Anda di halaman 1dari 8

STUDI DESKRIPTIF KENAIKAN PANGKAT REGULER PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

DENGAN SISTEM KENAIKAN PANGKAT OTOMATIS (KPO) BERBASIS LESS PAPER DI


LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (DJP) KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Zuhdha Priambodo1
1
Mahasiswa Program Studi S1-Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

ABSTRAK
Kenaikan Pangkat Otomatis (KPO) adalah kenaikan pangkat reguler yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara otomatis setingkat lebih tinggi apabila yang bersangkutan sekurang-
kurangnya telah empat tahun dalam pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan sistem kenaikan pangkat reguler
yang mengalami perubahan sistem, yang sebelumnya sebagian besar masih dikerjakan secara manual
menjadi otomatis. Sedangkan Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif analis yaitu melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Sistem KPO ini dapat membantu memecahkan permasalahan dalam pengolahan data penyeleksian kenaikan
pangkat PNS. Pengolahan data penyeleksian kenaikan pangkat PNS bisa lebih cepat dibandingkan dengan
cara manual seperti yang telah berjalan sebelumnya.
Kata kunci : Kenaikan Pangkat Otomatis, Pegawai Negeri Sipil.

PENDAHULUAN April dan 1 Oktober setiap tahunnya, kecuali


Latar Belakang ditentukan lain. Kenaikan pangkat dapat
Kenaikan pangkat adalah penghargaan dilaksanakan berdasarkan sistem:
yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian 1) Kenaikan Pangkat Reguler; dan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap negara. 2) Kenaikan Pangkat Pilihan.
Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai Selain sistem tersebut di atas, PNS dapat
penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan kenaikan pangkat:
diberikan sesuai dengan peraturan perundangan 1) Anumerta bagi yang dinyatakan tewas;
yang sudah berlaku. Adanya kenaikan pangkat ini dan
dimaksudkan agar PNS memiliki motivasi lebih 2) Pengabdian bagi yang meninggal dunia,
untuk meningkatkan produktifitas kerjanya. mencapai batas usia pensiun, atau cacat
Berdasarkan Peraturan Pemerintah karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi
Nomor 12 Tahun 2002 menyebutkan bahwa dalam semua jabatan negeri.Peraturan
kenaikan pangkat PNS ditetapkan pada tanggal 1 Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002,
periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan Pengertian Pegawai Menurut Kamus
pada tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap Umum Bahasa Indonesia dari Poerwadarminta
tahunnya, kecuali ditentukan lain. (1991), kata Pegawai berarti orang yang bekerja
Mulai periode 1 Oktober 2017, Badan pada pemerintah (perusahaan dan sebagainya).
Kepegawaian Negara (BKN) menggunakan A.W. Widjaja berpendapat bahwa,
sistem Kenaikan Pangkat Otomatis (KPO) Pegawai adalah tenaga kerja manusia jasmaniah
berbasis less paper. Dalam sistem ini seorang maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang
PNS secara otomatis diberikan kenaikan pangkat senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu
setingkat lebih tinggi apabila yang bersangkutan menjadi salah satu modal pokok dalam usaha
sekurang-kurangnya telah empat tahun dalam kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian (organisasi).
prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik. Selanjutnya A.W. Widjaja mengatakan
bahwa, Pegawai adalah orang-orang yang
Perumusan Masalah dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik di
Rumusan masalah dalam penelitian ini lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam
jika dijabarkan dalam pertanyaan penelitian badan-badan usaha.
adalah sebagai berikut : Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang
1) Apa yang dimaksud dengan sistem KPO? Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
2) Apa perbedaan kenaikan pangkat reguler Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
PNS sebelum dan sesudah mengalami Pokok-pokok Kepegawaian, disebutkan bahwa
perubahan sistem? Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara
3) Pengaruh penerapan sistem KPO? Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat
yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
Tujuan Studi berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
Tujuan dilakukan studi ini dapat jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya
dijabarkan sebagai berikut : dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
1) Untuk menjelaskan sistem kenaikan undangan yang berlaku. Dalam peraturan yang
pangkat reguler yang telah mengalami sama disebutkan juga bahwa pegawai negeri
perubahan sistem; dan terdiri dari:
2) Untuk mendapatkan informasi perbedaan 1) Pegawai Negeri Sipil;
kenaikan pangkat reguler PNS sebelum 2) Anggota Kepolisian Negara Republik
dan sesudah mengalami perubahan Indonesia; dan
sistem. 3) Anggota Tentara Nasional Indonesia.

Kenaikan Pangkat Reguler


TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil, Pangkat adalah kedudukan
yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Kejuruan Tingkat Pertama
Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam III/b SLTA/Sekolah Lanjutan
rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan Kejuruan Tingkat Atas 3
Tahun
sebagai dasar penggajian. Sedangkan kenaikan
pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas Sekolah Lanjutan
Kejuruan Tingkat Atas 4
prestasi kerja dan Tahun
pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap
Diploma I
negara.
Dalam peraturan yang sama disebutkan Diploma II

bahwa kenaikan pangkat reguler adalah III/c Sekolah Guru Pendidikan


Luar Biasa
penghargaan yang diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat yang Diploma III/Sarjana
Muda/Akademi/
ditentukan tanpa terikat pada jabatan. Bakaloreat
III/d Sarjana (S1)/Diploma IV
Syarat Kenaikan Pangkat Reguler
IV/a Dokter/Apoteker/
1) Kenaikan pangkat reguler diberikan Magister (S2)/ Ijasah lain
kepada PNS, termasuk pegawai yang: yang setara

a. melaksanakan tugas belajar yang IV/b Doktor (S3)


sebelumnya tidak menduduki jabatan 4) Kenaikan pangkat reguler dapat diberikan
struktural atau jabatan fungsional kepada PNS setingkat lebih tinggi apabila
tertentu; yang bersangkutan:
b. dipekerjakan atau diperbantukan a. sekurang-kurangnya telah empat
secara penuh di luar instansi induk tahun dalam pangkat terakhir; dan
dan tidak menduduki jabatan b. setiap unsur penilaian prestasi kerja
pimpinan yang telah ditetapkan sekurang-kurangnya bernilai baik.
persamaan eselonnya atau jabatan 5) PNS yang kenaikan pangkatnya
fungsional tertentu. mengakibatkan perpindahan golongan
2) Kenaikan pangkat reguler dapat diberikan dari golongan II menjadi golongan III
sepanjang tidak melampaui pangkat dan golongan III menjadi golongan IV,
atasan langsung; harus telah mengikuti dan lulus ujian
3) Kenaikan pangkat reguler diberikan dinas yang ditentukan, kecuali bagi
kepada PNS dengan pangkat maksimal kenaikan pangkat yang dibebaskan dari
sesuai dengan ijazah pendidikan yaitu: ujian dinas sesuai dengan ketentuan yang
Golongan Pendidikan berlaku.
II/a SD
II/c SLTP Berkas Yang Diperlukan untuk Kenaikan
Pangkat Reguler
II/d Sekolah Lanjutan
1) Fotokopi Kartu Pegawai yang telah 10) Surat keterangan tidak sedang menjalani
dilegalisasi; hukuman; dan
2) Fotokopi surat keputusan pengangkatan 11) Fotokopi ijazah ujian dinas yang telah
sebagai CPNS yang telah dilegalisasi; dilegalisasi bagi pegawai yang akan naik
3) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pangkat dari golongan II/d ke golongan
sebagai PNS yang telah dilegalisasi; III/a tanpa menggunakan ijazah
4) Fotokopi surat keputusan kenaikan pendidikan S1.
pangkat terakhir yang telah dilegalisasi;
5) Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dua Alur Kenaikan Pangkat Reguler
tahun terakhir dengan ketentuan: 1) Seorang PNS harus memenuhi
a. nilai minimal untuk tiap unsur persyaratan untuk diusulkan kenaikan
penilaian adalah bernilai 76 (tujuh pangkat reguler seperti yang telah
puluh enam) dengan sebutan “baik”; disebutkan sebelumnya;
dan 2) Pejabat Pembina Kepegawaian pada Unit
b. ditandatangani oleh Pejabat Definitif kerja PNS tersebut mengusulkan secara
atau Pemangku Jabatan (Pj.) dan tidak manual ke BKN;
boleh ditandatangani oleh Pejabat 3) Usulan melampirkan berkas yang
Sementara (Pjs.); diperlukan untuk kenaikan pangkat
6) Fotokopi Surat Pernyataan Pelantikan reguler;
(SPP) bagi pejabat struktural dan 4) BKN melakukan pengolahan data
fungsional tertentu yang telah penyeleksian kenaikan pangkat PNS
dilegalisasi; sesuai ketentuan perundangan yang sudah
7) Fotokopi Ijazah Pendidikan dan Pelatihan berlaku;
Pimpinan III untuk pejabat eselon III 5) Jika PNS tersebut memenuhi persyaratan
yang naik pangkat ke golongan IV/b untuk dinaikkan pangkatnya secara
tetapi tidak memiliki ijazah S2; reguler setingkat lebih tinggi, BKN
8) Fotokopi surat keputusan mutasi terakhir. menerbitkan Nota Persetujuan Teknis
Apabila surat keputusan tersebut berupa Kepala BKN tentang Kenaikan Pangkat
salinan, maka fotokopi surat keputusan PNS;
terdiri dari: 6) Apabila PNS tersebut tidak memenuhi
a. lembar konsideran; persyaratan untuk dinaikkan pangkatnya
b. lampiran lembar pertama; secara reguler setingkat lebih tinggi,
c. lampiran nama pegawai; dan BKN mengembalikan berkas usulan ke
d. lampiran lembar terakhir yang unit kerja PNS yang bersangkutan;
masing-masing telah dilegalisasi. 7) Setelah Nota Persetujuan Teknis Kepala
9) Surat keterangan tidak sedang menjalani BKN diterima unit kerja PNS, Pejabat
proses pemeriksaan terkait dugaan Pembina Kepegawaian sesuai dengan
melakukan pelanggaran disiplin; kewenangannya menerbitkan Surat
Keputusan tentang Kenaikan Pangkat 1) Wawancara yang penulis lakukan dalam
PNS. penelitian dimaksudkan untuk
mengetahui pandangan, kejadian,
kegiatan, pendapat, dari nara sumber.
METODOLOGI Wawancara dilakukan yaitu untuk
Metode Penelitian mengetahui mengenai alur kenaikan
Metode penelitian yang digunakan dalam pangkat reguler PNS sebelum dan
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode sesudah mengalami perubahan sistem.
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti Penggunaan teknik ini sangat penting
suatu obyek, suatu sistem pemikiran, ataupun bagi penelitian deskriptif, terutama untuk
suatu peristiwa pada masa sekarang. melengkapi data dan upaya memperoleh
Tujuan dari penelitian deskriptif ini data yang akurat dari sumber data yang
adalah untuk membuat deskipsi, gambaran, atau tepat;
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat 2) Observasi yang dilakukan dalam
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan penelitian ini adalah pengamatan.
antarfenomena yang diselidiki. Disebut sebagai Pengamatan dilakukan dengan cara
metode deskriptif karena penelitian ini tidak Observasi Partisipan, terhadap objek
menggunakan hipotesis dan variabel, melainkan yang diteliti yang berkaitan dengan
hanya menggambarkan dan menganalisis proses KPO. Observasi partisipan adalah
kejadian yang ada tanpa perlakuan khusus atas apabila observasi (orang yang melakukan
objek yang diteliti. observasi) turut ambil bagian atau berada
Penelitian deskriptif hanyalah dalam keadaan obyek yang diobservasi
memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini (Supardi, 2006 : 91). Penulis melakukan
tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak pengamatan dengan ikut mengambil
menguji hipotesis atau membuat prediksi bagian dalam kehidupan orang-orang
(Rakhmat, 2002). yang akan diobservasi. Penulis berlaku
Ciri lain metode deskriptif ialah titik sungguh-sungguh seperti anggota dari
berat pada observasi dan suasana alamiah kelompok yang akan diobservasi. Dalam
(naturalisasi setting). Peneliti bertindak sebagai observasi partisipan perlu diperhatikan
pengamat. Ia hanya membuat kategori pelaku, beberapa hal untuk meningkatkan
mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku kecermatan. Pertama adalah persoalan
observasi (Rakhmat, 2002). pencatatan yang harus dilakukan diluar
pengetahuan orang-orang yang sedang
Teknik pengumpulan data diamati. Pencatatan yang diketahui akan
Teknik pengumpulan data dalam menimbulkan kecurigaan bahwa pencatat
penelitian ini adalah dengan melakukan bukan anggoa kelompok tersebut. Jika
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. terjadi hal seperti itu kerap kali obyek
yang diamati akan bertingkah laku tidak
wajar karena mengetahui mereka sedang penilaian adalah bernilai 76 (tujuh puluh enam)
diamati. Kemungkinan tingkah lakunya dengan sebutan “baik”. Penerapan sistem KPO
dibuat-buat supaya dicatat sebagai untuk berkas yang disampaikan adalah sebagai
tingkah laku yang baik atau sebaliknya berikut:
dibuat-buat agar dikategorikan buruk.; Tabel 1. Perbedaan Berkas Yang Diperlukan
3) Dalam penelitian ini, penulis juga untuk Kenaikan Pangkat Reguler
melakukan studi dokumentasi, terhadap Sistem Sistem
No Jenis Berkas
objek yang diteliti yang berkaitan dengan Lama Baru
proses KPO. Menurut Sugiyono Fotokopi SK
1 √
Pangkat Terakhir
(2013:240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen Fotokopi SKP 2
2 √ √
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau tahun terakhir

