Anda di halaman 1dari 26

KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI

NOMOR :B. 088 /SK/02/RSUSH/I/2019

TENTANG
PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
RUMAH SAKIT UMUM (RSU) SINAR HUSNI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM (RSU) SINAR HUSNI


Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya mewujudkan pembangunan Nasional berwawasan kesehatan menuju
Indonesia sehat pada tahun 2018, perlu didukung oleh sumber daya manusia kesehatan yang
berkwalitas secara terencana sesuai dengan kebutuhan.
b. Bahwa untuk melaksanakan perencanaan sumber daya manusia kesehatan perlu adanya
pedoman yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.

Sh
c. Bahwa untuk melaksanakan perencanaan sumber daya manusia kesehatan diatur dan ditetapkan
oleh keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sinar husni

Mengingat :
a. Keputusan Mentri kesehatan RI No. 81 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan

RS
SDM Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/kota, serta rumah sakit
b. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 No.
100. Tambahan Lembaran Negara 3495)
c. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenanga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1996 No. 49. Tambahan Lembaran Negara 3637)
d. Peraturan Mentri Kesehatan No. 850/Menkes/SK/V/2000 tentang Kebijakan Pengembangan
Tenaga Kesehatan Tahun 2000-2010.
e. Corporate By Laws dan Medical Staff By Laws RSU. Sinar Husni

MEMUTUSKAN

KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sinar Husni tentang pedoman Sumber
Daya Manusia kesehatan di Rumah Sakir Umum Sinar Husni
KEDUA : Pedoman penyusunan perencanaan yang dimaksud Diktum pertama
sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pedoman yang dimaksud Diktum kedua agar digunakan sebagai acuan oleh
bagian personalia dalam penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Helvetia
Pada tanggal : 8 Januari 2019
Direktur RSU Sinar Husni

dr. H. Sandy Zahin Pakpahan.M.KM

Tembusan :
1. Ketua Yayasan Sinar Husni
2. Arsip

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai misi memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh (promotif, kuratif, dan rehabilitatif) yang bermutu dan
terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan
berbagai profesi yang harus mengelola sebuah Rumah Sakit, mulai dari profesi kedokteran,
keperawatan/kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan yang
efektif dan efisien sebagai sumber daya manusia.

Sh
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset Rumah Sakit yang menjadi perhatian utama.
SDM Rumah Sakit menentukan salah satu penentu kualitas produk Rumah Sakit baik dalam hal medis
maupun non medis. Kualitas dan kuantitas SDM Rumah Sakit mempunyai peran penting dalam

RS
menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit. Untuk itu perlu adanya
perencanaan perhitungan tenaga kerja yang ada dalam unit-unit tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
-Meningkatkan mutu pelayanan staf karyawan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni
2. Tujuan Khusus
-Adanya standar kebutuhan staf karyawan
-Adanya pedoman pengembangan staf karyawan

BAB II
RUANG LINGKUP
A. TINJAUAN TEORI
1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk memprediksi
permintaan permintaan dan penyediaan penyediaan SDM di masa datang. Melalui program
perencanaan perencanaan SDM yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja
yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu sehingga dapat membantu bagian SDM dalam
perencanaan rekrutmen, seleksi, serta pendidikan dan pelatihan. Adapun manfaat perencanaan
SDM antara lain :
a. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktivitas kerja dari tenaga yang
sudah ada dapat ditingkatkan.
b. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan
kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi.
c. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di
masa depan, baik dalam arti jumlah dan klasifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan
menyelenggrakan berbagai aktifitas baru kelak.
d. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan sumber daya manusia.
e. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan,
pelatihan yang telah telah diikuti oleh SDM.

Sh
Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya SDM
yang cukup dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap
personel. Ketersediaan Ketersediaan SDM rumah rumah sakit disesuaikan disesuaikan dengan

RS
kebutuhan kebutuhan rumah sakit berdasarkan Tipe rumah sakit dan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat. Salah satu upaya penting yang harus dilakukan rumah sakit adalah
merencanakan kebutuhan SDM secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, unit,
bagian bagian dan instalasi instalasi rumah rumah sakit.
Metode perencanaan kebutuhan tenaga yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum Sinar Husni
adalah metode WISN ( Work Load Indikator StaffNeed ), yaitu metode perhitungan kebutuhan
SDM berdasarkan pada beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada tiap unit
kerja.

BAB III
TATA LAKSANA

Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN) adalah indikator yang
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi atau
relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah
digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis. Adapun langkah perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini Meliputi 5 langkah, yaitu :
1. Menetapkan waktu kerja tersedia;
2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM;
3. Menyusun standar beban kerja
4. Menyusun standar kelonggaran
5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.
 Langkah pertama Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu kerja tersedia
masing-masing kategori SDM yang bekerja di Rumah Sakit selama kurun waktu satu tahun.
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut:
1. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No. 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan, pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam 1 tahun ada
312 hari kerja (6 hari kerja x52 minggu).
2. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun.
3. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di RS untuk mempertahankan setiap
kategori dan meningkatkan SDM memiliki kompetensi/profesionalisme hak untuk mengikuti

Sh
pelatihan/kursus/lokakarya dalam 6 hari kerja.
4. Hari libur nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri terkait tentang hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2019 adalah 16 hari libur nasional dan 4 hari untuk cuti

RS
bersama.
5. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama kurun waktu 1
tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin sebanyak 6
hari kerja.
6. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No.13 Tahun 2003
umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 7 jam untuk 6 hari kerja untuk pekerja Non Shift
dan 8 jam untuk 5 hari kerja untuk pekerja shift. Berdasarkan data tersebut selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = {A-(B+C+D+E)} X F


Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidakhadiran kerja
C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja
Apabila ditemukan adanya perbedaan rata-rata ketidakhadiran kerja atau RS menetapkan
kebijakan untuk kategori SDM tertentu dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan lebih lama
di banding kategori SDM lainnya, maka perhitungan waktu kerja tersedia dapat dilakukan
perhitungan menurut kategori SDM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat simulasi perhitungan
berdasarkan rumus waktu kerja tersedia sebagaimana diuraikan pada tabel I.1 di bawah ini.

TABEL 1.1
WAKTU KERJA YANG TERSEDIA

KATEGORI SDM
KODE FAKTOR KETERANGAN
Perawat Dokter Sp.X

A Hari Kerja 260 260 Hari/Tahun

B Cuti Tahunan 12 12 Hari/Tahun


C Pendidikan dan Pelatihan 6 10 Hari/Tahun

D Hari Libur Nasional 24 24 Hari/Tahun

E Ketidakhadiran Kerja 6 10 Hari/Tahun

F Waktu Kerja 8 8 Jam/Tahun

Waktu Kerja Tersedia 1.632 1.568 Jam/Tahun

Hari Kerja Tersedia 204 196 Hari Kerja/Tahun

` Waktu kerja tersedia untuk kategori hari kerja SDM perawat adalah 1.632jam/ tahun
atau 204 hari kerja. Sedangkan kategori SDM Dokter spesialis X adalah 1.568 atau 196 hari

Sh
kerja/ tahun.
Uraian perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Waktu kerja tersedia untuk kategori SDM :
a. Perawat = 260 –{(12+6+24+6+8)}

RS
= 204 Hari Kerja /tahun

b. Dokter Sp. X = 260 – {(12+10+24+10+8)}


= 196 hari kerja/tahun
2. Hari kerja tersedia untuk kategori SDM :
a. Perawat = ( 204 hari kerja/tahun) x 8 jam/hari
= 1.632 jam kerja/tahun
b. Dokter Sp.X = (196 hari/tahun) x 8 jam/hari
= 1.568 jamkerja/tahun

 Langkah Kedua
a. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Untuk menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia maka data dan
informasi yang dibutuhkan adalah:
 Bagan struktur Organisasi RS dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit
kerja.
 Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sinar Husni tentang pembentukan Unit Kerja
structural dan fungsional ,misalnya :Komite Medik, Komite Pengendalian Mutu RS,
Bidang/Bagian Informasi.

Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada setiap unit RS

PP 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.

Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP)
pada tiap unit kerja RS
b. Analisa Organisasi
Fungsi utama rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan kesehatan kuratif,
rehabilitatie secara serasi dan terpadu dengan pelayanan preventif dan promotif. Berdasarkan
fungsi utama tersebut, unit kerja RS dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Unit kerja fungsional langsung, adalah unit kerja yang langsung terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di dalam dan di luar RS, misalnya:
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi/Apotik, dan lain-lain.
2. Unit kerja fungsional penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak langsung
berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Setelah unit kerja dan sub-unit kerja di rumah sakit telah ditetapkan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi atau pendidikan untuk menjamin
mutu,efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan di tiap unit kerja rumah sakit.

Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan, fakta dan pengalaman yang dimiliki oleh
penanggung jawab unit kerja sangan membantu proses penetapan kategori SDM di tiap
unit kerja RS.
 Langkah Ketiga
a. Menyusun Standar Beban Kerja

Sh
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun per
kategori SDM.Standar Beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia atau yang dimiliki oleh

RS
masing-masing kategori tenaga.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-masing kategori
SDM utamanya adalah sebagai berikut :
1) Beban Kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja RS meliputi :
- Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori SDM.
- Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok.
- Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori SDM.
2) Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan dan
standar operasional prosedur (SOP) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medik yang
dilaksanakan oleh SDM kesehatan dengan kompetensi tertentu.
Langkah selanjutnya untuk memudahkan dalam menetapkan beban kerja masingmasing
kategori SDM, perlu disusun kegiatan pokok serta jenis kegiatan pelayanan yang berkaitan
langsung/tidak langsung dengan pelayanan kesehatan perorangan.
3) Rata-Rata Waktu
Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
pokok oleh masing-masing kategori SDM pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi: standar pelayanan, SOP, sarana
prasarana yang tersedia dan kompetensi SDM.
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama bekerja dan
kesepakatan bersama. Agar diperoleh data rata-rata waktu yang akurat serta dapat dijadikan
acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok oleh SDM yang memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan, standar
pelayanan, SOP dan memiliki etos kerja yang baik.
4) Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun per kategori
SDM yang disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan (waktu rata-rata)
dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM. Adapun rumus
perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :
Waktu kerja yang tersedia
Standar beban kerja =__________________________________
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

 Langkah Keempat
Penyusunan Standar Kelonggaran
Tujuan SDM meliputi dari diperolehnya jenis kegiatan factor Dan kelonggarak kebutuhan
tiap waktu kategori untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok atau pelayanan.\ Beberapa

Sh
contoh dari faktor kelonggaran adalah sebagai berikut :
- Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu dan bulan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
- Rapat, penyusunan laporan kegiatan, dan lain sebagainya.

RS
Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar beban kerja, mulai
dilakukan pencatatan tersendiri apabila ditemukan kegiatan yang tidak dapat
dikelompokkan atau sulit dihitung beban kerjanya karena tidak/kurang berkaitan dengan
pelayanan pada pasien untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber data penyusunan faktor
kelonggaran tiap kategori SDM.
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM diperoleh, langkah selanjutnya
adalah menyusun standar kelonggaran dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus
di bawah ini.

Rata-rata waktu kelonggaran


Standard Kelonggaran =__________________________________
Waktu Kerja tersedia

Adapun uraian perhitungan standar kelonggarannya sebagai berikut :


Pada umumnya kategori SDM dr. Sp. Penyakit Dalam dan dr. Sp. Bedah memiliki
faktor kelonggaran sebagai berikut:
1. Pertemuan audit medik
2. Mengajar program pendidikan dokter
3. Mengajar program pendidikan dokter spesialis
Apabila kategori SDM dr. Sp. Penyakit Dalam memiliki waktu kerja tersedia 1.568
jam/tahun dan faktor kelonggaran pertemuan audit medik 1 jam/minggu maka standar
kelonggaran yang dimilikinya adalah sebesar 0.05 SDM.
Hal ini juga dapat diartikan bahwa kegiatan pertemuan audit medik
membutuhkan/ menyita waktu kerja tersedia dr. Sp. Penyakit Dalam. Adapun uraian
perhitungannya sebagai berikut:
1. Waktu kerja tersedia= 1.568 jam/tahun
2. Faktor kelonggaran= pertemuan audit medik, 1 jam/minggu (1 jam x 52minggu = 52
jam/tahun)
3. Standar kelonggaran= 52 jam/tahun : 1.568 jam/tahun = 0.03 SDM

 Langkah Kelima
a. Perhitungan Kebutuhan SDM per Unit
Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya jumlah dan jenis
kategori SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun.
Sumber data yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi

Sh
:
1. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu :
- Waktu kerja tersedia.
- Standar beban kerja.

RS
- Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM.
2. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahun.
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang
telah dilaksanakan di tiap unit kerja RS selama kurun waktu satu tahun.
Perhitungan kebutuhan SDM dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Kwantitas kegiatan pokok


Kebutuhan SDM =_____________________ + standar kelonggaran
Standar beban kerja

BAB IV
PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
RSU SINAR HUSNI

I. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan


1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan ) harus memeperhatikan unit kerja yang ada
di Rumah Sakit Umum Sinar Husni. Secara garis besar pengelompokkan unit kerja di unit
keperawatan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni sebagai berikut :
a. Rawat Inap Lantai III
b. Rawat Inap Lantai Anyelir
c. Rawat Inap Catelia
d. Instalasi Poliklinik
e. Instalasi IGD
f. Instalasi ICU
g. Rawat Inap Kandungan dan Bayi

2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan model pendekatan


dalam perhitungan kebutuhan tenaga yang di gunakan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni
adalah :
a. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Lt III berdasarkan kategori asuhan
keperawatan menurut Depkes (2002)

No Kategori Rata-rata jumlah Rata-rata jam Total


pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari

1. Askep Minimal 18 2 36

Sh
2. Askep Sedang 10 3,08 30,8

3. Askep Agak Berat 1 4,15 4,15

RS
4. Askep Maksimal 1 6,16 6,16

Total 30 72,11

1) Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah total perawatan = 72,11 = 11,01 orang


Jam efektif perawat 7

2) Jumlah Hari Libur (loss day) :

(Jumlah hari minggu/tahun+cuti+hari besar) X jumlah perawat

Jumlah hari kerja efektif

(52+12+14) 11,8 = 78 x 11,01 = 3 orang


286 286

3) Pekerjaan Non Keperawatan

(Jumlah perawat yang dibutuhkan + jumlah hari libur) X 25%

(11,01 + 3) x 25% = 3,5 orang

4) Jumlah Kebutuhan Perawat

Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan

11,01 + 3 + 3,5 = 17,51 (17 orang)

Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Lt III menurut Depkes adalah 17

orang + 1 orang Karu = 18 Orang


Ketersediaan tenaga saat ini 16 orang, maka dibutuhkan tambahan 2 orang tenaga.
b. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Anyelir berdasarkan kategori
asuhan keperawatan menurut Depkes (2002)
No Kategori Rata-rata jumlah Rata-rata jam Total
pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari

1. Askep Minimal 4 2 8

2. Askep Sedang 4 3,08 12,32

3. Askep Agak Berat 1 4,15 4,15

4. Askep Maksimal 1 6,16 6,16

Total 10 30,63

1) Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah total perawatan = 30,63 = 4,38 orang

Sh
Jam efektif perawat 7

2) Jumlah Hari Libur (loss day) :

RS
(Jumlah hari minggu/tahun+cuti+hari besar) X jumlah perawat

Jumlah hari kerja efektif

(52+12+14) x 4,38 = 78 x 4,38 = 1,2 orang


286 286

3) Pekerjaan Non Keperawatan

(Jumlah perawat yang dibutuhkan + jumlah hari libur) X 25%

(4,38 + 1,2) x 25% = 1,31 orang

4) Jumlah Kebutuhan Perawat

Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan

4,38 + 1,2 + 1,31 = 6,89 (7 orang)

Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Anyelir menurut Depkes adalah

7 orang + 1 Orang Karu = 8 Orang


Ketersediaan tenaga saat ini 9 orang, maka tidak dibutuhkan tambahan tenaga.

c. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Catelia berdasarkan kategori asuhan
keperawatan menurut Depkes (2002)

No Kategori Rata-rata jumlah Rata-rata jam Total


pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari

1. Askep Minimal 11 2 22

2. Askep Sedang 3 3,08 9,24

3. Askep Agak Berat 1 4,15 4,15

4. Askep Maksimal 1 6,16 6,16

Total 16 41,55

1) Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :


Jumlah total perawatan = 41.55 = 6 orang
Jam efektif perawat 7

2) Jumlah Hari Libur (loss day) :

(Jumlah hari minggu/tahun+cuti+hari besar) X jumlah perawat

Jumlah hari kerja efektif

(52+12+14) x 6 = 78 x 6 = 1.64 orang


286 286

Sh
3) Pekerjaan Non Keperawatan

(Jumlah perawat yang dibutuhkan + jumlah hari libur) X 25%

RS
(6 + 1.64) x 25% = 2.46 orang

4) Jumlah Kebutuhan Perawat

Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan

6 + 1.64 + 2.46 = 10.1 orang

Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap Catelia menurut Depkes adalah

10 orang + 1 orang Karu = 11 Orang


Ketersediaan tenaga saat ini 10 orang, maka dibutuhkan tambahan 1 orang tenaga.
d. Kebutuhan Perawat Poliklinik

Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 24 Orang


Jumlah jam perawatan : 20 menit
Jam Efektif : 6 jam/hari
Nilai Konstanta : 60
Jam Buka Pelayanan : Senin s/d Sabtu

RUMUS :
Rata-rata pasien /hari x Jlh perawatan/hari 24 x 20
------------------------------------------------------- = ------------ = 1.33
Jam efektif/hari x Nilai Konstanta 6 x 60

Selanjutnya ditambah faktor koreksi


Jumlah Perawat x 15% = 1.33 x 15% = 0.2

Maka jumlah perawat yang dibutuhkan di poliklinik


Jumlah Perawat yang tersedia + koreksi = 1.33 + 0.2 = 1.53 = 2 Orang
Ketersediaan tenaga saat ini 2 orang, maka tidak dibutuhkan tambahan tenaga.
e. Kebutuhan Perawat Ruang Ok
Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 4 Orang
Pemakaian Ruang Operasi : 6 jam/hari
Jam Efektif : 7 jam/hari
Jam Perawat dikamar operasi : Instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang/tim)
Tingkat ketergantungan pasien
 Operasi besar : 5 jam/operasi
 Operasi sedang : 2 jam/operasi
 Operasi kecil : 1 jam/operasi

RUMUS :
Jumlah rata-rata perawatan /hari x Jlh operasi x Jlh Perawat dalam tim
------------------------------------------------------------------------------------------
Jam efektif/hari

(5x4) x 2 = 5.71 = 6 Orang


7x

Sh
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan di OK (Kamar Operasi)
6 orang + 1 orang kepala ruangan : 7 Orang
Ketersediaan tenaga saat ini 6 orang, maka dibutuhkan tambahan 1 orang tenaga.
f. Kebutuhan Perawat Ruang IGD

RS
Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 18 Orang
RR : 4 Jam/hari
Jam Efektif : 7 Jam/hari

RUMUS :
Rata-rata jumlah pasien / hari x jlh jam perawatan/hari = 18 x 4 = 72 = 10,2 orang
Jam efektif / hari 7 7

Selanjutnya ditambah faktor koreksi ( hanya loss day )

Jumlah hari minggu /thn + cuti + hari besar


-------------------------------------------------------X Jlh perawat = 52+12+14 x 10,2 =2,7 orang
Jumlah hari kerja efektif 286

Maka jumlah perawat UGD adalah :


Jumlah perawat yang tersedia + faktor koreksi = 10,2 + 2,7 = 12, 9 (13 Orang)

13 Orang perawat +1 Orang Karu = 14 Orang


Ketersediaan tenaga saat ini 13 orang, maka dibutuhkan tambahan 1 orang tenaga.
g. Kebutuhan Perawat Ruang Icu

Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 3 Orang


Jumlah Jam Perawat / hari : 12 Jam/hari
Jam Efektif / hari : 7 Jam/hari

RUMUS :
Rata-rata jumlah pasien / hari x jlh jam perawatan/hari = 3 X 12 = 36 =5,1 orang
Jam efektif / hari 7 7

Loss day

Jumlah hari minggu /thn + cuti + hari besar


-------------------------------------------------------X Jlh perawat = 52+12+14x 5,1 =1,39
Jumlah hari kerja efektif 286

Maka Jumlah Kebutuhan Perawat Ruang ICU


Jumlah perawat yang tersedia + Loss day =5,1 + 1,39 = 6,49 Orang = 6 Orang

6 Orang perawat+1 Orang Karu = 7 Orang


Ketersediaan tenaga saat ini sudah sesuai.

h. Kebutuhan Perawat Ruang Vk


Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 8 Orang
Jumlah Efektif : 7 Jam/hari
Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan mencakup Kala I s/d IV = 4 Jam/Pasien

RUMUS :
Kebutuhan Perawat

Jumlah Perawatan di ruangan /hari = {(8 x4)} = 32 = 4,57

Sh
Jam efektif / hari 7 7

Faktor Koreksi : Loss day

RS
Jumlah hari minggu /thn + cuti + hari besar
-------------------------------------------------------X Jlh perawat = 52+12+14x 4,5 =1,2 orang
Jumlah hari kerja efektif 286

Faktor Koreksi : Pekerjaan Non Keperawatan


Jumlah tenaga perawat + Loss day x 25 %= 4,57 + 1,2 x 25 % = 1,4 orang

Maka Jumlah Kebutuhan Perawat Ruang VK

Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi ( Loss day + Pekerjaan Non keperawatan )
= 4,57 +1,2+ 1,4 = 7, 17 (7 Orang Perawat )

7 Orang perawat + 1 Orang Karu = 8 Orang

Ruang Baby
Rata-rata jumlah pasien 1 hari : 6 Orang
Askep Sedang : 3, 08 x 6 = 18,48

1) Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah total perawatan = 18,48 = 2,6 orang


Jam efektif perawat 7

2) Jumlah Hari Libur (loss day) :

(Jumlah hari minggu/tahun+cuti+hari besar) X jumlah perawat

Jumlah hari kerja efektif

(52+12+14) x 2,6 = 78 x 2,6 = 0,7 orang


286 286

3) Pekerjaan Non Keperawatan

(Jumlah perawat yang dibutuhkan + jumlah hari libur) X 25%

(2,6 + 0,7) x 25% = 0,8 orang


4) Jumlah Kebutuhan Perawat

Jumlah perawat yang dibutuhkan + Jumlah hari libur + Pekerjaan non keperawatan

2,6 + 0,7 + 0,8 = 4,1 orang

Maka, jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang baby = 4 orang.


Jadi Jumlah Bidan di ruang VK + Bayi = 12 orang
Ketersediaan tenaga saat ini sudah sesuai.

II. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan lainnya

1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan
bidan ) harus memeperhatikan unit kerja yang ada di Rumah Sakit Umum Sinar Husni. Secara

Sh
garis besar pengelompokkan unit kerja di Rumah Sakit Umum Sinar Husni di unit kesehatan
lainnya sebagai berikut :
a. Instalasi Farmasi
b. Rekam Medis

RS
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Laboratorium
e. Instalasi Kasir
f. Instalasi CS
g. Instalasi Keamanan
h. Instalasi Maintanace
i. Hemodialisa

2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Model pendekatan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga kesehatan lainnya yang digunakan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni sesuai
unit kerja di atas adalah dengan cara di bawah ini :
Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah : Jumlah waktu yang diperlukan perhari
dalam menit secara total / 60 menit/ 7hari, perhitungan dari Rumus di atas adalah :

ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA SDM RUMAH SAKIT DIBUAT


BERDASARKAN KEGIATAN WAKTU YANG DIPERLUKAN TAHUN 2019

I. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Farmasi

NO JENIS URAIAN TUGAS VOLUME WAKTU YANG WAKTU YANG


PEKERJAAN PEKERJAAN DIPERLUKAN DIPERLUKAN
PERHARI PERKASUS PERHARI
(KASUS) (MENIT) (MENIT)
1 Penerimaan 1. Brifing 15 2 30
resep dari 2. Membaca buku
pasien pertukaran shift 5 3 15
3. Mencatat suhu ruangan
4. Mencatat suhu kulkas
5. Mengisi daftar kegiatan
harian 5 3 15
6. Membersihkan ruangan
5 3 15
7. Membersihkan rak mobat
dan cek ED 5 3 15
8. Membersihkan lumping
dan stamfer

15 3 45
90
30 3

Sh
75
Pasien rawat 5 15

RS
jalan

2 1. Menerima resep dari 5 25 125


pasien
2. Pengambilan obat
3. Pembuyatan resep
racikan 5 25 125
4. Pembuatan resep racikan
kapsul 10 10 100
5. Pembuatan resep salep
15 10 150
6. Penulisan etiket obat
7. Menelpon dokter obat
pengganti obat kosong
8. Pemanggilan nama 20 2 40
pasien dan penyerahan
obat kepasien 5 25 125
9. Konseling obat ke pasien
10. Penulisan copy resep 15 3 45
11. Hitunbg harga obat
12. Menyerahkan total dan
harga obat ke kasir
13. Mengisi kartu stok 5 25 125
obat/alkes

10 25 250

5 12 60

10 25 250

5 25 125

5 25 125
3 Pasien IGD 1. Menerima resep IGD 5 5 25
2. Pengambilan obat non
Psikotropika/Narkotika 5 5 25
3. Pengambilan obat
Psikotropika/Narkotika
4. Pengerjaan resep
5. Penulisan etiket obat 5 5 25
6. Penulisan obat kedalam
kartu stok dan buku
psiko/narkotika 10 5 50

5 5 25

5 10 50

4 Pasien rawat 1. Penerimaan resep dari 5 50 250

Sh
inap ruangan rawat inap
2. Pengambilan obat non
psikotropika/narkotika
3. Pengambilan obat 5 50 250

RS
psikotropika/narkotika
4. Pengerjaan resep
a. Obat jadi
b. Obat racikan puyer
c. Obat racikan kapsul 5 10 75
d. Obat racikan salep
5. Pencampuran obat
syrup kering antibiotic
6. Penulisan etiket obat 5 30 125
7. Menelpon dokter obat
pengganti obat kosong 10 15 150
8. Penulisan pemakaian
obat ke dalam rincian 15 5 75
obat pasien
9. Perhitungan harga obat 15 1 15
pasien pulang
10. Memberikan dan 5 15 75
menjelaskan obat ke
ruangan pasien yang
pulang 5 50 250
11. Operan obat dari
farmasi ke perawat 15 5 75
ruangan
12. Penulisan nama dan
harga obat ke kasir
13. Penerimaan obat yang 5 50 250
dipulangkan pasien
14. Penyusunan obat ke
rak obat
15. Mengisi kartu stok obat
10 5 50

