Anda di halaman 1dari 12

KEPOLISIAN NEGARA REPULIK INDONESIA

DAERAH RIAU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PATROLI PENGAMANAN TERPADU DALAM RANGKA
OMB LANCANG KUNING TAHUN 2023 – 2024
DIT LANTAS POLDA RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU

Menimbang : a. Sebagaimana amanat Undang Undang, bahwa melaksanakan


tugas Patroli Pengamanan Terpadu dalam rangka OMB 2023 –
2024 Dit Lantas Polda Riau sebagaimana upaya
Preventif/pencegahan gangguan keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran berlalu lintas di jalan adalah suatu
kewajiban bagi setiap anggota Kepolisian Lalu Lintas.

b. Tugas Patroli adalah merupakan tugas penegakan hukum


yang bersifat Preventif juga merupakan tugas melindungi,
melayani dan mengayomi masyarakat di jalan, dimana dalam
pelaksanaannya harus dilakukan dengan profesional.

c. Berdasarkan pemikiran tersebut maka dipandang perlu


membuat Standar Operasional Kepolisian (SOP) Patroli
Pengamanan Terpadu dalam rangka OMB 2023 – 2024 oleh
Dit Lantas Polda Riau dan sebagai panduan bagi anggota
dilapangan.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian


Negara Republik Indonesia;

2. Undang – undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas


dan Angkutan Jalan.

3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesa Nomor


8 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019
tentang Sistem, Manajemen dan Standar Keberhasilan
Operasional Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4. Surat Telegram Kapolda Riau Nomor :


STR/325/VIII/OPS.1.1.1/2023 tanggal 27 Agustus 2023 tentang
Rencana Garis Besar Operasi Mantap Brata Lancang Kuning
2023-2024 dalam rangka Pengamanan Pemilu Tahun 2024.

/Menetapkan...........
2

5. Perkiraan Keadaan Intelijen Khusus Nomor:


R/Kirsus-36/IX/2023/Ditintelkam tanggal 4 September 2023
tentang Pengamanan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden
Tahun 2024 di Wilayah Hukum Polda Riau.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU TENTANG


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PATROLI
PENGAMANAN TERPADU DALAM RANGKA OMB 2023 - 2024
DI DIT LANTAS POLDA RIAU;

1. Standar Operasional Prosedur pada Direktorat Lalu Lintas


Keamanan Polda Riau meliputi standard prosedur / proses
patroli pengamanan terpadu dalam rangka OMB 2023 – 2024
lalu lintas dilapangan

2. Standar Operasional Prosedur Patroli pengamanan terpadu


dalam rangka OMB 2023 – 2024 pada Direktorat Lalu Lintas
Polda Riau sebagaimana dalam lampiran Keputusan ini
wajib dilaksanakan oleh penyelenggara / pelaksana dan
sebagai cuan dalam penelitian Kinerja oleh Pimpinan
Penyelenggara.

3. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari ada kekeliruan dalam penetapannya
akan diadakan perbaikan dan penyempurnaan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : Oktober 2023

a.n. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU


KAROOPS
SELAKU
KARENDALOPSDA

R. KASERO MANGGOLO, S.H., M.H., M.Si.


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69080650
3

BAB I

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PATROLI PENGAMANAN TERPADU DALAM RANGKA
OMB LANCANG KUNING TAHUN 2023 - 2024
DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA RIAU

I. PENDAHULUAN

1. UMUM :

a. dalam rangka menciptakan situasi keamanan yang tertib dan aman


diperlukan suatu kegiatan lalu lintas yang dapat menciptakan suatu
kondisi dalam waktu tertentu pada sasaran masyarakat tertentu
sesuai dengan keinginan pimpinan Polri yang dapat
menguntungkan Institusi Polri dalam mencapai tujuannya;

b. patroli lalu lintas pada prinsipnya dilakukan dalam bentuk operasi


lalu lintas bersifat tertutup yang dilaksanakan dengan terencana dan
terarah untuk mencapai tujuan sesuai atas dasar perintah /
kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan dengan pertimbangan
yang matang dalam meminimalisir bahaya dan resiko serendah
mungkin;

2. Dasar

a. Undang – Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

b. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan.

c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8


Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Sistem,
Manajemen dan Standar Keberhasilan Operasional Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

/3.Maksud……
4
3. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud.

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat sebagai panduan


personil Polantas dilapangan dalam pelaksanaan tugas Patroli
Pengamanan Terpadu dalam rangka OMB 2023 – 2024 pada lalu
lintas dipeningkatan perlindungan dan pelayanan kepada
masyarakat.

b. Tujuan.

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat adalah untuk


keseragaman tindak dilapangan dalam pelaksanaan tugas Patroli
Pengamanan Terpadu dalam rangka OMB 2023 – 2024 pada Dit
Lantas Polda Riau.

4. Ruang Lingkup.

Tentang tata cara melaksanakan tugas Pengaturan dengan 12 gerakan,


penjagaan Pos tetap dan sementara, pengawalan VVIP, VIP, Biasa,
Patroli Lalu Lintas serta implementasi di lapangan.

5. Tata Urut.

I. PENDAHULUNAN
II. TUJUAN DAN SASARAN
III. SISTEM / METODA
IV. MANAJEMEN PELAKSANAAN
V. PENUTUP

II. TUJUAN DAN SASARAN PATROLI

1. Tujuan Patroli Lalu Lintas

Patroli Pengamanan Terpadu dalam rangka OMB 2023 – 2024 pada sat lalu
lintas adalah suatu kegiatan perondaan yang dilakukan pada ruas jalan
tertentu dengan tujuan untuk melakukan pengawasan terhadap arus lalu lintas
dan aktifitas masyarakat pemakai jalan guna menumbuhkan dampak
penangkalan (deterence effect) bagi pemakai jalan, menemukan/menindak
pelanggar lalu lintas serta memberikan perlindungan dan pelayanan bagi
masyarakat yang membutuhkan.

2. Sasaran Patroli Lalu Lintas

Sasaran dari patroli pengamanan terpadu dalam rangka OMB 2023 – 2024 ini
adalah kejahatan di jalan raya serta pengaturan arus lalu lintas,” ungkapnya.
Selama patroli, anggota kepolisian memantau situasi di sekitar jalan raya
untuk mengantisipasi aksi kejahatan
5
/Yang……
6

Yang menjadi sasaran kegiatan Patroli Lalu Lintas adalah :

- Wilayah Kepulauan dan Daerah dengan Infrastruktur maupun sarana


terbatas serta wil/daerah rawan bencana alam.
- Tempat/kantor penyelenggara pemilu di TK Provinsi dan kediaman calon
(Legislatif).
- Kantor/sekretariat parpoll dan posko pemenangan.
- Lokasi TPS
- Tempat penyimpanan logistik pemilu.
- Berkumpulnya orang pada lokasi/tempat rapat – rapat Tim sukses
maupun di gedung tempat debat terbuka.
- Pusat perbelanjaan, perbankan ATM, Fasum (Bandara, terminal dan
Pelabuhan).
- Obvitnas dan regional
- Isu sara
- Warga tidak terdaftar dalam DPT pemilu.

III. SISTEM / METODA PATROLI LALU LINTAS

1. BENTUK PATROLI LALU LINTAS

a. PATROLI SEPEDA MOTOR

Patroli lalu lintas yang dilakukan petugas Polantas dengan


menggunakan kendaraan bermotor sepeda motor, wilayah
patrolinya adalah jalur – jalur jalan kota/jalan provinsi terutama
untuk jalur-jalur jalan yang arus lalu lintasnya padat, rawan terjadi
kecelakaan lalu lintas rawan terjadi pelanggaran lalu lintas serta
rawan terjadi gangguan kamtibmas.

b. PATROLI MOBIL

Patroli lalu lintas dengan menggunakan kendaraan mobil wilayah


patrolinya adalah jalur – jalur jalan protokol didalam kota, jalur –
jalur jalan antar daerah, jalur jalan raya jalan tol/non tol dan jalan
yang arus lalu lintasnya padat, rawan terjadi kecelakaan lalu lintas,
rawan pelanggaran lalu lintas serta rawan terjadi gangguan
kamtibmas.

2. JENIS PATROLI LALU LINTAS


a. Patroli Dalam Kota
Patroli Lalu Lintas yang dilaksanakan disekitar jalur – jalur jalan dalam
kota.
7

b. Patroli Antar Kota

Patroli lalu lintas yang dilaksanakan disekitar luar kota ataupun jalur
– jalur jalan antar kota tetapi masih dalam satu Polda.

c. Patroli Antar Daerah

Patroli lalu lintas yang dilaksanakan pada jalur – jalur jalan yang
melintasi 2 (dua) wilayah Polda dan bisa dilakukan lebih dari 1 (satu)
hari.

d. Patroli Jalan Tol

Patroli lalu lintas yang dilaksanak pada jalur – jalur Tol baik dalam
kota dan antar daerah / jalan berbayar.

e. Patroli Jalan Non Tol

Patroli lalu lintas yang dilaksanakan pada jalur – jalur Non Tol
didalam kota Jalan tidak berbayar.

