Anda di halaman 1dari 30

Lampiran : Keputusan Direktur BLUD RS Konawe Selatan

Nomor : 445 /002/01-SK /2018


Tanggal : 17 Oktober 2018
Tentang : Panduan Perencanaan SDM Rumah Sakit

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perencanaan SDM merupakan proses menentukan kebutuhan SDM, secara


kuantitatif dan kualitatif untuk mencapai tujuan strategik organisasi melalui
fungsi-fungsi MSDM dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara
efektif dan efisien.

Menurut Noe at. all ( 2000 ) Rekrutmen didefinisikan sebagai “pelaksanaan


atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari
tenaga kerja yang potensial.

Keberhasilan pengembangan Rumah Sakit sangat ditentukan oleh kualitas


Sumber Daya Manusia dan peran aktif masyarakat sebagai pemakai pelayanan
kesehatan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
sehingga dapat memberi dampak positif terhadap derajat kesehatan masyarakat
disekitarnya. Bahwa pembangunan kesehatan di daerah baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota sehat dengan menerapkan pembangunan berwawasan kesehatan
dengan didukung SDM kesehatan yang bermutu

B. PENGERTIAN

1. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia) adalah seseorang yang bekerja


secara aktif dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / atau keterampilan
melalui pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan / atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,

1
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
4. Kebutuhan SDMK adalah jumlah SDMK menurut jenisnya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan sejumlah beban kerja yang ada.
5. Perencanaan Kebutuhan SDMK adalah proses sistematis dalam upaya
menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi suatu wilayah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
kesehatan.
6. Kegiatan Standar adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
sesuai dengan standar profesinya.
7. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat
dilaksanakan oleh sesorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun
kerja sesuai dengan standar profesional dan telah memperhitungkan waktu,
libur, sakit dan lainnya.
8. Daftar Susunan Karyawan adalah jumlah karyawan yang tersusun dalam
jabatan dalam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk
melaksanakan fungsinya.
9. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan
kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi
dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu.
10. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan
kesehatan.
11. Perencanaan Skenario adalah suatu perencanaan yang dikaitkan dengan
keadaan masa depan (jangka menengah/panjang) yang mungkin terjadi

2
BAB II

RUANG LINGKUP

Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan


(persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam, dan ke
luar organisasi, Arthur WSherman dan Goerge W Bohlander, dalam Hadari Nawawi,
1997:137. Sementara menurut G Steiner, dikatakan bahwa perencanaan SDM
merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, melalui strategi pengembangan
kontribusi pekerjanya di masa depan. Dari ke dua definisi yang disebut di atas,
sementara dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM Merupakan serangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan upaya merencanakan dalam mengantisipasi masa
depan.

Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia di Masa Depan Pimpinan


yang secara teratur melakukan proses pengembangan strategi sumber daya manusia
pada organisasinya akan memperoleh manfaat berupa distinctivecapability dalam
beberapa hal dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan,seperti : Yang
sifatnya strategis yakni :

1. Kemampuan mendifinisikan kesempatan maupun ancaman bagi sumber


daya manusia dalam mencapai tujuan bisnis.
2. Dapat memicu pemikiran baru dalam memandang isu-isu sumber daya
manusia dengan orientasi dan mendidik patisipan serta menyajikan
perluasanperspektif.
3. Menguji komitmen manajemen terhadap tindakan yang dilakukan
Sehingga dapat menciptakan proses bagi alokasi sumber daya program-
program spesifik dan aktivitas.
4. Mengembangkan “sense of urgency” dan komitmen untuk bertindak.

Kemudian yang sifatnya opersional, perencanaan SDM dapat bermanfaat


untuk :

1. Meningkatkan pendayagunaan SDM guna memberi kontribusi terbaik,


2. Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi agar setiap
pegawai/tenaga kerja dapat mengotimalkan potensi dan ketrampilannya guna
meningkatkan kinerja organisasi,
3. Penghematan tenaga, biaya, waktu yang diperlukan, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi guna kesejahteraan pegawai/karyawan.(Nawawi,
1997: 143)
Adapun pola ketenagaan BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan mengacu pada :
1. Kebutuhan Pola Ketenagaan menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 56 tentang Kualifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
2. Formula Hasil Loka Karya Persatuan Perawat Indonesia ( PPNI) tentang
Penghitungan Jumlah Ketenagaan Kepererawata

3
BAB III

KEBIJAKAN

Dasar hukum perencanaan SDM Kesehatan adalah sebagai berikut :


1. UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Undang – Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. Undang – Undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.56 Tahun 2014
7. PERMENKES No.33 TAHUN 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.33 Tahun 2015

BAB IV

TATA LAKSANA

1. TAHAPAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Tahapan Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) Menurut Jackson dan


Schuler (1990), perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan
langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya
manusia menuju organisasi modern.

Langkah-langkah tersebut meliputi :


a. Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun
persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi
perencanaan bisnis masa depan.
b. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia
c. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat
memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber
daya manusia
d. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan.

Keempat tahap tersebut dapat diimplementasikan pada pencapaian tujuan


jangka pendek (kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai tiga tahun), maupun
jangka panjang (lebih dari tiga tahun). Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik
perencanaan sumber daya manusia yang meliputi tahap :
a. Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional

4
b. Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand
Sumber daya manusia saat ini dan masa depan;
c. Perencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain-lain;
d. Utilasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan
feedback bagi proses awal.

BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan menetapkan pengadaan Sumber Daya


Manusia berdasarkan dengan memperhatikan pendidikan, ketrampilan, pengetahuan
dan persyaratan lain bagi seluruh staf.

1. Misi rumah sakit, keragaman pasien, pelayanan, dan teknologi yang


digunakan dalam perencanaan
2. Pendidikan, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk semua
staf.
3. Peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku dicakup dalam
perencanaan.

BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan menggunakan proses yang ditetapkan


untuk memastikan bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf klinis sesuai dengan
kebutuhan pasien.

1. Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk mencocokkan


pengetahuan dan ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan pasien.
2. Anggota staf klinis baru dievaluasi saat mereka mulai menjalankan
tanggung jawab pekerjaannya.
3. Departemen/unit kerja atau pelayanan, dimana individu ditempatkan,
melakukan evaluasi .
4. Rumah sakit menetapkan frekuensi evaluasi berkelanjutan terhadap staf
klinis tersebut.
5. Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan terhadap
setiap staf klinis yang bekerja berdasar uraian tugas.

BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan menggunakan proses yang ditetapkan


untuk memastikan bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf non klinis konsisten
dengan kebutuhan rumah sakit serta persyaratan jabatan

1. Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk mencocokkan


pengetahuan dan ketrampilan staf nonklinis dengan persyaratan
jabatannya.)
2. Staf nonklinis yang baru dievaluasi pada saat mulai menjalankan tugas
tanggungjawab pekerjaannya.
3. Departemen/Unit kerja atau pelayanan dimana individu ditugaskan
melakukan evaluasi
4. Rumah sakit menetapkan frekuensi dari evaluasi terhadap staf nonklinis.
5. Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan setiap
tahun, terhadap staf non klinis, atau lebih sering, sebagaimana ditetapkan
rumah sakit.

5
Rencana susunan kepegawaian rumah sakit dikembangkan bersama-sama oleh
para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang diinginkan
1. Ada rencana tertulis untuk penempatan staf/susunan kepegawaian di rumah
sakit
2. Pimpinan mengembangkan rencana tersebut secara kolaboratif
3. Jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang dibutuhkan di identifikasi dalam
rencana dengan menggunakan metode penyusunan pegawai/ penempatan
staf yang diakui.
4. Rencana mengatur penugasan dan penugasan kembali staf
5. Rencana mengatur transfer/alih tanggung jawab dari petugas yang satu
kepada yang lain
Rencana susunan kepegawaian direview secara terus-menerus dan
diperbaharui/di-update sesuai kebutuhan.
1. Efektifitas rencana penempatan staf/susunan kepegawaian dimonitor secara
terus-menerus
2. Rencana direvisi dan diperbaharui bila perlu

Rumah sakit menyediakan program kesehatan dan keselamatan staf

1. Pimpinan dan staf rumah sakit merencanakan program kesehatan dan


keselamatan
2. Program ini merespons kebutuhan staf yang urgen maupun nonurgen
melalui pengobatan langsung dan rujukan
3. Data program menginformasikan program mutu dan keselamatan rumah
sakit. 
4. Ada kebijakan tentang pemberian vaksinasi dan imunisasi bagi staf
5. Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling, dan tindak lanjut terhadap staf
yang terpapar penyakit infeksius, yang dikoordinasikan dengan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.

2. PENERIMAAN / PENGANGKATAN SDM

Identifikasi kemungkinan ketidak cocokan antara supply dan demand serta


penyesuaian melalui rekrutmen, sebelumnya dilihat sebagai alasan perencanaan
manpower tradisional. Oleh karena itu diperlukan pendekatan baru yang
mempertimbangkan kombinasi kompetensi karyawan melalui pengetahuan,
keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki.Perencanaan SDM dapat
dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang akan datang bagi orang-
orang yang diperlukan untuk menyampaikan produk produk inovatif atau pelayanan
berkualitas yang difokuskan melalui strategi bisnis dalam proses rekrutmen.
Pimpinan BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan mengembangkan dan
mengimplementasikan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf serta
prosedur terkait lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit.

6
1. Ada proses untuk penerimaan /rekruitmen staf.
2. Ada proses untuk mengevaluasi kualifikasi staf baru.
3. Ada proses pengangkatan/penetapan (appoint) seseorang menjadi staf.
4. Proses tersebut seragam di seluruh rumah sakit
5. Proses tersebut diimplementasikan.

Proses rekrutmen Rumah sakit Konawe Selatan terdiri atas beberapa tahapan
seperti yang digambarkan oleh bagan dibawah ini Bagan 3. Tahapan Rekrutmen
SDM sebagai berikut : ( Diagram )

Perencanaan Kebutuhan Pegawai

Tenaga
Kemenkes RI kontrak/honorer/
sukarela

Penentuan Formasi Seleksi tenaga Kontrak


oleh Team BLUD RS.
Konawe Selatan

Seleksi di Seluruh intansi


Kementerian Kesehatan

Penempatan Pegawai

7
Uraian dari Bagan diatas sebagai berikut :
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai
a. BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan menetapkan sistem perencanaan
pegawai untuk menentukan jenis, jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan.
b. Kebutuhan Pegawai ditentukan berdasarkan hasil analisis organisasi,
tugas dan kewajiban serta beban kerja dengan memperhatikan manajemen,
program dan anggaran yang tersedia.
c. Setiap jabatan dilengkapi dengan uraian tugas yang mendasari proses
rekrutmen dan seleksi pegawai.
d. Standart kompetensi pegawai mencakup kompetensi dasar dan
kompetensi pekerjaan.
e. Pengadaan kebutuhan PNS diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI
sedangkan pengadaan kebutuhan Pramubakti dilaksanakan oleh Team
yang sudah ditunjuk oleh BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan.

2. Seleksi PNS
a. Perencanaan
Mengajukan usulan formasi ke biro kepegawaian sesuai kebutuhan dari
unit-unit yang ditetapkan berdasarkan analisa beban kerja dari setiap unit-
unit tersebut yang disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan. Dalam
pengajuan usulan formasi disertai dengan bezzetting ketenagaan di rumah
sakit.
b. Setelah usulan formasi disetujui maka kementerian kesehatan
mengeluarkan pengumuman penerimaan CPNS beserta dengan
persyaratannya melalui website biro kepegawaian
c. Peserta melakukan pendaftaran online di website biro kepegawaian
(www.ropeg.kemkes.go.id) serta melakukan pengiriman kelengkapan
berkas yang ditujukan ke sub tim seleksi pengadaan CPNS masing-masing
propinsi yang kepanitiaannya dibentuk oleh tim Kemenkes RI.
d. Bagian SDM yang ditunjuk mewakili BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
menjadi Panitia melakukan seleksi berkas pelamar, mencetak kartu ujian
bagi yang dinyatakan lulus serta membagiakannya sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
e. Dilakukan pengumuman hasil seleksi administrasi, dan bagi yang
dinyatakan lulus harus mengikuti ujian seleksi sesuai dengan tanggal dan
tempat yang telah ditentukan oleh panitia.

f. Ujian seleksi dilakukan 2 tahap, yaitu Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan
Tes Kompetensi Bidang (TKB)
g. Melakukan pemberkasan disertai dengan lamaran yang ditulis tangan yang
ditujukan ke Kementerian Kesehatan RI, serta melampirkan kelengkapan
berkas yang dipersyaratkan.

8
h. Bagian SDM melakukan pemeriksaan berkas yang bersangkutan.

i. Peserta yang tidak melengkapi berkas sesuai yang dipersyaratkan sesuai


waktu yang telah ditentukan dianggap gugur.

j. Berkas yang telah lengkap diusulkan dan dikirim ke Biro kepegawaian


untuk selanjutnya diproses penetapan NIP dan SK CPNS.
k. Setelah SK Pengangkatan CPNS terbit, maka tenaga CPNS tersebut
dibuatkan surat penempatan pada unit kerja sesuai dengan formasi
l. Yang bersangkutan dibuatkan surat pernyataan melaksanakan tugas dan
tidak boleh berlaku surut dari tanggal penetapan SK pengangkatan menjadi
CPNS
m. Sebelum melaksanakan tugasnya, tenaga CPNS diberikan orientasi terlebih
dahulu, yang terdiri dari orientasi organisasi dan orientasi praktik kerja
dengan waktu orientasi minimal 1 bulan.

