Anda di halaman 1dari 7

RESUME

Nama : SHOLIG BASTIAN. A.Md.Kep.


NIP : 19920505 202012 1 013
Formasi : Perawat
SKPD : Dinkes Kab. Kediri – UPTD Puskesmas KEPUNG

A. Materi : Pengembangan karir ASN


Alur pengembangan karir pada ASN ( CPNS) dimulai dari diterimanya menjadi
CPNS kemudian setelah mengalami masa percobaan selama satu tahun dan telah
mengikuti dan lulus diklat latsar maka para CPNS ini akan diangkat menjadi PNS.
PNS memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh Undang-Undang. Ketika PNS ini
sudah menjalani kewajibannya dengan baik, maka ia berhak untuk mendapatkan
kenaikan gaji secara berkala, kenaikan pangkat, dan hak-hak pensiun.
Dalam struktur PNS, ada empat golongan dalam pembagian jenjang karir PNS
antara lain golongan I, II, III, dan IV. Golongan ini yang kemudian berpengaruh pada
besaran gaji dan tunjangan yang diterima. Golongan I merupakan level terendah dalam
struktur birokrasi PNS. Umumnya, PNS di golongan I berasal dari lulusan SD sampai
dengan SMP. Lalu golongan II yang diisi PNS yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA
hingga DIII. Lalu golongan III yang diperuntukkan bagi lulusan S1 atau setara D4
hingga S3. Terakhir yaitu golongan IV yang merupakan puncak dari karir seorang PNS.
Yang perlu dicatat, setiap golongan I sampai III memiliki masing-masing 4 jenjang.
Misalnya dalam dalam golongan I, terdiri dari PNS golongan Ia, Ib, Ic, dan Id. Begitu
seterusnya pada pada IIa, IIb, IIc, dan IId. Lalu Golongan IIIa, IIIb, IIIc, dan IIId.
Sementara khusus pada golongan IV atau eselon, ada 5 jenjang karir yang perlu
dilewati yang terdiri dari IVa, IVb, IVc, IVd, dan IVe.
Jenjang karir PNS ini berkaitan erat dengan jenjang Pendidikan dan masa kerja.
Setiap beberapa tahun sekali PNS yang memiliki kinerja yang baik akan pendapatkan
penghargaan berupa kenaikan pangkat regular secara bertahap. Selain itu PNS juga
bisa mendapatkan ijin/ tugas belajar untuk menempuh Pendidikan yang lebih tinggi lagi
yang mana ijazah terakhirnya nanti bisa diajukan untuk penyesuaian kenaikan pangkat
dengan syarat-syarat tertentu.

1. Tugas belajar adalah tugas yang diberikan oleh pejabat berwenang kepada PNS
untuk mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan formal di dalam maupun di
luar negeri.

a. Hak dan kewajiban tugas belajar


1) Hak : gaji, mendapat kenaikan gaji berkala, hak kepegawaian lainnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Kewajiban :

 Menyerahkan tugas dan tanggung jawab sehari-hari kepada atasan


langsung

 Mengikuti program pendidikan yang ditetapkan dalam keputusan


tugas belajar

 Tidak mengubah/menambah progam pendidikan

 Menyelesaikan program pendidikan dengan baik dan tepat waktu

 Menjaga nama baik Pemerintah Daerah, Bangsa dan Negara


Indonesia

 Menaati ketentuan tuga belajar yang berlau di lembaga pendidikan

 Melaporkan kemajuan tugas belajar secara berkala 1x dalam 1


semester Biaya tugas belajar : beasiswa (APBN/APBD,
lembaga/kementrian, donator), biaya sendiri.

b. Persyaratan: minimal 2 tahun setelah diangkat PNS, nilai prestasi 2 tahun


bemilai baik, tidak menjalani hukuman disiplin, tidak di penjara, pendidikan
sesuai yang di persyaratkan dalam jabatan, usia 25 tahun (DIII/S1) usia 37
tahun (S2/S3), rekomendasi dari kepala BKD.

2. Izin belajar adalah izin yang diberikan oleh pejabat berwenangkepada PNS
untuk mengikuti pendidikan formal dengan tidak meninggalkan tugas
kedinasan.

a. Tata sara izin belajar :

1) PNS mengajukan izin belajar kepada Bupati melalui kepala BKD

2) Sebelum mengajukan izin belajar agar berkonsultasi dahlu terkait


rencana/program izin belajar kepada BKD

3) Telah memenuhi syarat, ketentuan di keluarkan Surat Izin Belajar

b. Persyaratan: minimal 2 tahun setelah diangkat PNS, nilai prestasi 2 tahun


bernilai baik, membuat surat pernyataan tertulis bermaterai dan diketahui
atasan langsung, melampirkan surat permohona kepada Bupati malalui
BKD, FC SK.

