PENYELENGGARAAN MAKANAN
“Prosedur Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN)”
Oleh :
Windy Oktri
NIM : 182210728
Dosen Pembimbing :
Iswanelly Mourbas, SKM, M.Kes
Zul Amri, DCN, M.Kes
Ir. Mulyatni Nizar, M.Kes
Irma Eva Yani, SKM, M.Si
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini masalah ketenagakerjaan merupakan masalah penting , baik jumlah
maupun mutunya yang sangat kurang . untuk mengatasi masalah ini . banyak insttusi
atau rumah sakit mengangkat atau menggunakan tenaga ahli konsultan atau tenaga
ahli honorer dan tenaga tidak ahli atau honorer.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat melibatkan sumber
daya manusia dengan berbagai jenis keahlian. Jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan sangat tergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga di institusi pelayanan
kesehatan terutama rumah sakit. Sehingga seluruh tenaga yang berada di lingkup
pelayanan rumah sakit, termasuk perekam medis memiliki peranan yang sangat
penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan yang lebih
berkualitas.
Karena begitu besarnya peranan instalasi rekam medik dalam menunjang sistem
informasi rumah sakit maka perencanaan kebutuhan SDM nya harus sesuai dengan
kebutuhan baik dari segi jenis dan jumlahnya. Untuk itu harus dilakukan analisis
kebutuhan tenaga, karena kelebihan tenaga akan 3 mengakibatkan terjadinya
penggunaan waktu kerja yang tidak produktif atau sebaliknya kekurangan tenaga
akan mengakibatkan beban kerja yang berlebihan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SDM?
2. Apa itu perencanaan SDM?
3. Apa saja fungsi perencanaan SDM?
4. Apa itu metode WISN?
5. Apa langkah Metode WISN?
6. Apa kelebihan dan kekurangan metode WISN?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian dari SDM.
2. Untuk mengetahui tentang perencanaan SDM.
3. Untuk mengetahui fungsi perencanaan SDM.
4. Untuk mengetahui tenang metode WISN.
5. Untuk memahami langkah metode WISN.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode WISN.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mengadakan recruitment karyawan baru secara efisien. Setelah dilakukan perencanaan
maka akan diketahui kebutuhan karyawan yang diperlukan oleh organisasi sehingga saat
melakukan recruitment dapat memilih pekerja yang sesuai kebutuhan organiasi dengan
cepat, efektif, dan efisien.
Mengembangkan informasi dasar mengenai kebutuhan sumber daya manusia dan unit
organisasi lainnya. Perencanaan SDM memiliki tanggung jawab untuk melakukan
analisis mengenai kondisi SDM yang ada dalam organisasi dan kebutuhan SDM untuk
organisasi.
Membantu program manajemen sumber daya manusia dalam organisasi. Perencanaan
SDM juga berfungsi untuk mengatur posisi pekerja sesuai dengan keahliannya sehingga
pekerja merasa nyaman saat bekerja dan dapat bekerja dengan kondisi optimal.
D. Metode WISN
WISN (Workload Indicator Staff Need) adalah indikator yang menunjukkan
besarnya kebutuhan tenaga kerja di suatu tempat kerja berdasarkan beban kerja, sehingga
alokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional. Metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan beban kerja (WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada
tiap unit kerja di suatu tempat kerja. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah
digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
WISN ( Workland Indicators of Staffing Need) merupakan metoda yang lebih
baik karena menghitung berapa banyak staf (dari berbagai jenis) dibutuhkan di suatu Unit
Kerja berdasarkan beban kerja saat ini. WISN juga memungkinkan untuk meneliti berapa
banyak petugas (dari berbagai jenis) yang akan dibutuhkan apabila beban kerja
bertambah atau berkurang dimasa mendatang. Lagipula, diperlihatkan besarnya
perbedaan tekanan beban kerja diantara para staf yang dialami di berbagai Unit Kerja .
WISN juga termasuk dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 81 tahun 2004
tentang perencanaan tenaga kesehatan.
1
Pendidikan dan Pelatihan seuai ketentuan yang berlaku di RS (C)
Hari Libur Nasional (D)
1
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM diperoleh, langkah selanjutnya adalah
menyusun Standar Kelonggaran dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus di
bawah ini:
Standar kelonggaran = Waktu kerja yang tersedia
Metode perhitungan WISN pada saat ini telah diadaptasi dan digunakan oleh Departemen
Kesehatan RI dalam menghitung jumlah kebutuhan masing- masing kategori tenaga
kesehatan yang dibutuhkan di Kantor Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Propinsi,
Kabupaten/Kota, serta disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI
no.81/Menkes/SK/2004.
Menurut Shipp (1998), metode perhitungan ini memiliki keunggulan dibandingkan metode
perhitungan kebutuhan tenaga lainnya. Kelebihan metode ini adalah :
1. Mudah dilaksanakan, karena menggunakan data yang dikumpulkan dari laporan
kegiatan rutin unit layanan,
2. Mudah dalam melakukan prosedur perhitungan, sehingga manajer kesehatan di semua
tingkatan dapat segera memasukkannya dalam perencanaan ketenagaan,
3. Mudah untuk segera mendapatkan hasil perhitungannya, sehingga dapat segera
dimanfaatkan oleh manajer kesehatan di semua tingkatan dalam pengambilan
keputasan/kebijakan,
4. Metode perhitungan dapat digunakan bagi berbagai jenis ketenagaan, termasuk tenaga
non kesehatan (tenaga administrasi, tenaga keuangan, tenaga perencanaan, tenaga
penunjang umum lainnya), dan
5. Hasil perhitungannya realistic, sehingga hasilnya akan memberikan kemudahan dalam
menyusun perencanaan anggaran dan alokasi sumber daya lainnya.
1
Adapun kekurangan dari metode ini adalah karena input data yang diperlukan bagi
prosedur perhitungan berasal dari rekapitulasi kegiatan/statistik rutin kegiatan unit satuan
kerja/institusi, dimana tenaga yang dihitung bekerja, maka kelengkapan pencatatan data dan
kerapihan penyimpanan data mutlak harus dilaksanakan demi memberikan
keakuratan/ketepatan hasil perhitungan jumlah tenaga secara maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk
tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung atau penunjang kesehatan
yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan
manajemen kesehatan. Perencanaan sumber daya manusia adalah proses
analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan
sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah
yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Salah satu tujuan perencanaan
SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada
masa yang akan datang untuk menghindari kesalahan dalam manajemen dan
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat kepada penulis
dan pembaca serta bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis dem sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan
berikutnya .
1
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2017. Health services delivery. Geneva; World Health Organization.
Gomes,Faustino Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Andi Offset.
Shipp,Peter, J. 1998. Workload Indicator of Staffing Need (WISN) A Manual for Implementation.
Switzerland:WHO.