Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim
Assalamualaikum wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
petunjuk dan rahmat-Nya laporan awal praktikum perpetaan tentang Lubang
Bukaan,Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung ini
dapat diselesaikan
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh berbagai pihak, baik
itu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga laporan ini dapat
diselesaikan, dan semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis pada
khususnya dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, bila ada
kesalahan dalam penulisan laporan ini dikarenakan keteledoran dari penulis
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun
bagi laporan yang akan ditulis di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT. selalu
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua, Amin.
Wassalamualaikum wr. wb.

Bandung,17 november 2014

Surya Saputra

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................

i
ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

1.1. Latar belakang........................................................................


1
1.2. Maksud dan Tujuan................................................................
1
1.2.1....................................................................................Maksu
d .................................................................................
1
1.2.2....................................................................................Tujuan
....................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................

2.1................................................................................................Pengu
kuran Tunnel (drift)..................................................................
2
2.2................................................................................................Pengu
kuran Lubang Naik (Raise).....................................................
3
2.3................................................................................................Pengu
kuran Stope............................................................................
4
2.4................................................................................................Prhitun
gan dan Pengolahan Data......................................................
4

BAB III KESIMPULAN........................................................................


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan khusunya metode tambang underground

(tambang bawah tanah), kegiatan pengukuran lubang bukan adalah kegiatan


yang sangat penting untuk dipahami dengan baik dan harus di laksanakan
dengan penuh kehati-hatian. Hal itu bertujuan untuk memperoleh dan
mengetahui data- data seperti kemana arah galian? Berapa besar volume
bongkahan hasil tambang? Dan bagai mana gambaran lubang bukaan tersebut.
1.2.
Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Mengetahui dan memahani lebih dalam mengenai pengukuran lubang
bukaan guna mengusai konsep dari kegiatan pengukuran lubang bukaan
tersebut.
1.2.2.

Tujuan
Dapat mengusai dengan baik prinsip pengukuran lubang bukaan
Dapat mengolah data dari hasil pengukuran lubang bukaan
Mengetahui bagaimana karakteristik tambang underground

BAB II
LANDASAN TEORI

Pengukuran Tunnel (Drift)

2.1

Jalan transportasi utama dan keluar tambang merupakan fungsi utama


dari Tunnel dan drift, dan dikarenakan fungsinya yang sangat penting maka perlu
diketahui posisi/kedudukan dari lubang bukaan ini secara baik dan benar,
terutama terhadap peta topografi.
Prosedur Kerja

Awal pengukuran dari titik triagulasi dipermukaan atau titik pengamatan


(transverse station) dari hasil pengukuran sebelumnya.

Koordinat (x,y,z) titik pengamatan (transverse station) pada terowongan


terletak dibawah. perpindahan titik tersebut ketinggian (z) dari titik
pengamatan (transverse station) pada atap terowongan adalah :

Saat

pengukuran

lubang

bukaan,

dan

pada

saat

T.O

berada

diterowongan jarum magnet harus ditutup guna menghindari pengaruh


medan magnet didalam tambang. sudut selisih antara tembak depan dan
tembak belakang (Angle right/AR) adalah sudut yang digunakan pada
saat pengukuran bawah tanah,bukan azimuth sebenarnya

Data yang perlu diambil dalam pengukuran terowongan adalah :

Tinggi alat yang diukur dari transverse station kealat theodolit.

Sudut Horizontal/ tembak depan dan belakang (FS dan BS).

Angle Right dari perhitungan sudut horizontal

Sudut vertikal / zenith (VA) didapat dari pembacaan instrument pada


T.O

Slope distance (SD) jarak miring antara alat theodolit dengan ujung
unting-unting yang ditembak.

Jarak antara ujung unting-unting dengan transverse station atau paku


ukur.

Data dimensi terowongan, diukur dari tempat berdirinya instrument


kearah kiri atau kanan terowongan.

Data yang telah diukur dimasukkan kedalam tabel data pengamatan


Tabel 1.1
Contoh Tabel Data Pengamatan
H.Angle AR
VA
SD
HS

IS
BS

PN

HI

FS

BS

FS

Data Terowongan
Kir

Kana

Atas

Pengukuran Lubang Naik (Raise)

2.2

Raise ialah lubang bukaan vertikal guna menghubungkan dua level atau
lubang bukaan horizontal lainnya. Berfungsi sebagai saluran ventilasi. Atau bisa
juga sebagai jalan transportasi yang menghubungkan antara dua lubang bukaan
tersebut
Tugas utama yang dilakukan dalam pengukuran raise adalah :

Pengukuran arah / azimuth

Pengukuran Sudut miring / helling

Pengukuran jarak.
Prosedur Kerja pengukuran ini adalalah :

Unting-unting dipasang pada titk pengukuran hingga ujung untuing-unting


berada hampir menyentuh lantai.

Ukur jarak lantai ke titik ukur, lalu bentangkan roll meter panjang dari
ujung unting-unting A ke front lubang naik B.

Kemiringan pada roll meter diukur dan dicatat.

Pemegang roll meter pada ujung A membaca jarak dan pemegang pada
ujung B memberi tanda posisi ujung roll meter dengan lampu sorot.

Lalu bidik dengan kompas arah A - B naikkan unting unting hingga


setinggi kira kira pembidik dapat mengukur kompas. Kompas berada
tepat dibawah ujung unting-unting dan arahkan ke titik B.

Titik B memberikan tanda dengan lampu sorot, titik yang akan dibidik ,
kemudian catat arah A-B.

Ukur kiri-kanan front dan tinggi titik B terhadap lantai raise dan atap raise.

Data yang ad dapat di plot, dan dimulai dari titik pengukuran (Transverse
Station) yang telah diketahui koordinatnya.

2.3.

Pengukuran Stope
Ruangan dimana bijih (ore) ditambang itu disebut Stope. Bentuk dari

stope tergantung pada metoda penambangan yang dilakukan. Pada stope


biasanya terdapat ore chute yaitu lubang miring (vertikal) berfungsi untuk
mengalirkan bijih ke drift. Pengukuran stope biasanya bertujuan untuk :

Mendapatkan data kemajuan penambangan stoping sehingga dapat


diketahui

hunungan

kemajuan

penambangan

terhadap

daerah

penambangan.

Dapat ditentukan arah penambangan selanjutnya.

Dapat diketahui sisa cadangan.

Dapat menghitung volume material bongkaran.

2.4.

Perhitungan dan Pengolahan Data


Perhitungan

dan

pengolahan

adalah

proses

selanjutnya

dari

pengumpulan semua data yang di dapat dari lapangan. Dari sini pula merupakan
langkah awal output seperti pembutan peta dan penampang

Perhitungan Beda Tinggi / Vertical Distance (VD)


VD = SD . Cos
VA
Dimana :
SD

=Jarak miring antara alat dan ujung unting-unting

= Sudut zenith

= Sudut Miring

Perhitungan Jarak Datar (HD)


HD = SD . Sin
VA
Dimana :
SD

=Jarak miring antara alat dan ujung unting-unting

= Suduth Zenith

= Sudut Miring

0
V

VD
m
HD

Gambar 2.1
Beda Tinggi dan Jarak Datar

Mengukur titik
Titik ketinggian pada setiap transverse station dapat diketahui dari hasi
pengukuran dan dari data ketinggian pada titik sebelumnya.
Untuk unting-unting berada diatas instrument :
Z 102 = Z 101 Hi + VD + HS
Untuk unting-unting berada dibawah instrument :
Z 102 = Z 101 Hi - VD + HS

Perhitungan Koordinat
AR

= (FS) (BS)

Bearing

= Bearing awal (FS awal) +AR 180

Latitude

= HD x Cos Bearing

Departure

= HD x Sin Bearing

(X)

= Koordinat N awal Latitude

(Y)

= Koordinat E awal Departure

Koreksi Bearing

= FS -BS + ( n.180) + 360

BAB III
KESIMPULAN

Dalam kegiatan pengukuran lubang bukaan sangat dibutuhkan ketelitian


dan kesabaran. Secara prinsip peralatan dan perlengkapan akan sama saja
seperti pengukuran penyipat ruang namun, ada beberapa proses yang harus
dilakukan dalam pengukuran kali ini yaitu

Pengukuran Tunnel
Pengukuran Lubang Naik
Pengukurann Stope
Dan Proses Perhitungan Dan Pengolahan Data

proses pengukuran ini dilakukan di tambang bawah tanah maka proses ini akan
berbeda dengan proses yang dilakukan pada tambang terbuka. Dalam
pengambilan azimuth saja, di underground mining ( tambang bawah tanah)
magnet yang terdapat pada alat tidak boleh dibuka karena di dalam tambang
bawah tanah banyak sekali material yang mengandung unsur logam yang dapat
mempengaruhi arah utara nya. Maka dari itu proses ini harus dilakukan dengan
hati-hati ,baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai