SKRIPSI
Oleh:
AULIA HANDAYANI
K 100 080 015
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2012
1
2
ABSTRAK
Kata Kunci : Annona muricata L., sel T47D, metode MTT, sitotoksik, ekstrak
etanolik kulit batang sirsak
ABSTRACT
1
the cytotoxic effect of non polar fraction of bark ethanolic extract to T47D cells
and the soursop compound content.
Ethanol extracts obtained from extraction using 96% ethanol by
maceration method, then hexane fraction obtained by the method of VLC.
Cytotoxic test using the MTT method with various concentrations of the fraction
by 125.00: 62.50: 31.25: 15.62, and 7.81 µg/mL. Absorbance readings using an
ELISA reader at a wavelength of 595 nm then was used to calculate % living cells
was then used to determine IC50 values. Qualitative content analysis of
compounds with thin layer chromatography (TLC) using GF254 silica gel as
stationary phase and n-hexane PA : PA ethyl acetate (9 : 1) as mobile phase.
The results show that the non polar fraction of ethanolic extract of the
bark of the soursop was no cytotoxic effect on T47D cells. The highest
concentration at 125 µg/mL showed % living cells values = 114.94%. TLC
analysis results indicate the presence of saponin, polyphenols, flavonoids, and
essential oils.
Keywords: Annona muricata L., T47D cells, MTT method, cytotoxic, soursop bark
ethanolic extract
PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang frekuensi
kejadiannya paling tinggi di antara kanker-kanker jenis lain yang sering
menyerang wanita. Penderita kanker payudara di Indonesia sebanyak 12,10%,
terbanyak kedua setelah kanker leher rahim (19,18%) (Tjindarbumi dan
Mangunkusumo, 2002). Upaya pencegahan atau pengobatan kanker lebih penting
mengingat frekuensi kejadian cukup tinggi (Nurrochmad et al., 2011).
Secara umum, pengobatan kanker dilakukan dengan cara pembedahan,
penyinaran, kemoterapi, imunoterapi, dan hormon (Mangan, 2003). Bahan alam
juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penemuan senyawa pemusnah
sel kanker (Syarief et al., 2005), salah satu tanaman yang berpotensi sebagai anti
kanker adalah sirsak. Fraksi kloroform ekstrak etanol dari daun srikaya yang
berasal dari genus yang sama memberikan aktivitas sitotoksik dengan nilai LC50
4,5467 µg/mL terhadap sel HeLa (Djajanegara, 2009). Terdapatnya aktivitas pada
ekstrak yang disari dengan pelarut non polar yaitu heksana, maka penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui efek sitotoksik kulit batang sirsak yang difraksinasi
menggunakan pelarut heksan terhadap sel T47D dan untuk mengetahui senyawa
yang tersari dalam fraksi non polar ekstrak etanolik kulit batang sirsak.
2
METODE PENELITIAN
I. Bahan dan Alat
1) Bahan
a. Kulit batang sirsak yang diambil dari tanaman sirsak yang terdapat di
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Semarang, Jawa Tengah.
b. Heksan
c. Sel T47D (koleksi Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran
UGM), RPMI (Gibco), FBS, antibiotik penicillin-streptomisin dan
fungizone, akuades, natrium bikarbonat, larutan MTT (3-(4,5
dimethytiazol-2-yl), 2,5-diphenyl tetrazolium bromide), PBS, SDS 10%
(Sigma), HCl 1N, DMSO 100%.
d. Bahan untuk uji kualitatif kandungan senyawa secara kromatografi lapis
tipis, pelat silika gel GF254 (fase diam), n-heksan PA, etil asetat PA (fase
gerak), FeCl3 (deteksi polifenol), sitroborat (deteksi flavanoid), vanilin
H2SO4 (deteksi minyak atsiri), dragendrof (alkaloid), dan liberman-
bourchad (deteksi steroid saponin dan terpenoid saponin).
2) Alat
a. Peralatan dalam pembuatan serbuk: kain hitam, blender, dan pengayak
serbuk
b. Peralatan yang digunakan dalam penyarian: peralatan gelas, penangas air,
alat timbang, seperangkat alat maserasi, dan rotary evaporator
c. Alat yang digunakan dalam uji sitotoksik: tangki nitrogen cair,
mikroskop fase kontras (Olympus), sentrifuge, inkubator CO2, Laminair
Air Flow, ELISA reader, haemocytometer, tabung conical steril, tissue
culture flask, plate micro 96 sumuran, mikropipiet, vorteks, timbangan
elektrik, kamera digital Sony DSC-W130 (8,1 megapixel).
d. Peralatan dalam uji kualitatif kandungan senyawa secara kromatografi
lapis tipis : kertas saring, cawan porselin, lampu UV, pipa kapiler, bejana
elusi, dan alat gelas.
