Anda di halaman 1dari 14

63

EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN


KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS: ZOSS SD NEGERI
4 DALUNG)

Nurhakim1), Dewa Ayu Nyoman Sriastuti1), I Made Ardantha1)


1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali.

nurhakim667@yahoo.com

ABSTRACT

School safety zone (ZoSS) is a government program that began in 2006. The
program aims to reduce the number of traffic accidents, especially school children. The
use of ZoSS is still not optimal because there are still many road users passing ZoSS at
high speed, school children have not used ZoSS facilities, as well as the surrounding
community including teachers and parents who do not understand the existence of ZoSS.
The approach taken is by observing the behavior of pedestrians, especially school
children, the introductory behavior of school children, the behavior of drivers, the speed of
vehicles passing on ZoSS, the volume of vehicles that are then analyzed and the
performance of the road. The results of the study showed that the behavior of the crossers
was 60.01% that meaning ZoSS was effective. The level of introductory behavior is 67.65%
that meaning ZoSS was effective. The percentage of vehicles that follow ZoSS regulations
is 32.58% that meaning ZoSS was less effective. The performance of the road segment in
the ZoSS segment has a degree of saturation of 0.09 service level A.

Keywords: driver, vehicle, ZoSS

ABSTRAK

Zona selamat sekolah (ZoSS) merupakan suatu program pemerintah yang dimulai
pada tahun 2006. Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas
khususnya anak-anak sekolah. Penggunaan ZoSS masih belum optimal karena masih
banyak pengguna jalan yang melintas di ZoSS dengan kecepatan tinggi, anak-anak
sekolah belum menggunakan fasilitas ZoSS, serta masyarakat sekitar termasuk para guru
dan orang tua yang belum mengerti akan keberadaan ZoSS. Pendekatan yang dilakukan
yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku penyeberang jalan khususnya
anak sekolah, perilaku pengantar anak sekolah, perilaku pengemudi, kecepatan kendaraan
yang melintas di ZoSS, volume kendaraan yang kemudian dianalisis dan kinerja ruas
jalan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat perilaku penyeberang adalah 60.01% artinya
ZoSS efektif. Tingkat perilaku pengantar adalah 67.65% artinya ZoSS efektif. Prosentase
kendaraan yang mengikuti peraturan ZoSS adalah 32.58% artinya ZoSS kurang efektif.
Kinerja ruas jalan pada segmen ZoSS memiliki derajat kejenuhan sebesar 0.09 tingkat
pelayanan A.

Kata Kunci: kendaraan, pengemudi, ZoSS

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
64

1 PENDAHULUAN pengguna jalan dan perilaku pengguna


Kabupaten Badung adalah ZoSS. Perilaku pengguna jalan tersebut
kabupaten yang terletak di provinsi Bali berkaitan dengan karakteristik lalu lintas,
Kabupaten Badung memiliki luas yakni kecepatan kendaraan. Sedangkan
wilayah 420.09 km2 dan dengan jumlah untuk perilaku pengguna ZoSS berkaitan
penduduk sekitar 616400 jiwa (BSP, dengan perilaku penyeberang dan
2015). Kecamatan Kuta Utara merupakan perilaku pengantar. Dalam tulisan ini,
pusat dari segala aktivitas kegiatan yang ditinjau ZoSS yang berada di lingkungan
ada di Kabupaten Badung seperti SDN 4 Dalung, Kuta utara, Badung.
kegiatan ekonomi, pendidikan dan lain-
2 TINJAUAN PUSTAKA
lain. Untuk itu Pemerintah Kabupaten
2.1 Zona Selamat Sekolah (ZoSS)
Badung pun memberikan perhatian
Zona Selamat Sekolah (ZoSS)
khusus terhadap anak-anak usia sekolah
adalah suatu zona untuk ruas jalan
ini yang ditandai dengan inisiatif untuk
tertentu pada lingkungan sekolah dengan
menggulirkan program Zona Selamat
kecepatan yang berbasis waktu. Melalui
Sekolah (ZoSS), yaitu dengan
rekayasa lalu lintas maka zona ini
memberikan dukungan sarana dan
dilengkapi dengan fasilitas pendukung
prasarana dalam penyelenggaraan
yang dapat mengatur kecepatan
perlindungan terhadap penyeberangan
kendaraan. Pada Zona Selamat Sekolah
pejalan kaki dalam hal keselamatan
(ZoSS) diharapkan lalu lintas yang aman,
berlalu lintas. ZoSS didesain agar
nyaman, mudah dan ekonomis.
kendaraan yang melewati daerah tesebut
Berdasarkan tipe ZoSS, dapat ditentukan
berada dalam kecepatan rendah
batas kecepatan ZoSS dan panjang ZoSS.
(maksimal 20 km/jam), sehingga
Apabila terdapat lebih dari 1 (satu)
memberikan waktu reaksi antisipasi
sekolah yang berdekatan (jarak < 100
gerakan anak sekolah yang umumnya
meter), maka ZoSS dapat digabung
bersifat spontan dan tak terduga. Oleh
sesuai kriteria panjang yang diperlukan.
karena itu berdasarkan fungsi utamanya,
ZoSS dapat dikatakan efektif jika mampu 2.2 Efektivitas
melindungi penggunanya. Dan Zona Selamat Sekolah adalah Zona
keselamatan dari penggunanya dapat yang bertujuan untuk mencegah
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu; perilaku terjadinya kecelakaan guna menjamin

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
65

keselamatan anak di sekolah (no SK. 2.4 Arus Dan Komposisi Lalu Lintas
1304/ AJ.403/DJPD/2014 pasal 1 ayat 2). Arus lalu lintas adalah jumlah
Menggunakan data survai Perilaku kendaraan yang melalui titik pada jalan
Penyeberang dan Perilaku Pengantar persatuan waktu, dinyatakan dengan
yang sebelumnya sudah ditabulasikan kend/jam, smp/jam, LHRT (lalu lintas
dapat diketahui tingkat kepatuhan dengan rata-rata tahunan). empiris untuk tipe
rumus: kendaraan berikut (Departemen PU,
∑𝑃 1997) :
× 100% ............................. (1)
𝑛
1. Kendaraan ringan/Light
Menggunakan data survai
Vehicle (LV)
Kecepatan Sesaat Kendaraan, suatu
2. Kendaraan berat/Heavy Vehicle
kendaraan dianggap mematuhi peraturan
(HV)
jika kecepatan yang digunakan saat
3. Sepeda motor/Motorcycle
melewati ZoSS ≤ 20 km/jam. Maka
(MC)
digunakan rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑡𝑢ℎ
4. Kendaraan tak bermotor/
× 100% . (2)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
UnMotorized (UM)

Tabel 1. Hubungan Tingkat Kepatuhan


2.5 Kapasitas
terhadap Tingkat efektivitas Zona Selamat
Sekolah Berdasarkan Manual Kapasitas
Tingkat Kepatuhan Tingkat Efektivitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, persamaan
80% - 100% Sangat Efektif dasar untuk menentukan kapasitas adalah
60% - 79,99% Efektif
sebagai berikut :
40% - 59,99% Cukup Efektif
C = CO x FCW x FCSP x FCSF x
20% - 39,99% Kurang Efektif
FCCS (smp/jam)..................... (3)
0% - 19,99% Tidak Efektif
Sumber: Sugiono, 2012
2.6 Derajat Kejenuhan
2.3 Klasifikasi Jalan Derajat kejenuhan/Degree of
Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Saturation (DS) didefinisikan sebagai
adalah Kinerja merupakan suatu ukuran ratio arus (Q) terhadap kapasitas (C),
kuantitatif mengenai kondisi operasional Persamaan derajat kejenuhan yaitu:
dari fasilitas lalu lintas seperti yang Q
DS = .................................... (4)
C
dinilai oleh pembina jalan (Departemen
P.U, 1997).

