peringatan Penting
1. Gunakan kunci moment hanya untuk
pengerasan akhir
2. Gunakan kunci moment yang mempunyai
tingkat moment yang cukup (maximum
torque)
Untuk mencegah agar kunci soc-ket tidak
meleset, tahanlah de-ngan tangan kiri sambil
menarik handle, seperti pada gambar
I. WRENCH
Gunakan box wrench dengan ukuran yang sesuai dengan baut atau mur, dan
jangan gunakan palu atau alat lain untuk memberikan tenaga yang ter-lampau
besar. Dalam penggunaan, tarik wrench ke arah anda.
3. Socket Wrench (Kunci Sok)
Socket wrench terdiri dari :
1. Socket
2. Extension
3. Socket handle
3.1 T sliding handle
3.2 Rachet handle
3.3 Hinged handle
Hinged handle digunakan untuk :
SCREWDRIVER (OBENG)
. PLIER (TANG)
Plier berfungsi untuk menjepit, memu-tar
dan memotong kawat. Dibawah ini
beberapa jenis plier :
1. Tang kombinasi
2. Tang lancip
3. Tang potong
Jenis-jenis tang khusus :
1. Tang kuat
2. Tang piston ring
3. Tang snap-ring
4. Wire stripper
5. Wire stripper-crimper plier
GARAGE JACK (DONGKRAK)
garage jack berfungsi untuk mengangkat kendaraan. Yang perlu diperhatikan saat
menggunakan dongkrak adalah apabila mengangkat bagian depan ken-daraan
roda belakang harus diganjal.
SAFETY STAND
Safety stand menunjang kendaraan yang
sedang diangkat untuk pengamanan
sewaktu melakukan perbaikan. Di bawah
ini diperlihatkan tempat mendong-krak (1)
dan tempat pemasangan stand (2)
KESELAMATAN KERJA
I. PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian yang benar-benar cocok sehingga tidak mengganggu pe-
kerjaan anda.
2. Jagalah kebersihan pakaian anda waktu bekerja sebab oli atau kotoran pa-da
pakaian anda akan mengotori kendaraan.
3. Pilihlah sepatu kerja yang mempunyai sol yang tidak licin dan berkulit keras
4. Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai permukaan yang tajam
dianjurkan menggunakan sarung tangan.
5. Jangan menggunakan sarung tangan saat mengebor dan menggerinda
1. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih, dan saat pekerjaan selesai kem-
balikan segala sesuatunya dengan teratur
2. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk se-
lanjutnya dibuang atau dikembalikan ke pelanggan (customer).
3. Parkirlah kendaraan yang akan diperbaiki di dalam garis stall, jangan sam-pai
keluar karena akan mengganggu kendaraan lain.
4. Jangan menempatkan sesuatu di tengah jalan atau pintu masuk walaupun
untuk sementara, karena akan mengganggu mobil keluar atau masuk.
5. Jangan meninggalkan kunci atau suku cadang di lantai, dimana dapat
menyebabkan anda atau orang lain tersandung atau terpeleset karenanya.
Biasakan menempatkan mereka pada pada caddy atau meja kerja
6. Bersihkan dengan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang
tertumpah.
7. Bersihkan alat-alat atau SST yang telah dipakai.
1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover
agar tidak merusak atau mengotori kendaraan.
2. Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover
3. Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori
kendaraan. Karena itu tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke dalam
kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri
misalnya anda terjatuh
5. Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak
dalam keadaan kotor. Jika oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja,
langganan akan mengira terdapat kebocoran pada kendaraannya, lalu
membawanya kembali ke bengkel.
6. Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan ka-
rena dapat merusak cat. Cara menanganinya adalah dengan memberi air
pada tempat yang tertumpah minyak rem.