Anda di halaman 1dari 125

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

MODUL
PELATIHAN PENGOPERASIAN
INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS)
PELAPORAN DATA LAKA LANTAS SECARA ONLINE
BAGI BINTARA POLRI
FUNGSI TEKNIS LANTAS

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


NOMOR : KEP/ 140 /III/2019 TANGGAL 4 MARET 2019
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera bagi kita semua.

D
engan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya modul
Pelatihan Integrated Road Safety Management System
(IRSMS) data Laka Lantas online bagi Bintara Polri Fungsi
Teknis Lantas dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
KOMJEN POL Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si
KALEMDIKLAT POLRI
ditentukan.

Polisi Lalu Lintas Negara Republik Indonesia sebagai alat negara, memiliki tugas
untuk mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran
lalu lintas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas
korban laka lantas serta membangun budaya tertib lalu lintas dan meningkatkan
pelayanan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.

Masalah kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan merupakan problem krusial yang
tidak mudah diatasi, dimana seluruh negara di dunia memiliki problem yang hampir
sama. Di Indonesia korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dan
angkutan jalan rata-rata per tahun sudah mencapai 30.000 korban meninggal dunia
dan luka-luka 140.000 korban jiwa. Ini berarti setiap hari rata-rata 85 orang
meninggal dunia dan yang mengalami luka-luka sebanyak 383 jiwa, dimana 63 %
merupakan usia produktif.

Untuk.....
Untuk mengatasi problematika kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan dengan
suatu kebijakan yang efektif hanya dapat dilakukan dengan merentang-urai data dari
berbagai aspek yang terdapat didalamnya, konsekuensinya, data yang diperoleh
harus dapat dan layak dipergunakan sebagai instrumen analisa dan evaluasi untuk
merumuskan kebijakan dan tindakan yang tepat dan kolaboratif antar fungsi baik
di internal Polri maupun eksternal.

Sistem dan metode pendataan ini sangat penting dan mendasar, dikarenakan untuk
mengetahui angka kecelakaan serta penyebab kecelakaan lalu lintas dan angkutan
jalan, yang dilakukan melalui pendataan Laporan Polisi Laka Lantas pada satuan
kewilayahan. Sehingga data korban akibat Laka Lantas dan angkutan jalan dapat
dijadikan sebagai rujukan dalam merancang kebijakan untuk meningkatkan
Kamseltibcarlantas. Menindak lanjuti komitmen dalam melaksanakan pendataan
Laka Lantas dan angkutan jalan, maka Korlantas Polri telah melaksanakan
pendataan Laka Lantas secara online melalui aplikasi Integrated Road Safety
Management System (IRSMS). Sehingga para Bintara Polri khususnya yang
bertugas di bidang Laka Lantas fungsi teknis Lantas harus memiliki kompetensi
aplikasi IRSMS. Untuk itu diperlukan peningkatan kemampuan anggota Laka Lantas
yang dilakukan melalui pelatihan.

Sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut, Lemdiklat Polri selaku unsur


pelaksana menyiapkan materi berupa kurikulum dan modul. Dalam penyusunan
modul ini melibatkan narasumber, Pembina Fungsi Teknis Lantas dan Pusdik Lantas
Lemdiklat Polri.

Saya.....

ii
Saya selaku Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri menyampaikan
apresiasi dan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada narasumber dan tim
kelompok kerja yang telah menyelesaikan modul pelatihan ini, semoga bermanfaat
bagi anggota Polri dengan harapan memiliki kompetensi dan selanjutnya kepada
pengguna/praktisi diharapkan dapat memberikan saran serta kritik yang membangun
untuk perbaikan modul pelatihan ini.

Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
c
Jakarta, Maret 2019

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si


KOMISARIS JENDERAL POLISI

Paraf :

1. Konseptor/Kabag Kurhanjarlat : …….


2. Kaurtu Rokurlum : …….
3. Karo Kurikulum : ........
4. Kataud : ........
5. Wakalemdiklat Polri : ........

iii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


Nomor: Kep/ 140 /III/2019
tentang
MODUL
PELATIHAN PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT
SYSTEM ( IRSMS ) PELAPORAN DATA LAKA LANTAS SECARA ONLINE
BAGI BINTARA POLRI
FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelatihan pengoperasian
integrated road safety management system (IRSMS) pelaporan
data laka lantas secara online bagi Bintara Polri maka perlu
ditetapkan keputusan untuk dijadikan dasar dan pedoman
pelaksanaan pelatihan fungsi.
Mengingat : 1. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelatihan
Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan
Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


Nomor: Kep/1974/XII/2018 tanggal 21 Desember 2018
tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A. 2019;

4. Surat Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan


Pelatihan Polri No. Pol. : Skep/461/XII/2007 tanggal
13 Desember 2007 tentang Standar Komponen Kurikulum
Pelatihan Polri;

5. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan


Polri Nomor: Kep/122/II/2019 tanggal 18 Februari 2019
tentang Kurikulum Pelatihan Pengoperasian Integrated
Road Safety Management System (IRSMS) Pelaporan
Data Laka Lantas Secara Online bagi Bintara Polri bagi
Bintara Polri.
Memperhatikan: hasil survei/penelitian program pelatihan Polri di kewilayahan pada
tahun 2018, saran serta masukan para pembina Fungsi Teknis
Operasional maupun Pembinaan dan para pelaksana pelatihan
Polri.
MEMUTUSKAN.....
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ 140 /III/2019
TANGGAL : 4 MARET 2019

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


POLRI TENTANG MODUL PELATIHAN PENGOPERASIAN
INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS)
PELAPORAN DATA LAKA LANTAS SECARA ONLINE BAGI
BINTARA POLRI

1. mengesahkan modul pelatihan pengoperasian integrated road


safety management system (IRSMS) pelaporan data laka
lantas secara online bagi Bintara Polri sebagaimana tersebut
dalam lampiran keputusan ini;

2. hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan


modul pelatihan pengoperasian integrated road safety
management system (IRSMS) pelaporan data laka lantas
secara online bagi Bintara Polri yang belum diatur dalam
modul pelatihan fungsi ini akan diatur kemudian, dan sebelum
ada ketentuan baru maka ketentuan yang sudah ada selama
ini serta tidak bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan
tetap berlaku;

3. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Jakarta


pada tanggal: 4 Maret 2019
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kepada Yth.: Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI
Para Ka SPN Polda
Paraf :
Tembusan : 1. Konseptor/Kabag Kurhanjarlat : ..........
2. Kaurtu Rokurikulum : ..........
1. Kapolri.
2. Wakapolri. 3. Karo Kurikulum :............
3. Irwasum Polri.
4. Kakorlantas Polri. 4. Kataud Lemdiklat Polri : ..........
5. Para Kapolda.
5. Waka Lemdiklat Polri : ..........
6. Kapusdik Lantas Lemdiklat Polri.
IDENTITAS BUKU

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY


MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS)
PELAPORAN DATA LAKA LANTAS SECARA ONLINE
BAGI BINTARA POLRI FUNGSI TEKNIS LANTAS

Penyusun :

Tim Pokja Lemdiklat Polri T.A. 2019

Editor:

1. KOMBES POL Drs. Syamsudin Lubis, S.H.


2. AKBP Samsidar Lubis
3. AKBP Drs. Muhar Lamadi, M.M.
4. KOMPOL Luthfi, SIK.
5. Penata Hafni Ratna Indah, S.Pd.

Hanjar Pelatihan Polri


Pelatihan Pengoperasian Integrated Road Safety Management System (IRSMS)
Pelaporan Data Laka Lantas Secara Online

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Bahan Ajar Pelatihan


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2019

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................. i

Sambutan Kalemdiklat Polri .............................................................................. ii

Keputusan Kalemdiklat Polri .............................................................................. iv

Identitas Buku .................................................................................................... vi

Daftar Isi ............................................................................................................ vii

MODUL 01 APLIKASI INTEGRATED ROAD SAFETY


MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) ...................................

Pengantar ........................................................................... 1

Standar Kompetensi ............................................................ 1

Kompetensi Dasar ............................................................ 1

Materi Pelajaran ................................................................ 1

Metode Pembelajaran ....................................................... 2

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................ 2

Kegiatan Pembelajaran ..................................................... 3

Tagihan/Tugas ................................................................... 4

Lembar Kegiatan ............................................................... 4

Bahan Bacaan ....................................................................

1. Pengertian-pengertian yang terkait dengan IRSMS ... 5

2. Maksud dan tujuan IRSMS ......................................... 7

3. Petugas Operasional IRSMS ..................................... 8

4. Langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS ...... 9

Rangkuman ........................................................................ 11

Latihan ............................................................................... 12

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) vii


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL 02 PENGOPERASIAN APLIKASI IRSMS DALAM


PENDATAAN DAN PELAPORAN LAKA LANTAS ..........

Pengantar ........................................................................... 13

Standar Kompetensi ............................................................ 13

Kompetensi Dasar ............................................................ 13

Materi Pelajaran ................................................................ 14

Metoda Pembelajaran ....................................................... 14

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................ 15

Kegiatan Pembelajaran ..................................................... 15

Tagihan/Tugas ................................................................... 17

Lembar Kegiatan ............................................................... 18

Bahan Bacaan ....................................................................

1. Pengumpulan dan input data yang dibutuhkan 20


untuk pengoperasian IRSMS ....................................

2. Cara pengumpulan dan input data yang dibutuhkan 23


untuk pengoperasian IRSMS ...................................

3. Penyajian dan Pelaporan Informasi Laka Lantas 75


Dengan Aplikasi IRSMS ...........................................

4. Formulir Pencatatan Data Kecelakaan .................. 108

Rangkuman ........................................................................ 115

Latihan ............................................................................... 116

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) viii


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KONSEP APLIKASI INTEGRATED ROAD


MODUL SAFETY MANAGEMENT SYTEM (IRSMS)
01
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas materi tentang konsep Aplikasi IRSMS yang


meliputi pengertian-pengertian terkait IRSMS, maksud dan tujuan
penggunaan, petugas operasional IRSMS, dan langkah-langkah
pengoperasian aplikasi IRSMS.

Tujuan diberikan materi pelatihan, agar peserta pelatihan memahami


konsep aplikasi IRSMS.

Kompetensi Dasar

Memahami konsep aplikasi IRSMS

Indikator hasil belajar :


1. menjelaskan pengertian-pengertian terkait dengan IRSMS;
2. menjelaskan maksud dan tujuan IRSMS;
3. menjelaskan petugas operasional IRSMS;
4. menjelaskan langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS.

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan:
Konsep aplikasi IRSMS

Sub Pokok Bahasan:


1. Pengertian-pengertian terkait dengan IRSMS;
2. Maksud dan tujuan penggunaan IRSMS;

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 1


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Petugas operasional IRSMS;


4. Langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS.

Metoda Pembelajaran

1. Metoda ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang konsep
aplikasi IRSMS.

2. Metoda Brain Storming.


Metoda ini digunakan untuk menggali pengetahuan/pengalaman
peserta pelatihan terkait dengan aplikasi IRSMS.

3. Metoda tanya jawab.


Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
belum diahami.

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/media:
a. infocus;
b. laptop;
c. flipchart;
d. sound system;
e. jaringan internet.

2. Bahan
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.

3. Sumber Belajar:
a. UU No. 08 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana;
b. UU No. 02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
c. UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
d. Perkap No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penanganan
Kecelakaan Lalu Lintas;
e. Modul Dikbangspes Laka Lantas.
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 2
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal: 15 menit

a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta


pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan suasana kelas
(menyanyi, mencari kawan, dan berhitung seven up);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar.

2. Tahap inti : 240 menit.


Tahap inti 1 : 75 menit
a. Pelatih/instruktur menunjuk perwakilan peserta untuk
mengeksplore pengetahuan/pengalaman peserta pelatihan
terkait dengan Konsep aplikasi Integrated Road Safety
Management Sytem (IRSMS);
b. Pelatih/instruktur menyampaikan materi Konsep aplikasi
IRSMS;
c. Peserta bersama pelatih/instruktur secara intensif melakukan
tanya jawab untuk mengeksplorasi pengetahuan peserta
terkait materi yang dibahas.

d. Pelatih/instruktur menyimpulkan materi terkait dengan Konsep


aplikasi IRSMS.

3. Tahap akhir : 15 menit


a. Penguatan materi.
Pelatih memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pelatih mengecek penguasaan materi pelatihan dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pelatih menggali manfaat yang bisa diambil dari pembelajaran
yang disampaikan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 3


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan / Tugas

-------------------------------------------------------------------------------------------

Lembar Kegiatan

-----------------------------------------------------------------------------------------

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 4


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

KONSEP APLIKASI INTEGRATED ROAD SAFETY


MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS)

1. Pengertian-pengertian yang terkait dengan IRSMS

a. Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang


tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
benda.
b. Tempat Kejadian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas
yang selanjutnya disebut TKP adalah tempat dimana suatu
kecelakaan lalu lintas terjadi atau tempat-tempat lain
dimana tersangka dan/atau korban dan/atau saksi dan/atau
barang bukti yang berhubungan dengan kecelakaan lalu
lintas tersebut dapat ditemukan.
c. Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas adalah serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas Polri di bidang
lalu lintas setelah terjadi Kecelakaan Lalu Lintas di jalan
yang meliputi kegiatan mendatangi TKP dengan segera,
menolong korban, melakukan tindakan pertama di TKP,
mengolah TKP, mengatur kelancaran arus lalu lintas,
mengamankan barang bukti, dan melakukan penyidikan
Kecelakaan Lalu Lintas.
d. Kegiatan Mendatangi TKP Kecelakaan Lalu Lintas
yang selanjutnya disebut Mendatangi TKP adalah
tindakan oleh petugas Polri di bidang lalu lintas untuk
segera berada di lokasi Kecelakaan Lalu Lintas guna
melakukan tindakan kepolisian yang diperlukan di TKP
dengan mempersiapkan kendaraan dan peralatan sesuai
yang ditentukan.
e. Pemberian Pertolongan Pertama Kecelakaan Lalu Lintas
yang selanjutnya disebut Pemberian Pertolongan Pertama
adalah tindakan yang dilakukan oleh petugas Polri di bidang
lalu lintas dan/atau petugas medis untuk menyelamatkan
jiwa korban dengan cara memberikan perawatan medis
dan/atau membawa segera korban Kecelakaan Lalu Lintas
pada unit pelayanan kesehatan terdekat.
f. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara
Kecelakaan Lalu Lintas yang selanjutnya disebut Tindakan
Pertama di TKP adalah serangkaian tindakan yang
dilaksanakan petugas Polri di bidang lalu lintas di TKP
untuk menjaga keutuhan TKP dengan cara menempatkan
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 5
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

alat pengamanan sesuai yang ditentukan dan melarang


pihak yang tidak berkepentingan memasuki area TKP.
g. Olah TKP Kecelakaan Lalu Lintas yang selanjutnya
disebut Olah TKP adalah serangkaian tindakan di TKP
untuk mencari dan mengumpulkan keterangan, petunjuk,
barang bukti, identitas tersangka, dan saksi/korban, mencari
hubungan antara saksi/korban, tersangka, dan barang bukti
serta untuk memperoleh gambaran penyebab terjadinya
Kecelakaan Lalu Lintas.
h. Pengaturan Kelancaran Arus Lalu Lintas di TKP adalah
tindakan menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kelancaran arus lalu lintas di lokasi dan sekitar TKP serta
menormalkan kembali arus lalu lintas setelah selesai
dilakukan olah TKP.
i. Pengamanan Barang Bukti adalah serangkaian tindakan
untuk menjaga keutuhan agar barang bukti tetap
terjaminnya kuantitas dan/atau kualitasnya.
j. Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas adalah
serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut
cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tentang Kecelakaan Lalu Lintas yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya.
k. Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatan atau
keadaannya, berdasarkan bukti permulaan yang cukup
patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
l. Penyitaan adalah tindakan penyidik untuk mengambil
alih dan/atau menyimpan di bawah penguasaannya
kendaraan dan/atau barang muatan serta benda-benda
yang terkait dengan terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas.
m. Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa
pengekangan sementara waktu kebebasan Tersangka
berdasarkan bukti permulaan yang cukup untuk
kepentingan penyidikan.
n. Penahanan adalah penempatan Tersangka yang
menyebabkan terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas di tempat
tertentu oleh penyidik, berdasarkan bukti yang cukup.
o. Saksi adalah orang yang dapat memberikan
keterangan mengenai kejadian yang dialami sendiri, atau
yang didengar, dilihat dan/atau diketahui guna kepentingan
penyidikan, penuntutan, dan/atau peradilan berkaitan
dengan Kecelakaan Lalu Lintas.
p. Keterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh
seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal-hal
yang terkait dengan Kecelakaan Lalu Lintas guna
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 6
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kepentingan penyidikan.
q. Laporan Kecelakaan Lalu Lintas adalah pemberitahuan
yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau
kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat
yang berwenang tentang peristiwa dan lokasi, serta
informasi terkait Kecelakaan Lalu Lintas.
r. Laporan Polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh
petugas Polri tentang adanya suatu peristiwa yang diduga
terdapat pidananya baik yang ditemukan sendiri maupun
melalui pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang
karena hak atau kewajiban berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
s. Bukti Permulaan adalah alat bukti berupa Laporan Polisi
dan 1 (satu) alat bukti yang sah, yang digunakan untuk
menduga bahwa seseorang telah melakukan tindak pidana
sebagai dasar untuk dapat dilakukan penangkapan.
t. Bukti Yang Cukup adalah alat bukti berupa Laporan Polisi
dan 2 (dua) alat bukti yang sah, yang digunakan untuk
menduga bahwa seseorang telah melakukan tindak pidana
sebagai dasar untuk dapat dilakukan penahanan.
u. Integrated Road Safety Management System (IRSMS)
adalah Sistem Manajemen Keselamatan Jalan terintegrasi
yang dirancang untuk menyediakan data kecelakaan,
handal dan dapat diverifikasi. Informasi tentang keadaan
kecelakaan adalah dasar untuk semua intervensi yang
menargetkan keselamatan di jalan.
v. Data adalah catatan atas kumpulan fakta, data berarti suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya.

2. Maksud dan tujuan IRSMS.

a. Maksud penggunaan IRSMS.


untuk mendapatkan informasi kejadian kecelakaan lalu
lintas yang spesifik dan akurat dari seluruh Indonesia, selain
membantu petugas di lapangan, juga memberikan
gambaran rinci mengenai analisa tingkat kecelakaan yang
dapat diakses oleh siapa saja. Nantinya, petugas lapangan
akan dilengkapi peralatan berupa perangkat tablet os
android yang telah dilengkapi program IRSMS, sehingga
petugas yang akan menginput data dari keseluruhan mulai
terjadinya kecelakaan, yang hasilnya langsung dimasukkan
ke dalam aplikasi IRSMS.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 7


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Tujuan penggunaan IRSMS.

Sistem manajemen keselamatan jalan terpadu, melalui


aplikasi IRSMS termasuk pengembangan data base
kecelakaan dan analisis terpadu dari sistem lalu lintas jalan.
IRSMS dirancang untuk menyediakan data kecelakaan yang
terbaru, handal dan dapat diverifikasi. Informasi tentang
keadaan kecelakaan adalah dasar untuk semua intervensi
yang menargetkan keselamatan di jalan.

Sistem manajemen keselamatan jalan terpadu, bertujuan


untuk :
1) Pemenuhan Kebutuhan Informasi;
2) Pendataan kecelakaan lalu lintas secara rutin;
3) Formulasi Kebijakan;
4) Prioritas Penanganan kasus kecelakaan;
5) Evaluasi Hasil Penanganan kasus kecelakaan.

3. Petugas Operasional IRSMS

a. Super Admin.

Super admin memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :


1) memasukan data kecelakaan baru;
2) merubah informasi data kecelakaan yang sudah ada;
3) melihat dan mengakses data statistik kecelakaan
seluruh Indonesia.

b. Admin Polda.

Admin Polda memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :


1) memasukan data kecelakaan baru;
2) merubah informasi data kecelakaan yang sudah ada;
3) melihat dan mengakses data statistik kecelakaan
dengan tingkatan Polres-polres yang termasuk dalam
wilayah Polda yang bersangkutan.

c. Admin Polres.

Admin Polda memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :


1) memasukan data kecelakaan baru;
2) merubah informasi data kecelakaan yang sudah ada;
3) melihat dan mengakses data statistik kecelakaan di
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 8
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

wilayahnya sendiri atau Polres yang bersangkutan.

Gambar 1
Tingkatan dan hak akses pengguna
4. Langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS

Gambar 2
Alur Kerja pengumpulan data laka

a. Sistem dikembangkan untuk membantu Polisi

1) Prosedur rutin;

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 9


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Laporan untuk Penindakan Hukum (LP);


3) Laporan untuk Asuransi (Jasa Raharja);
4) Strategis Penindakan Hukum;
5) Identifikasi pelaku yang berulang melakukan
kecelakaan (Point system).

b. Langkah Awal yang perlu dipersiapkan:


1) Komputer/Notebook/Tab;
2) Koneksi Internet;
3) Memiliki/mengetahui user login untuk masuk ke
sistem;
4) Aplikasi Laka IRSMS.

c. Langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS.

a. Menginstal aplikasi IRSMS;


b. Melakukan proses Login;
c. Tampilan halaman utama dari aplikasi Sistem
Informasi Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL);
d. Proses pencatatan informasi data kecelakaan baru ini
terbagi menjadi sebelas (11) bagian. Setiap bagian
berisi pertanyaan yang berhubungan dengan
informasi kecelakaan yang terjadi di lokasi kejadian.
Bagian tersebut antara lain :
a) Data kecelakaan;
b) Data jalan;
c) Kerusakan Material (Kendaraan, Infrastruktur,
Binatang);
d) Data kendaraan;
e) Data pengemudi;
f) Data penumpang;
g) Data pejalan kaki;
h) Data saksi;
i) Data pihak yang diamankan;
j) Diagram Mapping;
k) Validasi Laporan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 10


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Integrated Road Safety Management System (IRSMS) adalah


Sistem Manajemen Keselamatan Jalan terintegrasi yang
dirancang untuk menyediakan data kecelakaan, handal dan dapat
diverifikasi. Informasi tentang keadaan kecelakaan adalah dasar
untuk semua intervensi yang menargetkan keselamatan di jalan;

2. Maksud penggunaan IRSMS adalah untuk mendapatkan informasi


kejadian kecelakaan lalu lintas yang spesifik dan akurat dari
seluruh Indonesia, selain membantu petugas di lapangan, juga
memberikan gambaran rinci mengenai analisa tingkat kecelakaan
yang dapat diakses oleh siapa saja. Nantinya, petugas lapangan
akan dilengkapi peralatan berupa perangkat tablet os android yang
telah dilengkapi program IRSMS, sehingga petugas yang akan
menginput data dari keseluruhan mulai terjadinya kecelakaan,
yang hasilnya langsung dimasukkan ke dalam aplikasi IRSMS.

3. Tujuan penggunaan IRSMS adalah Sistem manajemen


keselamatan jalan terpadu, melalui aplikasi IRSMS termasuk
pengembangan data base kecelakaan dan analisis terpadu dari
sistem lalu lintas jalan. IRSMS dirancang untuk menyediakan data
kecelakaan yang terbaru, handal dan dapat diverifikasi. Informasi
tentang keadaan kecelakaan adalah dasar untuk semua intervensi
yang menargetkan keselamatan di jalan.

4. Sistem manajemen keselamatan jalan terpadu, bertujuan untuk :

a. Pemenuhan Kebutuhan Informasi;


b. Pendataan kecelakaan lalu lintas secara rutin;
c. Formulasi kebijakan;
d. Prioritas penanganan kasus kecelakaan;
e. Evaluasi hasil penanganan kasus kecelakaan.

5. Langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS adalah :

a. Menginstal aplikasi IRSMS;


b. Melakukan proses Login;
c. Tampilan halaman utama dari aplikasi Sistem Informasi
Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL);
d. Proses pencatatan informasi data kecelakaan baru ini terbagi
menjadi sebelas (11) bagian. Setiap bagian berisi
pertanyaan yang berhubungan dengan informasi kecelakaan
yang terjadi di lokasi kejadian. Bagian tersebut antara lain :
1) Data kecelakaan;

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 11


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Data jalan;
3) Kerusakan Material (Kendaraan, Infrastruktur,
Binatang);
4) Data kendaraan;
5) Data pengemudi;
6) Data penumpang;
7) Data pejalan kaki;
8) Data saksi;
9) Data pihak yang diamankan;
10) Diagram Mapping;
11) Validasi Laporan.

Latihan

1. Jelaskan pengertian IRSMS !


2. Jelaskan maksud penggunaan IRSMS !
3. Jelaskan tujuan penggunaan IRSMS !
4. Jelaskan petugas operasional IRSMS!
5. Jelaskan langkah-langkah pengoperasian aplikasi IRSMS!

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 12


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN APLIKASI IRSMS


MODUL
DALAM PENDATAAN DAN PELAPORAN
02 LAKA LANTAS

50 JP ( 2250 menit)

Pengantar

Modul ini membahas materi tentang pengoperasian aplikasi IRSMS


dalam pendataan dan pelaporan Laka Lantas yang meliputi,
pengumpulan dan penginputan data laka lantas, pengolahan dan
penyajian data laka lantas.
Tujuan diberikan modul ini agar peserta pelatihan terampil dalam
pendataan dan pelaporan Laka Lantas dengan menggunakan aplikasi
IRSMS.