3. SIFAT PATROLI LALU LINTAS


a. Patroli Mandiri
b. Patroli Terpadu/Gabungan
c. Patroli Rutin
d. Patroli Selektif

4. SASARAN PATROLI LALU LINTAS

a. Ruas jln / lokasi rawan kemacetan lalu lintas


b. Ruan jln / yg sering rawan pelanggaran lalu lintas
c. Ruas jln / lokasi rawan kecelakaan lalu lintas
d. Ruas jln / lokasi rawan kriminalitas
e. Kantor KPU, KPUD, Bawaslu, Bawasda, Partai Politik
f. Kantor PPK, PPS, KPPS
g. Lokasi TPS
h. Mako / asrama Polri
i. Tempat pencetakan Surat Suara dan penyimpanan logistik Pemilu
j. Lokasi kampanye
k. Tempat untuk rekapitulasi, penghitungan suara, siding/rapat pleno
dan penetapan hasil pemilu.
l. Tempat dan gedung yang digunakan untuk pelantikan/sumpah janji
DPRD Provinsi Riau.
m. Tempat/daerah rawan bencana alam (Banjir, longsor, gempa bumi,
eruspi dll).
8

IV. TEKNIK PELAKSANAAN PATROLI LALU LINTAS

1. PATROLI ESTAFET

Patroli Lalu lintas yang dilaksanakan secara saling mengisi / mendorong /


bergantian petugas unit Patroli lalu lintas belum bisa berpindah jalur sebelum
petugas/unit patroli lalu lintas yang lain datang.

2. PATROLI BLOK ZONE

Patroli lalu lintas yang dilakukan pada satu daerah tertentu dan dipertanggung
jawabkan sepenuhnya kepada petugas/unit Patroli lalu lintas yang ditunjuk.

3. PATROLI GARIS/STRIP

Patroli lalu lintas yang dilakukan secara terus menerus pada satu jalur jalan
dan kembali ke kesatuannya tidak melalui jalur jalan yang sama.

4. PATROLI STASIONER

Patroli yang pelaksanaanya berhenti disuatu tempat kurang lebih 10 s/d 15


menit bergeser atau berpindah – pindah dari suatu tempat lainnya secara
terpadu dan terkendali sesuai dengan rencana dan jadwal patroli.

5. PERLENGKAPAN PERORANGAN DAN KESATUAN PETUGAS PATROLI

A PERALATAN PATROLI DENGAN JALAN KAKI

a) Pelengkapan Satuan
Alat komunikasi (Handy Talkie dan Hand Phone) ; 1 Unit
b) Perlengkapan Perorangan
(1) Pakaian PDL 1 Sabhara (berikut atribut kesatuan dan tali
peliut beserta peluit)
(2) Tongkat Polri
(3) Borgol
(4) Jas hujan
(5) Senter
(6) Rompi anti peluru
c) Persenjataan
(1) Senjata merica/cabe (Peppergun)
(2) Senjata listrik
(3) Senjata api genggam/senjata api laras panjang
d) Personel
(1) Ketua Tim : 1 Orang
(2) Anggota : 1 Orang
9

B PERALATAN PATROLI DENGAN MENGGUNAKAN SEPEDA

a) Perlengkapan Satuan
(1) Sepeda (sesuai dengan spesifikasi teknis) : 2 Unit
(2) Helm sepeda patroli : 2 Unit
(3) Alat komunikasi (Handy Talkie/Hand Phone): 1 Unit
(4) P3K (sesuai spesifikasi teknis) : 1 Unit

b) Perlengkapan Perorangan
(1) Pakaian PDL 1 Sabhara
(2) Tongkat Polri
(3) Borgol
(4) Jas hujan
(5) Senter
(6) Rompi anti pelur
(7) Rompi suspender reflector

c) Persenjataan
(1) Senjata merica/cabe (Peppergun)
(2) Senjata listrik
(3) Senjata api genggam atau senjata api laras panjang

d) Personel
(1) Ketua Tim : 1 Orang
(2) Anggota : 1 Orang

C PERALATAN PATROLI DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN


BERMOTOR R2

a) Perlengkapan Satuan
(1) Kendaraan Sepeda Motor R2 Patroli : 1 Unit
(2) Warning Light : 1 Unit
(3) Helm Patroli : 2 Unit
(4) Alat komunikasi (Handy Talkie, Public Addres dan Hand
Phone) : 1 Unit.
(5) P3K (sesuai spesifikasi teknis) : 1 Unit

b) Perlengkapan Perorangan
(1) Pakaian PDL 1 Sabhara / PDL Patroli Motor
(2) Tongkat Polri
(3) Borgol
(4) Jas hujan
(5) Senter
(6) Rompi anti peluru
(7) Rompi Suspender Reflector
10

c) Persenjataan
(1) Senjata merica/cabe (Peppergun)
(2) Senjata listrik
(3) Senjata api genggam atau senjata api laras panjang

d) Personel
(1) Anggota merangkap Ketua Tim : 1 orang
(2) Pengemudi : 1 orang
(3) Apabila tidak berboncengan dan/atau melaksanakan patroli
berdua dengan 2 kendaraan bermotor R2 patroli, agar ditunjuk
salah satu sebagai Ketua Tim.

