Materi :
a. Pengertian pengukuran
b. Jenis-jenis alat pengukuran
c. Cara membaca alat ukur
d. Menjelaskan metode pengkuran yang baik
e. Menjelaskan analisa kesalahan-kesalahan dalam pengukuran
1
a. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah mencari satuan atau menentukan besar atau
kecilnya suatu benda. Proses pengkuran biasanya mengunakan sebuah alat.
Alat pengukuran tersebut selanjutnya disebut dengan alat ukur. Alat ukur
memiliki berbagai macam variasi dan bentuk sebagai upaya untuk menandai
variasi besar atau kecilnya benda ukur. Dalam pengunaan peralatan
pengukuran harus disesuaikan dengan tingkat toleransi benda yang dapat di
ukur. Untuk menepatkan benda yang akan di ukur sebuah peralatan ukur
memiliki toleransi pengukuran. Semakin kecil toleransi sebuah alat ukur akan
melakukan pengkuran secara lebih teliti.
2
b. Feeler gauge
Feeler gauge adalah alat ukur yang berfungsi sebagai pengukur sebuah
celan (elereance). Pengukuran ini biasanya dilakukan pada sebuah
katup (valve engine). Celah sebuah gesekan (end play) serta dapat juga
dipergunakan sebagai media pengukuran kerataan sebuah cilinder head
(kepala silinder).
3
semua usaha pengukuran akan sia – sia. Banyak kesalahan baca dihasilkan
dari sudut pembacaan yang salah (kiri/kanan). Anda tidak akan pernah
membaca seperti ini tanpa kesalahan. Tepatkan mata secara langsung
diatas titik baca pada skala.
(1) 10 mm
(2) 33 mm
(3) 57 mm
(4) 96 mm
b. Feeler gauge
Adalah alat ukur celah antara dua bidang yang berdekatan. Dipakai
untuk mengukur celah valve, celah kontak, end-play dan celah piston dengan
silindernya.
4
13 blade-set 0.03 - 0.04 - 0.05 – 0.6 – 0.07 – 0.08 – 0.10 –
0.15 – 0.20 – 0.30 – 1.00 – 2.00 – 3.00
Sistem metrik
Sistem
inggris 0.01 – 0.0015 – 0.002 – 0.003 – 0.004 –
13 blade-set 0.006 – 0.008 – 0.10 – 0.012 – 0.015
– 0.040 – 0.080 – 0.120
0.02
5
Gambar 5. Pengkuran celah silinder dengan feeler gauge
c. Vernier Caliper
Digunakan untuk mengukur :
1. panjang
2. ketebalan
3. diameter luar
4. diameter dalam
5. kedalaman
Ukuran terkecil yang dapat diukur oleh alat ukur disebut
Ketelitian.
Ketelitian untuk sistem metrik : 1/20 mm dan 1/50 mm
Ketelitian sistem english : 1/1000 inchi
Range / jangkauan pengukuran : 160 mm / 6 ¼ inchi
1) Conventional Vernier Caliper
6
2) Digital Vernier Caliper
Gambar 9. Pengkuran diameter dalam dan luar yang benar dan salah
7
Pengukuran diameter dalam yang benar dan salah
Gambar 10. Pengukuran kedalaman sebuah lobang yang benar dan salah
Langkah-langkah pengukuran dengan vernier caliper
1. Bersihkan permukaan jaw dan bill serta bidang vernier dari kotoran dan
minyak.
2. Tutup kedua jaw hingga bertemu dan pastikan tanda nol pada vernier
bertemu dengan garis nol pada slider.
3. Periksa mutu kontak antara jaw dengan mengarahkannya ke sumber
cahaya. Makin baik kondisi kontak, makin kecil garis cahaya yang tampak
di antara kedua jaw (makin rapat pengontakannya).
4. Siapkan objek yang akan diukur. Bersihkan permukaan objek dari kotoran
dan minyak.
5. Khusus untuk tipe digital,
a. pastikan baterai masih cukup kuat, ditandai dengan nyala terang
tampilan display.
b. Dalam keadaan jaw terutup rapat, tekan tombol ON button/zero
adjuster untuk mengaktifkan display.
c. Pilih satuan yang akan digunakan (inchi atau mm) dengan menekan
tombol unit selector.
6. Posisikan objek pada jaw seperti pada gambar. Pada bidang kontak
tersebut, kemungkinan objek miring dapat diperkecil.
7. Letakkan ibu jari pada slider roller saat menggeser slider, agar tekanan
yang diberikan tidak berlebihan dan menyebabkan objek yang lunak
berubah bentuk.
8
8. Kunci lock screw agar slider tidak bergeser. Khusus untuk tipe digital,
tekan tombol hold untuk mencegah perubahan hasl pembacaan.
9. Baca hasil pengukuran dengan metode yang akan dibahas di hala
berikutnya untuk tipe konvensional. Untuk tipe digital, dapat langsung
dibaca.
10. Khusus untuk tipe digital, tekan tombol OFF button untuk mematikan
display.
Cara membaca vernier calliper
Langkah III
Jumlahkan hasil langkah I dan langkah II. Didapat : 43 mm + 0,6
mm = 43,6 mm
Bagaimana dengan contoh berikut ?
Contoh I
Langkah I :
Langkah II :
9
Langkah III :
Contoh II
Langkah I :
Langkah II :
Langkah III :
Contoh III
Langkah I :
Langkah II :
Langkah III :
10
e. Metode pengukuran
b. Alat ukur
Alat ukur yang dipergunakan dalam pengkuran sangat
mempengaruhi hasil pengkuran. Alat ukur yang tidak standard dan
tidak memiliki kalibrasi yang baik sangat berpotensi dalam
menghasilkan pengkuran yang tidak tepat. Ketepat ukuran sebuah
objek sangat dipengaruhi oleh alat ukur. Sehingga saat melakukan
pengkuran sebuah alat pengukur harus di kalibrasi terlebih dahulu dan
dibersihkan dari segala kotoran yang ada.
Rekomendasi utama terhadap alat ukura adalah setelah
pengukuran selesai dilakukan, peralatan ukur harus dibersihkan dari
debu dan kotoran serta di letakkan di tempat yang bersih dari debu.
Terbebasnya alat ukur dari debu dan kotoran akan menjaga ke
keawetan dan kesesuaian alat ukur seseuai dengan fungsinya dalam
jangka waktu yang lama tetap terjadi.
11
terjadi. Sehingga pada saat pengukuran direkomendasikan seorang
pengukur sebaiknya melakukan pengukuran pada objek ukur lebih dari
satu kali.
Secara umum benda (logam) akan mengembangkan apabila
dipanaskan dan menyusut apabila dipanaskan dan menyusut apabila
didinginkan. Sebatang besi baja sepanjang 10 cm (0,394) pada suhu 20 0C
(680F) akan mengembang kira-kira 0,01 mm (0,0004 in) pada suhu
300C(680F). Dengan demikian dimensi benda berubah terhadap perubahan
suhu. Secara umum, standar temperatur untuk pengukuran adalah 200C
(680F). Untuk memperkecil kesalahan disebabkan perubahan suhu,
pengukuran terbaik dilakukan apabila suhu benda yang diukur dan alat
ukur sama.
1. Alat ukur presisi yang disimpan pada tempat yang dingin,
sebaiknya tidak langsung digunakan, tempatkan diruang kerja
beberapa lama sehingga mempunyai suhu yang sama dengan benda
yang diukur.
2. Jangan meninggalkan alat ukur atau objek pada tempat yang
terkena sinar matahari langsung.
12