Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FINAL RANCANGAN PENELITIAN ARSITEKTUR

PROPOSAL PENELITIAN

Judul “Analisis Penyebab Minimnya Fasilitas Jalur Sepeda Bagi Pengguna Sepeda Di Kota
Banda Aceh”

Dosen pembimbing :

Nurul Fakriah M. Arch.

Di susun oleh :

Shinta Mutia (170701038)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2020-2021
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allh SWT berkat rahmat dan karunianya Laporan
penelitian ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita
panjatkan kepada baginda besar Nabi Muhammad Saw, yang mana telah membawa kita dari alam
kebodohan atau jahiliah menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang melimpah.

Laporan penelitian ini dilakukan untuk memenuhi syarat pada mata kuliah Rancangan
Penelitian Arsitektur. dengan judul “Analisis Penyebab Minimnya Fasilitas Jalur Sepeda Bagi
Pengguna Sepeda Di Kota Banda Aceh”. Proposal penelitian ini di susun berdasarkan hasil
observasi dan wawancara terhadap masyarakat Kota Banda Aceh.

Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Rancangan Penelitian Arsitektur Yth
ibu Nurul Fakriah M. Arch. sehingga penelitian ini akhirnya dapat terselesaikan.

Saya sadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, semoga dengan
adanya penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dan persepsi terhadap mahasiswa
dan masyarakat umum.

Banda Aceh, 6 agustus 2020

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................... i
Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii
1. Pendahuluan........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 2
2. Kajian Teori ........................................................................................................................... 2
2.1 Kebijakan Terhadap Bersepeda........................................................................................ 2
2.1.1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 2
2.1.2 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 34 Tahun 2014
Tentang Marka Jalan ................................................................................................ 3
2.2 Jalur Sepeda ........................................................................................................................ 3
2.3 Pedoman Jalur Sepeda ....................................................................................................... 3
2.3.1 Jalur Sepeda di Jalan ...................................................................................................... 3
2.3.2 Desain Jalur Lintas Sepeda............................................................................................. 4
3. Metode Penelitian .................................................................................................................. 4
3.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................ 4
3.2 Teknik Analisis Data .......................................................................................................... 5
3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Menggunakan Jalur sepeda. ........ 5
3.4 Survey Geometrik .............................................................................................................. 5
4. Rencana Alokasi Penelitian ................................................................................................... 5
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 6

ii
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Permasalahan disetiap kota besar saat ini memiliki permsalahan yang hampir sama, salah satu
permasalahannya adalah kemacetan. Kemacetan yang terjadi saat ini kini merupakan inti dari
permasalahan utama di setiap perkotaan. Terjadinya kemacetan itu sendiri diakibatkan dari jumlah
volume kendaraan yang semakin meningkat baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal ini
juga menyebabkan tingkat udara di perkotaan menjadi kurang sehat. Tingkat buruknya udara di
perkotaan ini bisa dikatakan akibat meningkatnya pengguna kendaraan bermotor setiap harinya.
Untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih ramah lingkungan salah satunya dengan
memilih menggunakan sarana transportasi yang ramah lingkungan dengan menggunakan
kendaraan tidak bermotor.
Sepeda merupakan moda alternatife yang ramah lingkungan sebagai alat transportasi yang
dapat menggantikan kendaraan bermotor dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global di
kawasan perkotaan. Penggunaan sepeda akan mengurangi pergerakan kendaraan bermotor yang
berdampak pada berkurangnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sehingga mengurangi
polusi yang berasal dari emisi gas kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan global.
Lajur sepeda tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Pada undang-undang tersebut menyatakan bahwa setiap jalan yang digunakan untuk lalu
lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa fasilitas untuk sepeda, pejalan
kaki, dan penyandang cacat (Pasal 25). Selain itu juga menyatakan bahwa fasilitas pendukung
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi lajur sepeda (Pasal 45) dan pemerintah
harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda. Pesepeda berhak atas fasilitas
pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas (Pasal 62).
Selain itu, perancangan fasilitas lajur dan jalur sepeda juga terkait dengan UU Nomor 38 Tahun
2004 tentang Jalan dan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Berdasarkan
aspek legal tersebut, maka terdapat keharusan membangun lajur sepeda (Mulyadi,2014).
Saat ini Pemerintah Kota Banda Aceh sudah menyediakan jalur khusus sepeda di beberapa
titik jalan utama Kota Banda Aceh. Salah satunya di jalur utama mulai dari Simpang Surabaya di
Jalan T. Imum Lueng Bata hingga tepat di depan kantor Partai Demokrat Aceh. Penyediaan jalur
khusus sepeda pada setiap ruas jalan ini sebagai bentuk keamanan dan kenyamanan bagi para
penggunanya. Tidak hanya jalur khusus sepeda melainkan disediakannya juga pembangunan
pedestrian yang layak untuk pejalan kaki, dan penyediaan pedestrian ini di tanami dengan
tumbuhan hijau sebagai peneduh para pejalan kaki, selain untuk peneduh juga sebagai tata hijau
di Kota Banda Aceh dan dapat meminimalisir polusi dari kendaraan bermotor. Sementara itu masih
banyak jalur utama kendaraan sepeda di Kota Banda Aceh menyatu di badan jalan dengan lalu
lintas umum lainnya. Bahkan jalur sepeda yang sudah ada pun dialihfungsikan menjadi area parkir
bagi pengguna kendaraan bermotor umumnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang bisa diambil yaitu:
1. Minimnya fasilitas jalur sepeda disepanjang jalan utama Kota Banda Aceh.
2. Rendahnya tingkat keselamatan pemakai sepeda maupun lalu lintas umum lainnya.

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk menganalisis faktor minimnya kesediaan fasilitas jalur sepeda di sepanjang jalan
utama Kota Banda Aceh .
2. Mengetahui tingkat keselamatan pemakai sepeda disepanjang jalur lalu lintas umum.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Penelitian Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang lajur sepeda dan
tingkat keselamatan bersepeda di jalan raya. Juga bermanfaat bagi pengembangan studi
dalam rangka mengetahui fungsi serta tanda lajur khusus sepeda dan tingkat keselamatan
pengguna lajur sepeda dijalan utama dikawasan perkotaan untuk menciptakan kenyamanan
dan keamanan masyarakat dalam berkendara di Kota Banda Aceh.
2. Manfaat Penelitian Secara Praktis
1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi mahasiswa/i lain yang
ingin membuat penelitian dengan topik yang sama.
2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai lajur khusus pengguna
sepeda dan tingkat keselamatan pengguna dalam menggunakan lajur khusus pengguna
sepeda.
3) Penelitian ini merupakan tugas final untuk memenuhi persyaratan mata kuliah pilihan
Metode Perancangan Arsitektur

2. Kajian Teori
2.1 Kebijakan Terhadap Bersepeda
2.1.1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan,pemerintah terlibat dalam membangun fasilitas pendukung dalam berlalu lintas, yaitu:
Pemerintah harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda. Pesepeda berhak
atas fasilitas pendukung;
a. Keamanan
Suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang, dan/atau kendaraan dari gangguan
perbuatan melawan hukum, dan/atau rasa takut dalam berlalu lintas.
b. Keselamatan

2
Suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas
yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.
c. Ketertiban
Suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan
kewajiban setiap pengguna Jalan.
d. Kelancaran dalam berlalu lintas suatu keadaan berlalu lintas dan penggunaan
angkutan yang bebas dari hambatan dan kemacetan di jalan.
e. Masyarakat berhak mendapatkan ruang lalu lintas yang ramah lingkungan.
f. Masyarakat berhak memperoleh informasi tentang kelestarian lingkungan bidang lalu
lintas dan angkutan jalan.

2.1.2 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 34 Tahun 2014


Tentang Marka Jalan
Marka Jalan berfungsi untuk mengatur lalu lintas, memperingatkan, atau menuntun
pengguna jalan dalam berlalu lintas. Adapun ketentuanya antara lain :
a. Marka Lambang berupa gambar sepeda berwarna putih dan/atau Marka Jalan
berwarna hijau.
b. Marka jalur sepeda memiliki ukuran panjang paling sedikit 3 (tiga) meter dan ukuran
lebar sesuai dengan lebar lajur jalan. serta jarak antara marka adalah 6 (enam)
meter.
c. Marka jalur sepeda ditetapkan pada sisi kiri arah lalu lintas dan dipasang pada jalur
yang dapat digunakan secara bersamaan dengan lalu lintas umum lainnya.
d. Marka penyeberangan pesepeda berupa 2 (dua) garis putus-putus berbentuk bujur
sangkar atau belah ketupat.

2.2 Jalur Sepeda


Menurut (Khisty, dan Lall. 2006), jalan sepeda merupakan jejak, lintasan, atau bagian
jalan raya atau bahu, trotoar, atau cara-cara lainnya yang secara khusus imarkai dan
diperuntukkan bagi penggunaan sepeda.

2.3 Pedoman Jalur Sepeda


2.3.1 Jalur Sepeda di Jalan
Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan Tahun 1992 menyatakan lebar
minimum jalur sepeda yaitu :
a. Lebar minimum jalur sepeda adalah 2,0 m;
b. Lebar minimum jalur sepeda dan pejalan kaki adalah 3,5 m
untuk jalan tipe II, Kelas I dan Kelas II, dan 2,50 m untuk tipe II Kelas III;
c. Lebar minimum jalur sepeda dan pejalan kaki boleh dikurangi sebesar 0,5 m, bila
volume lalu lintas tidak terlalu besar atau di sepanjang jembatan yang cukup panjang
(lebih dari 50 m); dan

3
d. Lebar minimum ruang bebas mendatar antar jalur sepeda dengan lalu lintas adalah 1
m.

2.3.2 Desain Jalur Lintas Sepeda


Secara garis besar, desain jalur lintas sepeda dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Jalur khusus sepeda,dimana jalur untuk sepeda dipisah secara fisik dari jalur lalu
lintas kendaraan bermotor.
b. Jalur sepeda sebagai bagian jalur lalu lintas yang hanya dipisah dengan marka
jalan atau warna jalan yang berbeda.
Tipe jalur lintas sepeda yang lebih rinci diterangkan oleh (Yamakawa, 1994), yakni :
a. Tipe A, ruang gerak sepeda bercampur dengan jalan pengguna kendaraan
bermotor (automobil).
b. Tipe B, ruang gerak sepeda secara khusus terpisah dari badan jalan (road ways)
dan jalur pejalan kaki (side walk).
c. Tipe C, jalur untuk ruang gerak sepeda bercampur dengan jalur pejalan kaki
(sidewalk).

Gambar 1. Tipe Ruang Gerak dari Pejalan


Kaki, Sepeda dan Automobil
Sumber : Yamakawa, 1994.

3. Metode Penelitian
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitan ini terbagi menjadi dua cara yaitu:
a. Data primer yang diperoleh melalui observasi/survei lapangan atau lokasi yang akan
diteliti, dan kuisioner pada masyarakat Kota Banda Aceh.
b. Data sekunder diperoleh berupa tinjauan pustaka berdasarkan beberapa kebijakan dan
para ahli. Sedangkan dari instansi-instansi terkait. Data yang dapat diperoleh dari
instansi adalah Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kota Pontianak berupa data
Rencana Pengembangan Jalur Sepeda.

4
3.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan
metode analisis Regresi Linier Berganda metode Analisis Regresi Linier Berganda, yaitu
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel indenpenden (bebas) X1aksesbilitas,
X2kelancaran, X3keselamatan, X4keamanan, X5ketertiban, dengan variabel dependen
(terikat) (Y) Tingkat Keinginan Masyarakat. Perhitungan atau model regresi dalam penelitian
ini sebagai berikut:

Log(TKM) = f (aksesbilitas, kelancaran, keselamatan, kemanan, ketertiban)

TKM = a + β1aksesbilitas+β2kelancaran+β3keselamatan+β4keamanan+β5ketertiban+e

3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Menggunakan Jalur sepeda.


Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan jalur
sepeda yang meliputi faktor aksesbilitas, kelancaran, keselamatan, keamanan dan ketertiban
menggunakan analisis regresi linier berganda.

3.4 Survey Geometrik


Survei geometric dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran penampang melintang jalan,
panjang ruas jalan, median jalan, bahu jalan, serta berbagai fasilitas pelengkap yang ada,
sehingga bisa didapatkan kapasitas dari jalan yang diteliti. Survey ini dilakukan pada keadaan
sangat sepi sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan menjamin keamanan surveyor dari
kecelakaan.

4. Rencana Alokasi Penelitian


Data primer adalah data dari hasil survey langsung yang dilakukan dari Simpang
Surabaya di Jalan T. Imum Lueng Bata hingga tepat di depan kantor Partai Demokrat Aceh di
Kota Banda Aceh yang mempunyai fasilitas lajur khusus sepeda, survey dilakukan selama dua
hari berturut-turut, yaitu tanggal 14,15 oktober 2020 yang meliputi hari-hari yang mewakili
yaitu Minggu dan Senin pada pukul 06.00-18.00 WIB atau selama 12 jam.

5
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 34 Tahun 2014 tentang Marka
Jalan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta:
Kementerian Perhubungan.

windarni, Imai Putri. dkk. (2016). Tingkat Keinginan Masyarakat Menggunakan Jalur Sepeda
Di Kota Pontianak.

Sugasta, Hervian Handika. dkk. (n.d.). Analisis Efektivitas Lajur Khusus Sepeda Pada Kawasan
Perkotaan Pontianak (Studi Kasus Jalan Sutan Syahrir - Jalan Jendral Urip - Jalan K.
H. W. Hasyim - Jalan Merdeka).

Anda mungkin juga menyukai