Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK IV

[Document subtitle]

[DATE]
[COMPANY NAME]
[Company address]
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pada sebuah silinder atau bidang rata sangat sulit untuk mengetahui run out
atau keolengan dari bidang silinder tersebut jika hanya dengan cara biasa tanpa
menggunakan alat yang khusus. Padahal keolengan dari poros atau silinder sangat
berpengaruh pada kinerja dari benda tersebut, sangat berbahaya jika keolengan dari
silinder tersebut melebihi batas toleransi dari spesifikasi yang telah ditentukan.
Maka perlu adanya alat yang digunakan khusus untuk mengetahui dari
keolengan dari sebuah poros atau silinder yang mana alat tersebut memiliki
ketelitian yang sangat kecil yang bisa membaca perbedaan kerataan dari silinder
tersebut, maka adalah dial indikator yang bisa digunakan unutuk membaca
keolengan dari sebuah poros atau silinder yang juga memiliki ketelitian yang
sangat kecil yaitu 0,01 mm.

B.Tujuan
Mata kuliah teknik pengukuran ini bertujuan untuk meperdalam dan
memantapkan pengetahuan kami tentang pengukuran, khususnya yang membahas
tentang dial indikator.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Dial Indicator (Pupitas)


Dial indicator atau yang sering disebut dengan Dial Gauge ialah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur dan memeriksa kerataan atau kesejajaran pada
permukaan benda dengan skala pengukuran yang sangat kecil.
Dial Indicator ini merupakan suatu alat ukur yang tidak dapat berdiri sendiri, alat
ini memiliki alat bantunya sendiri yang disebut sebagai "Magnetic Base" Fungsi
dari Magnetic Base ini adalah sebagai pemegang dial indicator dan berfungsi untuk
mengatur tinggi, rendah serta kemiringan pada benda yang akan diukur.

Pengertian Caliper Gauge


Caliper gauge ialah alat ukur yang mempergunakan Dial gauge. Ada dua tipe
caliper gauge yaitu Inside Caliper dan Outside Caliper. Inside Caliper biasanya
digunakan untuk mengukur komponen kendaraan sedangkan outside caliper untuk
mengukur diameter yang kecil yang tidak dapat diukur dengan menggunakan
inside micrometer.
Konstruksi Mekanis Alat
Dial Indicator

Pada sebuah dial gauge, terdiri dari beberapa komponen seperti


1.Spindel, merupakan komponen berbentuk jarum yang terletak dibagian
bawah dial indicator. Fungsinya sebagai input menuju dial indicator.
2.Dial frame, ini merupakan body atau cover yang menyelimuti
mekanisme pengukuran didalam dial.
3.Numeric indicator, numeric indicator berbentuk seperti angka penunjuk.
Angka ini bisa diputar melalui bagian outer frame untuk melakukan
kalibrasi.
4.Fine adjustment, komponen ini berbentuk seperti sekrup untuk mengatur
kekencangan outer frame. Sehingga ketika dial sudah dikalibrasi
angkanya tidak berubah.
5.Long pointer, jarum penunjuk ini akan bergerak menunjuk angka
disekitar numeric indicator sesuai dengan pergerakan spindle.
6.Short pointer, jarum penunjuk kecil terletak dibagian dalam yang akan
menunjuk angka 1 saat long pointer berputar pada satu putaran.
1.Dial holder, ini merupakan rangkaian pemegang dial indicator. Biasanya
terdiri dari dua lengan yang dapat diposisikan untuk mengubah sudut
dial indicator.
2.Magnetic dial hodler, komponen ini adalah sebuah tatakan magnet yang
mampu menjaga dial gauge tetap berdiri meski dalam kondisi miring.
Caliper Gauge

Bagaimana Cara Menggunakan Dial Gauge ?


Untuk menggunakan alat ukur ini, sebenarnya cukup mudah. Anda cukup
posisikan dial indicator secara tegak lurus dengan komponen yang akan diukur
kemudian konfigurasi numeric indicator dan alat ukur siap dipakai.

1. Langkah peletakan dial gauge


Langkah pertama, misal kita akan mengukur keolengan poros transmisi, maka
anda perlu meletakan poros transmisi tersebut pada meja perata (berbahan logam)
yang disangga dengan V blok.Selanjutnya kendorkan bagian dial holder agar
sudut indicator bisa kita ubah. Posisikan jarum spindle indicator tepat pada
bagian tengah poros dengan posisi tegak lurus. Kencangkan dial holder.
Untuk meningkatkan ketelitian pengukuran, usahakan saat peletakan dial
indicator posisi spindle agak tertekan. Anda bisa memposisikan dial ini hingga
short pointer menyentuh angka satu, untuk apa ? tujuannya agar jarum panjang
bisa bergerak naik turun sesuai kondisi permukaan poros yang diukur. Jika terlalu
sedikit spindle tertekan maka nantinya jarum spindle berpotensi ngambang ketika
memgukur bagian yang cekung, akibatnya pengukuran tidak berlangsung dengan
teliti.

2.Langkah kalibrasi/konfigurasi
jika posisi dial sudah benar-benar tegak lurus dan jarum spindle juga sedikit
tertekan, selanjutnya kendorkan fine adjuster untuk melakukan kalibrasi.
Saat fine adjuster sudah anda kendorkan, putar outer frame agar angka 0 pada
numeric indicator pas dengan jarum panjang. Konfigurasi ini dilakukan untuk
memudahkan anda melihat berapa pergerakan jarum dengan mengepaskan jarum
ini agar menunjuk pada posisi 0. Setelah pas, jangan lupa kencangkan fine adjuster.

