A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis sensor yang ada pada sistem EFI.
2. Mahasiswa mampu memahami cara kerja tiap-tiap sensor pada sistem EFI.
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran tiap-tiap sensor yang
ada pasa sistem EFI.
4. Mahasiswa mampu melakukan analisa kerusakan dan perbaikan sensor-sensor pada
sistem EFI.
C. TEORI PENGANTAR
Sensor pengukur tekanan udara ditempatkan sedemikian rupa pada ruang motor dan
dihubungkan dengan kevakuman saluran masuk. Sensor ini sering disebut dengan Manifold
Absolute Pressure Sensor ( MAP Sensor)
MAP Sensor mengukur perubahan tekanan udara yang terjadi pada saluran masuk yang
disebabkan oleh putaran dan beban motor.
Perubahan tekanan udara masuk yang terjadi akan menyebabkan perubahan tegangan
antara 0 - 5 Volt tegangan ini berasal dari tegangan referensi ECU/Unit Kontrol Elektronis.
Topik: Pemeriksaan Sensor Sistem EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 05 / OTO116 / II Hal : 2 dari 13
Perubahan nilai tahanan pada MAP Sensor akan menyebabkan juga perubahan
tegangan sinyal yang dikirimkan ke ECU/Kontrol Unit Elektronis, sebagai contoh pada saat
putaran idel tekanan udara pada saluran masuk sebesar 20 Kpa dengan tegangan sinyal 0,5
Volt, sedangkan pada saat beban penuh tekanan udara pada saluran masuk sebesar 110 Kpa
dengan tegangan sinyal sebesar 5 Volt. Kontrol Unit Elektronis/ECU memanfaatkan
perubahan tegangan sinyal ini untuk menghitung perubahan tekanan udara pada saluran
masuk atau untuk menentukan/menyesuaikan penyemprotan bensin oleh injektor.
Kelebihan MAP Sensor:
1. Tidak terjadi hambatan pada aliran udara yang dihisap oleh motor.
2. 2. Hasil pengukuran udara lebih akurat.
3. 3. Bentuk dari MAP lebih ringkas.
Banyaknya udara yang mengalir ke dalam silinder motor tergantung dari besarnya
bukaan katup gas. Bila katup gas menutup penuh udara hanya bisa mengalir ke silinder
motor melalui celah katup gas dengan rumahnya, atau melalui saluran udara penyetel
putaran idel (3) Dengan sekerup penyetel putaran idel (4) memungkinkan penyetelan
putaran idel dapat dilakukan. Pada saklar posisi katup gas terdapat dua kontak yaitu;
> Kontak putaran idel (5), kontak ini berhubungan pada waktu katup gas menutup penuh,
hal ini menjadi pedoman oleh ECU bahwa motor dalam posisi putaran idel.
> Kontak beban penuh (6), bila kontak ini berhubungan berarti katup gas dalam keadaan
membuka penuh maka ECM akan mengatur penyemprotan injektor pada posisi beban
penuh.
Generasi yang lebih baru dari sensor posisi katup gas tidak hanya terdiri dari kontak-kontak
posisi idel ataupun posisi beban penuh, akan tetapi sensor posisi katup gas sudah merupakan
potensiometer dan dapat memberikan sinyal ke ECU pada setiap keadaan beban mesin.
Konstruksi generasi terakhir dari sensor posisi katup gas sudah full elektronis, karena yang
menggerakkan katup gas adalah elektromotor yang dikendalikan oleh ECU tanpa kabel gas
yang terhubung dengan pedal gas.
Generasi terbaru ini memungkinkan pengontrolan emisi/gas buang lebih bersih karena pedal
gas yang digerakkan hanyalah memberikan sinyal tegangan ke ECU dan pembukaan serta
penutupan katup gas juga dilakukan oleh ECU secara elektronis.
Topik: Pemeriksaan Sensor Sistem EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 05 / OTO116 / II Hal : 4 dari 13
4. Sensor Temperatur Air Pendingin (WTS/ECT)
Sensor tempratur air pendingin mesin merupakan tahanan variabel dengan sifat NTC
(Negative Temperature Coeffecient) yang berfungsi untuk memberi informasi pada ECU
tentang suhu air pendingin mesin. Dengan sifat NTC ini maka;
Suhu air pendingin rendah, nilai tahanan sensor tinggi.
Suhu air pendingin tinggi, nilai tahanan sensor rendah.
Sensor posisi poros engkol terpasang pada blok mesin (kiri), kabelnya ditempatkan
sedemikian rupa (gambar kanan)
Sensor ditempatkan biasanya pada sisi blok motor, gigi sinyal dibuat dari piringan yang
dipasangkan pada poros engkol. Apabila poros engkol berputar gigi akan melewati
kumparan induktif yang didalamnya terdapat magnet permanen, perubahan garis gaya
magnet ini yang dikirim pada ECU untuk menentukan posisi poros engkol silinder nomor
satu dan putaran mesin.
Kabel rangkaian sensor posisi poros engkol dilengkapi dengan isolasi koaksial, hal ini
dimaksudkan untuk mencegah interferensi gelombang elekromagnetis dari luar yang dapat
menggangu sinyal yang dibangkitkan oleh sensor.
Topik: Pemeriksaan Sensor Sistem EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 05 / OTO116 / II Hal : 5 dari 13
6.Sensor Detonasi
Sensor kecepatan kendaraan biasanya terletak pada poros output transmisi ataupun pada
instrumen panel, sensor ini berupa magnet permanen dan kumparan yang membangkitkan
tegangan AC.
Sensor akan membangkitkan tegangan apabila kendaraan sudah berjalan paling lambat 5
km/jam.
D. LANGKAH KERJA
I. Pemeriksaan Throttle Position Sensor
1. Melepas konektor sensor
2. Menempatkan feeler gage diantara sekrup pembatas throttle dan tuas pembatas
3. Menggunakan ohmmeter, ukur tahanan diantara setiap terminal
Throtle valve pada posisi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kontinuitas kontinuitas kontinuitas
terbuka penuh
4. Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jarum ohmmeter mulai
bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
IV. Pemeriksaan Sensor Posisi Poros Nok (Cam Shaft Position Sensor)
1. Periksa tahanan sensor posisi poros nok dengan menggunakan ohm meter, ukur
tahahan antara terminal-terminalnya. Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi,
ganti sensor posisi camshaft.
Topik: Pemeriksaan Sensor Sistem EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 05 / OTO116 / II Hal : 10 dari 13
V. Pemeriksaan Sensor Temperatur Udara Masuk
(Intake Air Temperatur Sensor/IAT)
4. Periksa sensor temperatur udara masuk dengan menggunakan ohm meter, ukur antar
terminal-terminalnya.
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor temparatur udara masuk.
Topik: Pemeriksaan Sensor Sistem EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 05 / OTO116 / II Hal : 11 dari 13
VI. Pemeriksaan Sensor Tekanan Absolute Manifold
(Manifold Absolute Pressure/MAP)
F. ANALISIS DATA