PROFIL PROYEKTOR
Disusun Oleh
Kelompok 8
Anggota :
1. Raynaldi Saputro (4.21.18.0.14)
2. Rizqi Nur R (4.21.18.0.17)
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat setelah melakukan praktikum adalah
1. Mahasiswa dapat memahami dasar – dasar mengenai profil proyektor.
2. Mahasiswa mampu mengukur jarak suatu benda kerja yang kecil.
3. Mahasiswa mampu mengukur besar sudut pada benda kerja yang kecil.
4. Mahasiswa mampu menampilkan bentuk permukaan suatu benda kerja yang kecil.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Profil proyektor atau yang sering disebut komparator optik adalah sebuah perangkat
yang digunakan untuk mengukur benda-benda yang berukuran dimensi kecil. Dalam prinsip
kerjanya secara singkat yaitu dengan cara memperbesar bayangan dari benda yang sedang
diukur dengan memproyeksikan dalam skala linier.
Profil proyektor memperbesar bayangan benda kerja menggunakan perangkat optik
berupa lensa pembesaran. Lensa ini ukurannya bermacam-macam, diantaranya lensa 10 X
pembesaran, 25X, 50X dan 100X pembesaran. Besar benda kerja yang mampu diukur pada
alat ini adalah setinggi 1-20 mm. Jika hanya mengukur skala benda pada sumbu X maka
senda kerja bisa di lakukan pembalikan posisi dan mengukur bidang selanjutnya. Cara ini
juga masih memiliki keterbatasan, karena hanya dua kali dari 20mm saja yang mampu diukur
dalam alat ini. Benda kerja diberi sinar datang dari bagian depan benda kerja. Sehingga
bayangan dari benda kerja ditangkap oleh lensa pembesaran, dan diteruskan menuju layar
utama. Bayangan yang ditampilkan pada layar utama merupakan hasil dari pembesaran
bidang yang sedang dilakukan pengukuran.
Layar proyeksi ini menampilkan profil dari spesimen dan diperbesar untuk baik
kemudahan menghitung pengukuran linier. Sebuah tepi untuk memeriksa spesimen dapat
berbaris dengan kotak pada layar. Dari sana, pengukuran sederhana dapat diambil untuk jarak
ke titik lainnya. Metode khas untuk pencahayaan adalah dengan pencahayaan diascopic, yang
pencahayaan dari belakang. Jenis pencahayaan ini juga disebut iluminasi ditularkan ketika
spesimen dan tembus cahaya dapat melewatinya. Jika spesimen buram, maka lampu tidak
akan pergi melalui, tapi akan membentuk profil dari spesimen. Mengukur sampel dapat
dilakukan pada layar proyeksi. Sebuah proyektor profil juga mungkin memiliki iluminasi
episcopic yang cahaya yang bersinar dari atas. Hal ini berguna dalam menampilkan daerah
internal yang mungkin perlu diukur.
Profil proyektor disebut juga komparator optik karena dalam proses penbesaran
bayangannya menggunaan lensa untuk melakukan pembesaran pada bayangan benda kerja
yang diukur. Pembesaran yang terjadi bergantung pada lensa yang digunakan dalam proses
pengukuran. Pada layar profil proyektor ini memiliki grid dan dapat di putar sejauh 360o .
Sehingga bisa sejajar lurus dari bagian mesin untuk memeriksa ataupun measure. Layar profil
proyektor ini menampilkan hasil pembesaran dari benda kerja yang sedang diukur
menggunakan profil proyektor ini. Besar dari hasil pembesarannya tergantung pada jenis
lensa yang digunakan. Sebagaimana telah operator ketahui ada beberapa jenis lensa profil
proyektor ini. Semakin besar pembesaran yang digunakan maka akan semakin detail pula
bayangan yang ditampilkan pada layar utama.
Penyinaran dilakukan oleh lampu utama dan diteruskan ke kondensor dan di lanjutkan
ke layar utama. Sehingga bayangan yang terbentuk sesuai benda kerja yang diletakkan pada
meja eretan yang di sinari lampu utama tersebut. Sehingga letak dari benda kerja di antara
lensa dan kondensor. Bayangan yang di tampilkan pada layar jika garis tepi dari benda ukur
tersebut tidak jelas maka operator bisa mengatur fokus pada profil proyektor ini dengan cara
mendekatkan lensa atau menjauhkan dengan benda kerja yang diukur
2.3.3 Layar
Layar adalah penerima cahaya yang telah diproyeksikan oleh proyektor atau bosa juga
disebut penerima hasil pemproyeksian. Pada layar terdapat garis silang untuk memposisikan
bayangan benda ukur. Piringan layar dapat diputar 360o untuk dapat membaca sudut
bayangan.
2.3.6 Switch
Terdapat tiga Switch pada profil proyektor, yaitu Switch lampu utama, Switch angle
vernier, dan Switch lampu sorot fleksibel.
Sedangkan jenis dari profil proyektor yang kedua adalah jenis episcopic. Yaitu sistem
pencahayaan yang berasal dari bawah benda kerja. Benda kerja di letakkan di atas meja. Meja
ini biasanya bersifat tembus cahaya, karena benda di letakkan di ats meja tersebut sehingga
proyektor berada di atas dari benda kerja tersebut.
BAB III
METODOLOGI
2. Lensa Proyektor
3. Jangka Sorong
4. Dial Indicator
5. Magnetic Switch
3.1.2 Bahan
1. Roda Gigi pada Jam Tangan
2. Ulir Baut
3.2 Langkah – Langkah Kerja
3.2.1 Kalibrasi Profil Proyektor
Kalibrasi profil proyektor digunakan untuk pengukuran sudut yaitu dengan cara
memutar piringan sudut screen/layar sehingga skala utama dan skala nonius segaris pada
angka nol untuk masing – masing skala tersebut.
Langkah – Langkah Pengujian
a. Pengujian Sudut Ulir Luar
1. Pasang lensa proyektor, lensa proyektor yang kita gunakan yaitu 50X
pembesaran.
2. Sambungkan colokan profil proyektor pada stop kontak, untuk menyalakan
profil proyektor.
3. Letakan benda yang mau diukur di atas permukaan landasan kaca, atur benda
sehingga bayangan dari objek terlihat di display lensa proyektor.
4. Atur fokus lensa proyektor , supaya focus yang terlihat jelas di display monitor.
5. Skala piringan diatur untuk menjajarkan skala utama dan nonius pada angka
nol.
6. Lakukan pengukuran dengan menggerakan sumbu X dan Y.
7. Untuk mengukur sudut, lakukan dengan menyetel sudut screen dan
menyesuaikan dengan bentuk sudut benda ukur.
8. Putar layer proyeksi untuk mendapatkan garis silang (b) sejajar dengan kaki
sumbu yang lain.
9. Gerakan meja pemutar sehingga kaki sudut segaris dengan sumbu (b),
10. Hasil pengukuran dapat dibaca pada angka (derajat) di sekeliling layer proyeksi.
11. Setelah hasil pengukuran didapat, catat angka pembacaan (derajat,menit) pada
layer proyeksi sebagai angka patokan awal pengukuran (bila angka tidak tepat
pada posisi nol).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Profil Proyektor sendiri dapat digunakan untuk pengukuran pada benda yang memiliki
dimensi yang kecil dengan cara memberikan cahaya ke benda kerja yang berdimensi kecil
yang nantinya aka nada bayangan dari benda kerja yang diperbesar oleh proyektor dan
ditampilkan di display.
Dari hasil pembesaran bayangan tersebut, dapat digunakan untuk menentukan nilai
suatu jarak , dan nilai sudut serta menampilkan bentuk permukaan dari benda kerja yang telah
dilakukan pengukuran denhgan profil proyektor. Dari hasil pengukuran, terdapat beberapa
kesalahan yang dapat terjadi disebabkan oleh beberapa hal , seperti :
1. Kondisi Benda Kerja
2. Kondisi Alat Ukur (Profil Proyektor)
3. Pengambilan posisi pengukuran pada setiap titik
4. Human Error atau kesalahan operator.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan, agar untuk praktikum kedepannya dapat diperbaiki.
1. Melakukan persiapan dan perbaikan pada alat ukur yang akan digunakan.
2. Dalam penyetingan awal dan pengambilan posisi pengukuran harus dilakukan dengan
akurat dan presisi.
3. Operator harus memahami terlebih dahulu mengenai Profil Proyektor, agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Raden Arief, dkk. 2014. Karakteristik TCR dan VCR Resistor Pasta Resistor Pada Substrat
Alumina Dengan Teknologi Film Tebal. Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro Universitas
Brawijaya.
Rochim Taufiq . 2006. Spesifikasi Metrologi dan Control Kualitas Geometrik 2. Bandung :
ITB Bandung.