10 5 50
5 50 250

5 5 25

5 5 25

5 5 25

Sh
5 5 25

RS
5 Amprahan 1. Penerimaan dan 1 30 30
Obat Ke pengecekan obat/alkes
Gudang dari gudang Farmasi
2. Penyusunan obat/alkes dari
Farmasi 1 30 60
gudang farmasi
4.530

Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah :

Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total /60 menit/7 hari

Hasil perhitungan dari rumus sbb:

Kebutuhan tenaga di ruang obat : 4530 : 60 :7 =10.78

Jadi kebutuhan tenaga di ruang obat adalah 11 orang

II. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kasir

BEBAN KERJA UNIT KASIR


RSU SINAR HUSNI

NO KETERANGAN KEBUTUHAN JUMLAH TOTAL


WAKTU WAKTU
(MENIT) (MENIT)

1 Pre pelayanan 15 1 15

2 Operan sift 10 1 10

3 Pembayaran pasien rawat jalan 15 10 150

4 Adminitrasi pasien rawat jalan 5 10 50

5 Input soft retail 10 10 100

6 Input buku besar 60 5 300

7 Tutup buku 30 2 60
8 Post pelayanan 15 3 45

9 Operan shift 10 3 30

Total 170 760

Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah :


Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total/ 60menit/ 7 hari
Hasil perhitungan dari rumus sbb :
Kebutuhan tenaga di ruang admin = 760 : 420 = 1,8
Jadi kebutuhan tenaga di ruang kasir adalah 2 orang ditambah kepala ruangan 1 orang sehingga tenaga
yang dibutuhkan di unit kasir 3 orang.

III. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga RM

Sh
No Keterangan Kebutuhan Jumlah perhari Total waktu
waktu (menit) (kasus) (menit)

(Pra Pelayanan)

RS
1 Membersihkan ruangan 10 2 20

2 Menyalakan kipas angin, computer dan 5 2 10


printer

3 Menyiapkan peralatan menulis rekam 5 2 10


medis

4 Mengecek buku pendaftaran baru dan 5 2 10


lama

5 Memasukkan data kunjungan sift 10 2 10


sebelumnya apabila ada yang belum
diinput

6 Mencatat ceklist pra pelayanan 5 2 10

Penerimaan (Pasien poli Umum)

1 Menerima pendaftaran pasien 5 20 100


(wawancara dengan pasien)

2 Menulis di buku pendaftaran dan kartu 5 20 100


tranfer bagi pasien baru,
mempersilahkan pasien untuk
menunggu

3 Mengambil folder rekam medis pasien 5 20 100


filing dan member tanggal periksa

4 Mengantarkan folder rekam medis dan 5 20 100


mengarahkan pasien ke poli yang dituju

5 Menghubungi/konfirmasi ke perawat 2 20 40
bahwa ada pasien poli

Penerimaan pasien IGD

1 Menerima pendaftaran pasien dan 5 5 25


menjelaskan fasilitas dan biaya rawat
inap (wawancara dengan pasien)
2 Menghubungi/konfirmasi ke perawat 2 5 10
bahwa ada pasien IGD yang harus
segera mendapat penangan

3 Apabila ada pihak keluarga untuk bias 10 5 50


didaftar : menulis di buku pendaftaran
dan kartu traser bagi pasien lama dan
membutuhkan folder rekam medis bagi
pasien baru, mempersilahkan keluarga
untuk menunggu, apabila tidak ada
keluarga untuk menunggu, apabila tidak
ada keluarga yang mendaftar petugas
rekam medis membawa alat
pendaftaran ke IGD untuk melakukan

Sh
pendaftaran

4 Apabila pasien melanjutkan ke rawat 10 5 50


inap petugas rekam medis akan
dihubungi oleh petugas IGD untuk

RS
mendata pasien dan penanggungjawab
perawatan/biaya pasien untuk
persetujuan rawat inap.

Penerimaan (Pasien Rawat Inap)

1 Meneriman pendaftaran pasien dan 5 5 25


menjelaskan fasilitas dan biaya rawat
inap (wawancara dengan pasien)

2 Menanyakan dan meminta surat 5 5 25


rujukan atau asuransi bila ada

3 Menulis dibuku pendaftaran dan kartu 5 5 25


traser bagi pasien lama dan
mambuatkan folder rekam medis bagi
pasien baru, mempersilahkan pasien
untuk menunggu

4 Menghubungi/konfirmasi keperawat 2 5 10
bahwa ada pasien rawat inap

Input Data Rekam Medis

1 Memasukkan input data kun jungan 20 2 40


pasien terdaftar tiap hari dikomputer

2 Mengambil semua folder rekam medis 3 2 40


yang ada di poli RJ atau IGD

3 Memasukkan semua data yang ada di 1 30 30


folder rekam medis pemeriksaan di file
regitrasi perawat

4 Menulis dan melengkapi jumlah ceklist 1 2 2


pasien rawat jalan dan rawat inap

5 Melengkapi folder rekam medis rawat 10 30 300


inap

Post Pelayanan Rekam Medis


1 Mengembalikan semua folder rekam 2 27 54
medis ke

2 Merapihkan peralatan rekam medis 5 2 10

3 Merapihkan ruangan rekam medis 5 2 10

4 Mematikan kipas angin, computer dan 5 2 10


printer

5 Mengisi buku operan bila ada pekerjaan 5 2 10


yang tertunda

Total 253 1212

Jumlah waktu 1212 : 420 = 2,88

Sh
Jadi kebutuhan tenaga diunit Rekam Medis adalah 3 orang

IV. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Laboratorium

RS
NO KETERANGAN KEBUTUHAN Jumlah perhari total waktu
WAKTU (kasus) (menit)
(menit)

