Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUMDAN

PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA


SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR PEMALI JUANA
Jl. Bridgjen S. Sudiarto No. 375, Semarang

Engineering Consultant
KANTOR PUSAT : JL. AEROMODELING IV NO.2 TLP/ FAX. 022 -7274221/ 022 -7238009 BANDUNG 40293
KANTOR CABANG : JL. RUNGKUT ASRI BARAT VIII NO. 48 TLP./FAX. 031 - 8701709 SURABAYA 60295
JL. REONG NO. 4 (KARANG SUKUN) TLP./FAX. 0370 - 6222288 MATARAM 83121
JL. K -2 SRONDOL ASRI TELP. 024 -7470071 SEMARANG 50263
Email : mettana@yahoo.com

i
KATA PENGANTAR

PT. METTANA dan PT. BRHMA SETA INDONESIA mendapatkan kepercayaan


untuk melaksanakan pekerjaan “ Supervisi Rehabilitasi Bangunan Utama Bendung Klambu
“ Provinsi Jawa Tengah Oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan surat
perjanjian kontrak No.: KU.03.01/Ao.6.17/Ao.5.3/12/MYC/2015 Tanggal 27 Nopember
2015. Daerah Bendungan Klambu terletak di Desa Pengantin, Kecamatan Klambu
Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah.
Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan / Pemeliharaan Pintu Air ini dibuat
agar dapat membantu Operator dam Pengoperasian dan Pemeliharaan Pintu serta Peralatan
lainnya yang terpasang di Bendung Klambu. Dalam pelaksanaannya di Lapangan Operator
bisa melakukan apa saja bila perlu, tanpa harus berpedoman pada BUKU ini, karena Buku
Petunjuk ini hanya Sebatas Pengoperasian dan Pemeliharaan Pintu. Dan kami yakin bahwa
Buku Prosedur ini masih banyak kekurangan dan perlu Penyempurnaan lebih lanjut.
Pada akhirnya atas tersusunnya Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, kami
berharap semoga Buku Pedoman O & P ini dapat berguna bagi petugas O & P sebagai acuan
untuk mengelola (melaksanakan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan) Bendung Klambu.

Semarang, ………………………… 2018


PT. Mettana , PT. Brahma Seta Indonesia

(Ir. Hadi Sudarsono, Dipl. HE)


Team Leader

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan disetujui oleh:


Nama Konsultan : PT. Mettana  PT. Brahma Seta Indonesia (KSO)
Pekerjaan : Supervisi Konstruksi Rehabilitasi Bangunan Utama D.I. Klambu di
Kabupaten Grobogan.
Tahun Anggaran : 2015, 2016, 2017, 2018
Kontrak : KU.03.01/Ao.6.17/Ao.5.3/12/MYC/2015
Tanggal : 27 November 2015
SPMK : 12/SPMK/IRWA/-II-PJPAPJ/XI/MYC/2015
Tanggal : 27 November 2015
Disahkan : di Semarang
Tanggal Pengesahan Laporan : ………………………… 2018.

Di periksa Oleh :
Direksi Tehnik Supervisi
1. Ketua.

Erin Priandini, ST. MSc.


NIP.19820126 200604 2 005
2. Sekertaris

Heny Krisyani, ST. MT.


NIP.19780126 201012 2 001
3. Anggota

Bagus Adi Irawan, ST. MPSDA.


NIP.19811018 201012 1 004
4. Anggota

Heryandi Pratama, ST. MT


NIP.19840526 201012 1 002
5. Anggota Disusun Oleh :
Konsultan Supervisi PT. Mettana
PT. Brahma Seta Indonesia (KSO)

Wahyu Prasetyo, ST. MT


(Ir. Hadi Sudarsono, Dipl. HE)
NIP. 19840712 201012 1 005 Team Leader

Disahkan Oleh :
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pemali Juana
PPK Irigasi dan Rawa II

Devi S Maulana, S.T.


NIP. 19811022 200912 1 001

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iv
BAB - 1 Pengoperasian Pintu ................................................................................................................ 1
1. Penjelasan Umum 1
1.1 Fungsi Pintu Air (Water Gate) ........................................................................................... 1
1.2 Peralatan Hydromekanikal. ................................................................................................ 4
2. Pengoperasian Pintu. .......................................................................................................... 7
2.2. Pengoperasian dengan Jarak Jauh (Remote Control). ............................................................ 8
3. Tata Cara Pengoperasian Pintu. .......................................................................................... 8
3.1 Pintu Bendung Radial. ....................................................................................................... 8
3.1.1 Pengurasan Lumpur dan Penurunan EL. Muka Air ....................................................... 8
3.1.2. Pembuangan Trash atau Sampah .............................................................................. 9
3.1.3. Pengoperasian Pintu Radial. ...................................................................................... 9
3.2. Cara Pengoperasian Pintu Radial apabila Power PLN “ OFF “. ........................................... 13
3.2.1. Pengoperasian Radial Gate Bila Power PLN “ OFF “.................................................. 13
3.2.2. Lakukan pengoperasian Pintu Radial dengan cara yang seperti Halnya .................. 13
3.3. Pengoperasian Pintu Intake, Pintu Penguras, Pintu Irigasi dan Pintu Wilalung........... 13
3.3.1. Pengoperasian dengan Remote Control. ................................................................ 13
3.3.2. Pengoperasian dengan Local Control. .................................................................... 14
3.3.2.2. Sinyal Gangguan pada saat Pengoperasian Pintu. ................................................. 16
3.3.2.3. Cara Pengoperasian Pintu Slide atau Fixed Wheel gate l apabila ............................... 17
Power PLN “ OFF “ (Manual). ........................................................................................................ 17
BAB - 2 PROSEDUR PERAWATAN DAN PERGANTIAN PARTS ............................................................ 20
2.1 Penjelasan Umum…………………………………………………………………………………………………………. 20
2.1.1 Prosedur Perawatan / Pemeriksaan…………………………………………………………………….. 20
2.1.2 Periodikal atau Jangka waktu Pemeriksaan………………………………………………………….. 20
2.1.3 Prosedur Penggantian Spare Parts………………………………………………………………………… 23
2.1.4 Rubber Seal (Karet Perapat)………………………………………………………………………………… 24
2.1.5 Bush (Oilles)…………………………………………………………………………………………………………. 25
2.1.6 Main Roller……………………………………………………………………………………………………………….. 25

iv
BAB - 1 Pengoperasian Pintu

1. Penjelasan Umum
Secara Umum Pintu Air (Water gates) dapat dide finisikan sebagai Suatu peralatan
yang dipergunakan untuk menghentikan aliran air (Water Flow dari Ups Stream ke
Down Strean dan Juga dapat dipergunakan untuk mengatur Debit Air Irigasi dll.
1.1 Fungsi Pintu Air (Water Gate)
Dalam Penggunaannya Water gates ini berfungsi sebagai :
a. Head Works.
Dalam sehari-hari Pintu di Head Works ini dipergunakan untuk
membendung Air seperti di Dam atau Bendung yang dipergunakan sebagai
Water Resourses) dan selanjutnya bisa dipergunakan untuk keperluan
Irigasi dan Ketenaga Kelistrikan.
Contoh :
- Fixed Wheel Gate
- Radial Gate

