Keselamatan lalu lintas adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari
resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan,
jalan, dan/atau lingkungan dan suatu upaya mengurangi kecelakaan jalan yang dapat
disebabkan oleh prasarana, faktor sekeliling, sarana, manusia, rambu atau peraturan
(UU LLAJ Nomer 22 Tahun 2009). Tujuan dari keselamatan jalan raya adalah untuk
menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Hal ini karena dengan rendahnya
angka kecelakaan lalu lintas maka kesejahteraan dan keselamatan bagi mereka di
jalan raya semakin terjamin.
3
Ruas jalan Brigjen Sudiarto merupakan salah satu ruas dengan tata guna lahan
kawasan pendidikan.Ruas jalan ini salah satu akses utama yang menghubungkan
menuju daerah batas wilayah Kota Semarang
Pada jalan Brigjen Sudiarto dengan tipe jalan 4/2 UD merupakan ruas jalan
yang memiliki kecepatan rata-rata kendaraan 40 km/jam. Karakteristik pergerakan
pelajar dari asal ke tujuan pada kawasan tersebut banyak yang berjalan kaki dan
menggunakan sepeda, mengingat banyak dari murid yang bertempat tinggal tak jauh
dari kawasan tersebut kurang dari 5 km.
4
Identifikasi Kawasan
5
Analisa Faktor Prasarana
6
Analisa Konflik Lalu Lintas
7
Analisa Konflik Lalu Lintas
Berdasarkan pengamatan, titik konflik yang terjadi pada berjumlah 5 titik konflik
pada Segmen 1 (satu) dan 6 titik konflik pada Segmen 2 (dua) dengan rincian jumlah
konflik sebagai berikut :
8
Segmen 1
9
Segmen 2
10
Analisa Bahaya Sisi Jalan
Tujuan dari hasil pengamatan objek bahaya sisi jalan yaitu untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang berpotensi berkaitan dengan
keselamatan bagi pengguna jalan, agar mengurangi atau menghilangkan
masalah bahaya sisi jalan yang ada. Berikut merupakan hasil pengamatan
bahaya sisi jalan pada lokasi studi :
11
12
Penentuan Rute Selamat Sekolah Pejalan Kaki dan Pesepeda
13
Setelah dilakukan perhitungan sampel dan survai wawancara maka dari data tersebut maka
diperoleh data berupa matrik zona asal tujuan (OD).
14
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan 16 Tahun 2016 Tentang RASS
disebutkan bahwasanya skema yang diharapkan dalam analisa penentuan rute aman
sekolah adalah sebagai berikut
1. Pada jarak dekat, dimana jarak rumah ke sekolah kurang dari 1 km, anak-anak
berangkat dari rumah ke sekolah dengan jalan kaki;
2. Pada jarak sedang, dimana jarak rumah ke sekolah maksimal 5 km, anak-anak
berangkat dari rumah ke sekolah dengan menggunakan sepeda;
3. Pada jarak jauh, dimana jarak rumah ke sekolah antara 5 sampai 10 km atau
bahkan lebih dari 10 km, anak-anak berangkat dari rumah ke sekolah dengan
menggunakan angkutan umum.
15
Untuk menunjang keselamatan pejalan kaki maka diperlukan analisa kebutuhan
fasilitas pejalan kaki berupa trotoar dan penyeberangan. Adapun analisa kebutuhan
tersebut menggunakan perhitungan sebagai berikut:
1) Fasilitas Trotoar
Untuk menentukan kebutuhan lebar trotoar digunakan rumus sebagai berikut :
Wd = ( P / 35 ) + N
Sumber : Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Ahmad Munawar
Dimana : Wd = Lebar trotoar yang dibutuhkan
P = Arus pejalan kaki per menit
N = Kostanta
16
Maka setelah dilakukan perhitungan diketahui sebagai berikut
17
2)Fasilitas Penyeberangan
Untuk menentukan kebutuhan fasilitas penyeberangan digunakan
rumus sebagai berikut :
P x V²
Sumber : Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Ahmad Munawar
Dimana : P = Pejalan kaki yang menyeberang jalan/jam
V = Volume kendaraan tiap jam dalam dua arah (kend/jam)
18
Maka setelah dilakukan perhitungan diketahui sebagai berikut
19
20
Dalam penentuan rute sepeda disebutkan bahwa dengan kriteria pelayanan
bersepeda merupakan rute dari rumah menuju ke sekolah dengan
menggunakan sepeda dengan radius paling jauh 5 km dari lokasi sekolah.
Jalur khusus sepeda merupakan lajur sepeda yang disediakan secara khusus
untuk pesepeda dan/atau dapat digunakan bersama-sama pejalan kaki.
Namun disisi lain untuk membuat fasilitas lajur khusus sepeda ada
beberapa kriteria yang harus diperhatikan, seperti :
21
1) Volume Sepeda
Jika volume sepeda melebihi 200 kendaraan per 12 jam maka wajib disediakan lajur
khusus sepeda.
2) Volume Lalu Lintas
Jika volume lalu lintas melebihi 2000 kendaraan per 12 jam maka wajib disediakan
lajur khusus sepeda.
22
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
24
Saran
1) Disarankan untuk melengkapi kawasan pendidikan Ruas jalan Brigjen Sudiarto
dengan fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) untuk membuat penyeberang jalan
pada kawasan tersebut merasa aman dan nyaman.
2) Konsep ini dapat dijadikan percontohan untuk kawasan-kawasan pendidikan yang
lainnya di Kota Semarang karena sangat ideal untuk diterapkan di kawasan
pendidikan yang menjadi objek penelitian.
3) Dalam manajemen Keselamatan Lalu Lintas pada kawasan pendidikan tidak hanya
tahap perekayasaan tetapi perlu ada tahapan-tahapan lanjutan yang meliputi, seperti :
▫ Pendidikan/sosialisasi atau education
▫ Pendorong atau encouragement
▫ Penegakan hukum atau enforcement
25
TERIMAKASIH!!!
26