Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTEK

ILMU UKUR TANAH II

NAMA : ANSGARIUS OKTAVIANUS JAJA

NIM : 1923715965

KELAS/SEMSTER : TPJJ C/ III

PRODI : TEKNIK PERENCANAAN JALAN DAN


JEMBATAN

JURUSAN : TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2020/2021


I. GAMBAR ALAT DAN KEGUNAAN

GAMBAR ALAT KEGUNAAN

 STATIF THEODOLIT

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan


untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut
tegak. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai
pada satuan sekon (detik).

 STATIF PESAWAT THEODOLIT


Statif  berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat
theodolite.
Cara Penggunaan Statif atau Tripod sebagai Berikut:
Buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan
sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya terbuka (untuk
berdiri dengan baik). Pemasangan atau penyetelan statif
atau tripod harus sesuai dengan tinggi orang yang
membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi atupun terlalu
rendah.

 RAMBU UKUR
Rambu ukur adalah alat yang terbuat dari kayu atau
campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Alat
ini berbentuk mistar ukur yang besar, mistar ini
mempunyai panjang 3, 4 bahkan ada yang 5 meter. Skala
rambu ini dibuat dalam cm, tiap-tiap blok merah, putih atau
hitam menyatakan 1 cm, setiap 5 blok tersebut berbentuk
huruf E yang menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E menyatakan
1 dm. Tiap-tiap meter diberi warna yang berlainan, merah-
putih, hitam-putih, dll.
 PYLOX
Pylox adalah alat yang di gukan untuk menandai lokasi
yang akan didirikan rambu ukur dan teodholite (as
tengah).

 METER UKUR

Meter ukur / pita ukur / rollmeter adalah alat ukur panjang


yang sangat penting dipergunakan dalam bangunan.
Ketelitian pengukuran dengan rollmeter sampai 0,5 mm.
Alat ukur panjang ini digunakan dalam pengukuran sebagai
alat ukur tinggi pesawat dari tanah sampai dengan teropong

 PAYUNG
Digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari
langsung maupun hujan karena lensa teropong pada
pesawat sangat peka terhadap sinar matahari

 KOMPAS
Kompas berfungsi untuk menentukan arah utara pada titik
awal sebelum memulai engukuran atau untuk mengetahui
azimuth awal pengukuran

 PAKU SENG

Digunakan untuk menandakan titik as theodolite.

 PALU
Digunakan untuk memukul (menancapkan) paku.
 ALAT TULIS MENULIS
Alat tulis menulis bertujuan untuk mencatat data
pengukuran yang ada pada saat pengukuran, sepert tinggi
pesawat, bacaan rambu, sudut vertical dan sudut horizontal.

II. LANGKAH KERJA PENGUKURAN

Langka kerja pengukuran sebagai berikut :


a. Mensurvei lokasi tempat praktek,
b. Membuat sket lokasi pengukuran secara kasar yang dapat digunakan untuk membantu
menandai titik-titik mana yang akan diukur,
c. Mendirikan pesawat di titik awal, datarkan statif, Letakan pesawat diatas statif yang
sudah didatarkan, dan Sentering alat,
d. Mengarahkan pesawat kearah utara dengan bantuan kompas lalu kunci setelah itu
tekan tombol 0 set (2kali),
e. Buka kunci, lalu bidik ke titik belakang dalam posisi teropong biasa, kunci pesawat
secara vertical dan horizontal lalu baca rambu (BA, BB, BT) serta besar sudut
horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
f. Buka penguci vertical dan horizontal Lalu putar pesawat searah jarum jam. Kemudian
kunci kembali pesawat posisi vertical dan horizontal dan bidik ke titik depan dalam
kondisi pesawat dan teropong dikunci, kemudian baca rambu (BA, BB, BT) serta
besar sudut horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
g. Lakukan bacaan luar biasa untuk titik belakang, dengan cara memutar pesawat
kembali ke titik belakang dan teropong di putar searah jarum jam sebesar 180 derajat
untuk membaca sudut vertikal dan horizontal serta catat pada table pengukuran
h. Setelah catat pada table pengukuran putar teropong ke titik depan untuk bacaan luar
biasa di titik depan serta catat pada table pengukuran
i. Kembalikan teropong ke posisi biasa dengan cara memutar teropong dan pesawat
searah jarum jam sebesar 180 derajat , lalu bidik titik detail dan baca rambu (BA, BB,
BT) serta besar sudut horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
j. Setelah selesai bacaan semua pada titik pertama pindakan pada titik berikut dan
lakukan sentering pesawat pada keadaan norman dan alat berdiri tepat pada titik yang
sama rambu berdiri.
k. Setelah selesai melakukan sentering pesawat dan nivo rambu setra nivo kotak berada
di tenggan-tengga kemudian keker alat pada titik belakang dan kanci pesawat dan
teropong dan tekan (0 set ) 2 kali, setelah itu baca bacaan rambu (BA, BT, BB) dan
bacaan sudut horizontal dan sudut vertkal dan vertikal serta catat pada table
pengukuran sebagai bacaan sudut biasa belakang
l. Buka skrup pengunci pesawat dan putra pesawat searah jarum jam ke titik depan dan
dan kunci kembali pesawat dan baca bacaan rambu (BA, BT, BB) dan bacaan sudut
horizontal dan sudut vertkal dan vertikal serta catat pada table pengukuran sebagai
bacaan sudut biasa depan
m. Lakukan bacaan luar biasa untuk titik belakang, dengan cara memutar pesawat
kembali ke titik belakang dan teropong di putar searah jarum jam sebesar 180 derajat
untuk membaca sudut vertikal dan horizontal serta catat pada table pengukuran
n. Setelah catat pada table pengukuran putar teropong ke titik depan untuk bacaan luar
biasa di titik depan serta catat pada table pengukuran
o. Kembalikan teropong ke posisi biasa dengan cara memutar teropong dan pesawat
searah jarum jam sebesar 180 derajat , lalu bidik titik detail dan baca rambu (BA, BB,
BT) serta besar sudut horizontal dan sudut vertikal serta catat pada table pengukuran
p. Setelah selesai bacaan semua pada titik kedua pindakan pada titik berikut dan lakukan
sentering pesawat pada keadaan norman dan alat berdiri tepat pada titik yang sama
rambu berdiri. Dan lakukan prosedur yang sama pada titik kedua untuk bacaan titik
berikutnya sampai pada titik terakhir yang bacaan depannya terikat dengan titik
pertama.

III. LANGKAH PERHITUNGAN

 Perhitungan data memanjang yaitu sebagai berikut :


a. Menghitung derajat decimal horizontal
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
b. Menghitung sudut β (biasa dan luar biasa)
Sudut β = bacaan sudut horizontal depan - bacaan sudut horizontal belakang
c. Menghitung sudut β rata-rata
= (β biasa + β luar biasa) /2
d. Menghitung sudut β persyaratan
∑β = (n+2) X 180 (untuk sudut luar)
∑β = (n-2) X 180 (untuk sudut dalam)
e. Menghitung jumlah sudut β
= menjumlakak sudut β rata-rata tiap titik
f. Menghitung koreksi sudut β tiap titik
= (sudut β persyaratan – jumlah sudut β) / banyak titik
g. Menghitung sudut azimut
α 1 = (titik pertama langsung di dapatkan azimutnya)
α 2 = α1 + β2 ± 180 (titik kedua – titik ke-n )
h. Menghitung derajat decimal vertikal
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
i. Menghitung sudut helling
H = 90 – dd
j. Menghitung jarak (d)
d = (100x(BA-BB)X(COS(RADIANS(H))^2))
k. Menghitung jumlah jarak
= menjumlakak jarak tiap titik
l. Menghitung d sin α
= jarak X sin azimuth
m. Menghitung jumlah d sin α
= menjumlakak d sin α tiap titik
n. Menghitung koreksi d sin α
= (jarak / jumlah jarak) X jumlah d sin α
o. Menghitung terkoreksi d sin α
= d sin α ± koreksi d sin α ( + apabila korski kurang dan – apabilah koreksi lebih )
p. Menghitung jumlah d sin α
= menjumlakak d sin α tiap titik
q. Menghitung d cos α
= jarak X sin azimuth
r. Menghitung jumlah d cos α
= menjumlakak d cos α tiap titik
s. Menghitung koreksi d cos α
= (jarak / jumlah jarak) X jumlah d cos α
t. Menghitung terkoreksi d cos α
= d cos α ± koreksi d cos α ( + apabila korski kurang dan – apabilah koreksi
lebih )
u. Menghitung beda tinggi
= jarak X TAN(RADIANS(Hellingi)+Tp-BT)
v. Menghitung jumlah beda tinggi
= menjumlakak beda tinggi tiap titik
w. Menghitung koreksi beda tinggi
= (jarak / jumlah jarak) X jumlah beda tinggi
x. Menghitung terkoreksi beda tinggi
= beda tinggi ± koreksi beda tinggi ( + apabila korski kurang dan – apabilah
koreksi lebih )
y. Menghitung koordinat X
= Koordinat awal + terkoreksi d sin α (untuk titik ke dua)
= koordinat titik berikut + terkoreksi d sin α (untuk titik ke tiga sampai titik
terakhir)
z. Menghitung koordinat Y
= Koordinat awal + terkoreksi d cos α (untuk titik ke dua)
= koordinat titik berikut + terkoreksi d cos α (untuk titik ke tiga sampai titik
terakhir)
aa. Menghitung Elevasi Z
= Elevasi awal + terkoreksi beda tinggi (untuk titik ke dua)
= Elevasi titik berikut + terkoreksi beda tinggi (untuk titik ke tiga sampai titik
terakhir)

