Abstract
“Zona Selamat Sekolah” (ZoSS) is an instrument to reduce traffic speed in school area which has been
implemented in Indonesia. The objective of the study is to evaluate operational performance based on spot
speeds, traffic flows and road user’s behavior characteristics.
The study showed that spot speed generally reduces in ZoSS area but the average absolute value was higher
than the speed limit allowed. Traffic flows generally ignore the right of way of pedestrian crossing in zebra
cross area, exception was made if pedestrian crossing officers were there.
Key words: ZoSS, performance
LATAR BELAKANG
Korban kecelakaan yang terjadi dan mengalami peningkatan tiap tahunnya. Beberapa
faktor yang menjadi penyebab kecelakaan yang tercatat adalah karena faktor manusia
sebesar 86,23%, faktor kendaraan 6,15%, faktor jalan 5,46% dan faktor lingkungan sebesar
2,16%, hal ini merupakan epidemi atau silent disaster.
Setiap peristiwa kecelakaan lalu lintas, salah satu penyebabnya didahului oleh pelanggaran
lalu lintas, dan berdasarkan data jumlah pelanggaran lalu lintas pada rentang tahun 2006 -
2009, rata-rata terjadi pelanggaran sebanyak 2.017.069 kali/tahun dengan jenis
pelanggaran yang tertinggi karena pelanggaran kelengkapan administrasi sebesar 38,4%;
kemudian disusul pelanggaran marka/rambu sebesar 23,9% kemudian pelanggaran
perlengkapan jalan sebesar 19,5% dan pelanggaran muatan 6,8% dan yang terakhir
pelanggaran kecepatan 1,6%.
Diantara korban kecelakaan lalu lintas adalah anak-anak sekolah yang sedang menuju
maupun pulang dari sekolah terutama pada anak-anak tingkat sekolah dasar. Anak-anak
merupakan pengguna jalan yang kurang berpengalaman dan cenderung kurang hati-hati.
Banyak diantara mereka maupun orang tuanya kurang mengetahui bagaimana menuju
maupun pulang sekolah dengan menempuh cara yang kurang efektif dan aman.
TUJUAN STUDI
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja operasional pemasangan Zona
Selamat Sekolah, perubahan perilaku para pengguna/pemakai jalan, serta kondisi
kelengkapan peralatan yang terpasang pada Zona Selamat Sekolah baik rambu, marka dan
1
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
lain-lain. Data dikumpulkan di 24 titik dari total sebanyak 32 titik lokasi yang telah
dipasang oleh Satker Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat, Ditjen Perhubungan
Darat pada tahun 2006-2008.
KAJIAN PUSTAKA
Tipe Zona Selamat Sekolah (ZoSS)
Pedoman Teknis Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang diterbitkan oleh Departemen
Perhubungan tahun 2006 membagi tipe zona selamat sekolah (ZoSS) yang ditentukan
berdasarkan status jalan, kondisi lingkungan jalan (jalan perkotaan/luar kota), tipe jalan,
jumlah lajur, volume lalu lintas, kecepatan rencana jalan dan jarak pandangan henti yang
diperlukan. Berdasarkan tipe ZoSS, dapat ditentukan batas kecepatan ZoSS, panjang ZoSS
dan perlengkapan jalan yang dibutuhkan. Apabila terdapat lebih dari 1 (satu) sekolah yang
berdekatan (jarak < 80 meter), maka ZoSS dapat digabung sesuai kriteria panjang yang
diperlukan.
Yang sangat perlu diperhatikan pada pemasangan ZoSS di jalan nasional yang merupakan
jalan arteri atau kolektor primer adalah pemasangan ZoSS pada jalan nasional
diperuntukkan khusus untuk sekolah-sekolah yang sudah terbangun di tepi jalan nasional
dan tidak ada alternatif pemindahan jalan masuk ke sekolah.
Kebutuhan perlengkapan ZoSS diatur sesuai dengan status jalan yang dibagi menjadi 3
(tiga) kelompok yaitu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten.
2
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
METODOLOGI
Metodologi studi ini disusun sesuai dengan maksud studi dengan tahapan kegiatan seperti
pada Gambar 2.
3
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
Gambar 2 Metodologi
KONDISI FASILITAS
Gambaran Umum Kondisi Fasilitas
Evaluasi kinerja ZoSS dilakukan pada ZoSS yang telah terpasang yang berada pada empat
kategori tipe jalan, yaitu :
- jalan tipe 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD) sebanyak 14 lokasi;
- jalan 4 lajur dua arah terbagi (4/2 UD) sebanyak 7 lokasi;
- jalan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D) sebanyak dua lokasi;
- jalan 6 lajur dua arah terbagi (6/2 D) sebanyak satu lokasi.
Gambaran umum kondisi ZoSS yang terpasang adalah sebagai berikut:
a. Terdapat dua ZoSS yang tidak berfungsi, yaitu ZoSS pada MIN Kota Solok dan ZoSS
pada SD Cikadut Bandung. Alasan tidak berfungsinya ZoSS adalah :
- ZoSS MIN Kota Solok : terletak di depan Masjid Al Muhsinin, dimana ketika ZoSS
dibangun pada tahun 2008 murid-murid MIN masuk melalui halaman masjid, saat
ini masjid tersebut sedang dibangun kembali akibat gempa, sehingga murid-murid
tidak dapat masuk melalui halaman masjid seperi sediakala. Oleh pihak
pembangunan masjid dibuatkan jalan sementara menuju sekolah yang letaknya
tepat diluar lokasi ZoSS;
- ZoSS pada SD Cikadut : sekolah sedang di renovasi total sehingga tidak ada
kegiatan belajar di sekolah tersebut.
b. Terdapat lima lokasi ZoSS yang telah mengalami pelapisan aspal ulang (overlay) yaitu
ZoSS pada SD Gunung Puyuh dan SD Kebon Jati di Sukabumi, SD Kemala
Bhayangkari di Surabaya, SD Pucang 1 di Sidoarjo dan SD Karangtowo 01-02 di
Demak. ZoSS pada SD Karangtowo 01 – 02 Demak selain mengalami pelapisan aspal
ulang (overlay) juga mengalami pelebaran jalan sehingga tidak hanya karpet merah
marka ZoSS yang tidak tampak tetapi juga beberapa rambu telah hilang.
c. Terdapat variasi panjang ZoSS pada seluruh ZoSS yang telah terpasang dan sebagian
besar berbeda dengan panjang ZoSS yang disarankan pada pedoman.
4
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
d. Terdapat beberapa lokasi ZoSS yang memiliki panjang ZoSS lebih pendek
dibandingkan dengan karpet merahnya, kondisi ini menunjukkan kurang tepatnya
penempatan rambu larangan “melebihi kecepatan tertentu” sampai rambu “batas akhir
larangan”.
Gambaran Umum Kondisi Rambu
Berdasarkan inventarisasi rambu yang dilakukan kondisi rambu yang terpasang sebagai
berikut:
- sebagian besar ZoSS yang terpasang menggunakan rambu peringatan ”Hati-hati”
untuk memberikan informasi bahwa akan ada Zona Selamat Sekolah, sebagian yang
lain menggunakan rambu peringatan ”Banyak anak-anak” dan beberapa lokasi
menggunakan kedua rambu tersebut;
- Rambu yang terpasang pada lokasi ZoSS umumnya berpasangan yang artinya di
kedua sisi kiri maupun kanan memiliki rambu yang sama, hanya beberapa saja yang
tidak;
- Terdapat sejumlah rambu terhalang oleh pohon ataupun papan reklame.
Gambaran Umum Kondisi Marka
Kondisi Marka pada ZoSS yang terpasang adalah sebagai berikut :
- Sembilan lokasi ZoSS dilengkapi dengan marka zig zag berwarna kuning yang
menandakan bahwa pada area tersebut dilarang digunakan untuk parker;
- Tidak terdapat marka tempat penyeberangan (zebra cross) pada tiga ZoSS, yaitu pada
SD Gunung Puyuh, SD Kebonjati dan SD Karangtowo 01 – 02. Kondisi ini terjadi
karena pada ketiga lokasi tersebut telah mengalami pelapisan aspal ulang (orverlay);
- Terdapat variasi kondisi marka tepi yaitu ada yang hanya pada karpet merah saja, ada
yang di sepanjang jalan dan ada yang hanya dari pita penggaduh ke pita penggaduh
selanjutnya.