1
Gambar 1.1 Pintu Radial Gate

b. Weir Works.
Dalam Weir Works ini Pintu yang dipergunakan untuk membendung Air,
Pengambilan Air, Penguras dan Pengatur Air. Dimana Pintu-pintu ini untuk
mengatur kebutuhan Irigasi..
Contoh :
- Pintu Pengambilan (Intake gate).
- Pintu Penguras atau Flushing gate
- Pintu Pengatur Irigasi atau Rugulating gate

2
Actuator Listrik/Manual

Alat Angkat Spindle

Skin Plate

Gambar 1.2 Flap Gate

c. Drainage.
Dalam sehari-hari Pintu Drainage ini dipergunakan untuk Irigasi dan
Distribusi air. Biasa Pintu –pintu ini dipasang di Saluran sekunder atau
disungai kecil yang masuk Kota-kota atau Kampung.
Contoh :
- Pintu Sorong Type A
- Pintu Sorong Type B dan seterusnya.
3
Disamping itu juga bisa dipasang Pintu Amil, Avis dan Pintu Regulator.

d. Stop Logs.
Stop log ini dipasang didepan Pintu yang berfungsi untuk menahan Air
dari Ups Stream agar tidak masuk ke saluran Down Stream dimana Pintu
yang ada Di Down Stream tersebut mangalami ganguan atau ada
pergantian Parts.
Contohnya : Pergantian seal, baut, bushing dll.
Penurunan Stop Log ini menggunakan peralatan Electric atau Mono rail
Hoist yang terpasang diatas Pier Bendung.
1.2 Peralatan Hydromekanikal.
Didalam Lingkungan Proyek Klambu ini merupakan Bendung Gerak atau Barrage
Dam dimana Lokasinya terletak daerah Sungai Serang Jawa Tengah.
Adapun Peralatan Hydromechanical yang di pasang di Proyek Klambu adalah :

B D E

A. Pintu Radial Pakai Flap gate termasuk Hoist jumlah 2 (dua) unit.
B. Pintu Radial tanpa Flap gate termasuk Hoist jumlah 6 (enam) unit.
C. Pintu Stop Log Utama jumlah 8 (delapan) unit.
D. Monorail Hoist termasuk Rail jumlah 1 (satu) set.
E. Traveling Hoist termasuk Rail jumlah 1 (satu) set.

4
G H
F

F. Pintu Intake kanan termasuk Hoist jumlah 6 (enam) unit.


G. Pintu Stop Log Utama jumlah 2 (dua) unit.
H. Traveling Hoist termasuk Rail jumlah 1 (satu) set

K
I J

I. Pintu Intake kiri termasuk Hoist jumlah 6 (enam) unit.


J. Pintu Stop Log Utama jumlah 2 (dua) unit.
K. Traveling Hoist termasuk Rail jumlah 1 (satu) set

5
M
L

L. Pintu Flushing atau Penguras kanan termasuk Hoist jumlah 4 (empat) unit.
M. Pintu Flushing atau Penguras kiri termasuk Hoist jumlah 4 (empat) unit.
N. Traveling Hoist termasuk Rail jumlah 1 (satu) set

O
P

O. Pintu Irigasi atau Pengatur kiri termasuk Hoist jumlah 4 (empat) unit.
P. Pintu Irigasi atau Pengatur kanan termasuk Hoist jumlah 4 (empat) unit.
Q. Traveling Hoist termasuk Rail jumlah 1 (satu) set

6
Q
R

R. Pintu Wilalung termasuk Hoist jumlah 2 (dua

KANTOR
BD. KLAMBU
15.1
3

21
.18

Gambar 1.2 Tampak Atas Titik Pintu Bendung Klambu

2. Pengoperasian Pintu.
Secara Umum semua Pengoperasian Pintu Air (Water gates) pada prinsipnya sama
, bedanya hanya terletak pada fungsi, waktu dan kegunaan dari Pintu itu sendiri.
Kalau dilihat Cara pengoperasian Pintu itu hanya ada 2 (dua) macam yaitu :
2.1. Pengoperasian dengan Jarak Dekat (Local Control).
Pengoperasian Pintu dengan Local Control ini dilakukan di Rumah Pintu
dimana Pengoperasian bisa dilakukan dengan Cara Electric atau Manual (Bila
Listrik OFF).
7
2.2. Pengoperasian dengan Jarak Jauh (Remote Control).
Pengoperasian Pintu dengan Remote Control ini dilakukan di Rumah Control
yang tempatnya agak jauh dari Pintu yang akan dioperasikan.
3. Tata Cara Pengoperasian Pintu.
Cara Pengoperasian Pintu yang ada di Bendung Gerak Klambu diatur seperti
tersebut dibawah ini :
3.1 Pintu Bendung Radial.
3.1.1 Pengurasan Lumpur dan Penurunan EL. Muka Air
Pengurasan Lumpur dan Penurunan Elevasi di Up Stream bisa dilakukukan dalam
1 bulan bisa 1 atau 2 kali pengurasan atau penurunan EL tetapi harus dilihat dulu
Elevasi Air di Down Stream. Kalau Elevasi Air di Down Stream rendah kira-kira 0
meter sampai 1 (satu) meter diatas Sill beam pintu, maka flushing atau
pengurasan lumpur bisa dilakukan. Tetapi apabila Eleveasi air di Up Stream dan
Down Stream selisihnya muka Air kira-kira ! sampai 3 meter, tidak bisa dilakukan
flushing karena Jet Air atau Water Discharge nya kecil, sehingga Air tidak mampu
mendorong lumpur ke Down Stream.
Pembukaan Pintu Radial tidak boleh dilakukukan sembarangan namun Prosedur
yang harus diikuti oleh Operator Pintu dimana dalam Pengoperasian Pintu Radial
diatur seperti yang tersebut dibawah ini :
a. Pembukaan Pintu Radial tidak boleh dibuka 1 (satu) pintu langsung full
open, karena akan merusak bangunan beton yang ada di Down Strem,
sehingga pembukaan harus sedikit demi sedikit.
Caranya :
 Pintu dibuka dengan ketinggian 10 cm dengan waktu kira – kira 1
(satu) menit kemudian dibuka lagi 25 cm dan setrusnya sesuai
kebutuhan.
b. Pembukaan Pintu harus dilakukan dari sebelah kanan dan kiri (dari arah
Flow) terlebih dahulu dengan ketinggian bukaan seperti yang telah
ditentukan diatas.
c. Apabila masih kurang atau masih dibutuhkan bukaan lagi, maka yang
dibuka sebelahnya dengan cara seperti diatas.