3. Langkah pengukuran
Langkah berikutnya, anda bisa langsung melakukan pengukuran poros transmisi.
Caranya, putar poros transmisi 360 derajat sambil melihat pergerakan jarum.
Mungkin, jarum ini akan bergerak sebelum 0 atau setelah 0, anda bisa
menjumlahkan pergerakan jarum tersebut.
Untuk mengukur kebengkokan atau run out poros seperti hal diatas, memang
mudah karena poros dalam kondisi terlepas dan bisa diukur menggunakan meja
perata.
Untuk mengukur komponen seperti run out disc brake atau end play poros engkol
maka anda tidak perlu melepas komponen ini. Tapi posisikan dial gauge agar
spindle menyentuh permukaan komponen dengan tegak lurus.Inilah kegunaan dari
magnetic holder, sebagai tatakan anda bisa menggunakan logam apapun yang
berada disekitar komponen yang diukur dan tidak harus dibawah, misal untuk
mengukur run out piringan rem anda bisa meletakan magnetic holder pada tabung
shock absorber. Sementara untuk mengukur endplay crankshaft, anda bisa
meletakan gauge pada blok mesin dengan posisi miring.
Bagaimana Cara Penggunaan Caliper Gauge
1.Ukurlah diameter dalam (inside diameter) dengan vernier caliper. Contoh bila
hasil pengukuran dengan vernier caliper 8,40 mm selanjutnya micrometer diset ke
angka yang mendekati hasil ukur vernier dan kelipatan dari 0,5 mm yang
mendekati pembaca yaitu 8,50 mm.
2.Tempatkan kaki-kaki caliper diantara anvil dan spindle micrometer. Gerakkan
caliper sampai didapat angka yang terkecil. Kemudian putarlah outer ring sampai
angka nol lurus dengan jarum penunjuk.

3.Tekanlah tombol caliper gauge lambat-lambat letakkan lug pada bagian dalam
pekerjaan dan lepaskan tombol. Gerak – gerak caliper sampai di dapat pembacaan
terkecil (ukuran berlawann arah jarum jam), . Jika pembacaan menunjukkan 0,07
mm, artinya diameter dalam adalah 0,07 lebih kecil dari 8,50 mm. Jadi diameter
dalam ialah 8,43 mm (8,50 - 0,07). Bila searah jarum jam maka hasilnya
ditambah.

Kapasitas Ukur dan Tingkat Akurasi/Ketelitian


Ketelitian atau tingkat akurasi dial indikator berbeda – beda ada yang tingkat
akurasinya 0,01mm ; 0,02mm ; 0,005mm dan kapasitas ukurnya juga berbeda –
beda , misalnya : 20, 10, 5, 2, 1 mm . Untuk dial indikator dengan kapasitas
besar, terdapat jam kecil dalam piringan yang besar dimana satu putaran jarum
besar sama dengan tanda satu angka jam kecil

Contoh Pembacaan Hasil Pengukuran Dial Indikator


1. 1 X putaran penuh pada jarum besar bernilai 100 strip
(1 strip nilainya 0,01 mm )
2. 1 Strip jarum kecil bernilai 1 mm
- Jarum besar di strip ke 6 = 0,01 x 6 = 0,06 mm
- Jarum kecil di strip ke 3 = 1 x 3 = 3 mm
Jadi hasil pembacaannya yaitu = 0,06 + 3 mm = 3, 06 mm

CARA PENYIMPANAN DAN PERAWATAN


DIAL INDICATOR
1. Suhu ruangan penyimpanan alat adalah 20° C supaya tidak terjadi perubahan
fisik akibat meningkatnya suhu.
2. Kondisi ruangan penyimpanan alat tidak terlalu lembab supaya tidak
berkorosi (kelembaban udara 50 - 60 %).
3. Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya.
4. Dipakai sesuai dengan fungsinya.
5. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah
ditentukan.
6. Dial indicator jangan sampai jatuh atau terkena benturan keras.
7. Bersihkan debu atau kotoran dari poros peraba atau batang pengukur sebelum
dan sesudah pemakaian.
8. Jangan melumasi poros peraba dengan minyak agar debu tidak melekat
9. Cara menaikkan dan menurunkan poros peraba haruslah hati-hati, jangan
menimbulkan sentakan mekanisme didalamnya.
10.Penyimpanan dial indicator secara baik harus bebas dari sinar matahari secara
langsung, kelembapan tinggi, dan debu atau kotoran.
BAB III
Penutup
 A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan yakni dapat memahami dan menerapkan langsung


tentang pengukuran pada benda dengan alat ukur dial indikator, serta dapat
memahami dan mampu menerapkan semua hasil materi kuliah untuk pembelajaran
dilapangan.

B. Saran 
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan dari semua pihak untuk perbaikan laporan ini.
Daftar Pustaka:

http://classymechanicalengineering.blogspot.com/2017/11/pengertian-tentang-caliper-gauge.html

http://lksotomotif.blogspot.com/2017/11/cara-mudah-membaca-hasil-pengukuran.html

http://ikhsan-ajj.blogspot.com/2012/04/caliper-gauge.html

http://myblognovieka.blogspot.com/2016/05/dial-indicator-fungsi-dan-cara-kerjanya.html

Anda mungkin juga menyukai