JALAN
BERKESELAMATAN
UU no. 38 tahun 2004
diubah menjadi UU no. 2 tahun 2022 tentang Jalan
• Bab II Asas, Tujuan dan Lingkup pasal 2,
Penyelenggara jalan berdasarkan pada asas
kemanfaatan, keamanan dan keselamatan,
keserasian, keselarasan dan keseimbangan,
keadilan, transparansi dan akuntabilitas,
keberdayaan dan keberhasilan, serta
kebersamaan dan kemitraan.
• Salah satu upaya untuk memenuhi
keselamatan, jalan harus laik fungsi.
UNDANG UNDANG NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS &
ANGKUTAN JALAN
Pasal 93 :
• Penyelenggara Jalan wajib menjaga kelancaran
dan keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan
konstruksi jalan.
Pasal 98 :
• Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus
memperhatikan keselamatan pengguna jalan
dengan penempatan perlengkapan jalan secara
jelas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan - Pasal 98.
RENCANA UMUM NASIONAL KESELAMATAN LALU LINTAS
(RUNK LL)
• Amanat pasal 203 Undang Undang No 22
Tahun 2009.
• Wujud pemerintah menjamin keselamatan
lalu lintas.
• RUNK bersifat jangka panjang 2011 – 2035
dan
• Menggunakan pendekatan 5 ( lima ) pilar
keselamatan jalan
RUNK
Tujuan :
Memperkuat koordinasi antar pemangku
kepentingan di bidang keselamatan jalan
INPRES NO 4 TAHUN 2013
• Pendidikan keselamatan yang terarah dan penegakan hukum yang berefek jera.
• Penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan yang memenuhi standar kelaikan
keselamatan.
TARGET
Kemantapan.
• Tahun 2014 jalan nasional 94 %
• Target tahun 2019 jalan nasional 98 %.
Preservasi.
• Tahun 2014 sepanjang 38.569 km
• Target tahun 2019 sepanjang 46.770 km.
Peningkatan Kapasitas.
• Tahun 2014 sepanjang 19.551 km.
• Target tahun 2019 sepanjang 3800 km.
Sesuai bab III Kriteria Perencanaan Teknis Jalan, Bagian kesatu umum,
pasal 44 ayat ( 1),
• Butir a ) Perencanaan teknis awal yang melingkupi :
Pertimbangkan teknik, ekonomi, lingkungan dan keselamatan yang
melatar belakangi konsep perencanaan.
Pasal 129
• Untuk Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A oleh
Seksi Pembangunan dan Pengujian serta Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional tipe B oleh Seksi
Pembangunan dan Preservasi yang mempunyai tugas
pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan.
PERMEN PUPR NO 15 TAHUN 2015
Pasal 369 :
• Dalam melaksanakan tugas, Subdirektorat Lingkungan
dan Keselamatan Jalan menyelenggarakan fungsi c )
yaitu Penyiapan program audit keselamatan jalan dan
investigasi lokasi rawan kecelakaan.
Pasal 421 :
• Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Preservasi Jalan
melalui Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi b ) yaitu Pembinaan
pelaksanaan program audit keselamatan dan
pengaman pemanfaatan jalan.
INSTRUKSI DIRJEN BINA MARGA
No. 02 TAHUN 2012
• Deklarasi PBB Maret tahun 2010 Tentang Decade of Action (DOA) for road
safety 2011-2020, bertujuan mengendalikan dan mengurangi tingkat
fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan secara global.
MERUJUK KETENTUAN :
• Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015
Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian PUPR.
• APBN,
• APBD,
• PINJAMAN LUAR NEGERI
• GRAND.
PELAKSANAAN JALAN BERKESELAMATAN
Audit keselamatan jalan.
• Merujuk Pedoman Audit Keselamatan jalan No Pd T – 17 –
2005 – B, menetapkan ketentuan dan prosedur
pelaksanaan audit keselamatan jalan dari tahap
perencanaan awal hingga beroperasi secara penuh.
Uji kelaikan fungsi jalan umum dilaksanakan tim uji laik fungsi
jalan yang dibentuk penyelenggara, terdiri dari unsur :
➢ penyelenggara jalan,
➢ instansi yang menyelenggarakan urusan di bidang lalu
lintas dan angkutan jalan dan
➢ unsur kepolisian.
Penetapan laik fungsi jalan :
• Dilakukan penyelenggara jalan bersangkutan.
• Berdasarkan rekomendasi dari Tim Uji Laik
Fungsi Jalan.
Hasil uji laik fungsi jalan, penilaian menggunakan acuan dari lampiran Permen PU No 19 tahun
2011.
Komponan komponen uji laik fungsi jalan yaitu :
• A.5. Uji laik fungsi Teknis Penyelenggaraan Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas
• A.6 A. UJi Laik Fungsi Teknis Perlengkapan Jalan Yang Terkait Langsung dengan
Pengguna Jalan ( Tidak terkait dengan Permen 19 tahun 2011 ).
• A 6 B. UJi Laik Fungsi Teknis Perlengkapan Jalan Yang Tidak Terkait Langsung dengan
Pengguna Jalan.
• Pengujian dan Penilaian laik fungsi jalan dilakukan
penilai dengan kualifikasi ahli.
• APBD Kabupaten/Kota.
• Usulan Bupati/Walikota,