Anda di halaman 1dari 51

Diskusi Laporan Akhir Sementara

RENCANA PENGELOLAAN
BENDUNGAN BANYUKUWUNG

KONTRAK NO. KU.03.01-AO.6.3/OPSDA/IOPSDAPJ/KNT/13


TANGGAL 24 APRIL 2015

PT. ADIGUNA MITRA TERPERCAYA CONSULTANTS


CONSULTANTS

Penyedia Jasa Konsultansi : Studi, Survey, Investigasi, Kelayakan, Design, Supervisi, Manajemen, dan Pelatihan
Kantor / Studio : Griya Taman Asri A 420 / A 320 Donoharjo, Ngaglik, Sleman,
Telp./Fax (0274) 869816, E-mail:amt_consutants@yahoo.co.id

CONSUTANTS

ISI PRESENTASI
1.

PENDAHULUAN

2.

KONSEP PENGELOLAAN BENDUNGAN Permen PU-Pera

Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lokasi Kegiatan,


Ruang Lingkup, Pekerjaan, Jangka Waktu Pelaksanaan, Sumber Dana dan Susunan
Laporan Antara
27/M/2015 tentang Bendungan

3.

PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN pengumpulan/inventarisasi


data, inspeksi visual, survei topografi dan bathimetri, kajian dan analisis

4. HASIL

PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN


BENDUNGAN
- Pedoman Operasi dan Pemeliaraan,
- Rencana konservasi pada waduk,
- Rencana pendayagunaan pada waduk,
- Rencana pengendalian daya rusak pada waduk,

5. KESIMPULAN DAN SARAN rangkuman hasil

dan saran

LATAR BELAKANG
Keberadaan bendungan sangat penting

sebagai prasarana untuk


menyimpan air yang berlebih pada saat musim penghujan agar dapat
dimanfaatkan guna pemenuhan kebutuhan air dan daya air pada waktu
diperlukan, serta mengendalikan daya rusak air, yang ditujukan untuk
kesejahteraan dan keselamatan umum.
Berdasarkan Permen PU-Pera 27/M/2015 tentang bendungan, bahwa
Pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan beserta
waduknya, harus dilaksanakan berdasarkan pada konsepsi keamanan
bendungan dan kaidah-kaidah keamanan bendungan yang tertuang
dalam berbagai NSPM untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi SDA,
pengawetan air, pengendalian daya rusak air, dan fungsi pengamanan
tampungan limbah tambang atau tampungan lumpur.
Kementerian PU-Pera, melalui PPK OP SDA 1, Satker OP SDA Pemali
Juana
menyelenggarakan
pekerjaan
Penyusunan
Rencana
Pengelolaan Bendungan Banyukuwung.

MAKSUD, TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pngumpulan
data, survei, identifikasi, kajian, dan analisis dalam rangka
Penyusunan Dokumen Rencana Pengelolaan Bendungan
Banyukuwung.
Tujuan
dari
Rencana
Pengelolaan
Bendungan
Banyukuwung adalah tersusunnya Pedoman Operasi dan
Pemeliharaan Bendungan Beserta Waduknya Bendungan
Banyukuwung.

LINGKUP PEKERJAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengumpulan data ,
Pengukuran topografi ,
Analisis prediksi laju sedimen ,
Kajian, analisis dan Evaluasi data,
Penyusunan Rencana Pengelolaan Bendungan,
Koordinasi dengan instansi terkait,
Penyusunan laporan.

LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan Rencana
Pengelolaan Bendungan
Banyukuwung

Desa Sudo, Kec. Sumber, Kab. Rembang, Jawa Tengah


Koordinat 646'52.80"S ; 11119'14.88"E

METODOLOGI PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Rencana Pengelolaan Bendungan
Banyukuwung ini terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan utama
sebagai berikut:

Pekerjaan Persiapan dan Koordinasi,


Pengumpulan Data Sekunder dan Studi terdahulu,
Survei dan inventarisasi data lapangan,
Evaluasi dan analisis data lapangan,
Penyusunan Rencana Pengelolaan Bendungan,
Koordinasi dengan instansi terkait,
Penyusunan Laporan.

PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN


Inventarisasi Data

RENCANA
PENGELOLAAN
BENDUNGAN
BANYUKUWUNG

KONSEP PENGELOLAAN BENDUNGAN


Rencana pengelolaan bendungan ditujukan sebagai acuan

dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan


bendungan beserta waduknya (Permen PU PERA No
27/PRT/M/2015, pasal 45 Ayat 1)
Khusus bendungan yang ditujukan untuk pengelolaan sumber
daya air, Rencana Pengelolaan Bendungan meliputi
Konservasi Sumber Daya Air Pada Waduk,
Pendayagunaan, dan Pengendalian Daya Rusak Air
(Permen PU PERA No 27/PRT/M/2015, pasal 45 Ayat 2)
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Bendungan Beserta
Waduknya memuat tata cara pengoperasian fasilitas
bendungan dan pemeliharaan bendungan beserta
waduknya (Permen PU PERA No 27/PRT/M/2015, pasal 46)

Informasi umum
Operasi Bendungan
Pemeliharaan Bendungan
Pemeriksaan

Pedoman Operasi
dan Pemeliaraan

Instrumentasi & Pemantauan


Konsep Tanggap Darurat
Pemutakhiran
Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan Bendungan
Lampiran
Daftar distribusi

Renc
ana
Peng
elola
an
Bend
unga
n

Perlindungan dan Pelestarian Sumber Air

Konservasi

Pengawetan Air
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Penatagunaan Sumber Daya Air

Pendayagunaan
SDA

Penyediaan Sumber Daya Air


Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya Air
Upaya Pencegahan
Upaya Penanggulangan
Upaya Pemulihan

PEDOMAN OPERASI
DAN PEMELIHARAAN
BENDUNGAN BANYUKUWUNG

ISI PEDOMAN OP
BENDUNGAN BANYUKUWUNG
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X

PENDAHULUAN
OPERASI BENDUNGAN
PEMELlHARAAN BENDUNGAN
PEMERIKSAAN
INSTRUMENTASI & PEMANTAUAN
KONSEP TANGGAP DARURAT
PEMUTAKHIRAN
PERHITUNGAN BIAYA OPERASI DAN
PEMELIHARAAN BENDUNGAN
LAMPIRAN
DAFTAR DISTRIBUSI

BAB I
PENDAHULUAN

Maksud dari Pedoman OP Bendungan

Banyukuwung ini adalah untuk memberikan


pedoman bagi pengelola bendungan, petugas O&P
Bendungan, dan operator dalam melaksanakan
Operasi dan Pemeliharaan Bendungan
Banyukuwung.
Acuan normatif untuk Pedoman O&P Bendungan
adalah berdasarkan Peraturan Menteri PU PERA
No 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan

DATA TEKNIS
BENDUNGAN BANYUKUWUNG
Data Umum:
Desa
: Sudo dan Sukorejo.
Kecamatan
: Sumber.
Kabupaten
: Rembang.
Tahun Pembangunan
: 1996
Pengelola
: BBWS Pemali Juana
Manfaat:
Air Baku
: Kaliori, Pentil, Rembang Barat 35 lt/dt.
Suplesi Irigasi : DI Pentil 580 Ha.
Data Hidrologi:
Anak Sungai
: Ngrajeg.
Sungai : Batok.
Luas Daerah Tangkapan: 11,75 km.
Hujan Tahunan
: 1500 mm.
Banjir Rencana Desain : 50% PMF.

Data Bendungan
Tipe
Tinggi diatas Dasar Sungai
Tinggi diatas Galian
Panjang
Lebar Puncak
Elevasi Puncak
Volume Timbunan

:
:
:
:
:
:
:

Urugan Tanah Homogen


13,50 m
19,65 m
490 m
5,00 m
+54,00
Tidak Ada Data

Data Waduk
Tinggi Muka Air Banjir
Tinggi Muka Air Normal
Tinggi Muka Air Minimum
Voume Banjir
Volume Normal
Volume Efektif
Volume Mati

:
:
:
:
:
:
:

+52,90 m
+51,50 m
+46,00 m
3.192 Juta m
2.416 Juta m
2.176 Juta m
0.240 juta m

Data Bangunan Pelengkap

Bangunan Pengambilan
Tipe Bangunan Pengeluaran
Bentuk Bangunan Pengeluaran
Panjang Bangunan pengeluaran
Kapasitas Bangunan Pengeluaran
Tipe Bangunan Pelimpah
Elevasi Mercu Pelimpah
Lebar Mercu Pelimpah
Kapasitas Bangunan Pelimpah
Kala Ulang Banjir
Banjir Desain