B. Materi : Data Kepegawaian


Data Utama ASN meliputi : nama, tanggal lahir, NIP, ijazah
1. Jam Kerja PNS
a. Pegawai satker induk:
Senin-Kamis : Total jam kerja 8 jam 15 menit, pukul 07.15 - 15.30
Jumat : Total jam kerja 4 jam 30 menit, pukul 07.00 — 11.30
Total jam kerja 1 bulan : Kurang lebih 150 jam (9000 menit)
b. Pegawai UPTD Kesehatan
Senin-Kamis : Total jam kerja 7 jam, pukul 07.00 — 14.15
Jumat : Total jam kerja 4 jam 30 menit, pukul 07.00 — 11.30
Sabtu : Total jam kerja 5 jam 15 menit, pukul 07.00 — 12.15
Total jam kerja 1 bulan : Kurang lebih 154 jam (9225 menit)
c. Pegawai UPTD Pendidikan
Senin-Kamis : Total jam kerja 7 jam, pukul 07.00 — 14.00
Jumat : Total jam kerja 4 jam, pukul 07.00 — 11.00
Sabtu : Total jam kerja 5 jam 30 menit, pukul 07.00 — 12.30
Total jam kerja 1 bulan : Kurang lebih 154 jam (9225 menit)
2. Kinerja
Penilaian Kinerja pegawai dinilai dengan: e-Kinerja dan Penilaian prestasi kerja
online
3. Sasaran Kinerja Pegawai
Didasarkan pada rencana kinerja tahunan instansi, Perjanjian kinerja,
Organisasi dan tata kerja, Uraian jabatan, SKP atasan langsung
4. Dokumen Pegawai
a. Taspen : Fc SK CPNS, fc daftar gaji, fc KTP, fc KK, fc SPMT
b. Kartu Pegawai : fc surat keputusan CPNS, fc surat keputusan PNS, fc
STTPL (legalisir), foto 3x4 b/w (2 lembar)
Karis/karsu laporan perkawinan pertama dan daftar keluarga, fc buku/akte nikah
(IegaIisir), fc SK CPNS (legalisir), fc SK PNS (legalisir) fc 3x4 2 lembar (suami)

C. Materi : Pengembangan Kompetensi


Untuk mengembangkan kompetensi yang dimilik CPNS, terdapat tiga jenis
Pendidikan dan pelatihan yang bisa dijalani, diantaranya : pendidikan dan pelatihan
struktural, Pendidikan dan pelatihan fungsional, serta Pendidikan dan pelatihan teknis..
Landasan hukum penyelenggaraan diklat bagi ASN
a. UU NO. 5 Tahun 2015 tentang ASN, Peraturan Pemerintah NO.11 Tahun
2017 tentang Managemen PNS. Dalam pasal 63 dan 64 dijelaskan setiap
CPNS akan melalui masa percobaan selam 1 tahun sebelum diangkat
menjadi PNS. Selama menjalani masa percobaan ini, CPNS memiliki hak
dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dan instansi
pemerintah berkewajiban untuk memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada CPNS selama masa percobaan tersebut.
b. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republic Indonesia NO.10
Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi PNS
c. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik lndonesia NO.12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS
Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengikuti
pengembangan kompetensi dengan memperhatikan hasilpenilaian kinerja dan penilaian
kompetensi PNS yang bersangkutan. Selain itu hak dan kesempatan untuk mengikuti
pengembangan kompetenssi tersebut dilakukan paling sedikit 20 JP dalam satu tahun.
Hal ini tercantum dalam PERKALAN No.10 Tahun 2018 Pasal 4.

