Anda di halaman 1dari 46

I.

PENDAHULUAN

BENDUNGAN disamping BESAR MANFAATNYA, tetapi MENYIMPAN POTENSI BAHAYA


BESAR pula yang dapat mengancam kehidupan masyarakat luas dihilir bendungan.
KERUNTUHAN BENDUNGAN dapat menimbulkan BANJIR BESAR yang mengakibatkan
bencana dahsyat di daerah hilir bendungan.
Salah satu KEWAJIBAN PEMERINTAH adalah :
“ MENJAMIN KESELAMATAN FISIK DAN NON FISIK SECARA SETARA BAGI SEMUA
WARGA NEGARA/ MASYARAKAT ”
Dalam rangka MELINDUNGI MASYARAKAT, pembangunan bendungan perlu
‘PENGATURAN SECARA KHUSUS’

 
MAKSUD PENGATURAN:
TERTIB PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATANNYA
LAYAK TEKNIS: Desain dan Konstruksi,
AMAN dalam PENGELOLAAN
shg resiko KEGAGALAN BENDUNGAN dapat dicegah/ dikurangi

TUJUAN PENGATURAN:
Untuk KELESTARIAN FUNGSI, kehandalan KEAMANAN BENDUNGAN, MELINDUNGI
MASYARAKAT.
Ruang Lingkup Pengaturan
a) Pembangunan Bendungan, dan
b) Pengelolaan Bendungan beserta
Waduknya

Tahapan Pembangunan Bendungan :


a) Perencanaan Pembangunan

b) Pelaksanaan Konstruksi

c) Pengisian Awal Waduk


V > 100.000m3

9
Pembangunan dan Pengelolaan
Bendungan beserta Waduknya :
a) Bendungan dengan H ≥ 15 m, diukur dari dasar
Pondasi terdalam, daya tampung sekurang –
kurangnya (V) = 100.000 m3.
b) Bendungan dengan H = 10 – 15 m, dari dasar
pondasi terdalam, panjang puncak L ≥ 500 m,
atau daya tampung (V) ≥ 500.000 m3, atau
debit banjir maksimum (Q) ≥ 1.000 m3/dt, atau
c) Bendungan lainnya yang mempunyai kesulitan
khusus pada pondasi, atau Bendungan yang
didisain dengan teknologi baru.
(RPP BENDUNGAN)
Pembangunan Bendungan untuk :
a) Pengelolaan Sumber Daya Air
Dilakukan untuk Penyediaan air baku, Penyediaan air
irigasi, Pengendalian banjir dan / atau Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
b) Penampung limbah tambang atau bahan cair lainnya
Dilakukan untuk Penyediaan Waduk Penampung Limbah
atau Bahan Cair Lainnya.

Pembangunan Bendungan hanya dapat dilakukan


oleh Instansi Pemerintah atau Badan Hukum
yang bertindak sebagai Pembangun
Perencanaan Pembangunan meliputi :
 Studi Kelayakan
 Penyusunan Desain
 Studi Pengadaan Tanah

Perencanaan Pembangunan Bendungan disusun


dengan memperhatikan :
 Kondisi Sumber Daya Air
 Keberadaan Masyarakat
 Benda Sejarah
 Daya Dukung Lingkungan, dan

 Rencana Tata Ruang


Perencanaan Pembangunan Bendungan harus
melalui Konsultasi Publik, melibatkan Instansi dan
Unsur Masyarakat terkait

Perencanaan Pembangunan Bendungan dengan


Berpedoman pada NSPM yang ditetapkan oleh
Menteri.
Bendungan Teton (Amerika Serikat) runtuh 5 Juni 1976

Lembah hilir dan beberapa bangunan fasilitas di hilir bendungan tergenang banjir
akibat runtuhnya bendungan. (Foto oleh Mrs. Eunice Olson, 5 Juni 1976).
STUDI KELAYAKAN
Studi Kelayakan menjelaskan antara lain :
a. Analisis kondisi Topografi :
Tapak Bendungan, Jalan Akses, Quarry dan Borrow Pit, Penyimpanan
Material, Tempat Buangan Galian, dan Daerah Genangan
b. Analisis Geologi :
Tapak Bendungan, Lokasi Material Bahan Bendungan dan Daerah
Genangan
c. Analisis Hidrologi DTA
d. Analisis Kependudukan :
Daerah Tapak Bendungan dan Rencana Genangan serta Daerah Rencana
Penerima Manfaat Bendungan
e. Analisis Sosial, Ekonomi dan Budaya
f. Analisis Kelayakan Teknis, Ekonomi dan Lingkungan untuk setiap
Alternatif Rencana Bendungan
g. Pemilihan Alternatif Rencana Bendungan yang paling layak
h. Pra-Desain (Basic Design) dari alternatif terpilih, dan
i. Rencana Penggunaan Sumber Daya Air
 Studi Kelayakan dilakukan melalui Survey dan
Investigasi

 Survey dan Investigasi dilakukan untuk


mengumpulkan data dan info mengenai : Topografi,
Kondisi Geologi, Hidrologi, Hidroorologi, Tutupan
Vegetasi, Erositivitas, Kependudukan, Sosial, Ekonomi
dan Budaya

 Studi Kelayakan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk


mendapatkan Ijin Prinsip Pembangunan
Penyusunan Desain bertujuan, mendapatkan :
Gambar Teknis, Spec Tek, Metoda Pelaks, dan RAB Pelaks
Konstr Bendungan

DESAIN BENDUNGAN paling sedikit memuat :


 Gambar Teknis Rencana Bendungan dan Bangunan
Pelengkapnya, serta Fasilitas yang berkaitan dengan
Pembangunan Bendungan dan Peta Genangan
 Nota Desain, meliputi kriteria Desain dan Perhitungan-
perhitungan Gambar Teknis
 Spesifikasi Teknis meliputi ukuran-ukuran yang harus dipenuhi
untuk mencapai kualitas pekerjaan dan peralatan yang
dipergunakan dalam Pelaksanaan Konstruksi
 Metoda Pelaksanaan
 Rencana Anggaran Biaya, dll.
 Desain Bendungan harus mendapat
persetujuan dari Menteri setelah
mendapatkan Rekomendasi dari Komisi
Keamanan Bendungan

 DesainBendungan sebagai salah satu


persyaratan untuk mendapatkan Ijin
Pelaksanaan Konstruksi
Bendungan Teton (Amerika Serikat) 1976
Keruntuhan akibat rembesan Bendungan Teton, 5 Juni 1976

・ 14 orang meninggal lebih dari 25.000 orang kehilangan tempat tinggal


Bendungan St. Francis (Amerika Serikat)
runtuh pada tanggal 12 Maret 1928

Bendungan St. Francis, sebelum runtuh Bendungan St. Francis, setelah runtuh
 ORGANISASI KEAMANAN BENDUNGAN

Pemerintah (Menteri PU) dalam melaksanakan Pengaturan Keamanan


Bendungan, dibantu oleh Organisasi Keamanan Bendungan terdiri dari :
a. Komisi Keamanan Bendungan
b. Satuan Organisasi Pendukung ( Balai Bendungan )

Peraturan pembangunan bendungan harus mendapat persetujuan (Lazim


disebut Sertifikat Keamanan Bendungan) dari Menteri yang berwenang
(persetujuan desain, pengisian, operasi).

Menteri mengeluarkan persetujuan setelah mendapat rekomendasi dari Komisi


Keamanan Bendungan (KKB).
KKB memberi rekomendasi kpd Menteri dalam rangka memberikan persetujuan
tentang:
- PEMBANGUNAN BENDUNGAN (untuk: Desain, Pelaksanaan Konstrksi)
- PENGELOLAAN (Untuk: Operasi, Perubahan dan/atau Rehabilitasi,
Penghapusan Fungsi Bendungan)

Komisi Keamanan Bendungan mengeluarkan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi


terhadap laporan kajian Balai Bendungan.

Tahapan Kajian, yaitu :


1. Kajian Desain  Persetujuan (sertifikat) Desain
2. Kajian Pelaksanaan Konstruksi  Persetujuan (sertifikat) Pengisisan
Awal Waduk
3. Kajian Pengisian Awal Waduk  Persetujuan (sertifikat) Operasi Waduk

4. Kajian Penghapus Fungsi Bendungan  Persetujuan Penghapusan fungsi


Bendungan
INSPEKSI / PEMERIKSAAN
ORGANISASI KEAMANAN BENDUNGAN
DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR
(Sesuai dengan Peraturan Menteri tentang Keamanan Bendungan No.72/PRT/1997 j.o. Kep.Men. No. 296/KPTS/M/2001 dan
Keputusan Menteri No.413/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Keamanan Bendungan)

Tugas Pengaturan Tugas Pembangunan / Pemilik / Pengelolaan

Instansi Pemerintah lain dan


MENTERI
Swasta, Pembangunan dan
Pekerjaan Umum
Pengoperasian Bendungan

Organisasi Keamanan
Bendungan
KOMISI DIREKTUR JENDRAL
KEAMANAN BENDUNGAN Sumber Daya Air

Dir. SDW
DIREKTORAT di Lingkungan
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber Daya Air

BALAI BENDUNGAN

Keterangan :
Pembangun/Pengelola Bendungan Pembangun/Pengelola Bendungan
Pembinaan Peran selaku Ketua di Lingkungan Departemen Non Departemen
Operasional Komisi Keamanan Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum
Pembinaan Bendungan
Teknis Hubungan antar Institusi

2
ANGGOTA KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN
Bendungan Campos Novos (Brazil) 10 Juli 2006

Areal foto Bendungan Campos Novos, tampak retakan bagian bawah concrete face
setelah waduk dikosongkan
PETA REASLISASI KERJA BALAI BENDUNGAN
PLOTTING STATUS SERTFIKAT BENDUNGAN PER JUNI 2008
Paya Seunara

Lubok

Keuliling
Rajui

Langsa

Sianjoanjo
Namuk
Rimo
Beriwit

Lambakan
Salameko
Nakan
Marangkayu Karebbe

Manggar
Balambano
Sipansihaporas Fiona

Nipah Mrica Tapin Ponre -


Cirata Ponre
Sangiran
Batutegi Jati Gede
Batu Licin
Blega
Karian Panohan Gillirong
Jatibarang
Krenceng Nglambangan
Bajul Mati Bili - Bili
Jatiluhur Benel Beku

Pdn Dr Swangi
Sermo Kedung Brubus
Lodan Logung
LEGENDA : Pondok
Tb. Kuning
Wonogiri Bendo Haliwen
Proses Sertifikat Design / Kajian Randugunting Grogak Tlg Lebur Batu Bulan
Gonggang Pernek Sumi
Sertikat sampai dengan Design
Garung Wonorejo Pelaparado Tilong
Haekrit
Bendungan Limbah Tambang
Telaga Tunjung
Sertifikat sampai dengan pengisian Lokasi Bendungan
Sertifikat sampai dengan pengeoperasian Ibu Kota Propinsi
DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN DESAIN
 
 
1. IZIN PRINSIP PEMBANGUNAN
a.      Ijin Pembangunan Bendungan beserta lokasinya
b. Ijin Penggunaan Sumber Daya Air sesuai kewenangannya
b.      Persetujuan AMDAL
c. Laporan STUDI KELAYAKAN (harus selalu ada)
 
2. LAPORAN DESAIN FINAL
2.1.  Laporan utama, mencakup : Latar belakang, sasaran dan
manfaat proyek, Deskripsi proyek, uraian desain (hasil survai
investigasi hidrologi, topografi, geoteknik, pertimbangan filosofi
desain,
model tes, hasil desain), Perkiraan biaya, Rencana Pelaksanaan,
Rencana O & P, dll

