(WISN)
Disusun Oleh:
Kelompok 1 – 4B
2018
DAFTAR ISI
BAB II ISI............................................................................................................................... 5
A. Landasan Teori........................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 18
B. Saran ........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat (Depkes RI, 2009). Pelayanan
merupakan kegiatan yang dinamis berupa membantu, menyiapkan, menyediakan dan
memproses serta membantu keperluan orang lain (Wahit dan Nurul, 2011).
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perencanaan sumber daya manusia (SDM) di unit kerja Work Load
of Staffing Need (WISN)?
4
BAB II
ISI
A. Landasan Teori
1. Perencanaan SDM di Unit Kerja
a. Pengertian Perencanaan SDM
5
kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
misi manajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
6
berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah dan
rasional.
WISN merupakan alat yang banyak gunanya dan pemanfaatan
WISN dapat bervariasi dari yang kecil hingga yang besar. WISN dapat
digunakan untuk meneliti hanya satu kategori staf pada satu atau
beberapa jenis fasilitas kesehatan yang berbeda dan juga dapat
digunakan untuk meneliti beberapa jenis kategori staf pada saat yang
bersamaan, seperti berbagai jenis spesialisasi dirumah sakit provinsi.
Seiring bertumbuhnya kepercayaan atau pemahaman para pelaksana
akan metodologi WISN.
Proses WISN tidak membutuhkan pendanaan tambahan/khusus,
karena bisa dikerjakan di tempat tugas pada saat lowong.
Pertemuan-pertemuan yang sudah ada ditingkat provinsi, daerah dan
rumah sakit dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan WISN.
Hasil Work Load Indicator of Staffing Need (WISN) dapat dipergunakan
untuk berbagai kepentingan :
1) Menyesuaikan jumlah tenaga dalam suatu fasilitas kesehatan agar
sesuai dengan beban kerjanya.
2) Mengidentifikasi fasilitas kesehatan yang memiliki terlalu banyak staf
tetapi pemanfaatannya masih kurang. Ini mungkin menunjukan
kebutuhan akan supervisi yang lebih bersifat mendukung bagi staf
fasilitas kesehatan untuk mengidentifikasi cara-cara yang lebih
inovatif dan proaktif untuk bekerja bersama dengan masyarakat yang
mereka layani.
3) Mengidentifikasi fasilitas dan Kabupaten/Kota yang kekurangan staf
serta mengidentifikasi cara-cara yang inovatif untuk mengisi
jabatan-jabatan yang kosong, misalnya :
a) Mengutamakan penempatan lulusan-lulusan baru di
tempat-tempat ini setelah dibekali dengan orientasi yang
memadai.
b) Mengutamakan fasilitas-fasilitas ini untuk awal penerapan
sistem-sistem motivasi.
c) Bekerjasama dengan masyarakat setempat yang relevan untuk
mengidentifikasi para lulusan sekolah dari Kabupaten/Kota
tersebut dengan pendidikan umum yang sesuai untuk masuk
kependidikan tenaga kesehatan dan yang setuju untuk kembali
dan melayani masyarakat mereka setelah lulus.
7
b. Langkah-Langkah dalam Metode Work Load Indicator Of Staffing Need
(WISN)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesua No.
81/SK/I/2004. Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja
(WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatan
berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh kategori SDM
kesehatan pada tiap unit di fasilitas pelayanan kesehatan. Kelebihan metode ini
mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan,
komprehensif dan realistis. Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu:
b) Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari
kerja setiap tahun. (B)
8
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumusan sebagai berikut :
Keterangan :
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
F = Waktu Kerja
9
3) Menyusun Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja
selama 1 tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu
kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia
per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga. Beban
kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja RS aalah
meliputi :
a) Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan
sesuai standar pelayanan dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medik yang
dilaksanakan oleh SDM kesehatan dengan kompetensi tertentu.
Langkah selanjutnya untuk memudahkan dalam menetapkan
beban kerja masing-masing kategori SDM, perlu disusun kegiatan
pokok serta jenis kegiatan pelayanan, yang berkaitan langsung
atau tidak langsung dengan pelayanan kesehatan perorangan.
b) Rata-Rata Waktu
Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan pokok, oleh masing-masing
kategori SDM pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi
standar pelayanan, Standar Operasional Prosedur (SOP), sarana
dan prasarana medik yang tersedia serta kompetensi SDM.
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dam
pengalaman selama bekerja dan kesepakatan bersama. Agar
diperoleh data rata-rata waktu yang cukup akurat dan dapat
dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang
dibuuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok oleh SDM
yang memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan standar
pelayanan, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memiliki
etos kerja yang baik. Secara bertahap RS dapat melakukan studi
secara intensif untuk menyusun standar waktu yang dibutuhkan
menyelesaikan tiap kegiatan oleh masing-masing kategori SDM.
c) Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban
kerja selama 1 tahun per kategori SDM. Standar beban kerja
10
untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikannya (waktu rata-rata) dan waktu
kerja tersedia yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM.
Adapaun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai
berikut :
Waktu ker ja tersedia
S tan dar Beban Kerja
Rata rata waktu kegia tan pokok
4) Menyusun Standar Kelonggaran
Menyusun standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor
kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu
untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
dipengaruhi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/ pelayanan.
11
a) Kuantitas Kegiatan Pokok
Tabel 2.1
Keterangan :
b) Kebutuhan SDM
Data kegiatan Instalasi Rawat jalan dan Rawat inap yang telah
diperoleh dan Standar Beban dan Standar Kelonggaran merupakan
12
sumber data untuk perhitungan kebutuhan SDM di setiap instalasi dan
unit kerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1. 1.0 – 1.1 dibulatkan kebawah menjadi 1 dan > 1.1 – 1.9 dibulatkan
keatas menjadi 2.
2. 2.0 – 2.2 dibulatkan kebawah menjadi 2 dan > 2.2 – 2.9 dibulatkan
keatas menjadi 3.
3. 3.0 – 3.3 dibulatkan kebawah menjadi 3 dan > 3.3 – 3.9 dibulatkan
keatas menjadi 4.
4. 4.0 – 4.4 dibulatkan kebawah menjadi 4 dan > 4.4 – 4.9 dibulatkan
keatas menjadi 5.
5. 5.5 – 5.5 dibulatkan kebawah menjadi 5 dan > 5.5 – 5.9 dibulatkan
keatas menjadi 6.
Tabel 2.1
13
Izin (E) 10 Hari
={A-(B+C+D+E)} x F
Tabel 2.2
Petugas S1 2
Pendaftaran Rawat
D3 Rekam Medis 2
Jalan
D3 Manajemen 1
SMA 4
Jumlah 9
Tabel 2.3
14
Rawat Jalan b. Pendaftaran Pasien Lama 1 Menit
Rumus:
Tabel 2.4
Rumus:
50 jam
S tan dar Kelonggaran 0,031 jam
1.624
15
5. Menetapkan Kebutuhan Jumlah Tenaga
Tabel 2.5
b. Kebutuhan SDM
Tabel 2.6
Jumlah 1,089
16
Rumus:
18.516
Kebutuhan SDM 0,031 0,449
1)
44.290
65.400
Kebutuhan SDM 0,031 0,702
2)
97.440
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga
organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai
tujuannya. Sementara tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada
untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari misi
manajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Sedangkan, WISN merupakan alat yang banyak gunanya dan pemanfaatan WISN
dapat bervariasi dari yang kecil hingga yang besar. oleh karena itu, WISN dapat
digunakan untuk meneliti hanya satu kategori staf pada satu atau beberapa jenis fasilitas
kesehatan yang berbeda dan juga dapat digunakan untuk meneliti beberapa jenis
kategori staf pada saat yang bersamaan.
B. Saran
1. Sebaiknya seluruh tenaga rekam medis di Rumah Sakit dilakukan pelatihan guna
meningkatkan kualitas pelayanan Rekam Medis,
2. Untuk lulusan SMA perlu adanya himbauan untuk melanjutkan pendidikan Rekam
medis sebagai syarat Akreditasi Rumah Sakit.
3. Perlu adanya pelatihan untuk seluruh tenaga Rekam Medis di Rumah Sakit.
18
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Desi. 2016. Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Petugas Pendaftaran Rawat Jalan
Berdasarkan Metode Work Load Indicator Of Staffing Need (WISN) di RSUD Dr. Soeroto
Ngawi Tahun 2016. Surakarta. Apikes Cita Medika.