 Perhitungan data detail yaitu sebagai berikut :


a. Menghitung derajat decimal horizontal detail
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
b. Menghitung sudut β detail
Sudut β = bacaan sudut horizontal detail - bacaan sudut horizontal belakang
c. Menghitung sudut azimut
α 1 detail = (titik pertama langsung di dapatkan azimutnya)
α 2 detail = α2 + β2 detail ± 180 (titik kedua – titik ke-n )
B. Menghitung derajat decimal vertikal detail
Dd = derajat + menit/60 + detik/3600
C. Menghitung sudut helling detail
H = 90 – dd
D. Menghitung jarak (d)
d = (100x(BA-BB)X(COS(RADIANS(H))^2))
E. Menghitung d sin α detail
= jarak X sin azimuth
F. Menghitung d cos α detail
= jarak X cos azimuth
G. Menghitung beda tinggi detail
= jarak X TAN(RADIANS(Hellingi)+Tp-BT)
H. Menghitung koordinat X
= Koordinat titik memanjang + d sin α detail
I. Menghitung koordinat Y
= Koordinat titik memanjang + d cos α detail
J. Menghitung Elevasi Z
= Elevasi titik memanjang + beda tinggi detail

IV. LANGKA GAMBAR DAN PLOT


Langka gambar dan langka plot sebagai berikut :
a. Buka Aplikasi Civil 3d metrik
b. Setlah terbuka lalu pilih new untuk membuat lembar kerja baru
c. Setelah lembar kerja terbuka, pilih menu insert point from file
d. Bagian select file klik tanda "+" unutk memilih dokumen/data yang
telah disimpan sebelumnya dalam soft Notepad yang berisi format PENZD ; dimana
P adalah Point/data berurutam, Easting (E) yaitu data nilai X dalam tabel
perhitungan, North (N) yaitu data Y pada tabel, Z (elevation) yaitu data Z yang
diambil dari table
e. Setelah itu pilih Open
f. Setelah itu pada bagian specify point file format pilih PENZD, laku
klik OK
g. untuk memunculkan gambar klik "Z" Enter "A" Enter pada keyboard.
h. Blok seluruh gambar di workspace dengan cara "Ctrl+A"
i. Pilih menu "cogo point" lalu klik "point group properties" setelah itu
akan muncul sebuah jendela
j. Jika ingin mengubah point style, lihat dibagian "informasi" untuk
mengubahnya
k. Pada bagian label, pilih untuk munculkan dekripsi, lalu klik "OK"
l. Gambar untuk membentuk lokasi dengan tool "Line"
m. jika ingin mengubah warna, bentuk line klik 2 kali pada garis tersebut.
n. Setelah selesai menggambar dan pengeditan selesai di layar model,
klik pada bagian layout 1 dan atur skla gambar serta membuat garis pinggir dan
legenda atau kop gambar
o. Setelah selesai tekan CTRL+P kemudian muncul jendela plot gambar
p. Setelah muncul jendela Plot gambar pada bagian printer/plotter ubah
nama menjadi DWG TO PDF
q. Kemudian pada bagian ukuran kertas pilih Iso A4 (297.00 X 210.00
MM)
r. Setelah itu bagian plot area pilih layout setelah selesai klik pada
bagian Preview untuk melihat apakah sudah sesuai atau belum
s. Apabilah belum selesai atur gambar agar rata kiri dan kanan serta
periksa apakah gambar sudah benar atau belum kemudian gambar siap di prin atau
di plot pada file PDF.
V.Sketsa Situasi Denah Lokasi
V. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai