Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ZONA SELAMAT SEKOLAH

TERHADAP KESELAMATAN PENYEBERANG JALAN


DI SD KEMALA BHAYANGKARI BALIKPAPAN
Kristiyadi1, Maslina2
11.11.106.701501.0419
Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan
Email : maslina@uniba-bpn.ac.id

INTISARI
Perkembangan teknologi di bidang transportasi dan peradaban yang
menginginkan segala sesuatu serba cepat, sering menjadikan manusia khususnya
anak-anak sebagai korban, termasuk korban kecelakaan lalu lintas. Sehubungan
dengan keselamatan lalu lintas di jalan raya khususnya di lingkungan/kawasan
Sekolah/Pendidikan, murid-murid diharapkan dapat datang dan pergi sekolah
dalam keadaan selamat melalui pengembangan Program Zona Selamat Sekolah
(ZoSS).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Zona Selamat


Sekolah terhadap keselamatan penyeberang jalan di SD Kemala Bhayangkari
Balikpapan. Metode yang digunakan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat No: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba Penerapan
Zona Selamat Sekolah. Analisa data dilakukan dengan statistik distribusi normal
(uji Z), dengan membandingkan nilai Zhitung dengan nilai Ztabel dengan tingkat
kesalahan 5% untuk perilaku penyeberang dan kecepatan kendaraan.
Zona Selamat Sekolah kurang memiliki pengaruh terhadap keselamatan
penyeberang jalan di SD Kemala Bhayangkari Balikpapan. Hal ini terlihat dari
hasil analisis data kecepatan kendaraan dan hasil analisis data perilaku
penyebrang jalan yang menunjukkan bahwa penyeberang jalan di SD Kemala
Bhayangkari Balikpapan belum selamat walaupun telah ada Zona Selamat
Sekolah.
Kata kunci: Zona Selamat Sekolah, Keselamatan penyeberang jalan.
1. PENDAHULUAN anak-anak berusia 5-15 tahun. Anak
Perkembangan teknologi dibidang adalah generasi penerus yang akan
transportasi dan peradaban yang memikul beban keluarga, masyarakat,
menginginkan segala sesuatu berjalan dan bangsa di hari depan. Keselamatan
serba cepat, sering menjadikan anak- anak merupakan tanggung jawab
anak sebagai korban termasuk korban bersama, karenanya pemerintah,
kecelakaan lalu lintas. Dari data masyarakat, dan swasta harus bahu
Kepolisian Republik Indonesia tahun membahu dalam memberikan atau
2004, dapat diketahui bahwa 2% (dua menciptakan perlindungan terhadap
persen) dari 17.600 (tujuh belas ribu keselamatan anak-anak (Suweda,
enam ratus) korban kecelakaan adalah 2009).

1
Dengan melihat fakta tersebut, risiko terjadinya kecelakaan ketika
menurut Direktorat Jendral menyeberang. Dengan demikian perlu
Perhubungan Darat (2006) diperlukan adanya pengetahuan penyeberang
suatu fasilitas yang menunjang tentang tata cara menyeberang jalan
keselamatan bagi penyebrang jalan dengan selamat.
salah satunya Zona Selamat Sekolah
(ZoSS) yg memenuhi ketentuan bagi 2. TINJAUAN PUSTAKA
keselamatan penyeberang khususnya 2.1 Penelitian Terdahulu
bagi siswa-siswa SD yang masih Dalam melaksanakan penelitian
bersifat spontan dan tak terduga. yang berjudul “Analisis Zona Selamat
Dengan adanya fasilitas tersebut Sekolah Terhadap Keselamatan
diharapkan terciptanya lingkungan Penyeberang Jalan di SD Kemala
yang tertib lalu lintas, sehingga Bhayangkari Balikpapan”, peneliti
keamanan, kenyamanan dalam berlalu meninjau beberapa karya ilmiah
lintas dapat terwujud. Sehubungan berupa skripsi dan tesis yang
dengan keselamatan lalu lintas di jalan berhubungan dengan tema penelitian.
raya di lingkungan kawasan Disini peneliti mengambil tiga hasil
sekolah/pendidikan sangat diharapkan penelitian terdahulu yang dapat
bahwa anak-anak dapat datang dan dijadikan pembanding dalam
pergi dari ataupun menuju sekolah penelitian yang sedang peneliti
dalam keadaan selamat melalui adanya lakukan.
Zona Selamat Sekolah (John, 2013). Secara umum, penelitian yang
Dengan adanya Zona Selamat akan peneliti lakukan memiliki
Sekolah diharapkan dapat mengurangi kesamaan dengan tiga penelitian
risiko terjadinya kecelakaan bagi para terdahulu dalam hal penggunaan
penyeberang jalan, terlebih siswa- Metode penelitian yang mengacu pada
siswa Sekolah Dasar. Faktor-faktor Peraturan Direktur Jenderal
penyebab terjadinya kecelakaan, salah Perhubungan Darat No: SK 3236/AJ
satunya adalah faktor kecepatan tinggi 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba
saat berkendara. Dengan kecepatan Penerapan Zona Selamat Sekolah.
tinggi kendaraan menjadi sulit
2.2 Makna ZoSS dan Persyaratan
dikendalikan, sehingga kendaraan
ZoSS adalah suatu zona untuk
membutuhkan waktu yang lebih lama
ruas jalan tertentu pada lingkungan
untuk melakukan pengereman saat
sekolah dengan kecepatan yang
melihat bahaya (seperti penyeberang
berbasis waktu. Melalui rekayasa lalu
jalan). Jika pengemudi tidak
lintas maka zona ini dilengkapi dengan
memperhatikan bahaya, maka
bangunan pendukung dan fasilitas
pengemudi hanya memiliki sedikit
pelengkap yang dapat digunakan
waktu untuk bertindak. Dengan
mengatur kecepatan kendaraan.
demikian kecepatan kendaraan sangat
Dengan demikian pada ZoSS
berpengaruh terhadap keselamatan
diharapkan lalu lintas yang Aman,
penyeberang jalan. Selain faktor
Nyaman, Mudah dan Ekonomis.
kecepatan, faktor perilaku
Kawasan lalu lintas yang tertib dan
penyeberang jalan juga berpengaruh
teratur ini dapat terwujud dengan
terhadap keselamatan penyeberang
mengimplementasikan sistem 3B yaitu
jalan. Jika penyeberang jalan tidak
Beauty, Brain dan Behaviour (Suweda,
mengetahui cara menyeberang dengan
2009).
selamat, tentu dapat menimbulkan

2
2.3 Tipe ZoSS dan Perlengkapan b. Perlengkapan Tambahan
Tipe Zona Selamat Sekolah (Tipe adalah Alat Pemberi Isyarat
ZoSS) ditentukan oleh beberapa hal Lalu lintas.
yaitu sistem jaringan, fungsi jalan, tipe c. Panjang Zona Keseluruhan
jalan dan kecepatan rencana jalan. minimum 150 meter.
Masing-masing Tipe Zona Selamat d. Rencana Kecepatan Maksimum
Sekolah (Tipe ZoSS) memiliki ciri dan setelah memasuki Zona adalah
perlengkapan yang berbeda dan untuk 25 Km/Jam.
lebih jelasnya akan diuraikan lebih
detail sebagai berikut: 2. Tipe ZoSS 2UD-20: Tipe ini
memiliki karakter yang sama
1. Tipe ZoSS 2UD-25: Tipe ini dengan Tipe ZoSS 2UD-25, tetapi
diperuntukan untuk Jalan Arteri, kecepatan rencana jalan diluar
Kolektor dan jalan Lokal. Tipe zona Tipe ZoSS 2UD-20 adalah
Jalan adalah 2 lajur tak terbagi jalan dengan kecepatan
(Undivided), dengan kecepatan maksimum 30-40 Km/Jam. Tipe
rencana jalan maksimum 60 ini memiliki persyaratan yang
Km/Jam. Tipe ini memiliki hampir sama dengan
persyaratan perlengkapan sebagai perlengkapan Tipe ZoSS 2UD-25.
berikut: Perbedaannya pada Panjang Zona
a. Perlengkapan dan hal-hal yaitu hanya sepanjang 80 meter
minimum: dan kecepatan maksimum
- Marka Jalan yang dipasang, memasuki Zona adalah 20
terdiri dari: Marka Zona Km/Jam.
Selamat Sekolah, Marka
Tengok Kanan Tengok Kiri 3. Tipe ZoSS 4UD-25: Tipe ini
dan Marka Zebra Cross. diperuntukan untuk Jalan Jalan
- Rambu Jalan terdiri dari Arteri, Kolektor dan jalan Lokal,
rambu-rambu lalu lintas Tipe Jalan adalah Tipe 4 Lajur tak
seperti: Rambu Peringatan terbagi, Kecepatan Rencana Jalan
Banyak Anak-anak, Rambu untuk diluar zona maksimum 60
Kata-kata yang berbunyi Km/Jam. Tipe ini memiliki
Kurangi Kecepatan, Rambu persyaratan perlengkapan sebagai
kata-kata yang berbunyi Zona berikut:
Selamat Sekolah, Rambu a. Perlengkapan dan hal-hal
Peringatan Penyeberangan minimum:
Orang, Rambu Peingatan Batas - Marka Jalan yang terdiri dari:
Kecepatan Maksimum, Rambu Marka Zona Selamat Sekolah,
larangan parkir sepanjang Marka Tengok Kanan Tengok
ZoSS dan Rambu kata-kata Kiri dan Marka Zebra Cross.
tentang Pemberitahuan Batas - Rambu Jalan yang terdiri dari:
Akhir ZoSS. Rambu-rambu lalu lintas
- Karpet Merah, dipasang selebar seperti Rambu Peringatan
jalan sepanjang 10 meter. Banyak Anak-Anak, Rambu
- Pita Penggaduh. kata-kata yang berbunyi
- Pemandu Penyeberang Jalan. Kurangi Kecepatan, Rambu
kata-kata yang berbunyi Zona
Selamat Sekolah, Rambu
Peringatan Penyeberangan