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Menara beton
Saluran Tertutup koker dari beton
Persegi B 1m dan H 2.50 m
60 m
Tidak Ada Data
Ogee Tanpa Pintu
+ 51,50 m
13,50 m
24,00 m/dt
50% PMF
142,37 m/dt

:
:
:
:

40 buah terpasang, 26 buah berfungsi


4 buah, 1 rusak (ada rembesan)
4 buah, 2 buah rusak
10 buah, 1 buah patok miring

Data Instrumentasi

Piezometer
V-notch
Papan Duga
Patok Geser

Area (ha)
80.0
54

7 0.0

60.0

50.0

40.0

30.0

20.0

10.0

0.0

53
52

Elevasi Muka Air Normal

51
50
49
Elev asi
48(m )
47

Elevasi Muka Air Minimum

46
45
44
43
42
0

500

1,000

1,500
T am pungan (x10^3 m 3)

2,000

2,500

3,000

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENGELOLA


BENDUNGAN BANYUKUWUNG
Kepala Bidang OP
Ir. Panca Hermawan,
Sp.1
Kepala UPB
Mujari, ST., M.Si., MT
Koordinator Sub Unit
Henry Nurtjahja, ST
Kepala Sub III
Parji, S.ST
Pelaksana Sub Unit
Bend. Banyukuwung
Sugiyanto, SH

Petugas Pemantauan
& Pemeriksaan
Joko Lukitono

Petugas Operasi

Petugas Pemeliharaan

Ngaji Suwito

Joko Priyanto

Sumber SK Ka Balai BBWS Pemali Juana No. 53/Kpts/BBWSPJ/2014

BAB II
OPERASI BENDUNGAN
Memberikan rincian tentang bagaimana bendungan dan

peralatan hidro-mekanikal Bendungan Banyukuwung


dioperasikan
- Pola Operasi Waduk,
- Rencana Operasi Tahunan,
- Operasi normal,
- Prakiraan banjir dan Operasi banjir,
- Prosedur operasi darurat,

POLA OPERASI WADUK BANYUKUWUNG


54.00
53.00
52.00

Elevasi Spillway

51.00
50.00
49.00
48.00
Elev asi Waduk
47 .00
46.00
45.00
44.00
43.00
42.00

Elevasi Minimum

RENCANA OPERASI TAHUNAN


Kondisi Normal:
Elevasi Muka Air Tinggi / MAT : + 51,50 m
Elevasi Muka Air Rendah / MAR : + 46,00 m

Kondisi Banjir :
Elevasi Muka Air Tinggi / MAT : + 52,90 m
Elevasi Muka Air Rendah / MAR : + 51,50 m

Operasi bendungan Banyukuwung dilakukan dengan cara

mengatur pengeluaran air waduk melalui pintu irigasi dan


katup air baku,
Operasi dilakukan pada kondisi normal, kering dan banjir

OPERASI PINTU DAN KATUP


KONDISI NORMAL
No.

Jenis Peralatan

Cara mengoperasikan

Pintu sorong 1 x 2 guna Pengoperasian pintu irigasi dilakukan berdasarkan


untuk kebutuhan irigasi
pola operasi yang telah ditetapkan dalam bentuk tabel
bukaan pintu irigasi,
Pintu irigasi dioperasikan dengan memutar ke arah
kanan untuk membuka dan ke arah kiri untuk
menutup,
Tinggi bukaan pintu dikendalikan dengan pembacaan
mistar yang diletakkan pada stang

Katup Air Baku *)

Pengoperasian katup air baku dilakukan berdasarkan


pola operasi yang telah ditetapkan dalam bentuk tabel
bukaan katup air baku,
Pengoperasian katup dioperasikan dengan memutar
katup dengan kunci pemutar ke arah kanan untuk
membuka dan ke arah kiri untuk menutup, sampai
dengan debit aliran yang dikehendaki sesuai pola
operasi

*) Kondisi eksisting belum terpasang peralatan flow meter pada katup air baku

KONDISI KEMARAU
No.
1
2

Jenis Peralatan

Cara mengoperasikan

Pintu sorong 1 x 2 guna Pintu air irigasi ditutup dengan cara memutar
untuk kebutuhan irigasi
penguntir kearah kiri sampai ulirnya tidak terlihat.
Katup Air Baku *)
Apabila elevasi muka air waduk mencapai elevasi +46
katup air baku ditutup,

KONDISI BANJIR
No.
1

Jenis Peralatan

Cara mengoperasikan

Pintu sorong 1 x 2 guna Untuk menjaga kondisi bendungan, pada saat kondisi
untuk kebutuhan irigasi
Banjir pintu air dibuka rata-rata setinggi 10 cm. Pintu
akan dibuka apabilamuka air di waduk setidaknya
sama dengan elevasi mercu.
Katup Air Baku *)
Dibukasepertikondisi normal

BAB III
PEMELIHARAAN BENDUNGAN
Memberikan informasi rinci dan petunjuk untuk melakukan pemeliharaan

rutin dan pemeliharaan berkala di bendungan dan bangunan pelengkap,


termasuk Hidromekanikal, serta instrumentasi,
Jenis bangunan yang dilakukan pemeliharaan adalah:
Bendungan,
- Lereng hulu
- Puncak
- Lereng hilir
Intake dan Hidromekanikal,
- Pintu irigasi
- Katup Air Baku
Tower dan Jembatan
Instrumentasi,
Bangunan pelengkap lain,
Areal lingkungan waduk,
Jalan Inspeksi.

Obyek Pemeliharaan
Bendungan

Lereng Hulu

Memotong rumput

Puncak bendungan

Melakukan pengecekan,
Mencatat panjang crack yang
terjadi.
Melaporakan jika terdapat
retakan,
Melakukan penambalan dengan
aspal pasir
Memotong rumput

Lereng Hilir
Intake dan
Hidromekanikal

Pemeliharaan yang dilakukan

Peralatan dan baan


Sabit
herbisida
Meteran

Frekuensi/Jadwal
Pemeliharaan
1 bulan sekali
Setiap minggu

Mesin pemotong dan


BBM

3 bulan sekali

Pintu irigasi

Memberi oli dan mengecek


korosi

Oli dan kuas

1 bulan sekali

Katup Air Baku


Tower dan Jembatan

Mengecek baut, dan melakukan


pengecatan.

Kuas, cat

1 tahun sekali

V notch

Dibersihkan dari lumut

Sikat

1 bulan 3 kali

Patok geser
Peilshaal
Peizometer
AWLR

Tidak dilakukan pemeliharaan


Dibersihkan
Belum bisa dioperasikan

Sesuai kebutuhan
-

Bangunan pelengkap
lain

Saluran drainase

Dibersihkan dari endapan,


rerumputan dan hewan yuyu.

Cangkul

Sesuai kebutuhan

Areal lingkungan
waduk
JalanInspeksi

Lingkungan waduk

Pembabatan semak belukar di


sekitar sabuk hijau.
Dicek kerusakan yang terjadi,
dan diukur.

Sabit

Sesuai kebutuhan

Meteran.

Sesuai kebutuhan

Instrumentasi

Jalan Inspeksi

Keterangan
Kondisi saat ini
puncak bendungan
masih bagus,
karena lapis aspal
masih baru.

Modem rusak,
battery masih OK.
Hewan Yuyu dapat
menyebabkan
kerusakan pada
saluran (keropos).
Kondisi jalan
inspeksi masih
bagus karena masih
baru.

BAB IV
PEMERIKSAAN
Menyediakan informasi langkah-langkah pelaksanaan

pemeriksaan rutin bendungan dan lingkungan waduk


Terdiri pemeriksaan berkala, pemeriksaan khusus dan
peningkatan pemeriksaan, serta pencatatan hasil
pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan mengacu Manual Inspeksi
Visual Bendungan

No

10

Bangunan/
Pelengkap
Lereng Hulu

Puncak

Lereng hilir

Pelimpah

Tampungan Waduk

Piezometer

V-Notch

AWLR

Patok geser
Bangunan Intake

Cara Pemeriksaan
Melakukan walktrough / pemeriksaan di lapangan
Sesuai pedoman inspeksi visual
Pengisian cheklist inspeksi visual
Melakukan walktrough / pemeriksaan di lapangan
Sesuai pedoman inspeksi visual
Pengisian cheklist inspeksi visual

Keterangan

BAB V
PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN
Pemeriksaan dan Pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui perilaku bendungan

dalam mempertahankan umur waduk sesuai dengan yang direncanakan.