5
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
6
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
7
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
8
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
Cara
Prosedur Baku Cara Fasilitas Yang
Menyebe- Status Penyeberang
Menyeberang Digunakan
NO SEKOLAH rang
non Zebra tidak
T1 T2 T3 T4 lari jalan mandiri
fasilitas cross mandiri
5 SD Gunung Puyuh – Sukabumi 4 4 4 0 4 0 4 0 3 1
6 SD Kebonjati – Sukabumi 31 31 22 10 10 21 31 0 21 10
7 SD Tugurejo – Semarang 11 11 10 6 0 11 5 6 8 3
8 SD Kurmosari – Semarang 35 34 24 6 9 26 24 11 19 16
9 SD Karangtowo – Demak **) 7 7 7 7 1 6 7 0 4 3
10 SD Bhayangkari – Surabaya 5 5 0 0 0 5 0 5 5 0
11 SD Pucang – Sidoarjo 16 16 11 0 0 16 16 0 16 0
12 SD Ardirejo – Malang 53 53 45 15 10 43 16 37 40 13
13 SD Purwantoro – Malang 2 2 2 0 0 2 2 0 2 0
14 SD Kanisius Kalasan – Yogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 SD Dukuh Sleman – Yogyakarta 4 4 4 3 1 3 4 0 2 2
16 SMP 2 Sleman – Yogyakarta 111 111 66 4 8 103 108 3 95 16
17 SD Jamsaren – Surakarta 5 5 4 3 2 3 4 1 0 5
18 SD Madyotaman – Surakarta 31 31 20 6 8 23 4 27 16 15
19 SDN 03 – Solok 22 22 20 15 7 15 7 15 10 12
20 Madrasah – Solok ***)
21 SDN Adhiyaksa 1 – Jambi 48 46 28 5 14 34 28 20 33 15
22 SDN 28 – Jambi 57 57 28 4 17 40 14 43 53 4
23 SDN 10 – Bintan 9 9 9 7 6 6 3 2 6 3
24 SDN 13 – Bintan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan :
*) Tidak terjadi penyeberangan pada ZoSS karena sekolah sedang di rehabilitasi,
**) Fasilitas ZoSS sudah tertutup overlay,
***) Tidak terjadi penyeberangan pada ZoSS karena terjadi pengalihan jalan masuk menuju sekolah
9
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
MC
MC 70.49%
79.89%
10
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 8-10 Oktober 2010
KESIMPULAN
- Kondisi ZoSS bervariasi dalam dimensi, rambu, dan perlengkapan. Beberapa ZoSS
terpasang berbeda dengan pedoman yang disarankan;
- Arus lalu lintas yang melintasi ZoSS secara umum lebih kecil dari kapasitas dengan
nilai mayoritas V/C < 0,60;
- Kecepatan kendaraan sebelum dan di lokasi ZoSS relatif mengalami penurunan, namun
nilai absolut kecepatan dilokasi ZoSS mayoritas masih lebih besar dari kecepatan
maksimum yang diijinkan;
- Mayoritas Pengendara cenderung mengabaikan hak jalan penyeberang di lokasi ZoSS,
dan baru memberikan perhatian apabila ada petugas pemandu penyeberangan;
- Penyeberang jalan di lokasi ZoSS yang menggunakan zebra cross masih relatif rendah,
mayoritas menyeberang dengan berkelompok dan tidak menggunakan prosedur baku
4T;
- Pemasangan APILL dilokasi ZoSS relatif tidak efektif, karena cenderung diabaikan
oleh pengendara bahkan beberapa lokasi menyebabkan tabrak belakang.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Perhubungan. 1993. Keputusan Menteri Perhubungan No KM 60 Tahun 1993
Tentang Marka Jalan. Departemen Perhubungan. Jakarta.
Departemen Perhubungan. 1993. Keputusan Menteri Perhubungan No KM 61 Tahun 1993
Tentang Rambu-rambu Lalu Lintas di Jalan. Departemen Perhubungan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesi (MKJI).
Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta.
Departemen Perhubungan. 2006. Pedoman Teknis Zona Selamat Sekolah (ZoSS).
Departemen Perhubungan. Jakarta.
11