3
Orang, Rambu Peringatan - Marka Jalan yang terdiri dari:
Batas Kecepatan Maksimum, Marka Zona Selamat Sekolah,
Rambu larangan parkir Marka Tengok Kanan Tengok
sepanjang ZoSS dan Rambu Kiri dan Marka Zebra Cross.
kata-kata tentang - Rambu Jalan yang terdiri dari:
Pemberitahuan Batas Akhir Rambu-rambu lalu lintas
ZoSS. seperti Rambu Peringatan
- Karpet Merah, dipasang selebar Banyak Anak-Anak, Rambu
jalan sepanjang 10 meter. kata-kata yang berbunyi
- Pita Penggaduh. Kurangi Kecepatan, Rambu
- Pemandu Penyeberang Jalan kata-kata yang berbunyi Zona
- Pulau Penyeberangan Selamat Sekolah, Rambu
b. Perlengkapan Tambahan tidak Peringatan Penyeberangan
perlu ada Alat Pemberi Isyarat Orang, Rambu Peringatan
Lalu lintas. Batas Kecepatan Maksimum,
c. Panjang Zona Keseluruhan Rambu larangan parkir
minimum 200 meter. sepanjang ZoSS, Rambu kata-
d. Rencana Kecepatan Maksimum kata tentang Pemberitahuan
setelah memasuki Zona 25 Batas Akhir ZoSS.
Km/Jam. - Karpet Merah, dipasang selebar
jalan sepanjang 10 meter.
4. Tipe ZoSS 4UD-20: Tipe ini - Pita Penggaduh.
memiliki karakter yang sama - Pemandu Penyeberang Jalan
dengan Tipe ZoSS 2UD-25, - Pulau Penyeberangan
diperuntukkan untuk jalan-jalan b. Perlengkapan tambahan alat
yang sama dengan peruntukan pemberi isyarat Lalu lintas.
Tipe ZoSS 4UD-25, tetapi c. Panjang zona keseluruhan
kecepatan rencana jalan ini untuk minimum 200 meter.
diluar Zona direncanakan hanya d. Rencana kecepatan maksimum
dengan maksimum 40 Km/Jam. setelah memasuki Zona 25
Persyaratan Tipe ini hampir sama Km/Jam.
dengan Tipe ZoSS 4UD-25,
bahwa Tipe ZoSS 4UD-20 6. Tipe ZoSS 4D-20: Tipe ini
terletak pada Panjang Zona, yaitu memiliki karakter yang sama
sepanjang 80 meter dan kecepatan dengan Tipe ZoSS 2UD-25, tetapi
maksimum memasuki Zona kecepatan rencana yang melewati
adalah 20 Km/Jam. jalan ini untuk diluar Zona
direncanakan hanya dengan
5. Tipe ZoSS 4D-25: Tipe ini maksimum 40 Km/Jam.
diperuntukan untuk Jalan Arteri, Perbedaan Persyaratan tipe ini
Kolektor dan jalan Lokal. Tipe dengan Tipe ZoSS 4D-25 terletak
Jalan adalah 4 Lajur terbagi pada Panjang Zona yaitu
(Divided). Kecepatan Rencana sepanjang 100 meter dan
Jalan maksimum 60 Km/Jam. kecepatan maksimum memasuki
Tipe ini memiliki persyaratan Zona adalah 20 Km/Jam (Suweda,
perlengkapan sebagai berikut: 2009).
a. Perlengkapan dan hal-hal
minimum:

4
2.4 Jalan berdasarkan jenis pesan yang
Jalan adalah seluruh bagian jalan, disampaikan. Sehingga dari pesan
termasuk bangunan pelengkap dan yang disampaikan rambu jalan terdiri
perlengkapannya yang diperuntukkan dari rambu peringatan, rambu
bagi lalu lintas umum, yang berada petunjuk, rambu larangan dan rambu
pada permukaan tanah, di atas perintah. Sedangkan menurut sifat
permukaan tanah, di bawah pemasangan dikelompokkan menjadi
permukaan tanah dan/atau air, serta di rambu permanen atau tetap dan rambu
atas permukaan air, kecuali jalan rel sementara (Suweda, 2009).
dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia, 2011). 2.8 Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas (APILL)
2.5 Fasilitas Pelengkap Jalan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Fasilitas Pelengkap Jalan adalah (APILL) disebut juga Lampu lalu
kelengkapan dari jalan untuk lintas adalah suatu peranti pemberi
mendukung fungsi jalan agar sinyal yang ditempatkan di
pergerakan kendaraan bermotor, persimpangan jalan, penyeberangan
kendaraan tidak bermotor, pejalan kaki jalan atau lokasi-lokasi lain untuk
dan hewan di dalam suatu jaringan menunjukkan keadaan aman atau tidak
atau prasarana yang disebut dengan aman untuk mengendarai atau berjalan
jalan dapat terlaksana dengan selamat, sesuai dengan kode warna universal
aman, nyaman serta mudah dan dan memiliki urutan yang persis
ekonomis. Fasilitas Pelengkap ini sehingga dapat dimengerti bagi orang-
terdiri dari Marka Jalan dan Median orang yang menderita buta warna.
Jalan (Suweda, 2009). Lampu lalu lintas disebut juga sebagai
sistem pengaturan lampu lalu lintas.
2.6 Kecepatan Lalu Lintas Lampu lalu lintas pertama kali
Menurut surat keputusan Direktur diperkenalkan di Inggris, yaitu di
Jenderal Perhubungan Darat, no : SK daerah Westminster pada tahun 1868.
3236/AJ 403/DRJD/2006. Kecepatan Adapun pada saat itu digunakan
lalu lintas adalah kemampuan untuk semacam gas sebagai alat
menempuh jarak tertentu dalam satuan pengendalinya. Penggunaan gas tidak
waktu, dinyatakan dalam berlangsung lama, karena gas tersebut
kilometer/jam atau meter/detik. mudah meledak. Pada tahun 1918 di
New York mulai diperkenalkan
2.7 Rambu Lalu Lintas
penggunaan sinyal sebagai pengendali
Rambu lalu lintas adalah salah
untuk mengontrol lampu lalu lintas
satu alat perlengkapan jalan dalam
dengan penggunaan lampu 3 warna:
bentuk tertentu, memuat lambang,
Hijau, Kuning dan Merah (Suweda,
huruf, angka, kalimat dan atau
perpaduan di antaranya, yang 2009).
digunakan untuk memberikan 2.9 Kebijakan dan Perundang-
peringatan, petunjuk, larangan dan Undangan
perintah bagi pemakai jalan. Agar Kebijakan dan Perundang-
rambu dapat terlihat baik siang undangan yang tertinggi disini adalah
ataupun malam atau pada waktu hujan Undang-Undang sebagai sumber
maka bahan harus terbuat dari material hukum yang berada dibawah UUD
yang reflektif (memantulkan cahaya). 1945. Secara substansi bahwa
Rambu lalu lintas di kelompokkan Undang-Undang ini secara umum akan

