ITA HASMILA
H012171009
i
ii
TESIS
ii
iii
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Kimia
ITA HASMILA
Kepada
iii
iv
Ita Hasmila
iv
v
PRAKATA
dari segala keburukan. Berkat rahmat dan taufik-Nya sehingga tesis ini
Universitas Hasanuddin.
do‟a, motivasi, dan dukungan dari berbagai pihak, maka tesis ini dapat
sampaikan kepada orang tua (Bapak Almarhum Mido‟ dan Ibunda Harabi)
v
vi
serta mertua kami (Bapak Sirajuddin dan Ibunda Suriyani, S.Pd) atas
kasih kepada suami Adrian Ariono A.Md.Kg dan putriku tercinta Fakhirah
pembimbing, Ibu Dr. Hasnah Natsir, M.Si dan Ibu Prof. Dr. Nunuk Hariani
hingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Tak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Abd. Wahid Wahab, M.Sc,
Ibu Dr. Paulina Taba, M.Phil, dan Ibu Dr. Rugaiyah Arfah, M.Si sebagai tim
penguji yang telah banyak memberikan arahan dan masukan yang sangat
Dr. Eng. Amiruddin, S.Si, M.Si., Ketua Program Studi Magister Kimia
FMIPA Unhas Ibu Dr. Hasnah Natsir, M.Si., beserta seluruh staf atas ilmu
vi
vii
dan dukungan yang telah diberikan selama perkuliahan. Terima kasih pula
Mahdalia,S.Si. M.Si dan Andi Akbar S.Si. atas segala bantuannya dalam
Departemen Kimia FMIPA Unhas, Pak Sugeng, Ibu Tini, Ibu Linda, dan
Kak Febhy serta staf analis XRD Science Building, Kak Anto yang telah
Sahabat ukh Asmi dan Icha, terima kasih banyak penulis ucapkan
Sartika, Kak Liska dan ukh Bahriah terima kasih banyak penulis ucapkan
atas motivasi, dukungan dan mendoakan penulis dan juga kepada adik-
vii
viii
kalian. aamiin
Mawaddah, Icha, Kak Nurmasita, Kak Deyha, Kak Nur Fitriani, Kak Eka
penulis serta kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan
terima kasih atas segala bantuan, perhatian, motivasi, canda tawa dan
selain ucapan terima kasih dan rasa syukur yang mendalam. Semoga
Allah SWT membalas segala bantuan yang telah diberikan dan bernilai
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
Ita Hasmila
viii
ix
ABSTRAK
ix
x
ABSTRACT
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
PRAKATA v
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR ISI xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 7
xi
xii
F. Kerangka Konseptual 34
G. Hipotesis 36
1. Alat penelitian 37
2. Bahan penelitian 37
C. Prosedur Penelitian 38
4. Uji antibakteri 41
5. Uji antioksidan 43
C. Karakteristik Kitosan 53
xii
xiii
A. Kesimpulan 83
B. Saran 84
DAFTAR PUSTAKA 85
LAMPIRAN 94
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiv
xv
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Daun sirsak 10
5. Kerangka konseptual 35
xvi
xvii
xvii
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2015).
diperoleh dari daging buah, kulit batang, bunga, akar, biji maupun
1
2
menghilangkan jerawat.
et al., 2017; Lawal, et al., 2017; Tuna, dkk, 2015; Sulastrianah, 2014).
dan lipid esensial (Agu, et al., 2017). Hal ini didukung oleh penelitian
alkaloid dan fenol berperan sebagai antibakteri dan anti jamur (anti
2
3
hasil deasetilasi kitin, yang umumnya berasal dari limbah kulit hewan
membran sel karena memiliki muatan positif kitosan yang kuat dapat
3
4
industri pangan, dan industri tekstil, mendorong para peneliti dan praktisi
fisik pada kitosan mencakup perubahan ukuran partikel menjadi lebih kecil
Maarif, 2012).
4
5
terjadi karena perubahan pola hidup dan pola makan pada masyarakat.
lemak, dan DNA dengan cara mengikat radikal bebas atau molekul reaktif
dan juga merusak di dalam biomolekul. Dalam jumlah yang sedikit, radikal
5
6
efektivitas ekstrak daun sirsak (A. muricata L.) yang difortifikasi kitosan
kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
antioksidannya?
6
7
C. TUJUAN PENELITIAN
antioksidannya.
D. MANFAAT PENELITIAN
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Amerika Timur Laut dan daerah Tenggara Brazil. Tumbuhan ini menyebar
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Ranales
Family : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata Linn
8
9
2. Manfaat sirsak
atau halaman rumah. Pada zaman dahulu, tanaman sirsak hanya dikenal
tetapi, sejak tahun 2010, buah sirsak diketahui dapat berkhasiat untuk
luka borok, bisul, kejang, jerawat, dan kutu rambut (Mardiana, 2015).
batuk, demam, diare, disentri dan penyakit kulit (Adewole dan Ojewole,
2009).
9
10
ditemukan pada jerawat adalah bakteri gram positif yaitu S.aureus dan
saluran pernafasan atas, kulit, saluran kencing, mulut dan hidung, jaringan
kulit bagian dalam dari bisul bernanah, infeksi luka, radang paru-paru dan
10
11
sirsak yang dilakukan oleh Agu, et al., (2017) memperoleh hasil penelitian
11
12
sekunder seperti tannin dan steroid (Pathak, dkk., 2010); ekstrak etanol
et al., 2014).
12
13
Olugbuyiro, et al.,
Ekstrak etil asetat ditemukan sangat aktif terhadap
bakteri gram positif S. aureus. 2017
Ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol
menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap S.
aureus, E. coli, B. subtilis, P. aeruginosa, S. typhi, Lawal, et al., 2017
K. pneumonae, C. albicans, A. niger, P. notatum
dan R. stolonifer.
Ekstraksi n-heksan dan metanol membuktikan
adanya aktivitas antimikroba terhadap B. subtillis Fibonacci dan
dan E. coli. Hulyadi, 2018
Ekstrak etanol mempunyai efek antimikroba
terhadap C. diphtheria. Immanuel, 2014
Ekstrak metanol dapat memberikan aktivitas
antimikroba terhadap bakteri P. aeruginosa, Fadhilah, 2012
S. epidermidis, dan S. thyposa
Najmuddin, et al.,
Ekstrak memiliki tingkat aktivitas antioksidan yang
2017
bervariasi sesuai area budidaya.
Ekstrak n-heksana menunjukkan sifat antioksidan
dengan membersihkan radikal DPPH dengan IC50 Lawal, et al., 2017
sebesar 342,44 μg / mL.
Ekstrak memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50
Kurniasih, 2015
sebesar 6,23 ppm.
Ekstrak etanol dan air daun sirsak memiliki aktifitas Gavamukulya, et
antioksidan. al., 2014
Ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan dengan
nilai IC50 sebesar 11,46±0,04 yang tergolong Saraswaty, 2013
antioksidan kuat.
13
14
ditemukan oleh C. Raughet pada tahun 1895 dengan cara memasak kitin
memiliki sifat relatif lebih reaktif dari kitin dan mudah diproduksi dalam
bentuk serbuk, pasta, film, serat. Kitosan merupakan bahan bioaktif dan
2010).
14
15
6,5, tidak larut pada pH yang lebih rendah atau lebih tinggi. Kelarutan
dipengaruhi oleh bobot molekul dan derajat deasetilasi (Natsir dkk., 2010).
secara kimiawi ataupun enzimatik, reaksi kimianya dapat dilihat pada Gambar 2.
satu sifat kimia yang menentukan jumlah muatan gugus amina bebas
darah-kulit dan ginjal sintetik, bahan pembuat lensa kontak, aditif pada
15
16
(Sugita, 2009).
pada Tabel 4.
Sifat-sifat Pemanfaatan
Kationik :
Polielektrolit linier bermuatan tinggi Pemurnian air
Mengkelat ion logam beracun Flokulan yang baik
Biologis : Bioaktivitas
Biokompatibel, biodegradabel Antimikroba, antitumor
Non-toksis, film pengemas
16
17
Gugus fungsi yang karakteristik dari spektra FTIR kitin dan kitosan
17
18
bersifat netral atau sedikit asam, sedangkan kitin dan kitosan bersifat basa
Sifat fisik yang khas dari kitosan yaitu mudah dibentuk menjadi
spons, larutan, gel, pasta, membran dan serat. Kitosan berupa padatan
amorf yang berwarna putih kekuningan dengan rotasi spesifik [α]D 11-3
hingga -10 (pada konsentrasi asam asetat 2%). Kitosan dapat larut pada
kebanyakan larutan asam organik pada pH sekitar 4,0, tetapi tidak larut
pada pH lebih besar dari 6,5 juga tidak larut dalam pelarut alkohol, air dan
Kitosan larut dalam asam mineral pekat seperti HCl dan HNO3
Tabel 6.
18
19
Parameter Ciri
Ukuran partikel Serpihan sampai bubuk
Kadar air (%) ≤ 10,0
Kadar abu (%) ≤ 2,0
Warna larutan Tidak berwarna
Derajat deasetilasi (%) ≥ 70,0
Kelas viskositas (cps) :
- Rendah < 200
- Medium 200-799
- Tinggi pelarut organik 800-2000
- Sangat tinggi > 2000
19
20
muatan positif yang kuat yang dapat mengikat muatan negatif dari
20
21
KM
Organisme Organisme KM (ppm)
(ppm)
Gram negative
Escherichea coli 20 Staphylococcus 20
100 aureus 100
468 >800
650 700
1000 >1250
Xanthomonas 500 Listeria 150
campestris monocytogenes
Salmonella enterica 2000 250
3000 800
21
22
lebih aktif. Makin tinggi tingkat asetilasi dari kitosan makin aktif terhadap
terdapat pada ribosom dan mineral Mg2+ yang terdapat pada dinding sel
bersifat netral, tidak toksik, dan memiliki stabilitas yang konstan. Tujuan
ukuran partikel, sifat-sifat permukaan, dan pelepasan zat aktif pada tempat
22
23
makromolekul, dan mengurangi efek iritasi zat aktif pada saluran cerna.
1. Proses top-down
Tidak ada pelarut keras yang digunakan dalam teknik ini. Walaupun
23
24
2. Proses bottom-up
Top-down: dipecah
Atom
24
25
dianggap sebagai zat pengikat silang yang paling baik karena TPP
terbentuk antara kitosan dan TPP maka kekuatan mekanik matriks kitosan
2015). Ilustrasi matriks yang terbentuk dengan gelasi ionik dapat dilihat
pada Gambar 4.
25
26
berbagai bahan seperti kain (tekstil), kulit, struktur berkayu seperti pilar
sintesis asam nukleat, dan merusak asam nukleat sel bakteri (Pelczar,
2008).
26
27
fase logaritmik didapatkan jumlah sel total maupun jumlah sel hidup
adalah tetap.
terjadi lisis sel atau pecah sel. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan
zat antibakteri pada fase logaritmik, jumlah sel total maupun jumlah sel
hidup menurun.
27
28
positif dan warna merah menandakan Gram negatif. Bakteri yang sering
28
29
hilangnya kualitas sensori dan nutrisi (Winarsi, 2007; Hanani, dkk., 2005).
2015).
reaktivitas radikal bebas, yang secara kontinu dibentuk sendiri oleh tubuh.
Bila jumlah senyawa oksigen reaktif ini melebihi jumlah oksidan dalam
29
30
antioksidan.
30
31
radikal bebas yang telah terbentuk menjadi lebih stabil dan kurang reaktif
berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkap radikal bebas
31
32
peka serta hanya memerlukan sedikit sampel. Prinsip dari metode uji
32
33
Keterangan:
33
34
F. Kerangka Konseptual
tanah air dan di berbagai Negara, baik yang diperoleh dari daging buah,
typhi. Selain itu, ekstrak etanol, air dan n-heksana dari daun sirsak juga
oksidasi asam nukleat, protein, lemak, dan DNA dengan cara mengikat
industri modern mendorong para peneliti dan praktisi industri untuk terus
34
35
- Ekstraksi sampel
Uji efektivitas
antibakteri dan
antioksidan
Penyebab penyakit
35
36
G. Hipotesis
36