karya-karya monumental dari seorang. Fotokopi Surat


Dokumen yang berbentuk tulisan Pernyataan
3
Pelantikan untuk √
misalnya catatan harian, sejarah
pejabat struktural
kehidupan (life histories), ceritera,
biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen Fotokopi SK
4 √
Mutasi Terakhir
yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Fotokopi Ijazah
5
Dokumen yang berbentuk karya misalnya Ujian Dinas √
karya seni, yang dapat berupa gambar,
Fotokopi Ijazah
patung, film dan lain-lain. Studi
Pendidikan dan
dokumentasi yang dilakukan dalam Pelatihan Pimpinan
6
penelitian ini adalah dengan menelusuri III untuk pejabat √
data dari beberapa sumber yang terkait struktural Eselon
dengan penelitian ini. Misalnya, literatur III

tentang sistem KPO. Fotokopi


7 Ijazah/STTB

Terakhir
PEMBAHASAN Fotokopi
KPO termasuk kedalam jenis Kenaikan 8 Penyetaraan Ijazah √
Pangkat Reguler, maka ketentuan tentang syarat DIKTI
kenaikan pangkat yang berlaku sesuai penjelasan Fotokopi Ijazah
11 √
yang telah disebutkan sebelumnya. Namun untuk UPKP
berkas yang diperlukan menjadi lebih sedikit
12 Uraian Jabatan Asli √
(less paper). Untuk berkas yang disampaikan ke
Fotokopi Surat
BKN hanyalah SKP dua tahun terakhir dengan 13 √
Tugas Belajar
ketentuan nilai minimal untuk tiap unsur 14 Keterangan √
Sistem Sistem Hal ini berbeda dengan sistem lama seperti yang
No Jenis Berkas
Lama Baru telah disebutkan sebelumnya.
Kronologis
Perkuliahan
Fotokopi Surat Ijin
15 √ PENUTUP
Belajar
Kesimpulan
Fotokopi Surat Prosedur kenaikan pangkat reguler telah
16 Lapor Belajar Tiap √ mengalami perubahan sesuai dengan Surat
Semester
Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor D.26-
Fotokopi Laporan 30/V.79-5/99 tanggal 14 Juli 2017 perihal
17 Telah Selesai √ Penetapan Kenaikan Pangkat dan Pensiun
Belajar
Pegawai Negeri Sipil setelah diundangkannya
Fotokopi Kartu Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017.
18 √
Pegawai Berkas yang diperlukan untuk kenaikan

19 Fotokopi SK CPNS √ pangkat reguler dengan sistem KPO sudah


berbasis less paper, hal ini dilakukan dilakukan
20 Fotokopi SK PNS √ untuk memangkas dokumen persyaratan
administratif yang harus dipenuhi ketika
Fotokopi Ralat SK
21 CPNS, PNS, √ mengajukan usulan kenaikan pangkat, sehingga
Pangkat Terakhir proses pengusulan hingga penetapan dapat
berjalan singkat tanpa melewati alur yang
Surat keterangan
tidak sedang panjang dengan prosedur yang kompleks.
menjalani proses
22 pemeriksaan terkait √ Saran
dugaan melakukan Dalam tahap pengembangan selanjutnya
pelanggaran
sebaiknya sistem KPO meniadakan berkas untuk
disiplin
dikirim ke BKN. Sehingga proses kenaikan
Surat keterangan pangkat reguler PNS bisa lebih dipercepat. Hal
tidak sedang
23 √ ini diperlukan agar kenaikan pangkat dapat
menjalani hukuman
dirasakan sebagai penghargaan yang
disiplin
sesungguhnya.

Prosedur KPO dimulai dari PNS


diusulkan oleh unit pengelola kepegawaian pada
instansinya masing-masing melalui Sistem DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) online A.W.Widjaja (2006), Administraasi

milik BKN. Kemudian mengunggah surat Kepegawaian. Rajawali.

pengantar usulan dan SKP pada aplikasi tersebut. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 17 Juni
2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun
2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2002.
Indonesia, T. P. (2000). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000
tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Poerwadarminta, W.J.S, 1991, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.
Rakhmat, J. (2002). Metode Penelitian
Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen.
Bandung : Alfabeta
Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian,
Mataram : Yayasan Cerdas Press
Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor
D.26-30/V.79-5/99 tanggal 14 Juli 2017
perihal Penetapan Kenaikan Pangkat dan
Pensiun Pegawai Negeri Sipil setelah
diundangkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai