Anda di halaman 1dari 5

Nama : WINDY FITRI

Nim : 18231139

Prodi : Pendidikan IPA

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM


PEMBELAJARAN (LANJUTAN)

1. Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar

Humanistik

Westen (dalam mulyana, google) menyatakan bahwa belajar sosial (juga dikenal

sebagai belajar observanonal atau belajar vicarious atau belajar dan model) adalah proses

belajar yang muncul sebagai fungsi dari pengamatan, penguasaan, dalam kasus proses

belajar imitasi, peniruan perilaku orang lain. Jenis belajar ini banyak diasosiasikan

dengan penelitian Albert Bandura, yang membuat teori belajar sosial. Didalamnya ada

proses belajar meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui pengamatan

terhadap oran tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara

belajar sosial dengan belajar melalui pengkondisian klasik dan operant.

Menurut teori humanistic, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk

kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik

lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian-kajian filsafat, teori kepribadian dan
psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat

mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini

lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia

yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari

pada penamaan tentang proses belajar sebagaimana apa adanya seperti yang selama ini

dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. (Dalyono, 2012;43)

2. Prinsip-Prinsip Belajar menrut Teori Belajar sosial dan Humanistik

Jeanne (2008;5) menyebutkan beberapa prinsip yang di terapkan dalam teori

belajar sosial, yaitu:

a. Belajar dengan mengamati

Dari perspektif kondisioning operant, belajar seringkali merupakan proses trial and

error. Teori belajar sosial menyatakan bahwa para seseorang dapat menguasai banyak

respon baru dengan mengamati perilaku orang lain, atau model.

b. Belajar sebagai proses internal yang bisa (dan bisa juga tidak) tercemin dalam

perilaku.

Beberapa dari hal-hal yang dipeajari orang muncul dalam perilaku mereka dengan

segera, yang lain memengaruhi perilaku mereka dikemudian hari, dan yang lagi tidak

mempengaruhi perilaku mereka sama sekali.

c. Pengaruh timbal balik antara variable lingkungan, perilaku, dan individu.

d. Perilaku yang berorientasi tujuan


Orang seringkali menetapkan tujuan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan

perilaku mereka berdasarkan tujuan itu, pada dasarnya mereka termotivasi untuk

mencapai tujuan mereka.

e. Pengaturan perilaku oleh diri sendiri.

Rogers (dalam mulyana, google) menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar

humanistic yang pentng, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami

b. Belajar yang significant terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai

relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.

c. Belajar yang menyangkut suatu perubahan didalam persepsi mengenai dirinya sendiri,

dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan

apabila ancaman-ancaman diberikan itu semakin kecil.

e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan

berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.

f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya

g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut

bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.

h. Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya baik perasaan

maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan

lestari.

i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreatifitas lebih mudah dicapai

apabila terutama siswa dibiasakan untuk mawasdiri dan mengerikan dirinya.


3. Penerapan Teori Belajar Sosial dan Humanistik dalam Pembelajaran

Jeanne (2008;5) menyebutkan beberapa penerapan teori belajar sosial dalam

pendidikan, yaitu:

a. Bantulah siswa menguasai perilaku baru dengan lebih cepat dengan memodelkan

(mencontohkan) perilaku itu.

b. Ingatlah bahwa hasil pembelajaran yang baru tidak selalu Nampak seketika,

melainkan bisa tercemin dalam perilaku siswa kelak di kemudian hari.

c. Doronglah siswa membuat pilihan-pilihan yang akan mengarah pada pengalaman

pengalaman belajar bermanfaat.

d. Dorongah siswa menetapkan tujuan-tujuan yang produktif bagi diri mereka sendiri,

khususnya yang menantang namun dapat dicapai.

e. Ajari siswa strategi-strategi untuk membantu diri mereka sendiri berperilaku secara

tepat dan belajar secara efektif.

Dalam prakteknya teori humanistic cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir

secara induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatkan siswa

secara eksplisit belum ada pedoman baku tentang langkah langkah pembelajaran dengan

pendekatan humanistic. (Dalyono, 2012;45)


Kepustakaan

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyana. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. (online).

(https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik/teori-belajar-

kognitif/teori-belajar-sosial.diakses 14 April 2015).

Anda mungkin juga menyukai