Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MANAJEMEN LALU LINTAS

FASILITAS SEPEDA

NAMA : ANSGARIUS OKTAVIANUS JAJA


NIM : 1923715965
SEMESTER : VI (6)
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
PRODI : TPJJ C

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan bimbingan kasih-Nya yang
Maha Lembut sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Adapun makalah
ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memproleh nilai ujian akhir semester.
Pada kesempatan ini penulis juga mau mengucapkan limpah terima kasih kepada :
1. Ibu dosen yang telah membimbing selama kurang lebih satu semester.
2. Teman – teman yang telah membantu dalam proses perkuliahan dan pembuatan makalah.

Akhir kata, penulis berharap kiranya makalah Manajemen lau lintas yang berjudul
Fasilitas Sepeda dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian terutama bagi rekan-rekan mahasiswa.

Kupang,senin 1 agustus 2022

penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ismunandar (1996) dalam (Guardiana Ardi, 2012) menyatakan Sepeda


merupakan salah satu alat transportasi darat untuk jarak dekat.Sekarang ini sepeda
merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan, dan menjaga
kesehatan.Sepeda sebagai sarana untuk bersepeda memiliki banyak jenisnya,
antara lain: sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda jalan raya, sepeda BMX, dan
lain-lain. Jenis sepeda yang berbagai macam tersebut membuat tiap-tiap jenis
sepeda memiliki ciri khas untuk membedakan dengan jenis sepeda yang lain.
Meskipun demikian, tidak mengubah fungsi sepeda yaitu sebagai sarana
transportasi bagi manusia untuk menghubungkan perpindahannya dari satu daerah
ke daerah lain
Kini sepeda bukan lagi menjadi olahraga tapi sudah menjadi tren gaya
hidup masyarakat di kota-kota besar pada umumnya. Hal ini juga disebabkan
karena makin kotornya udara di kota-kota besar.Salah satu mantan atlet balap
sepeda, Puspita Mustika Adia yang ditemui lensaindonesia.com di Laguna Resto,
belum lama ini.Ia menyatakan “Sebetulnya sepeda bukan lagi sekedar olahraga
tapi juga bisa menjadi gaya hidup buat masyarakat,” ujar dia.Namun sayangnya,
kepedulian pemerintah kota (pemkot) di daerah masih kurang peka terhadap
masyarakat yang hobi bersepeda ini bisa dilihat dari belum adanya fasilitas dan
jalur sepeda di jalan-jalan kota-kota besar. Kalaupun ada pastinya tidak akan
efektif karena masih banyaknya kendaraan yang parkir di jalur khusus.
sepeda.“Saya melihat pemerintah kota belum sepenuhnya respect bagi para
pengguna sepeda, meskipun di beberapa tempat atau jalan sudah ada jalur bagi
pengguna sepeda. Tapi, yang saya lihat jalur tersebut banyak digunakan untuk
perorangan yang menggunakan sepeda untuk beraktivitas seperti pergi bekerja
maupun yang sekeda hobby saja.

B. Rumusan masalah
Sepeda merupakan saah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh
masyarakat tapi dengan seiring perkembangan jaman sepeda banyak fungsinya,
salah satunya bisa digunakan sebagai media untuk olahraga dan dapat membentuk
komunitas-komunitas sepeda gowes agar menyehatkan badan. Sedagkan gaya
hidup sehat adalah usaha individu untuk sehat sesuai dengan yang diharapkan,
memerlukan cara tertentu.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk
memahami dan mendiskripsikan bagaimana komunitas gowes menjadi gaya hidup
sehat
BAB 2
Pembahasan

A.Pengertian Dan Istilah


 Pejalan kaki adalah orang yang berjalan di ruang lalu lintas jalan.
 Pengguna jalan adaah orang yang menggunakan jalan untuk Berlalu lintas.
 Manajemen dan Rekayasan lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang
meliputi perencanaan,pengadaan,pemasangan,pengaturan,dan pemeliharaan fasilitas
perlengkapan jalan dalan rangka mewjudkan,mendukung,dan memelihara
keeamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
 Kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakan oleh tenagah manusia
dan/atau tenaga hewan.
B.Peraturan Terkait Keselamatan Pejalan Kaki Dan Pesepeda.
 Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
 Instruksi Direktur Jendral Bina Marga No.02/in/db/2012 Tentang Panduan Teknis
Rekayasa Keselamatan Jalan.
Fasilitas Pendukung Penyelengara Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Meliputi:
 Trotoar
 Laju sepeda
 Halte
 Tempat penyebrangan cacat dan manusia usia lanjut
Perangkat pejalan kaki sebaikanya ditempatkan dekat dengan jalur yang dikehendaki
pejalan kaki.
C. Kendaraan Tidak Bermotor
setiap kendaraan tidak bermotor dioperasikan di jalan wajib memenuhi persyaratan
keselamatan,meliputi:
 Persyaratan teknik .
 Persyaratan tata cara memuat barang.
D. Larangan Kendaraan Tidak Bermotor
1. Pengendara kendaraan tidak bermotor dilarang:
 Dengan sengaja membiarkan kendaraanya ditarik oleh kendaraan bermotor
dengan kecepatan yang dapat membahayakan keselamatan.
 Mengangkut atau menarik benda yang dapat merintang atau membahayakan
pengguna jalan lain
 Menggunakan jalur jalan kendaraan bermotor jika telah disediakan jalur jalan
khusus bagi kendaraan tidak brmotor.
E.Pesepeda
Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan agar pengoperasian pesepeda berkeselamatan dan
efisien:
 Ruang-ruang lateral yang terbebas dari interaksi kendaraan bermotor yang lebih
besar dan lebih cepat.
 Konektivitas –jalur yang kontinyu tanpa tonjolan.
 Permukaan yang rata terbebas dari lubang,saluran tidak ditutupi,pasir,lumpur,dan
kerikil.

BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Lajur jalur sepeda dalah lajur khusus yang diperuntukan untuk sepeda,yang
befungsi memisahkan antara sepeda dengan kendaraan lainya sehingga tidak ada lagi
sepeda yang masuk ke laulintasbercampur.

2. Saran
a. Dalam berkendara harus mengutamakan keselamatan.
b. Selalu memperhatikan rambu lalu lintas agar tidak keliru dalam berkendara baik
kendaraan bermotor maupun tidak bermotor.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai