NOTULEN LATPRAOPS
OPERASI KEPOLISIAN “KESELAMATAN TELABANG-2023”
DALAM
RANGKA
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
mengamanatkan tentang Kamseltibcarlantas, Polri bersama Satke Holder telah menyusun
Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Tahun 2011-2035 sebagai tindak lanjut dari
program Decade Of Action Road Safety 2010-2020 (DoA) atau Dekade Aksi Keselamatan Jalan
yang telah dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan untuk
mengurangi korban meninggal dunia pada Tahun 2020 sebesar 50%, para penyelenggara LLAJ
mampu membangun dan menyelenggarakan sistem terpadu yang tertuang dalam Rencana
Umum Nasional Keselamatan (RUNK) melalui 5 Pilar, yaitu:
1) Manajemen keselamatan jalan;
2) Jalan yang berkeselamatan;
3) Kendaraan yang berkeselamatan;
4) Perilakuu pengguna jalan yang berkeselamatan;
5) Penanganan korban pasca kecelakaan.
b. salah satu Nawa Cita Presiden RI adalah menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif,
keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra Terpadu yang dilandasi
kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim, Dari salah satu Nawa Cita Presiden
RI ini dijabarkan dalam 8 (delapan) program Quick Wins yang menjadi tugas unggulan pada Kepolisian
Negara Republik Indonesia, di mana Korlantas Polri menjabarkan point ke-6 yaitu Polisi sebagai penggerak
revolusimental dan pelopor tertib sosial di ruang publik dan poin ke-8 yaitu mewujudkan pelayanan publik
yang bebas korupsi melalui teknologiinformasi yang transparan;
c. sebagai penjabaran kebijakan pemerintah di atas maka Korlantas Polri telah
merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan fungsi teknis Lantas dalam bentuk
Aksi Keselamatan Lalu Lintas 2023 melalui Bulan Tertib Lalu lintas secara Tematik, secara
konkret dan melaksanakan penegakan pelanggaran hukum lantas melalui Etle Statis dan
Mobile serta blangko teguran.
2. Dasar
a. Maksud
Memberikan gambaran kepada pimpinan tentang hasil pelaksanaan Pelatihan Pra Operasi
dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas menjelang idul fitri 1444 h tahun 2023 di di
Wilkum Polres Sukamara serta permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi sebagai bahan
masukan bagi Pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan lebih lanjut.
b. Tujuan
Pembuatan laporan Ini meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
dilaksanakan selama pelaksanaan Latihan Pra Operasi.
5. Tata Urut
a. PENDAHULUAN
1) Umum
2) Dasar
3) Maksud dan Tujuan
4) Ruang Lingkup
5) Tata Urut
b. PELAKSANAAN
1) Bentuk Kegiatan
2) Sasaran
c. HASIL YANG DICAPAI
a. Hasil Kegiatan
b. Kendala yang Dihadapi
d. PENUTUP
1) Kesimpulan
2) Saran
II. PELAKSANAAN
1. Bentuk Kegiatan
Pada hari Senin tanggal 06 Februari 2023 wib, bertempat di Ruang Kerja Sat Lantas Polres
Sukamara telah dilaksanakan kegiatan Lat Pra Ops Keselamatan Telabang-2023.
I. Penyampaian Materi Oleh Instruktur I AIPDA MAWADDAH PS. KAURMINTU SAT LANTAS
dengan Materi sebagai berikut:
a. Tujuan Operasi
1. meningkatnya kepercayaan dan simpati masyarakat terhadap Polri khususnya fungsi Lantas;
b. Sasaran Operasi
Segala bentuk Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN) sebelum,
pada saat dan pasca Operasi “Keselamatan Telabang – 2023” yang dapat menghambat dan mengganggu
kegiatan Operasi,
Potensi gangguan:
a) Banyaknya kalangan remaja pada saat berkendara tidak mempunyai surat izin
mengemudi;
Gangguan Nyata:
Traget Operasi
Orang
Pejalan kaki;
Kendaraan bermotor yang menggunakan atau memasang lampu isyarat lalu lintas
(rotator/lampu blitz);
Lokasi/Tempat
kawasan atau penggal jalan tertentu yang rawan pelanggaran, kecelakaan dan
kemacetan lalu lintas;
pasar saik;
Pasar Inpres;
Pelabuhan Tangsi;
Cara Bertindak
a. melakukan deteksi dini, penyelidikan dan pemetaan terhadap lokasi atau tempat, pelaku dan
waktu/jam terjadinya pelanggaran serta kemacetan lalu lintas;
b. melakukan pembinaan dan penyuluhan tentang tertib berlalu lintas kepada seluruh elemen
masyarakat berupa kegiatan sosialisasi dan binluh berupa kegiatan pemasangan spanduk,
banner, baliho, penyebaran brosur, leaflet, stiker, ekpose di media cetak/elektronik/media
sosial maupun kampanye keselamatan lalu lintas;
d. melaksanakan publikasi tertib lalu lintas melalui media massa baik media elektronik, cetak dan
medsos;
e. melakukan patroli dan penjagaan pada lokasi rawan kemacetan, laka dan pelanggaran
lalu lintas;
f. penindakan terhadap para pelanggar lalu lintas menggunakan Etle Statis dan Mobile serta
blangko teguran.
Anggaran Operasi
1. DUKOPS/LOGISTIK
Makan Operasi22 ORGx 14 HR Rp. 25.256.000,-
Rp.82.000,-
II. Penyampaian Materi Oleh Instruktur II AIPDA RONDI PS. KANIT TURJAGWALI dengan
Materi sebagai berikut:
a) Tindakan Hukum Yang Ditujukkan Kepada Pelanggar Peraturan Perundang-Undangan Lalu Lintas Oleh
Petugas Kepolisian Maupun Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Ppns) Dinas Perhubungan Baik
Secara Edukatif Maupun Yuridis.
c) Unit Penindak
Adalah Unit-Unit Pelaksana Penindakan Dengan Sistem Tilang Dari Fungsi Lalu Lintas Secara
Berjenjang Dari Tingkat Mabes Polri Sampai Polsek, Maupun Unit Patroli Yang Memiliki Tugas
Dan Tanggung Jawab Penertiban Dan Membantu Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan.
d) Petugas Penindak/Penyidik
Adalah Petugas Polri Yang Diberikan Tugas Untuk Melaksanakan Penindakan Terhadap
Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Tertentu Dengan Sistem Tilang.
e) Berkas Surat Tilang
Adalah Blanko Tilang Yang Telah Digunakan Untuk Menindak Pelanggaran Lalu Lintas Jalan
Tertentu.
III. Penyampaian Materi Oleh Instruktur III BRIPKA DIAN WIDODO PS. KANIT KAMSEL
dengan Materi sebagai berikut:
Aspek hukum
• Mentaati rambu – rambu lalu lintas
• Mentaati marka jalan
• Mentaati isyarat pengatur lalu lintas
• Melengkapi pengamanan diri dalam berlalu lintas
Sosiologi
Ekonomi
peraturan kapolri nomor 15 tahun 2013 tentang tatacara penanganan kecelakaan lalu lintas dibuat sebagai
pedoman bagi anggota polri guna tertib administrasi penyidikan serta penanganan kecelakaan lalu lintas
secara profesional, penanganan kecelakaan lalu lintas sebagaimana di sebut dalam peraturan kapolri nomor
15 tahun 2013 merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas polri di bidang lalu lintas
setelah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan yang meliputi kegiatan mendatangi tkp dengan segera,
menolong korban, melakukan tindakan pertama di tkp, mengolah tkp, mengatur kelancaran arus lalu lintas,
mengamankan barang bukti, dan melakukan penyidikan kecelakaan lalu lintas.
Terpadu,
Yaitu Dalam Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Saling Koordinasi Antara Unsur-unsur Internal Polri Dan
Instansi Terkait.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui situasi kecelakaan lalu lintas (pengamatan umum) dan kondisi yang
terlibat kecelakaan lalu lintas (pengamatan khusus).
Sasaran pengamatan umum:keadaan jalan berkaitan dengan sempit atau lebarnya jalan, kondisi
tanjakan atau turunan jalan, kondisi tikungan atau simpangan jalan, atau berkait dengan lurus atau tidak
lurus jalan.
Keadaan lingkungan berkaitan dengan keadaan ramai atau sepinya arus lalu lintas, atau keadaan
bebas atau terhalangnya pandangan pengemudi.
Keadaan cuaca pada waktu terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
Arah datangnya kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
Sasaran pengamatan khususdata mengenai identitas dan kondisi pelaku/korban kendaraan
bermotor kondisi jalan beserta sarana prasarananya.
Barang Bukti Yang Dikumpulkan Merupakan Barang Berwujud, Bergerak Atau Tidak Bergerak Yang Dapat
Dijadikan Alat Bukti Dan Fungsinya Untuk Diperlihatkan Kepada Terdakwa Ataupun Saksi Dipersidangan
Guna Mempertebal Keyakinan Hakim Dalam Menentukan Kesalahan Terdakwa. Bukti Tersebut Antara
Lain:
NB: Pembuatan gambar atau sketsa TKP kecelakaan lalu lintas dituangkan dalam kertas milimeter blok
atau menggunakan software komputer dengan memperhatikan ketepatan skala yang digunakan.
Selanjutnya format pembuatan gambar atau sketsa TKP tercantum dalam lampiran "D".
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
Seluruh peserta Latpraops dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga masing - masing
anggota dapat mengerti peran masing - masing dalam pelaksanaan tugas khususnya dalam pelaksanaan tugas
kedepannya sehingga segala kekurangan yang masih dirasakan tahun ini dapat di perbaiki untuk tahun
depannya.
2. Saran
Efektivitas pelaksanaan Operasi sangat ditentukan oleh komitmen personel di lapangan dan
pemahaman personel dalam mengkonsep sebuah operasi menjadi tercapai dengan tujuan dan sasaran
yang telah ditentukan, pahami mekanisme pelaporan baik tingkat internal maupun polda lengkapi data di
masing-masing satgas hindari penyimpangan dalam setiap kegiatan operasi
Demikian laporan kegiatan Latpraops KESELAMATAN TELABANG-2023 ini disusun, untuk dijadikan
bahan masukan dan pertimbangan pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.
GUNADY RAKHMAN
KOMISARIS POLISI NRP 66050119