MILITER TNI AU
ABSTRAK: Kepangkatan prajurit TNI AU berkaitan erat dengan penempatan prajurit tersebut dalam
jabatan, keperluan pendidikan, atau penugasan-penugasan lainnya. TNI AU mengadakan agenda pengajuan
kenaikan pangkat setiap tahun. Proses ini pada intinya adalah pemeriksaan pemenuhan kriteria kenaikan
pangkat personel. Banyaknya aturan dalam pemenuhan kriteria kenaikan pangkat membuat perhitungan
secara manual mambutuhkan waktu dan energi yang banyak. Dalam penelitian ini dibangun sistem berbasis
pengetahuan untuk membantu perhitungan pemenuhan kriteria dalam proses kenaikan pangkat prajurit.
Sistem ini dipilih karena kesesuaian representasi aturan pada kriteria dalam proses kenaikan pangkat prajurit
dan aturan pada sistem berbasis pengetahuan serta banyaknya aturan yang menyangkut kenaikan pangkat
prajurit. ASP.Net, C#.Net, dan IIS web server digunakan pada implementasi sistem. Studi kasus pada
penelitian ini dilakukan di Pusdiklat Hanudnas Surabaya. Uji coba dilaksanakan dengan menggunakan data
yang telah diperiksa dan disetujui oleh pihak Pusdiklat Hanudnas Surabaya. Dari hasil uji coba tersebut
disimpulkan bahwa sistem berjalan dengan baik yaitu bahwa hasil akhir yang diperoleh sistem sama dengan
hasil perhitungan secara manual.
Kata kunci: sistem berbasis pengetahuan, aturan, kenaikan pangkat, personel militer, TNI AU.
ABSTRACT: The rank of a TNI AU personnel is related with the placement of the personnel in the previous
rank, education, or other duty placement. TNI AU carries out rank promotion every year. In essence, the
process is to check the accomplishment of a personnel to rank promotion criteria. The large number of rules
in rank promotion criteria makes manual calculation time and energy consuming. In this research, a
knowledge based system is developed to help calculating the accomplishment of personnel to rank promotion
criteria. This system is chosen because of the suitability of representation of the rules in the criteria with the
rules in knowledge based system and because of the large number of rules in rank promotion criteria.
ASP.Net, C#.Net, dan IIS web server is used in the implementation of the system. The case study in this
research is conducted at Pusdiklat Hanudnas Surabaya. Testing is conducted by using data approved by
Pusdiklat Hanudnas Surabaya. The results show that the system has performed accepatbly as the results
from the system is the same as the result from manual calculation.
Keywords: knowledge-based system, rule, rank promotion, military personnel, Indonesian Air Force.
18
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INF
Buliali, Sistem Berbasis Pengetahuan untuk Kenaikan Pangkat 19
berdasarkan kualifikasi, klasifikasi yang dimiliki Bagi perwira MDP minimum juga dinilai
Prajurit TNI AU. Kepangkatan bertalian erat dengan sumber lulusan perwira AAU, sarjana muda
penggunaan prajurit dihadapkan pada persyaratan atau dari bintara.
tertentu dalam penempatan jabatan atau keperluan d) Kenaikan pangkat dalam golongan pati
pendidikan atau penugasan-penugasan lainnya. tidak menggunakan persyaratan MDDP
Pemberian kenaikan pangkat bagi Prajurit TNI dan MDP.
AU memperhatikan aspek dasar dan tujuan e) Kenaikan pangkat Prajurit Cadangan
diberikannya kenaikan pangkat tersebut. Dalam Sukarela (PCS) dan Prajurit Cadangan
pelaksanaannya, pemberian kenaikan pangkat Wajib (PCW) tidak menggunakan per-
disesuaikan dengan ketentuan dari macam kenaikan hitungan MDP dan Masa Dinas Kepra-
pangkatnya dan saat (kala waktu) yang ditetapkan. juritan (MDK) tetapi ditinjau masa jabatan
sekurang-kurangnya tiga tahun.
Ada 2 macam kenaikan pangkat yaitu: f) Memenuhi kelengkapan administrasi yang
1) Kenaikan pangkat reguler, yang diberikan pada diperlukan. Untuk kenaikan ke kolonel
kala waktu tertentu, kepada prajurit yang telah dibutuhkan kelengkapan tambahan sprinlak
memenuhi persyaratan. dan berita acara serah terima jabatan.
2) Kenaikan pangkat khusus bersifat anugerah, terdiri g) Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan
atas: sesuai dengan kebutuhan organisasi.
a. Kenaikan Pangkat Medan Tempur (KPMT)
b. Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) 2) Kenaikan Pangkat Bintara dan Tamtama
c. Kenaikan Pangkat Penghargaan (PHH) a) Prajurit yang bersangkutan telah memenuhi
persyaratan administrasi
Kala waktu kenaikan pangkat pangkat reguler ke b) Selama enam bulan dalam penilaian ter-
kolonel dan pangkat lainnya yang lebih rendah diatur akhir, tidak melakukan hal-hal yang dapat
dalam dua kala waktu, yaitu kala waktu 1 April dan 1 menyebabkan tertunda kenaikan pangkat-
Oktober. nya dan tidak mendapatkan sanksi adminis-
Persyaratan/ketentuan kenaikan pangkat dimak- tratif maupun kasus yang masih diper-
sudkan untuk mengatur kenaikan pangkat. Ketentuan hitungkan.
untuk Kenaikan pangkat reguler adalah sebagai c) Memenuhi MDDP minimum dalam
berikut [4]: pangkat sebelumnya.
a. Kenaikan pangkat reguler d) Kenaikan pangkat PCS dan PCW tidak
1) Kenaikan Pangkat Perwira menggunakan perhitungan MDK dan
a) Perwira bersangkutan telah menduduki MDDP tetapi ditinjau masa penugasan
jabatan yang sesuai, baik struktural maupun sekurang-kurangnya tiga tahun.
fungsional.
b) Penilaian selama enam bulan dalam jabatan SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN
adalah baik, tidak melakukan hal-hal yang
dapat menyebabkan ditunda kenaikan pang- Nama sistem berbasis pengetahuan diturunkan
kat dan tidak mendapat sanksi administratif dari istilah knowledge-based expert system. Sistem ini
maupun mempunyai kasus yang masih merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan
diperhitungkan. Untuk pati tidak berlaku manusia yang telah disimpan dalam komputer untuk
ketentuan tersebut. menyelesaikan permasalahan yang memerlukan
c) Bagi Prajurit Karier (PK) dan Prajurit Suka- kepakaran seorang ahli.
rela Dinas Pendek (PSDP) yang brsang- Konsep dasar sistem berbasis pengetahuan meli-
kutan mempunyai Masa Dinas Dalam puti beberapa hal, yaitu [5]: expertise, experts,
Pangkat (MDDP) sekurang-kurangnya dua transferring expertise, inferencing, rules dan expla-
tahun, sedang Masa Dinas Perwira (MDP) nation capabilities.
sekurang-kurangnya: Sistem berbasis pengetahuan dibentuk dari 2
(1) Letda – Lettu : 3 tahun. bagian utama [5]: development environment dan
(2) Lettu – Kapten : 6 tahun. consultation (runtime) environment seperti yang
(3) Kapten – Mayor : 11 tahun. ditunjukkan pada Gambar 1. Development environ-
(4) Mayor – Letkol : 15 tahun. ment digunakan oleh pembuat sistem berbasis
(5) Letkol – Kolonel : 19 tahun. pengetahuan untuk membangun komponen-kom-
(6) Kolonel – Pati bintang satu: 23 tahun. ponen dan untuk memasukkan pengetahuan ke dalam
knowledge base. Consultation environment diguna- serta dengan menggunakan database SQL Server. C#
kan oleh pengguna non-pakar untuk memperoleh .Net dan ASP.Net digunakan sebagai bahasa
keseimpulan sesuai pengetahuan sistem. pemrograman berbasis web, karena ASP mendukung
Berikut adalah komponen-komponen yang ada halaman web yang dinamis.
dalam sistem berbasis pengetahuan: Uraian mengenai perancangan sistem terdiri dari
Knowledge acquisition subsytem kebutuhan sistem, arsitekur sistem, permodelan aturan
Knowledge base pada sistem, perancangan proses, perancangan
Inference engine development environment, perancangan consultation
Blackboard (workplace) environment, perancangan database, dan perancangan
User (pengguna) antarmuka.
User Interface
Explanation subsystem (justifier) Kebutuhan Sistem
Knowledge refining system
Dari wawancara diketahui bahwa sistem ini
nantinya akan dipakai oleh personel dan divisi
personel yang ada di kantor Pusdiklat Hanudnas
Surabaya. Atas dasar tersebut maka pengguna dibagi
menjadi 2 level yaitu: administrator sistem (pada
divisi personel) dan personel/pengguna yang berbeda
kewenangannya. Administrator memiliki kewenangan
untuk melakukan penanganan semua data. Sedangkan
personel/pengguna biasa hanya memiliki kewenangan
untuk melakukan analisis jabatan dan melihat hasil
analisis jabatan beserta detil informasinya.
Kebutuhan level administrator terutama agar data
mengenai aturan kenaikan pangkat reguler personel
militer TNI AU dan data susunan jabatan di
lingkungan Pusdiklat Hanudnas Surabaya dapat
disimpan dalam sistem (database). Administrator juga
Gambar 1. Struktur Sistem Berbasis Pengetahuan menginginkan agar hak akses untuk proses ini terbatas
pada orang yang berwenang. Rincian hal yang dapat
Dalam proses deduksi (chaining) rule, terdapat 2 dilakukan administrator adalah:
metode, yaitu forward chaining dan backward • Menambah aturan kenaikan pangkat reguler
chaining. Dalam membangun sebuah sistem berbasis personel militer TNI Angkatan Udara.
pengetahuan, developer bebas untuk memilih proses • Menghapus aturan kenaikan pangkat reguler
deduksi mana yang akan digunakan. Forward personel militer TNI Angkatan Udara selama
chaining sesuai untuk permasalahan yang melibatkan aturan tersebut tidak terkait dengan data lain.
hanya sedikit informasi/fakta dan sejumlah besar • Menambah data susunan jabatan yang berlaku di
kesimpulan, namun dapat menjadi kurang efisien Pusdiklat Hanudnas Surabaya.
dengan menelusuri path (jalur) yang tidak sesuai • Menghapus data susunan jabatan yang berlaku di
dengan kesimpulan akhir, khususnya untuk Pusdiklat Hanudnas Surabaya selama peng-
permasalahan dengan banyak informasi/fakta dan hapusan data hanya dapat dilakukan apabila data
sedikit kesimpulan. Backward chaining berangkat dari tersebut tidak terkait dengan data lain.
kesimpulan akhir dan menguji fakta-fakta yang • Melakukan analisis terhadap personel yang data
diperlukan. Backward chaining sesuai untuk riwayat hidupnya ada dalam database.
permasalahan diagnosis yang menghasilkan satu
solusi/kesimpulan dari sejumlah solusi/kesimpulan Kebutuhan level personel terutama agar informasi
sebelumnya yang berdasarkan fakta-fakta yang ada. mengenai usulan kenaikan pangkatnya secara
lengkap, infomasi mengenai aturan kenaikan pangkat
PERANCANGAN SISTEM yang berlaku di lingkungan TNI AU dan susunan
jabatan yang berlaku di Pusdiklat Hanudnas Surabaya.
Untuk dapat menjangkau banyak pengguna, Personel juga berkeinginan untuk dapat mengakses
maka sistem dikembangkan berbasis web. Bahasa data yang diperlukan dari mana saja di lingkungan
pemrograman yang dipakai adalah ASP.Net dan C# Pusdiklat Hanudnas Surabaya. Rincian hal yang dapat
.Net yang dijalankan pada sistem operasi Windows dilakukan personel adalah:
• Melakukan analisis kelayakan UKP untuk diri chaining, kemudian hasilnya disajikan kepada peng-
sendiri ataupun orang lain. guna. Backward chaining dipilih karena kesesuaian
• Melihat UKP pribadi dan personel lain. permasalahan analisis kenaikan pangkat yaitu diag-
• Melihat kriteria kenaikan pangkat dan susunan nosis yang menghasilkan solusi/kesimpulan dapat
jabatan yang dijadikan panduan sistem dalam tidaknya seorang personel naik pangkat berdasarkan
melakukan analisis. fakta-fakta prestasi personel tersebut.
Pakar User
Sesuai struktur sistem berbasis pengetahuan,
arsitektur juga akan dibagi menjadi dua bagian utama
juga yaitu development environment dan consultation User Interface User Interface
yang berbeda maka pada sistem ini diberi pengaman Masa dinas terpenuhi
Sumber personel
rule
BaTa
Jabatan terpenuhi
Mddp terpenuhi
Spesialisasi
Sumber personel
rule
Perwira
development environment.
Programmer
Gambar 2 menunjukkan cara kerja sistem. Pada Algoritma backward chaining
Perwira : SumberPersonel, spesialisasi,
Rules kenaikan masa dinas, masa jabatan, jabatan
development environment seorang pakar akan me- pangkat untuk
pangkat personel
BaTa : Sumber personel, masa dinas
yang
masukkan pengetahuan (knowledge) yang dimilikinya bersangkutan
Administrator
personel. Kolom “masa jabatan” berisi keterangan anggota (fakta) dari rule tersebut. Lambang gerbang
waktu masa menjabat suatu jabatan. Kolom “ket” AND (Gambar 6) pada deduksi tersebut mengin-
berisi keterangan lain yang diperlukan untuk dikasikan bahwa untuk mencapai key, kedua fakta
memberikan penjelasan (diisi hanya apabila perlu ada yang ada harus terpenuhi. Jika ada satu fakta saja yang
keterangan tambahan), namun tidak ikut diproses oleh tidak terpenuhi maka rule tersebut tidak valid.
sistem. Dari tabel ini dapat dilihat ada 5 hal utama
yang harus diperiksa yaitu ukp ke, sumber pa,
spesialisasi, masa dinas dan masa jabatan.
tersebut. Sedangkan untuk kasus BaTa, fungsi Return value dari fungsi findDateHigh kemudian
findDateHigh langsung mngembalikan return value diperiksa, jika hasilnya tidak kosong atau ada nilainya
berupa nama field masa dinas dan id tersebut. maka data analisis di-update dengan status memenuhi.
Jika hasilnya kosong maka data analisis di-update
CREATE PROCEDURE AddHasil
( dengan status tidak memenuhi. Proses belum selesai,
@Id int,
@AlsId
@KrtId
int,
varchar(50),
setelah itu sistem memeriksa status pangkat personel
@KrtSp
@SpSt
varchar(50),
varchar(5), yang bersangkutan, jika status pangkatnya tidak
@KrtSpe varchar(50),
@SpeSt
@KrtMd
varchar(5),
varchar(50),
kosong maka personel dinyatakan terkena kasus yang
@MdSt
@KrtMj
datetime,
varchar(50), berakibat penundaan UKP selama waktu yang telah
@MjSt datetime
)
AS
dicatat dalam field status.
if(@MjSt = '1/1/1900')
begin
INSERT INTO tbtemp
( tbtemp_id,als_id,krt_id,krt_sp,sp_st,krt_spe,spe_st,krt_md,md_st,krt_mj ) Perancangan Proses
VALUES
( @Id,@AlsId,@KrtId,@KrtSp,@SpSt,@KrtSpe,@SpeSt,@KrtMd,@MdSt,@KrtMj )
end
Gambar 10 menunjukkan DFD level 0 sistem
else
begin yang dibuat. Pada sistem ini terdapat dua macam
INSERT INTO tbtemp
( tbtemp_id,als_id,krt_id,krt_sp,sp_st,krt_spe,spe_st,krt_md,md_st,krt_mj,mj_st ) entitas eksternal yaitu Personel militer dan
VALUES
( @Id,@AlsId,@KrtId,@KrtSp,@SpSt,@KrtSpe,@SpeSt,@KrtMd,@MdSt,@KrtMj,@MjSt ) Administrator dengan tugas seperti diuraikan
end
SELECT
@Id = @@Identity
sebelumnya.
GO
Sistem Pakar
)
Kenaikan
AS Aturan Kenaikan Pangkat Pangkat
INSERT INTO tbtemp
( tbtemp_id,als_id,krt_id,krt_sp,sp_st,krt_md,md_st ) +
VALUES
( @Id,@AlsId,@KrtId,@KrtSp,@SpSt,@KrtMd,@MdSt ) manajemen rules Daftar Usul
SELECT
data susunan jabatan
@Id = @@Identity
GO Administrator
Administrator
}
conn.Open();cm.ExecuteNonQuery(); yang ada dengan data personel yang hendak diperiksa.
Data dt = new Data();
SqlDataReader dr7 = dt.findCase(nrp);
dr7.Read();
Dari proses ini personel akan mendapatkan hasil
if(dr7.HasRows)
{ pemeriksaan berupa keterangan apakah personel layak
SqlConnection conn = new
SqlConnection(ConfigurationSettings.AppSettings.Get("sakpmku"));
SqlCommand cm;
atau tidak untuk diajukan dalam UKP. Sedangkan
int kasus = Convert.ToInt32(dr7["pkt_status"]);
if(kasus != 0)
{ cm = new SqlCommand("update analisa set als_kasus = 'kasus' where
personel akan mendapatkan nama-nama personel
else
als_id="+idAls,conn); }
yang nantinya diajukan dalam UKP.
{ cm = new SqlCommand("update analisa set als_status = '-' where
als_id="+idAls,conn);}
conn.Open();
cm.ExecuteNonQuery();
conn.Close();
}//end if
Perancangan Development Environment
dr7.Close();
}//end upAls
Development environment dipakai oleh pakar/
administrator untuk memasukkan rule yang diguna-
Gambar 9. Fungsi Update Analisis kan sistem untuk melakukan analisis. Personel tidak
mempunyai hak untuk memasuki bagian ini. Pada Jika ada maka sistem melakukan proses analisis
environment ini, seorang pakar akan diberikan fasilitas kemudian menampilkan hasil pemeriksaan.
untuk memasukkan knowledge yang dimilikinya
untuk dimasukkan ke dalam knowledge base dalam
Start
sistem. Gambar 11 menunjukkan flowchart untuk
menambah, mengubah, atau menghapus knowledge.
Untuk menambah knowledge baru ke dalam Isi NRP
jabatan.
Berikut penjelasan mengenai proses analisis 1. Pola pendidikan personel TNI AU terdiri dari
backward chaining: dari NRP yang dimasukkan beberapa kategori. Data tersebut disimpan dalam
personel sistem yang kemudian digunakan sebagai dua tabel yaitu tabel kategori dan tabel pendidikan.
parameter sistem mengambil rule dari database. Setiap kategori bisa memiliki jenis pendidikan
Inisialisasi variabel r sebagai indeks rule dengan nilai lebih dari satu, hubungan ini diwujudkan dalam
sama dengan 1. Sistem menghitung jumlah rule yang relasi many-to-one antara tabel kategori dan
ada, kemudian rule diperiksa satu persatu, mula-mula pendidikan.