2.2.   Laporan Ringkasan ( Executive Summary )


        
2.3.   Laporan Penunjang
a. Kriteria Desain
b. laporan Investigasi geoteknik
c. Analisis Hidrologi
d. Laporan Pengukuran
e. Model Tes
f. Perhitungan Desain / design calculation
g.     Nota Penjelasan / Design Note (bila belum tercakup didalam
main
report)
h.    Operasi dan Pemeliharaan awal
i.      Spesifikasi Teknis
j.      Gambar Desain,
k.      BBQ, dll
 
3. Laporan kaji ulang desain ( review design, bila ada )
 
4. Ringkasan eksekutif ANDAL, RKL, RPL
 
5. Uraian ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan desain,
mencangkup butir- butir yang tercantum dalam Daftar Simak
 
6. Data teknis bendungan sesuai dengan format baku.
 
7. Foto-foto lokasi tempat calon bendungan.
 
8. Copy CD/DVD dokumen diatas
 
9. Dokumen yang diperlukan sebanyak 2 copy
DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN PENGISIAN WADUK
 
Dokumen yang diperlukan (rangkap 2), paling tidak terdiri atas :
 
1. Laporan Geologi Teknik rinci, mencakup bore log serta hasil explorasi
lainnya dan Peta Geoteknik Tapak Bendungan (dari investigasi galian
pondasi) dan investigasi tambahan (kalau ada) serta laporan lengkap
mengenai perbaikan pondasi.
 
2. Laporan Pekerjaan Grouting, metode dan pola yang digunakan serta
Peta Lugeon sebelum dan sesudah grouting.
 
3. Laporan perubahan desain (kalau ada) disertai alasan pendukung dan
perhitungannya.
 
4. Laporan pengendalian mutu pekerjaan (quality control) dan
pelaksanaan konstruksi berikut kendala dan cara mengatasinya.
 
5. Laporan Hasil Pemeriksaan peralatan hidromekanik di pabrik maupun
di lapangan serta hasil uji kering dan basah (harus ada).
6. Laporan Penyelesaian Proyek (Project Completion Report). Bila
butir 1 sampai dengan 5 sudah tercakup dalam laporan ini, maka
laporan secara terpisah tidak diperlukan lagi.
 
7. Surveillance Programme (Program Pengamatan / Pemantauan)
Laporan pembacaan instrumentasi selama pelaksanaan konstruksi
serta analisanya.
 
8. Reservoir Operation Rule. Rencana Tindak Darurat (RTD) termasuk
sistem peringatan banjir (flood warning system) dan laporan
sosialisasinya.
 
9. Rencana kegiatan pengisian awal waduk, termasuk petugas-petugas

yang terlibat dan tanggung jawab masing-masing.


 
10. Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan (O & P) Bendungan
secara menyeluruh dan Petunjuk khusus Operasi dan Pemeliharaan
peralatan hidromekanik.
11. Organisasi Pelaksana O&P lengkap dengan
a. Bagan Organisasi
b. Uraian tugas beserta kulaifikasi personilnya
12. Laporan pelatihan petugas O & P untuk kondisi operasi normal dan
operasi darurat.
 
13. Uraian ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

konstruksi mencakup tabel/matriks perbandingan kondisi/parameter


desain dengan hasil pelaksanaan di lapangan serta mencakup uraian
dan butir-butir seperti tercantum pada Daftar Simak.
 
14. Gambar Desain, ukuran A1 dan A3.
 
15. Gambar Konstruksi, ukuran A1 dan A3.
 
16. Gambar Purna Konstruksi (as built drawing), ukuran A1 dan A3.
 
17.   Data teknis bendungan sesuai format baku yang telah dimutakhirkan.
 
18. Foto-foto saat konstruksi dan setelah selesai dibangun.
DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN PENGOPERASIAN WADUK
 
Dokumen yang diperlukan (rangkap 2), antara lain terdiri atas :
1. Hasil pembacaan alat pemantau perilaku bendungan
(instrumentasi) dari saat pelaksanaan konstruksi (pembacaan awal)
sampai dengan pembacaan terakhir.
 
2. Analisis hasil pembacaan butir 1 di atas, terutama analisa mengenai
perilaku/stabilitas bendungan.
 
3. Pedoman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan waduk yang telah
disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.
 