3. Tenaga Kontrak/Honorer/Sukarela

a. Pesiapan

Penentuan formasi yang akan diterima sesuai dengan jumlah dan


kualifikasi pendidikan yang ditentukan berdasarkan permintaan unit-unit
sesuai dengan kebutuhan analisa beban kerja. Menentukan jadwal proses
seleksi.
b. Pengumuman penerimaan
- Pengumuman penerimaan ditempel pada papan pengumuman sehingga
memudahkan orang untuk melihatnya.
- Dalam pengumuman harus memuat syarat usia paling rendah 18 tahun
dan paling tinggi 35 tahun pada saat mendaftar.
- Pengumuman harus memuat persyaratan pelamar, jumlah lowongan
jabatan, kualifikasi pendidikan, waktu serta alamat lamaran.
- Pengumuman dilakukan paling singkat 15 hari, penerimaan surat
lamaran dapat dimulai pada hari ke 5 setelah pengumuman dan
berakhir 5 hari setelah selesai pengumuman
c. Saran dan prasarana
Panitia harus menyediakan/menentukan sarana yang akan digunakan untuk
ujian, tempat pendaftaran dan seleksi yang disesuaikan denga kebutuhan.
d. Pelaksanaan seleksi
- Pengajuan lamaran
Lamaran harus ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditandatangani
oleh pelamar, ditujukan kepada panitia pengadaan tenaga pramubakti.
Serta melampirkan fotokopi ijasah terakhir, dan fotokopi surat

9
keterangan akreditasi kampus minimal akreditasi B, pas foto ukuran 4
x 6 sebanyak 3 lembar.
Pengajuan lamaran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam
pengumuman, dan dikirim melalui pos untuk menghindari interaksi
langsung antara pelamar dan panitia.
- Pemeriksaan kelengkapan berkas dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan, pemilahan berkas yang memenuhi persyaratan
dan tidak memenuhi persyaratan di beri kode yang berbeda.
- Pengumuman kelulusan berkas administrasi, melalui papan
pengumuman sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan pencetakan
serta pembagian kartu ujian bagi yang dinyatakan lulus.
- Pengumuman waktu, tempat dan tanggal pelaksanaan ujian tulis
diumumkan bersamaan pengumuman kelulusan berkas administrasi.

e. Pelaksanaan ujian
1. Ujian tulis
- Ujian tulis harus diikuti oleh peserta yang dinyatakan lulus dan
tidak ada ujian susulan. Pelaksanaan ujian tulis diawasi oleh panitia
yang telah ditunjuk.
- Penentuan jumlah peserta yang lulus maksimal 3 kali lipat dari
jumlah formasi.
- Pengumuman ujian tulis dilaksanakan paling lambat 2 minggu
setelah ujian berlangsung dan penentuan kelulusan berdasarkan
urutan nilai tertinggi.

2. Ujian Praktek
- Ujian praktek dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan atau
keterampilan peserta ujian yang berkaitan dengan kompetensi
jabatan atau pekerjaan yang akan diberikan.
- Pelaksanaan ujian praktek dipantau/dinilai oleh panitia yang telah
ditunjuk.
3. Penetapan Kelulusan
- Penetapan kelulusan ditetapkan oleh panitia berdasarkan urutan
nilai dari peringkat tertinggi sesuai jumlah formasi yang ditetapkan.
- Pengumuman hasil seleksi memuat nama pelamar, tanggal lahir,
nomor ujian, jabatan, kualifikasi pendidikan.
- Pengumuman dilaksanakan paling lambat 2 minggu setelah tes
praktek dilakukan.
f. Pengangkatan menjadi tenaga Honorer/kontrak/sukarela
- Peserta yang dinyatakan lulus, malakukan pendaftaran ulang serta
mengajukan lamaran yang ditulis tangan yang ditujukan kepada
Direktur Utama, serta melampirkan berkas berupa :
a. Fotokopi Ijasah yang telah dilegaisir
b. Pas poto 3 x 4 sebanyak 2 lembar
c. Fotokopi SKCK yang telah dilegalisir
d. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah.

10
e. Surat keterangan tidak mengkonsumsi/menggunakan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya dari unit pelayanan
pemerintah
f. Surat pernyataan perjanjian kontrak kerja yang ditanda tangani
di atas materai.
g. Berkas tersebut diferifikasi di bagian SDM, dan peserta yang tidak
melengkapai berkas hingga batas waktu yang telah ditentukan
dinyatakan gugur dan akan digantikan oleh peserta yang nilainya
dibawah peringkat yang bersangkutan.
h. Berkas yang telah lengkap segera diproses dan diteruskan ke Bagian
Umum untuk selanjutnya diterbitkan surat keputusan pengangkatan
tenaga Honorer/kontrak/sukarela.
i. Setelah SK Pengangkatan tenaga pramubakti terbit, maka dibuatkan
surat penempatan pada unit kerja sesuai dengan formasi
j. Yang bersangkutan dibuatkan surat pernyataan melaksanakan tugas
k. Sebelum melaksanakan tugasnya, diberikan orientasi terlebih dahulu,
yang terdiri dari orientasi organisasi dan orientasi praktik kerja dengan
waktu orientasi minimal 1 bulan.

2. PENEMPATAN SDM

Penempatan sumber daya manusia BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan


harus mendapat persetujuan dari Direktur Utama BLUD Rumah Sakit Konawe
Selatan setelah tiap-tiap Unit mengajukan usulan melalui perhitungan analisa
beban kerja dengan prosedur sebagai berikut :

a. BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan menentukan calon Pegawai yang


dipilih untuk mengisi suatu jabatan berdasarkan hasil perhitungan analisa
beban kerja.
b. Penempatan Pegawai tersebut berdasarkan standart kompetensi /
kualifikasi yang telah ditetapkan oleh BLUD RS Konawe Selatan.
c. Penempatan Pegawai tersebut dievaluasi secara berkala untuk menetapkan
kebijakan rotasi / kinerja yang bersangkutan.
d. Untuk tenaga Honorer/kontrak/sukarela selama penempatan calon tenaga
pramubakti masih dalam status percobaan selama 3 bulan, apabila selama
status percobaan mempunyai nilai konduite kurang dari standart yang
ditentukan, maka bagian personalia berhak memanggil dan memberikan
arahan agar merubah tingkah lakunya, apabila setelah diberi arahan oleh
bagian personalia tetap tidak berubah, maka bagian personalia berhak
mengeluarkan tenaga Kontrak/honorer/sukarela tersebut.
e. Sebagai kelengkapan data administrasi tiap-tiap tenaga
Kontrak/Honorer/sukarela.
mempunyai file berisi Daftar Riwayat Hidup, Surat Perjanjian Kerja, Surat
Pernyataan.

11
f. Surat perintah penempatan bagi pegawai baru ditandatangani oleh
Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan .
g. Tanggung jawab setiap staf dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas
yang mutakhir :
1. Setiap anggota staf yang tidak diizinkan praktik mandiri punya uraian
tugasnya sendiri.
2.  Mereka yang termasuk tenaga professional kesehatan, ketika berada di
rumah sakit, punya uraian tugas sesuai dengan aktifitas dan tanggung
jawab mereka atau sudah diberi kewenangan sebagai alternatif.
h. Uraian tugas tersebut diatas dibutuhkan bagi profesional kesehatan ketika :
1. Seseorang yang utamanya menjalankan tugas manajerial, seperti
manajer departemen/unit kerja atau memiliki tugas ganda, di bidang
klinis dan manajerial, dengan tanggung jawab manajerial yang
ditetapkan di dalam uraian tugas;
2. Seseorang yang memiliki beberapa tanggung jawab klinis, dimana dia
tidak diberi kewenangan untuk berpraktik mandiri, sama seperti
seorang praktisi mandiri yang sedang belajar tugas baru atau
keterampilan baru (kewenangan dalam KPS.10 sebagai alternatif );
3. Seseorang yang sedang dalam program pendidikan dan dibawah
supervisi, dan program akademis menetapkan, untuk setiap tahap atau
tingkat pelatihan, apa yang dapat dilakukan secara mandiri dan apa
yang harus dibawah supervisi. Dalam hal ini, deskripsi program dapat
berfungsi sebagai uraian tugas; dan
4. Seseorang mendapat izin sementara untuk memberikan pelayanan di
rumah sakit. (Pemberian kewenangan di KPS.10, sebagai alternatif)
5. Uraian tugas mutakhir sesuai kebijakan rumah sakit.

i. BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan menggunakan proses yang


ditetapkan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf
non klinis konsisten dengan kebutuhan rumah sakit serta persyaratan
jabatan

1. Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk


mencocokkan pengetahuan dan ketrampilan staf nonklinis dengan
persyaratan jabatannya.)
2. Staf nonklinis yang baru dievaluasi pada saat mulai menjalankan tugas
tanggungjawab pekerjaannya.
3. Departemen/Unit kerja atau pelayanan dimana individu ditugaskan
melakukan evaluasi
4. Rumah sakit menetapkan frekuensi dari evaluasi terhadap staf
nonklinis.
5. Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan setiap
tahun, terhadap staf non klinis, atau lebih sering, sebagaimana
ditetapkan rumah sakit.

12
3. KREDENSIAL MEDIS, KEPERAWATAN DAN TENAGA NAKES
LAINNYA

Salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya untuk menjaga keselamatan pasiennya dengan menjaga standar dan
kompetensi para staf medis, keperawatan dan tenaga nakes/ staf profesional
lainya yang akan berhadapan langsung dengan para pasien di rumah sakit.
Upaya ini dilakukan dengan cara mengatur agar setiap pelayanan medis dan
keperawatan yang dilakukan terhadap pasien hanya dilakukan oleh medis,
keperawatan dan tenaga nakes/ staf profesional lainya yang benar-benar
kompeten. Kompetensi ini meliputi dua aspek, kompetensi profesi medis,
keperawatan dan tenaga nakes/ staf profesional lainya yang terdiri dari
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku profesional serta kompetensi fisik dan
mental. Walaupun seorang staf medis dan keperawatan telah mendapakan
brevet spesialisasi dari kolegium ilmu kedokteran yang bersangkutan, namun
rumah sakit wajib melakukan verifikasi kembali keabsahan bukti kompetensi
seseorang dan menetapkan kewenangan klinis untuk melakukan pelayanan
medis dan keperawatan dalam lingkup tersebut, hal ini dikenal dengan istilah
kredentialing. ( Lihat SPO Kredensial Medis, Keperawatan dan Nakes)

BLUD Rumah sakit Konawe Selatan mempunyai proses yang efektif


untuk mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi kredensial/bukti-bukti
keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan
pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien
tanpa supervisi

1. Mereka yang memperoleh izin berdasarkan peraturan perundangan dan


dari rumah sakit untuk melakukan asuhan pasien tanpa supervisi
diidentifikasi.
2. Kredensial yang diperlukan (antara lain : pendidikan, surat izin,
registrasi) sesuai peraturan dan kebijakan rumah sakit bagi setiap anggota
staf medis dicopy oleh rumah sakit dan disimpan dalam file kepegawaian
atau dalam file kredensial yang terpisah bagi setiap anggota staf medis.
3. Semua kredensial (antara lain pendidikan, surat izin, registrasi)
diverifikasi dengan sumber yang mengeluarkan kredensial sebelum
individu tersebut mulai memberikan pelayanan kepada pasien
4. Semua kredensial dalam file (antara lain pendidikan, surat izin ,
registrasi) terkini dan terupdate sesuai persyaratan.
5. Pada penugasan awal, dibuat pengumuman tentang ketentuan kualifikasi
terkini dari seseorang untuk member tersebut.
BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan mempunyai standar prosedur untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan
professional lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
1. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan
kredensial dari setiap staf professional kesehatan
2. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman didokumentasian, bila relevan

13
Informasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai parameter
yang ditentukan Staf medis dijabarkan sebagai semua dokter dan dokter
gigi, dan profesional lain yang diberi izin untuk praktik
independen/mandiri (tanpa supervisi) dan yang memberikan pelayanan
preventif, kuratif, restoratif, bedah, rehabilitatif atau pelayanan medis lain
atau pelayanan gigi kepada pasien; atau yang memberikan pelayanan
interpretatif kepada pasien, seperti patologi, radiologi atau pelayanan
laboratorium, tanpa memandang klasifikasi penugasan oleh rumah sakit,
status kepegawaian, kontrak, atau kerjasama lain dengan individu untuk
memberikan pelayanan asuhan pasien. Orang-orang ini ini penanggung
jawab utama atas asuhan pasien dan hasil asuhan. Karenanya, rumah sakit
sangat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap praktisi
kompeten untuk memberikan asuhan dan pengobatan yang aman dan
efektif kepada pasien.
3. Ada catatan yang dipelihara untuk setiap staf profesional kesehatan
lainnya
4. Catatan tersebut bersisi salinan izin, sertifikasi atau registrasi yang wajib
5. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa staf lainya
yang bukan pegawai rumah sakit tetapi mendampingi dokter praktik
pribadi dan memberikan pelayanan kepada pasien rumah sakit memiliki
kredensial yang sahih dan sebanding dengan persyaratan kredensial
rumah sakit
Yang termasuk kelompok staf tenaga nakes/ staf profesional lainnya
adalah :
1. Staf Farmasi (apoteker, asisten apoteker)
2. Staf Gizi
3. Staf Radiografer
4. Staf Analisis Laboratorium
5. Staf Linen/laudry
6. Rekam Medis
7. Staf Administrasi
8. Staf CSSD

4. ORIENTASI

Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal


dan memahami peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi dengan budaya
organisasi yang ada dan dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan
sistem dan proses kerja yang ada di bagian tersebut.

Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2 :


1. Orientasi Umum
Merupakan program pengenalan calon staf baru dalam memasuki
dunia kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara
umum atau menyeluruh .
2. Orientasi Khusus

14
Program mempersiapkan seorang karyawan baru atau lama yang
menjalani mutasi, untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standart dimana
dia ditempatkan.
3. Orientasi Umum
a. Tujuan Umum
Agar karyawan baru mengenal dan memahami tata organisasi
BLUD RS Konawe Selatan secara menyeluruh.
b. Tujuan Khusus:
1) Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik organisasi dimana
dia bekerja.
2) Karyawan mengetahui struktur organisasi, visi, misi dan
implementasinya
3) Karyawan mengetahui Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
4) Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik budaya organisasi
yang ada
5) Karyawan mengetahui dan mengenal seluruh karyawan secara umum,
dan secara khusus digugus tugasnya dengan baik.
4. Orientasi Khusus:
a. Tujuan Umum
Mempersiapkan karyawan untuk mampu melaksanakan seluruh
atau sebagian tugas dimana dia ditempatkan dengan baik.

b. Tujuan Khusus :
1) Karyawan mengetahui visi misi bagian atau gugus tugas baru dimana
dia ditempatkan.
1) Karyawan mengetahui dan memahami falsafah dan tujuan dari gugus
tugas dimana dia ditempatkan.
2) Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik budaya organisasi
yang ada
3) Karyawan mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan rekan sekerja
di gugus tugas yang baru.
4) Karyawan mengetahui dan paham benar tentang proses dan system
yang ada di bagian tersebut.
5) Karyawan mengetahui dan memahami prosedur atau SOP di bagian
tersebut
6) Karyawan mampu menguasai dan melaksanakan tugas-tugas di bagian
tersebut dengan baik

A. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Orientasi Umum
a. Menyiapkan materi orientasi umum:
1) Struktur organisasi rumah sakit
2) Visi Misi Rumah Sakit
3) Tujuan Rumah Sakit
4) K3RS (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit) dan
Kewaspadaan Bencana

15
5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
6) Hand Hygiene
7) Patient Safety
8) Etika Batuk
9) Komunikasi Efektif
10) Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
b. Menyiapkan blangko evaluasi oleh Kasubbag Kepegawaian
c. Menyiapkan surat penugasan
Subbagian kepegawaian menyiapkan surat penugasan kepada atasan
langsung untuk melaksanakan orientasi.
d. Pelaksanaan Orientasi
Pelaksanaan orientasi dilaksanakan oleh Subbagian Adm. Umum dan
Keuangan (Unit Diklat) dan kepala seksi atau atasan langsungnya
e. Penyampaian materi orientasi sesuai dengan jadwal atau POA yang telah
ditetapkan sebelumnya.
f. Bentuk penyampaian materi orientasi bisa dalam bentuk :
1) Penyampaian secara lisan; metode ceramah atau diskusi
2) Penyampaian secara tertulis
g. Penyampaian materi orientasi menjadi tanggungjawab dari subbagian Adm.
Umum dan Keuangan (Unit Diklat)
h. Waktu yang dipergunakan untuk masa orientasi umum adalah selama 4 hari
berturut-turut, dengan lama orientasi menyesuaikan dengan jadwal atau POA
yang ditetapkan.
i. Tempat orientasi : Unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan
j. Evaluasi Orientasi
1) Evaluasi dilakukan setelah karyawan menjalani orientasi selama 4 hari
tersebut.
2) Evaluasi dilakukan dengan mengisi blangko yang telah disiapkan oleh
subbagian kepegawaian
3) Evaluasi dilakukan oleh Adm. Umum dan Keuangan dan atau atasan
langsung
4) Evaluasi dilakukan dapat berupa : wawancara langsung atau tanya jawab,
pengamatan sekilas khususnya setelah mendapatkan materi Basic Value
atau pembentukan karakter atau kesadaran pemakaian APD, dll

2. Orientasi Khusus
a. Menyiapkan materi orientasi khusus:
1) Visi misi, falsafah dna tujuan dari gugus tugas yang bersangkutan
2) Struktur organisasi dan uraian tugas di bagian dimana dia ditempatkan
3) Protap atau SOP yang membantu pelaksanaan tugas dimana dia
ditempatkan
4) Kebijakan mutu atau sasaran mutu dan pencapaiannya digugus tugas
dimana dia ditempatkan.
5) Materi yang bersifat praktek atau langsung kerja
6) Mengenalkan alur dan proses kerja dibagian dimana dia ditempatkan
sampai sedetil mungkin

16
b. Pelaksanaan Orientasi
1) Pelaksanaan orientasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari atasan
langsung atau pejabat lain yang ditunjuk dimana dia ditempatkan.
2) Atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk akan menyusun POA atau
Jadwal kegiatan orientasi selama 4 Minggu.
3) Tempat orientasi adalah ditempat dimana karyawan ditempatkan.
c. Evaluasi Orientasi
1) Evaluasi dilakukan setelah karyawan menjalani orientasi selama 4
Minggu.
2) Evaluasi dilakukan oleh atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk.
3) Atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk untuk melakukan orientasi
harus membuat laporan evaluasi dan menyerahkan ke rumah sakit yang
akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan bilamana dibutuhkan.

B. KEGIATAN YANG DILAKUKAN


1. Staf Klinis (Dokter)
a. Orientasi Umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Setelah Baru membawa surat perintah orientasi dari YanMed dan
jadwal Kegiatan orientasi.
b) Kepala ruang dan bagian umum menerima dokter baru dan
memperkenalkan kepada seluruh staf.
c) Kepala Ruang memberikan penjelasan kepada baru semua hal yang
berkaitan dengan pelayanan diunit tersebut sesuai materi kegiatan yang
sudah tertera.
d) Dokter baru mengikuti orientasi di unit kerja sesuai jadwal kegiatan
yang sudah ada,dan diwajibkan meminta tanda tangan dokter
penanggung jawab pasien diruangan (DPJP) sebagai bukti pelaksanaan
orientasi pada form yang disediakan.
e) Kegiatan orientasi dilaporkan kepada direktur melalui manager
YanMed dalam bentuk laporan orientasi dan bukti pelaksanaan
orientasi.
f) Seteleah masa orientasi dokter baru berakhir 4 minggu,dokter baru
melaksanakan penandatanganan kontrak sesuai dengan SK direktur.

b. Orientasi Khusus
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama 4 minggu di gugus tugas dimana
dia ditempatkan sampai mampu melaksanakan seluruh atau sebagian
kegiatan yang sudah ditetapkan.
2) Rincian Kegiatan
a) Menerima pemebekalan oleh komite medik selama 4 hari.

17
b) Staf klinis baru (Dokter) melaksanakan orientasi selama 4 minggu
pada unit gawat darurat dan rawat jalan dengan lama waktu orientasi
masing-masing tiap ruangan mengikuti jadwal shift pada setiap
ruangan.
c) Staf klinis baru (Dokter) selanjutnnya melakukan orientasi yang sesuai
dengan basic ilmunnya atau pendidikannya antara lain :
(1) Pelayanan Medis
(2) Pengenalan Fasilitas peralatan kesehatan yang tersedia di BLUD
RS Konawe Selatan.
(3) Sistem pengendalian infeksi nosokomial
(4) Persiapan dan perawatan pasien operasi (Kasus Bedah)
(5) Persiapan pemeriksaan medik
(6) Prosedur tindakan-tindakan seperti resusitasi dari
kardiopulmonary, pertolongan melahirkan, NGT, kateter, O2 ,
infus, transfusi darah dan lain-lain.

