Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN SISTEM

PENYELENGGARAAN MAKANAN
“Prosedur Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN)”

Oleh :
Windy Oktri
NIM : 182210728

Dosen Pembimbing :
Iswanelly Mourbas, SKM, M.Kes
Zul Amri, DCN, M.Kes
Ir. Mulyatni Nizar, M.Kes
Irma Eva Yani, SKM, M.Si

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI


DAN DIETETIKA TINGKAT II A
JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
KEMENTRIAN KESEHATAN
T.A 2019/2020
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang

Prosedur Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Menggunakan Metode Workload

Indicator Staff Need (WISN).

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penyusun menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap

pembaca.

                                                                                    Payakumbuh, 2 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………..i


Daftar Isi …………………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan …………………………………………………………………………
Latar Belakang ……………………………………………………………………………….1
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………1
Tujuan ………………………………………………………………………………………..1
BAB II Pembahasan ………………………………………………………………………..
Pengertian SDM ……………………………………………………………………………..2
Pengertian Perencanaan SDM ……………………………………………………………….2
Fungsi Perencanaan SDm ……………………………………………………………………2
Metode WISN ………………………………………………………………………………..3
Langkah-Langkah Metode WISN …………………………………………………………....3
Kelebihan dan Kekurangan metode WISN …………………………………………………..5
BAB III Penutup …………………………………………………………………………….
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………6
Saran …………………………………………………………………………………………..6
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………..7

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini masalah ketenagakerjaan merupakan masalah penting , baik jumlah
maupun mutunya yang sangat kurang . untuk mengatasi masalah ini . banyak insttusi
atau rumah sakit mengangkat atau menggunakan tenaga ahli konsultan atau tenaga
ahli honorer dan tenaga tidak ahli atau honorer.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat melibatkan sumber
daya manusia dengan berbagai jenis keahlian. Jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan sangat tergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga di institusi pelayanan
kesehatan terutama rumah sakit. Sehingga seluruh tenaga yang berada di lingkup
pelayanan rumah sakit, termasuk perekam medis memiliki peranan yang sangat
penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan yang lebih
berkualitas.
Karena begitu besarnya peranan instalasi rekam medik dalam menunjang sistem
informasi rumah sakit maka perencanaan kebutuhan SDM nya harus sesuai dengan
kebutuhan baik dari segi jenis dan jumlahnya. Untuk itu harus dilakukan analisis
kebutuhan tenaga, karena kelebihan tenaga akan 3 mengakibatkan terjadinya
penggunaan waktu kerja yang tidak produktif atau sebaliknya kekurangan tenaga
akan mengakibatkan beban kerja yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SDM?
2. Apa itu perencanaan SDM?
3. Apa saja fungsi perencanaan SDM?
4. Apa itu metode WISN?
5. Apa langkah Metode WISN?
6. Apa kelebihan dan kekurangan metode WISN?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian dari SDM.
2. Untuk mengetahui tentang perencanaan SDM.
3. Untuk mengetahui fungsi perencanaan SDM.
4. Untuk mengetahui tenang metode WISN.
5. Untuk memahami langkah metode WISN.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode WISN.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam
organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas (Gomes, 1995). Sumber daya
manusia juga merupakan faktor dominan yang harus dipertahankan dalam
penyelenggaraan pembangunan untuk memperlancar pencapaian sasaran pembangunan
nasional.
Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga
kesehatan strategis) dan tenaga pendukung atau penunjang kesehatan yang terlibat dan
bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan. Peran tenaga
kesehatan menjadi sangat penting dalam implementasi sistem kesehatan. Di sisi lain
tantangan seperti rendahnya komptensi menjadi hambatan tersendiri dalam pelaksanaan
sistem kesehatan.