Kompetensi Dasar

1 Memahami dan terampil mengumpulkan serta menginput data Laka


Lantas dengan menggunakan aplikasi IRSMS.
Indikator hasil belajar:
a. menjelaskan data Laka Lantas yang dikumpulkan dan diinput
dari Laporan Polisi Laka Lantas dan dari TKP;
b. mempraktikkan pengumpulan dan input data Laka Lantas
dengan menggunakan aplikasi IRSMS.

2. Memahami dan terampil menyajikan dan melaporkan informasi


Laka Lantas dengan aplikasi IRSMS.
Indikator hasil belajar:
a. menjelaskan cara penyajian dan pelaporan informasi Laka
Lantas dengan aplikasi IRSMS;
b. mempraktikkan cara penyajian dan pelaporan informasi Laka
Lantas.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 13


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran

1. Pokok Bahasan
Pengumpulan dan penginputan data Laka Lantas dengan
menggunakan aplikasi IRSMS.

Sub Pokok Bahasan:


a. data Laka Lantas yang dikumpulkan dan diinput dari TKP dan
Laporan Polisi Laka Lantas;
b. praktikkan pengumpulan dan input data Laka Lantas dengan
menggunakan aplikasi IRSMS.

2. Pokok Bahasan
Penyajian dan pelaporan informasi Laka Lantas dengan aplikasi
IRSMS.
Sub Pokok Bahasan :
a. penyajian dan pelaporan informasi Laka Lantas dengan
aplikasi IRSMS;
b. praktik penyajian dan pelaporan informasi Laka Lantas
dengan aplikasi IRSMS.

Metoda Pembelajaran

1. Metoda ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pendataan dan pelaporan Laka Lantas dengan menggunakan
aplikasi IRSMS.

2. Metoda tanya jawab


Metoda ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
belum dipahami.

3. Metoda praktik
Metoda ini digunakan untuk mempraktikkan pengoperasian
aplikasi IRSMS dalam pendataan dan pelaporan Laka Lantas.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 14


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/media:
a. infocus;
b. laptop;
c. flipchart;
d. sound system;
e. wireless;
f. android;
g. Tablet;
h. jaringan internet.

2. Bahan
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.

3. Sumber Belajar:
a. UU No. 08 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana;
b. UU No. 02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
c. UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
d. Perkap No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penanganan
Kecelakaan Lalu Lintas;
e. Modul Dikbangspes Laka Lantas.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal: 15 menit

a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta


pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan suasana kelas
(menyanyi, mencari kawan, dan berhitung seven up);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 15


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Tahap inti : 2220 menit


Tahap Inti I : 1350 menit
a. Pelatih/instruktur menyampaikan sistem pengoperasian
aplikasi IRSMS;
b. Pelatih/instruktur menyampaikan cara menginstal aplikasi
IRSMS dan langsung diikuti oleh peserta;
c. Pelatih/instruktur menyampaikan cara membuka aplikasi
IRSMS, kemudian diikuti oleh masing-masing peserta
pelatihan;
d. Pelatih/instruktur membagikan data laporan polisi Laka
Lantas kepada masing-masing peserta untuk dipelajari
terkait dengan data yang akan diinput;
e. Pelatih/instruktur memberikan contoh menginput data Laka
Lantas dengan aplikasi IRSMS;
f. Peserta pelatihan mempraktikkan menginput data Laka
Lantas dibawah pengawasan pelatih/instruktur, Apabila data
yang diinput masih kurang, maka Instruktur/pelatihan
memberikan data tambahan yang diasumsikan dari TKP;
g. Pelatih mengevaluasi serta mengulas/memberikan
komentar terhadap peserta untuk perbaikan hasil praktik;
h. Pelatih / instruktur menyimpulkan hasil praktik.

Tahap Inti II: 870 menit

a. Pelatih/instruktur menjelaskan data Laka Lantas yang dapat


dilaporkan dari produk aplikasi IRSMS;
b. Pelatih/instruktur menyampaikan cara penyajian dan
pelaporan informasi Laka Lantas dari produk aplikasi IRSMS
yang diikuti oleh peserta pelatihan;
c. Pelatih mengevaluasi serta mengulas/memberikan komentar
terhadap peserta untuk perbaikan hasil praktik;
d. Pelatih / instruktur menyimpulkan hasil praktik.

3. Tahap akhir : 15 menit


a. Penguatan materi.
Pelatih memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pelatih mengecek penguasaan materi pendidikan dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 16


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.


Pelatih menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan.

Tagihan / Tugas

- Peserta menyajikan dan melaporkan hasil praktik melalui


aplikasi IRSMS.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 17


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Lembar Kegiatan
-

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 18


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 19


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

PENGUMPULAN DAN INPUT DATA YANG DIBUTUHKAN


UNTUK PENGOPERASIAN IRSMS

1. Perlunya Data

Alasan utama untuk menyelidiki kecelakaan dan


mengumpulkan data tentang keselamatan adalah untuk mengetahui
informasi terperinci yang cukup mengenai suatu kecelakaan
tertentu atau kecelakaan di wilayah dan daerah tertentu dalam
mengidentifikasi pola dan tren untuk mencegah jatuhnya korban
agar tidak terjadi lagi. Kita perlu mempelajari setiap kecelakaan
yang terjadi, laporan rinci dari kecelakaan yang memakan korban,
dan memastikan bahwa dilakukan tindakan lokal untuk mencegah
berulangnya peristiwa tersebut agar dimulai sesegera mungkin
untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama.
Di Indonesia dimana pengelompokkan kecelakaan umum
terjadi, solusi dapat dengan mudah bekerja dan diimplementasikan
secara lokal untuk menyediakan umpan balik kepada para
pemangku kepentingan atau dikomunikasikan kepada para politisi
atau publik melalui para jurnalis sehingga dapat ditindaklanjuti
serta dilaporkan dengan jelas. Kemudian ketika terdapat banyak
pilihan untuk menentukan lokasi rawan laka atau ruas rawan laka
yang akan diperbaiki terlebih dahulu, maka dibutuhkan suatu sistem
untuk memprioritaskan input dan disinilah Sistem Informasi
Kecelakaan - IRSMS mampu memberikan analisis yang tepat
untuk memfokuskan tren yang terjadi dan menentukan prioritas.
Data kecelakaan lalu lintas ini sangat penting untuk
menentukan seperti apa tindakan dan intervensi yang diperlukan
dalam rangka mengurangi jumlah kecelakaan di suatu daerah
tertentu. Data yang terekam, bagaimanapun, sering kali tidak
lengkap dan tidak dilaporkan meskipun korban yang dilaporkan -
fatal dan cedera serius - biasanya lebih dapat diandalkan. Umumnya
di Indonesia, tidak jarang untuk tidak melaporkan kecelakaan yang
tidak serius karena pihak yang terlibat lebih memilih untuk
menyelesaikan kasus di tempat. Juga kasus yang cukup umum di
mana luka serius tidak pergi ke rumah sakit dan pencatatan
kecelakaan dapat dibuat.
Secara komprehensif, data kecelakaan yang aktual tidak hanya
digunakan oleh para pembuat keputusan dan pemangku
kepentingan, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat. Analisis data kecelakaan yang handal akan
menghasilkan identifikasi yang dapat diandalkan dari faktor-faktor
penyebab kecelakaan dan juga dapat mengungkap mengapa
terjadinya suatu kecelakaan. Dengan demikian, program
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 20
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

pencegahan, dan program intervensi dapat diterapkan dengan tepat


untuk mencapai target keselamatan lalu lintas.
Setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan isu-isu
keselamatan harus didasarkan pada bukti-bukti yang dapat
digunakan oleh berbagai kelompok organisasi dan pengambil
keputusan. Keputusan dan kebijakan yang tepat dapat dibuat hanya
berdasarkan data yang handal dan bukti yang sah terlepas dari jenis
intervensi apa yang diusulkan. Hal ini bukan sekedar mengenai
pengumpulan data tentang kecelakaan lalu lintas, namun juga
tentang bagaimana menggunakan bukti- bukti yang akurat dan
dilakukan tindakan intervensi yang terbaik. Bahkan, ada kebutuhan
untuk menjamin kehandalan tidak hanya dari data yang
dikumpulkan, tetapi juga metode dan instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk
menghasilkan bukti.
Data yang dapat dipercaya serta bukti sangat penting untuk:
a. Menggambarkan bagaimana beban cedera lalu lintas
dibandingkan dengan daerah-daerah lain di mana intervensi
telah berhasil;
b. Menilai faktor risiko;
c. Menetapkan prioritas dan mengalokasikan sumber daya
untuk pencegahan cedera lalu lintas;
d. Mengembangkan dan mengevaluasi intervensi;
e. Memberikan informasi bagi para pembuat kebijakan dan para
pengambil keputusan;
f. Meningkatkan kesadaran.

2. Persyaratan data

Pencatatan Data kecelakaan terdiri dari satu set parameter


faktor penyebab kecelakaan yang melibatkan kesalahan manusia,
kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan lingkungan. Untuk keperluan
analisis, data yang dikumpulkan harus memenuhi beberapa
persyaratan sebagai berikut:
a. Akurasi (dengan tepat menggambarkan parameter individu);
b. Kompleksitas (untuk memasukkan semua fitur dalam
sistem yang diberikan);
c. Ketersediaan (dapat diakses oleh semua pengguna);
d. Keseragaman (untuk menerapkan definisi standar).
Berbagai sumber yang terkait dengan kecelakaan lalu lintas
dapat menyediakan berbagai jenis data yang mungkin diperlukan
untuk analisis kecelakaan dan program peningkatan keselamatan
lebih lanjut.

3. Data Minimum Wajib


Data harus mampu menjawab pertanyaan dasar sebagai berikut :
a. Dimana kecelakaan terjadi: lokasi dengan koordinat peta,
nama jalan, kelas;
b. Kapan kecelakaan terjadi: Tahun, bulan, hari dalam seminggu,
waktu dalam sehari;

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 21


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Siapa yang terlibat: Orang, Kendaraan, hewan, objek pinggir


jalan;
d. Apa hasil dari kecelakaan: tingkat keparahan yang terburuk,
cedera, atau kerusakan property;
e. Bagaimana kondisi lingkungan: pencahayaan, cuaca, kondisi
permukaan jalan yang buruk, dan
f. Mengapa atau bagaimana kecelakaan terjadi: jenis
kecelakaan.
Serangkaian data minimum dapat menyediakan para insinyur
jalan dengan informasi yang relevan yang diperlukan untuk
dasar investigasi penyebab kecelakaan. Data minimal dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
a. identifikasi kecelakaan;
b. waktu;
c. lokasi;
d. jenis kecelakaan;
e. kendaraan yang terlibat;
f. konsekuensi kecelakaan.

Data di atas adalah dasar-dasar untuk analisis dan


evaluasi keselamatan jalan yang dibutuhkan oleh seorang insinyur
jalan dan pengambil keputusan lainnya. Berdasarkan informasi ini,
seorang insinyur keselamatan jalan dapat bekerja pada lokasi
tertentu yang memiliki frekuensi kecelakaan yang lebih tinggi, dan
memberikan garis dasar kemungkinan keadaan dan faktor-faktor
yang mungkin menyebabkan kecelakaan ini. Defisiensi jalan dan
keberangkatan dari standar dapat diuraikan dan beberapa
kemungkinan penyebab kecelakaan dapat ditarik dari data dengan
parameter tambahan dan fitur-fitur yang diperoleh dari kunjungan ke
lokasi.

4. Data Jalan dan Lalu Lintas


Data jalan dan lalu lintas menyediakan data mengenai data
infrastruktur dan kondisi lalu lintas dan fungsi-fungsi lainnya terkait
lalu lintas. Serangkaian data ini sangat penting bagi insinyur jalan
untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi kecelakaan dan
faktor-faktor penyebab kecelakaan. Perolehan data akan lebih
lengkap dengan kunjungan ke lokasi untuk mendapatkan data lain
yang tidak digambarkan dalam laporan.

5. Data Tambahan
Data tambahan terkait dengan kendaraan dan orang yang terlibat
dalam kecelakaan. Beberapa informasi ini dapat diperoleh dari
sumber lain juga, misalnya dari kantor pendaftaran kendaraan
(Samsat). Data ini akan memungkinkan penyelidikan yang lebih rinci
dan tepat. Data tambahan yang harus dikumpulkan adalah sebagai
berikut:
a. pengemudi (kategori SIM, pengalaman
pengemudi, jenis kelamin, usia, kebangsaan,
pendidikan ...)
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 22
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. gangguan pengemudi (alkohol, obat- obatan, lainnya ...)


c. kondisi pengemudi (siaga, lelah, impulsif, sakit
mendadak, ingin bunuh diri, ....)
d. penggunaan perangkat keselamatan (helm, sabuk
pengaman, kursi anak…)
e. kondisi pejalan kaki (siaga, terganggu oleh alkohol / obat-
obatan, …)
f. perilaku pejalan kaki (tepat, salah, kurang memperhatikan
pergerakan kendaraan, masuk mendadak ke jalan…)
g. plat motor
h. penggunaan kendaraan (pribadi, komersial, transportasi
umum….)