8
3.1.2. Pembuangan Trash atau Sampah
a. Pembuangan Sampah yang ada di Reservoir dapat dilakukan melalui
Pembukaan Pintu Flap (Fully Open) yang terpasang di Radial Gate no. 1
dan no. 8 sehingga semua Sampah yang ada ditepi sebelah kanan dan
kiri Reservoir Bendungan bisa teratasi.

b. Untuk Pembuangan Sampah yang ada di bagian tengah Bendungan,


harus dibantu dengan Cara Manual untuk mengarahkan Sampah tersebut
ke sebelah kiri atau kanan Bendungan dengan menggunakan
Excaphonton yang sudah di siapkan dermaganya di sebelah kanan di hulu
jembatan dan di hilir jembatan klambu.
c. Setelah semua sampah-2 yang di Down Stream atau Reservoir sudah
besih Flap Gate ditutup kembali seperti semula.
3.1.3. Pengoperasian Pintu Radial.
Prosedur Pengoperasian Pintu di Bendung Klambu dapat dilakukan dengan
2 (dua) Cara yaitu :
1. Remote Control.
Pengoperasian Pintu dapat dilakukan di Control Room dengan menekan
Tombol_2 yang telah ditentukan dan pembacaan Bukaan Pintu dapat
dilihat dengan Indicator Digital atau Perangkat lainnya seperti Komputer,
Lap Top dll.
Untuk diBendung Klambu ini khusus Radial Gate bisa dioperasikan
Menggunakan Remote dan Local Control.
9
2. Local Control.
Pengoperasian Pintu hanya dilakukan di Local Control (Di Rumah Pintu)
dengan menekan Tombol_2 yang telah ditentukan dan pembacaan
Bukaan Pintu dapat dilihat dengan Indicator DIGITAL, Prosentase atau
Pointer (Dial).
Semua Slide gate atau Fixed Wheel gate di Bendung Klambu
dioperasikan dengan Local Control karena Peralatan Remote untuk Pintu
Slide Rusak..
3.1.3.1. Cara Pengoperasian Pintu Radial (dengan Motor Listrik).
A. Prosedur Persiapan Pengoperasian.
1. Buka Pintu Panel Control.
2. Masukkan semua Catu Daya seperti ELCB, MCCB, Heater room, dan
Rangkaian Control Panel pada Posisi “ ON “.
3. Periksa Tegangan 380 V antar Phase dan 220 V terhadap Netral
dengan memutar saklar pemilih Tegangan (Selector Switch) pada

Volt meter.

4. Periksa semua Lampu petunjuk dengan menekan dengan menekan


Tombol “Lamp Test” sehingga menyala.
5, Bila Panel Lokal Pintu telah lama tidak dioperasikan, maka ada
kemungkinan ruang didalam Panel Lembab, maka nyalakan Heater
atau pemanas ruang dan Putar pengatur Suhu pada posisi tertinggi
(60 derajat).
6. Periksa keadaan Hoist untuk memastikan bahwa Pengoperasian
dengan Motor telah siap.
B. Prosedur Pengoperasian Pintu. (Posisi Naik).
1. Tekan Tombol Naik (“ RAISING “) pada Panel maka Pintu akan Naik
dan Lampu sinyal “ Raising “ akan menyala dan Lampu sinyal “ Stop
“ akan mati. Jarum Amper meter akan menunjukkan sesuai Beban
arus pada Motor. Dan Lampu “ Fully Lower “ akan mati begitu posisi
Pintu mulai pindah posisi terbawah.
2. Pintu akan berhenti secara Automatis dengan berfungsinya “ Limit
Switch “ pada posisi “ Fully Raised “.
10
Lampu sinyal “ Raising “ akan mati dan Fully Raised menyala.
3. Bila diperlukan untuk Naik lagi karena akan diadakan Perawatan
Pintu, maka putarlah “ Switch Pemeliharaan “ yang terpasang
Didalam Panel pada posisi “ ON “.
Pintu dapat dioperasikan “ Naik “ lagi dan akan berhenti secara
Automatic dengan berfungsinya Limit Switch diatasnya lagi.
C. Prosedur Pengoperasian Pintu. (Posisi Turun).
1. Tekan Tombol Turun (“ LOWER “) yang terpasang pada papan Panel
maka Pintu akan Turun dan Lampu sinyal “ Lowering “ akan menyala
dan Lampu sinyal “ Stop “ akan mati, begitu posisi fully raised
terlewati.
2. Pintu akan berhenti secara Automatic bila posisi Pintu tertutup
penuh (Fully Lowered) begitu Limit Switch berfungsi atau bekerja.
D. Prosedur Memberhentikan Operasi Pintu.
1. Bila Pintu ingin diberhentikan pada posisi tertentu, sedang Pintu
dalam kondisi bergerak naik atau turun, maka tekan Tombol
“ STOP “ pada Papan Panel, maka Pintu akan berhenti sesuai dengan
Yang dikehendaki, dan sinyal “RAISED atau “ LOWERED “ akan mati
dan Lampu sinyal “ STOP “ akan menyala.
2, Selama Pintu bergerak posisinya akan tampak pada Posisi Indicator
(Dial Gate Position Indicator) yang terpasang pada Actuator.

3.1.3.2. Sinyal Gangguan pada saat Pengoperasian Pintu.


Dalam perihal Lampu Sinyal Gangguan menyala :
1. Pada saat bergerak Naik terdapat Beban Torsi lebih atau melebihi batas
kenaikkan. Dalam hal ini Pintu mengalami gangguan dan berhenti
sedang posisi Pintu terbuka penuh karena bekerjanya Limit Switch atau
terjadi beban torsi atau Pintu tersebut Macet.
Selama Pintu bergerak Naik torsi Switch yang terpasang pada Actuator
Akan bekerja dan Lampu sinyal yang terpasang akan menyala,
Untuk Perbaikannya Periksalah Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Rangkaian Relay.
11
- Setting posisi Limit Switch pada kondisi Buka Penuh atau terdapat
gangguan pada Limit Switch (Bila posisi Pintu terbuka Penuh).
- Turunkan sedikit dengan menekan Tombol “ Lowered “.
- Periksa Penunjuk Jarum Amper meter saat operasi Naik.
2. Pada saat bergerak Turun terdapat Beban Torsi lebih atau melebihi batas
penutupan. Dalam hal ini Pintu mengalami gangguan dan berhenti
karena bekerjanya Limit Switch atau terjadi beban torsi lebih atau Pintu
tersebut Macet.
Selama Pintu bergerak Turun torsi Switch yang terpasang pada Actuator
Akan bekerja dan Lampu sinyal yang terpasang akan menyala,
Untuk Perbaikannya Periksalah Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Rangkaian Relay.
- Setting posisi Limit Switch pada kondisi terendah atau terdapat
gangguan pada Limit Switch (Bila posisi Pintu tutup Penuh).
- Naikkan sedikit dengan menekan Tombol “ Raised “.
- Periksa Penunjuk Jarum Amper meter saat operasi Turun.

3. Over LOAD (Beban Lebih).


Bila terjadi Arus Aliran Motor berlebih atau OVER LOAD, maka Thermal
Relay akan bekerja sehingga Motor penggerak berhenti. Dan Sinyal
Lampu “ FAULT “ pada panel Control akan menyala.
Untuk Perbaikannya Periksalah Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Jarum Amper Motor saat beroperasi.
- Periksa posisi angka pada Thermal Relay dan sesuaikan dengan Arus
Motor yang dibutuhkan.
Setelah mencari Penyebab Gangguan arus lebih, Thermal Relay di Resetting
Untuk me Resetting tekan Tombol Reset pada Thermal Relay.
4. Arus Hubung Singkat.
12
Selama Arus yang mengalir berada dibawah kamampuan NFB, maka
Rangkaian dapat beroperasi.
. Untuk Memeriksanya perhatikan Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Tekanan Isolasi kabel dengan menggunakan megger
- Periksa Bearing atau Bantalan poros barang kali ada yang salah.
Setelah memeriksa penyebab terjadinya Arus hubung Singkat, Reset NFA
dan masukkan ke Posisi “ ON “.
Caranya : Tekan gagangnya ke posisi “ OFF “ baru degerakkan lagi ke
posisi “ ON “.

5. Arus Bocor ke Tanah.


Bila terjadi kebocoran Arus ketanah, maka ELCB akan memutus
Rangkaian. Begitu pula bila terjadi Arus lebihdari kemampuan ELCB
maka rangkaian akan terputus..
Untuk Memeriksanya perhatikan Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Tekanan Isolasi kabel dengan menggunakan megger.
- Periksa Rangkaian mmungkin ada yang salah.
Setelah mencari penyebab kebocoran Arus ke tanah selesai reset ELCB.

3.2. Cara Pengoperasian Pintu Radial apabila Power PLN “ OFF “.

3.2.1. Pengoperasian Radial Gate Bila Power PLN “ OFF “


Bila Power Listrik dari PLN “ OFF “ maka Radial Gate bisa
dioperasikan dengan menggunakan Power dari GENSET dengan cara
memindahkan COS (Change Over Speed) dari PLN ke GENSET.
3.2.2. Lakukan pengoperasian Pintu Radial dengan cara yang seperti Halnya
Pengoperasian dengan Motor Listrik (Halaman Depan).
3.3. Pengoperasian Pintu Intake, Pintu Penguras, Pintu Irigasi dan Pintu Wilalung
Prosedur Pengoperasian Pintu-2 di Bendung Klambu terutama Pintu Intake,
Penguras, Irigasi dan Wilalung dapat dilakukan dengan 2 (dua) Cara yaitu :
3.3.1. Pengoperasian dengan Remote Control.
Pengoperasian Pintu dapat dilakukan di Control Room dengan menekan
Tombol_2 yang telah ditentukan dan pembacaan Bukaan Pintu dapat dilihat
13
dengan Indicator Digital atau Perangkat lainnya seperti Komputer, Lap Top
dll.
Untuk di Bendung Klambu untuk Pintu Pengambilan (Intake), Pintu Irigasi dll
Tidak dapat dioperasikan Melalui Remote Control karena Perangkatnya Rusak,
Jadi untuk Pintu – 2 tersebut bisa dioperasikan dengan Listrik hanya melalui
Local Control Panel.
3.3.2. Pengoperasian dengan Local Control.
Pengoperasian Pintu hanya dilakukan di Local Control (Di Rumah Pintu) dengan
menekan Tombol_2 yang telah ditentukan dan pembacaan Bukaan Pintu
dapat dilihat dengan Indicator Digital, Prosentase atau Pointer (Dial).
Semua Slide gate atau Fixed Wheel gate di Bendung Klambu dioperasikan
dengan Local Control karena Peralatan Remote untuk Pintu Slide Rusak.
3.3.2.1. Cara Pengoperasian Pintu Intake, Pintu Penguras, Pintu Irigasi dan
Pintu Wilalung (dengan Motor Listrik).
Pengoperasian Pintu tersebut diatas akan dilakukan sesuai kebutuhan petani,
masyarakat dll, jadi Pintu-2 tersebut dibuka atau ditutup sesuai dengan
keadaan didaerah Bendung.
Namun Prosedur Tata Cara pengoperasian Pintu tetap mengacu pada
Prosedur yang telah ditentukan.
A. Prosedur Persiapan Pengoperasian.
1. Buka Pintu Panel Control.
2. Masukkan semua Catu Daya seperti ELCB, MCCB, Heater room, dan
Rangkaian Control Panel pada Posisi “ ON “.
3. Periksa Tegangan 380 V antar Phase dan 220 V terhadap Netral
dengan memutar saklar pemilih Tegangan (Selector Switch) pada

Volt meter.

4. Periksa semua Lampu petunjuk dengan menekan dengan menekan


Tombol “Lamp Test” sehingga menyala.
5, Bila Panel Lokal Pintu telah lama tidak dioperasikan, maka ada
kemungkinan ruang didalam Panel Lembab, maka nyalakan Heater
atau pemanas ruang dan Putar pengatur Suhu pada posisi tertinggi
(60 derajat).
14
6. Periksa keadaan Hoist untuk memastikan bahwa Pengoperasian
dengan Motor telah siap.
B. Prosedur Pengoperasian Pintu. (Posisi Naik).
1. Tekan Tombol Naik (“ RAISING “) pada Panel maka Pintu akan Naik
dan Lampu sinyal “ Raising “ akan menyala dan Lampu sinyal “ Stop
“ akan mati. Jarum Amper meter akan menunjukkan sesuai Beban
arus pada Motor. Dan Lampu “ Fully Lower “ akan mati begitu posisi
Pintu mulai pindah posisi terbawah.
2. Pintu akan berhenti secara Automatis dengan berfungsinya “ Limit
Switch “ pada posisi “ Fully Raised “.
Lampu sinyal “ Raising “ akan mati dan Fully Raised menyala.
3. Bila diperlukan untuk Naik lagi karena akan diadakan Perawatan
Pintu, maka putarlah “ Switch Pemeliharaan “ yang terpasang
Didalam Panel pada posisi “ ON “.
Pintu dapat dioperasikan “ Naik “ lagi dan akan berhenti secara
Automatic dengan berfungsinya Limit Switch diatasnya lagi.
C. Prosedur Pengoperasian Pintu. (Posisi Turun).
1. Tekan Tombol Turun (“ LOWER “) yang terpasang pada papan Panel
maka Pintu akan Turun dan Lampu sinyal “ Lowering “ akan menyala
dan Lampu sinyal “ Stop “ akan mati, begitu posisi fully raised
terlewati.
2. Pintu akan berhenti secara Automatic bila posisi Pintu tertutup
penuh (Fully Lowered) begitu Limit Switch berfungsi atau bekerja.
D. Prosedur Memberhentikan Operasi Pintu.
1. Bila Pintu ingin diberhentikan pada posisi tertentu, sedang Pintu
dalam kondisi bergerak naik atau turun, maka tekan Tombol
“ STOP “ pada Papan Panel, maka Pintu akan berhenti sesuai dengan
Yang dikehendaki, dan sinyal “RAISED atau “ LOWERED “ akan mati
dan Lampu sinyal “ STOP “ akan menyala.
2, Selama Pintu bergerak posisinya akan tampak pada Posisi Indicator
(Dial Gate Position Indicator) yang terpasang pada Actuator.

15
3.3.2.2. Sinyal Gangguan pada saat Pengoperasian Pintu.
Dalam perihal Lampu Sinyal Gangguan menyala :
1. Pintu Naik (RAISING)
Pada saat bergerak Naik terdapat Beban Torsi lebih atau melebihi batas
kenaikkan. Dalam hal ini Pintu mengalami gangguan dan berhenti
sedang posisi Pintu terbuka penuh karena bekerjanya Limit Switc atau
terjadi beban torsi atau Pintu tersebut Macet.
Selama Pintu bergerak Naik torsi Switch yang terpasang pada Actuator
Akan bekerja dan Lampu sinyal yang terpasang akan menyala,
Untuk Perbaikannya Periksalah Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Rangkaian Relay.
- Setting posisi Limit Switch pada kondisi Buka Penuh atau terdaapat
gangguan pada Limit Switch (Bila posisi Pintu terbuka Penuh).
- Turunkan sedikit dengan menekan Tombol “ Lowered “.
- Periksa Penunjuk Jarum Amper meter saat operasi Naik.
2. Pintu Turun (LOWERING)
Pada saat bergerak Turun terdapat Beban Torsi lebih atau melebihi batas
penutupan. Dalam hal ini Pintu mengalami gangguan dan berhenti
karena bekerjanya Limit Switc atau terjadi beban torsi lebih atau Pintu
tersebut Macet.
Selama Pintu bergerak Turun torsi Switch yang terpasang pada Actuator
Akan bekerja dan Lampu sinyal yang terpasang akan menyala,

Untuk Perbaikannya Periksalah Hal-hal sebagai berikut :


- Periksa Rangkaian Relay.
- Setting posisi Limit Switch pada kondisi terendah atau terdaapat
gangguan pada Limit Switch (Bila posisi Pintu tutup Penuh).
- Naikkan sedikit dengan menekan Tombol “ Raised “.
- Periksa Penunjuk Jarum Amper meter saat operasi Turun.
3. Over LOAD (Beban Lebih).
16
Bila terjadi Arus Aliran Motor berlebih atau OVER LOAD, maka Thermal
Relay akan bekerja sehingga Motor penggerak berhenti. Dan Sinyal
Lampu “ FAULT “ pada panel Control akan menyala.
Untuk Perbaikannya Periksalah Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Jarum Amper Motor saat beroperasi.
- Periksa posisi angka pada Thermal Relay dan sesuaikan dengan Arus
Motor yang dibutuhkan.
Setelah mencari Penyebab Gangguan arus lebih, Thermal Relay di Resetting
Untuk me Resetting tekan Tombol Reset pada Thermal Relay.
4. Arus Hubung Singkat.
Selama Arus yang mengalir berada dibawah kamampuan NFB, maka
Rangkaian dapat beroperasi.
. Untuk Memeriksanya perhatikan Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Tekanan Isolasi kabel dengan menggunakan megger
- Periksa Bearing atau Bantalan poros barang kali ada yang salah.
Setelah memeriksa penyebab terjadinya Arus hubung Singkat, Reset NFA
dan masukkan ke Posisi “ ON “.
Caranya : Tekan gagangnya ke posisi “ OFF “ baru degerakkan lagi ke
posisi “ ON “.
5. Arus Bocor ke Tanah.
Bila terjadi kebocoran Arus ketanah, maka ELCB akan memutus
Rangkaian. Begitu pula bila terjadi Arus lebih dari kemampuan ELCB
maka rangkaian akan terputus..
Untuk Memeriksanya perhatikan Hal-hal sebagai berikut :
- Periksa Tekanan Isolasi kabel dengan menggunakan megger.
- Periksa Rangkaian mmungkin ada yang salah.
Setelah mencari penyebab kebocoran Arus ke tanah selesai reset ELCB.
3.3.2.3. Cara Pengoperasian Pintu Slide atau Fixed Wheel gate l apabila
Power PLN “ OFF “ (Manual).
1. Bila Power Listrik dari PLN “ OFF “ maka Radial Gate bisa
dioperasikan dengan menggunakan Power dari GENSET dengan cara
memindahkan COS (Change Over Speed) dari PLN ke GENSET.
17
2. Tarik Handle merah yang aada di Actuator dimana posisinya di
Tengah - tengah Hand Whell sampai tegak lurus.
Putar Hand Whell ke arah Jarum jam untuk menaikkan Pintu dan Putar
Hand Whell ke kiri untuk menurunkan Pintu.
Bila Power PLN “ ON “ lagi, maka langsung di Tombol Raisiing atau naik atau
Tombol turun bila akan menurunkan Pintu.

18
Tabel 1.1 MENCARI / MEMECAHKAN PERSOALAN DAN PERBAIKAN

NO. PERSOALAN PENYEBAB CARA PERBAIKANNYA


Motor mati selama - Torsi Switch bekerja karena - Torsi Switch disetting
1
Operasi Beban lebih kembali

- Thermal Relay di Setting


- Thermal Relay bekerja kembali.

- Bersihkan dan Ganti


- Pelumas Spindle Jelek (Kotor). Pelumas yang baru

Motor tidak bisa di - Periksa Voltase dengan


2
stater - Daya mati atau Putus. Tester.
- Beban Lebih (Thermal Relay - Thermal Relay di Setting
bekerja). kembali.
- Voltase Turun. - Periksa Voltase.
Motor tidak bisa di - Periksa Voltase dengan
3
stater - Daya mati atau Putus. Tester.
- Beban Lebih (Thermal Relay - Thermal Relay di Setting
bekerja). kembali.
- Voltase Turun. - Periksa Voltase.
Lampu Panel tidak
4
menyala - Lampu Putus. - Ganti Lampu.
pada posisi Buka / - Pintu tidak bisa Naik ? Turun - Torsi Switch di Setting
Tutup penuh Naik / Turun.
Torsi Switch bekerja.
- Periksa atau Cek kondisi
5
Pengoperasian secara - Pintu macet. Pintu.
- Ganti Spindle Nut yang
Manual berat. - Gangguan pada Spindle Nut. baru.
- Kerusakkan pada Worm dan - Gantu Worm dan Worm
Worm shaft. Shaftnya..

- Bersihkan Spindle dan


- Pelumasan Spindle Jelek (Kotor). Ganti
Grease yang Baru
Motor tidak bisa
6
berhenti - Gear Limit Swith macet. - Ganti Gear Boxnya.
Lupa mengembalikan Setting
Rod. - Kembalikan Setting Rod.

19
BAB - 2 PROSEDUR PERAWATAN DAN PERGANTIAN PARTS

2.1 Penjelasan Umum.


Didalam Prosedur Perawatan dan Penggantian Spare Parts untuk Pintu –Pintu di
Proyek Klambu seperti yang tersebut dibawah ini :
a. Pengambilan (Intake Gate) Kanan dan Kiri.
b. Pintu Penguras (Flushing Gate) Kanan dan Kiri
c. Pintu Wilalung.
Dalam Prosedur ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Operator
agar komponen - komponen tersebut bisa terawat dengan baik, sebab apa yang
telah kita miliki atau Parts yang akan kita pasang harus dan perlu perawatan
yang serius dan kontinyu. Sehingga dengan langkah semacam ini akan dapat
terjaga kondisi Komponen Pintu dengan baik.
Ditinjau dari segi lain memang perawatan ini tidak dapat lepas dari masalah Biaya
yang cukup besar, dan kalau ditinjau secara keseluruhan dengan adanya
perawatan rutin akan lebih menguntungkan.
2.1.1 Prosedur Perawatan / Pemeriksaan.
Dalam perawatan komponen Pintu –Pintu Air ada beberapa Periode atau
Jangka waktu yang harus diperhatikan, agar tidak terjadi kerusakan yang fatal
pada komponen yang sudah terpasang seperti :
a. Gate leaf (Daun Pintu termasuk kerangkanya).
b. Electric Actuator (Komponen Import).
c. Control Panel.
d. Lain-lain.
2.1.2 Periodikal atau Jangka waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan Pintu-pintu tersebut diatas diatur sedemikian
rupa seperti tersebut dibawah ini :
a. Setiap Operasi.
b. Setiap bulan sekali.
c. Setiap setengah tahun (enam bulan) sekali.
d. Setiap setahun sekali.
20
Untuk pelaksanaan Perawatan dan Pemeriksaan Pintu secara keseluruhan
dapat dilihat dalam Tabel 2.1 “Perawatan dan Pemeriksaan” di halaman
selanjutnya.

TABEL 2.1 PERIODIK PERAWATAN DAN DAN PEMERIKSAAN

1. Gate leaf (Daun Pintu dan Kerangka).

WAKTU PEMERIKSAAN / PERAWATAN


POIN
ITEM PEMERIKSAAN SETIAP SETIAP SETENGAH SETIAP

PEMERIKSAAN OPERASI BULAN TAHUN TAHUN

Umum Pembersihan √
Ukuran atau
Umum Dimensi Pintu dan √
Kerangka
Struktur Getaran dan Bunyi √
Beam Utama Drainase √
Plat Daun Deformasi √
Plat Bantalan Fungsi kerja √
Karet Perapat Kebocoran √
Kemacetan √
Klem Karet Perapat Deformasi √
Mur Baut Klem Kelonggaran √
Side Roller Pelumasan √
Poros Aus dan Macet √

21
2. Actuator Listrik

WAKTU PEMERIKSAAN / PERAWATAN


POIN
ITEM PEMERIKSAAN SETIAP SETIAP SETENGAH SETIAP
PEMERIKSAAN OPERASI BULAN TAHUN TAHUN

Umum Pembersihan √
Motor Amper √
Voltase √
Bunyi dan Getaran √
Panas √
FungsIsolator √
Gronding √
Kencangan Baut √
Posisi Indikator Bacaan elevasi √
Fungsi kerja √
Limit Switch Fungsi kerja √
Body Actoator Deformasi √
Baut Pengikat Kencang / kendor √
Operasi Manual Fungsi kerja √

3. Control Panel.

WAKTU PEMERIKSAAN / PERAWATAN


POIN
ITEM PEMERIKSAAN SETIAP SETIAP SETENGAH SETIAP
PEMERIKSAAN OPERASI BULAN TAHUN TAHUN

Umum Pembersihan √
Amper √
Voltase √
Baut √
Wiring Diagram Klem terminal √
Kondisi Rangkaian √
Isolator √
Lampu Indikator Cahaya √
Push Button switch
Untuk Indicator Fungsi kerjanyai √

Electric Magnetic Switch Fungsi kerjanya √


Operasi Manual Fungsi kerja √

22
4. Monorai Hoist dan Control Panel.

WAKTU PEMERIKSAAN / PERAWATAN


POIN
ITEM PEMERIKSAAN SETIAP SETIAP SETENGAH SETIAP
PEMERIKSAAN OPERASI BULAN TAHUN TAHUN

Umum Pembersihan √
Amper √
Voltase √
Baut √
Klem

Wiring Diagram terminal
Kondisi

Rangkaian
Isolator √
Lampu Indikator Cahaya √
Fungsi
Push Button switch untuk kerjanyai √
Indikator
Fungsi

Electric Magnetic Switch kerjanya
Operasi Manual Fungsi kerja √
Kondisi

Wire Rope kawat
Wire Rope (Raising/Lowering) Fungsi kerja √
Long Travel Fungsi kerja √

2.1.3 Prosedur Penggantian Spare Parts.


Prosedur Pemasangan / Penggantian Spare Parts untuk Pintu Air (Radial
Gate dan Slide Gate) ini ada beberapa komponen yang perlu diganti
apabila kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi dipergunakan. Adapun
Part - part Pintu yang perlu diganti adalah :
1. Karet Perapat (Rubber Seal) :
- Seal Samping
- Seal Atas
- Seal Bawah.
2. Bushing (Oilless)
3. Nipple
4. Mur Baut
5. Klem.
23
KONDISI PENGGANTIAN SPARE PARTS

NO ITEM KONDISI PENGGANTIAN KETERANGAN

1 Rubber seal - Apabila Rabber Seal sobek sehingga Harus di Ganti


(Atas, Bawah dan
Samping) Pintu Bocor

2 Oiless Busing - Apabila Oiless mengalami Aus sehingga Harus di Ganti


Roda pintu Kocak.

3 Nipple - Apabila Oli bocor karena ada Harus di Ganti


kemungkinanan Nipple rusak atau drat .
rusak

4 Mur Baut untuk Rubber - Apabila kondisi Baut aus, bengkok dan Harus di Ganti
lain-lain .

4 Klem Rubber - Apabila kondisi Klem sudah berkarat Harus di Ganti


terutama lubang baut yang sering
berkarat
- Apabila kondisi Klem tersebut patah

Di dalam Pelaksanaanya untuk penggantian Spare parts, Kondisi atau


posisi pintu harus diatas Dogging atau Rest Position dan bebas dari segala
rintangan.

2.1.4 Rubber Seal (Karet Perapat).


Rubber seal seperti yang pernah diutarakan didepan bahwa fungsi
karet atau Rubber seal adalah sebagai perapat pintu agar kedap terhadap
air dimana karet tersebut
dipasang di depan atau dibelakang Daun Pintu dengan menggukan plat
bar atau klem dan baut mur sebagai penjepit karet tersebut.
Cara Pemasangannya :
1. Ambil Rubber seal didalam Gudang dan potong rubber seal
tersebut dengan Cutter sesuai dengan panjang yang dibutuhkan.
24
2. Lubangi Rubber tersebut dengan menggunakan Punch sesuai
dengan diameter dan jarak yang telah ditentukan dalam Gambar
atau Klem penjepit.
3. Pasang dan letakkan Rubber seal tersebut diatas Doubling plate
kemudian taruh Klem plat diatas Rubber dan ikat dengan baut
mur.
4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

2.1.5 Bush (Oilles).


Bush adalah Suatu part dari Roller yang berfungsi sebagai bearing yang
terbuat dari Alpha Bronze dan Graphid atau biasa disebut dengan Oilles
Oilles ini mempunyai keistimewaan dimana dapat melumasi sendiri
apabila pintu dioperasikan.
Bush ini biasanya dipasang dibagian-bagian Pintu yang ada Roda atau
Roller atau pun pada bagian yang berputar, misalnya :
a. Main Roller.
b. Side Roller
c. Drum Gear
d. Sheave
e. Front roller
Pada Prinsipnya Prosedur Pemasangan dan Penggantian Oilles pada Main
Roller, Side Roller, Sheave, Roda gigi dan sejenisnya adalah sama.
2.1.6 Main Roller.
Cara Pemasangannya :
25
1. Lepaskan Roller dari Shafnya, kemudian lepaskan / kendorkan set
screw dari Rollernya.
2. Setelah Set screw terlepas, keluarkan Bush atau Oillesnya dari Roller.
3. Ambil Bushing atau Oilles yang baru dan masukkan ke lubang Roller.
4. Lubangi antara Bushing dan Roller dengan menggunakan Mesin Bor
yang mata bornya berdiameter kira-kira 4,0 mm, kemudian lakukan
pengetapan pada lubang tersebut dengan menggunakan Tap
berdiameter 5 - 6 mm.
5. Masukkan Set screw M 5 atau M 6 pada lubang yang telah di Tap
tersebut.
Untuk Pemasangan Part yang lainnya (1.2.2b sampai 1.2.2e)
Prosedurnya sama dengan Cara Pemasangan di Main Roller.
Pada Saat Operasi Pintu kemudian menjumpai Pintu turun pada kondisi
miring, cara mengatasi hal tersebut dengan cara seperti tersebut dibawah
ini :
1. Lepas Chain Coupling yang paling dekat dengan Actuator.
2. Ajust atau Setting ketinggian bottom gate yang miring tersebut
sesuai dengan kebutuhan atau ketinggian pintu yang dikehendaki,
dengan cara memutar Actuator dengan manual.
3. Setelah posisi Bottom gate level atau lurus antara ketinggian di
samping kiri dan kanan, kemudian Chain Coupling dipasang kembali. .
4. Gerakkan Pintu naik turun dan lihat kelurusan pintu bagian bawah
apabila masing miring ulangi lagi setting pintu tersebut sampai posisi
pintu level.

26
TABEL. 2.2 PERALATAN BENDUNG KLAMBU

PINTU RADIAL NOMOR 2 - 7.


SPESIFIKASI UKURAN : Ukuran 10 x 8 m

TYPE/ SATUA Q"T


NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS KET
MERK N Y
A PANEL KONTROL LOKAL Unit 1
1 Switch / Saklar. buah 1
2 Trafo / Step Down 380-110V buah 1
3 Power Suply Sement 110-24 V buah 1
4 Bus Unit Sement 24 V buah 1
5 Digital Input Box Sement 24 V buah 2
6 Digital Output Box Sement 24 V buah 1
7 Kontaktor S 14 110 V buah 21
8 Kontaktor S 16 100 V buah 4
9 Protection Relay 380 V buah 1
10 Thermostat. buah 1
11 Timer buah 4
12 MCB 3 phase 380 V buah 3
13 MCB 1 phase 220 V buah 2
14 Lampu Kontrol 220V-1,5W buah 3
15 Lampu Kontrol 24V-1,5V buah 3
16 Kunci Kontak Lokal- Remote 110 V buah 1
17 Tombol Emergany 110 V buah 1
18 Tombol Stop Pintu 110 V buah 1
19 Tombol Buka Pintu 110 V buah 1
20 Tombol Tutup Pintu 110 V buah 1
21 Kontaktor S9 110 V buah 4
22 Terminal Bus 24 buah 1

B ELEKTRIK
1 Motor Listrik 5,5 kw buah 1
2 Limit Switch 380 V Buah 1
3 Limit Switch 110 V Buah 1
4 Potensio 24 V Buah 1
5 Lampu Penerangan Neon 220 V buah 4

C MEKANIK
27
1 Bevel Gear / Gardan buah 1
2 Deper buah 1
3 Daun Pintu 10 x 8 m buah 1
4 Arm Pintu/ Lader buah 2
5 Drum Gear (Roda Gigi.besar) buah 1
Pinion Gear (Roda Gigi
6 buah 1
Kecil)
7 As Penghubung Ǿ 6”x 10 m buah 1
8 As Penghubung Ǿ 3” buah 2
9 Cross Joint buah 6
10 Sling Wire Rope Ǿ 1,5 ”cm buah 30
11 Pen Pengunci Ǿ3,5”x50cm buah 2
12 Kampas Rem buah 1
13 Trunion dan Bracket buah 2

PINTU RADIAL NOMOR 1 DAN 8.


SPESIFIKASI UKURAN : Ukuran 10 x 8 m

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
A PANEL KONTROL LOKAL Unit 1
1 Switch / Saklar. buah 1
2 Trafo / Step Down 380-110V buah 1
3 Power Suply Sement 110-24 V buah 1
4 Bus Unit Sement 24 V buah 1
5 Digital Input Box Sement 24 V buah 2
6 Digital Output Box Sement 24 V buah 1
7 Kontaktor S 14 110 V buah 21
8 Kontaktor S 16 100 V buah 4
9 Protection Relay 380 V buah 1
10 Thermostat. buah 1
11 Timer buah 4
12 MCB 3 phase 380 V buah 3
13 MCB 1 phase 220 V buah 2
14 Lampu Kontrol 220V-1,5W buah 3
15 Lampu Kontrol 24V-1,5V buah 3
Kunci Kontak Lokal-
16 110 V buah 1
Remote
17 Tombol Emergany 110 V buah 1
28
18 Tombol Stop Pintu 110 V buah 1
19 Tombol Buka Pintu 110 V buah 1
20 Tombol Tutup Pintu 110 V buah 1
21 Kontaktor S9 110 V buah 4
22 Terminal Bus 24 buah 1

B ELEKTRIK
1 Motor Listrik 5,5 kw buah 1
2 Limit Switch 380 V Buah 1
3 Limit Switch 110 V Buah 1
4 Potensio 24 V Buah 1
5 Lampu Penerangan Neon 220 V buah 4

C MEKANIK
1 Bevel Gear / Gardan buah 1
2 Deper buah 1
3 Daun Pintu 10 x 8 m buah 1
4 Arm Pintu/ Lader buah 2
Drum Gear (Roda
5 buah 1
Gigi.besar)
Pinion Gear (Roda Gigi
6 buah 1
Kecil)
7 As Penghubung Ǿ 6”x 10 m buah 1
8 As Penghubung Ǿ 3” buah 2
9 Cross Joint buah 6
10 Sling Wire Rope Ǿ 1,5 ”cm buah 30
11 Pen Pengunci Ǿ3,5”x50cm buah 2
12 Kampas Rem buah 1
13 Trunion dan Bracket buah 2

D FLAP / VALVE Unit 1


1 Daun Pintu buah 1
2 Draad Stang / Spindel batang 1
3 Bevel Gear buah 1
4 Motor Listrik buah 1
5 PCB Card set 1
6 Ladder buah 2

29
PINTU IRIGASI KANAN DAN KIRI

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
A PANEL UTAMA Unit 1
1 Switch Otomatis Buah 1
2 Switch buah 2
3 MCB 380 V buah 5
4 MCB 220 V buah 4
5 Saklar Lampu 220 V buah 2
6 Protektion Relay 380 v buah 1

B PANEL KONTROL unit 1


1 Switch 380 Buah 1
2 Trafo 380-110 V buah 1
3 Power Suplay Siemens Buah 1
4 Bus Unit Siemens buah 1
5 Digital Output Siemens buah 2
6 Digitel Input Siemens buah 2
7 Kontaktor S12 Kruisnamer 110 V Buah 12
8 Terminal Bus Siemens 24 V buah 1
9 EP Rom buah 1
10 Thermostat buah 1

PINTU IRIGASI KANAN DAN KIRI


KANAN DAN KIRI NOMOR 1 - 4

TYPE/ Q"T
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN KET
MERK Y
A ELEKTRIK SYSTEM
1 Actuator. Auma Buah 1
a. Trafo ( 220v AC-24V CD) 220V AC – 24V CD set 1
1=3
b. P C B Card. Auma 24 V Set 1
bh
c. Kontaktor 24VDC Buah 3
d. Switch Buah 2
2 Motor Listrik 380V-2,2KW buah 1
30
3 Limit Switch. buah 1
4 Pengatur Tenaga. buah 1
B MEKANIK SYSTEM
1 Tranmisi buah 1
2 Kopling buah 1
3 As Penghubung Ǿ 2”x1,5m Buah 2
4 Cross Joint Buah 4
5 Bavel Gear Buah 2
6 Spindel / Draad Stang Ǿ 2, 5” Buah 2
7 Daun Pintu 2,85x1,5 buah 1
8 Fends Unit 4

PINTU IRIGASI WILALUNG KANAN

TYPE/ SATU
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS Q"TY KET
MERK AN
A PANEL UTAMA Unit 1
1 Switch Otomatis Buah 1
2 Switch buah 2
3 MCB 380 V buah 5
4 MCB 220 V buah 4
5 Saklar Lampu 220 V buah 2
6 Protektion Relay 380 v buah 1

II PANEL KONTROL unit 1


1 Switch 380 Buah 1
2 Trafo 380-110 V buah 1
3 Power Suplay Siemens Buah 1
4 Bus Unit Siemens buah 1
5 Digital Output Siemens buah 2
6 Digitel Input Siemens buah 2
7 Kontaktor S12 Kruisnamer 110 V Buah 12
8 Terminal Bus Siemens 24 V buah 1
9 EP Rom buah 1
10 Thermostat buah 1

31
PINTU IRIGASI WILALUNG KANAN
KANAN DAN KIRI NOMOR 1 - 2

TYPE/ KAPASITA
NO NAMA KOMPONEN SATUAN Q"TY KET
MERK S
A ELEKTRIK SYSTEM
1 Aktuatot. Auma Buah 1
a. Trafo ( 220v AC-24V 220V AC –
24V CD set 1
CD)
1=3
b. P C B Card. Auma 24 V Set 1
bh
c. Kontaktor 24VDC Buah 3
d. Switch Buah 2
380V-
2 Motor Listrik buah 1
2,2KW
3 Limit Switch. buah 1
4 Pengatur Tenaga. buah 1

B MEKANIK SYSTEM
1 Tranmisi buah 1
2 Kopling buah 1
3 As Penghubung Ǿ 2”x1,5m Buah 2
4 Cross Joint Buah 4
5 Bavel Gear Buah 2
6 Spindel / Draad Stang Ǿ 2, 5” Buah 2
7 Daun Pintu 2,85x1,5 buah 1
8 Fends Unit 4

RUMAH CONTROL BUILDING

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
A PANEL UTAMA Unit 1
1 Switch . buah 2
2 Amper Meter. buah 1
32
Jaquet
3 Grafik Water Level KSO 861 buah 1
Bassel
4 Digitel meter W. Level bauh 3
5 Control relay / Switch buah 5
6 Termostat buah 36
7 Terminal buah 1
Siemens
8 Power supply Ps 7.A/ 15 A Buah 1
S.5
9 Bus Unit CPU 943 Buah 1
10 Bus Unit CP 530 Buah 1
11 EPROM Buah 2
12 Analog Input 8 Chenel Buah 1
13 Digital 32x24VDC Buah 5
14 Bus Unit / Interface Buah 1
15 Komputer Terminal IM 306 Buah 1
16 Stop Kontak Buah 1
Kipas Angin / Simatic
17 115V/230 V Unit 1
pendingin. S5
18 Switch S SN 7 230V-380V Buah 1
19 MCB 5 x 7 CB 250V/400V Buah 2
20 Protection IP 20 24 DC Buah 5
21 Blit Ductor LE / C Buah 4
22 Pengatur Elevasi buah 5
23 Verstan / tahanan Unit 6
24 Terminal Kabel. Unit 2
25 Lampu Neon 2 Switch 10 W Set 1
26 Lampu Indicator. 24V-2,5W Buah 44
27 Sirine Indicator 24 V Buah 1
28 Tombol Swicth Buah 6
29 Swicth Remot / Lokal Buah 1
30 Level Set Pointanter Buah 1
31 Digital w. Level U.S Buah 1
32 Water Level Set Point buah 1

PANEL KONTROL
II buah 8
PINTU RADIAL
1 Tombol Switch buah 26
2 Switch Local / Remot Buah 2
Lampu Indikator
3 24V–2,5 W Buah 24
Oprerasi
4 Lampu Indicator 24V-2,5W Buah 32
5 Analog Bukaan Pintu Buah 8
6 Digital Bukaan Pintu Buah 8
33
7 Switch buah 1
8 MCB (6A) 6:00 AM Buah 6
9 Stop Kontak Buah 8
10 Thermostat Buah 8
11 Relay Buah 51
12 Power Supply 24 V DC Buah 2
13 Digital Output Buah 8
14 Digital Input Buah 4
15 Analog Output Buah 4
16 Lampu Penerangan Set 8

WATER LEVEL

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Main Switch / Saklar. 25 A buah 1
2 Switch 6:00 AM buah 1
3 Switch 2:00 AM buah 2
4 Lighting Protektion buah 3
Vegamet
5 Evaluating Relay 4-2 MA buah 1
407
6 Transiniter / Transonder buah 1
7 Themostat buah 1
8 Stop Kontak buah 1
9 Lampu Neon 15 W buah 1

1. WATER LEVEL DOWN STEAM

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Main Switch / Saklar. 25 A buah 1
2 Switch 6:00 AM buah 1
3 Switch 2:00 AM buah 2
4 Lighting Protektion buah 3
Vegamet
5 Evaluating Relay 4-2 MA buah 1
407
6 Transiniter / Transonder buah 1
34
7 Themostat buah 1
8 Stop Kontak buah 1
9 Lampu Neon 15 W buah 1

2. WATER LEVEL DOWN TREAM.

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Main Switch / Saklar. 25 A buah 1
2 Switch 6:00 AM buah 1
3 Switch 2:00 AM buah 2
4 Lighting Protektion buah 3
Vegamet
5 Evaluating Relay 4-2 MA buah 1
407
6 Transiniter / Transonder buah 1
7 Themostat buah 1
8 Stop Kontak buah 1
9 Lampu Neon 15 W buah 1

3. WATER LEVEL KLAMBU KANAN

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Main Switch / Saklar. 25 A buah 1
2 Switch 6:00 AM buah 1
3 Switch 2:00 AM buah 2
4 Lighting Protektion buah 3
Vegamet
5 Evaluating Relay 4-2 MA buah 1
407
6 Transiniter / Transonder buah 1
7 Themostat buah 1
8 Stop Kontak buah 1
9 Lampu Neon 15 W buah 1

35
4. WATER LEVEL KLAMBU KANAN

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Main Switch / Saklar. 25 A buah 1
2 Switch 6:00 AM buah 1
3 Switch 2:00 AM buah 2
4 Lighting Protektion buah 3

Vegamet
5 Evaluating Relay 4-2 MA buah 1
407
6 Transiniter / Transonder buah 1
7 Themostat buah 1
8 Stop Kontak buah 1
9 Lampu Neon 15 W buah 1

5. WATER LEVEL DOWN TREAM


TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Main Switch / Saklar. 25 A buah 1
2 Switch 6:00 AM buah 1
3 Switch 2:00 AM buah 2
4 Lighting Protektion buah 3
Vegamet
5 Evaluating Relay 4-2 MA buah 1
407
6 Transiniter / Transonder buah 1
7 Themostat buah 1
8 Stop Kontak buah 1
9 Lampu Neon 15 W buah 1

SALURAN INDUK IRIGASI KLAMBU KIRI

TYPE/
NO NAMA KOMPONEN KAPASITAS SATUAN Q"TY KET
MERK
1 Saluran Meter 6.385
2 Jembatan Orang Buah 9
3 Bangunan Terjun Buah 1
4 Pintu Penguras Buah 1
5 Talang. Buah 1

36

Anda mungkin juga menyukai