B. Pengertian Perencanaan SDM


Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi
tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain
itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan
memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi
kekurangankualitastenaga kerja yang diperlukan.
Sedangkan menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom,  perencanaan tenaga
kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan
yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan
pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat.
C. Fungsi Perencanaan SDM
Salah satu tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada
untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari kesalahan
dalam manajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan
organisasi. Selain itu, perencanaan SDM juga sangat diperlukan untuk membentuk tim
kerja organisasi yang stabil sehingga dapat dicapai hasil yang optimal. Sehingga tujuan
perencanaan SDM jika dirinci antara lain:
 Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sehingga seorang
pekerja dapat bekerja sesuai dengan keahliannya ‘the right man on the right place’.
 Memadukan kegiatan personalia dengan tujuan organisasi yg akan datang secara
ekonomis. Dengan perencanaan SDM maka dapat ditentukan pekerja yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi sehingga biaya yang dikeluarkan organisasi untuk pekerja sesuai
dengan harapan dari organisasi.

1
 Mengadakan recruitment karyawan baru secara efisien. Setelah dilakukan perencanaan
maka akan diketahui kebutuhan karyawan yang diperlukan oleh organisasi sehingga saat
melakukan recruitment dapat memilih pekerja yang sesuai kebutuhan organiasi dengan
cepat, efektif, dan efisien.
 Mengembangkan informasi dasar mengenai kebutuhan sumber daya manusia dan unit
organisasi lainnya. Perencanaan SDM memiliki tanggung jawab untuk melakukan
analisis mengenai kondisi SDM yang ada dalam organisasi dan kebutuhan SDM untuk
organisasi.
 Membantu program manajemen sumber daya manusia dalam organisasi. Perencanaan
SDM juga berfungsi untuk mengatur posisi pekerja sesuai dengan keahliannya sehingga
pekerja merasa nyaman saat bekerja dan dapat bekerja dengan kondisi optimal.

D. Metode WISN
WISN (Workload Indicator Staff Need) adalah indikator yang menunjukkan
besarnya kebutuhan tenaga kerja di suatu tempat kerja berdasarkan beban kerja, sehingga
alokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional. Metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan beban kerja (WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada
tiap unit kerja di suatu tempat kerja. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah
digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
WISN ( Workland Indicators of Staffing Need) merupakan metoda yang lebih
baik karena menghitung berapa banyak staf (dari berbagai jenis) dibutuhkan di suatu Unit
Kerja berdasarkan beban kerja saat ini. WISN juga memungkinkan untuk meneliti berapa
banyak petugas (dari berbagai jenis) yang akan dibutuhkan apabila beban kerja
bertambah atau berkurang dimasa mendatang. Lagipula, diperlihatkan besarnya
perbedaan tekanan beban kerja diantara para staf yang dialami di berbagai Unit Kerja .
WISN juga termasuk dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 81 tahun 2004
tentang perencanaan tenaga kesehatan.

E. Langkah-Langkah Metode WISN


Pokok-pokok materi penghitungan ketenagaan keperawatan dan non keperawatan
menggunakan metode WISN dari WHO adalah sebagai berikut:
Lima langkah penghitungan tenaga berdasarkan WISN terdiri atas:
1. Menetapkan waktu kerja tersedia (WKT) Tujuan adalah diperolehnya waktu kerja
tersedia masing-masing kategori SDM yang berkas di RS selama kurun waktu 1
tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan :
WKT:
 Hari Kerja (A)
 Cuti Tahunan (B)

1
 Pendidikan dan Pelatihan seuai ketentuan yang berlaku di RS (C)
 Hari Libur Nasional (D)

 Ketidakhadiran Kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama


waktu 1 tahun) alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan (E)
 Waktu Kerja (F)

Rumus -1 Waktu Kerja Tersedia (WKT) = A – (B + C+ D+ E) X F 2.

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


Tujuan: diperolehnya unit kerja dan katagori SDM yang bertanggung dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan. Data yang diperlukan untuk
membantu proses penetapan unit kerja:
 Struktur organisasi
 Data Kepegawaiana
 Standar Profesi
 Standar pelayanan
 Standar Opeasional prosedur (SOP)
3. Menyusun Standar Beban Kerja
 Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun
katagori SDM
 Standar beban kerja untuk suatu kegiatan disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesainkannya
4.  Menyusun Standar Kelonggaran

Penyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor


kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk
menyelesaiakan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi tinggi
rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.
Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan melalui pengamatan dan
wawancara kepada tiap kategori tentang:
 Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan pada customer,
misalnya: rapat, penyusunan laporan kegiatan, menyusun kebutuhan bahan habis
pakai.
 Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, bulan.
 Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.