6. cara pengumpulan dan input data yang dibutuhkan untuk


pengoperasian IRSMS

Petugas yang ingin membuat laporan kecelakaan baru, maka


pengguna dapat memilih “tambah Laka Baru” yang ada pada menu
bar sistem

Gambar Pilihan Menu Utama Untuk Membuat Laporan Kecelakaan Baru

Setelah memilih menu Tambah Laka Baru, maka akan muncul


tampilan seperti gambar berikut ini.

Gambar Tampilan Formulir Untuk Membuat Laporan Kecelakaan Baru

Proses pencatatan informasi data kecelakaan baru ini terbagi


menjadi sebelas (11) bagian. Setiap bagian berisi pertanyaan yang
berhubungan dengan informasi kecelakaan yang terjadi di lokasi
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 23
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kejadian. Bagian tersebut antara lain :

a. Data Kecelakaan
DATA KECELAKAAN
Bagian pertama berisi beberapa pertanyaan umum mengenai data kecelakaan yang telah
terjadi :

No Laka Lantas
NRP Pengolah TKP
Identitas Tabrakan
Tanggal Kejadian
Jam Kejadian
Tanggal LP
Jam LP
Informasi Khusus
Diagram Laka
Kondisi Pencahayaan
Cuaca
Kecelakaan Menonjol
Tanda (*) menandakan bahwa pertanyaan tersebut WAJIB
diisi.

No Laka
Lantas*

Nomor Laka Lantas adalah nomor yang ditentukan untuk setiap laporan kecelakaan yang
mengidentifikasi kecelakaan sebagai peristiwa yang unik.Nomor ini berhubungan dengan
data laporan kecelakaan di masing-masing Polres selama satu tahun.Nomor laka lantas ini
tidak terisi secara otomatis, melainkan dengan memasukkan nomor urut selanjutnya dari
laporan kecelakaan lalu lintas terbaru yang terdaftar pada sistem.
Pada formulir kertas tercantum seperti
berikut :

NRP Pengolah
TKP*

Merupakan identitas petugas yang melaporkan kecelakaan lalu lintas. Pada sistem,
NRP dari petugas pelapor akan terlihat seperti berikut :

A1. Identitas
Kecelakaan/Tabrakan (KD 1
IHB 3)

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 24


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Meliputi informasi dasar untuk mengidentifikasi kecelakaan,


seperti Polda dan Polres, tanggal dan jam kejadian, tanggal
dan jam laporan tersebut dibuat.
Untuk memilih Polda dan Polres, klik tanda ( ) untuk
menampilkan dropdown menu. Tampilan akan terlihat :

A2. Tanggal Kejadian

Untuk mengisi tanggal kejadian, gunakan format 2 digit


untuk tanggal, 2 digit untuk bulan dan 4 digit untuk tahun (tt
/ bb / tt). Pengisian tanggal juga dapat dipilih dengan
menggunakan kalender
– dengan cara mengklik tanda ( ). Gunakan tanda
panah ( / ) untuk mengatur bulan, kemudian
pilih tanggal

Tanggal Laporan Kecelakaan Dibuat *:

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 25


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kecelakaan tidak langsung dilaporkan begitu kecelakaan itu


terjadi. Untuk mengisi tanggal laporan (LP) kecelakaan
tersebut dibuat, gunakan format 2 digit untuk tanggal, 2 digit
untuk bulan dan 4 digit untuk tahun (tt / bb / tt). Pengisian
tanggal juga dapat dipilih dengan menggunakan kalender
– dengan cara mengklik tanda ( ).

Jam Kejadian * :

Untuk mengisi jam terjadinya kecelakaan, gunakan format 24


jam. Contoh, jika kecelakaan terjadi pada jam 3 lewat 45
menit pada sore hari, maka pada saat pengisian ditulis 15.45.

Jam Laporan Kecelakaan Dibuat * :

kecelakaan tidak langsung dilaporkan begitu kecelakaan itu


terjadi. Untuk mengisi jam laporan kecelakaan tersebut
dibuat, gunakan format 24 jam.

A3. Jumlah Korban

Diisi berdasarkan jumlah korban yang terlibat kecelakaan.


Dikategorikan menjadi Meninggal Dunia (MD), Luka Berat
(LB) dan Luka Ringan (LR). Pada sistem akan terisi secara
otomatis sesuai dengan data yang dimasukan.

Catatan : Sistem ini akan secara otomatis menyimpulkan jenis


kecelakaan dari suatu kejadian berdasarkan jumlah dan
kondisi korban yang didata di dalam sistem.

A4. Koordinat GPS

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 26


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Diisi sesuai dengan koordinat lokasi kecelakaan.


Keterangan lebih lanjut lihat pada bagian penjelasan
GPS.

A5. Titik Acuan / Referensi

Diisi sesuai titik acuan yang dipilih di lokasi


kecelakaan.Keterangan lebih lanjut lihat pada bagian
penjelasan GPS.

A6. Informasi Khusus Di Lapangan


Informasi ini digunakan untuk memberikan informasi
tambahan tentang kecelakaan yang terjasi. Pada sistem
akan terlihat seperti berikut :

o Tabrak Lari - Dipilih apabila terjadi kecelakaan dimana


salah satu kendaraan yang terlibat meninggalkan lokasi
kejadian.

o Tidak Ada Saksi–Dipilih apabila saat terjadi kecelakaan


tidak ada seorang pun yang menyaksikan kecelakaan
tersebut, sehingga tidak ada orang yang dapat memberi
penjelasan secara rinci bagaimana kecelakaan tersebut
terjadi.

o Tabrakan Beruntun–Dipilih apabila kecelakaan yang


terjadi melibatkan 3 kendaraan atau lebih dalam kurun
waktu yang hampir bersamaan.

A7. Tipe Kecelakaan / Pergerakan Kendaraan Diagram Laka*

Diagram kecelakaan merupakan salah satu informasi paling


penting sehingga pemilihan jenis kecelakaan berdasarkan
pergerakan kendaraan perlu dilakukan dengan cermat.
Pergerakan kendaraan yang dimaksud adalah pergerakan
kendaraan tepat sebelum terjadi kecelakaan.
Untuk memilih diagram, klik (?) dan akan muncul diagram
laka dengan 9pilihan kategori yang berbeda yaitu 0 sampai
dengan 9, dan setiap pilihan (0-9) akan menampilkan pilihan
diagram yang berbeda, seperti contoh berikut ini apabila
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 27
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

memilih/klik 0 akan muncul 7 pilihan diagram kecelakaan


sebagai berikut :

Diagram kecelakaan dikelompokkan sebagai berikut :

Kelompok Keterangan

Kecelakaan Dengan Pejalan Kaki

0 Kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki (tanpa fasilitas zebra cross)


(01 s.d 07)
1 Kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki (dengan fasilitas zebra cross)
(11 s.d 17)
Kecelakaan Tunggal

2 Kecelakaan tunggal dengan satu kendaraan


(21 s.d 25)
3 Kecelakaan tunggal dengan kondisi kendaraan menabrak benda diam
(31 s.d 37)
Kecelakaan Tabrakan Antar Kendaraan

4 Kecelakaan tabrak antar kendaraan tegak lurus tanpa berbelok


(41 s.d 44)
5 Tabrakan antar kendaraan berlawanan arah
(51 s.d 55)
6 Tabarakan antar kendaraan searah tanpa pergerakan berbelok
(61 s.d 67)
Kelompok Keterangan

7 Tabrakan antar kendaraan searah dengan salah satu atau keduanya


(71 s.d 76) sedang
berbelok
8 Tabrakan antar kendaraan berlawanan arah dengan salah satu atau
(81 s.d 84) keduanya
sedang berbelok
9 Tabrakan tegak lurus antar kendaraan dengansalah satu atau keduanya
(91 s.d 95) sedang
berbelok

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 28


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pilihlah kelompok kejadian yang menunjukkan gerakan


kendaraan sebelum terjadi kecelakaan dengan mengklik pada
lingkaran yang ada di samping nomor kemudian setelah
selesai klik OK atau klik Batal jika batal memilih.
CATATAN PENTING : Petugas pelapor harus teliti dalam
memastikan bahwa pemilihan diagram menggambarkan
kecelakaan lalu lintas yang sesuai dengan kendaraan yang
tercatat pada laporan informasi kendaraan.
Berikut diagram Laka yang digunakan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 29


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

A8. Kondisi Pencahayaan

Pilih salah satu dari alternatif pilihan yang paling


mendekati kondisi pencahayaan di lokasi kejadian pada saat
kecelakaan terjadi. Alternatif pilihan yang tersedia pada sistem
seperti tampak di atas.

A9. Kondisi Cuaca

Pilih salah satu dari alternatif pilihan yang paling mendekati


kondisi cuaca pada saat kecelakaan terjadi. Alternatif pilihan
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 30
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

yang tersedia pada sistem seperti tampak di atas:

A10. Kecelakaan Menonjol

Diisi apabila sebuah kecelakaan yang terjadi termasuk


kecelakaan menonjol.Jika tidak, maka pada pertanyaan ini
tidak usah diisi.

b. Data Jalan

Gambar 8. Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Jalan

R1. Nomor Jalan / Nama

Diisi dengan nomor jalan / nama jalan tempat kecelakaan


terjadi. Keterangan lebih lanjut lihat pada bagian penjelasan
GPS.

R2. Fungsi Jalan

Terdiri dari empat alternatif pilihan yang dikelompokan


menurut fungsi jalan yang ditetapkan oleh Bina Marga,
antara lain adalah sebagai berikut :

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 31


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Menurut Undang- Undang No 38 Tahun 2004, empat fungsi jalan


antara lain :
 Jalan Tol : adalah jalan yang akses publiknya terbatas, dimana para
pengguna kendaraan bermotor dikenakan biaya untuk mendapatkan akses
dan dapat menggunakan jalan. Jalan tol tidak terbuka untuk pengguna lalu
lintas secara umum, dan ada pembatasan pada jenis kendaraan bermotor
yang dapat mengaksesnya (kendaraan bermotor roda empat atau lebih).
Dalam kondisi ideal, kecepatan rata-rata tinggi.
 Jalan Arteri : adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan Kolektor : adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
 Jalan Lokal : adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,
dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
 Jalan Lingkungan : adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata
rendah.

R3. Kelas Jalan

Terdiri dari empat alternatif pilihan yang dikelompokan menurut


fungsi jalan yang ditetapkan oleh Bina Marga, antara lain adalah
sebagai berikut :

Menurut Undang-Undang No 22 Tahun 2009, Empat kelas jalan antara lain :


• Jalan kelas I : merupakan jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui
kendaran bermotor dengan ukuran lebar tidak lebih dari 2.5 meter, panjang
tidak lebih dari 18 meter, tinggi maksimal 4,2 meter, dan maksimum muatan
sumbu terberat 10 ton.
• Jalan kelas II : merupakan jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang
dapat dilalui kendaran bermotor dengan ukuran lebar tidak lebih dari 2,5 meter,
panjang tidak lebih dari 12 meter, tinggi maksimal 4.2 meter, dan maksimum
muatan sumbu terberat 8 ton.
• Jalan kelas III : merupakan jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang
dapat dilalui kendaran bermotor dengan ukuran lebar tidak lebih dari 2,1 meter
milimeter, panjang tidak lebih dari 9 meter, tinggi maksimal 3,5 meter, dan
maksimum muatan sumbu terberat 8 ton.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 32


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

R4. Tipe Jalan

Merupakan konfigurasi lajur pada jalan dan keberadaan


pembatas jalan yang memisahkan arah pergerakan lalu lintas.
Tipe jalan terbagi menjadi beberapa bagian seperti yang dapat
dilihat pada tabel berikut :

Keterangan :

Contoh :

4/2 TB : adalah jalan yang terdiri dari 4 lajur dengan 2 arah/jalur dan tidak ada
median pemisah.
6/2 B : adalah jalan yang terdiri dari 6 lajur dengan 2 arah/jalur dan ada median
pemisah.

