DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.3. RUANG LINGKUP
1.4. PENGERTIAN
BAB II DESKRIPSI BENDUNGAN KLEGO
2.1. LATAR BELAKANG BENDUNGAN KLEGO
2.2. DATA TEKNIS BENDUNGAN
2.3. KONDISI BENDUNGAN SAAT INI
2.4. DAERAH TERDAMPAK AKIBAT KERUNTUHAN BENDUNGAN
i
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
ii
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
iii
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
iv
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB I
PENDAHULUAN
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
I.4. PENGERTIAN
1. Bendungan adalah bangunan berupa urukan tanah, urukan
batu, beton, dan/ atau pasangan batuyang dibangun selain
untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun
untuk menahan dan menahan limbah tambang, atau
menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
2. Waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat
dibangunnya bendungan.
3. Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan
pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan
dibatasi garis sempadan.
4. Banjir Klego yang dimaksudkan banjir dalam laporan ini
adalah banjir yang diakibatkan oleh runtuhnya Bendungan
Klego.
5. Hujan Berpeluang Maksimum disebut juga Probable
Maximum Precipitation (PMP), adalah tinggi hujan terbesar
3
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
4
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
5
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
6
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
7
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB II
DESKRIPSI BENDUNGAN KLEGO
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
Bendungan
Klego
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
2. Data Hidrologi
Sumber Air Gandik dan
Anak Sungai
Pundung
Kali Serang melalui Bendung
Sungai
Parean
Luas Daerah Tangkapan 3,37 Km2
3. Data Bendungan
Tipe Urugan Tanah Homogen
3
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
4. Data Waduk
Tinggi Muka Air Banjir +240,00 m
Tinggi Muka Air Normal +239,50 m
Tinggi Muka Air Minimum +235,00 m
Luas Genangan Saat Banjir 76,40 Ha
Luas Genangan Saat Normal 68,60 Ha
Volume Banjir 3,76 Juta m3
Volume Normal 2,33 Juta m3
Volume Efektif 1,73 Juta m3
Volume Mati 0,60 Juta m3
6. Data Instrumentasi
Pisometer 20 buah
Vnotch 2 buah
Papan Duga 3 buah
4
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
PELIMPAH
0 40 80 100 m
3.50
+ 241.00
MAB +240.00
Lapisan Lempung dan Pasir MAN +239.50
MAR +235.00
Dikupas
Ijuk 5 cm
0 2 4 6 8 10 m
3.50 +243.20
+241.00
MAB+240.00
+239.50
3.75
+235.00
+232.46
+231.90
+230.0
+229.30
SKALA
0 2 4 6 8 10 m
3.80
3.00
+241.00
MAB +240.00
MAN +239.00
+237.74
+257.22
+236.24 +236.24
+235.74
+235.15 +256.44
+254.24
+235.40
3.14 2.2 2.0 2.0 2.0 2.0 1.70 1.50 1.5 6.0 1.0 10.0
0.53
0.81 0.5
0 2 4 6 8 10 m
5
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
6
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
7
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
8
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
9
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB III
IDENTIFIKASI KEADAAN DARURAT
DAN PENCEGAHANNYA
III.1. UMUM
Identifikasi potensi keadaan darurat dimaksudkan untuk memberi
petunjuk untuk mendeteksi potensi keadaan darurat, problem,
kejadian-kejadian atau ancaman yang dapat memicu keadaan
darurat, melakukan evaluasi, mengelompokkan/ mengklasifikasi
potensi keadaan darurat termasuk peristiwa/kondisi yang
mengancam keamanan bendungan yang pernah terjadi serta
menjelaskan tindakan atau kegiatan penanganan yang perlu
dilakukan.
Yang dimaksud dengan keadaan darurat disini adalah suatu keadaan
yang diperkirakan akan mempengaruhi keamanan bendungan dan
atau terjadi keluaran/limpahan air yang melebihi kapasitas
tampungan sungai, sehingga diperlukan tindakan darurat guna
melindungi manusia dan harta benda di bagian hilir bendungan.
Terjadinya keadaan darurat dan tingkat perkembangan kerusakan
sulit diperkirakan. Perkembangan kerusakan dapat berjalan lambat
atau tetap tidak berubah atau berkembang sangat cepat dimana
tiba-tiba menjadi sangat berbahaya yang tergantung pada
penyebab awal dan mengarah pada kegagalan atau keruntuhan
bendungan. Pada kondisi tersebut diperlukan segera tindakan
penyelamatan penduduk oleh organisasi yang bertanggungjawab
untuk mengatasi keadaan darurat tersebut.
Sesuai dengan tingkat perkembangan gejala keruntuhan
bendungan, maka keadaan darurat akan diklasifikasikan ke dalam
siaga bertingkat.
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
3
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
4
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
5
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
6
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
7
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
8
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
9
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
10
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
11
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
12
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
13
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
14
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
15
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
16
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
17
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
18
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
19
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
20
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
21
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
22
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
Klasifikasi
No Kegiatan Utama Keterangan
Siaga
2 Kondisi WASPADA - Peningkatan Waspada
Pemantauan.
- Observasi atas
kejadian.
- Perbaikan secara
tepat, bila perlu
penurunan muka air
waduk.
- Meningkatkan
kesiapan sistim
peringatan banjir.
3 Kondisi SIAGA - Analisis kejadian. Pelaksanaan
- Langkah perbaikan. evakuasi zona
- Siaga Penuh sistim bahaya 1
peringatan banjir.
- Siaga penuh sistim
gawar banjir.
- Jika diperlukan
evakuasi, maka
dilakukan evakuasi
terhadap penduduk di
zona 1.
4 Kondisi AWAS - Periksa tingkat Pelaksanaan
keparahan suatu evakuasi zona
keadaan/ kerusakan. bahaya 2
- Perkirakan
kemungkinan waktu
keruntuhan
Bendungan.
23
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
24
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
6. Lubang benam kecil atau amblesan dalam jarak < 150 m dari
tubuh bendungan atau pelimpah.
7. Retakan baru yang signifikan pada puncak atau lereng tubuh
bendungan: antara lain berupa retakan dengan panjang >10
m, dengan bukaan >2,5 mm dan perbedaan tinggi antar sisi
retakan kiri dan kanan > 1,0 mm.
8. Retakan baru yang signifikan pada konstruksi beton antar lain
berupa retakan yang baru terbentuk atau berkembang > 2 m
panjang, dengan panjang >10 m, bukaan >1,0 mm dan atau
perbedaan tinggi antar sisi retakan kiri dan kanan > 1,0 mm.
9. Pusaran air di waduk.
10. Anomali bacaan pada instrumentasi :
a. anomali bacaan yang terjadi pada 3 instrumen sejenis
yang berdekatan, atau
b. anomali bacaan pada 2 instrumen yang berbeda jenis,
atau
c. anomali bacaan pada 1 instrumen dengan 3 kali bacaan
berkala berturut-turut yang disertai dengan adanya
penyimpangan yang lain seperti adanya penyimpangan
dari hasil pemeriksaan visual.
11. Kenaikan 3 kali berturut-turut nilai bacaan deformasi (patok
geser) dan melampaui threshold yang direncanakan.
12. Kenaikan 3 kali berturut-turut nilai bacaan level pisometer dan
melampaui threshold yang direncanakan.
13. Muka air banjir, naik melampaui muka air banjir yang
direncanakan atau diatas muka air banjir tertinggi yang
pernah terjadi.
14. Kegagalan operasi pada pintu atau katup atau peralatan hidro
elektrik lain yang berdampak pada keamanan bendungan.
15. Gempa bumi :
Apabila terjadi peristiwa gempa bumi dengan percepatan lebih
dari 0,14 g atau terdapat gempa dengan kekuatan :
a. lebih dari 4 Skala Richter dalam radius < 25 km
b. lebih dari 5 Skala Richter dalam radius < 50 km
c. lebih dari 6 Skala Richter dalam radius < 80 km
25
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
26
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
27
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
28
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
29
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
30
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
31
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
32
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
33
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB IV
POTENSI BAHAYA DAERAH
GENANGAN
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
3
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
IV.3.3.Kerugian Ekonomi
Berdasarkan jumlah sarana dan prasarana yang berpotensi rusak
akibat banjir, kerugian ekonomis yang dialami berupa rusaknya
rumah, sawah/perkebunan, peternakan, fasilitas umu (sekolah,
puskesmas, tempat ibadah, perkantoran dan pasar). Estimasi
kerugian akibat banjir Bendungan Klego dapat dilihat pada Tabel
IV-1.
IV.4. PENGUNGSIAN
IV.4.1.Sistem Peringatan Dini
Bila suatu daerah diperkirakan akan dilanda bencana, perlu
dilaksanakan tindakan penyelamatan. Tindakan ini terdiri dari
rangkaian beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan secara
4
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
5
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
6
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
7
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI, DAN ALUR
PEMBERITAHUAN KEADAAN
DARURAT
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
3
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
4
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
5
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
6
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
7
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
B. Kondisi Siaga
1. Kepala Sub UPB Klego bertanggung jawab atas :
Kegiatan untuk mengamankan bendungan dari keruntuhan.
2. Kepala UPB Klego bertanggung jawab atas :
a. Koordinasi di lapangan untuk terus berusaha
mengamankan bendungan dari keruntuhan.
b. Melaporkan kondisi bendungan kepada BBWS Pemali
Juana, dan selanjutnya Ka Balai BBWS Pemali Juana
memberikan informasi kepada Bupati Boyolali selaku
Kepala Daerah untuk siaga penuh dan evakuasi
penduduk di zona bahaya 1.
c. Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Boyolali.
d. Berkoordinasi dengan Stasiun Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika.
e. Berkoordinasi dengan Bupati Boyolali cq Dinas PU
Kabupaten Boyolali. Dan selanjutnya Bupati Boyolali
memerintahkan BPBD untuk evakuasi penduduk yang
berada di wilayah zona bahaya 1.
3. Bupati Boyolali, bertanggung jawab atas :
Koordinasi dengan BPBD serta instansi terkait di wilayahnya
yang meliputi :
a. Distrik Militer dan Polisi Resort
b. Unit Pelaksana Teknik Pemadam
Kebakaran
c. Rumah Sakit
d. Tim Reaksi Cepat (TRC)
e. Organisasi Angkutan Daerah
f. Pelayanan Helikopter
g. Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika
h. Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informasi
i. Penyiapan lokasi evakuasi
j. Penyiapan angkutan darat ke lokasi
evakuasi
8
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
9
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
Siaga
Pelaksanaa
No Bendunga Kesiagaan Pengendali
n Evakuasi
n
b. Di Hilir
Bendungan :
Bupati Sragen
10
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
11
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
V.5. KOMUNIKASI
Sistem Komunikasi dipusatkan di Kantor Bendungan Klego (Dam
Office) meliputi telepon atau radio komunikasi yang terhubung
dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Komunikasi antara kantor O & P lapangan Bendungan Klego dengan
kantor pengelola bendungan di Dinas PSDA Jawa Tengah, serta
dengan Kantor Bupati Wilayah terdampak serta dengan instansi
terkait dilakukan dengan telepon atau dengan radio komunikasi.
Akses masuk Bendungan Klego bisa dilakukan dengan kendaraan
roda 4 sampai ke lokasi.
12
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB VI
TENAGA LISTRIK, PERALATAN,
BAHAN DAN SARANA TRANSPORTASI
VI.1.2. Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan
bendungan Klego adalah: theodolit, dump truck, portable welding
equipment, alat pemotong rumput, generator, dozer, excavator,
crane dll. disiapkan oleh pemilik dan pengelola bendungan.
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
VI.2.2. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam rangka pengungsian antara lain
dozer,cangkul, sekop dll untuk menyiapkan/meratakan ruang
tempat didirikannya tenda-tenda tempat berteduh sementara bagi
pengungsi yang disediakan oleh Unit Pengelola Bendungan Klego.
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
3
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
4
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB VII
PENGAKHIRAN KEADAAN DARURAT
DAN TINDAK LANJUT
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
2
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO
BAB VIII
SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN
PEMUTAKHIRAN RTD
VIII.1. SOSIALISASI
Sosialisasi Rencana Tindak Darurat Bendungan Klego dilakukan
terhadap unsur masyarakat yang terkena potensi resiko banjir
akibat keruntuhan bendungan. Sosialisasi harus dilakukan secara
hati-hati untuk menghindari timbulnya keresahan masyarakat.
Sebelum penyampaian materi Rencana Tindak Darurat ini, kepada
para peserta sosialisasi juga perlu dijelaskan garis besar materi
Pengaturan dan Konsepsi Keamanan Bendungan untuk memberi
pemahaman mengenai latar belakang yang mendasari perlunya
disusun Rencana Tindak Darurat Bendungan Klego.
VIII.2. PELATIHAN
Simulasi diperlukan untuk pemahaman bersama antara pengelola
Rencana Tindak Darurat Bendungan Klego, personil bendungan dan
rakyat yang terkena dampak akibat runtuhnya Bendungan Klego.
Simulasi dimaksudkan agar seluruh personil/masyarakat benar-
benar memahami elemen-elemen rencana tindak darurat dan
memahami tugas serta tanggung jawab masing-masing, sehingga
terwujud pengertian bersama dalam suatu koordinasi aktif secara
baik.
Simulasi kepada petugas bendungan harus mencakup identifikasi
dan evaluasi masalah, interpretasi hasil pemantauan instrumentasi
yang tidak biasa, simulasi tanggap darurat khusus yang terjadi
akibat keruntuhan bendungan, dan tindakan pencegahan/perbaikan
(darurat) bendungan.
Simulasi harus berdasarkan pada kondisi nyata lapangan dan
keadaan yang diskenariokan. Dengan Simulasi akan meningkatkan
pemahaman dan kesiapsiagaan untuk menghadapi keadaan darurat
1
RENCANA TINDAK DARURAT BENDUNGAN KLEGO