Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan IPA Terpadu
Kelas VIII
Kelompok 4:
Dosen Pengampu :
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................................23
B. Saran .............................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan
diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya,
pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Pada
proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi
membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai
kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.
B. Rumusan masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan jaringan?
b. Terbagi menjadi berapakah macam-macam jaringan pada tumbuhan?
c. Bagaimana struktur dan fungsi jaringan tumbuhan?
d. Apa saja teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian jaringan.
b. Mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan.
c. Mengetahui struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
d. Mengetahui teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ
pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan
jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta
fungsi yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada
tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan
permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Jadi,
jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat
yang sama. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu
organ akar, organ batang maupun daun.
2
primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan
primer.
b. Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa
yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium
dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga
batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium
kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan
membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium
kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah
luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Gambar Meristem
2. Jaringan Dewasa
3
e. Kadang-kadang selnya telah mati,
f. Selnya telah mencapai penebalan dinding sesuai dengan fungsinya,
g. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel.
1) Stoma
4
adalah sebagai berikut:
Mengurangi penguapan
Meneruskan rangsang
Melindungi tumbuhan dari gangguan hewan
Membantu penyebaran biji
Membantu penyerbukan bunga
Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah
3) Sel kipas
Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun
tumbuhan suku atau family Gramineae atau Cyperaceae. Sel
kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan
ukuran yang lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis di
sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi penguapan dengan
menggulung daun.
b) Jaringan Parenkim
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran,
maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu
mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah
dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi.
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang
tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan,
seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau
memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas
parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang
antarsel karena bentuk selnya membulat
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan
terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi
khusus. Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada
tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.Berdasarkan
fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
5
1) Parenkim Asimilasi
Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya
pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam
selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai
tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
2) Parenkim Penimbun
Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada
empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma),
atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang
berupa gula, tepung, lemak atau protein.
3) Parenkim Air
Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas
(xerofit) untuk menghadapi masa kering, misalnya pada
tumbuhan kaktus dan lidah buaya.
4) Parenkim Udara
Ruang antar selnya besar, sel-sel penyusunnya bulat
sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai
daun tumbuhan enceng gondok
6
dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak
dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim
terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan
akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang
menyerupai sel-sel parenkim. Sel-sel kolenkim dindingnya
mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang
pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut
dengan ujung tumpul.
Gambar Kolenkim
2) Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan,
yang sel- selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin
dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua
kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga
sel batu yang terdiri atas sel-el pendek, sedangkan serabut sel-
7
selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim,
sedangkan serabut berasal dari sel-sel meristem. Sklereid
terdapat diberbagai bagian tubuh. Sel selnya membentuk
jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit
biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman
menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun
jaringan pengangkut.
8
panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak
mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan
pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat
perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa
plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel
lainnya.
Gambar Xilem
2) Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.
Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh
tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem
juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit
kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas
dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan
bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang
serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat
menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
9
Gambar Floem
3) Jaringan sekretori
Disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang
dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Penyusun jaringan sekretori
adalah :
a. Sel kelenjar, sel minyak dalam endosperma biji jarak.
b. Saluran kelenjar, saluran kelenjar pada daun jeruk,
senyawa yang dihasilkan ditimbun dalam ruangan
penyimpan, misalnya minyak atsiri, lender, dan damar.
10
c. Saluran getah, sel-sel yang mengalami fusi membentuk
suatu system jaringan yang menembus jaringan-jaringan
lain dalam tubuh. Sel tersebut berisi getah.
11
kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran
berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar,
sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa
rambut dan berukuran relatif sama.
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai
dari yang paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh
tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat
zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan
turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona
pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona
pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula,
pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk
meristem) ke depan. Semakin keatas, zona pemanjangan akan
bergabung dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel-sel
jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.
12
epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat).
Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel-
sel yang tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding
tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding sel epidermis
tersusun dari bahan selulosa dan pektin yang menyerap air. Epidermis
akar biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis sebelah luar
membentuk tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar.
Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif
renggang dan sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan
epidermis sering terdapat selapis atau beberapa lapis sel membentuk
jaringan padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang dinding
selnya mengandung suberin dan lignin.
Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung
membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas
pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut endodermis. Sel-
sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin
dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak
bisa menembusnya.
13
b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu
penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada
batang dan akar.
14
berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan.
Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip,
menjari, melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk
helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung,
dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak,
bergiri, dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing,
tumpul, membulat, rompang/terbelah, dan berduri); bentuk
pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan
berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan
bersisik).
Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga
berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi
(pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan melintang
daun, maka akan kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur
anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun
tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan
jaringan pengangkut.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini
memiliki struktur khusus sebagai adaptasi untuk
berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang
dalam jumlah banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel
penutup dan sel tetangga yang banyak mengandung kloroplas.
Adanya stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas
antara sel-sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara
disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air.
Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai
jaringan parenkim yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas
parenkim palisade (parenkim pagar/jaringan tiang) dan
parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade
terdiri atas sel-sel yang memanjang di sel-sel bulat dan pada
bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat
15
pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.
16
yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit
jantan) dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari).
Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik
terdapat kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang
lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu,
putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini
menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal
buah tempat sel telur (gametofit betina).
17
dikumpulkan ketika menabrak permukaan panel menyebabkan elektron
pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor dan kemudian
menghasilkan energi listrik.
Begitu juga proses fotosintesis pada tanaman, saat daun terkena sinar
matahari klorofil akan menyerap energi cahaya. Elektron pada kompleks
klorofil akan bergerak melalui satu saluran dan menyebabkan muatan
positif juga ikut bergerak. Muatan positif ini selanjutnya bergerak
menuju kompleks enzim yang berfungsi menghasilkan energi kimia
berupa ATP dan NADPH. Kedua ernergi inilah yang nantinya digunakan
untuk mengubah CO2 menjadi glukosa.
18
karbon dioksida. Panel surya juga tidak memberikan kontribusi
terhadap perubahan iklim.
2) Panel surya memanfaatkan energi matahari, dan matahari adalah
sumber energi yang paling berlimpah di planet bumi.
3) Panel surya mudah dipasang dan juga memiliki biaya pemeliharaan
yang sangat rendah.
4) Banyak negara di dunia menawarkan insentif yang menguntungkan
bagi pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
5) Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa
pakainya yang mencapai sekitar 20 tahun.
19
Contohnya yaitu pada lampu penerangan jalan. Ketika kamu
mengamati lampu penerangan jalan, beberapa lampu penerangan jalan
tersebut ada yang dapat menyala sendiri ketika menjelang malam dan
mati sendiri saat menjelang pagi tanpa harus dinyalakan dan dimatikan
secara manual. Lampu penerangan jalan tersebut mampu menyala dan
mati secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor cahaya tersebut.
3. Lapisan Pelindung dan Pengilap
20
daun. Lapisan lilin ini juga mampu mencegah menempelnya debu atau
kotoran lain dan membuat daun tetap bersih. Tahukah kamu bahwa
ilmuwan juga telah mengadopsi mekanisme ini dan menerapkannya
untuk membuat cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengilap, dan lapisan
anti air, misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap pada mobil atau
perabot rumah tangga, dan lain sebagainya.
21
sehingga partikel lain tidak dapat masuk lewat aquaporin. Mekanisme
tersebut menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi
penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini air yang kotor
dapat disaring, sehingga air hasil penyaringan benar-benar bersih dan
aman untuk dikonsumsi.
Tahukah Kamu? Selain menginspirasi untuk mengembangkan
teknologi, struktur organ dan jaringan tumbuhan juga menginspirasi
bentuk rancangan bangunan, misalnya gedung teater Esplanade di
Singapura yang terinspirasi dari struktur kulit buah durian. Lapisan
terluar dari atap gedung tersebut berbentuk segitiga seperti duri pada
durian, atap tersebut dapat diatur untuk mengikuti pergerakan matahari,
sehingga dapat menjaga intensitas cahaya yang masuk dalam gedung.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan
permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat
embrional artinya mampu membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.
Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung
protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem
disebut juga jaringan muda. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga
macam meristem, yaitu meristem apikal, lateral, dan interkalar. Sedangkan,
dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi: promeristem,
meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan Dewasa adalah jaringan
yang sudah mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa terdiri dari Jaringan
Pelindung (Epidermis), Jaringan Dasar (Parenkim), Jaringan Penyokong
(Penguat), Jaringan Pengangkut (Vaskuler) yaitu xilem dan floem. Struktur
Sekresi eksternal yaitu rambut kelenjar dan klelnjar, nektaria (kelenjar madu),
dan hidatoda. Struktur sekresi internal yaitu sel sekretori, ruang, dan saluran
sekretoris.
B. Saran
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kami yang
membuat dan juga yang membaca. Mohon maaf jika masih banyak
kekerungan dalam segi penyampaian materi ataupun kata-kata yang tidak
pada tempatnya. Kami harapkan adanya masukan dari siapa saja. Terima
kasih.
23
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj.
Dari: Biology. 5th ed. Oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.
Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga.
24
SOAL LATIHAN
25