R5. Geometri Jalan

Pilih salah satu dari alternatif pilihan yang menggambarkan


geometri jalan di lokasi kecelakaan. Alternatif pilihan yang
tersedia pada sistem tampak seperti gambar di atas.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 33


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

R6. Kondisi Permukaan Jalan

Yang dimaksud dengan kondisi permukaan jalan adalah


kondisi pada permukaan jalan yang terlihat dengan kasat
mata dan mempunyai kontribusi sebagai penyebab LAKA.
Pilihan untuk menggambarkan kondisi permukaan jalan
yang dapat dipilih seperti tampakdi atas.

R7. Batas Kecepatan

Diisi dengan batas kecepatan maksimum dalam km/jam yang


dapat dilihat pada rambu jalan yang ada di lokasi
kecelakaan. Klik tanda ( ) untuk menampilkan pilihan
dropdown. Jika di lokasi kejadian tidak ada rambu batas
kecepatan, maka saat pengisian pilih Tidak Diketahui.

R8. Kemiringan Jalan

Pilih salah satu dari alternatif pilihan yang tersedia untuk


menggambarkan gradien kemiringan jalan yang paling tepat di

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 34


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

lokasi kecelakaan. Alternatif pilihan yang tersedia pada sistem


tampak seperti di atas.

R9. Pengaturan Simpang

Manual Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Terpadu

Catatan ini akan menunjukkan apakah kecelakaan terjadi di


persimpangan, dan jika kecelakaan terjadi di persimpangan
maka akan memberikan informasi bagaimana jenis
pengaturan di persimpangan tersebut. Untuk menampilkan
daftar pilihan, klik tanda (?) kemudian akan muncul dropdown
pilihan seperti berikut :

Pilihlah pengaturan simpang yang sesuai dengan kondisi


lokasi kecelakaan dengan cara klik pada kotak yang ada
kemudian klik OK atau klik Batal jika tidak jadi memilih.

R10. Status Jalan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 35


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pilih salah satu dari alternatif pilihan yang tersedia untuk


menggambarkan status jalan yang paling tepat di lokasi
kecelakaan. Alternatif pilihan yang tersedia pada sistem
tampak seperti gambar di atas.

Menurut Undang- Undang No 38 Tahun 2004, Jalan menurut status dibedakan


menjadi :
 Jalan Nasional : merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam jaringan
jalan primer yang menghubungkan antara ibukota provinsi dan jalan strategis
nasional serta jalan tol.
 Jalan Provinsi : merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota atau
antaribukota kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi.
 Jalan Kabupaten/Kota : merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
antar ibukota kecamatan, ibukota kabupatan dengan pusat kegiatan local,
antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan
sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
 Jalan Desa : merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan
dan/atau
 permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

Koordinat Gps Lokasi Kecelakaan

Jika koordinat lokasi kecelakaan tidak diketahui pada saat


pencatatan rincian kecelakaan, petugas polisi harus
memasukan nama jalan atau nomor jalan serta jarak lokasi
kecelakaan dengan titik acuan atau patok jalan yang
menunjukan KM jalan (lihat A5). Pada sistem ini, data
koordinat lokasi kecelakaan akan tampak seperti pada gambar
9 berikut.

Koreksi Titik Lintang dan Bujur GPS Serta Nama, Nomor dan
Titik Jalan

Untuk mencatat lokasi terjadinya kecelakaan agar dapat


dianalisa pada tahap selanjutnya, ketepatan lokasi sangat
penting peranannya. Pada sistem ini, pencatatan lokasi dapat
dilakukan dengan 2 cara yang masing langkahnya sebagai
berikut :

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 36


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kondisi 1
Kordinat Lokasi Laka Sudah
Diketahui
Titik Lintang Diisi dengan angka yang A4. Koreksi Titik Lintang
(Lintang menunjukan posisi garis lintang GPS
Utara LU ; lokasi laka.
Lintang Contoh : 06°14’15,19” LS
Selatan
LS
A4. Koreksi Titik Bujur
Batas titik Lintang
GPS
wilayah
Indonesia adalah :
Titik Bujur Diisi dengan angka yang
6oLU – 11,08 oLS
menunjukan posisi garis
(Bujur Timur
BT ; Bujur Bujur lokasi laka.
Barat BB) Contoh : 107°00’01,11”
Batas Titik Bujur BT
Indonesia adalah :
95° BT – 141,45°BT

Nama Jalan (R1) Diisi sesuai dengan nama R1. Nama Jalan
jalan

Titik Jalan (R1) Diisi jika disekitar lokasi R1. Nomor Jalan
kecelakaan terdapat patok
jalan yang
menunjukkan KM jalan. R1. Titik Jalan

(KM)

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 37


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Kordinat GPS Lokasi Laka

Catatan:

Pada waktu petugas polisi mendatangi lokasi kecelakaan untuk mengumpulkan


informasi, petugas diwajibkan untuk mengambil gambar dengan kamera yang
dilengkapi dengan fasilitas GPS sehingga koordinat dapat langsung ditulis
dalam sistem (kondisi 1) dengan melihat informasi yang terdapat pada hasil
foto.Perlu diingat, pada saat pengambilan gambar di lokasi kecelakaan, petugas
sebaiknya tidak terlalu jauh dengan titik lokasi aktual.Hal ini dimaksudkan
agar titik koordinat yang diperoleh tepat dan tidak terlalu bias.

Menggunakan Google Maps untuk mengidentifikasi


koordinat GPS, langkahnya adalah sebagai berikut :

Klik dan tarik anak panah yang ada di peta ke lokasi laka
(seperti yang ditunjukan pada contoh peta di atas).

Klik 2x pada panah untukmembuat posisi peta diperbesar


secara maksimal.

Dari dua langkah di atas, untuk titik titik Lintang dan titik Bujur
(A4) dan nama jalan (R1) akan terisi secara otomatis.
Sedangkan untuk titik jalan (R1) diisi jika disekitar lokasi
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 38
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kecelakaan terdapat patok jalan yang menunjukkan KM jalan.

Pada saat mencari lokasi kecelakaan tampilan pada peta di


sistem boleh menggunakan tipe satelit. Akan tetapi saat sudah
menemukan lokasi kecelakaan tampilan pada peta harus
dirubah kembali menjadi tipe Peta agar data dapat disimpan
dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Titik Acuan / Referensi

Mengidentifikasi titik acuan bertujuan untuk memberikan informasi


lokasi kecelakaan yang tepat jika titik koordinat GPS tidak
diketahui.Titik acuan dapat berupa bangunan atau benda yang tetap
yang dapat digunakan untuk orientasi dan untuk menunjukkan lokasi
kecelakaan.

Jarak Titik Acuan ke TKP


Diisi dengan angka yang menunjukkan jarak dari titik acuan
yang sudah dipilih ke lokasi kecelakaan
(jarak dalam satuan Meter).

Contoh penulisan :

Jarak SPBU (sebagai titik acuan) ke lokasi kecelakaan


adalah 50 meter, maka pada saat pengisian di tulis :50

Arah Titik Acuan ke TKP


Diisi berdasarkan arah dari titik acuan menuju ke lokasi
kecelakaan sesuai arah mata angin.
PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 39
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pilih salah satu dari pilihan yang tersedia dengan cara klik
salah satu lingkaran yang tersedia sesuai dengan arah mata
angin.

Keterangan Titik Acuan


Tambahkan beberapa informasi atau keterangan dari petugas
yang dirasa dapat menjelaskan lokasi kecelakaan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 40


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Data Kendaraan

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Kendaraan

V.1 Registrasi Kendaraan

V1a. Nomor TNKB


Diisi sesuai dengan nomor plat kendaraan yang terlibat
kecelakaan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 41


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Diisi sesuai dengan warna dasar plat nomor kendaraan yang


terlibat kecelakaan. Untuk memilih klik tanda( ) untuk
menampilkan pilihan dropdown.

V1c. No STNK
Diisi sesuai dengan nomor STNK kendaraan yang terlibat
kecelakaan.

V2. Identitas Kendaraan

V2. Jenis Kendaraan


Diisi sesuai dengan jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Untuk memilih klik tanda ( ) untuk menampilkan pilihan
dropdown.

V2a. No Rangka / NIK


Diisi sesuai dengan nomor rangka kendaraan yang terlibat
kecelakaan.

V2b. No Mesin
Diisi sesuai dengan nomor mesin kendaraan yang terlibat
kecelakaan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 42


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

V2c. Kapasitas Mesin.


Diisi sesuai kapasitas mesin kendaraan yang terlibat
kecelakaan.

V3. Peruntukan Kendaraan

Diisi sesuai dengan peruntukan kendaraan tersebut. Pilih


salah (klik) satu dari pilihan yang disediakan yang tampil
sebagai berikut :

V4. Alat Keselamatan Yang Tersedia Di Kendaraan

Untuk mengisi Alat Keselamatan, klik ?maka akan terlihat pop-


up menu dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 43


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dapat memilih lebih dari 1 pilihan sesuai dengan data yang diperoleh

V5. Kerusakan Awal Kendaraan

Untuk mengisi Kerusakan Awal Kendaraan, klik ? maka akan


terlihat pop-up menu berikut:

Dapat memilih lebih dari 1 pilihan sesuai dengan data yang


diperoleh dari lapangan

V6. Pergerakan Kendaraan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 44


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pergerakan kendaraan ini berkaitan dengan pergerakan kendaraan sebelum


kecelakaan, setelah kecelakaan dan posisi akhir setelah kecelakaan.Hal ini
terbagi menjadi tiga bagian, dan petugas
pelapor memilih pergerakan kendaraan yang menggambarkan kendaraan pada
urutan kecelakaan

V6a. Sebelum Tabrakan

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan

V6b. Setelah Tabrakan

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan

V7. Titik Tabrakan / Rusak

Pilihlah salah satu titik pada gambar yang dapat


menggambarkan titik tabrak kendaraan saat terjadi
kecelakaan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 45


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Jika titik kerusakan ada di seluruh badan kendaraan, maka


pada saat mengisi pilihlah titik yang berada di tengah
(Beberapa).

V8. Kedudukan Akhir Setelah Tabrakan

Pilihan yang dapat dipilih antaralain adalah sebagai berikut :

V9. Kerusakan Khusus

Bagian ini membahas kondisi apabila ada kerusakan


khusus pada kendaraan yang terlibat kecelakaan.

V10. Panjang Jejak Rem

Diisi dengan hasil pengukuran petugas di lokasi kecelakaan


(dalam satuan meter). Contohnya : jika panjang jejak

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 46


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

pengereman di lokasi 100 meter, maka di sistem disi dengan


100.

V11. Angka Kilometer

Diisi dengan jumlah kilometer perjalanan kendaraan yang


tercatat pada odometer kendaraan yang terlibat kecelakaan.

Keterangan Tambahan
Diisi dengan keterangan apakah kendaraan yang terlibat
kecelakaan tersebut ditahan atau tidak.Jika kendaraan
tersebut disita, maka klik pada titik yang tersedia.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 47


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Data Pengemudi

Gambar Tampilan Untuk Mengisi Data Pengemudi

D1. Nama Pengemudi

Isi pada tempat yang disediakan untuk nama depan dan nama
belakang pengemudi sesuai dengan SIM atau KTP

D2. Jenis Kelamin Pengemudi

Pilih Jenis Kelamin Pengemudi dengan meng klik pada


lingkaran.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 48


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

D3. Agama

D4. Tanggal Lahir Pengemudi

Petugas mengisi tanggal lahir pengemudi sesuai dengan yang


tertera pada kartu identitas dengan cara klik pada gambar
kalender kemudian memilih tanggal, bulan dan tahun yang
sesuai.

D5. Identitas Pengemudi

Diisi sesuai dengan identitas pengemudi.

Jenis Identitas

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 49


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Untuk Warga Negara Asing diwajibkan untuk menunjukan


Paspor.

Nomor Kartu Identitas


Diisi sesuai dengan nomor dari jenis kartu identitas yang
dipilih.

D6. Kebangsaan Pengemudi

Isian baku pada kolom ini adalah INDONESIA. Untuk


kewarganegaraan lain, pilih dari alternatif yang tersedia.

D7. Nomor SIM Pengemudi

Diisi nomor SIM dari Pengemudi.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 50


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rincian Surat Izin Mengemudi (SIM)

D7a. Tanggal Terbit


Diisi sesuai dengan tanggal terbit SIM yang tertera di SIM.

D7b. Tahun Pengalaman Mengemudi


Diisi dengan lamanya pengalaman mengemudi yang diperoleh
berdasarkan pengakuan dari pengemudi.

D8. Golongan SIM


Diisi sesuai dengan SIM yang dimiliki oleh pengemudi yang
didata pada pertanyaan sebelumnya
(D5)

D9. Korban

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 51


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Berdasarkan UU LLAJ No. 22 Tahun 2009, Korban kecelakaan dikelompokan


menjadi:
Meninggal Dunia (MD)
Apabila korban mati akibat kecelakan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut.
Luka Berat (LB)
Apabila korban yang karena luka-lukanya menderita cacad tetap atau harus
dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan
Luka Ringan (LR)
Apabila korban tidak termasuk dalam pengertian korban mati dan luka berat
Tidak Ada Luka (TL)

Diisi sesuai dengan tingkat keparahan yang diderita oleh pengemudi.

D10. Alat Keselamatan yang Digunakan Pengemudi

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping pada item pilihan berikut:

D11. Mengemudi Di Bawah Pengaruh Obat / Alkohol?

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan berikut:

D12. Perilaku Pengemudi

Untuk mengisi Perilaku Pengemudi, klik ?maka akan terlihat


pop-up menu berikut:

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 52


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pilih Perilaku Pengemudi dengan meng Klik salah satu dari


pilihan tersebut di atas.

D13. Tipe Pelanggaran Hukum yang Dilakukan Pengemudi

Diisi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh


pengemudi.Dapat diisi lebih dari satu pelanggaran. Pilihan
pelanggaran yang disediakan dapat dilihat pada lampiran D13
sesuai dengan UU No. 22 tahun 2009.

D14. Pekerjaan Pengemudi

Diisi dengan keterangan pekerjaan yang tercantum pada SIM


si pengemudi. Pilihan yang tersedia antara lain adalah sebagai
berikut

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 53


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

D15. Pendidikan

Keterangan Tambahan

Petugas harus memberikan keterangan apakah pengemudi di


tahan atau tidak setelah kecelakaan terjadi.

Pelaku Bersalah (dugaan sementara)

Berdasarkan hasil analisis awal dari data kecelakaan, petugas


untuk sementara sampai dengan penyidikan lebih lanjut dapat
menduga Pelaku bersalah atau tidak.

Pernyataan

Diisi sesuai dengan informasi yang diperoleh dari


pernyataan/pengakuan dari pengemudi.

Setelah selesai mengisi informasi data pengemudi :

Klik TAMBAH PENUMPANG jika ingin langsung mengisi


informasi data penumpang yang cedera.
Klik SIMPAN LAPORAN jika ingin menyimpan informasi data
pengemudi.

Klik BATALKAN PENAMBAHAN KENDARAAN INI untuk


membatalkan informasi data pengemudi yang baru saja diisi.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 54


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Daftar Pelanggaran

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 55


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Data Penumpang (hanya yang cedera atau meninggal dunia)

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Penumpang

PS1. Nama Penumpang

Isi pada tempat yang disediakan untuk nama depan dan nama
belakang penumpang sesuai dengan Kartu Identitas.

PS2. Jenis Kelamin Penumpang

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 56


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PS3. Agama

Pilih Agama Penumpang dengan meng klik pilihan di atas

PS4. Umur Penumpang

Diisi sesuai dengan umur penumpang yang cedera.Isilah


hanya dengan angka dan merupakan bilangan bulat (tanpa
koma atau pecahan). Contoh:umur penumpang yang cedera 5
tahun, maka pada saat pengisian yang ditulis adalah 5.

PS5. Identitas Penumpang

Tipe Identitas
Diisi dengan kartu identitas yang dimiliki oleh penumpang

Nomor Kartu Identitas


Diisi sesuai dengan kartu identitas yang sudah dipilih.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 57


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PS6. Kewarganegaraan Penumpang

Isian baku pada kolom ini adalah INDONESIA. Untuk


kewarganegaraan lain, pilih dari alternatif yang tersedia.

PS7. Penumpang Kendaraan Nomor ?

Diisi sesuai dengan nomor kendaraan dimana penumpang


yang terluka berada.

PS8. Apakah Penumpang Seorang Pelajar?

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PS9. Tingkat Keparahan Cedera yang Diderita Penumpang

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 58


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Keterangan kategori tingkat cedera dapat dilihat pada


penjelasan pertanyaan D9. Diisi sesuai dengan tingkat
keparahan yang diderita oleh penumpang.

PS10. Alat Keselamatan Yang Digunakan Penumpang

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PS11. Pekerjaan

Diisi dengan keterangan pekerjaan yang tercantum pada


identitas penumpang yang dipilih pada isian PS2.Pilihan yang
tersedia antara lain adalah sebagai berikut

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 59


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PS12. Pendidikan

PS13. Perilaku Penumpang Yang Berbahaya

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

CATATAN : Hanya perilaku penumpang yang TIDAK WAJAR


saja yang dicatat; jika penumpang berperilaku wajar maka
PS11 tidak perlu diisi.

Keterangan Tambahan

Apakah Penumpang Ditahan?


Petugas harus memberikan keterangan apakah penumpang di
tahan atau tidak setelah kecelakaan terjadi.

Setelah selesai mengisi informasi data penumpang :


Klik TAMBAH PENUMPANG >> jika ingin langsung mengisi
informasi data penumpang yang cedera.

Klik SIMPAN LAPORAN jika ingin menyimpan informasi data


pengemudi dan penumpang yang telah diisi.

Klik Batalkan Penambahan Kendaraan ini untuk membatalkan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 60


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

informasi data yang baru saja diisi.

f. Data Pejalan Kaki

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Pejalan Kaki

PD1. Nama Pejalan Kaki

Isi pada tempat yang disediakan untuk nama depan dan nama
belakang Pejalan Kaki sesuai dengan Kartu Identitas.

PD2. Jenis Kelamin Pejalan kaki *

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 61


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PD3. Agama

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PD4. Umur Pejalan Kaki

Diisi sesuai dengan umur pejalan kaki yang cedera.Isilah


hanya dengan angka dan merupakan bilangan bulat (tanpa
koma atau pecahan). Contoh : Umur pejalan kaki yang terlibat
kecelakaan 17 tahun, maka pada saat pengisian yang ditulis
adalah 17.

PD5. Identitas Pejalan Kaki

Tipe Identitas
Diisi dengan kartu identitas yang dimiliki oleh pejalan kaki
yang terlibat kecelakaan.
Nomor Kartu Identitas
Diisi sesuai dengan kartu identitas yang sudah dipilih.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 62


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PD6. Kebangsaan Pejalan Kaki

Isian baku pada kolom ini adalah INDONESIA. Untuk


kewarganegaraan lain, pilih dari alternatif yang tersedia.

PD7. Ditabrak Kendaraan Nomor

Diisi sesuai dengan nomor urut kendaraan yang menabrak


pejalan kaki yang bersangkutan.

PD8. Apakah Pejalan Kaki Seorang Pelajar?

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PD9. Tingkat KeparahanPejalan Kaki *

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 63


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Keterangan kategori tingkat cedera dapat dilihat pada


penjelasan pertanyaan D9.
Diisi sesuai dengan tingkat keparahan yang diderita oleh
pejalan kaki yang terlibat kecelakaa

PD10. Pergerakan Pejalan Kaki *

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PD11. Pekerjaan

Diisi dengan keterangan pekerjaan yang tercantum pada


identitas penumpang. Pilihan yang tersedia antara lain
adalah sebagai berikut

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 64


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PD12. Pendidikan

Keterangan Tambahan

Apakah Pejalan Kaki Ditahan?


Petugas harus memberikan keterangan apakah pejalan kaki
ditahan atau tidak setelah kecelakaan terjadi.

Pernyataan
Diisi dengan informasi dari pengakuan pejalan kaki.

Setelah selesai mengisi informasi data pejalan kaki :

Klik TAMBAH PEJALAN KAKI >> jika ingin langsung


menambah dan mengisi informasi data pejalan kaki yang
cedera.

Klik SIMPAN LAPORAN jika ingin menyimpan informasi data


pejalan kaki yang baru saja dibuat.

Klik BATALKAN PENAMBAHAN LAPORAN INI untuk


membatalkan informasi data pejalan kaki yang baru saja
dibuat.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 65


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

g. Data Kerusakan Material

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Kerusakan Material

PRP1. Kerusakan Materi Akibat Kecelakaan

Merupakan catatan kerusakan infrastruktur yang disebabkan


karena sebuah kecelakaan.Kerusakan yang mungkin terjadi
seperti sebuah bangunan, pagar, infrastruktur jalan seperti
trotoar atau rambu lalu lintas, tiang listrik, telepon umum dan
lain sebagainya.Untuk menampilkan daftar pilihan, klik
tanda(?)kemudian akan muncul dropdown pilihan seperti
berikut :

Pilihlah kerusakan infrastruktur yang sesuai dengan kondisi


lokasi kecelakaan dengan cara klik pada kotak di sebelah kiri
(dapat dipilih lebih dari satu). Kemudian klik OK atau klik
BATAL tidak jadi memilih.

PRP2a. Perkiraan Kerugian pada Kendaraan

Maksudnya adalah perkiraan total kerugian yang diderita


kendaraan akibat kecelakaan. Perkiraan kerugian ini dalam
bentuk nominal uang Rupiah.Contoh : Lima juta rupiah
maka pada saat pengisian ditulis Rp 5,000,000.00.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 66


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PRP2b. Perkiraan Kerugian Non – Kendaraan (Infrastruktur /


Binatang)

Maksudnya adalah perkiraan total kerugian akibat kerusakan


infrastruktur atau binatang yang terlibat kecelakaan. Perkiraan
kerugian ini dalam bentuk nominal uang Rupiah. Contoh:
sebelas juta rupiah maka pada saat pengisian ditulis Rp
11,000,000.00.

Uraian Polisi

Kotak ini diisi dengan cerita petugas polisi yang datang


langsung ke lokasi kecelakaan meliputi gambaran lokasi
kecelakaan, urutan terjadi kecelakaan yang diperoleh dari
saksi-saksi yang ada di lokasi kecelakaan dan informasi-
informasi lain yang dirasa perlu untuk melengkapi laporan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 67


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

h. Data Saksi

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Saksi

W1. Nama Saksi*

Isi pada tempat yang disediakan untuk nama depan dan nama
belakang Saksi sesuai dengan Kartu Identitas.

W2. Identitas Saksi

W2a. Tipe Identitas


Diisi dengan kartu identitas yang dimiliki oleh pihak yang
menjadi saksi kecelakaan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 68


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

W2b. Nomor Kartu Identitas


Diisi sesuai dengan kartu identitas yang sudah dipilih.

W3. Agama Saksi

W4. Pekerjaan Saksi

W5. Jenis Kelamin Saksi

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

W6. Umur Saksi

Diisi sesuai dengan umur saksi.Isilah hanya dengan angka


dan merupakan bilangan bulat (tanpa koma atau pecahan).
Contoh : Umur saksi yang menyaksikan kecelakaan 31 tahun,
maka pada saat pengisian yang ditulis adalah 31.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 69


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

W7. Alamat Tempat Tinggal Saksi

Diisi dengan alamat tempat tinggal saksi yang tertera di kartu


identitas saksi. Diisi dengan sejelas - jelasnya.

W8. Pernyataan

Diisi dengan informasi atau keterangan saksi tentang


kronologis terjadinya kecelakaan.

Setelah selesai mengisi informasi data saksi :

Klik TAMBAH SAKSI >> jika ingin langsung menambah dan


mengisi informasi data saksi yang baru.

Klik SIMPAN LAPORAN jika ingin menyimpan informasi data


saksi yang baru saja dibuat.

Klik BATALKAN PENAMBAHAN LAPORAN INI untuk


membatalkan informasi data saksi yang baru saja dibuat.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 70


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

i. Data Pihak Yang Ditahan (Selain Pengemudi Dan Pejalan Kaki)

Gambar Tampilan Formulir Untuk Mengisi Data Pihak Yang


Ditahan

AR1. Nama Pihak yang Ditahan *

Isi pada tempat yang disediakan untuk nama depan dan nama
belakang Tahanan sesuai dengan Kartu Identitas.

AR2. Identitas Pihak yang Ditahan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 71


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

AR2a. Tipe Identitas


Diisi dengan kartu identitas yang dimiliki oleh pihak yang
ditahan setelah terjadi kecelakaan.

AR2b. Nomor Kartu Identitas


Diisi sesuai dengan kartu identitas yang sudah dipilih.

AR3. Agama Pihak yang Ditahan

AR4. Pekerjaan Pihak yang Ditahan

AR5. Jenis Kelamin Pihak yang Ditahan

Pilih salah satu dari pilihan dengan klik pada bulatan


disamping item pilihan dibawah ini

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 72


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

AR6. Umur Pihak yang Ditahan

Diisi sesuai dengan umur pihak yang ditahan. Isilah hanya


dengan angka dan merupakan bilangan bulat (tanpa koma
atau pecahan). Contoh : Umur pihak yang ditahan 29 tahun,
maka pada saat pengisian yang ditulis adalah 29.

AR7. Alamat Pihak yang Ditahan

Diisi dengan alamat tempat tinggal pihak yang ditahan yang


tertera di kartu identitas. Diisi dengan sejelas-jelasnya.

AR8. Pernyataan

Diisi dengan informasi atau keterangan pihak yang


ditahan tentang kronologis terjadinya kecelakaan.
Setelah selesai mengisi informasi data pihak yang ditahan :

Klik TAMBAH DITAHAN jika ingin langsung menambah dan


mengisi informasi data pihak ditahan yang baru.

Klik SIMPAN LAPORAN jika ingin menyimpan informasi data


pihak yang ditahan yang baru saja dibuat.

Klik BATALKAN PENAMBAHAN LAPORAN INI untuk


membatalkan informasi data pihak yang ditahan yang baru
saja dibuat.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 73


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

j. Diagram Mapping

Gambar Tampilan Isian Diagram Mapping

Bagian ini berfungsi untuk memberi gambaran yang lebih jelas


tentang kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di lokasi
kejadian.Cara mengisi keterangan tersebut adalah sebagai
berikut :

 Pilih kendaraan yang terlibat kecelakaan yang mewakili


posisi A dan B dengan cara klik ( ), akan muncul
daftar pilihan

kendaraan beserta nama pengemudi yang sudah


dimasukan datanya sebelumnya.

 Kemudian pilih arah pergerakan (arah tujuan) kendaraan


tersebut dengan cara klik pada salah satu titik yang
tersedia di gambar lingkaran tersebut.

 Contoh : kendaraan A melaju dari arah selatan menuju


ke utara, maka pada saat mengisi klik pada angka 12.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 74


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENYAJIAN DAN PELAPORAN INFORMASI LAKA


LANTAS DENGAN APLIKASI IRSMS

Gambar Tampilan Daftar Laka

Bagian ini berisi daftar laporan kecelakaan lalu lintas yang sudah
selesai di masukkan ke dalam sistem Informasi Kecelakaan Lalu
Lintas.Laporan-laporan ini masih dapat dirubah dalam jangka waktu 40
hari setelah laporan kecelakaan tersebut dibuat dan hanya dapat diubah
oleh ADMIN POLDA.

Gambar Contoh Daftar Laka

Gambar di atas adalah salah satu contoh laporan yang tampil pada
bagian DAFTAR LAKA. Berikut keterangan dari masing-masing simbol
yang tertera :

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 75


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 76


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 77


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 78


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Validasi

Bagian ini berfungsi untuk menampilkan titik-titik lokasi


kecelakaan di lokasi kecelakaan yang belum divalidasi.

Gambar Tampilan Awal Menu Pelaku Validator

Pilihlah Polda, Polres serta tipe tanggal yang diinginkan untuk


memperoleh daftar laporan kecelakaan yang belum divalidasi.

Pilih salah satu Laporan yang ingin dilihat detail informasi


kecelakaannya, maka akan muncul lokasi kecelakaan pada
peta.Jangan lupa mengatur luas wilayah di peta dengan cara
menggeser panah segitiga yang terdapat pada peta untuk
membatasi wilayah yang ingin dilihat.

Gambar Tampilan Detail Kecelakaan yang Belum Divalidasi

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 79


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Untuk melihat detail informasi kecelakaan, klik ‘‘Tampilkan’’


yang tertera pada peta maka akan muncul secara otomatis
detai laporan kecelakaan di halaman baru.
Seorang VALIDATOR bertugas memeriksa akurasi dan
kelengkapan data yang telah dimasukkan.Untuk Polres yang
tidak mempunyai VALIDATOR maka fungsi ini dilakukan oleh
OPERATOR.VALIDATOR dapat mengedit data yang telah
dimasukkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kelengkapan
dan akurasi data hingga masa lebih dari 40 hari setelah
pelaporan oleh operator.
Data yang telah divalidasi masih dapat diedit apabila ADMIN /
SUPER ADMIN Polda/Korlantas menemukan kekurangan
dalam kelengkapan data dengan mengembalikan data
tersebut untuk dilengkapi oleh petugas yang mengisi data
laka dengan menggunakan fungsi RETURN REPORTpada
menu DAFTAR LAKA kemudian pilih laporan laka yang
kurang lengkap kemudian klik RETURN REPORT.

b. Penyajian Dan Pelaporan Data Melalui Aplikasi Irsms

Sistem aplikasi pencatatan kecelakaan lalu lintas ini dapat


menghasilkan secara rinci data kecelakaan serta statistik
dengan variabel kecelakaan.Bentuk statistik yang dapat
dihasilkan berupa diagram batang, tabulasi silang dan excel.

Pada bagian statistik ini terbagi menjadi delapan (8) bagian


yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Laporan Standar

Merupakan laporan statistik data kecelakaan yang


terjadi dalam kurun waktu tertentu yang berbentuk
diagram batang. Cara menghasilkan laporan standar
adalah sebagai berikut :

Isi kolom yang muncul pada gambar dibawah ini


dengan klik untuk mengeluarkan daftar pilihan. Untuk
tipe tanggal terdapat dua pilihan tanggal yaitu tanggal
kejadian dan tanggal LP dan tanggal tambahan baru.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 80


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pilihlah variabel yang akan dihasilkan pada statistik laporan


standar. Pilihan variabel dapat dilihat pada gambar berikut.

Salah satu contoh hasil kombinasi berupa diagram dapat


dilihat pada gambar berikut.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 81


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Standar

2) Laporan Bulanan

Merupakan laporan statistik bulanan data kecelakaan


dengan bentuk diagram batang.Tampilan awal yang akan
tampak adalah sebagai berikut:

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Laporan Bulanan

Isi kolom yang muncul pada gambar dibawah ini dengan


klik ( ), untuk mengeluarkan daftar pilihan. Untuk
tipe tanggal terdapat dua pilihan tanggal yaitu tanggal
kejadian dan tanggal LP dan tanggal tambahan baru. Klik
‘cari’ untuk menghasilkan laporan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 82


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Bulanan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 83


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Laporan Mingguan

Merupakan laporan statistik mingguan data kecelakaan


dengan bentuk diagram batang. Tampilan awal yang
akan tampak adalah sebagai berikut :

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Laporan Mingguan

Isi kolom yang muncul pada gambar dibawah ini dengan


klik ( ), untuk mengeluarkan daftar pilihan. Untuk
tipe tanggal terdapat dua pilihan tanggal yaitu tanggal
kejadian dan tanggal LP dan tanggal tambahan baru. Klik
‘cari’ untuk menghasilkan laporan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 84


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 85


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Mingguan

4) Laporan Harian

Merupakan laporan statistik harian data kecelakaan


dengan bentuk diagram batang. Tampilan awal yang
akan tampak adalah sebagai berikut :

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Laporan Harian

Isi kolom yang muncul pada gambar dibawah ini dengan


klik ( ), untuk mengeluarkan daftar pilihan. Untuk
tipe tanggal terdapat dua pilihan tanggal yaitu tanggal
kejadian dan tanggal LP dan tanggal tambahan baru. Klik
‘cari’ untuk menghasilkan laporan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 86


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Harian

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 87


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5) Laporan Periodik

Merupakan laporan statistik dengan rentang waktu


yang dapat ditentukan. Hal ini biasanya digunakan
untuk laporan pada saat operasi ketupat atau pada
operasi zebra. Bentuk laporan yang dihasilkan. Sama
seperti laporan bulanan dan mingguan.Tampilan awal
yang akan tampak adalah sebagai berikut

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Laporan Periodik

Sama seperti laporan statistik yang sebelumnya, isi kolom


yang muncul pada gambar di bawah ini dengan klik ( ),
untuk mengeluarkan daftar pilihan. Untuk tipe tanggal terdapat
dua pilihan tanggal yaitu tanggal kejadian dan tanggal LP dan
tanggal tambahan baru. Klik ‘cari’ untuk menghasilkan laporan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 88


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 89


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Periodik

6) Tabulasi Silang

Selain laporan seperti yang sudah dijelaskan


sebelumnya, dapat juga dilakukan analisis data dari data
kecelakaan yang sudah terdata di sistem dengan
menggunakan tabulasi silang.
Fungsi ini tidak tersedia untuk semua pengguna (user)
dan hanya tersedia untuk administrator dan
pengguna (user) dengan akses “read only” dan
pelaporan.
Tabulasi silang adalah gabungan dua kelompok
data kecelakaan dimana pilihan dapat disesuaikan.
Tampilan awal dari tabulasi silang dapat dilihat pada
gambar berikut.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 90


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Tabulasi Silang

Cara agar dapat menghasilkan tabulasi silang adalah sebagai


berikut :
 pilih Polda, Polres dan periode waktu yang diinginkan,
 pilih jenis data yang diinginkan. Pengelompokan data
terbagi antara lain daftar laka, kendaraan, penumpang,
pejalan kaki dan seluruh opsi.
 kemudian klik ‘Hasilkan’ untuk memperoleh hasil dari
tabulasi silang.
Berikut adalah contoh hasil dari tabulasi silang dari Polda
Metro Jaya Polres yang dipilih Ditlantas Polda Metro dengan
variabel data antara SIM dengan jumlah kematian untuk
setiap LAKA dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 1
April 2013.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 91


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Hasil Tabulasi Silang

Nilai dari Tidak Terdefinisi mewakili data yang tidak terdefinisi;


artinya petugas yang membuat laporan tidak membuat suatu
pilihan pada saat membuat laporan. Nilai Data yang tertayang
untuk data Tidak Diketahui pada saat petugas membuat
laporan adalah Tidak Diketahui. Pada umumnya hal ini dapat
dinyatakan pada analisis data bahwa Tidak Terdefinisi dan
Tidak Diketahui dapat dinyatakan sebagai Tidak Diketahui.
Jika administrator menginginkan untuk melakukan check atas
seberapa baik kondisi tingkat pengisian informasi/data di
laporan, petugas dapat menggunakan nilai Tidak Diketahui.

Untuk laporan yang lebih rinci, fungsi “querry builder” dapat


digunakan. Berikut ini contoh yang menjelaskan bagaimana
suatu statistik yang lebih kompleks dapat dibuat.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 92


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Periodik

Pada saat meng Klik pada tombol pilihan kondisi seperti


terlihat pada Gambar 35 dan pada layar akan terlihat “query
builder”. Pada contoh berikut dipilih pengemudi dengan umur
dibawah 18 tahun, diwakilkan oleh suatu “expression”
“kendaraan < 18” dan hanya “pengemudi perempuan” yang
diwakilkan oleh suatu “expression” “kendaraan=perempuan”.
“Query” ini akan dibuat dengan tombol “add”.

Dengan tombol penutup pengguna (user) akan kembali pada


layar awal, kemuan mendari “query expression” pada “query
builder” dan dapat memilih wilayah kerja (POLDA & POLRES)
dan periode waktu untuk menghasilkan laporan. Seperti pada
“query” yang dipilih yaitu SIM vs Jumlah Korban Meninggal.

Gambar Contoh Laporan Periodik

Setelah melakukan “Klik” maka akan diperoleh hasil sebagai


berikut:

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 93


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Laporan Periodik

Hasil di atas relatif masuk akal yang menunjukan bahwa hanya 1


pengemudi yang mempunyai SIM karena batasan untuk memiliki SIM
adalah di atas 17 tahun.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 94


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

7) Diagram Batang

Merupakan statistik yang terdiri dari seluruh detail


informasi kecelakaan dari Polda dan dalam rentan waktu
yang diinginkan.

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Diagram Batang

Pilihlah Polda dan Polres serta periode dan tipe tanggal yang
diinginkan untuk menghasilkan statistik tabulasi silang. Tipe
Tanggal dibagi menjadi 3 antara lain Tanggal kejadian, tanggal
LP dan tanggal baru.

Salah satu informasi kecelakaan yang relevan dapat dilihat


pada diagram batang berikut ini.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 95


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Contoh Hasil Diagram Batang

8) Laporan atau LP Belum Selesai

Menu ini merupakan daftar laporan kecelakaan yang


belum divalidasi dari seluruh Polda di Indonesia.
Menu ini dapat digunakan sebagai perangkat/alat
untuk supervisor dari petugas pencatat data untuk
memeriksa kualitas dari laporan dan kemajuan dari
pelaporan di unitnya.

Gambar Tampilan Laporan yang Belum Divalidasi


PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 96
HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

9) Ekspor

Mengeluarkan data dari sistem (data export) hanya


tersedia untuk administrator ata user dengan read only
dengan kewenangan khusus pada sistem IRSMS.
Fungsi pengeluaran data (export) digunakan oleh
spesialis analis data yang ingin membuat report sesuai
dengan keinginannya dengan menggunakan perangkat
lunak lain diluar sistem IRSMS. Sebuah dokumen/file
dapat dikeluarkan dengan menggunakan format standar
CSV yang memungkinkan dibaca dengan program
penghitung tabel atau sreadsheet seperti Microsoft Excel.
Untuk mengeluarkan data laporan kecelakaan di wilayah
dan dalam kurun waktu yang diinginkan.Data yang
dikeluarkan merupakan data dalam format word dan
merupakan pop-up.