ambil fakta-fakta yang terdapat pada rule yang sedang 2. Seorang personel memiliki lebih dari satu pen-
diperiksa kemudian ambil data personel dari database. didikan, dan setiap periode tertentu personel
Set variabel f sebagai indeks fakta dengan nilai sama tersebut mendapat kenaikan golongan serta
dengan 1, periksa apakah fakta[f] == data. Jika kenaikan pangkat. Hubungan ini diwujudkan
jawabannya tidak kesimpulannya rule[r] gagal, jika dengan relasi many to many antara tabel personel
ya increment nilai indeks f. Perulangan proses periksa dengan tabel pendidikan, tabel golongan dan tabel
fakta dilakukan selama indeks fakta <= jumlah fakta. pangkat. Relasi ini akan menghasilkan tabel baru
Jika semua fakta-fakta pada rule[r] berhasil diperiksa yaitu historypangkat (menyimpan catatan kenaikan
berarti rule[r] berhasil terpenuhi. Naikkan nilai indeks pangkat), historyjabatan (menyimpan catatan
r. Perulangan proses periksa rule dilakukan selama pengangkatan jabatan) dan history pendidikan
indeks rule <= jumlah rule. Semua data pemeriksaan (menyimpan catatan pendidikan yang pernah
rule dimasukkan ke dalam database. Rule dinyatakan ditempuh).
sukses jika semua fakta yang terdapat pada rule 3. Setiap kenaikan pangkat memiliki ketentuan yang
tersebut terpenuhi. berbeda. Hal ini diwujudkan dalam tabel kriteria
dengan relasi many-to-one terhadap tabel kriteria.
Start Backward Chaining 4. Untuk menyimpan data analisis digunakan tabel
analisis, setiap analisis dilakukan sistem mencatat
Ambil rules
setiap data yang diproses. Data ini disimpan dalam
r=1 tabel tbtemp yang memiliki many-to-one dengan
Tidak tabel analisis.
r<= jumlah rule?
tbtemp
Ya tbtemp_id <M>
krtId
Ambil fakta[r] kriteria krtSp
sp_st
krt_id <M>
krtSpe
krt_sp
pangkat spe_st
krt_spe
Ambil data personel krt_md
krtMd
kriteriakenaikan pkt_id <M> md_st
krt_mj pkt_name
krtMj
krt_ket pkt_kat
mj_st
f=1 pkt_urutan analisaket
ANALISA
Tidak golongan
als_id <M>
f<= jml fakta? f++ gol_id <M> als_periode
gol_jbt als_tgl
gol_pangkat als_thn
Ya gol_goljab historypangkat als_ket
gol_ins als_status
Ya als_kasus
fakta[f]== data? Simpan hasil
ke database pendidikan
historyjabatan
pdk_id <M> analisapersonel
Tidak pdk_name
pdk_type
personel
role[r] gagal
prs_nrp <M>
historypendidikan
prs_name
kategoripendidikan prs_kejuruan
prs_tgll
r++ prs_tmpl
prs_agama
kategori prs_pangkat
cat_id <M>
role[r] sukses cat_name
End
Gambar 14. ERD Sistem
ADMINISTRATOR
PERSONEL
HASIL UJI COBA Karena pada data tertera sumber personel adalah
AAU, maka lanjutkan ke pertanyaan “apakah lulus
Uji coba dilakukan untuk melihat kesesuaian hasil
P2BS LETTU?”, setelah diperiksa ternyata per-
analisis oleh sistem terhadap personel yang data
sonel lulus P2BS LETTU.
riwayat hidupnya ada dalam database dan hasil
Lanjut ke pertanyaan “Apakah MDP sudah 3
analisis manual (oleh petugas dari divisi personel
tahun?”, untuk pertanyaan ini sistem mengguna-
Pusdiklat Hanudnas Surabaya). Selain itu juga
kan fungsi untuk menghitungkan kapan masa
dilakukan uji coba penggunaan oleh petugas dari
dinas tersebut terpenuhi. Seperti yang dijelaskan
divisi personel Pusdiklat Hanudnas Surabaya untuk
sebelumnya masa dinas ini dihitung dari tanggal
melihat kemudahan penggunaan sistem dan uji coba
pengangkatan personel ke PERWIRA, dari data
terhadap kebutuhan administratif yang sifatnya
diketahui personel diangkat menjadi perwira
menambah dan menghapus data pada database
(diangkat menjadi LETDA) pada 1 Februari 2002,
(seperti menambah aturan kenaikan pangkat, meng-
jadi syarat kedua yaitu masa dinas, akan terpenuhi
hapus aturan kenaikan pangkat, menambah data
pada 1 Februari 2005. Karena pengajuan UKP
susunan jabatan, menghapus data susunan jabatan)
hanya dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada
untuk melihat apakah fungsi-fungsi mendasar tersebut
bulan April dan Oktober, maka perhitungan
telah dapat dilaksanakan dengan benar.
tanggal dibulatkan menjadi 1 April 2005.
Hasil uji coba kesesuaian hasil analisis oleh
Pertanyaan berikutnya “Apakah jabatan ter-
sistem dan hasil analisis manual oleh petugas divisi
penuhi?”, sistem melakukan pemeriksaan apakah
personel Pusdiklat Hanudnas Surabaya serta hasil uji
jabatan yang dipegang oleh personel sudah satu
coba penggunaan oleh petugas dari divisi personel
tingkat lebih tinggi. Jika ya, sistem akan
Pusdiklat Hanudnas Surabaya terhadap kemudahan
memanggil fungsi penghitung tanggal untuk
penggunaan sistem disajikan dalam makalah ini.
memenuhi syarat berikutnya yaitu “apakah masa
Sedangkan hasil uji coba kebutuhan administratif
jabatan sudah 6 bulan?”. Dari data dilihat jabatan
mendasar (menambah dan menghapus data pada
terbaru yang dijabat personel adalah Kasiops (1
database) telah dilaksanakan pada selama pembuatan/
Agustus 2004), dalam lampiran 3 jabatan Kasiops
pengujian antarmuka sistem dan tidak disajikan dalam
diperuntukkan untuk personel dengan pangkat
makalah ini mengingat fungsinya yang relatif men-
LETTU artinya jabatan personel saat ini sudah
dasar dan sederhana.
sesuai. Syarat ketiga akan terpenuhi pada 1
Ada 2 skenario yang diujikan pada bagian ini.
Februari 2005, sama dengan keterangan
Kedua skenario tersebut dianggap mewakili
sebelumnya tanggal digenapkan menjadi 1 April
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam
2005.
analisis kenaikan pangkat reguler militer TNI AU.
Kesimpulannya, personel berhasil memenuhi
Skenario pertama adalah skenario dimana
krt1
personel berhasil memenuhi kriteria untuk diajukan
dalam UKP. Skenario kedua adalah skenario dimana
Hasil ini sesuai dengan hasil perhitungan secara
personel tidak berhasil memenuhi kriteria untuk
manual oleh petugas dari divisi personel Pusdiklat
diajukan dalam UKP.
Penelusuran rule base pada data menunjukkan Hanudnas Surabaya.
pangkat personel saat ini adalah LETDA, menurut Pada ujicoba skenario kedua, :data menunjukkan
peraturan yang berlaku maka sistem akan melakukan pangkat personel saat ini adalah LETTU, menurut
analisis untuk UKP ke LETTU. Pada Gambar 20 peraturan yang berlaku maka sistem akan melakukan
terlihat bahwa untuk UKP ke LETTU terdapat 5 analisis untuk UKP ke MAYOR. Pada Gambar 21
alternatif kriteria. terlihat bahwa untuk UKP ke LETTU ada 10 alternatif
kriteria.
Langkah awal periksa “apakah sumber personel menyebarkan survei kemudahan penggunaan antar-
AAU?”, jawabannya tidak. Lanjut ke pertanyaan muka sistem dalam hal menambah/menghapus data
berikutnya, setelah 4 pertanyaan sampai ke pada database (menambah aturan kenaikan pangkat,
pertanyaan “apakah sumber personel SEPA D-3?” menghapus aturan kenaikan pangkat, dan sebagainya)
Pada data tertera sumber personel adalah SEPA D- dan melakukan analisis kepangkatan untuk seorang
3, maka lanjutkan ke pertanyaan “apakah lulus personel.
SEKKAU?”,jawabannya tidak. Proses berlanjut
sampai kembali menemukan pertanyaan “apakah KESIMPULAN
sumber personel AAU?”, jawaban ya.
Dari hasil pengamatan selama proses peran-
Lanjut ke pertanyaan “apakah lulus P2BS
cangan, pembuatan, dan proses uji coba perangkat
MAYOR?”, jawabannya ya. Selanjutnya masuk
lunak yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
ke pertanyaan “apakah mdp sudah 16 tahun?”,
sebagai berikut:
untuk pertanyaan ini sistem menggunakan fungsi
1. Pada perancangan sistem berbasis pengetahuan
untuk menghitungkan kapan masa dinas tersebut
untuk kenaikan pangkat personel militer TNI AU
terpenuhi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya
diperlukan pemahaman terhadap aturan-aturan
masa dinas ini dihitung dari tanggal pengangkatan
kenaikan pangkat dan tata cara penilaian kenaikan
personel ke PERWIRA, dari data diketahui per-
pangkat di lingkungan TNI AU.
sonel ini diangkat menjadi LETDA (PERWIRA)
2. Sistem berbasis pengetahuan kenaikan pangkat
pada 1 Februari 1993 jadi bila dihitung masa dinas
personel militer TNI Angkatan Udara ini mampu
personel akan terpenuhi pada 1 Februari 2000.
memberikan informasi mengenai kelayakan
Karena pengajuan UKP hanya dilakukan 2 kali
personel untuk diajukan dalam UKP.
dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober,
3. Dari uji coba yang dilakukan pada consultation
maka perhitungan tanggal dibulatkan menjadi 1
environment, didapatkan bahwa uji coba yang
April 2000.
dilakukan secara manual, dengan penelusuran rule
Pertanyaan berikutnya “apakah jabatan ter-
base, dan dengan menggunakan aplikasi sistem
penuhi?”, sistem melakukan pemeriksaan apakah
berbasis pengetahuan memberikan hasil yang
jabatan yang dipegang oleh personel sudah satu
sama.
tingkat lebih tinggi. Jika ya, sistem akan me-
manggil fungsi penghitung tanggal untuk
memenuhi syarat berikutnya yaitu “apakah masa DAFTAR PUSTAKA
jabatan sudah 6 bulan?”. Dari data dilihat jabatan
terbaru yang dijabat personel adalah Kasilin- 1. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Markas
Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan
slongins (1 Februari 2000), jabatan Kasilinslongins
Udara, Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang
diperuntukkan untuk personel dengan pangkat
Pembinaan Personel Dan Tenaga Manusia,
MAYOR, dalam prasyarat UKP perwira yang Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Markas
dimaksud masa jabatan adalah masa menjabat Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan
suatu jabatan dalam instansi tertentu. Jabatan yang Udara, 1996.
dipegang haruslah satu tingkat pangkat lebih tinggi
dari pangkat saat ini. Hal ini berarti jabatan 2. Djuandi, Feri, SQL SERVER 2000 untuk Pro-
personel saat ini tidak sesuai. fesional, PT Gramedia, Jakarta, 2002.
Kesimpulannya, personel tidak berhasil memenuhi 3. Duthie, G., Andrew, Microsoft ASP.Net Step By
salah satu dari kriteria yang ada, berarti personel Step, PT Gramedia, Jakarta, 2002.
tidak memenuhi kriteria untuk diajukan dalam
daftar UKP 4. TNI Angkatan Udara, Keputusan Kepala Staff TNI
Angkatan Udara Nomor: Kep/13/XI /2002, tang-
Hasil ini sesuai dengan hasil perhitungan secara gal 28 November 2002
manual oleh petugas dari divisi personel Pusdiklat
Hanudnas Surabaya. 5. Turban, Efraim, Decision Support and Expert
Uji coba penggunaan oleh 2 (dua) petugas dari System: Management Support System, 4th ed,
divisi personel Pusdiklat Hanudnas Surabaya terhadap Prentice Hall.Inc, Englewood Cliffs, New York,
1995.
kemudahan penggunaan sistem menunjukkan bahwa
aplikasi cukup mudah digunakan dengan hasil skor
7.5 dalam skala 1 (sulit digunakan) sampai skala 10
(sangat mudah digunakan). Hasil ini diperoleh dengan