(Pra Analitik)

1 Brifing 15 3 45

2 Membaca buku pertukaran shift 5 3 15

3 Menyiapkan peralatan sampling 10 3 30

4 mencatat suhu ruangan 5 3 30

5 mencatat suhu kulkas 5 3 15

6 mengisi daftar kegiatan harian 5 3 15

7 membersihkan ruangan 10 2 20

8 menyalakan alat laboratorium 10 1 10

9 melakukan control alat laboratorium 10 1 10

Penerimaan (pasien IGD,Poli, VK, Ranap,


ICU)

1 menerima form checklis pemeriksaan 5 10 50


laboratorium sesuai anjuran dokter

2 wawancara dengan pasien 5 10 50

3 mencuci tangan 5 10 50

4 memakai APD 5 10 50

5 mengambil specimen pasien 10 10 100

6 melakukan pemeriksaan laboratorium 30 10 300

7 membuat dan mewarnai hapusan darah 15 10 150

8 mencatat hasil pemeriksaan kedalam buku 10 10 100


adminitrasi laboratorium
9 melapor via telpn ke ruangan 7 10 70
IGD/Poli/VK/Ranap/ICU

10 mengantar hasil pasien keruangan 8 10 80

Input Data Pemeriksaan Laboratorium

1 menginput hasil dikomputer 10 10 100

2 mencetak hasil pemeriksaan 5 10 50

3 menyusun form checklist kedalam arsip 5 2 10

4 membagikan Form Cheklist Keruangan 15 2 30


IGD, Poli, VK, ICU, Ranap

5 memasukan respontime kunjungan pasien 20 1 20

Sh
perhari

Post Pelayanan Laboratorium

1 Mencuci peralatan laboratorium (tabung) 20 2 40

RS
2 Mensterilkan peralatan laboratorium 45 2 90

3 menyusun peralatan laboratorium 10 1 10

4 merapihkan ruangan 10 2 20

5 Mematikan alat laboratorium 10 1 10

6 Mengisi buku pertukaran shift 5 3 15

7 mencuci tangan 5 3 15

Total 162 1605

Jumlah waktu 1605: 420 =3,82

Jadi kebutuhan tenaga diunit laboratorium adalah 4 orang

V. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Gizi


NO KETERANGAN KEBUTUHAN Jumlah perhari total waktu (menit)
WAKTU (menit) (kasus)

Pra Pelayanan

1 sanitasi ruangan gizi 5 50 500

2 mengecek buku diet, status diet 40 2 80


dan membuat identitas pasien

3 menyiapkan bahan makanan 30 2 60


dan bumbu yang akan diolah

4 menyiapkan dan meracik 90 3 270


bahan makanan yang akan
dimasak

5 membeli semua bahan makan 240 1 240


yang dibutuhkan diruangan
instansi gizi

6 memasak bahan makan 330 2 660

7 memasak makanan shift sore 150 1 150


Pelayanan

8 menyiapkan makanan didalam 120 2 240


ompreng

9 menulis buku diet pasien 40 2 80

10 mengantarkan diet pasien 45 5 225


keruangan pasien

11 mengecek inventaris yang ada 45 1 45


di ruangan gizi

12 membersihkan peralatan shift 2 30 2 60

Sh
13 membersihkan tempat makan 60 4 240
pasien

14 mengantar sarapan dokter dan 30 1 30

RS
securyti

Total 2880

Jumlah waktu 2880 : 420 = 6,84

Jadi kebutuhan ahli gizi adalah 7 orang ditambah 1 orang karu unit sehingga kebutuhan tenaga Gizi
adalah 8 orang

VI. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Laundri


NO KETERANGAN KEBUTUHAN Jumlah perhari total waktu (menit)
WAKTU (menit) (kasus)

Pra Pelayanan

1 Membersihkan Ruangan 20 1 20
Loundri

2 Memilah Laken Infeksius Dan 0.5 30 15


Infeksius

3 Merendam Laken Infeksius 25 1 25


Dengan Sabun Yang Telah
Dihangatkan

4 Mencuci Laken Kedalam 60 1 60


Mesin Cuci Yang Manual

5 Mencuci Laken Kedalam 60 1 60


Mesin Cuci Yang Otomatis

6 Setelah Dicuci Laken Yang 15 2 30


Manual Lalu Dibilas Dengan
Air

7 Mengeringkan Pakain Dimesin 40 2 80


Pengering

8 Menyetrika Pakaian Kering 60 2 120

9 Memindahkan Pakian Rapi Ke 15 1 15


Lemari Linen
10 Menyiapkan Laken Ke Troli 10 1 10
Laken Untuk Di Distribusikan
Ke Unit-Unit Perawatan

Pelayanan

11 Mendistribusikan Laken Ke 15 2 30
Unit-Unit Perawatan

12 Serah Terima Laken Dengan 10 2 20


Unit Perawatan

13 Mengutip Laken-Laken Kotor 10 3 30


Di Setiap Unit Rawatan

Total 515

Sh
Jumlah waktu 515 : 420 = 1,22

Jadi kebutuhan ahli laundry adalah 2 orang ditambah 1 orang kepala unit laundry sehingga kebutuhan
unit adalah 3 orang

NO
RS
VII. Pedoman Cara Perhitungan Tenaga CS

ANALISIS PERHITUNGANA KEBUTUHAN TENAGA CLEANING SERVICE DIBUAT BERDASARKAN

JENIS
KEGIATAN WAKTU YANG DIPERLUKAN DI RSU SINAR HUSNI TAHUN 2018

URAIAN TUGAS VOLUME WAKTU WAKTU


PEKERJAAN PEKERJAAN YANG YANG
PERHARI DIPERLUKAN DIPERLUKAN
(KASUS) (MENIT) PERHARI
(MENIT)

1 Membersihkan 1. Membuang sampah 3 300 900


Ruangan 2. Menyapu koridor ICU dan
Radiolog, VK dan OK 3 300 900
3. Koridor RM
4. IGD dan halaman IGD
5. Teras depan apotik dan
ruangan BPJS
2 Membersihkan 1. Menguras bak mandi 1 5 5
kamar mandi 2. Membersihgkan kloset
3. Membersihkan lantai kamar 1 5 5
mandi
4. Mengganti keset 1 10 10
basah/kotor
5. Membersihkan dinding
kamar mandi
2 5 5

1 10 10

3 Membersihkan 1. Menyapu halam 2 40 80


halaman 2. Membersihkan rumput
dihalaman 1 60 60
3. Menyiram seluruh tanaman

2 60 120

4 Membersihkan 1. Mengganti plastik sampah 2 5 10


sampah medis/non medis
2. Membawa sampah
medis/non medis ke 2 10 20
penampungan sampah RS
3. Memilih sampah medis/non
medis
4. Menaruh sampah medis ke
TPS Limbah B3
2 15 30
5. Membuang sampah non
medis ke tempat
penampungan sementara
dekat RS 2 15 30

1 20 20

Sh
5 Membersihkan 1. Membersihkan dinding RS 1 60 60
bangunan RS 2. Membersihkan sarang laba-

RS
laba 1 60 60
3. Memberikan kaca
4. Membersihkan kusen pintu
dan jendela
1 60 60

1 60 60

6 Membersihkan 1. Membersihkan kipas angin 1 60 60


fasilitas perlantai 2. Mebersihkan ac
3. Membersihkan brankar 1 90 90
pasien
4. Membersihkan nakas pasien 1 60 60
5. Membersihkan lemari
pasien 1 60 60

1 60 60

7 Membantu lain 1. Mengganti galon air yang 2 20 40


lain habis
2. Memasang dan mengganti
oksigen
3. Menjaga parkir 3 20 60
4. Menjemput/antar dokter
5. Memberikan mikroba pada
IPAL
1 60 60
6. Membeli obat
3 90 270

1 15 15

3 90 270

Total 1725 3495

Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah :


Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total/60 menit/7hari
Hasil perhitungan dari rumah sbb:
Kebutuhan tenaga clening service adalah 8 orang
Sh
NAMA UNIT

Rawat Inap
lantai 3

Rawat Inap
Anyelir

Rawat Inap
RS
KEBUTUHAN KETENAGAAN RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI

FORMAL
KUALIFIKASI

D-3Kep,D-3 keb, S-1kep

D-3Kep,D-3 keb, S-1kep

D-3Kep,D-3 keb, S-1kep


TAHUN 2018

INFORMAL

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan
TENAGA
YANG
DIBUTUHKAN

18

11
TERSEDIA

17

10
KURAN
G

1
Catelia

IGD D-3Kep,D-3 keb, S-1kep Pelatihan 14 13 1

OK D-3Kep,D-3 keb, S-1kep Pelatihan 6 6 -

ICU D-3Kep,D-3 keb, S-1kep Pelatihan 7 7 -

VK D-3 keb, S-1kep Pelatihan 12 12 -

HD D3-Kep, S-1Kep Pelatihan 2 2 -

Rawat Jalan D-3Kep,D-3 keb, S-1kep Pelatihan 2 2 -

Radiologi D-3 AmR Pelatihan 2 2 -

Farmasi D-3 Amf, S-1 S.Farm,Apt Pelatihan 9 9 -


Adminitrasi D-3 Amd, S-1 SE, S-1 ST Pelatihan 3 4 +1

Rekam Medis D-3 Amd.PK Pelatihan 3 2 1

Laboratorium D-3 Analis Pelatihan 5 5 -

Gizi D-3 Gizi, S-1 Gizi, SMA Pelatihan 8 8 -

Laundry SMA Pelatihan 4 4 -

Tekhnisi D-3 Teknik, S-1 ST, SMK Pelatihan 5 5 -

CS SMA Pelatihan 9 9 -

Security SMP,SMA Pelatihan 11 11 -

Sh
Driver SMA Pelatihan 4 4 -
Ambulance

petugas SMA Pelatihan 1 1 -

RS
Limbah

BPJS D-3Kep, S-1 SE pelatihan 3 3 -

BAB IV
DOKUMENTASI
Semua dokumen berhubunghan dengan perencanaan kebutuhan tenaga di RSU sinar Husni
berupa dokumen perhitungan kebutuhan tenaga masing-masing unit akan diarsipkan dan disimpan oleh
HRD jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan ditindaklanjuti oleh direktur jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai