Anda di halaman 1dari 2

Nama : Latifa Pertiwi, A.Md.

Keb
No.Presensi : 17

Learning Journal MPD 2 “Kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM


Kesehatan”

Materi Pokok 1 : Pengembangan Kebutuhan Kompetensi ASN


 Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan LAN No 10
Tahun 2018 tentang Pengenmbangan Kompetensi PNS,bahwa ada 3
kompetensi yg harus dimiliki ASN, yaitu: Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural.
 Perencanaan pengembangan kompetensi PNS di lingkungan Kementrian
Kesehatan dilakukan berdasarkan hasil pemetaan kompetensi melalui
pengukuran gap kompetensi dengan menggunakan Sistim Informasi
Kebutuhan Pelatihan (SIBULAT). Pemetaan kebutuhan kompeteni ASN dibagi
menjadi 2 tahapan, yaitu Tahapan Penyusunan Perencanaan Pengembangan
Kompetensi dan Tahapan Perencanaan Pengembangan Kompetensi PNS
 Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) mengamanatkan bahwa pengembangan karier PNS dilakukan
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi
Pemerintah. Pengembangan kompetensi ASN didasarkan pada adanya
kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja yang dibutuhkan oleh
organisasi.

Materi Pokok 2 : Jenis Pengembangan Kompetensi ASN


 Pelatihan klasikal adalah bentuk pengembangan kompetensi yang dilakukan
melalui kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran tatap muka di
dalam kelas.
 Pelatihan non klasikal adalah bentuk pengembangan kompetensi yang
dilakukan melalui kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran
praktik kerja dan/atau pembelajaran di luar kelas.

Materi Pokok 3: Peran Puslat SDM Kesehatan dalam Pengembangan


Kompetensi ASN Bidang Kesehatan

 Pusat Pelatihan SDM Kesehatan bertugas melaksanakan penyusunan


kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pusat Pelatihan SDM Kesehatan terdiri atas
Bidang Analisis Kompetensi dan Kebutuhan Pelatihan; Bidang
Nama : Latifa Pertiwi, A.Md.Keb
No.Presensi : 17

Pengembangan Pelatihan; Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan; Subbagian


Tata Usaha
 Akreditasi pelatihan kesehatan adalah pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah atau Badan Akreditasi yang berwenang kepada penyelenggara
pelatihan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan berdasarkan
hasil penilaian terhadap komponen yang diakreditasi. Komponen akreditasi
terdiri dari peserta; pelatih/ fasilitator; kurikulum; dan penyelenggara
pelatihan.
 Monitoring dan evaluasi pengembangan kompetensi dilaksanakan untuk
menilai kesesuaian antara kebutuhan kompetensi dengan standar kompetensi
jabatan dan pengembangan karir. Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan
dengan cara kunjungan lapangan, audiensi, supervisi dan kegiatan lain dalam
rangka monitoring.
 Pembinaan SDM Kesehatan adalah merupakan salah satu strategi
pengembangan SDM Kesehatan. Sesuai dengan arah pembangunan
Kesehatan, bahwa RPJMN IV (2020-2025) akan mewujudkan kesehatan
masyarakat dengan layanan kesehatan yang berkualitas yang menjangkau

dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Diharapkan setiap penduduk akan


memperoleh akses terhadap tenaga kesehatan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai