TENTANG
PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
RUMAH SAKIT UMUM (RSU) SINAR HUSNI
Sh
c. Bahwa untuk melaksanakan perencanaan sumber daya manusia kesehatan diatur dan ditetapkan
oleh keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sinar husni
Mengingat :
a. Keputusan Mentri kesehatan RI No. 81 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
RS
SDM Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/kota, serta rumah sakit
b. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 No.
100. Tambahan Lembaran Negara 3495)
c. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenanga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1996 No. 49. Tambahan Lembaran Negara 3637)
d. Peraturan Mentri Kesehatan No. 850/Menkes/SK/V/2000 tentang Kebijakan Pengembangan
Tenaga Kesehatan Tahun 2000-2010.
e. Corporate By Laws dan Medical Staff By Laws RSU. Sinar Husni
MEMUTUSKAN
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sinar Husni tentang pedoman Sumber
Daya Manusia kesehatan di Rumah Sakir Umum Sinar Husni
KEDUA : Pedoman penyusunan perencanaan yang dimaksud Diktum pertama
sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pedoman yang dimaksud Diktum kedua agar digunakan sebagai acuan oleh
bagian personalia dalam penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Helvetia
Pada tanggal : 8 Januari 2019
Direktur RSU Sinar Husni
Tembusan :
1. Ketua Yayasan Sinar Husni
2. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai misi memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh (promotif, kuratif, dan rehabilitatif) yang bermutu dan
terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan
berbagai profesi yang harus mengelola sebuah Rumah Sakit, mulai dari profesi kedokteran,
keperawatan/kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan yang
efektif dan efisien sebagai sumber daya manusia.
Sh
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset Rumah Sakit yang menjadi perhatian utama.
SDM Rumah Sakit menentukan salah satu penentu kualitas produk Rumah Sakit baik dalam hal medis
maupun non medis. Kualitas dan kuantitas SDM Rumah Sakit mempunyai peran penting dalam
RS
menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit. Untuk itu perlu adanya
perencanaan perhitungan tenaga kerja yang ada dalam unit-unit tertentu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
-Meningkatkan mutu pelayanan staf karyawan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni
2. Tujuan Khusus
-Adanya standar kebutuhan staf karyawan
-Adanya pedoman pengembangan staf karyawan
BAB II
RUANG LINGKUP
A. TINJAUAN TEORI
1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk memprediksi
permintaan permintaan dan penyediaan penyediaan SDM di masa datang. Melalui program
perencanaan perencanaan SDM yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja
yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu sehingga dapat membantu bagian SDM dalam
perencanaan rekrutmen, seleksi, serta pendidikan dan pelatihan. Adapun manfaat perencanaan
SDM antara lain :
a. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktivitas kerja dari tenaga yang
sudah ada dapat ditingkatkan.
b. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan
kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi.
c. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di
masa depan, baik dalam arti jumlah dan klasifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan
menyelenggrakan berbagai aktifitas baru kelak.
d. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan sumber daya manusia.
e. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan,
pelatihan yang telah telah diikuti oleh SDM.
Sh
Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya SDM
yang cukup dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap
personel. Ketersediaan Ketersediaan SDM rumah rumah sakit disesuaikan disesuaikan dengan
RS
kebutuhan kebutuhan rumah sakit berdasarkan Tipe rumah sakit dan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat. Salah satu upaya penting yang harus dilakukan rumah sakit adalah
merencanakan kebutuhan SDM secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, unit,
bagian bagian dan instalasi instalasi rumah rumah sakit.
Metode perencanaan kebutuhan tenaga yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum Sinar Husni
adalah metode WISN ( Work Load Indikator StaffNeed ), yaitu metode perhitungan kebutuhan
SDM berdasarkan pada beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada tiap unit
kerja.
BAB III
TATA LAKSANA
Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN) adalah indikator yang
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi atau
relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah
digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis. Adapun langkah perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini Meliputi 5 langkah, yaitu :
1. Menetapkan waktu kerja tersedia;
2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM;
3. Menyusun standar beban kerja
4. Menyusun standar kelonggaran
5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.
Langkah pertama Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu kerja tersedia
masing-masing kategori SDM yang bekerja di Rumah Sakit selama kurun waktu satu tahun.
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut:
1. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No. 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan, pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam 1 tahun ada
312 hari kerja (6 hari kerja x52 minggu).
2. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun.
3. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di RS untuk mempertahankan setiap
kategori dan meningkatkan SDM memiliki kompetensi/profesionalisme hak untuk mengikuti
Sh
pelatihan/kursus/lokakarya dalam 6 hari kerja.
4. Hari libur nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri terkait tentang hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2019 adalah 16 hari libur nasional dan 4 hari untuk cuti
RS
bersama.
5. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama kurun waktu 1
tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin sebanyak 6
hari kerja.
6. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No.13 Tahun 2003
umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 7 jam untuk 6 hari kerja untuk pekerja Non Shift
dan 8 jam untuk 5 hari kerja untuk pekerja shift. Berdasarkan data tersebut selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :
TABEL 1.1
WAKTU KERJA YANG TERSEDIA
KATEGORI SDM
KODE FAKTOR KETERANGAN
Perawat Dokter Sp.X
` Waktu kerja tersedia untuk kategori hari kerja SDM perawat adalah 1.632jam/ tahun
atau 204 hari kerja. Sedangkan kategori SDM Dokter spesialis X adalah 1.568 atau 196 hari
Sh
kerja/ tahun.
Uraian perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Waktu kerja tersedia untuk kategori SDM :
a. Perawat = 260 –{(12+6+24+6+8)}
RS
= 204 Hari Kerja /tahun
Langkah Kedua
a. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Untuk menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia maka data dan
informasi yang dibutuhkan adalah:
Bagan struktur Organisasi RS dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit
kerja.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sinar Husni tentang pembentukan Unit Kerja
structural dan fungsional ,misalnya :Komite Medik, Komite Pengendalian Mutu RS,
Bidang/Bagian Informasi.
Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada setiap unit RS
PP 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP)
pada tiap unit kerja RS
b. Analisa Organisasi
Fungsi utama rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan kesehatan kuratif,
rehabilitatie secara serasi dan terpadu dengan pelayanan preventif dan promotif. Berdasarkan
fungsi utama tersebut, unit kerja RS dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Unit kerja fungsional langsung, adalah unit kerja yang langsung terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di dalam dan di luar RS, misalnya:
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi/Apotik, dan lain-lain.
2. Unit kerja fungsional penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak langsung
berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Setelah unit kerja dan sub-unit kerja di rumah sakit telah ditetapkan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi atau pendidikan untuk menjamin
mutu,efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan di tiap unit kerja rumah sakit.
Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan, fakta dan pengalaman yang dimiliki oleh
penanggung jawab unit kerja sangan membantu proses penetapan kategori SDM di tiap
unit kerja RS.
Langkah Ketiga
a. Menyusun Standar Beban Kerja
Sh
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun per
kategori SDM.Standar Beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia atau yang dimiliki oleh
RS
masing-masing kategori tenaga.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-masing kategori
SDM utamanya adalah sebagai berikut :
1) Beban Kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja RS meliputi :
- Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori SDM.
- Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok.
- Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori SDM.
2) Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan dan
standar operasional prosedur (SOP) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medik yang
dilaksanakan oleh SDM kesehatan dengan kompetensi tertentu.
Langkah selanjutnya untuk memudahkan dalam menetapkan beban kerja masingmasing
kategori SDM, perlu disusun kegiatan pokok serta jenis kegiatan pelayanan yang berkaitan
langsung/tidak langsung dengan pelayanan kesehatan perorangan.
3) Rata-Rata Waktu
Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
pokok oleh masing-masing kategori SDM pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi: standar pelayanan, SOP, sarana
prasarana yang tersedia dan kompetensi SDM.
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama bekerja dan
kesepakatan bersama. Agar diperoleh data rata-rata waktu yang akurat serta dapat dijadikan
acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok oleh SDM yang memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan, standar
pelayanan, SOP dan memiliki etos kerja yang baik.
4) Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun per kategori
SDM yang disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan (waktu rata-rata)
dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM. Adapun rumus
perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :
Waktu kerja yang tersedia
Standar beban kerja =__________________________________
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Langkah Keempat
Penyusunan Standar Kelonggaran
Tujuan SDM meliputi dari diperolehnya jenis kegiatan factor Dan kelonggarak kebutuhan
tiap waktu kategori untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok atau pelayanan.\ Beberapa
Sh
contoh dari faktor kelonggaran adalah sebagai berikut :
- Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu dan bulan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
- Rapat, penyusunan laporan kegiatan, dan lain sebagainya.
RS
Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar beban kerja, mulai
dilakukan pencatatan tersendiri apabila ditemukan kegiatan yang tidak dapat
dikelompokkan atau sulit dihitung beban kerjanya karena tidak/kurang berkaitan dengan
pelayanan pada pasien untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber data penyusunan faktor
kelonggaran tiap kategori SDM.
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM diperoleh, langkah selanjutnya
adalah menyusun standar kelonggaran dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus
di bawah ini.