5
mengikat semua Warga Negara. 3. METODE PENELITIAN
Undang-undang jalan atau lalu lintas Penelitian ini menggunakan
secara mendasar dibuat untuk tujuan metode deskriptif yang mengacu pada
mewujudkan lalu lintas yang tertib dan Peraturan Direktur Jenderal
teratur yang bermuara pada lalu lintas Perhubungan Darat No: SK 3236/AJ
yang aman, nyaman mudah dan 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba
ekonomis Beberapa undang-undang Penerapan Zona Selamat Sekolah.
sehubungan dengan terciptanya lalu Penelitian ini menggunakan dua
lintas yang tertib dan teratur adalah analisis data, yakni analisis kecepatan
Undang-undang No. 14 tahun 1992 kendaraan dan analisis perilaku
tentang lalu lintas dan angkutan, penyeberang jalan.
Undang-Undang No. 38 tahun 2004 Analisis kecepatan kendaraan
tentang Jalan dan Peraturan bertujuan untuk mengetahui kecepatan
Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang kendaraan yang melintas. Analisis
Pemberlakuan Undang-Undang No. 38 dilakukan dengan memperhatikan arah
lalu lintas, lama tempuh kendaraan, dan
tahun 2004. Perundang-undangan yang
jarak tempuh kendaraan yaitu sejauh 50
ditetapkan harus bersifat reguler dan meter. Selain itu analisis data juga
partisifatif atau dengan kata lain dilakukan dengan menggunakan statistik
bahwa Peraturan dan Perundang uji Z, yaitu:
undangan yang direncanakan dibuat
oleh pemerintah namun harus melalui
suatu proses sosialisasi sebelum ∑
Sd =
ditetapkan. Disamping itu, peraturan
dan perundang-undangan harus
dibangun dari unsur-unsur
transparansi, didasarkan atas Zhit =
partisipasi masyarakat, terkoordinasi √
dengan pihak-pihak yang terkait,
Keterangan:
akuntabel, dan berkesinambungan
Sd = standar deviasi
(Suweda, 2009).
Z = nilai uji
2.10 Kebiasaan Berlalu Lintas n = jumlah sampel
Kebiasaan (Behaviour) yang taat Xi = kecepatan
dan patuh terhadap hukum, beretika, = rata-rata dari Xi
berempati serta peduli terhadap
lingkungan adalah kebiasaan yang Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka
tidak datang dengan serta merta tetapi akan didapat Ztabel = 1,645
melalui proses yang cukup panjang Keterangan hasil:
dan ditumbuhkembangkan secara terus 1. Nilai uji Zhit < nilai uji Ztabel, maka
menerus. Kebiasaan (Behaviour) dapat penyeberang jalan di SD Kemala
ditumbuhkembangkan melalui Bhayangkari Balikpapan dikatakan
pelatihan-pelatihan berlalu lintas, sudah selamat dengan tingkat
ceramah-ceramah dari pihak-pihak kesalahan 5%.
terkait seperti Kepolisian Republik 2. Nilai uji Zhit > nilai uji Ztabel, maka
Indonesia, Departemen Perhubungan penyeberang jalan di SD Kemala
atau melalui pesan-pesan yang bersifat Bhayangkari Balikpapan dikatakan
intertainmen/hiburan (Suweda, 2009). belum selamat dengan tingkat
kesalahan 5%.

6
Analisis perilaku penyeberang siang hari masih belum memenuhi
jalan bertujuan untuk mengetahui syarat yang ditentukan yakni
perilaku para penyeberang jalan. sebesar 20 km/jam. Dengan
Analisis dilakukan dengan kecepatan kendaraan yang belum
memperhatikan tentang prosedur baku memenuhi syarat maka akan
cara menyeberang (tunggu sejenak, berdampak buruk terhadap
tengok kanan, tengok kiri, tengok keselamatan penyeberang jalan di
kanan lagi), cara menyeberang, SD Kemala Bhayangkari
penggunaan fasilitas, dan status Balikpapan. Hal ini juga terlihat
penyeberang. Selain itu analisis data dari hasil uji Z dimana kecepatan
juga dilakukan dengan menggunakan kendaraan pada arah lalu lintas
statistik uji normal, yaitu: Lapangan Merdeka dan PEMKOT
Balikpapan, baik pagi maupun
∑ siang hari memiliki Zhitung lebih
=
besar dari Ztabel, maka penyeberang
jalan dikatakan belum selamat
, dengan tingkat kesalahan 5%.
= Dengan demikian terlihat bahwa

ZoSS di SD Kemala Bhayangkari
Balikpapan belum efektif dan
Keterangan: keberadaan ZoSS di SD Kemala
= skor rerata Bhayangkari Balikpapan belum
n = jumlah sampel dipahami oleh pengguna jalan.
Z = nilai uji 2. Berdasarkan hasil uji perilaku
penyeberang jalan terlihat dimana
Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka Zhitung lebih kecil dari Ztabel, maka
akan didapat Ztabel = 1,645 dapat disimpulkan bahwa perilaku
siswa SD Kemala Bhayangkari
Keterangan hasil: Balikpapan dalam menyeberang
1. Nilai uji Zhit > nilai uji Ztabel, maka jalan pada siang hari belum
perilaku siswa SD Kemala selamat dengan tingkat kesalahan
Bhayangkari Balikpapan dalam 5%.
menyeberang jalan sudah selamat
dengan tingkat kesalahan 5%. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Nilai uji Zhit < nilai uji Ztabel, maka 5.1 Kesimpulan
perilaku siswa SD Kemala Berdasarkan hasil analisis yang
Bhayangkari Balikpapan dalam telah dilakukan, maka dapat diambil
menyeberang jalan belum selamat kesimpulan sebagai berikut:
dengan tingkat kesalahan 5%. 1. Zona Selamat Sekolah kurang
memiliki pengaruh terhadap
4. HASIL PENELITIAN DAN keselamatan penyeberang jalan di
PEMBAHASAN SD Kemala Bhayangkari
Dari hasil penelitian yang telah Balikpapan. Hal ini terlihat dari
dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil analisis data kecepatan
sebagai berikut: kendaraan dan hasil analisis data
1. Kecepatan kendaraan pada area perilaku penyebrang jalan yang
ZoSS arah lalu lintas Lapangan menunjukkan bahwa penyeberang
Merdeka dan PEMKOT jalan di SD Kemala Bhayangkari
Balikpapan, baik pagi maupun

7
Balikpapan belum selamat 5. Memasang Alat Pemberi Isyarat
walaupun telah ada Zona Selamat Lalu Lintas (APILL) untuk
Sekolah. meningkatkan keselamatan
2. Berdasarkan hasil analisis data penyeberang jalan.
kecepatan kendaraan di SD
Kemala Bhayangkari Balikpapan, 6. DAFTAR PUSTAKA
dapat disimpulkan bahwa 1. Dalono., Sulistio, H., Nurhadi, I.,
kecepatan kendaraan arah lalu Kajian Program Aksi Keselamatan
lintas Lapangan Merdeka dan Transportasi Jalan: Kasus Zona
PEMKOT Balikpapan, baik pagi Selamat Sekolah (ZoSS) dan
maupun siang hari masih belum Potensi Penerapan Lajur Sepeda
memenuhi syarat yang ditentukan Motor di Kota Malang, jurnal
yakni sebesar 20 km/jam. Dengan rekayasa sipil Volume 6, No. 3.
kecepatan kendaraan yang belum 2. Direktur Jenderal Perhubungan
memenuhi syarat maka akan Darat., 2006, Uji Coba Penerapan
berdampak buruk terhadap Zona Selamat Sekolah, penerbit
keselamatan penyeberang jalan di Direktorat Jenderal Perhubungan
sekolah tersebut. Darat.
3. Berdasarkan hasil analisis data 3. John J.A.S., 2013, Analisis
perilaku penyeberang jalan di SD Tingkat Keselamatan Pada Zona
Kemala Bhayangkari Balikpapan, Selamat Sekolah di Yogyakarta,
dapat disimpulkan bahwa perilaku Tugas akhir sarjana strata 1
siswa SD Kemala Bhayangkari Program Studi Teknik Sipil,
Balikpapan dalam menyeberang Fakultas Teknik, Universitas Atma
jalan pada siang hari belum Jaya Yogyakartar.
aman/selamat. 4. Kurniati, T., Gunawan, H.,
Zulputra, D., Evaluasi Penerapan
5.2 Saran Zona Selamat Sekolah di Kota
1. Tingkat pelayanan ZoSS belum Padang, jurnal rekayasa sipil
efektif, jadi perlu adanya Volume 6, No. 2.
peningkatan kepatuhan pengguna 5. Peraturan Pemerintah Republik
jalan melalui peningkatan Indonesia., 2011. Manajemen dan
sosialisasi tentang ZoSS dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
manfaatnya (berupa leaflet, Manajemen Kebutuhan Lalu
sosialisasi lewat media cetak dan Lintas.
elektronik, ceramah ke sekolah, 6. Suweda I.W., 2009, Pentingnya
lomba keselamatan dan lain-lain). Pengembangan Zona Selamat
2. Memperbaiki ZoSS yang ada, Sekolah Demi Keselamatan
dengan cara mengecat kembali Bersama di Jalan Raya, Jurnal
warna ZoSS dan tulisan yang Ilmiah Teknik Sipil Universitas
sudah pudar. Undayana Denpasar, Vol. 13,
3. Memberikan pelatihan kepada No..1.
orang tua murid tentang tata cara 7. Undang-Undang Republik
menyeberang dan berlalu lintas Indonesia Nomor 38., 2004, Jalan,
yang baik dan benar. penerbit Deputi Sekretaris Kabinet
4. Melibatkan polisi sebagai pengatur Bidang Hukum dan Perundang-
lalu lintas tidak hanya pada pagi Undangan.
hari, tapi juga pada siang hari.

Anda mungkin juga menyukai