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
66

2.7 Kecepatan 5. Data survai hambatan samping


Manual Kapasitas Jalan Indonesia 6. Data survai iventaris jalan
(MKJI), menggunakan kecepatan tempuh 7. Data survai persepsi pengguna
sebagai ukuran utama kinerja segmen ZoSS
jalan, karena mudah dimengerti dan Untuk pengumpulan data sekunder,
diukur, dan merupakan masukan yang data yang di kumpulkan adalah;
penting untuk biaya pemakai jalan dalam 1. Data jumlah siswa dan guru
analisis ekonomi. SD Negeri 4 Dalung.
L ..................................... (5) 2. Data jumlah penduduk
V
TT
Kecamatan Kuta Utara.
Tabel 2. Hubungan antara tingkat
pelayanan, karakteristik arus lalu lintas 3.2 Analisis Efektifitas Zona Selamat
dan rasio volume terhadap kapasitas Sekolah
Derajat
Tingkat
Pelayanan
Keterangan Kejenuhan Adapun beberapa parameter yang
(DS)
A Kondisi arus bebas dengan 0,00 – 0,35 digunakan dalam analisis ZoSS:
kecepatan tinggi dan volume lalu
lintas rendah. Pengemudi dapat
memilih kecepatan yang diinginkan 1. Kecepatan sesaat kendaraan
tanpa hambatan.
B Dalam zona arus stabil. Pengemudi 0,36 – 0,54
memiliki kebebasan yang
2. Perilaku penyeberang
cukupdalam memilih kecepatan.
C Dalam zona arus stabil. Pengemudi 0,55 – 0,77 3. Perilaku pengantar
dibatasi dalam memilih kecepatan.
D Mendakati arus yang tidak stabil. 0,78 – 0,93
Dimana hampir seluruh pengemudi
akan dibatasi (terganggu). Volume 3.3 Analisis Kinerja Ruas Jalan
pelayanan berkaitan dengan
kapasitas yang dapat ditolerir.
E Volume lalu lintas mendekati atau 0,94 – 1,00 Beberapa parameter yang
berada pada kapasitasnya. Arus
tidak stabil dengan kondisi yang digunakan dalam menganalisis kinerja
sering terhenti.
F Arus yang dipaksakan atau macet >1,00
pada kecepatan yang rendah. ruas jalan, antara lain:
Antrean yang panjang dan terjadi
hambatan-hambatan yang besar. 1. Data volume lalu lintas
Sumber: Tamin, 1998
2. Data derajat kejenuhan
3 METODOLOGI PENELITIAN 3. Data kecepatan arus bebas
3.1 Pengumpulan Data 4. Data tingkat pelayanan
Untuk pengumpulan data primer,
3.4 Analisis Presepsi Pengguna
data yang dikumpulkan adalah: Fasilitas Zona Selamat Sekolah
1. Data survai perilaku Kuisioner dibagikan langsung atau
penyeberang dengan wawancara kepada 3 (tiga) jenis
2. Data survai perilaku pengantar responden yaitu:orang tua murid, guru,
3. Data survai kecepatan dan pengantar.
4. Data survai volume lalu lintas

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
67

Dalam analisis data ini hasil 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian ini dilakukan melalui beberapa 4.1 Perilaku Penyeberang Jalan
tahap yaitu: Berdasarkan hasil survai di
1. Pemeriksaan akan kelengkapan lapangan data yang dikumpulkan
jawaban. meliputi jumlah penyeberang jalan
2. Tally yaitu menghitung jumlah diantara batas rambu maksimum 20
frekuensi dari masing – masing km/jam Zona Selamat Sekolah (ZoSS).
jawaban dalam kuesioner.
Tabel 3. Rekapitulasi yang menaati
3. Melakukan skoring dengan prosedur penyeberangan
Prosder Baku Cara Fasilitas Status
menggunakan skala likert No. Waktu Jml Cara Menye- Yang Penyeb-
Penyeberangan berang Digunakan erang
(likert scale), dimana masing- 1
Pagi
(06.00- 31 29 26 23 31
08.00)
masing dibuat menggunakan Siang
2 (11.00- 16 13 12 14 16
skala 1 – 4 13.00)
Sore
3 (16.00- 16 14 9 13 16
18.00)
3.5 Alur analisis Total 63 56 47 50 63
Sumber: Nurhakim, 2018
Alur analisis efektivitas zona
selamat sekolah dan kinerja ruas jalan 4.2 Perilaku Pengantar
dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Berdasarkan hasil survai di
lapangan data yang dikumpulkan
meliputi jumlah kendaraan pengantar
diantara batas rambu maksimum 20
km/jam Zona Selamat Sekolah (ZoSS).

