ABSTRAK
Rumble strips sebagai alat pengaman pemakai jalan pada Zona Selamat Sekolah
berfunsaat akan melewati ZoSS. Tebal pita yang kurang, jarak antar pita yang terlalu
jauh, dan jumlah pita yang sedikit dinilai kurang berpengaruh untuk mereduksi
kecepatan.Tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh perbedaan tebal, tata letak, dan
jumlah rumble strips terhadap kecepatan kendaraan di tiga lokasi sekolah dengan kondisi
rumble strips yang berbeda, serta perbedaan nilai Level of Service sebelum, pada, dan
setelah ZoSS. Lokasi penelitian dilakukan pada SDN 2 Mambalan, SDN 3 Narmada, dan
SDN 1 Lelede.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah volume dan kecepatan yang
diperoleh dari survei di lapangan yang selanjutnya dianalisis dengan pedoman PKJI 2014
dan pedoman dari Dirjen Perhubungan Darat tahun 2006 dan 2014 tentang ZoSS.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan Level of
Service kecepatan pada 3 lokasi penelitian. Penurunan kecepatan kendaraan bebanding
lurus dengan penambahan tebal, jarak antar pita, dan jumlah rumble strips. Nilai Level of
Service sebelum, pada, dan setelah ZoSS tidak terjadi perubahan yang signifikan, kecuali
pada lokasi penelitian Jalan Suranadi pada pagi hari (Nilai LoS C), hal tersebut
dikarenakan tingginya volume kendaraan yakni sebesar 1459.88 skr/jam.
.
Dimana: Dimana
FVB-W = Penyesuaian untuk lebar efektif jalur FCPA = Faktor penyesuaian pemisah arah
lalu-lintas (km/jam) penambahan
FCHS = Faktor penyesuaian hambatan samping
FVB-HS = Faktor penyesuaian untuk kondisi dan bahu jalan
hambatan samping, perkalian
8. Derajad kejenuhan
FVB-FJ = Faktor penyesuaian untuk kelas fungsi
jalan, perkalian Tingkat pelayanan suatu ruas jalan yang
biasa disebut Derajat Kejenuhan menurut PKJI
6. Volume Lalu Lintas (2014), dapat dihitung dengan rumus
Pada umumnya volume lalu lintas Q
dinyatakan dalam kendaraan / jam atau smp / jam. DJ =
C
Satuan untuk emp pada masing-masing tipe jalan
dan arus lalu lintas dua arah disajikan pada di Dengan :
bawah ini:
DS = Derajat Kejenuhan
0 1,2 0,8
Dua-lajur
800 1,8 1,2
tak
< 6m
terbagi
1350 1,5 0,9
(2/2 TT)
≥ 1900 1,3 0,6
C. METODE PENELITIAN D. ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Tahap Penelitian Dari hasil penelitian survei lalu lintas
bmaka didapatkan data tingkat pelayanan jalan
dan kecepatan kendaraan yang dapat dilihat
pada tabel 2
1. Tingkat Pelayanan Jalan
Tabel 2 Rekapitulasi Analisa Tingkat
Pelayanan
3. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Data ketebalan, tata letak, dan jumlah
rumble strips pada ZoSS
2. Kondisi geometrik
3. Data volume kendaraan
4. Hambatan samping
5. Kecepatan kendaraan yang melintasi Terdapat perbedaan rata – rata pemilihan
ZoSS kecepatan pada 3 lokasi penelitian yang memiliki
kondisi Rumble strips yang berbeda. Kendaraan
cenderung meningkatkan kecepatannya saat
melewati rumble strips Tipe 1A (SDN 2
Mambalan) pada jalan Raya Kekeri, dan Tipe 1B
pada SDN 3 Narmada pada Jalan Suranadi.
Rumble strips Tipe 2 (SDN 1 Lelede) pada jalan dan jumlah rumble strips pada lokasi tersebut
Wisata Banyumulek dengan tebal 0,8 cm, jarak dinilai efektif dan dapat diaplikasikan pada ZoSS,
antar pita 80 cm, dan jumlah pita 2 x 4, adalah tipe demi terwujudnya area ZoSS yang tertib.
rumble strips yang dinilai paling baik dalam
memberikan pengaruh penurunan kecepatan
dibandingkan rumble strips di lokasi lain, yakni
sebesar 2,22 Km/jam. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006. Pedoman Teknis Zona
3. Analisa korelasi dan regresi Selamat Sekolah, Direktur
1. Analisis korelasi JenderalPerhubungan Darat. Jakarta
Berdasarkan analisis korelasi variabel Anonim, 2009, Undang-Undang Republik
variabel bebas yakni tebal pita, jarak antar pita, Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004
dan jumlah pita terhadap penurunan kecepatan tentang Jalan, Jakarta.
didapatkan angka korelasi tertinggi sebesar Anonim, 2014. Pedoman Kapasitas Jalan
0,997 pada hubungan penurunan kecepatan Indonesia (MKJI), Direktorat Jendral
terhadap jarak antar pita. Angka korelasi yang Bina Marga. Jakarta.
didapatkan bernilai positif yang mana artinya Anonim, 2014. Zona Selamat Sekolah
bahwa semakin jauh jarak antar pita maka (ZoSS), Direktur Jenderal
semakin besar penurunan kecepatan Perhubungan Darat,Jakarta.
pengendara saat melewati rumble strips. Brouwer, Valerian Steven, dkk. 2015.
2. Analisis regresi Efektifitas Pita Penggaduh untuk
Berdasarkan hasil analisis regresi dengan Mereduksi Kecepatan
bantuan software SPSS 23 didapatkan Kendaraan Bermotor. Unila, Bandar
interpretasi bahwa hubungan penurunan Lampung.
kecepatan terhadap tebal pita, jarak antar pita, Meydita, N dan Kusumawati, A 2012.
dan jumlah pita menghasilkan persamaan - Pengaruh Pita Penggaduh Melintang
4,473 + 2,150 X1 + 0,769 X2+ 0,622 X3 yang terhadap Kecepatan Kendaraan
berarti bahwa setiap penambahan nilai Ringan dan Angka Kecelakan di
variabel, memberikan nilai yang positif atau Jalan Tol Cipularang. Institut
dengan kata lain, berbanding lurus terhadap Teknologi Bandung, Bandung.
penurunan kecepatan. Santoso, Anjar Budi. 2015. Analisis Kinerja
Zona Selamat Sekolah Di Surakarta
(Studi Kasus Jalan Gajah Mada,
E. KESIMPULAN DAN SARAN Jalan MT Haryono Dan Jalan HOS
1. Kesimpulan Cokroaminoto). Universitas Sebelas
Maret Surakarta
1. Terdapat perbedaan rata – rata pemilihan Sukirman, Silvia. 1999. Dasar – dasar
kecepatan pada 3 lokasi penelitian yang Perencanaan Geometrik Jalan. Nova.
memiliki kondisi rumble strips yang berbeda. Bandung.
Penurunan kecepatan kendaraan bebanding Suweda, I Wayan. 2009. Pentingnya
lurus dengan penambahan tebal, jarak antar Pengembangan Zona Selamat
pita, dan jumlah rumble strips. Semakin tebal Sekolah Demi Keselamatan Bersama
pita, semakin besar jarak antar pita, dan Di Jalan Raya. Universitas Udayana
semakin banyak jumlah pita mengakibatkan Denpasar.
penurunan kecepatan yang lebih besar.
2. Saran