Jangka sorong atau sigmat (Vernier Caliper) merupakan salah satu alat ukur yang biasa dipakai
pada berbagai pengukuran, di antaranya adalah:
Adapun beberapa tips yang saya baca tentang cara merawat alat ukur adalah sebagi berikut:
Vernier caliper sering juga disebut sigmat atau jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang
dapat dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan dan kedalaman celah.
Vernier caliper ini dapat mengukur dengan tingkat akurasi sampai dengan 0,05 mm (didapat dari
jumlah strip pada skala slider ada 20 strip, berarti 1 mm : 20 adalah 0,05 mm).
Dalam aplikasi pemakaian vernier caliper yang perlu diperhatikan selain dari pemakaian yang
tepat, juga pada cara pembacaan skala yang ditunjukan oleh meter. Dalam vernier caliper
terdapat dua skala yang saling terkait dan mendukung keakuratan data yang akan kita dapatkan.
a) Pastikan vernier caliper yang kita gunakan dalam kondisi baik, lakukan pengetesan
dengan cara seperti gambar dibawah ini:
Posisikan caliper seperti gambar disamping.
Amati penunjukan skala utama dan skala kedua, semua harus pada posisi nol.
Amati celah antara jaw dan beaks harus benar-benar rapat dan tidak ada celah sedikitpun.
Jika kita akan menggunakan bar untuk mengukur kedalaman suatu celah atau lubang
pastikan pada posisi ini semua bar masuk dan rata dengan skala utama.
Jika salah satu syarat diatas tidak dipenuhi berarti caliper tersebut sudah tidak akurat.
b) Pegang caliper pada skala utama dan jari telunjuk kita pada posisi skala kedua, sehingga
skala kedua caliper dapat kita geser dengan telunjuk kita.
c) Pasang part yang akan kita ukur pada jaws (outside), beaks (inside) atau bar (untuk
kedalaman) pada posisi yang tepat.
d) Geser skala kedua sehingga part yang akan diukur dapat dipegang oleh caliper, kunci
lock agar skala tidak berubah.
e) Baca skala utama dan skala kedua dengan akurat, amati dengan tepat agar hasil tidak
salah dalam pembacaan.
f) Berikut ini adalah posisi pengukuran yang benar dan yang salah.
g) Pastikan juga untuk diperhatikan posisi part yang diukur terhadap caliper.
Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
Untuk lebih jelasnya Anda bisa lihat pada gambar dibawah ini.
Kalau tangan kanan kita digunakan untuk memegang mikrometer sekrupnya, tangan kiri kita
gunakan untuk memegang atau menggenggam benda yang yang ingin diukur.
Setelah mengetahui dengan benar cara memegang mikrometer sekrup tersebut selanjutnya ialah
perhatikan penggunaannya, Pada saat melakukan putaran pada selubung, perhatikan lah pada
pengukur kunci, pastikan pengukuran kunci dalam keadaan terbuka. kemudian telunjuk dan Ibu
jari tangan kanan memutar selubung pengukur yaitu dengan cara memutar gigi geser. Pada saat
melakukan pemutaran lakukan secara perlahan dan harus dihentikan putarannya pada saat
terdengar suara “klik”. Hal tersebut perlu diperhatikan agar mikrometer sekrup tidak terjadi
kerusakan.
Setelah mengetahui cara memegang dan membaca mikrometer sekrup, berikut ini kita akan
belajar melakukan pengukuran ketebalan kertas menggunakan mikrometer sekrup.
1. Hal yang harus dilakukan pertama kali yaitu dengan membuka pengunci
mikrometer sekrup sehingga selubung dapat bergerak.
2. Kemudian letakkanlah benda yang ingin diukur (kertas) di antara
rahangnya.
3. Kemudian putarlah gigi geser secara perlahan pada selubung pemutar
hingga terdengar suara “klik”.
4. Ketika sudah terdengar suara “klik” hentikan putaran, kemudian kunci
kembali mikrometer sekrup, hal ini dilakukan agar skala tidak berubah.
5. Baca atau lihatlah skala utama apakah telah menunjukkan satuan atau
tengahan satuan.
6. kemudian baca atau lihat juga skala nonius yang tepat segaris dengan
skala utama.
7. cara mengetahui hasil pengukurannya yaitu dengan cara menjumlahkan
skala nonius dengan skala utama, lalu jumlahkan kembali atau kurangi
dengan ketelitian mikrometer sekrup.
Bersihkan terlebih dahulu meja perata menggunakan kain/gombal bila perlu ditambahkan
pelumas
Letakkan benda kerja diatas meja perata
Kendorkan dulu baut pengikat kemudian Atur skala utama pada Height Gauge
Goreskanlah ujung pernggores Height Gauge ke benda kerja
Ketelitian Jangka sorong adalah : 1 bagian Skala utama, dibagi sebanyak jumlah skala nonius =
1/20 = 0,05 mm (maka : 1 skala nonius = 0,05 mm)
A. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :
Skala Utama = 12 mm dan Skala nonius = 5 x 0,05 mm = 0,25 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 12 + 0,25 = 12, 25 mm.
B. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :
Skala Utama = 16 mm dan Skala nonius = 7 x 0,05 mm = 0,35 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 16 + 0,35 = 16, 35 mm.
C. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :
Skala Utama = 21 mm dan Skala nonius = 3 x 0,05 mm = 0,15 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 21 + 0,15 = 21, 15 mm.
D. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/20 mm (0,05 mm) adalah :
Skala Utama = 29 mm dan Skala nonius = 17 x 0,05 mm = 0,85 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 29 + 0,85 = 29 , 85 mm.
E. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/50 mm (0,02 mm) adalah :
Skala Utama = 3 mm dan Skala nonius = 38 x 0,02 mm = 0,76 mm. Maka hasil pengukuran
jangka sorong diatas adalah 3 + 0,76 = 3, 76 mm.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Perhatikan dahulu pada skala utama, disana terlihat angka 8. Artinya 8 mm. Kemudian kamu
perhatikan pada angka skala putar atau skala noniusnya, terlihat angka 38. Karena skala nonius
itu nilainya 0,01 maka hasil skala noniusnya 0,38. Jadi cara membaca hasil pengukuran
mikrometer sekrup di atas adalah 8 mm + 0,38 mm = 8,38 mm.
Disana terlihat skala utama menunjukkan angka 3,5, artinya 3,5 mm. kemudian skala noniusnya
pada angka 33, artinya 0,33 mm. jadi hasil pengukuran pada mikrometer sekrup itu adalah 3,5
mm + 0,33 mm = 3,83 mm.