Transportasi telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat, untuk segala kegiatan perpindahan mereka membutuhkan transportasi, semakin banyak kegiatan perpindahan semakin besar peran transportasi dibutuhkan begitulah gambaran transportasi saat ini, sudah seharusnya pemerintah menyediakan pelayanan transportasi yang layak bagi masyarakatnya yang mampu menjamin kenyamanan, keamanan, dan keselamatan yang tinggi. Kecelakaan merupakan sebuah kejadian yang tidak bisa diperkirakan kapan akan terjadi, terdapat beberapa faktor penyebabnya, seperti faktor manusia dari pengemudi, faktor dari sarana kendaraan yang digunakan, faktor prasarana dari jalan dan perlengkapannya, dan faktor lingkungan baik itu cuaca maupun situasi yang dialami pengemudi.
Angka korban kecelakaan lalu-lintas di Indonesia (17.000 kecelakaan pertahun),
kerugian materi dan kehilangan SDM (10-11 ribu korban meninggal dunia pertahun) merupakan indikator kualitas keselamatan jalan di Indonesia saat ini. Orientasi PJP (2025) Kementerian Pekerjaam Umum adalah mengembangkan serta mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan berkemampuan tinggi yang bertumpu pada aspek keselamatan, dan keterpaduan antar moda, antar sektor, antar wilayah, aspek sosial budaya, dan profesionalitas sumber daya manusia transportasi. Kemudian di dalam RPJM Departemen Pekerjaan Umum aspek keselamatan jalan ini menjadi salah satu sasaran di dalam rangka mewujudkan infrastruktur jalan yang berwawasan keselamatan. Guna mewujudkan sasaran-sasaran tersebut, Departemen Pekerjaan Umum di dalam Renstra 2010-1014 peningkatan kualitas keselamatan infrastruktur jalan dilakukan antara lain melalui penerapan Audit Keselamatan Jalan (AKJ) dan penanganan lokasi-lokasi rawan kecelakaan.
Pelaksanaan audit keselamatan jalan banyak memanfaatkan pendekatan survey
lapangan secara visual, penggunaan alat Gipsi-track sebagai bagian dari Hawkeye dipandang sangat bermanfaat. Hawkeye yang didesain untuk berbagai aplikasi survey selain mampu mendata kondisi geometri juga secara visual difungsikan untuk merekam kondisi lalu lintas dan lingkungan jalan. Diharapkan dengan tersedianya konsep Inspeksi Keselamatan Jalan dan pemanfaatan Hawkeye tersebut dapat membantu instansi terkait di dalam mengimplementasikan aspek-aspek keselamatan jalan . I.2 Batasan Masalah 1. Ruas jalan yang diteliti sepanjang ruas Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran Kota Tegal 2. Penelitian dilakukan pada setiap titik yang sudah di tetapkan dari titik awal sampai titik akhir yang direncanakan.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi kemungkinan adanya faktor yang menyebabkan terjadinya resiko
kecelakaan pada ruas jalan yang sudah dibangun. 2. Memilih dan merekomendasi skenario penanganan jalan untuk meningkatkan keselamatan di jalan.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah di lingkungan pemerintahan Kota Tegal dalam melakukan perbaikan prasarana jalan di sepanjang ruas Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran Kota tegal.