Tabel 4. Rekapitulasi yang menaati


prosedur pengantar
Arah Naik/Turun
Lokasi
No Waktu Jml Kedatangan Anak Dari
Berhenti
Pengantar Kendaraan
Pagi
1 (06.30- 41 34 30 36
07.00)
Siang
2 (09.30- 40 37 39 36
10.00)
Sore
3 (11.30- 39 36 39 34
12.00)
Total 120 107 108 106

Sumber: Nurhakim, 2018

Gambar 1. Alur analisis

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
68

4.3 Kecepatan Kendaraan


Adapun data yang dikumpulkan
meliputi kecepatan kendaraan yang
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan
sampel yang telah dihitung.

Tabel 5. Rekapitulasi syarat sampel dan


jumlah kendaraan yang melwati (ZoSS) Gambar 3. Arus lalu lintas siang
Syarat
Unit (Sumber: Nurhakim, 2018)
Jenis populasi
No Waktu Sampel min.
Kendaraan terobserva
(Kend)
si (Kend.)
Pagi Sepeda motor
1 48 64
(06.30-07.00) (MC)
Siang Sepeda motor
2 45 64
(09.30-10.00) (MC)
Sore Sepeda motor
3 44 64
(11.30-12.00) (MC)
Pagi Kendaraan
4 53 64
(06.30-07.00) Ringan (LV)
Siang Kendaraan
5 58 64
(09.30-10.00) Ringan (LV)
Sore Kendaraan
6 62 64
(11.30-12.00) Ringan (LV)
Total 310 384
Sumber: Nurhakim, 2018 Gambar 4. Arus lalu lintas sore
(Sumber: Nurhakim, 2018)
4.4 Arus Lalu Lintas
Data arus lalu lintas diperoleh 4.5 Hambatan samping
dengan langsung melakukan survai di Data yang didapat dari survai di
lapangan. Berikut ini ditampilkan grafik lapangan ditabulasi setiap 15 menit dan
distribusi arus lalu lintas pada segmen dipisahkan menurut jenis kendaraannya
Jalan Raya Padang Luwih dalam satuan (Tabel 6).
kendaraan per 15 menit, dalam 3 sesi Tabel 6. Data hambatan samping
Kend Pejalan Akses ke
Pagi (06.00-08.00), Siang (11.00-13.00), parker
Kend
kaki/ lahan
No. Waktu Jml tidak
dan penyeberan Keluar/
bermotor
dan Sore (16.00-18.00). henti g jalan Masuk
Pagi
1 (06.00- 243 13 9 50 171
08.00)
Siang
2 562 199 6 65 292
(11.00-
13.00)
Sore
3 132 60 9 36 27
(16.00-
18.00)

Total 937 272 24 151 490

Sumber: Nurhakim, 2018

Gambar 2. Arus lalu lintas pagi


(Sumber: Nurhakim, 2018)

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
69

4.6 Geometrik Jalan Tabel 8. Hasil rekapitulasi perilaku


penyeberang dan tingkat efektivitas ZoSS
Data geometrik jalan ini berupa tipe SDN 4 Dalung
daerah, tipe jalan, jenis perkerasan, lebar Segmen
Jumlah
Jumlah
Penyeberang
Presentase
Tingkat
Efektivi
Penyeberang Kepatuhan
Waktu Yang Patuh tas
(Orang) (%)
efektif jalan, lebar jalur (Wj), lebar lajur (Orang) ZoSS
Jam
(Wi), dan lebar bahu jalan (Ws). Pagi
31 19 61.29% Efektif
(06.00-
08.00)
Jam
Tabel 7. Data geometrik jalan pada lokasi Siang
16 11 68.75% Efektif
depan SDN 4 Dalung (11.00-
13.00)
Jalan Raya Padang Jam
Nama Jalan Sore Cukup
Luwih 16 8 50%
(16.00- Efektif
2/2 UD (2 Lajur 2 Arah 18.00)
Tipe Jalan
tidak terbagi)
Total/
Perkerasan Lentur rata-rata
63 38 60.01% Efektif
Jenis Perkerasan
(Aspal)
Sumber: Nurhakim, 2018
Lebar Jalur (Wj) 6,00 M

Lebar Lajur (Wi) 3,00 M Berdasarkan tabel di atas tingkat


Lebar Bahu Jalan (Ws) 0.70 M efektivitas dilihat dari rata-rata presentase
Lebar Trotoar 1.60 M
kepatuhan adalah efektif.