3
4
tidak berubah letak karena penuangan eluen. Adapun eluen yang digunakan
dalam fraksinasi ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Eluen yang digunakan dalam fraksinasi
Eluen Volume eluen Jumlah
(mL) elusi
Heksan Etil asetat Etanol
9 1 - 150 3X
8 2 - 150 4X
7 3 - 150 4X
6 4 - 150 3X
- - 10 150 2X
5
6
2. Deteksi Kandungan Senyawa dalam Fraksi Non Polar Ekstrak Etanolik Kulit
Batang Sirsak
Deteksi dilakukan terhadap senyawa saponin, polifenol, flavonoid,
minyak atsiri, dan alkaloid. Hasil deteksi menunjukkan adanya kandungan
senyawa saponin, polifenol, flavonoid, dan minyak atsiri. Hasil tersebut tidak
menunjukkan adanya senyawa alkaloid (Gambar 2).
7
Rf = 0,33
A B C D E F G
Gambar 2. Hasil KLT Fraksi Non Polar Ekstrak Etanolik Kulit Batang Sirsak dengan Fase
Gerak n-Heksan:Etil Asetat (9:1) dan Fase Diam Silika Gel GF. Hasil Deteksi Menunjukkan
Kandungan Saponin, Polifenol, Flavonoid, dan Minyak Atsiri
Keterangan :
A : Deteksi UV 254 nm
B : Deteksi UV 366 nm
C : Deteksi pereaksi semprot Liberman-Bourchad di bawah UV 366 nm (deteksi
saponin)
D : Deteksi pereaksi semprot FeCl3 secara visual (deteksi polifenol)
E : Deteksi pereaksi semprot Sitroborat di bawah UV 366 nm (deteksi flavonoid)
F : Deteksi pereaksi semprot Vanilin-H2SO4 secara visual (deteksi minyak atsiri)
G : Deteksi pereaksi semprot Dragendroff di bawah UV 366 nm (deteksi alkaloid)
A B
Gambar 3. Sel kontrol (A) dan sel perlakuan fraksi non polar ekstrak etanolik kulit batang
sirsak konsentrasi 125 µg/mL (B). Hasil menunjukkan sel relatif hidup.
( sel hidup sel mati )
8
112 112,21
110 109,68
108,84 % sel hidup
108
106
104
7,81 15,62 31,25 62,5 125
Konsentrasi Fraksi µg/mL
Gambar 4. Grafik Hubungan Konsentrasi Fraksi Non Polar Ekstrak Etanolik Kulit Batang
Sirsak dengan Persentase Sel Hidup T47D
9
SARAN
1. Penelitian dengan menjaga sterilitas dalam melakukan uji sitotoksik.
2. Penelitian dengan fraksinasi yang berbeda untuk memperoleh hasil yang
lebih baik.
10
DAFTAR ACUAN
Djajanegara, I. & Wahyudi, P., 2009, Pemakaian Sel HeLa dalam Uji Sitotoksitas
Fraksi Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona sqamosa. Jurnal
Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 7, No. 1, hal. 7-11.
Lambert, J. D., Hong, J., Yang, G., Liao, J., & Yang, C. S., 2005, Inhibition of
carcinogenesis by polyphenols: evidence from laboratory investigations,
Am J Clin Nutr, 81(suppl):284S–91S.
Mangan, Y., 2003, Cara Bijak Menaklukan Kanker, 3-6, Agro Media Pustaka,
Jakarta.
McLaughlin, J. L., Alali, F. Q., & Liu, X. X., 1999, Annonaceous Acetogenins :
Recent Progress, Journal of Natural Products, 62, 504-540.
Nurrochmad, A., Lukitaningsih, E., & Meiyanto, E., 2011, Anti cancer activity of
rodent tuber (Thyphonium flagelliforme (lodd.) Blume on human breast
cancer t47d cells, International Journal of Phytomedicine, Vol. 3, 138-
146.
Sausa, O. V., Vieira, G. D. V., Pinho, J. J. R. G., Yamamoto, C. H., & Alves, M.
S., 2010, Antinociceptive and Anti-Inflammatory Activities of the
Ethanol Extract of Annona muricata L. Leaves in Animal Models,
International Journal of Molecular Sciences, 11, 2067-2078.
Srisadono, 2008, Skrining Awal Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle Linn)
Sebagai Antikanker dengan Metode Brine Shrimp Lathaly Test (BLT),
Karya Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Syarief, W. R., Aisyah, C., Elviana, E., & Fidiasari, E. R., 2005, Farmakognosi
dan Fitoterapi, EGC, Jakarta.
11
12