Gambar Tampilan Awal Menu Statistik Ekspor

Pilihlah Polda, Polres serta periode dan tipe tanggal yang diinginkan
untuk menghasilkan statistik tabulasi silang. Tipe Tanggal dibagi menjadi
3 antara lain Tanggal kejadian, tanggal LP dan tanggal baru.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 97


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PETA

Bagian ini berfungsi untuk menampilkan titik-titik lokasi kecelakaandi


lokasi, periode waktu dan tipe tanggal yang dapat disesuaikan.

Gambar Tampilan Awal Menu Peta

Pilihlah Polda, Polres serta periode dan tipe tanggal yang diinginkan
untuk menghasilkan titik-titik lokasi kecelakaan di peta. Cara lain yang
dapat dilakukan untuk menampilkan titik lokasi
kecelakaan adalah dengan cara menggeser tanda ( ) yang
terdapat pada peta untuk membatasi wilayah yang ingin dilihat, dengan
catatan periode waktu harus tetap diisi.

Berikut adalah contoh tampilan titik lokasi kecelakaan yang tercatat


diseluruh Polres yang termasuk dalam Polda Metro Jaya dari periode 1
Januari 2013 sampai 31 Januari 2013 berdasarkan tanggal kejadian
kecelakaan.

Gambar Tampilan Peta Lokasi Kecelakaan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 98


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Disini juga dapat melihat salah satu detail data kecelakaan dengan cara
klik nomor laka yang diinginkan, maka akan detail lokasi kecelakaan
seperti dibawah ini.

Gambar Tampilan Detail Kecelakaan

DAFTAR PENGGUNA

Bagian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu daftar pengguna dan daftar
petugas pelapor yang dapat terdaftar di sistem.

a. Pengguna

Pada bagian pertama ini menampilkan daftar pengaturan


petugas yang terdiri dari keterangan log masuk, nama, NRP
Petugas dan lain sebagainya seperti yang tampak pada
gambar berikut :

Gambar Tampilan Menu Pengaturan Petugas

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 99


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Cara membuat petugas yang baru adalah dengan cara klik


‘buat petugas baru’ yang ada di atas kanan, maka akan
muncul tampilan seperti berikut :

Gambar Tampilan Menu Buat Petugas Baru

Log Masuk

adalah ID yang digunakan pada saat masuk ke Sistem


Informasi Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL).

Nama

adalah nama petugas yang sudah didaftarkan untuk dapat


mengakses dan menggunakan Sistem Informasi Kecelakaan
Lalu Lintas (SIKLL).

NRP Petugas

adalah NRP petugas yang sudah didaftarkan untuk dapat


mengakses dan menggunakan Sistem Informasi Kecelakaan
Lalu Lintas (SIKLL).

Pangkat Petugas

adalah pangkat petugas yang sudah didaftarkan untuk dapat


mengakses dan menggunakan Sistem
Informasi Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL). Pangkat petugas
yang tersedia adalah :

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 100


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

• BRIPDA
• BRIPTU
• BRIGADIR
• BRIPKA
• AIPDA
• AIPTU
• AKP
• KOMPOL
• KOMBES
• PNS

Pangkat-pangkat ini nantinya akan berpengaruh terhadap


tingkat hak akses dalam penggunaan Sistem Informasi
Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL) ini.

Email

Merupakan email petugas yang sudah didaftarkan untuk dapat


mengakses dan menggunakan Sistem Informasi Kecelakaan
Lalu Lintas (SIKLL). Hal ini berfungsi sebagai media untuk
berkomunikasi antara admin dengan operator jika menemui
masalah pada saat pemakaian sistem.

Polda

Berisi daftar nama Polda di seluruh Indonesia yang dapat


menggunakan Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas
(SIKLL).

Polres

Berisi daftar nama Polres di seluruh Indonesia yang dapat


menggunakan Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas
(SIKLL).

Tingkatan hak akses

Berisi informasi tentang tingkatan hak akses seorang petugas


yang bersangkutan saat menggunakan Sistem Informasi
Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL). Tingkatan hak akses saat ini
dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu :

• Level 1 : Super Admin

Dapat memasukan data laka baru, dapat merubah informasi


data laka dan juga dapat mengakses semua menu yang ada di
sistem termasuk melihat data statistik di seluruh

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 101


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Indonesia.

• Level 2 : Admin Polda

Dapat memasukan data laka baru, dapat merubah informasi


data laka dan juga dapat mengakses semua menu yang ada di
sistem termasuk melihat data statistik dengan tingkatan
Polres-Polres yang termasuk dalam wilayah Polda yang
bersangkutan.

• Level 3 : Admin Polres

Dapat memasukan data laka baru, dapat merubah informasi


data laka dan juga dapat mengakses semua menu yang ada di
sistem termasuk melihat data statistik wilayahnya sendiri atau
Polres yang bersangkutan.

• Level 4 : Petugas operator kepolisian

Hanya dapat memasukan data laka baru dan merubah


informasi data laka yang dibuat oleh sipetugas yang
bersangkutan dan dapat mengakses menu statistik
Polres bersangkutan.

• Level 5 :Petugas dengan akses dapat melihat semua


tampilan menu yang ada di sistem tanpa bisa
memasukan data laka baru ataupun melakukan
perubahan data.

• Level 6 :Staf atau petugas dengan akses hanya dapat


melihat statistik saja.

Status

Menjelaskan apakah petugas yang bersangkutan masih


aktif atau tidak untuk menggunakan Sistem Informasi
Kecelakaan Lalu Lintas (SIKLL).

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 102


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Petugas Pelapor

Pada bagian kedua ini menampilkan daftar nama petugas


yang melaporkan informasi kecelakaan atau dengan kata lain
petugas yang mendata informasi kecelakaan langsung di
tempat kejadian perkara (TKP). yang terdiri dari keterangan
log masuk, nama, NRP Petugas dan lain sebagainya seperti
yang tampak pada gambar berikut :

Gambar Tampilan Menu Pengaturan Pelaporan Petugas

Cara membuat petugas yang baru adalah dengan cara klik


‘tambah Record’ yang ada di atas kanan, maka akan muncul
tampilan seperti berikut :

Gambar Tampilan Menu Buat Pengaturan Petugas Pelapor Baru

Pangkat

adalah pangkat petugas yang mendatangi lokasi kecelakaan


yang sudah didaftarkan kepada admin Polres atau admin

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 103


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Polda atau Super Admin. Pilihan pangkat petugas antara lain


sebagai berikut :
• BRIPDA
• BRIPTU
• BRIGADIR
• BRIPKA
• AIPDA
• AIPTU
• AKP
• KOMPOL
• KOMBES
• PNS

NRP

adalah NRP petugas yang mendatangi lokasi kecelakaan yang


sudah didaftarkan kepada admin Polres atau admin Polda atau
Super Admin.

Nama Depan

adalah nama depan petugas yang mendatangi lokasi


kecelakaan yang sudah didaftarkan kepada admin Polres atau
admin Polda atau Super Admin.

Nama Belakang

adalah nama belakang petugas yang mendatangi lokasi


kecelakaan yang sudah didaftarkan kepada admin Polres atau
admin Polda atau Super Admin. Jika petugas tidak mempunyai
nama belakang, maka dapat diisi dengan pengulangan nama
depan.

Polres

Diisi sesuai dengan Polres tempat polisi yang bersangkutan


tersebut bertugas.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 104


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

LOGS

Pada menu ini terdiri dari tiga menu pilihan yaitu daftar log, Shutdown,
dan System Manage.

a. Daftar Log

Menampilkan daftar petugas yang mengakses sistem ini


lengkap dengan keterangan waktu, nama petugas,
status petugas, tindakan yang dilakukan saat
menggunakan sistem, ID petugas, No Laporan
Kecelakaan yang dirubah dan IP computer yang
digunakan pada saat mengakses sistem.

Gambar Daftar Log Pengguna Sistem

Shutdown

Menu ini berfungsi untuk memberhentikan sistem aplikasi


sementara.

System Message

Menu ini berfungsi untuk memberi informasi atau pesan


pemberitahuan kepada para pengguna sistem bahwa
sistem sedang dalam pemeliharaan.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 105


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KATALOG

Berisi daftar dan keterangan seluruh variabel yang berhubungan dengan


sistem ini. Seperti daftar keterangan kecelakaan, kondisi jalan dan lain
sebagainya.

Berikut salah satu contoh tampilan katalog dari kategori kendaraan


dengan variabel warna dasar plat. Disini terlihat daftar warna dasar plat
yang menjadi pilihan yang digunakan didalam pencatatan informasi
kecelakaan.

Gambar Contoh Tampilan Katalog

Klik tanda untuk merubah nama variabel atau istilah yang terdapat
pada daftar. Klik tanda untuk menghapus variabel atau istilah yang
ingin dihilangkan dari daftar.

PROFIL

Menu ini berisi informasi nama pengguna yang sedang mengakses


sistem tersebut. Di sini juga dapat melakukan penggantian kata sandi
dan penggantian bahasa yang ingin diterapkan pada sistem.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 106


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Tampilan Menu Profil

ata sandi maka


akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar Tampilan Untuk Merubah Kata Sandi

Isi kolom KATA SANDI sesuai dengan yang diinginkan.Kolom


KONFIRMASI SANDI LEWAT diisi sama dengan kolom Kata Sandi.
Setelah itu klik tombol GANTI, maka sandi telah dirubah.

Untuk merubah bahasa yang digunakan, klik UBAH BAHASA maka akan
muncul tampilan seperti berikut :

Gambar Tampilan Untuk Merubah Bahasa

Setelah itu, klik tanda ( ) kemudian pilih bahasa yang ingin


digunakan, kemudian klik tombol Ganti, maka bahasa yang tampil
disistem akan berubah menjadi bahasa yang dipilih.

MAIL

Menu ini dibuat sebagai sarana komunikasi antara petugas operator


Polres dengan administrator Polres atau administrator Polres dengan
Administrator Polda.

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 107


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Tampilan Pop-Up Mail

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 108


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

FORMULIR PENCATATAN DATA KECELAKAAN

Untuk dapat menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kecelakaan Lalu


Lintas (SIKLL), data kecelakaan harus dikumpulkan terlebih
dahulu.Sebuah formulir kecelakaan yang baru telah dikembangkan dan
harus digunakan oleh para petugas Kepolisian Republik Indonesia yang
bertugas mencatat dan melaporkan data kecelakaan. Bentuk formulir
dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Formulir Kecelakaan Halaman 1

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 109


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Formulir Kecelakaan Halaman 2

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 110


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Formulir Kecelakaan Halaman 3

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 111


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Formulir Kecelakaan Halaman 4

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 112


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Formulir Kecelakaan Halaman 5

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 113


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Formulir Kecelakaan Halaman 6

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 114


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Persyaratan data
data yang dikumpulkan harus memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut:
- Akurasi (dengan tepat menggambarkan parameter individu);
- Kompleksitas (untuk memasukkan semua fitur dalam
sistem yang diberikan);
- Ketersediaan (dapat diakses oleh semua pengguna);
- Keseragaman (untuk menerapkan definisi standar).

2. Data minimal dapat diidentifikasi sebagai berikut:


a. identifikasi kecelakaan;
b. waktu;
c. lokasi;
d. jenis kecelakaan;
e. kendaraan yang terlibat;
f. konsekuensi kecelakaan.

3. Proses pencatatan informasi data kecelakaan baru ini terbagi


menjadi sebelas (11) bagian. Bagian tersebut antara lain :
a. Data kecelakaan
b. Data jalan
c. Kerusakan Material (Kendaraan, Infrastruktur, Binatang)
d. Data kendaraan
e. Data pengemudi
f. Data penumpang
g. Data pejalan kaki
h. Data saksi
i. Data pihak yang diamankan
j. Diagram Mapping
k. Validasi Laporan

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 115


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. aplikasi pencatatan kecelakaan lalu lintas ini dapat menghasilkan


secara rinci data kecelakaan serta statistik dengan variabel
kecelakaan. Pada bagian statistik ini terbagi menjadi delapan (8)
bagian yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Laporan Standar;
b. Laporan Bulanan;
c. Laporan Mingguan;
d. Laporan Harian;
e. Laporan periodik;
f. Tabulasi Silang;
g. Diagram Batang;
h. Laporan atau LP Belum Selesai.

Latihan

1. Jelaskan proses pengumpulan dan penginputan data Laka


Lantas dengan menggunakan aplikasi IRSMS!
2. Jelaskan cara penyajian dan pelaporan informasi Laka Lantas!

PENGOPERASIAN INTEGRATED ROAD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (IRSMS) 116


HPP-LAT BINTARA FT LANTAS

Anda mungkin juga menyukai