Tujuan pemeriksaan dan inspeksi keamanan bendungan adalah untuk mengetahui
kondisi bendungan berkaitan dengan keamanan struktur, hidrolis, rembesan dan
operasinya; mengidentifikasi problem yang berkembang; dan menetapkan tindak lanjut,
usulan, saran untuk peningkatan keamanan bendungan
Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan atau
problem yang sedang berkembang sebelum menjadi ancaman bagi keamanan bendungan
hingga dapat diambil langkah perbaikan secara cepat dan tepat
Pembacaan dan pengukuran instrumen, ditujukan untuk mengetahui kondisi di dalam
tubuh bendungan dan pondasi
Frekuensi pembacaan instrumen, pada prinsipnya, semakin sering semakin baik. Namun
agar efektif dan efisien, frekuensi pembacaan pada kondisi normal biasanya ditentukan
berdasarkan kebutuhan, yakni dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat
resiko dan kelas bahaya bendungan, dimensi bendungan dan volume tampungan waduk
serta tingkat permasalahan bendungan yang bersangkutan

JENIS INSTRUMENTASI BENDUNGAN BANYUKUWUNG


No.

Jenis Alat Pemantauan

Elevasi muka air


(Peilskal)
Debit pengaliran irigasi
(Hubungan antara
mistar dan elevasi muka
air waduk)
Debit pengaliran PDAM
(Flow meter)
Penakar Hujan

3
4
5

V notch
(pembacaan mistar/
pengukuran secara
volumetrik)
Patok geser

Piezometer

Cara Mencatat
Membaca muka air yang terukur pada Peilschaal. Mencatat pada formulir
elevasi muka air
Membaca tinggi bukaan pintu yang terukur pada stang.
Mencatat pada formulir debit air bauku

Jadwal
Pencatatan
Harian
Setiap pagi hari
Harian
Setiap pagi hari

Membaca aliran air yang terukur pada flow meter. Mencatat pada formulir
debit air bauku
Mengukur volume air pada gelas ukur
Mencatat pada formulir hujan harian
Pembacaan mistar muka air di atas mercu v-notc
Menggunakan gelas ukur kapasitas 2 lt dan stopwatch untuk mencatat.

Harian
Setiap pagi hari
Harian
Setiap pagi hari
3 kali dalam satu
bulan
(10 harian)

Memantau koordinat (x,y,z) patok geser teradap titik referensi dengan


menggunakan pesawat theodolit
Mencatat koordinat pada formulir pemantauan patok geser
Memasukkan deep meter ke dalam pipa piezometer, ketika ujung deep
meter menyentuh muka air maka akan bunyi beep.
Catat panjang meteran yang masuk.
Elevasi piezometer adalah elevasi puncak pipa piezometer dikurangi hasil
bacaan pada skala deep meter.
Mencatat pada formulir pemantauan patok geser

1 kali setahun

3 bulan sekali

BAB VI
KONSEP TINDAK DARURAT
Dalam rangka menyediakan panduan/petunjuk bagi petugas

Pengelola Bendungan dan Instansi Terkait dalam mengambil


tindakan jika terjadi kondisi darurat bendungan, telah disusun
Rencana Tindak Darurat Bendungan Banyukuwung,
Tujuan dari Rencana Tindak Darurat adalah memberi petunjuk
yang sistematis, untuk:
Mengenali masalah-masalah yang mengancam keamanan
bendungan;
Mempercepat respon yang efektif untuk mencegah terjadinya
keruntuhan bendungan;
Mempersiapkan upaya-upaya untuk memperkecil resiko
korban jiwa dan mengurangi kerusakan properti, bila terjadi
keruntuhan bendungan.

Daerah Terkena Resiko


No

Kabupaten

Kecamatan

Desa

Jarak dari
Bendungan (Km)

Zona Bahaya

Rembang

Sumber

Sukorejo

0,77

Zona 1

Rembang

Sumber

Tlogotunggal

3,37

Zona 1

2,37
2,88
4,68
5,11
5,52
6,97
7,31
8,41
8,58
9,16
9,20
9,25
10,00
10,68
10,91
7,41
7,78
8,14
8,75

Zona 1
Zona 1
Zona 1
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2
Zona 2

3
Rembang
Sulang
Karangsari
4
Rembang
Kaliori
Gunungsari
5
Rembang
Kaliori
Kuangsan
6
Rembang
Kaliori
Banggi
7
Rembang
Kaliori
Pengkol
8
Rembang
Kaliori
Babadan
9
Rembang
Kaliori
Sambiyan
10
Rembang
Kaliori
Karangsekar
11
Rembang
Kaliori
Bogoharjo
12
Rembang
Kaliori
Dresi Wetan
13
Rembang
Kaliori
Dresi Kulon
14
Rembang
Kaliori
Banyudono
15
Rembang
Kaliori
Mojowarno
16
Rembang
Kaliori
Purworejo
17
Rembang
Kaliori
Tasikharjo
18
Rembang
Rembang
Pulo
19
Rembang
Rembang
Waru
20 Rembang
Rembang
Sumberejo
21
Rembang
Rembang
Magersari
Sumber Rencana Tindak Darurat Bendungan Banyukuwung 2014

Sumber Rencana Tindak Darurat Bendungan Banyukuwung 2014

BAB VII
PERHITUNGAN BIAYA OP BENDUNGAN
Biaya O & P bendungan adalah semua biaya yang

dibutuhkan untuk keperluan kegiatan O & P bendungan


dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan manfaat
bendungan dan bangunan pelengkapnya sesuai dengan
umur layanan yang telah direncanakan serta untuk
menjaga keamanannya,
Besar biaya pokok O & P bendungan tergantung pada
dimensi, kondisi dan umur bendungan dan bangunan
pelengkapnya,
Biaya O & P bendungan dihitung berdasarkan komponenkomponen yang memerlukan operasi, pemeliharaan dan
pemeriksaan/pemantauan

Perhitungan dan perencanaan biaya O & P

bendungan untuk setiap tahunnya dilakukan dengan


cara membuat daftar atau melakukan inventarisasi
kebutuhan operasi, komponen-komponen yang
perlu mendapatkan perbaikan dan perawatan secara
menerus, termasuk jenis dan metode pemeliharaan
dan atau perbaikan
Rencana Anggaran Biaya yang harus disediakan dan
direncanakan paling tidak harus mencakup: biaya
langsung, biaya tak langsung dan biaya tak terduga

Biaya Langsung adalah Semua biaya yang disediakan dan akan digunakan

langsung
untuk
komponen-komponen
bendungan
dan
bangunan
pelengkapnya, antara lain : (1) Biaya personil dan bahan serta peralatan untuk
operasi, (2) biaya pemeliharaan bendungan dan bangunan pelengkapnya
termasuk instrumentasinya beserta waduk dan lingkungan waduk , (3) biaya
perbaikan/penggantian
komponen-komponen
bendungan,
bangunan
pelengkap dan instrumentasinya, (4) biaya pemeriksaan dan pemantauan
bendungan beserta waduknya, dan (5) Biaya untuk evaluasi kondisi bendungan
Biaya tak langsung adalah biaya yang disediakan dan akan digunakan untuk
kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan OP Bendungan dan
bangunan pelengkapnya, antara lain : (1) biaya untuk kegiatan masyarakat di
sekitar bendungan dan didaerah tangkapan airnya, (2) biaya pengawasan
kegiatan perbaikan komponen-komponen bendungan dan bangunan
pelengkapnya, (3) biaya untuk pelatihan personil pemantau komponenkomponen bendungan dan bangunan pelengkapnya
Biaya tak terduga adalah biaya yang dialokasikan khusus untuk
memperbaiki semua kejadian diluar perhitungan dan dapat menimbulkan
kerusakan, sehingga mengganggu kelancaran kegiatan OP bendungan, baik
sebagian maupun secara keseluruhan

PEDOMAN KONSERVASI,
PENDAYAGUNAAN DAN
PENGENDALIAN DAYA RUSAK
BENDUNGAN BANYUKUWUNG

Konservasi Sumber Daya Air Pada Waduk


Konservasi sumber daya air pada waduk dimaksudkan untuk

memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat


dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam
kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan mahluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun
yang akan datang.
Konservasi sumber daya air pada waduk, meliputi :
Perlindungan dan pelestarian sumber air,
Pengawetan air,
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Sub Aspek

Upaya

Perlindungan dan
pelestarian sumber air
pada Waduk Banyukuwung

Pemeliharaan kelangsungan fungsi daerah resapan air dan daerah tangkapan air Bendungan
Banyukuwung berupa Pengelolaan kawasan daerah resapan air dan daerah tangkapan air,
melalui pemeliharaan, rehabilitasi daerah resapan air dan daerah tangkapan air pada waduk.
Pengendalian pemanfaatan sumber air Bendungan Banyukuwung berdasarkan Operasi
Bendungan Banyukuwung tahun 2015 yakni berupa pembatasan pemanfaatan air untuk air baku
dan suplesi irigasi pada rule curve dan pada elevasi air minimum waduk.
Pengisian air pada sumber air Bendungan Banyukuwung berdasarkan bulan Operasi pengisian
dengan Bendungan Banyukuwung tahun 2015 , dan melakukan hujan buatan jika terjadi
kemarau panjang.
Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi Bendungan Banyukuwung berupa pembangunan
Drainase, pembangunan jaringan limbah penduduk, pembangunan IPAL untuk limbah rumah
tangga, dll di daerah hulu bendungan, dan peningkatan O&P prasarana dan senitasi exsisting
Bendungan Banyukuwung.
Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan
lahan pada sumber air berupa penghujauan pada daerah tangkapan Bendungan Banyukuwung
dan perlindungan pada sabuk hijau lengkap dengan papan larangan.
Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu (tanah/lahan pertanian, perkebunan, hutan
produksi dan lainnya) berupa Pemberdayaan masyarakat terkait pengolahan tanah/lahan
budidaya dalam meminimalisir erosi lahan,
Pengaturan daerah sempadan sumber air berupa pemberdayaan masyarakat di sekitar sempadan
waduk, Penghijauan (menanam pohon) di daerah sempadan sumber air, dan Pembangunan
dalam rangka perlindungan batas sempadan sumber air (pengukuran dan pemasangan patok
batas sempadan, dan pagar pembatas)
Rehabilitasi hutan hutan dan lahan kritisdengan pemberdayaan dan pelaksanaan melibatkan
masyarakat dalam pelestarian hutan,

Sub Aspek

Upaya

Pengawetan Air pada Waduk


Banyukuwung

Mengoptimalkan kemampuan penyimpanan air pada waduk Banyukuwung


Menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif serta terukur berdasarkan
pola Operasi yang telah dibuat pada Operasi Bendungan Banyukuwung
Mengaktifkan peran masyarakat dalam mengoptimalkan kemampuan penyimpanan air
Waduk Banyukuwung

Pengelolaan Kualitas Air dan


Pengendalian Pencemaran Air
pada sumber-sumber air
Waduk Banyukuwung

Pelarangan keramba pada kom waduk Banyukuwung


Pembuatan papan larangan pembuangan limbah pada kom Waduk Banyukuwung
Pemantauan kualiatas air pada kom Waduk Banyukuwung
Pengawasan limbah yang masuk kedalam kom Waduk banyukuwung

Pendayagunaan Sumber Daya Air Pada


Waduk Banyukuwung
Pendayagunaan sumber daya air pada Waduk Banyukuwung ditujukan

untuk memanfaatkan Sumber Daya Air secara berkelanjutan,


mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat
secara adil.
Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Waduk Banyukuwung dilakukan

dengan mengutamakan fungsi sosial guna mewujudkan keadilan, dan


melibatkan peran masyarakat.
Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Waduk meliputi
Penatagunaan Sumber Daya Air
Penyediaan Sumber Daya Air
Penggunaan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya Air

Sub Aspek
Penatagunaan Sumber Daya Air

Upaya
Pengaturan sinkronisasi antara zona fungsi lindung, zona pemanfatan dan zona
peruntukan air dengan pengembangan kawasan dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Rembang, Kecamatan Sumber dan Sudo pada Chatment Area Bendungan
Banyukuwung.
Ketersediaan sumber daya air berupa 1.782.800 meter kubik pada saat ini dan dan
potensi kedepan nya dapat dipertahankan melalui kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
serta Rehabilisasi waduk sehingga fungsi bendungan dapat dipertahankan.
Pengaturan pemanfaatan air yang sudah ada (eksisting) sesuai alokasinya, yaitu untuk
air baku PDAM 35 lt/dt dengan daerah Kaliori, Pentil, Kaliori Barat dan Rembang Barat
dan suplesi Irigasi untuk bendung pentil 580 Ha.

Penyediaan Sumber Daya Air

Menetapkan prioritas penyediaan sumber daya air khususnya


untuk memenuhi kebutuhan:
1. Air baku penduduk (rumah tangga), melalui PDAM sebesar 35 l/dt
2. Suplesi air irigasi melalui Bendung Pentil seluas 580 Ha
Penyediaan sumber daya air dilakukan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan air 20 (dua puluh) tahun mendatang dengan:
1. Mempertimbangkan perlindungan aliran pemeliharaan waduk, dilakukan dengan
mengendalikan ketersediaan debit andalan 95% (sembilan puluh lima persen)
2. Meningkatkan operasi dan pemeliharaan prasarana/infrastruktur pada sumbersumber air waduk yang ada (eksisting) agar berfungsi sesuai kapasitas operasinya;
3. Meningkatkan kapasitas prasarana/infrastruktur pada sumber air waduk yang ada
(eksisting), jika memungkinkan ditinjau dari aspek keberlanjutan sumber air
tersebut; dan
4. Membangun prasarana/infrastruktur baru pada sumber-sumber air alternatif.

Penggunaan Sumber Daya Air

Penggunaan sumber daya air dilakukan untuk pemanfaatans sumber daya air dan
prasarananya sebagai media atau materi untuk memenuhi berbagai kebutuhan air,
khususnya prasarana/infrastruktur jaringan dari sumber sampai ke pengguna, dengan:
meningkatkan operasi dan pemeliharaan prasarana/infrastruktur jaringan yang ada
(eksisting) agar berfungsi optimal

Pengembangan Sumber Daya


Air

Pengembangan sumber daya air pada Waduk Banyukuwung ditujukan untuk peningkatan
kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah
tangga, dan pertanian.
Pengembangan sumber daya air waduk Banyukuwung, meliputi:
1. air permukaan pada sungai, danau, rawa dan sumber air permukaan lainnya;
2. air tanah pada cekungan air tanah secara terpadu dengan air permukaan dan
mencegah kerusakan air tanah;
3. air hujan, dilaksanakan dengan teknologi modifikasi cuaca; dan
4. air laut yang berada di darat dengan memperhatikan lingkungan hidup;

Pengendalian Daya Rusak Air


Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah,

menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang


disebabkan oleh daya rusak air.
Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan.
Pengendalian daya rusak air pada dilakukan melalui kegiatan :
Pencegahan,
Penanggulangan
Pemulihan

Sub Aspek
Pencegahan

Memetakan dan menetapkan kawasan rawan bencana yang terkait keberadaan


Bendungan Banyukuwung
Pengendalian pemanfaatan ruang pada daerah terdampak bencana;
Meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir dan
kekeringan;
Meningkatkan dan menjaga kelestarian fungsi hutan oleh para pemilik kepentingan;
Meningkatkan kesadaran masyarakat
Meningkatkan penyebarluasan informasi mengenai kawasan terdampak bencana yang
terkait Bendungan Banyukuwung
Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjirf dan
kekeringan
Menyediakan prasarana pengendalian banjir untuk melindungi prasarana umum, kawasan
permukiman, dan kawasan produktif.

Penanggulangan

Menetapkan mekanisme penanggulangan kerusakan dan/atau bencana akibat daya


rusak air
Melaksanakan sosialisasi mekanisme penanggulangan kerusakan dan/atau bencana akibat
daya rusak air;
Mengembangkan sistem prakiraaan dan peringatan dini untuk mengurangi dampak daya
rusak air pada setiap kawasan rawan bencana terkait air;
Meningkatkan pengetahuan, kesiapsiagaan, dan kemampuan masyarakat dalam
menghadapi bencana akibat daya rusak air,
Melakukan simulasi dan peragaan mengenai cara-cara penanggulangan bencana
Memperbaiki sistem dan meningkatkan kinerja penanggulangan bencana akibat daya
rusak air;

Pemulihan

Memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup, sistem prasarana sumber daya air, fasillitas
umum, fasilitas sosial melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

TERIMA KASIH
Komentar, masukan, kritik dan
saran sungguh sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan
Laporan Akhir Sementara

Anda mungkin juga menyukai