4. Organisasi pelaksanaan O & P termasuk Unit Monitoring Bendungan
berikut program pelatihan dan pelaksanaannya.
 
5. Laporan operasi peralatan hidromekanik.
 
6. Laporan kejadian khusus lainnya seperti longsoran, rembesan,
bocoran, pergeseran, kegempaan dan deformasi lainnya.
7. Laporan pengisian waduk termasuk uraian dari butir-butir yang
tercantum dalam Daftar Simak.
 
8. Untuk persetujuan desain, konstruksi maupun operasi terhadap
bendungan yang direhabilitasi/diperluas, maka selain laporan seperti
pada butir 3 di atas, juga harus dilengkapi pokok-pokok sebagai
berikut :
      Kondisi bendungan sebelum direhabilitasi, termasuk gambar-
gambar desain asli dan gambar purna konstruksi (as built drawing). 
    Desain ( bagi pekerjaan rehab ).
    Alasan teknis dan alasan-alasan lain.
    Hasil survey dan investigasi dan pelaksanaan konstruksi.
 
9. Data teknis bendungan sesuai format baku yang telah dimutakhirkan
 
10. Foto-foto, a.1 saat air melimpas bangunan pelimpah, muka air
tertinggi di waduk, daerah genangan waduk.
DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN
PENGHAPUSAN FUNGSI BENDUNGAN
 
Dokumen yang diperlukan (rangkap 2), antara lain mencakup:

1. Rencana rinci mengenai penghentian, eksploitasi atau pembongkaran


bendungan (kalau diperlukan), termasuk program pemugaran kondisi
lingkungan, keamanan dan pengamanan lingkungan.
 
2.  Hasil analisa stabilitas bangunan-bangunan yang tersisa atau
ditinggalkan, termasuk stabilitas bendungan berdasarkan hasil
pembacaan instrumentasi.
 3.    Hasil investigasi rinci mengenai konsekuensi atau dampak
penghapusan fungsi bendungan terhadap kondisi hidrologi dan
hidrolika setempat, terutama mengenai:
 
* pemilihan dan penetapan alur sungai baru yang melintasi waduk

yang kosong.
  * pengendalian banjir.
  * pengaruh banjir dan/atau kekeringan yang terjadi disepanjang
lembah sungai di hilir bendungan, termasuk peningkatan
muatan
sedimen.
 
4.   Dampak lingkungan antara lain kemungkinan berkembangbiaknya
penyakit-penyakit tertentu, stabilitas tebing atau lereng waduk, dan
lain-lain.

5.  Gambar-gambar yang diperlukan ukuran A1 dan A3.


 
6. Foto - foto
DAFTAR STATUS SERTIFIKASI
BENDUNGAN
PER : JUNI 2008

PERSETUJUAN
No. Nama Bendungan DESAIN PENGISIAN OPERASI Keterangan/Pemilik
Nomor dan Tanggal Nomor dan Tanggal Nomor dan Tanggal
1 2 3 4 5 6

1 Sermo 02/PIA/M/1995 04/PIA/M/1996 08/KB/Mn/2001 DPU


Daerah Istimewa Yogyakarta 30 Mei 1995 7 Oktober 1996 05 Oktober 2001

2 Pondok 01/PIA/M/1995 - Belum ada usulan Sudah beroperasi, DPU


Jawa Timur 30 Mei 1995

3 Nakan - Rekomendasi dari Dilanjutkan untuk penutupan RTD selesai, rencana sidang
Kalimantan Timur Direktur Jenderal Pengairan Surat permohonan Ref: MH.OL penutupan limbah tambang (?)
Nomor : IR.01.01-DA/784 269.06.07, tanggal 4 Juni 2007 PT. KEM
Tanggal : 15 Juli 1996

4 Balambano 03/PIA/M/1996 05/PIA/M/1999 04/KB/Mn/2001 Hasil Inspeksi Besar Masih


Sulawesi Selatan 1 Oktober 1996 28 September 1999 02 Juli 2001 Layak Operasi, PT INCO