4.7 Persepsi Pengguna Fasilitas Zona 4.8.2 Analisis Perilaku Pengantar


Selamat Sekolah
Perilaku pengantar dalam ZoSS
Berdasarkan data sekunder yang di
dapat dilihat pada tabel berikut:
peroleh sebelumnya mengenai jumlah
Tabel 9. Hasil rekapitulasi perilaku
Murid dan Guru SDN 4 Dalung memiliki
pengantar dan tingkat efektivitas ZoSS
309 orang Murid dan 22 Guru. SDN 4 Dalung
Jumlah Jumlah Presentase Tingkat
Segmen
Sedangkan jumlah Pengantar dalam Waktu
Pengantar PengantarYang Kepatuhan Efektivit
(kend) Patuh (kend) (%) as ZoSS
Jam
semua segmen waktu pengantar adalah Pagi
41 25 60.98% Efektif
(06.00-
sebanyak 103 orang Pengantar. 08.00)
Jam
Siang
Berdasarkan nomor Sk 1304 /AJ.403/ (11.00-
40 25 62.50% Efektif
13.00)
DJPD/ 2014, jumlah sampel minimal Jam
Sore
39 31 79.49% Efektif
(16.00-
adalah 10 % dari jumlah populasi atau 18.00)
Total/
minimal 30 buah sampel. rata- 120 81 67.65% Efektif
rata

Sumber: Nurhakim, 2018


4.8 Analisis Efektifitas Kinerja ZoSS
4.8.1 Analisis Perilaku Penyeberang Berdasarkan table di atas tingkat
Jalan efektivitas dilihat dari rata-rata presentase
Perilaku penyeberang jalan dalam
kepatuhan adalah efektif.
ZoSS dapat dilihat pada tabel berikut:

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
70

4.8.3 Analisis Kecepatan Sesaat 4.9.2 Kecepatan Kendaraan


Kecepatan sesaat kendaraan dalam Hasil perhitungan kecepatan
ZoSS dapat dilihat pada tabel berikut: kendaraan ringan pada jam puncak dapat

Tabel 10. Kecepatan sesaat kendaraan dilihat pada table di bawah ini:
yang melalui ZoSS
Tabel 12. Kecepatan kendaraan ringan
Jumlah Present
Jenis Tingkat pada jam puncak pagi
Sam kepatuh ase
Waktu kendaraa efektivit
pel an kepatuh
n as ZoSS Utara ke selatan Selatan ke utara
(kend) an
Kurang Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata
Jam pagi LV 53 13 34.52% Waktu
efektif kecepatan per kecepatan kecepatan kecepatan
(06.00- Kurang 15 menit per jam per 15 menit per jam
MC 48 12 25%
08.00) efektif (km/jm) (km/jm) (km/jm) (km/jm)
Jam Kurang
LV 58 19 32.75%
siang efektif 06.00-
37.50 37.35
(11.00- Kurang 06.15
MC 45 14 31.11%
13.00) efektif
Cukup 06.15-
Jam sore LV 62 30 48.38% 30.70 36.28
efektif 06.30
33.36 35.57
(16.00- Kurang
MC 44 12 27.27% 06.30-
18.00) efektif 29.51 29.11
06.45
Kurang
Total/ rata-rata 310 101 32.58%
efektif 06.45-
35.72 39.58
07.00
Sumber: Nurhakim, 2018
07.00-
27.94 28.99
07.15
Berdasarkan tabel di atas tingkat
07.15-
20.56 31.95
07.30
efektivitas dari tiap waktu dan jenis 23.15 24.56
07.30-
21.63 26.53
kendaraan memiliki tingkat yang 07.45

07.45-
22.50 20.77
beragam. 08.00

Sumber: Nurhakim, 2018


4.9 Analisis Kinerja Ruas Jalan
Tabel 13. Kecepatan kendaraan ringan
4.9.1 Volume Lalu Lintas pada jam puncak siang
Analisis volume lalu lintas Utara ke selatan Selatan ke utara

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Waktu
dilakukan untuk mengetahui besaran kecepatan kecepatan kecepatan kecepatan
per 15 menit per jam per 15 menit per jam
(km/jm) (km/jm) (km/jm) (km/jm)
volume lalu lintas dalam smp/jam.
11.00-
26.24 28.47
11.15
Tabel 11. Data volume lalu lintas
11.15-
26.42 27.76
Sepeda 11.30
Kendaraan 25.56 27.54
Waktu Motor
Ringan (LV) SMP/Jam 11.30-
(MC) 25.51 27.53
11.45
Emp 1 0.25
Jam Pagi 11.45-
76.00 43.75 119.75 24.04 26.40
06.00-07.00 12.00
Jam Pagi 12.00-
80.00 51.75 131.75 19.80 20.58
07.00-08.00 12.15
Jam Siang
79.00 59.25 138.25 12.15-
11.00-12.00 22.45 22.91
12.30
Jam Siang 21.50 21.70
80.00 67.00 147.00
12.00-13.00 12.30-
22.68 21.57
Jam Sore 12.45
81.00 80.50 161.50
16.00-17.00 12.45-
21.08 21.74
Jam Sore 13.00
83.00 104.00 187.00
17.00-18.00
Sumber: Nurhakim, 2018
Sumber: Nurhakim, 2018

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
71

Tabel 14. Kecepatan kendaraan ringan Jalan Raya Padang Luwih


pada jam puncak sore
memiliki lebar jalan efektif
Utara ke selatan Selatan ke utara

Waktu
Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata sebesar 6 m sehingga nilai
kecepatan kecepatan kecepatan kecepatan
per 15 menit
(km/jm)
per jam
(km/jm)
per 15 menit
(km/jm)
per jam
(km/jm)
(FCw) jalan dua lajur tak
16.00-
26,31 25,89 terbagi adalah 0,87.
16.15

16.15-
23,95 25,57
b. Faktor penyesuaian
16.30
24,84 25,02
16.30-
kapasitas untuk pemisah
26,07 25,75
16.45
arah (FCsp)
16.45-
23,04 22,87
17.00
Didapat dari persentase
17.00-
21,37 19,20
17.15
jumlah arus setiap arah
17.15-
22,97 20,87
17.30
21,89 20,52
yaitu:
17.30-
17.45
21,27 21,96 i. Jam puncak pagi (07.00-
17.45-
18.00
21,93 20,06 08.00), presentase arus
Sumber: Nurhakim, 2018 utara-selatan adalah

4.9.3 Kapasitas 45.64 %, sedangkan


Untuk mendapatkan nilai kapasitas presentase arus selatan-
jalan Raya Padang Luwih pada jam utara adalah 54.36 %,
puncak dapat dilakukan dengan langkah- maka nilai FCsp adalah
langkah sebagai berikut: 0.97 .
1. Menentukan kapasitas dasar ii. Jam puncak siang (12.00-
Menentukan kapasitas dasar 13.00), presentase arus
(Co) dengan menggunakan tabel utara-selatan adalah
2.6 Tipe jalan pada segmen jalan 57.47 %, sedangkan
Raya Padang Luwih adalah 2/2, presentase arus selatan-
maka nilai Co per lajur adalah 2900 utara adalah 42.53 %,
smp/jam. maka nilai FCsp adalah
2. Faktor penyesuaian untuk 0.94 .
kapasitas iii. Jam puncak sore (17.00-
a. Faktor Penyesuaian 18.00), presentase arus
kapasitas untuk lebar jalur utara-selatan adalah
lalu lintas (FCw) 37.47 %, sedangkan
presentase arus selatan-

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
72

utara adalah 62.53 %, penduduk. Pada tahun 2016


maka nilai FCsp adalah jumlah penduduk di Badung
0.88 . adalah 630.000 jiwa,
c. Faktor penyesuaian sehingga nilai FCcs adalah
kapasitas untuk hambatan 0.94.
samping (FCsp) 3. Menentukan nilai kapasitas
i. Jam puncak pagi (07.00- Kapasitas (c) dihitung dengan
08.00) memiliki menggunakan persamaan 3,
frekuensi berbobot sehingga diperoleh:
hambatan samping a. Kapasitas pada jam puncak
sebesar 81.7 VL (sangat pagi adalah 2208.54
rendah), maka nilai FCsF smp/jam.
adalah 0.96. b. Kapasitas pada jam puncak
ii. Jam puncak siang (12.00- siang adalah 2095.56
13.00) memiliki smp/jam.
frekuensi berbobot c. Kapasitas pada jam puncak
hambatan samping sore adalah 2003.54
sebesar 265.8 L (rendah), smp/jam.
maka nilai FCsF adalah
4.9.4 Derajat Kejenuhan
0.94. Nilai derajat kejenuhan dapat
iii. Jam puncak sore (17.00 - diketahui dengan menggunakan
18.00) memiliki persamaan 4, sehingga diperoleh:
frekuensi berbobot 1. Derajat kejenuhan pada jam
hambatan samping puncak pagi adalah 0.05.
sebesar 54.8 VL (sangat 2. Derajat kejenuhan pada jam
rendah), maka nilai FC puncak siang adalah 0.07.
sF adalah 0.96. 3. Derajat kejenuhan pada jam
d. Faktor penyesuaian puncak sore adalah 0.09
kapasitas untuk penguran Dari hasil perhitungan diatas
pengaruh ukuran kota(FCcs) diperoleh nilai derajat kejenuhan ruas
Nilai FCcs ditentukan jalan di depan SDN 4 Dalung, pada
berdasarkan jumlah tingkat pelayanan dari ruas jalan untuk

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
73

jam puncak pagi adalah A, untuk jam 4.10 Persepsi pengguna fasilitas ZoSS
puncak siang adalah A dan untuk jam Persepsi pengguna fasilitas ZoSS
puncak sore adalah A. diperoleh dengan cara mengolah data
kuisioner. Hasil rekapitulasi dapat dilihat
pada table di bawah ini:

Tabel 15. Rekapitulasi data kuisioner persepsi pengguna ZoSS


Pilihan Jawaban Persentase jawaban (%)
No Respondnen No soal jml
a b c d a b c d
1 1 0 19 35 22 0 25 46 29
2 2 0 16 39 21 0 21 51 28
Orang Tua
3 3 76 0 12 43 21 0 16 57 28
Murid
4 4 0 9 45 22 0 12 59 29
5 5 1 10 42 23 1 13 55 30
Rata- Rata 0 17 54 29
1 1 0 9 9 1 0 47 47 5
2 2 0 6 9 4 0 32 47 21
3 Guru 3 19 0 7 11 1 0 37 58 5
4 4 0 5 13 1 0 26 68 5
5 5 2 8 6 3 11 42 32 16
Rata- Rata 2 37 51 11
1 1 1 10 27 13 2 20 53 25
2 2 0 14 27 10 0 27 53 20
3 Pengantar 3 51 0 7 27 17 0 14 53 33
4 4 0 8 32 11 0 16 63 22
5 5 0 12 24 15 0 24 47 29
Rata- Rata 0 20 54 26
Sumber: Nurhakim, 2018

Tabel 16. Rekapitulasi data kuisioner persepsi pengguna ZoSS


dengan tingkat efektivitasnya
Tingkat
Skor Skor Persentase
Responden Sampel Efektivitas
Total Ideal (%)
ZoSS
Orang Tua Murid 76 236.2 304 77.69% Efektif
Guru 19 51.2 76 67.36% Efektif
Pengantar 51 155.6 204 76.27% Efektif
Total/Rata-Rata 146 443 584 75.85% Efektif
Sumber: Nurhakim, 2018

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
74

Berdasarkan Tabel 16 tingkat 4. Wawasan para pengguna ZoSS


efektivitas dari tiap responden memiliki yang variatif mengenai tujuan
tingkat yang beragam. Untuk persepsi dan fungsi ZoSS, yaitu: untuk
Orang tua murid adalah 77.69%, untuk persepsi orang tua murid
persepsi Guru adalah 67.36% dan untuk adalah 77.69%, untuk persepsi
persepsi pengantar adalah 76.27%. guru adalah 67.36% dan untuk
persepsi pengantar adalah
5 SIMPULAN DAN SARAN
76.27%. Hal tersebut
5.1 Simpulan
membawa ZoSS ke tingat
Berdasarkan hasil yang diperoleh,
efektivitas yang kurang efektif.
maka dapat disimpulkan beberapa hal
5. Kinerja ruas jalan pada segmen
sebagai berikut:
dimana ZoSS berada, memiliki
1. Perilaku penyeberang jalan
derajat kejenuhan sebesar 0.09
yang sudah mengikuti tata cara
tingkat pelayanan A.
dan prosedur dalam
menyeberang adalah 60.01%. 5.2 Saran
Hal tersebut membawa ZoSS Sesuai hasil diatas, maka dapat di
ke tingat efektivitas yang kemukakan beberapa saran sebagai
efektif. berikut:
2. Perilaku pengantar yang sudah 1. Karena perilaku peneyeberang,
mengikuti tata cara dan pengantar dan kecepatan
prosedur dalam mengantar kendaraaan yang mengunakan
murid adalah 67.65%. Hal dan melewati ZoSS masih ada
tersebut membawa ZoSS ke yang melakukan pelanggaran,
tingat efektivitas yang efektif. maka perlu dilakukan
3. Kecepatan sesaat kendaraan sosialisasi kepada masyarakat
yang mengikuti peraturan tentang keberadaan ZoSS,
dalam melintasi ZoSS sesuai seperti kegiatan sosoialisasi
setandar yakni < 20 km/jam kesekolah-sekolah, maupun ke
adalah 32.58%. Hal tersebut banjar-banjar atau melalui
membawa ZoSS ke tingat media masa, media elektronik,
efektivitas yang kurang efektif. booklet dan baliho.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
75

2. Karena pada penelitian ini Selamat Sekolah Di 11 Kota Di


hanya terbatas pada responden Pulau Jawa, Jakarta.
yang melakukan kegiatan
Anonim. (2014). Peraturan Ditjen
sekolah (siswa, orang tua
Hubdat NO: SK 1304/AJ.403/DRJD
siswa, guru dan pengantar)
Tahun 2014 Tentang Zona Selamat
maka perlu juga dilakukan Sekolah (ZoSS), Jakarta.
survai pemahaman terhadap
Anonim. (2016). Badan Pusat Statistik
masyarakat umum atau
Kabupaten Badung. Kecamatan Kuta
masyarakat sekitar lokasi
Utara Dalam Angka 2016.
ZoSS, terhadap penerapan
https://badungkab.bps.go.id (diakses
ZoSS tersebut.
November 2017)
3. Untuk kondisi rambu dan dan
fasilitas ZoSS SDN 4 Dalung Gita, N. I G. (2015). Analisis Efektifitas
masih ada beberapa rambu Zona Selamat Sekolah dan Kinerja
yang belum ada, maka perlu Ruas Jalan Studi Kasus: ZoSS SD
untuk melengkapi rambu serta Negeri 1 Ubung. Tugas Akhir
fasilitas ZoSS agar memenuhi Sarjana Strata 1 Jurusan Teknik
standar aturan. Serta Sipil, Universitas Udayana.
melakukan perawatan terhadap Nurhakim. (2018). Efektivitas Zone
marka, rambu dan fasilitas Selamat Sekolah Dan Kinerja Ruas
ZoSS agar mampu terlihat oleh Jalan. Tugas Akhir. Denpasar:
pengguna, maupun pengendara Jurusan Teknik Sipil Universitas
yang melintasi, untuk Warmadewa.
meningkatkan rasa aman.
Sugiono. (2012) Metode Penelitian
6 DAFTAR PUSTAKA Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Anonim. (1997). Manual Kapasitas Jalan Alfabeta, Bandung.
Indonesia (MKJI). Departemen Sutika, S. I. N. (2013). Kondisi Dan
Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga. Persepsi Terhadap Penerapan Zona
Anonim. (2006). Peraturan Ditjen Selamat Sekolah Di Kota Amlapura.
Hubdat NO: SK 3263/AJ.403/DRJD Tugas Akhir Sarjana Strata 1 Jurusan
Tahun 2006 Tentang Uji Coba Zona Teknik Sipil, Universitas Udayana.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
76

Tamin. (1998). Perencanaan Dan


Pemodelan Transportasi. ITB.
Bandung.

Tamin. (2000). Perencanaan Dan


Pemodelan Transportasi. Edisi
Kedua. ITB. Bandung.

Wikipedia. Zona Selamat Sekolah.


http://wikipedia.org/wiki/Zona_sekol
ah (diakses Pebruari 2018)

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939

Anda mungkin juga menyukai