2. Staf Klinis Baru (Bidan)


a. Orientasi Umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Klinis baru (bidan) memakai kemeja putih serta celana atau rok
hitam.
b) Staf Klinis Baru (bidan) setelah melakukan orientasi umum di unit
Diklat BLUD RS konawe selatan selama 4 hari denngan materi :
(1) Selayang Pandang BLUD RS Konawe Selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum (bidan) selanjutnnya akan
melakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.

b. Orientasi Khusus
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama 4 minggu di gugus tugas dimana
dia ditempatkan sampai mampu melaksanakan seluruh atau sebagian
kegiatan yang sudah ditetapkan.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Klinis baru bidan menerima pembekalan oleh komite keperawatan
selama 4 hari.

18
b) Staf klinis baru (bidan) melakukan orientasi selama 4 minggu pada
ruangan bersalin,unit gawat darurat dan pada poli kandungan dengan
lama waktu orientasi masing- masing mengikuti jadwal shift pada
setiap ruangan.
c) Staf Klinis Baru (bidan) selanjutnya melakukan orientasi tentang
Kebidanan yang sesuai dengan basik ilmunya antara lain :
(1) Identifikasi pasien
(2) Pemeriksaan ANC
(3) Pemeriksaan TTV mulai dari pengukuran tekanan darah, nadi dan
sebagaiya.
(4) Pengenalan alat kebidanan diruangan nifas perawatan ibu dan
anak
(5) Persalinan sesuai dengan 14 langkah dalam APN
(6) Perawatan nifas
(7) Perawatan neonatus.

3. Staf Klinis Baru (Perawat)


a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.

2) Rincian Kegiatan
a) Staf Klinis baru (perawat) memakai kemeja putih serta celana atau rok
hitam.
b) Staf Klinis Baru ( perawat ) setelah melakukan orientasi umum di unit
Diklat BLUD RS Konawe Selatan selama 4 hari denngan materi :
(1) Selayang Pandang BLUD RS Konawe Selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum (perawat) selanjutnya akan
melakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.

b. Orientasi Khusus
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama 4 minggu di gugus tugas dimana
dia ditempatkan sampai mampu melaksanakan seluruh atau sebagian
kegiatan yang sudah ditetapkan.
2) Rincian Kegiatan :

19
a) Staf Klinis baru (perawat) menerima pembekalan oleh komite
keperawatan selama 4 hari.
b) Staf klinis baru (perawat) selanjutnnya melakukan orientasi sesuai
selama 4 minggu pada unit gawat darurat,rawat inap,dan rawat jalan
dengan lama waktu orientasi masing-masing mengikuti jadwal shift
pada setiap ruangan.
c) Staf Klinis baru (perawat) selanjutnnya melakukan orientasi yang
sesuai dengan basik ilmu BLUD RS Konawe Selatan pendidikannya
antara lain :
(1) Identifikasi pasien
(2) Pemasangan infus
(3) Pemeriksaan tekanan darah
(4) Menghitung nadi
(5) Perawatan luka
(6) Asuhan Keperawatan pasien.

4. Staf Klinis Baru ( Perawat Anastesi )


a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.

2) Rincian Kegiatan
a) Staf Klinis baru (perawat anastesi) memakai kemeja putih serta celana
atau rok hitam.
b) Staf Klinis Baru (perawat anastesi) setelah melakukan orientasi umum
di unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan selama 4 hari dengan materi:
(1) Selayang Pandang BLUD RS Konawe Selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum (perawat anastesi) selanjutnya akan
melakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.

b. Orientasi Khusus
a) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama 4 minggu di gugus tugas dimana
dia ditempatkan sampai mampu melaksanakan seluruh atau sebagian
kegiatan yang sudah ditetapkan.
b) Rincian Kegiatan :

20
1) Staf Klinis baru (perawat anastesi) menerima pembekalan oleh komite
keperawatan selama 4 hari.
2) Staf klinis baru (perawat anastesi) selanjutnnya melakukan orientasi
sesuai selama 4 minggu pada unit gawat darurat,rawat inap,dan rawat
jalan dengan lama waktu orientasi masing-masing mengikuti jadwal
shift pada setiap ruangan.
3) Staf Klinis baru (perawat anastesi) selanjutnnya melakukan orientasi
yang sesuai dengan basik ilmu BLUD RS Konawe Selatan
pendidikannya antara lain :
(1) Melakukan asuhan keperawatan pra-anestesia yang meliputi:
(a)Pengkajian keperawatan pra-anestesia;
(b)Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien) pemeriksaan
tanda-tanda vital;
(c)Persiapan administrasi pasien;
(d)Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien;
(e)Evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesia, mengevaluasi
secara mandiri maupun kolaboratif;
(f) Mendokumentasikan hasil anamnesis atau pengkajian.
(g)Persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan
digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam
keadaan baik dan siap pakai.
(h)Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari
untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat
anestesia maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah
sakit.
(i) Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan
jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.
(2) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi, yang
meliputi:
(a)Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan
perencanaan teknik anestesia;
(b)Membantu pelaksanaan anestesia sesuai dengan sesuai Instruksi
dokter spesialis anestesi;
(c)Membantu pemasangan alat monitoring non invasif;
(d)Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring
invasif;
(e)Pemberian obat anestesi;
(f) Mengatasi penyulit yang timbul;
(g)Pemeliharaan jalan napas;
(h)Pemasangan alat ventilasi mekanik;
(i) Pemasangan alat nebulisasi;
(j) Pengakhiran tindakan anestesia;
(k)Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar
seluruh tindakan tercatat baik dan benar.
(3) Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi, yang meliputi:
(a)Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan anestesia;

21
(b)Pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri;
(c)Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural
dan pemberian obat anestetika regional;
(d)Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan
anestesia regional;
(e)Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat;
(f) Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan
yang dipakai.
(g)Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan
anestesia selanjutnya.

5. Staf Klinis Baru (Perawat Gigi)


a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Klinis baru (perawat gigi) memakai kemeja putih serta celana atau
rok hitam.
b) Staf Klinis Baru ( perawat gigi) setelah melakukan orientasi umum di
unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan selama 4 hari denngan materi :
(1) Selayang Pandang BLUD RS Konawe Selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum (perawat gigi) selanjutnya akan
melakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.

b. Orientasi Khusus:
1. Staf klinis baru (Perawat Gigi) memakai pakaian putih – putih selama
orientasi diunit terkait.
2. Menerima pembakalan oleh Komite Keperawatan selama 4 hari.
3. Staf klinis baru (Perawat Gigi) melakukan orientasi selama 4 minggu pada
poli gigi dengan lama waktu orientasi mengikuti jadwal shift pada
ruangan.
4. Staf klinis baru (Perawat Gigi) selanjutnnya melakukan orientasi yang
sesuai dengan basic ilmunya atau pendidikannya antara lain :
- Identifikasi Pasien
- Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
- Melakukan topical aplikasi
- Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi

22
6. Staf Non Klinis ( Instalasi Farmasi )
a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Non Klinis baru (Instalasi Farmasi) memakai kemeja putih serta
celana atau rok hitam.
b) Staf Non Klinis baru (Instalasi Farmasi) setelah melakukan orientasi
umum di unit Diklat BLUD RS konawe selatan selama 4 hari dengan
materi :
(1) Selayang Pandang BLUD RS konawe selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum staf klinis baru (Instalasi Farmasi)
selanjutnnya akan melakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.

b. Orientasi Khusus
1) Rincian Kegiatan :
a) Staf Non Klinis baru (Instalasi Farmasi) menerima pembekalan oleh
Kepala Instalasi Farmasi selama 4 hari.
b) Staf Non Klinis baru (Instalasi Farmasi) selanjutnnya melakukan
orientasi selama 4 minggu di Apotik dengan lama waktu orientasi
masing-masing mengikuti jadwal shift pada ruangan Apotik.
c) Staf Non Klinis baru (Instalasi Farmasi) selanjutnnya melakukan
orientasi yang sesuai dengan basik ilmu BLUD RS Konawe Selatan
pendidikannya antara lain:
(1) Menghitung Stock Obat
(2) Menyimpan dan menata obat
(3) Membuat laporan narkotika,obat generik,dan non generic.
(4) Menerima resep obat.

7. Staf Non Klinis (Instalasi Gizi)


a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Non Klinis baru (Instalasi Gizi) memakai kemeja putih serta
celana atau rok Hitam.

23
b) Staf Non Klinis baru (Instalasi Gizi) setelah melakukan orientasi
umum di unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan selama 4 hari dengan
materi :
(1) Selayang Pandang BLUD RS konawe selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum Staf Non Klinis baru (Instalasi
Gizi) Selanjutnnya akan melakukan orientasi di unit kerja masing-
masing

b. Orientasi Khusus
1) Rincian Kegiatan :
a) Staf Non Klinis baru (Instalasi Gizi) menerima pembekalan oleh
Kepala instalasi Gizi selama 4 hari.
b) Staf Non Klinis baru (Instalasi Gizi) selanjutnnya melakukan orientasi
sesuai selama 4 minggu pada Ruangan Instalasi Gizi.
c) Staf Non Klinis baru (Instalasi Gizi) selanjutnnya melakukan orientasi
yang sesuai dengan basik ilmu BLUD RS Konawe Selatan
pendidikannya antara lain:
(1) Mengkaji dan menilai serta mengidentifikasi keadaan gizi pasien
(2) Membuat perencanaan intervensi dan pelayanan Gizi yang sesuai
(3) Dengan basic ilmunnya.
(4) Melaksanakan intervensi dan pelayanan Gizi sesuai dengan
rencana
(5) Intervensi.
(6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi dan
Pelayanan Gizi pasien.

8. Staf Non Klinis (Instalasi Laboratoium)


a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Non Klinis baru (Instalasi Laboratorium) memakai kemeja putih
serta celana atau rok Hitam.
b) Staf Non Klinis baru (Instalasi Laboratorium)setelah melakukan
orientasi umum di unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan selama 4
hari dengan materi :
(1) Selayang Pandang BLUD RS Konawe Selatan

24
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum Staf Non Klinis baru (Instalasi
Laboritorium) Selanjutnnya akan melakukan orientasi diunit kerja
masing-masing

b. Orientasi Khusus
1) Rincian Kegiatan :
a) Staf Non Klinis baru (Instalasi Laboratorium) menerima pembekalan
oleh Kepala instalasi Gizi selama 4 hari.
b) Staf Non Klinis baru (Instalasi Laboratorium) selanjutnnya melakukan
orientasi sesuai selama 4 minggu pada Ruangan Instalasi
Laboratorium mengikuti jadwal shift pada ruangan.
c) Staf Non Klinis baru (Instalasi Laboratorium) selanjutnnya melakukan
orientasi yang sesuai dengan basik ilmu BLUD RS Konawe Selatan
pendidikannya antara lain:
(1) Pengenalan terhadap fasilitas diruangan laboratorium.
(2) Pengenalan mekanisme penggunaan alat-alat laboratorium
(3) Melakukan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap dan
rawat jalan.
(4) Membuat laporan pemeriksaan laboratorium.

9. Staf Non Klinis (Instalasi Radiologi)


a. Orientasi umum
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
2) Rincian Kegiatan
a) Staf Klinis baru (Instalasi Radiologi) memakai kemeja putih serta
celana atau rok hitam.
b) Staf Klinis Baru (Instalasi Radiologi) setelah melakukan orientasi
umum di unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan selama 4 hari dengan
materi:
(1) Selayang Pandang BLUD RS Konawe Selatan
(2) Hak dan kewajiban karyawan
(3) K3
(4) BHD
(5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
(6) Hand Hygiene
(7) Patient Safety

25
(8) Etika Batuk
(9) Komunikasi Efektif
c) Setelah melakukan orientasi umum (Instalasi Radiologi) selanjutnya
akan melakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.

b. Orientasi Khusus
1) Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama 4 minggu di gugus tugas dimana
dia ditempatkan sampai mampu melaksanakan seluruh atau sebagian
kegiatan yang sudah ditetapkan.
2) Rincian Kegiatan :
a) Staf non klinis baru (Instalasi Radiologi) memakai pakaian putih-putih
selama orientasi di unit terkait.
b) Menerima pembekalan oleh Kepala Instalasi Radiologi selama 4 hari.
c) Staf Non Klinis baru (Instalasi Radiologi) melakukan orientasi selama
4 Minggu pada Ruangan Instalasi Radiologi
d) Staf non klinis baru (Instalasi Radiologi) selanjutnnya melakukan
orientasi yang sesuai dengan basik ilmunya BLUD RS Konawe
Selatan pednidikannya antara lain :
(1) Melakukan cek list kelengkapan isi ruangan pemeriksaan USG
(2) Melakukan pemanasan alat USG
(3) Merekapitulasi dan mencatat jumlah pemakaian barang radiologi
berupa film, obat-obatan dan jumlah barang habis pakai serta
memasukkan kedalam sistem komputer.
(4) Mengatur alur keluar masukknya barang medis dan non medis

10. Pekerja Kontrak


Orientasi umum
a. Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.
b. Rincian Kegiatan
1) Setelah melakukan tahapan berkas proses kredensialing, staf baru
diarahkan ke unit diklat rumah sakit.
2) Staf baru akan mengikuti orientasi umum di unit Diklat BLUD RS
Konawe Selatan selama 1 Minggu
3) Setelah dinyatakan lulus orientasi umum, staf baru wajib mengikuti
orientasi khusus sesuai bidang keahlian serta menandatangi perjanjian
kontrak yang telah disepakati bersama dengan pihak manajemen
rumah sakit.

11. Tenaga Sukarela


Orientasi umum
a. Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.

26
b. Rincian Kegiatan
1) Setelah melakukan tahapan berkas proses kredensialing, staf baru
diarahkan ke unit diklat rumah sakit.
2) Staf baru akan mengikuti orientasi umum di unit Diklat BLUD RS
Konawe Selatan selama 1 Minggu
3) Setelah dinyatakan lulus orientasi umum, staf baru wajib mengikuti
orientasi khusus sesuai bidang keahlian serta menandatangi perjanjian
kontrak yang telah disepakati bersama dengan pihak manajemen
rumah sakit.

12. Mahasiswa/Training
Orientasi umum
a. Kegiatan Pokok
Menjalani serangkaian kegiatan selama waktu tertentu untuk pengenalan
organisasi rumah sakit secara umum dan menyeluruh.

b. Rincian Kegiatan
1) Mahasiswa diterima oleh Unit Diklat BLUD RS Konawe Selatan.
2) Mahasiswa yang akan praktek di Rumah Sakit Konawe Selatan
melapor kepada Kepala Ruangan terkait dan diantar oleh Staf Diklat.
3) Kepala Ruangan terkait menerima dan melaporkan kepada CI
4) CI membimbing untuk mengorientasi mahasiswa/praktek selama satu
hari dengan materi :
- Memperkenalkan mahasiswa kepada staf di ruangan terkait.
- Memperkenalkan lingkungan, sarana dan prasarana yang ada
di ruangan terkait.
5) Mahasiswa melaksanakan praktek sesuai dengan kurikulum dan
pendidikan masing-masing.

C. SASARAN :
1. Program Orientasi Umum staf baru :
Seluruh staf baru baik dari medis, perawatan, penunjang ataupun non medis.
2. Program Orientasi Khusus staf baru :
Seluruh staf baru yang ditempatkan di unit tertentu.

D. JADWAL PELAKSANAAN

CARA
No PELAKSANA
KEGIATAN MELAKSANAKAN WAKTU
. KEGIATAN
ATAU UKURAN HASIL
A. Orientasi Umum
1. Menyiapkan Ada surat orientasi yang Menyesuai Adm. Umum
surat orientasi diserahkan kepada kan dan Keuangan
karyawan baru karyawan dan juga
pembimbing orientasi min
1 hari setelah masuk

27
bekerja
2. Menyiapkan Ada materi yang siap Hari 1 Adm. Umum
materi disampaikan kepada dan Keuangan
karyawan baru
3. Penyampaian Visi, Misi, dan tujuan serta Hari 1 Adm. Umum
materi struktur organisasi (1 jam) dan Keuangan
atau Atasan
Langsung
Hand Hygiene Hari 1 PPI
(1 jam)
Patient Safety Hari 2 SKP
(1 jam)
Etika Batuk Hari 2 PPI
(1 jam)
Komunikasi Efektif Hari 3 SKP, HPK
(1 jam)
Kebijakan Mutu RS, dan Hari 3 Tim K3
K3 RS 1 jam
Hak kewajiban karyawan Hari 4 Adm. Umum
1 jam dan Keuangan
BHD (Bantuan Hidup Hari 4 Unit Diklat
Dasar) 1-2 jam
4. Evaluasi Karyawan baru tahu atau Hari 4 Pembimbing
hafal atau memahami orientasi atau
organisasi rumah sakit Adm. Umum
secara menyeluruh, dan Keuangan
dievaluasi dengan form
yang sudah disiapkan.
5. Menyusun Ada laporan tertulis 1 minggu
Laporan tentang pelaksanan
orientasi lengkap dengan
hasil evaluasi
B. Orientasi Khusus
1. Menyiapkan Ada surat penugasan Menyesuai Adm. Umum
surat penugasankepada kepala bagian yang kan dan Keuangan
bersangkutan untuk
melaksanakan dan
menyusun program
orientasi khusus
2. Menyiapkan Ada materi dan jadwal Menyesuai Kepala Bagian
materi dan pelalksanan orientasi kan yang
jadwal bersangkutan
3. Evaluasi Ada form evaluasi yang Menyesuai Kepala bagian
disiapkan oleh kepala kan yang
bagian yang bersangkutan. bersangkutan

28
4. Laporan Ada laporan tertulis yang Menyesuai Kepala Bagian
dibuat kepala bagian yang kan yang
bersangkutan tentang bersangkutan
pelaksanaan orientasi, dan
rekomendasi.

5. EVALUASI SDM

Perencana sumber daya manusia dapat digunakan sebagai indikator


kesesuaian antara supply dan demand bagi sejumlah orang-orang yang ada dalam
organisasi dengan keterampilan yang sesuai : perencanaan sumber daya manusia
juga berguna sebagai “early warning” organisasi terhadap implikasi strategi
bisnis bagi pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan audit
terhadap SDM. Teknik teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi perencanaan
sumber daya manusia meliputi :
1. Audit sederhana terhadap sasaran apakah memenuhi tujuan, kekosongan
terisi, biaya berkurang, dan sebagainya. Sedangkan tingkat audit tergantung
pada tujuan organisasi dan seberapa jauh analisis terhadap keberhasilan
maupun penyimpangan dapat dilakukan.
2 Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur organisasi lain sesuai standar
penggunaan :
a) Prosedur total kualitas; perlu bagi kebutuhan pengawasan dan dapat
menggambarkan atensi bagi ketidakcukupan SDM
b) Prosedur investasi manusia; perlu pengawasan bagi hasil pelatihan terhadap
analisis kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan berbasis kontinyuitas.
c) Pendekatan analitis bagi utilisasi sumber daya manusia dan pengawasan
hasil
d) Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi generalv atau survai sikap
karyawan
e) Dimasukkannya hal-hal berikut sebagai bagian audit yang lebih luas atau
tinjauan fungsi SDM :
1) Nilai tambah yang diperoleh organisasi, misalnya dalam
mengembangkanmanusia atau pengurangan perpindahan tenaga kerja.
2) Dalam pemenuhan target departemen sumber daya manusia atau
penetapan fungsi
3) Dalam pengawasan pencapaian “equal opportunity target” dalam hal
gender atau ras
4) Sebagai bagian bentuk internal atau eksternal bench-marking
komporasi dari perencanaan sumber daya manusia yang digunakan
dan outcomes dalam bagian lain di organisasi yang sama
f) Melakukan review atas penilaian individu. Dengan demikian, dapat
dijelaskan bahwa tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah
memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat dan waktu yang
tepat, sehingga hal tersebut harus disesuaikan dengan rencana organisasi
secara menyeluruh. Salah satu hasil evaluasi penerapan program jangka
panjang dapat ditujukan bagi perencanaan program suksesi.

29
Penilaian Sumber Daya Manusia di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
terdapat dua penilaian :
1. Penilaian secara Internal BLUD Konawe Selatan

2. Penilaian secara hasil kinerja tiap profesi yang terdiri medis, keperawatan,
nakes dan tenaga lainnya

Penilaian secara hasil kinerja tiap profesi yang terdiri medis, keperawatan,
nakes dan tenaga lainnya

Penilaian juga dilakukan dengan kinerja masing masing sesuai profesi Medis,
Keperawatan , Non Kesehatan dengan format yang sudah di putuskan oleh pimpinan.

BAB V
DOKUMENTASI

Panduan Perencanaan SDM di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan merupakan


panduan bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan perencanaan SDM yang
diberikan di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan. Seluruh dokumen terdapat pada
ruang kasie administrasi umum dan keuangan.

Direktur,

dr. Boni Lambang Pramana, M.Kes


Pembina Gol.IV/a
NIP. 19770619 200604 1015

30

Anda mungkin juga menyukai