D PERALATAN PATROLI DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN


BERMOTOR R4

a) Perlengkapan satuan
(1) Kendaraan bermotor R4 Patroli : 1 orang
(2) Warning Light : 1 orang
(3) Alat komunikasi (Rig, Handy Talkie, Antena dan Central Radio,
Power Suply dan Hand Phone ) : 1 orang
(4) Sabhara Kit/Quick Respons Set : 1 orang
(5) Geographic Position System (GPS) : 1 orang

b) Perlengkapan perorangan
(1) Pakaian PDL 1 Sabhara
(2) Tongkat Polri
(3) Borgol
(4) Jas hujan
(5) Senter
(6) Rompi anti pelur
(7) Rompi suspender reflector

c) Persenjataan
(1) Senjata merica/cabe (Peppergun)
(2) Senjata listrik
(3) Senjata api genggam atau senjata api laras panjang

d) Personel
(1) Pengemudi : 1 orang
(2) Ketua Tim : 1 orang
11

6. PENENTUAN DAERAH / ROUTE PATROLI

a. Berdasarkan analisa karakteristik hakekat ancaman bidang lalu lintas


khususnya ruas jalan yang potensial rawan kecelakaan lalu lintas,
pelanggaran lalu lintas dan kemacetan lalu lintas.

b. Berdasarkan Beat yang telah ditetapkan oleh masing-masing Kepala


Satuan Wilayah

c. Tempat pelaksanaan Pos pengawasan (stationer) pada lokasi yang


mempunyai nilai strategis (mudah melakukan gerakan,
pandangan/pengawasan bebas serta mudah diketahui oleh pemakai
jalan).

7. WAKTU PATROLI

Waktu patroli dilaksanakan berdasar jam padat arus lalu lintas sesuai dengan
anatomi karakteristik kerawanan bidang lalu lintas seperti jam masuk/pulang
sekolah/kantor, jam padat arus pemberangkatan bis antar propinsi dll.

8. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Setiap unit patroli roda empat harus diawaki minimal 2 orang dan maksimal 4
orang dengan tugas sebagai berikut:
1) Satu orang sebagai pengemudi / pilot
2) Satu orang sebagai pembantu pengemudi / copilot
3) satu orang sebagai Ka unit dan seorang sebagai anggota.

9. AKTIVITAS KEGIATAN

1) Mengemudikan kendaraan dibawah rata-rata kecepatan yang


diizinkan berdasarkan rambu-rambu yang telah ditetapkan
2) Memantau dan mengawasi arus lalu lintas termasuk aktifitas pemakai
jalan.
3) Apabila menemukan pelanggaran segera mengambil tindakan sesuai
prosedur.
4) Selalu koordinasi dengan satuan induk maupun satuan kewilayahan
5) Melakukan tindakan pertama di TKP bilamana menemukan
adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas dan atau pidana pada
tahap awal.
6) Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat yang
membutuhkan.
7) Apabila menemukan peristiwa yang menonjol (kerusuhan massa,
demonstrasi, kecelakaan lalu lintas menonjol dll) dapat meminta
bantuan secara langsung kepada kesatuan wilayah yang terdekat.
8) Membuat laporan hasil patroli
12

10. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

a. Kondisi kesehatan dari petugas patroli harus dalam keadaan optimal/baik.


b. Kondisi kendaraan sebelum patroli harus dicek secara optimal/dengan
baik mengenai listrik, air, bahan bakar, oli dan suara serta lampu-lampu.
c. Menguasasi ruas jalan dengan kedalaman (radius) 100 meter dari jalan.
d. Pelaksanaan APP sebelum patroli wajib dilakukan oleh Kepala Direktorat
Lalu Lintas/ pimpinan.
e. Penyampaian informasi perkembangan pelaksanaan patroli secara rutin kepada
satuan induk maupun satuan kewilayahan.

V. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Patroli Pengamanan Terpadu


dalam OMB 2023 – 2024 Dit Lantas Polda Riau ini dibuat untuk menjadi pedoman
bagi pelaksanan tugas Personil Polantas dilapangan.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : Oktober 2023

a.n. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU


KAROOPS
SELAKU
KARENDALOPSDA

R. KASERO MANGGOLO, S.H., M.H., M.Si.


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69080650

Anda mungkin juga menyukai