Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas


rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum ini.
Kami menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam penulisan Laporan ini
masih mengandung berbagai kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
Laporan ini. Semoga Laporan ini dapat menjadi sumbangan yang berharga bagi
semua pihak.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima
kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalampenulisan Laporan ini. Semoga Allah
SWT meridhoi dan memberkati segala usaha kita. Amin.

Cilegon, 03 mei 2015

Penulis

ARI NASRUDIN

3331141932

DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................
..i
LEMBAR
PENILAIAN.......................................................................................ii
KATA
PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................iv
BAB I BEVEL PROTACTOR
1.1 Pengertian
Protactor.....................................................................1
1.2 Cara menggunakan Bevel
Protector.......................................................9
1.3 Cara membaca Bevel
Protector............................................................10
BAB II TEORI PERHITUNGAN
2.1 Persentase Kesalahan Relatif pada Tiap-tiap
Pengukuran...................11 2.2 Rata-rata Persentase Kesalahan
Relatif................................................16
BAB III GAMBAR BENDA UKUR
3.1 Gambar
2D(MANUAL).......................................................................18
3.2 Gambar 3D(SOLID
WORK)...............................................................18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR SKETCH
ARI NASRUDIN

3331141932

Bevel

BLANGKO

BAB I
BEVEL PROTECTOR

1.1.

Pengertian Bevel Protector

1.1.1

Pengertian Alat ukur

Dalam setiap ilmu pengetahuan, pengukuran menghasilkan deskripsi


kuantitatif dari suatu proses dan produk yang membuat kita memahami tingkah
laku dan hasil. Dan akan semakin berkembang jika kita memilih teknik dan
utilitas yang lebih baik untuk mengendalikan dan memaksimalkan kinerja suatu
proses, produk dan resources (sumber) yang ada.
Berdasarkan prinsip kerjanya alat ukur dapat diklasifikasikan :
1. Alat ukur langsung
Pengukuran Langsung adalah proses pengukuran dengan menggunakan
alat ukur langsung dan hasil pengukurannya dapat langsung terbaca.
2. Alat ukur pembanding/tak langsung
Pengukuran Tak Langsung adalah proses pengukuran yang dilaksanakan
dengan memakai beberapa jenis alat ukur pembanding, standar, dan alat
ukur bantu.
3. Alat ukur acuan/standar
Pengukuran dengan cara membandingkan dengan suatu bentuk acuan
yang ditetapkan pada layar alat ukur proyeksi.
Pengukuran yang dilakukan hanya untuk satu jenis geometri tertentu saja,
seperti : kebulatan silinder, pitch ulir, pitch roda gigi, dsb.
Pengukuran Dengan Mesin Koordinat
ARI NASRUDIN

3331141932

Mesin Ukur Koordinat adalah alat ukur geometri modern dengan memanfaatkan
komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur untuk
menganalisis data pengukuran.
Berdasarkan klasifikasi masalah pengukuran, pengukuran dibedakan :
1. Pengukuraan Linier
Alat pengukuran panjang bisa berupa mistar/penggaris, jangka sorong,
serta mikrometer skrup. Skala paling kecil yang terdapat pada mistar adalah 1
mm atau 0,1 cm. Kelemahan dari mistar adalah pada saat digunakan untuk
mengukur diameter dalam sebuah benda dimana jangka sorong bisa
memberikan hasil yang lebih tepat dalam hal ini. Selain itu, jangka sorong
juga dapat digunakan untuk emngukur ketebalan dan kedalaman lobang.
Mikrometer skrup akan memberikan hasil yang jauh lebih akurat bila
dibandingkan dengan jangka sorong.

Gambar 1.1 mistar


2. Pengukuran Sudut

ARI NASRUDIN

3331141932

Gambar 1.2 bevel protektor


Alat pengukuran sudut yang akan dibahas adalah Bevel Protector, alat
ukur ini adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur sudut-sudut
yang sungkar untuk diketahui nilai jumlah sudutnya.

3. Pengukuran Waktu

Gambar 1.3 stop watch


Pengukuran waktu biasanya dilakukan untuk mengetahui besarnya
kecepatan rata - rata dan penentuan laju. Alat pengukuran waktu yang umum
digunakan adalah stopwatch. jenis dari stopwatch dibedakan menjadi 2, yaitu
stopwatch jarum dan stopwatch digital. Bila stopwatch jarum memiliki skala

ARI NASRUDIN

3331141932

terkecil sebesar 0,1 detik, maka pada stopwatch digital memiliki tingkat
ketelitian pengukuran yang lebih baik, yaitu 0,01 detik.
4. Pengukuran Massa Benda

Gambar 1.4 neraca


Pengukuran massa benda bisa dilakukan dengan menggunakan
neraca. Jenis dari neraca umumnya dibedakan menjadi 2, yaitu neraca
Ohauss dan neraca digital. Umumnya di laboratorium menggunakan
neraca Ohauss untuk mengukur massa sebuah benda. Pengurukan massa
sebuah benda jauh lebih mudah dilakukan bila menggunakan neraca
digital. Jenis neraca lain yang bisa kita pakai untuk mengukur massa
sebuah benda adalah neraca pegas.
5. Pengukuran Kuat arus listrik

ARI NASRUDIN

3331141932

Gambar 1.5 Ampere meter


Pengukuran arus listrik bisa dilakukan dengan menggunakan
ampermeter. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan ampermeter ini
adalah cara menyusun rangkaian ampermeter ini sendiri. Penyusunan
ampermeter harus berdasarkan prinsip bahwa arus yang mengalir pada
rangkaian masuk melalui terminal positif dan keluar melalui terminal negatif.
1.1.2

Pengertian Bevel Protector

Alat ukur yang akan dibahas adalah bevel protector

Gambar 1.6

Bevel Protector

Alat

ukur ini digunakan


untuk
mengukur besaranbesaran sudu
t pada benda kerja dan
untuk membantu pekerjaan melukis dan menandai. Protractor dibuat dengan
beberapa bentuk, sesuai dengan jenis kegunaannya dan tingkat ketelitiannya.
Batas ukur dari protractor adalah dari 0 derajat sampai 180 derajat.

ARI NASRUDIN

3331141932

Gambar 1.7 bevel protektor


Untuk pengukuran besaran sudut dengan teliti, artinya pengukuran besaran
sudut kurang dari satu derajat (1 derajat) digunakan vernier bevel protractor.
Alat ini mempunyai ketelitian sebesar 5 menit. Jadi dengan menggunakan
vernier bevel protractor kita dapat melakukan pengukuran mulai dari ukuran
sudut 5 menit sampai 180 derajat.

Gambar 1.7 Vernier Bevel Protractor

Hasil dari penjumlahan tersebut merupakan besar dari ukuran yang diminta.

ARI NASRUDIN

3331141932

Protractor (busur derajat) adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk
mengukur dan membentuk sudut. Protractor sederhana biasanya berupa cakram
separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam
ilmu geometri.
Bevel protractor adalah pengembangan dari protractor dengan sebuah
atau dua buah lengan yang bisa berputar. Bevel protactor banyak dipakai pada
gambar arsitektur dan mesin, sebelum perangkat lunak CAD banyak digunakan.
Bentuk lain dari bevel protrator adalah bevel protractor mekanis yang banyak
dipakai dalam proses permesinan maupun pembuatan mold. Penjelasa bevel
protector adalah sebagai berikut:
1. Pengukur sudut universal yang digunakan untuk pengukuran sudut
secara tepat.
2. Ketelitian pengukuran hingga 5 menit.
3. Pengukur sudut dapat distel pada sembarang tempat dengan daerah
pengukuran dari nol sampai dengan 360.
Fungsi:
Untuk memeriksa sudut dari hasil pengerjaan permesinan, membuat
garis-garis gambar pada benda kerja yang akan dibentuk dengan sudut-sudut
tertentu atau dapat juga digunakan untuk memeriksa kerataan dari dua
permukaan yang mempunyai sudut tertentu. Konstruksi dan bagian-bagian
Bevel Protractor terdiri atas :
a) Busur derajat
Busur derajat satu lingkaran penuh dipasang pada rangka, pada busur
derajat ini terdapat garis-garis skala ukuran sudut dalam satuan derajat,
mulai dari 0 sampai 360
b) Rangka
Rangka terbuat dari baja tuang, pada rangka ini terdapat busur derajat,
mistar baja dan blok dengan posisi yang dapat diatur sesuai dengan posisi
sudut yang diinginkan.

1.2.

Cara menggunakan Bevel Protector

ARI NASRUDIN

3331141932

Gambar 1.2.1 contoh pemakaian Bevel Protector


1. Bersihkan permukaan baja dari busur bilah dan benda ukur. Aturlah
kedudukan dan bilah utama dengan memakai kunci bilah.
2. Rapatkan/impitkan atau sejajarkan bidang busur bilah dengan bidang
dari sudut yang diukur.
3. Jika keadaan ini tidak terpenuhi, maka kemunginkan harga yang dicapai
lebih kecil.
4. Untuk pengukuran benda yang besar, kunci piringan indeks dapat
dikendorkan, geserkan busur bilah, menuju permukaan yang menyudut,
sampai bilah utama berputar dan berimpit dengan permukaan tersebut,
kemudian kunci piringan indeks dan bacalah sudut yang didapat.

ARI NASRUDIN

3331141932

1.3Cara membaca Bevel Protector

Gambar 1.3.1 skala pada Bevel Protector

Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip


pembacaan jangka sorong, hanya skala utama satuannya dalam derajat,
sedangkan skala nonius dalam menit.

Gambar 1.3.2 skala utama Bevel Protector


ARI NASRUDIN

3331141932

Rumus-rumus yang dipakai:


1.
2.
3.
4.

Kuadran pertama:
Kuadran kedua: 180-
Kuadaran ketiga: 180+
Kuadran keempat: 360-

Contoh pembacaan Bevel Protector

Gambar 1.3.3 contoh pembacaan Bevel Protector


Skala utama = 86
Skala nonius yang segaris terletak pada angka 3 x 5
Ukuran sudutnya = 8615

ARI NASRUDIN

3331141932

Gambar 1.3.4 skala Bevel Protector


Merawat dan penyimpanan alat ukur presisi
1. Suhu ruangan penyimpanan alat adalah 20 C supaya tidak terjadi
perubahan pisik akibat meningkatnya suhu.
2. Kondisi ruangan penyimpanan alat tidak terlalu lembab supaya tidak
berkorosi (kelembaban udara 50 : 60 %)
3. Diberi vaselin setlelah alat ukur dipakai
4. Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan
5. Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya, dan
untuk alat yang besar misalnya profil proyektor harus selalu ditutup
dengan kain/plastik sewaktu tidak dipakai
6. Dipakai sesuai dengan fungsinya.
7. Hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan
8. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah
ditentukan masing-masing.

ARI NASRUDIN

3331141932

BAB II
TEORI PERHITUNGAN

2.1 Persentase Kesalahan Relatif pada Tiap-tiap Pengukuran


Berdasarkan data pada tabel :
Nilai rata-rata untuk S1 = 198o 20
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5 (menit)
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran =

SPTk Bevel Protractor = 5


SM
HP

Hasil Pengukuran = 1980 20


2,5 '
SR = 198 derajat 20 ' = 198o 0,125
PK = SR x 100%
PK =198o 0,125 x 100% = 198o 12,5%

ARI NASRUDIN

3331141932

Nilai rata-rata untuk S2 = 149


a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5

SM
HP

Hasil Pengukuran = 148 17


2,5'
SR = 149 = 1490 2,5
PK = SR x 100%
PK =1490 2,5 x 10-4 x 100% = 1490 250%
Nilai rata-rata untuk S3 = 215
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5

SM
HP

Hasil Pengukuran = 215


2,5'
SR = 215
= 215 2,5
PK = SR x 100%
PK = 215 25x 100% =215 250 %
Nilai rata-rata untuk S4 = 309
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5


=

SM
HP

Hasil Pengukuran =309


2,5'
SR = 309 = 309 2,5
PK = SR x 100%
PK =309 2,5 x 100% =309 250 %
Nilai rata-rata untuk S5 = 53
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
ARI NASRUDIN

SPTk Bevel Protractor = 5

3331141932

Salah Mutlak

SM
HP

b. SR = Hasil Pengukuran =
Hasil Pengukuran = 53
SR =

2,5 '
53

= 53 2,5

c. PK = SR x 100%
PK =53 2,5 x 100% = 53 250 %

Nilai rata-rata untuk S6 = 239


a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5


=

SM
HP

Hasil Pengukuran = 239


2,5'
SR = 239 = 239 2,5
PK = SR x 100%
PK = 239 2,5x 100% = 239 250
Nilai rata-rata untuk S7 = 272 30
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5

SM
HP

Hasil Pengukuran = 272 30


2,5 '
SR = 272 30 = 272 0,083
PK = SR x 100%
PK = 272 0,083 x 100% = 272 8,3 %
Nilai rata-rata untuk S8 = 59

ARI NASRUDIN

3331141932

a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5


=

SM
HP

Hasil Pengukuran = 59
2,5 '
SR = 59
= 59 2,5
PK = SR x 100%
PK = 592,5 x 100% = 59 250 %
Nilai rata-rata untuk S9 = 128 30
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5

SM
HP

Hasil Pengukuran = 128 30


2,5 '

SR = 128 30

= 128 0,083

PK = SR x 100%
PK = 128 0,083 x 100% =128 8,3 %
Nilai rata-rata untuk S10 = 241
a. SM = 0,5 x SPTk
SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SPTk Bevel Protractor = 5

SM
HP

Hasil Pengukuran = 241


2,5'
SR = 241 = 241 2,5
c. PK = SR x 100%
PK = 241 2,5 x 100% = 241 250 %
Nilai rata-rata untuk S11 = 24015
a. SM = 0,5 x SPTk
ARI NASRUDIN

SPTk Bevel Protractor = 5


3331141932

SM = 0,5 x 5 = 2,5
Salah Mutlak
b. SR = Hasil Pengukuran

SM
HP

Hasil Pengukuran = 24015


2,5'
SR = 240 15'
= 240 0,16
PK = SR x 100%
PK = 240 0,16x 100% = 240 16 %

2.2 Rata-rata Persentase Kesalahan Relatif


Diketahui :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

PK S1 = 198o 12,5%
PK S2 = 1490 250%
PK S3 = 215 250 %
PK S4 = 309 250 %
PK S5 = 53 250 %
PK S6 = 239 250
PK S7 = 272 8,3 %
PK S8 = 59 250 %
PK S9 = 128 8,3 %
PK S10 = 241 250 %
PK S11 = 240 16 %

PK Rata-rata =
198o12,5% + 1490250% +215 250 +309 250 + 53250
+ 239250 + 2728,3% + 59250%+1288,3%
+241250%+ 24016 %
11
PK Rata-rata = 191,2 163,1 %

ARI NASRUDIN

3331141932

BAB III
GAMBAR BENDA UKUR

3.1 GAMBAR 2D (MANUAL)


3.2 GAMBAR 3D (SOLIDWORKS)

ARI NASRUDIN

3331141932

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Bevel protector adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
sudut.
2. Bevel protector berfungsi sebagai alat untuk memeriksa sudut
dengan ketelitian 5 menit
3. Persentase kesalah relative rata-ratA adalah 191,2 163,1 %
4.2 Saran
1. Harus lebih teliti dalam proses pengukuran
2. Harusnya blanko percobaan dari lab. Harus semua dikasih untuk
memudahkan mencatat hasil pengukuran

DAFTAR PUSTAKA
ARI NASRUDIN

3331141932

http://www.craftsmanspace.com/knowledge/vernier-bevelprotractor.html
id.wikipedia.org/wiki/bevel_protector
http://rumushitung.com/2013/01/31/cara-menggunakan-bevel-protector2/
onenelektronika.biz/fungsi-bevel-protector.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Protractor
https://hefryolifian.wordpress.com/2012/08/15/pengukuran-dalamteknik-mesin/
http://www.teknikmesin.org/protractor/

ARI NASRUDIN

3331141932

Anda mungkin juga menyukai