Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Transportasi telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat, untuk segala kegiatan
perpindahan mereka membutuhkan transportasi, semakin banyak kegiatan perpindahan
semakin besar peran transportasi dibutuhkan begitulah gambaran transportasi saat ini, sudah
seharusnya pemerintah menyediakan pelayanan transportasi yang layak bagi masyarakatnya
yang mampu menjamin kenyamanan, keamanan, dan keselamatan yang tinggi. Kecelakaan
merupakan sebuah kejadian yang tidak bisa diperkirakan kapan akan terjadi, terdapat beberapa
faktor penyebabnya, seperti faktor manusia dari pengemudi, faktor dari sarana kendaraan yang
digunakan, faktor prasarana dari jalan dan perlengkapannya, dan faktor lingkungan baik itu
cuaca maupun situasi yang dialami pengemudi.

Angka korban kecelakaan lalu-lintas di Indonesia (17.000 kecelakaan pertahun),


kerugian materi dan kehilangan SDM (10-11 ribu korban meninggal dunia pertahun) merupakan
indikator kualitas keselamatan jalan di Indonesia saat ini. Orientasi PJP (2025) Kementerian
Pekerjaam Umum adalah mengembangkan serta mewujudkan sistem transportasi nasional yang
handal dan berkemampuan tinggi yang bertumpu pada aspek keselamatan, dan keterpaduan
antar moda, antar sektor, antar wilayah, aspek sosial budaya, dan profesionalitas sumber daya
manusia transportasi. Kemudian di dalam RPJM Departemen Pekerjaan Umum aspek
keselamatan jalan ini menjadi salah satu sasaran di dalam rangka mewujudkan infrastruktur
jalan yang berwawasan keselamatan. Guna mewujudkan sasaran-sasaran tersebut,
Departemen Pekerjaan Umum di dalam Renstra 2010-1014 peningkatan kualitas keselamatan
infrastruktur jalan dilakukan antara lain melalui penerapan Audit Keselamatan Jalan (AKJ) dan
penanganan lokasi-lokasi rawan kecelakaan.

Pelaksanaan audit keselamatan jalan banyak memanfaatkan pendekatan survey


lapangan secara visual, penggunaan alat Gipsi-track sebagai bagian dari Hawkeye dipandang
sangat bermanfaat. Hawkeye yang didesain untuk berbagai aplikasi survey selain mampu
mendata kondisi geometri juga secara visual difungsikan untuk merekam kondisi lalu lintas dan
lingkungan jalan. Diharapkan dengan tersedianya konsep Inspeksi Keselamatan Jalan dan
pemanfaatan Hawkeye tersebut dapat membantu instansi terkait di dalam
mengimplementasikan aspek-aspek keselamatan jalan .
I.2 Batasan Masalah
1. Ruas jalan yang diteliti sepanjang ruas Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani dan Jalan
Veteran Kota Tegal
2. Penelitian dilakukan pada setiap titik yang sudah di tetapkan dari titik awal sampai titik
akhir yang direncanakan.

I.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi kemungkinan adanya faktor yang menyebabkan terjadinya resiko


kecelakaan pada ruas jalan yang sudah dibangun.
2. Memilih dan merekomendasi skenario penanganan jalan untuk meningkatkan
keselamatan di jalan.

I.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi yang
nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah di lingkungan
pemerintahan Kota Tegal dalam melakukan perbaikan prasarana jalan di sepanjang ruas Jalan
Diponegoro, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran Kota tegal.

Anda mungkin juga menyukai