Langkah Kelima
a. Perhitungan Kebutuhan SDM per Unit
Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya jumlah dan jenis
kategori SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun.
Sumber data yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi
Sh
:
1. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu :
- Waktu kerja tersedia.
- Standar beban kerja.
RS
- Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM.
2. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahun.
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang
telah dilaksanakan di tiap unit kerja RS selama kurun waktu satu tahun.
Perhitungan kebutuhan SDM dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
BAB IV
PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
RSU SINAR HUSNI
1. Askep Minimal 18 2 36
Sh
2. Askep Sedang 10 3,08 30,8
RS
4. Askep Maksimal 1 6,16 6,16
Total 30 72,11
Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan
Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Lt III menurut Depkes adalah 17
1. Askep Minimal 4 2 8
Total 10 30,63
Sh
Jam efektif perawat 7
RS
(Jumlah hari minggu/tahun+cuti+hari besar) X jumlah perawat
Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan
Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Anyelir menurut Depkes adalah
c. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Catelia berdasarkan kategori asuhan
keperawatan menurut Depkes (2002)
1. Askep Minimal 11 2 22
Total 16 41,55
Sh
3) Pekerjaan Non Keperawatan
RS
(6 + 1.64) x 25% = 2.46 orang
Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan
Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Catelia menurut Depkes adalah
RUMUS :
Rata-rata pasien /hari x Jlh perawatan/hari 24 x 20
------------------------------------------------------- = ------------ = 1.33
Jam efektif/hari x Nilai Konstanta 6 x 60
RUMUS :
Jumlah rata-rata perawatan /hari x Jlh operasi x Jlh Perawat dalam tim
------------------------------------------------------------------------------------------
Jam efektif/hari
Sh
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan di OK (Kamar Operasi)
6 orang + 1 orang kepala ruangan : 7 Orang
Ketersediaan tenaga saat ini 6 orang, maka dibutuhkan tambahan 1 orang tenaga.
f. Kebutuhan Perawat Ruang IGD
RS
Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 18 Orang
RR : 4 Jam/hari
Jam Efektif : 7 Jam/hari
RUMUS :
Rata-rata jumlah pasien / hari x jlh jam perawatan/hari = 18 x 4 = 72 = 10,2 orang
Jam efektif / hari 7 7
RUMUS :
Rata-rata jumlah pasien / hari x jlh jam perawatan/hari = 3 X 12 = 36 =5,1 orang
Jam efektif / hari 7 7
Loss day
RUMUS :
Kebutuhan Perawat
Sh
Jam efektif / hari 7 7
RS
Jumlah hari minggu /thn + cuti + hari besar
-------------------------------------------------------X Jlh perawat = 52+12+14x 4,5 =1,2 orang
Jumlah hari kerja efektif 286
Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi ( Loss day + Pekerjaan Non keperawatan )
= 4,57 +1,2+ 1,4 = 7, 17 (7 Orang Perawat )
Ruang Baby
Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 6 Orang
Askep Sedang : 3, 08 x 6 = 18,48
Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan
1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan
bidan ) harus memeperhatikan unit kerja yang ada di Rumah Sakit Umum Sinar Husni. Secara
Sh
garis besar pengelompokkan unit kerja di Rumah Sakit Umum Sinar Husni di unit kesehatan
lainnya sebagai berikut :
a. Instalasi Farmasi
b. Rekam Medis
RS
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Laboratorium
e. Instalasi Kasir
f. Instalasi CS
g. Instalasi Keamanan
h. Instalasi Maintanace
i. Hemodialisa
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Model pendekatan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga kesehatan lainnya yang digunakan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni sesuai
unit kerja di atas adalah dengan cara di bawah ini :
Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah : Jumlah waktu yang diperlukan perhari
dalam menit secara total / 60 menit/ 7hari, perhitungan dari Rumus di atas adalah :
15 3 45
90
30 3
Sh
75
Pasien rawat 5 15
RS
jalan
10 25 250
5 12 60
10 25 250
5 25 125
5 25 125
3 Pasien IGD 1. Menerima resep IGD 5 5 25
2. Pengambilan obat non
Psikotropika/Narkotika 5 5 25
3. Pengambilan obat
Psikotropika/Narkotika
4. Pengerjaan resep
5. Penulisan etiket obat 5 5 25
6. Penulisan obat kedalam
kartu stok dan buku
psiko/narkotika 10 5 50
5 5 25
5 10 50
Sh
inap ruangan rawat inap
2. Pengambilan obat non
psikotropika/narkotika
3. Pengambilan obat 5 50 250
RS
psikotropika/narkotika
4. Pengerjaan resep
a. Obat jadi
b. Obat racikan puyer
c. Obat racikan kapsul 5 10 75
d. Obat racikan salep
5. Pencampuran obat
syrup kering antibiotic
6. Penulisan etiket obat 5 30 125
7. Menelpon dokter obat
pengganti obat kosong 10 15 150
8. Penulisan pemakaian
obat ke dalam rincian 15 5 75
obat pasien
9. Perhitungan harga obat 15 1 15
pasien pulang
10. Memberikan dan 5 15 75
menjelaskan obat ke
ruangan pasien yang
pulang 5 50 250
11. Operan obat dari
farmasi ke perawat 15 5 75
ruangan
12. Penulisan nama dan
harga obat ke kasir
13. Penerimaan obat yang 5 50 250
dipulangkan pasien
14. Penyusunan obat ke
rak obat
15. Mengisi kartu stok obat
10 5 50
10 5 50
5 50 250
5 5 25
5 5 25
5 5 25
Sh
5 5 25
RS
5 Amprahan 1. Penerimaan dan 1 30 30
Obat Ke pengecekan obat/alkes
Gudang dari gudang Farmasi
2. Penyusunan obat/alkes dari
Farmasi 1 30 60
gudang farmasi
4.530
Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total /60 menit/7 hari
1 Pre pelayanan 15 1 15
2 Operan sift 10 1 10
7 Tutup buku 30 2 60
8 Post pelayanan 15 3 45
9 Operan shift 10 3 30
Sh
No Keterangan Kebutuhan Jumlah perhari Total waktu
waktu (menit) (kasus) (menit)
(Pra Pelayanan)
RS
1 Membersihkan ruangan 10 2 20
5 Menghubungi/konfirmasi ke perawat 2 20 40
bahwa ada pasien poli
Sh
pendaftaran
RS
mendata pasien dan penanggungjawab
perawatan/biaya pasien untuk
persetujuan rawat inap.
4 Menghubungi/konfirmasi keperawat 2 5 10
bahwa ada pasien rawat inap
Sh
Jadi kebutuhan tenaga diunit Rekam Medis adalah 3 orang
RS
NO KETERANGAN KEBUTUHAN Jumlah perhari total waktu
WAKTU (kasus) (menit)
(menit)
(Pra Analitik)
1 Brifing 15 3 45
7 membersihkan ruangan 10 2 20
3 mencuci tangan 5 10 50
4 memakai APD 5 10 50
Sh
perhari
RS
2 Mensterilkan peralatan laboratorium 45 2 90
4 merapihkan ruangan 10 2 20
7 mencuci tangan 5 3 15
Pra Pelayanan
Sh
13 membersihkan tempat makan 60 4 240
pasien
RS
securyti
Total 2880
Jadi kebutuhan ahli gizi adalah 7 orang ditambah 1 orang karu unit sehingga kebutuhan tenaga Gizi
adalah 8 orang
Pra Pelayanan
1 Membersihkan Ruangan 20 1 20
Loundri
Pelayanan
11 Mendistribusikan Laken Ke 15 2 30
Unit-Unit Perawatan
Total 515
Sh
Jumlah waktu 515 : 420 = 1,22
Jadi kebutuhan ahli laundry adalah 2 orang ditambah 1 orang kepala unit laundry sehingga kebutuhan
unit adalah 3 orang
NO
RS
VII. Pedoman Cara Perhitungan Tenaga CS
JENIS
KEGIATAN WAKTU YANG DIPERLUKAN DI RSU SINAR HUSNI TAHUN 2018
1 10 10
2 60 120
1 20 20
Sh
5 Membersihkan 1. Membersihkan dinding RS 1 60 60
bangunan RS 2. Membersihkan sarang laba-
RS
laba 1 60 60
3. Memberikan kaca
4. Membersihkan kusen pintu
dan jendela
1 60 60
1 60 60
1 60 60
1 15 15
3 90 270
Rawat Inap
lantai 3
Rawat Inap
Anyelir
Rawat Inap
RS
KEBUTUHAN KETENAGAAN RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI
FORMAL
KUALIFIKASI
INFORMAL
Pelatihan
Pelatihan
Pelatihan
TENAGA
YANG
DIBUTUHKAN
18
11
TERSEDIA
17
10
KURAN
G
1
Catelia
CS SMA Pelatihan 9 9 -
Sh
Driver SMA Pelatihan 4 4 -
Ambulance
RS
Limbah
BAB IV
DOKUMENTASI
Semua dokumen berhubunghan dengan perencanaan kebutuhan tenaga di RSU sinar Husni
berupa dokumen perhitungan kebutuhan tenaga masing-masing unit akan diarsipkan dan disimpan oleh
HRD jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan ditindaklanjuti oleh direktur jika diperlukan.