5 Batu Tegi 06/PIA/M/1996 06/KB/Mn/2001 01/KB/M/2004 DPU


Lampung 10 Oktober 1996 23 Juli 2001 19 Februari 2004

6 Salomekko Desain disiapkan sebelum 457/PIA/M/1998 Belum ada usulan Sudah beroperasi, DPU
Sulawesi Selatan Permen PU 72/PRT/1997 3 Juni 1998

7 Sumi Desain disiapkan sebelum 01/PIA/M/1999 Belum ada usulan Sudah beroperasi, DPU
Nusa Tenggara Barat Permen PU 72/PRT/1997 17 Maret 1999

8 Bili-Bili Desain disiapkan sebelum 05/PIA/M/1999 Dalam proses sertifikasi Sudah S. Pleno, perlu review RTD,
Sulawesi Selatan Permen PU 72/PRT/1997 11 Agustus 1999 DPU
53 Pandan Duri Swangi Usulan Sertifikat 25 Juli 2005 - - Surat Dirjen tentang perlu
Nusa Tenggara Barat Review Design, DPU

54 Tapin Sudah Inspeksi lapangan dan - - Saran Tim BKB lanjutan


Kalimantan Selatan Kajian Tim BKB pendalaman D/D, DPU

55 Batu Licin Sudah Inspeksi lapangan dan - - Saran Tim BKB lanjutan
Kalimantan Selatan Kajian Tim BKB pendalaman D/D, DPU

56 Langsa Sudah inspeksi lapangan dan kajian - - Saran Tim BKB lanjutan
NAD Tim BKB pendalaman D/D, DPU

57 Rimo Sudah inspeksi laporan dan kajian - - Saran Tim BKB lanjutan
NAD Tim BKB pendalaman D/D, DPU

58 Paya Seunara - - - Sudah inspeksi,konstruksi selesai ;


NAD ada masalah tanah, RTD,
Perbaikan bendungan, Uji isi, DPU

59 Sianjoanjo - - - Konstruksi selesai, sedang desain


NAD untuk perbaikan , RTD,
DPU

60 Lubok - - - Sedang Konstruksi; ada perbaikan


NAD bendungan, RTD, uji isi, DPU

61 Randugunting Usul sertifikasi 18 Sept 2006 - - Sudah inspeksi, perlu review


Jawa Tengah IPK PWS Jratunseluna desain & investigasi, DPU

62 Nglambangan (Rehabilitasi) - - Sudah operasi Tidak ada pengajuan sertifikasi


Jawa Timur DPU

63 Jatibarang - - - Sedang Review Desain,BBWS


Semarang, Jawa Tengah DPU

Sertifikasi Sampai Dengan DESAIN : 20 Kepala Balai Bendungan


Sertifikasi Sampai Dengan PENGISIAN : 10
Sertifikasi Sampai Dengan OPERASI : 14 (termasuk 1 Bend. Namuk Dlam Proses Penutupan )
Sudah Sidang Teknis dan Pleno & Dalam Proses Sertifikat, Kajian : 19

Ir. Abdul Hanan Akhmad,M.Eng.


Nip. 110035677
BATASAN EMBUNG
1. MENURUT SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAIRAN (TAHUN 80-AN) EMBUNG DIBATASAI SBB:
 Tubuh Embuh : Tinggi < 15 M
 Kapasitas Tampungan < 500.000M3
 Pondasi tidak bermasalah dan tidak memerlukan perbaikan pondasi secara khusus
 Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana

2. MENURUT “ PEDOMAN KRITERIA DESAIN EMBUNG KECIL


UNTUK DAERAH SEMI KERING DI INDONESIA” DPU TAHUN
1997
 Tubuh Embung :
 - untuk tipe uruangan tinggi maksimum 10m
 - untuk tipe graviti atau komposit tinggi maksimum 6m
 - dimana tinggi embung diukur dari permukaan galian
 permukaan pondasi terdalam hingga puncak tubuh embung
 Kapasitas tampung embung maksimum 100.000m 3
 Luas daerah tadah hujan maksimal 100HA = 1Km2

Anda mungkin juga menyukai