D. Materi : Mutasi Kepangkatan


Berdasarkan Peraturan Bupati Kediri No. 61 Tahun 2016 Bidang mutasi
dikelompokan menjadi dua sub bidang, yaitu : sub bidang jabatan dan perpindahan dan
sub bidang kepangkatan dan pemberhentian.
Setiap CPNS bisa diangkat menjadi PNS setelah melalui masa percobaan
selama satu tahun dengan memenuhi beberapa syarat diantaranya lulus pendidikan
dan latihan dasar (latsar) serta sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan uji
kesehatan. Hal ini diatur dalam PP 11 Tahun 2017 Pasal 34 dan 36. Disamping itu,
CPNS juga bisa diberhentikan. Beberapa sebab yang memungkinkan CPNS untuk
diberhentikan diantaranya : tidak memenuhi syarat sebagaimana disebutkan diatas,
mengundurkan diri atas permintaan sendiri, meninggal dunia, terbukti melakukan
pelanggaran disiplin sedang atau berat, memberikan keterangan atau bukti yang tidak
benar saat melamar, dihukum penjara atau kurungan, menjadi anggota/pengurus partai
politik, tidak bersedia mengucapkan sumpah atau janji saat diangkat menjadi PNS.
Jabatan PNS terdiri dari 3 jabatan utama, diantaranya : Jabatan Administrasi
yang meliputi administrator, pengawas, pelaksana, Jabatan Fungsional yang meliputi
Jabatan fungsional keahlian (ahli utama, madya, muda, pratama) dan jabatan
fungsional ketrampilan (penyelia, mahir, terampil, pemula), serta jabatan fungsional
tinggi yang meliputi jabatan fungsional tinggi utama,madya, dan pratama.
Setelah melalui masa percobaan 1 tahun, CPNS akan diangkat menjadi PNS
dan kemudian akan diangkat dalam jabatan fungsional. Berikut ini adalah syarat-syarat
untuk diangkat kedalam jabatan fungsional, diantaranya: tersedia formasi kosong,
usulan dari kepala unit kerja, penilaian angka kredit dasar pengangkatan, SK
pengangkatan terakhir, penilaian prestasi kerja satu tahun terakhir.
Kenaikan pangkat PNS merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi
kerja dan pengabdian PNS kepada negara. Sistem kenaikan pangkat didasarkan pada
dua sistem yaitu sistem kenaikan pangkatreguler dan sistem kenaikan pangkat pilihan.
Disamping itu pada PNS juga diberikan kenaikan pangkat anumerta pada PNS yang
tewas dan kenaikan pangkat pengabdian pada PNS yang meninggal dunia, mencapai
batas pensiun, cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi.
Masa kenaikan pangkat PNS ditetapkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober
setiap tahunnya kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian.
Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama PNS dihitung sejak pengangkatan sebagai
CPNS. Kenaikan pangkat dari Golongan 1 ke golongan 2 ada pengurangan masa kerja
6 tahun. Sedangkan untuk kenaikan pangkat golongan 2 ke golongan 3 ada
pengurangan masa kerja sebanyak 5 tahun.
Kenaikan pangkat regular adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terkait jabatan. Syarat-syarat tersebut
diantaranya : berstatus PNS, sekurang-kurangnya sudah 4 tahun pangkat terakhir, tidak
melampaui pangkat atasan langsung,massih dalam jenjang kepangkatan, penilaian
prestasi kerja bernilai baik dalam 2 tahun terakhir, lulus ujian yang dipersyaratkan.
Kenaikan pangkat regular ini diberikan kepada PNS yang : tidak menduduki jabatan
struktural atau jabatan fungsional tertentu, melaksanakan tugas belajar dan
sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural dan fungsional tertentu, dipekerjakan
atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan
pimpinanyang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsionaltertentu.
Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan
kepada PNS atas prestasinya yang tinggi. Kenaikan pangkat pilihan ini diberikan
kepada PNS yang : menduduki jabatan struktural/fungsional, menduduki jabatan
tertentu yang pangkatnya ditetapkan dengan keppres, menunjukan prestasi kerja yang
luar biasa baiknya, menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara,
diangkat menjadi pejabat negara, memperoleh STTB/ijazah, melaksanakan tugas
belajar yang sebelumnya menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu, telah selesai
dan lulus tugas belajar, dipekerjakan atau diperbantukan diluar instansi induk yang
diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau
jabatan fungsional tertentu.
PNS yang menduduki jabatan fungsional dapat dinaikan pangkatnya setingkat
lebih tinggi apabila: sekurang-kurangnya telah 2 tahun pada pangkat terakhir, telah
memenuhi angka kredit yang ditentukan, setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.

E. Materi : Tata Naskah Dinas


Naskah dinas merupakan informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Sedangkan yang
dimaksud Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan. Menurut Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2011, ada 6 Azas dalam
pembuatan Naskah Dinas, yaitu : Azas Efektif dan Efisien, Azas Pembakuan, Azas
Pertanggungjawaban, Azas Keterkaitan, Azas Kecepatan, Azas Kemananan
Penyelenggaraan tata naskah dinas meliputi : pengelolaan surat masuk,
pengelolaan surat keluar, tingkat keamanan kecepatan proses, penggunaan kertas,
pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran, warna dan kualita kertas.
Berdasarkan tingkat keamanannya surat dibedakan dalam beberapa katogori
yaitu; biasa, konfidensial, penting, rahasia, dan sangat rahasia. Sedangkan
berdasarkan tingkat kecepatan proses surat dibedakan menjadi : biasa (maksiamal 5
hari kerja), penting ( 3x24 jam), segera (2x24 jam), dan sangat segera ( 24 jam).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam naskah dinas diantaranya : kertas
yang digunakan untuk naskah dinas adalah hvs 80 gram atau disesuaikan dengan
kebutuihan, tinta yang digunakan untuk naskah dinas adalah berwarna hitam, tinta
yang digunakan untuk penandatangan dan paraf naskah dinas berwarna biru tua,
naskah dinas yang baik mencakupaspek pembukaan, isi, dan penutup.
Bentuk dan sususan naskah dinas terdiri dari 2 macam yaitu produk hukum dan
surat. Naskah dinas yang merupakan produk hukum seperti peraturan daerah,
peraturan bupati, peraturan Bersama bupati, keputusan bupati. Sedangkan naskah
dinas yang berupa surat seperti surat tugas dan surat perintah.

Anda mungkin juga menyukai