1
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM diperoleh, langkah selanjutnya adalah
menyusun Standar Kelonggaran dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus di
bawah ini:
Standar kelonggaran = Waktu kerja yang tersedia

5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja


Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya jumlah dan
jenis/kategori SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun. Sumber data yang
dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi:
a)         Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu:
 Waktu kerja tersedia
 Standar beban kerja
 Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM
b)        Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahuan.

F. Kelebihan dan kekurangan metode WISN

Metode perhitungan WISN pada saat ini telah diadaptasi dan digunakan oleh Departemen
Kesehatan RI dalam menghitung jumlah kebutuhan masing- masing kategori tenaga
kesehatan yang dibutuhkan di Kantor Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Propinsi,
Kabupaten/Kota, serta disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI
no.81/Menkes/SK/2004.
Menurut Shipp (1998), metode perhitungan ini memiliki keunggulan dibandingkan metode
perhitungan kebutuhan tenaga lainnya. Kelebihan metode ini adalah :
1. Mudah dilaksanakan, karena menggunakan data yang dikumpulkan dari laporan
kegiatan rutin unit layanan,
2. Mudah dalam melakukan prosedur perhitungan, sehingga manajer kesehatan di semua
tingkatan dapat segera memasukkannya dalam perencanaan ketenagaan,
3. Mudah untuk segera mendapatkan hasil perhitungannya, sehingga dapat segera
dimanfaatkan oleh manajer kesehatan di semua tingkatan dalam pengambilan
keputasan/kebijakan,
4. Metode perhitungan dapat digunakan bagi berbagai jenis ketenagaan, termasuk tenaga
non kesehatan (tenaga administrasi, tenaga keuangan, tenaga perencanaan, tenaga
penunjang umum lainnya), dan
5. Hasil perhitungannya realistic, sehingga hasilnya akan memberikan kemudahan dalam
menyusun perencanaan anggaran dan alokasi sumber daya lainnya.

1
Adapun kekurangan dari metode ini adalah karena input data yang diperlukan bagi
prosedur perhitungan berasal dari rekapitulasi kegiatan/statistik rutin kegiatan unit satuan
kerja/institusi, dimana tenaga yang dihitung bekerja, maka kelengkapan pencatatan data dan
kerapihan penyimpanan data mutlak harus dilaksanakan demi memberikan
keakuratan/ketepatan hasil perhitungan jumlah tenaga secara maksimal.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk
tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung atau penunjang kesehatan
yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan
manajemen kesehatan. Perencanaan sumber daya manusia adalah proses
analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan
sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah
yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Salah satu tujuan perencanaan
SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada
masa yang akan datang untuk menghindari kesalahan dalam manajemen dan
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan organisasi.

WISN (Workload Indicator Staff Need) adalah indikator yang


menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga kerja di suatu tempat kerja
berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah dan
rasional. Langkah-langkah dalam melakukan metode WISN diantaranya
adalah Menetapkan waktu kerja tersedia (WKT), Menetapkan unit kerja dan
kategori SDM , Menyusun Standar Beban Kerja, Menyusun Standar
Kelonggaran, Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja. Salah satu
kelebihan metode WISN adalah mudah dilaksanakan sedangkan
kekurangannya adalah kelengkapan pencatatan data dan kerapihan
penyimpanan data mutlak harus dilaksanakan demi memberikan
keakuratan/ketepatan hasil perhitungan jumlah tenaga secara maksimal.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat kepada penulis
dan pembaca serta bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis dem sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan
berikutnya .

1
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2017. Health services delivery. Geneva; World Health Organization.
Gomes,Faustino Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Andi Offset.
Shipp,Peter, J. 1998. Workload Indicator of Staffing Need (WISN) A Manual for Implementation.
Switzerland:WHO.

Depkes. 2004. Pedoman Penyusunan SDM Kesehatan di tingkat Provinsi


,Kab/Kota serta Rumah Sakit. Jakarta : Depkes

Anda mungkin juga menyukai