Anda di halaman 1dari 12

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN TENGAH


RESOR SUKAMARA

NOTULEN LATPRAOPS
OPERASI KEPOLISIAN “KESELAMATAN TELABANG-2023”

DALAM
RANGKA

CIPTA KONIDIS KAMSELTIBCARLANTAS MENJELANG IDUL FITRI 1444 H TAHUN 2023


DI WILAYAH HUKUM POLRES SUKAMARA

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
mengamanatkan tentang Kamseltibcarlantas, Polri bersama Satke Holder telah menyusun
Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Tahun 2011-2035 sebagai tindak lanjut dari
program Decade Of Action Road Safety 2010-2020 (DoA) atau Dekade Aksi Keselamatan Jalan
yang telah dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan untuk
mengurangi korban meninggal dunia pada Tahun 2020 sebesar 50%, para penyelenggara LLAJ
mampu membangun dan menyelenggarakan sistem terpadu yang tertuang dalam Rencana
Umum Nasional Keselamatan (RUNK) melalui 5 Pilar, yaitu:
1) Manajemen keselamatan jalan;
2) Jalan yang berkeselamatan;
3) Kendaraan yang berkeselamatan;
4) Perilakuu pengguna jalan yang berkeselamatan;
5) Penanganan korban pasca kecelakaan.

b. salah satu Nawa Cita Presiden RI adalah menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif,
keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra Terpadu yang dilandasi
kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim, Dari salah satu Nawa Cita Presiden
RI ini dijabarkan dalam 8 (delapan) program Quick Wins yang menjadi tugas unggulan pada Kepolisian
Negara Republik Indonesia, di mana Korlantas Polri menjabarkan point ke-6 yaitu Polisi sebagai penggerak
revolusimental dan pelopor tertib sosial di ruang publik dan poin ke-8 yaitu mewujudkan pelayanan publik
yang bebas korupsi melalui teknologiinformasi yang transparan;
c. sebagai penjabaran kebijakan pemerintah di atas maka Korlantas Polri telah
merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan fungsi teknis Lantas dalam bentuk
Aksi Keselamatan Lalu Lintas 2023 melalui Bulan Tertib Lalu lintas secara Tematik, secara
konkret dan melaksanakan penegakan pelanggaran hukum lantas melalui Etle Statis dan
Mobile serta blangko teguran.

2. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;


b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Sistem,
Manajemen dan Standar Keberhasilan Operasional Polri;

d. Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/56/I/OPS.1.3./2023 tangal 20 Januari 2023


tentang Rencana Garis Besar Operasi “Keselamatan- 2023”;
e. Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Nomor: Kep/227/VI/2022 tanggal
27 Juni2022 tentang Rencana Kerja Polda Kalteng T.A. 2023;
f. Kirsus Intelijen Polda Kalteng Tahun 2023 tentang Operasi ”KESELAMATAN
TELABANG 2023” di wilayah Hukum Polda Kalteng.
g. Surat perintah kapolres sukamara Nomor : Sprin/ 169 /II/OPS.1.3./2023 tanggal 06 Januari
2023 tentang Personel yang terlibat dalam Ops Keselamatan Telabang-2023;
h. Kirsus Inteljen Sat Intelkam Polres Sukamara tentang Kesiapan Ops Keselamatan
Telabang-2023;
i. Rencana kerja Polres Sukamara Tahun Anggaran 2023.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Memberikan gambaran kepada pimpinan tentang hasil pelaksanaan Pelatihan Pra Operasi
dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas menjelang idul fitri 1444 h tahun 2023 di di
Wilkum Polres Sukamara serta permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi sebagai bahan
masukan bagi Pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan lebih lanjut.

b. Tujuan

Sebagai bahan pertanggung jawaban hasil pelaksanaan Pelatihan Pra Operasi


KESELAMATAN TELABANG 2023 dalam rangka Mengembalikan Kepercayaan dan Simpati
Masyarakat terhadap Polri Khususnya Fungsi Lantas serta mewujudkan Kesadaran dan
Kepatuhan Masyarakat terhadap Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan dalam rangka menciptakan Kamseltibcarlantas di Wilkum Polres
Sukamaratersebut serta memberikan bahan evaluasi kepada Pimpinan dalam mendukung tugas - tugas
selanjutnya.
4. Ruang Lingkup

Pembuatan laporan Ini meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
dilaksanakan selama pelaksanaan Latihan Pra Operasi.

5. Tata Urut

a. PENDAHULUAN
1) Umum
2) Dasar
3) Maksud dan Tujuan
4) Ruang Lingkup
5) Tata Urut
b. PELAKSANAAN
1) Bentuk Kegiatan
2) Sasaran
c. HASIL YANG DICAPAI
a. Hasil Kegiatan
b. Kendala yang Dihadapi
d. PENUTUP
1) Kesimpulan
2) Saran

II. PELAKSANAAN

1. Bentuk Kegiatan

a. membuat dan menyusun Rencana Pelatihan (Renlat);

b. menunjuk Instruktur Latpraops;

c. mengundang para peserta Latpraops;

d. mendekorasi tempat pelaksanaan Latpraops;

e. melaksankan pengarahan tentang rancangan garis besar operasi;

f. melaksanakan bimbingan teknis (bimtek);

g. melaksanakan diskusi terbuka dan sesi tanya jawab.


2. Sasaran

Para Personel Polres Sukamara yang akan dilibatkan dalam penyelenggaraan


Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan “KESELAMATAN TELABANG-2023”.

III. HASIL YANG DICAPAI

1. Hasil Kegiatan Kepolisian

Pada hari Senin tanggal 06 Februari 2023 wib, bertempat di Ruang Kerja Sat Lantas Polres
Sukamara telah dilaksanakan kegiatan Lat Pra Ops Keselamatan Telabang-2023.

Adapun rangkaian kegiatan Latpraops antara lain :

I. Penyampaian Materi Oleh Instruktur I AIPDA MAWADDAH PS. KAURMINTU SAT LANTAS
dengan Materi sebagai berikut:

Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan ”KESELAMATAN TELABANG-2023” adalah bersifat terbuka


dalam bentuk Operasi Harkamtibmas guna mengembalikan kepercayaan dan simpati masyarakat terhadap
Polri khususnya fungsi Lantas serta cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idulfitri 1444 H yang
dilaksanakan dengan mengedepankan fungsi Lalu Lintas Polri dengan didukung fungsi Operasional
Kepolisian lainnya yang dilaksanakan secara profesional, bermoral dan humanis

a. Tujuan Operasi

1. meningkatnya kepercayaan dan simpati masyarakat terhadap Polri khususnya fungsi Lantas;

2. terciptanya Kamseltibcarlantas untuk meminimalisir angka fatalitas korban laka dan


pelangggaran Lalu Lintas menjelang Idulfitri 1444 H;

b. Sasaran Operasi

Segala bentuk Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN) sebelum,
pada saat dan pasca Operasi “Keselamatan Telabang – 2023” yang dapat menghambat dan mengganggu
kegiatan Operasi,

Potensi gangguan:

a) kurangnya kelengkapan berkendara sehingga memicu terjadinya laka lantas;

b) kondisi infrastruktur jalan yang rusak;

c) kondisi sarana prasarana rambu-rambu lalu lintas;

d) kondisi cuaca (musim kemarau/hujan);

e) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tertib berlalu lintas;


Ambang Gangguan:

a) Banyaknya kalangan remaja pada saat berkendara tidak mempunyai surat izin
mengemudi;

b) Meningkatnya jumlah angka pelanggaran lalu lintas;

c) Masih ditemukannya masyarakat yang berkendara Roda 2 Tidak Memakai Helm;

d) Tidak tertibnya masyarakat dalam mentaati rambu lalu lintas;

e) Pengguna kendaraan R2 dan R4 yang melawan arus;

Gangguan Nyata:

a) pelanggaran lalu lintas;

b) kecelakaan lalu lintas;

c) kemacetan lalu lintas;

d) Fatalitas laka dibeberapa obyek titik rawan laka;

e) Masyarakat yang abai dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas

Traget Operasi

Orang

 Pengendara sepeda motor;

 Pengemudi Angkutan Umum;

 Pengemudi angkutan Barang

 Pengemudi kendaraan tidak bermotor;

 Tukang parkir atau pak ogah;

 Pedagang pada bahu jalan/trotoar;

 Pejalan kaki;

 Pemilik Usaha Travel;

 Pemilik angkutan barang;

 Tukang ojek, Pemuda dan pelajar;


Benda

 Surat-surat Kendaraan bermotor (SIM dan STNK);

 Angkutan umum dan barang yang tidak laik jalan;

 Kendaran bermotor yang tidak dilengkapi perlengapan dan kelengkapan kendaraan


bermotor yang standar;

 Kendaraan bermotor yang menggunakan atau memasang lampu isyarat lalu lintas
(rotator/lampu blitz);

 Kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang;

 Penggunaan helm non SNI;

Lokasi/Tempat

 Kawasan keramaian/objek vital;

 kawasan atau penggal jalan tertentu yang rawan pelanggaran, kecelakaan dan
kemacetan lalu lintas;

 pasar saik;

 Pasar Inpres;

 Pelabuhan Tangsi;

 Jalan Poros Tilik Riwut;

 Jalan Cakra adiwijaya;

 Lampu Merah depan Kantor Kecamatan Sukamara;

 Bundaran makam pahlawan.

Cara Bertindak

a. melakukan deteksi dini, penyelidikan dan pemetaan terhadap lokasi atau tempat, pelaku dan
waktu/jam terjadinya pelanggaran serta kemacetan lalu lintas;

b. melakukan pembinaan dan penyuluhan tentang tertib berlalu lintas kepada seluruh elemen
masyarakat berupa kegiatan sosialisasi dan binluh berupa kegiatan pemasangan spanduk,
banner, baliho, penyebaran brosur, leaflet, stiker, ekpose di media cetak/elektronik/media
sosial maupun kampanye keselamatan lalu lintas;

c. melaksanakan edukasi dan penerangan serta membangun kesadaran masyarakat untuk


tertib berlalu lintas;

d. melaksanakan publikasi tertib lalu lintas melalui media massa baik media elektronik, cetak dan
medsos;

e. melakukan patroli dan penjagaan pada lokasi rawan kemacetan, laka dan pelanggaran
lalu lintas;
f. penindakan terhadap para pelanggar lalu lintas menggunakan Etle Statis dan Mobile serta
blangko teguran.

Anggaran Operasi

PROGRAM/ KEGIATAN / OUTPUT / JUMLAH


KOD SUBOUTPUT / HARGA ANGGARA
E KOMPONEN/ SUBKOMP / AKUN / DETIL SATUAN N
1 2 3 4

OPS KESELAMATAN TELABANG-2023

1. DUKOPS/LOGISTIK
Makan Operasi22 ORGx 14 HR Rp. 25.256.000,-
Rp.82.000,-

Uang 22 ORGx 14 HR Rp.40.000,- Rp. 12.320.000,-


Saku
Dana Satuan 22 ORGx 14 HR Rp.19.000,- Rp. 5.852.000,-

Bekal 22 ORGx 14 HR Rp.8.000,- Rp. 2.464.000,-


Kesehatan
TOTA Rp. 45.892.000,-
L

II. Penyampaian Materi Oleh Instruktur II AIPDA RONDI PS. KANIT TURJAGWALI dengan
Materi sebagai berikut:

Pelanggaran Penyimpangan Terhadap Ketentuan Undang-Undang Yang Berlaku Penindakan


Pelanggaran Lalu Lintas

a) Tindakan Hukum Yang Ditujukkan Kepada Pelanggar Peraturan Perundang-Undangan Lalu Lintas Oleh
Petugas Kepolisian Maupun Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Ppns) Dinas Perhubungan Baik
Secara Edukatif Maupun Yuridis.

b) Kesatuan Penyerah Perkara


Adalah Kesatuan Dari Fungsi Lalu Lintas Pada Tingkat Polres Sampai Dengan Tingkat Polda Dan
Mabes Polri (Korps Lantas) Khususnya Detasemen Patroli Jalan Raya (Pjr), Yang Bertugas
Menyerahkan Berkas Perkara Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Tertentu (Tilang) Ke Pengadilan.

c) Unit Penindak
Adalah Unit-Unit Pelaksana Penindakan Dengan Sistem Tilang Dari Fungsi Lalu Lintas Secara
Berjenjang Dari Tingkat Mabes Polri Sampai Polsek, Maupun Unit Patroli Yang Memiliki Tugas
Dan Tanggung Jawab Penertiban Dan Membantu Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan.

d) Petugas Penindak/Penyidik
Adalah Petugas Polri Yang Diberikan Tugas Untuk Melaksanakan Penindakan Terhadap
Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Tertentu Dengan Sistem Tilang.
e) Berkas Surat Tilang
Adalah Blanko Tilang Yang Telah Digunakan Untuk Menindak Pelanggaran Lalu Lintas Jalan
Tertentu.

f) Petugas Keuangan Tilang


Adalah Anggota Satuan Lalu Lintas (Dari Tingkat Polres, Polda Dan Mabes Polri/Korps Lantas)
Yang Bertugas :
a. Mengelola Dana Yang Berkaitan Dengan Dukungan Blanko Tilang Yang Meliputi :

1. Biaya Dukungan Insentif Petugas Penindak.


2. Biaya Dukungan Wakil Pelanggar Yang Menghadiri Sidang.
3. Biaya Dukungan Administrasi.
4. Dukungan-Dukungan Lain Yang Akan Dikeluarkan Kemudian.

b. Mengelola Administrasi Keuangan Tilang Sebagai Pertanggung Jawaban Dana Insentif


Tilang Yang Ditemukan Oleh Para Penindak Di Lapangan.

III. Penyampaian Materi Oleh Instruktur III BRIPKA DIAN WIDODO PS. KANIT KAMSEL
dengan Materi sebagai berikut:

• Masalah Keamanan Lalu Lintas


• Fungsi Dan Peran Lalu Lintas
• Dampak Positif Berlalu Lintas
• Pengendalian Lalu Lintas
• Disiplin Berlalu Lintas
• Kegiatan Menarik / Ektrakulikuler
• Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran\

Aspek hukum
• Mentaati rambu – rambu lalu lintas
• Mentaati marka jalan
• Mentaati isyarat pengatur lalu lintas
• Melengkapi pengamanan diri dalam berlalu lintas

Sosiologi

• Memberi kesempatan penyeberang jalan


• Tidak menyalahgunakan fungsi jalan dan badan jalan

Ekonomi

• Bersifat hemat dalam perjalanan


• Efektifitas perjalanan
IV. Penyampaian Materi Oleh Instruktur IV BRIPKA PUTRA RUDY dengan Materi sebagai berikut:

peraturan kapolri nomor 15 tahun 2013 tentang tatacara penanganan kecelakaan lalu lintas dibuat sebagai
pedoman bagi anggota polri guna tertib administrasi penyidikan serta penanganan kecelakaan lalu lintas
secara profesional, penanganan kecelakaan lalu lintas sebagaimana di sebut dalam peraturan kapolri nomor
15 tahun 2013 merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas polri di bidang lalu lintas
setelah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan yang meliputi kegiatan mendatangi tkp dengan segera,
menolong korban, melakukan tindakan pertama di tkp, mengolah tkp, mengatur kelancaran arus lalu lintas,
mengamankan barang bukti, dan melakukan penyidikan kecelakaan lalu lintas.

Prinsip penanganan kecelakaan lalu lintas:

Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Senantiasa Memegang Prinsip Antara Lain:


Transparan,
yaitu penanganan kecelakaan lalu lintas yang dilakukan secara terbuka agar masyarakat memperoleh informasi
yang benar dan jelas mengenai hal-hal yang terkait dengan kecelakaan lalu lintas; Akuntabel,
yaitu penanganan kecelakaan lalu lintas yang pelaksanaan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan;

Efektif Dan Efisien,


yaitu penanganan kecelakaan lalu lintas yang dilakukan secara cepat, tepat, dan berhasil untuk menyelamatkan
korban, pengamanan tkp, dan pengumpulan alat bukti;

Terpadu,
Yaitu Dalam Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Saling Koordinasi Antara Unsur-unsur Internal Polri Dan
Instansi Terkait.

Olah Tkp Laka Lantas

yang dimaksud dengan olah tkp laka lantas:


olah tkp lakalantas merupakan serangkaian tindakan di tkp untuk mencari dan mengumpulkan keterangan,
petunjuk, barang bukti, identitas tersangka, dan saksi/korban, mencari hubungan antara saksi/korban, tersangka,
dan barang bukti serta untuk memperoleh gambaran penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui situasi kecelakaan lalu lintas (pengamatan umum) dan kondisi yang
terlibat kecelakaan lalu lintas (pengamatan khusus).

 Sasaran pengamatan umum:keadaan jalan berkaitan dengan sempit atau lebarnya jalan, kondisi
tanjakan atau turunan jalan, kondisi tikungan atau simpangan jalan, atau berkait dengan lurus atau tidak
lurus jalan.
 Keadaan lingkungan berkaitan dengan keadaan ramai atau sepinya arus lalu lintas, atau keadaan
bebas atau terhalangnya pandangan pengemudi.
 Keadaan cuaca pada waktu terjadi kecelakaan lalu lintas.
 Kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
 Arah datangnya kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
 Sasaran pengamatan khususdata mengenai identitas dan kondisi pelaku/korban kendaraan
bermotor kondisi jalan beserta sarana prasarananya.
Barang Bukti Yang Dikumpulkan Merupakan Barang Berwujud, Bergerak Atau Tidak Bergerak Yang Dapat
Dijadikan Alat Bukti Dan Fungsinya Untuk Diperlihatkan Kepada Terdakwa Ataupun Saksi Dipersidangan
Guna Mempertebal Keyakinan Hakim Dalam Menentukan Kesalahan Terdakwa. Bukti Tersebut Antara
Lain:

Identitas, Keterangan Dan Kondisi Saksi, Pelaku/Korban Meliputi:


 Identitas Yang Dimiliki Saksi, Pelaku/Korban Meliputi Ktp, Sim, Paspor Dan Kartu Identitas
Lainnya.
 Tingkat Fisiologis Dan Psikologis Pelaku/Korban Sebelum Terjadinya Kecelakaan.
 Tingkat Luka Korban.

Identitas dan kondisi kendaraan bermotor


 Kerusakan Pada Kendaraan.
 Kelengkapan Surat Kendaraan.
 Kondisi Dan Fungsi Lampu Kendaraan Serta Arah Sorot Lampu.
 Keadaan Dan Bunyi Klakson.
 Keadaan Alat Penghapus Kaca.
 Kedudukan Persneling.
 Keadaan Kemudi.
 Penyetelan Kaca Spion.
 Kondisi Rem.
 Kondisi Ban Kendaraan.
 Kedudukan Spidometer/Ukuran Kecepatan Kendaraan;
 Kondisi Suspensi.
 Muatan Kendaraan.

Kondisi Jalan Beserta Sarana Prasarananya Meliputi:


Kelaikan Fungsi Jalan (Hotmix / Pasir Dan Batu/Berlubang/Bergelombang).
 Kelengkapan Rambu Lalu Lintas Yang Ada Di Sekitar Tkp.
 Marka Jalan.
 Alat Pengaman Jalan.
Kondisi Lingkungan Meliputi:
Keadaan Ramai Atau Sepinya Arus Lalu Lintas.
 Keadaan Bebas Atau Terhalangnya Pandangan Pengemudi.
 Keadaan Cuaca.
Bekas-bekas Kejadian Yang Ditemukan Antara Lain:
Bekas Rem Atau Jejak Ban.
 Bekas Benturan.
 Ceceran Darah.
 Pecahan Kaca.
 Alat-alat Kendaraan Yang Terlepas. Lubang
Atau Goresan Di Permukaan Jalan.
Dokumentasi merupakan catatan yang dapat dibuktikan dan dijadikan bukti secara hukum (Tung Palan,1983).
Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi hasil pengamatan dan pengumpulan barang bukti sehingga kelak dapat
menjadi bukti di Pengadilan.

Adapun dokumentasi yang dibutuhkan tersebut adalah:


 Berikan penomoran terhadap barang bukti yang ada di TKP.
 Pemotretan TKP secara keseluruhan dari 4 (empat) penjuru.
 Pemotretan posisi kendaraan yang terlibat Kecelakaan Lalu Lintas dari 4 (empat) penjuru.
 Pemotretan keadaan dan posisi korban sebelum dipindahkan dari TKP.
 Pemotretan kerusakan kendaraan yang terlibat Kecelakaan Lalu Lintas.
 Pemotretan bekas-bekas yang tertinggal di TKP berupa bekas rem, pecahan kaca, tetesan darah, bekas cat
atau dempul mobil, bekas oli, suku cadang yang terlepas atau jatuh.
 Pembuatan gambar atau sketsa TKP.

Menuangkan unsur-unsur di TKP pada gambar atau sketsa yang meliputi:


 lebar jalan, lebar got, dan lebar trotoar;
 bentuk jalan berupa jalan lurus, tanjakan, turunan, tikungan, dan persimpangan;3.posisi korban;
 posisi kendaraan;
 posisi key point;
 posisi titik pokok pengukuran;
 posisi barang bukti; dan
 menentukan bayangan arah datangnya dan tujuan setiap kendaraan yang terlibat.

NB: Pembuatan gambar atau sketsa TKP kecelakaan lalu lintas dituangkan dalam kertas milimeter blok
atau menggunakan software komputer dengan memperhatikan ketepatan skala yang digunakan.
Selanjutnya format pembuatan gambar atau sketsa TKP tercantum dalam lampiran "D".

2. Kendala yang Dihadapi

Adapun kendala yang dihadapi adalah sementara nihil.

V. PENUTUP
1. Kesimpulan

Seluruh peserta Latpraops dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga masing - masing
anggota dapat mengerti peran masing - masing dalam pelaksanaan tugas khususnya dalam pelaksanaan tugas
kedepannya sehingga segala kekurangan yang masih dirasakan tahun ini dapat di perbaiki untuk tahun
depannya.

2. Saran

Efektivitas pelaksanaan Operasi sangat ditentukan oleh komitmen personel di lapangan dan
pemahaman personel dalam mengkonsep sebuah operasi menjadi tercapai dengan tujuan dan sasaran
yang telah ditentukan, pahami mekanisme pelaporan baik tingkat internal maupun polda lengkapi data di
masing-masing satgas hindari penyimpangan dalam setiap kegiatan operasi
Demikian laporan kegiatan Latpraops KESELAMATAN TELABANG-2023 ini disusun, untuk dijadikan
bahan masukan dan pertimbangan pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.

Sukamara, 6 Februari 2023


KEPALA BAGIAN OPERASIONAL
RESOR SUKAMARA

GUNADY RAKHMAN
KOMISARIS POLISI NRP 66050119

Anda mungkin juga menyukai