Anda di halaman 1dari 5

NAMA : LISA NURATIFAH, A.Md.

Keb
NIP : 198811282020122011
UNIT KERJA : RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA
ANGKATAN : L – KELOMPOK IV
FASILITATOR : Dra. MASLICHAH KURDI, M.SI
TUGAS : PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS

I. PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci
keberhasilan Pembangunan Nasional. Hal ini dapat disadari, oleh karena manusia sebagai
subjek dan objek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan
SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif,
terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan,
mengembangkan dan menghasilkan ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka
memacu pelaksanaan pembangunan Nasional.

Pengembangan kompetensi merupakan hal yang sangat penting dalam


membangun profesionalisme pegawai ASN. Adapun kompetensi ASN terdiri dari 3
(tiga) aspek utama, yakni berupa Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill) dan
juga sikap (Attitude). Sementara dalam menjalankan tugas-tugasnya, Kompetensi yang
dibutuhkan ASN terdiri dari 3 (tiga) macam kompetensi, yakni kompetensi teknis,
kompetensi manajerial dan juga kompetensi sosio kultural. Untuk mencukupi kebutuhan
akan pengembangan kompetensi pegawai ASN tersebut, maka Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah mengatur bahwa setiap Pegawai ASN
berhak untuk memperoleh pengembangan kompetensi paling sedikit 80 (delapan puluh)
Jam dalam waktu 1 (satu) tahun. Sementara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan pengembangan Sumber
Daya Aparatur Sipil Negara (ASN) mutlak dilakukan. Salah satunya, dengan
mewajibkan ASN mengikuti pelatihan minimal 20 jam per tahun sebagaimana dikutip
dari Media Online.tempo.com tanggal 14 Maret 2017.

1
II. REGULASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS

UU RI nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Paragraf 4 tentang PENGEMBANGAN KARIR

Pasal 70

(1) Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.

PP nomor 17 tahun 2020 tentang Manajemen PNS

Pasal 203

(1) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 menetapkan upaya
untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dengan standar kompetensi Jabatan dan
rencana pengembangan karier.

(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada tingkat:
instansi dan nasional.

(3) Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam
pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memperhatikan
hasil penilaian kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan.

(4) Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun.

(4a) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui
pendekatan sistem pembelajaran terintegrasi (corporate university)

Peraturan Kepala LAN nomor 10 tahun 2018 tentang pengembangan kompetensi PNS

Pasal 4

(1) Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengikuti Pengembangan
Kompetensi dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaian Kompetensi PNS
yang bersangkutan.

(2) Hak dan kesempatan untuk mengikuti Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) JP dalam 1 (satu) tahun.
2
Pasal 25

Bentuk Pengembangan Kompetensi terdiri atas: pendidikan; dan/atau pelatihan.

Pasal 26

Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a dilakukan


dengan pemberian tugas belajar pada pendidikan formal dalam jenjang pendidikan tinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Pasal 27

Bentuk Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b terdiri


atas: pelatihan klasikal; dan pelatihan nonklasikal.

SE MENPAN nomor 28 tahun 2021 tentang PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI


PEGAWAI NEGERI SIPIL MELALUI JALUR PENDIDIKAN

Tugas belajar diberikan kepada PNS sesuai dengan rencana kebutuhan tugas belajar Instansi,
dengan persyaratan:

a. memiliki masa kerja paling singkat 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai PNS;

b. memiliki sisa masa kerja pegawai dengan mempertimbangkan masa pendidikan dan masa
ikatan dinas, dengan ketentuan paling kurang:

1) 3 (tiga) kali waktu normatif program studi sebelum batas usia pensiun jabatan, untuk tugas
belajar yang diberhentikan dari jabatan; atau

2) 2 (dua) kali waktu normatif program studi sebelum batas us1a pensiun jabatan, untuk tugas
belajar yang tidak diberhentikan dari jabatan.

c. memiliki penilaian kinerja dalam 2 (dua) tahun terakhir paling rendah dengan predikat
baik;

d. sehat jasmani dan rohani;

e. tidak sedang dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/ atau tindak pidana; menjalani
pidana penjara atau kurungan dan/ atau hukuman disiplin sedang atau hukuman disiplin berat;
atau menjalani cuti di luar tanggungan negara dan/ atau menjalani pemberhentian sementara
sebagai PNS.

3
f. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dijatuhi pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu) tahun terakhir; atau dibatalkan atau dihentikan tugas
belajarnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam waktu 2 (dua)
tahun terakhir.

g. memenuhi persyaratan lain dan lulus seleksi yang dilaksanakan oleh instansi asal, pemberi
bantuan, dan/ atau perguruan tinggi;

h. menandatangani perjanjian terkait pemberian tugas belajar;

i. pengecualian persyaratan pemberian tugas belajar dapat diberikan pada jabatan yang
diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi dan prioritas pembangunan nasional;

j. jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf i ditetapkan berdasarkan persetujuan dari


Menteri.

III. PEMBAHASAN
Bagaimana anda memposisikan diri terhadap regulasi tersebut ?
Sebagai ASN dengan profesi bidan yang baru bekerja di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara serang dengan adanya regulasi tersebut saya merasa senang karena pemerintah
memiliki pola pengembangan karir yang dapat membantu saya meningkatkan/
mengembangkan kompetensi baik melalui Pendidikan maupun pelatihan. Sehingga
kompetensi yang saya miliki akan meningkat dan memberikan kepercayaan diri yang tinggi
dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.
Bagaimana pengembangan kompetensi yang terjadi di Instansi anda ?
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang yang pada tahun 2015 berubah
nama menjadi RSUD dr. Dradjat Prawiranegara sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
serang nomor: 12 Tahun 2014 tentang Pemberian Nama Rumah Sakit, RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara adalah Rumah Sakit Kelas B Non pendidikan dengan 412 tempat tidur sampai
dengan tahun 2015, yang berdiri sejak tahun 1938, sebagai pusat rujukan untuk wilayah
Kabupaten Serang dan sebagai pusat rujukan Rumah Sakit Regional wilayah I Propinsi
Banten, yang mencakup Daerah Lebak, Pandeglang, Kota Cilegon serta Kota Serang.
Visi RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara  Menjadi Rumah Sakit Terbaik Dengan
Pelayanan Profesional dan Berkualitas di Banten.
Salah satu misinya adalah : Meningkatkan kuantitas SDM melalui system rekrutmen yang
baik dan kualitas SDM melalui pendidikan serta pelatihan berkelanjutan.
4
Berdasarkan visi dan misi tersebut, RSDP memiliki pola pengembangan karir
untuk karyawannya baik dengan memberikan tugas belajar maupun izin belajar. Serta
memberikan beasiswa bagi karyawan yang sedang melanjutkan studi. Selain itu RSDP juga
selalu mengadakan update skill baik melalui seminar, lokakarya ataupun pelatihan yang
diselenggarakan di internal RS maupun dengan mengirimkan peserta pelatihan ke
penyelenggara di luar RS.
Apa harapan anda dalam pengembangan kompetensi ?
Harapan saya sebagai ASN yang bekerja di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara adalah :
1. Apabila telah memenuhi persyaratan sesuai SE Menpan no. 28 tahun 2021 diberikan
kesempatan untuk bisa mengikuti tugas belajar mengambil Pendidikan Profesi Bidan di
UNAIR dan bila diberikan kesempatan kedua saya ingin mengambil Magister Kebidanan
di UNPAD.
2. Diberikan kesempatan bisa mengikuti pelatihan – pelatihan Ilmu kebidanan Kontemporer
atau Kebidanan terapan seperti Hypno Birthing, senam yoga kehamilan, mom and baby
spa, lotus birth, pijat perineum, seminar eko enzyme dan lain sebagainya yang akan
menambah kompetensi saya sebagai bidan dan dapat menerapkannya di tempat kerja.
3. Diberikan seminar atau pelatihan tentang peningkatan soft skill, ESQ atau pelayanan
prima, sebagai bekal dalam memberikan pelayanan terbaik / service excellent.

DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara, 2005, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan
pertama, Penerbit : Refika Aditama, Bandung
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Kepala LAN nomor 10 tahun 2018 tentang pengembangan kompetensi PNS

JURNAL
Saputra Basri Wahyu, dkk. 2021 .” Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Dalam
Penerapan Pelatihan Nonklasikal Pada Era Revolusi Industri 4.0 Di Badan Pengembangan
Sumber Daaya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan”. Jurnal IPDN : Jatinangor

https://rsud.serangkab.go.id/profil

Anda mungkin juga menyukai