Anda di halaman 1dari 45

Perencanaan SDM Kesehatan

Nia Nandiati 1511211016


Fadila Rahma 1511211019
Intan Sari Pangestika 1511211026
M. Tomi Zen 1511211060
Maisarah 1511212028
Pentingnya Perencanaan SDM Kesehatan

Yaitu langkah-langkah yang harus diambil oleh


manajemen guna menjamin tersedianya
tenaga kerja yang tepat, pada waktu yang
tepat dalam mencapai sasaran dan tujuan
organisasi.
Lanjutan...
• Berdasarkan undang-undang no. 36 tahun
2014 tentang tenaga kesehatan pasal 4
disebutkan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah bertanggung jawab
terhadap perencanaan,pengadaan dan
pendayagunaan tenaga kesehatan sesuai
dengan kebutuhan.
Definisi Perencanaan SDM
• Definisi klasik yang menyatakan bahwa
perencanaan pada dasarnya adalah
pengambilan keputusan sekarang tentang hal-
hal akan dilaksanakan di masa yang akan
datang.
• Ada beberapa perspektif lain yang mengungkapkan
pengertian perencanaan SDM :
1. Pada dasarnya perencanaan adalah berfikir ke depan
2. Perencanaan artinya upaya untuk mengontrol masa depan.
3. Dalam pengontrolan masa depan diperlukan proses
peramalan tentang kondisi yang akan dihadapi dimasa yang
akan datang.
4. Perencanaan adalah pengambilan keputusan terpadu yakni
memberikan kesempatan yang sama dan melibatkan semua
komponen sumber daya rumah sakit dalam proses
pengambilan keputusan
5. Perencanaan adalah prosedur formal,dimana semua SDM
yang ada dalam organisasi dan sesuai dengan kewenangan.
Tujuan Perencanaan SDM
Tujuan perencanaan SDM menurut Simamora :
1. Perencanaan mengaitkan tindakan-tindakan
dengan konsekuensinya
2. Perencanaan mendayagunakan sumber daya
manusia secara lebih efektif dan efisien
3. Perencanaan mengaitkan sumber daya manusia
dengan organisasi
4. Perencanaan menjadikan keryawan lebih puas
dan lebih berkembang
• Tujuan perencanaan SDM kesehatan menurut
Ilyas:
I. Pengorganisasian kegiatan
II. Memastikan masa depan dan perhitungan
III. Sebagai upaya untuk bertindak rasional
IV. Mengontrol ketidakpastian
• Masalah yang sering ditemukan terkait perencanaan
kebutuhan SDMK (permenkes No.33 Tahun 2015)
1. Adanya penafsiran yang berbeda oleh pemangku
kepentingan yang terkait dan para perencana SDMK
di daerah terhadap kebijakan-kebijakan
perencanaan kebutuhan SDMK
2. Belum optimalkan kapasitas para perencana SDMK
dalam merencanakan kebutuhan SDMK di berbagai
tingkatan administrasi pemerintah
3. Perencanaan SDMK masih kurang didukung sistem
informasi manjemen SDMK yang terintegrasi antara
pemangku kepentingan
4. Tim perencana SDMK di daerah belum
berfungsi secara optimal dalam perencanaan
kebutuhan SDMK
5. Pembinaan perencanaan SDMK secara
berjenjang kurang terintegrasi dan belum
berkesinambungan
6. Implementasi perencanaan SDMK kurang di
dukung dengan kebijakan lokal baik kebijakan
pemerintah daerah kabupaten/kota maupun
pemerintah daerah provinsi.
Manfaat perencanaan SDM
Menurut Siagian :
1. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan baik
sesuai dengan kekuatan dan kemampuan yang sudah dimiliki
2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang produktivitas
kerja dari tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan melalui berbagai
program
3. Organisasi dapat menentukan ada tidaknya lowongan pekerjaan dan
jabatan
4. Mempunyai efek terhadap penyelenggaraan manajemen sistem
informasi SDM yang komprehensif
5. Menggiatkan program penelitian terkait SDM
6. Dasar bagi penyusunan program kerja suatu organisasi yang efektif dan
efisien.
Manfaat perencanaan SDM kesehatan bagi institusi kesehatan
maupun bagi SDM Kesehatan (Permenkes No 33 tahun 2015) :
1. Manfaat bagi institusi
a. Bahan penataan/penyempurnaan struktur organisasi
b. Bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit
c. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
d. Bahan sarana penigkatan kinerja kelembagaan
e. Bahan penyusun standar beban kerja, jabata/kelembagaan
f. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja organisasi
g. Bahan perencanaan mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang kekurangan
h. Bahan penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan pendayagunaan SDM.

2. Manfaat bagi wilayah


a. Bahan perencanaan distribusi
b. Bahan perencanaan redistribusi (pemerataan)
c. Bahan penyesuaian kapasitas produksi
d. Bahan pemenuhan kebutuhan SDMK
e. Bahan pemetaan kekuatan/potensi SDMK antar wilayah
f. Bahan evaluasi dan penetapan kebjakan pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan
SDMK
Tantangan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan
Tantangan dlm perencanaan SDM yg efektif, (Simamora, 2001) :
a. Perlu upaya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif
b. SDM yang direncanakan perlu mendukung keseluruhan strategi bisnis
c. Menghindari strategi berlebihan pada masalah-masalah harian
d. Perlunya menyesuaikan strategi bisnis dengan karakteristik unit organisasi
e. Perlu upaya untuk menanggulangi perubahan lingkungan
f. Menyita komitmen manajemen
g. Perlu kelihaian menerjemahkan strategi ke dalam tindakan
h. Perlu upaya untuk mengakomodasikan perubahan-perubahan

Tantangan dlm perencanaan SDM kesehatan (Depkes, 2004) :


i. Sulitnya menghitung beban kerja tenaga kesehatan
j. Kekecewaan dan penurunan motivasi kerja petugas kesehatan
k. Menurunnya jumlah laporan yg masuk setiap triwulan kepada unit atasannya
l. Kekurangan dukungan staf perencanaan SDM yg berkualitas yg bekerja
penuh waktu baik di pusat, propinsi, kabupaten, dan unit/fasilitas kesehatan.
Isu Strategis dalam perencanaan kebutuhan SDM kesehatan
(Depkes, 2004) :

a. Penyusunan rencana pengembangan tenaga kesehatan tdk akan


berhasil bila tdk disusun dlm konteks kebijakan pengembangan
tenaga kesehatan secara keseluruhan
b. Penentuan pendekatan dan cara penyusunan kebutuhan tenaga
kesehatan sering hanya mendasarkan pada satu model saja dan
kurang mendasarkan pada sintesa bermacam model
c. Sistem informasi ketenagaan yg baik dpt mendukung sepenuhnya
pengembangan SDM kesehatan secara keseluruhan
d. Masih terbatasnya pemahaman tentang pentingnya perencanaan
SDM kesehatan dari berbagai segi pendekatan, metode dan
prosedur penyusunannya
Teknik dan Metode Perencanaan SDM Kesehatan

Pada dasarnya kebutuhan SDM kesehatan dapat ditentukan


berdasarkan (Depkes, 2004) :
1. Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat
2. Permintaan akibat beban pelayanan kesehatan
3. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan
4. Standar dan ratio terhadap nilai tertentu

Determinan yg berpengaruh dlm perencanaan kebutuhan SDM


(Depkes, 2004) :
5. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli,
maupun keadaan sosial budaya dan keadaan darurat/bencana
6. Pertumbuhan ekonomi
7. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan
Secara garis besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu (Depkes,
2004) :
1. Perencanaan kebutuhan pada tingkat institusi : ditujukan pd
perhitungan kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan sarana yankes seperti puskesmas, RS, poliklinik dsb
2. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat wilayah :
menghitung kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan kebutuhan
wilayah yg merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan
organisasi
3. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk bencana :
mempersiapkan SDMK saat prabencana, terjadi bencana dan post
bencana, termasuk pengelolaan kesehatan pengungsi
Metode dalam penyusunan kebutuhan SDM kesehatan
(Depkes, 2004) :

1. Penyusunan kebutuhan SDm kesehatan berdasarkan kebutuhan


kesehatan (Health Need Method)
2. Penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan permintaan
terhadap pelayanan kesehatan (Health Services Demand Method)
3. Penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan sasaran
upaya kesehatan yang ditetapkan di sebuah institusi kesehatan
(Health Services Targets Method)
4. Penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan ratio
terhadap sesuatu nilai tertentu (Ratio Method)
5. Metode Daftar Susunan Pegawai (DSP)
6. Metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN)
Health Need Method

Metode ini merupakan metode perencanaan kebutuhan SDM


berdasarkan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan, yang didasarkan
atas epidemiologi penyakit utama yg ada pada masyarakat. Data yg
dibutuhkan dlm health need method adalah :
a. Penentuan angka kesakitan dan kematian penyakit tertentu
b. Standar jumlah, jenis, frekuensi, dan kualitas pelayanan yg
diberikan
c. Standar waktu yg dibutuhkan SDM kesehatan tertentu dlm
memberikan pelayanan.

Data lain yg dibutuhkan dlm health need method adalah data total
jam kerja SDM kesehatan yg diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan dari proyeksi penduduk tahun sasaran. Persyaratan yg
diperlukan adalah memerlukan sistem data yg canggih, perlu
kemampuan survey yg baik serta ahli perencanaan yg berpengalaman.
• Health method dimulai dengan ditetapkannya
keperluan kesehatan berdasarkan data
epidemiologi yang ada pada masyarakat di
suatu daerah menurut golongan umur,
kelamin dan sebagainya.
Data yang diperlukan pada health method :
1. Data umum berupa fasilitas kesehatan, provider
yang terkait serta tugas yang dilakukan.
2. Data penyedia layanan kesehatan berupa jumlah
saat ini dan proyeksi pada tahun sasaran,
distribusi fasilitas pelayanan kesehatan serta
kondisi kerja.
3. Data uraian tugas tenaga kesehatan
4. Data pasien
Health Service Demand Method
Health service demand method adalah proses
perencanaan kebutuhan sdm kesehatan
berdasarkan permintaan pelayanan kesehatan
sebagai akibat beban pelayanan kesehatan
yang perlu disediakan untuk masyarakat. Pada
metode ini, dipertimbangkan jumlah dan jenis
fasilitas pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan masyarakat saat ini yang lebih
cost efective.
health service demand method dimulai
dengan menetapkan permintaan pelayanan
kesehatan pada masyarakat sesuai umur,
kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan dan
sebagainya.
Health Service Targets Method
Service targets method adalah metode
perencanaan sdm kesehatan berdasarkan
target pelayanan kesehatan yang hendak
dicapai pada beberapa tahun mendatang.
Contohnya adalah pada suatu populasi
memerlukan program kesehatan dengan
sasaran menurunkan angka kematian bayi
pada tahun 2020, untuk itu diperlukan strategi
pelayanan antenatal care pada ibu hamil.
Ratio Method
Ratio method adalah metode perhitungan
kebutuhan sdm kesehatan berdasarkan rasio
sdm kesehatan terhadap faktor tertentu.
Faktor yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam perhitungan rasio tersebut seperti
jumlah penduduk, tempat tidur rumah sakit,
puskemas, dan sebagainya.
Metode Daftar Susunan Pegawai
DSP adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam
jabatan dang pangkat dalam kurun waltu
tertentu yang diperlukan ileh organisasi
kesehatan untuk melaksanakan fungsinya.
Metode dsp adalah metode perhitungan
kebutuhan sdmk dengan memperhatikan
susunan pegawai dalam jabatan dan pangkat
pada periode aktu tertentu yang diperlukan
untuk melaksanakan fungsi organisasi kesehatan.
Langkah penyusunan daftar susunan pegawai :
1. Menghitung produktivitas institusi
2. Menghitung output institusi
3. Menghitung kapasitas kerja dan uraian tugas
staf institusi dengan time motion study
4. Menghitung kebutuhan tenaga
DSP Puskesmas Daerah Terpencil
No Jenis Kegiatan Jenis Tenaga Jumlah Keterangan

1. Kepala Puskesmas Dokter/ Sarjana kesehatan 1


lain yang terdidik dalam
public health
2. Kepala Tata Usaha Perawat 1 Tenaga-tenaga ketata-
3. R/R, Perencana, Ev Perawat 1 usahaan (administrasi)
4. Bendahara & Ur. Umum SMEA / SMA 1
5. Supir SMTP 1
6. Penjaga Puskesmas/Pramu SD 1

7. Poliklinik Gigi Perawat Gigi 1 Unit 3


8. Poliklinik Umum Perawat 1
9. Poliklinik Umum pekarya 1
10. KIA, KB Bidan 1 Unit 2
11. Perkesmas Bidan - Tugas Rangkap
12. Gizi Keluarga PAG 1
13. Imunisasi dan pencegahan Perawat 1 Unit 1 & Unit 4
14. Surveillance & Kesling Sanitarian 1
15. Laboratorium Analisis 1 Unit 6
16. Apotek Pekarya 1
17. JPKM Perawat/ D3 Askes - Perawat terlatih bekerja
rangkap

18. Setiap Pustu Perawat 1


19. Setiap Bidan Desa Bidan 1
Jumlah 17
DSP Puskesmas Daerah Pedesaan
No Jenis Kegiatan Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
1. Kepala Puskesmas Dokter/ Sarjana 1
kesehatan lain
yang terdidik
dalam public
health
2. Kepala Tata Usaha SKM 1 Unit tata Usaha
3. R/R, Perencana, Ev Perawat 1 (administrasi)
4. Bendahara & Ur. Umum SMEA / SMA 1
5. Supir SMTP 1
6. Penjaga Puskesmas/Pramu SD 1
7. Poliklinik Umum Dokter Umum 1 Dirangkap Ka.
8. Poliklinik Umum Perawat 1 Puskesmas
9. Poliklinik Umum Pekarya 1
10. Poliklinik Gigi Dokter Gigi 1 Unit 3
11. Poliklinik Gigi Perawat Gigi 1
12. Bagian Kartu Pekarya 1

13. KIA, KB Bidan 1 Unit 2


14. Kesehatan, Gizi Keluarga Akademi Gizi 1
15. Puskesmas Bidan 1
Cont
16. Peran Serta Masyarakat Bidan 1 Unit 4
17. Kesling & Penyuluhan Sanitarian 1
18. Laboratorium Analisis Kimia 1 Unit 6
19. Apotek Ass. Apoteker 1
20. Surveillance Pencegahan Sanitarian & 1 Unit 1
& Pemberantasan perawat 1
21. imunisasi Perawat 1
22. UKGS Drg & Perawat - Tugas rangkap
UKS Gigi - Perawat terlatih
23. JPKM Perawat 1
Perawat/D3 Askes
24. Setiap Pustu Perawat 1
25. Setiap Bidan Desa Bidan 1
Jumlah 23
DPS Puskesmas daerah Perkotaan
No Jenis Kegiatan Jenis Tenaga Jumlah Keterangan

1. Kepala Puskesmas Dokter/ Sarjana 1


kesehatan lain yang
terdidik dalam public
health

2. Kepala Tata Usaha SKM 1 Unit tata Usaha


3. R/R, Perencana, Ev D2/D3 Statistik 1 (administrasi)
4. Bendahara & Ur. Umum SMEA / SMA 2
5. Supir SMTP 2
6. Penjaga Puskesmas/Pramu SD 1

7. Bagian Kartu Poli Pekarya 1 Khusus bekerja di


8. Poliklinik Umum Dokter Umum 1 Poliklinik membantu
9. Poliklinik Umum Perawat 1 pemeriksa dokter
10. Poliklinik Umum Pekarya 1 bagian Anamnese
11. Kamar Suntik Perawat 1
12. Unit gawat darurat Perawat 4
13. Poliklinik Gigi Dokter Gigi 1 Unit 3
14. Poliklinikt gigi Perawat Gigi 1

15. KIA, KB Bidan 2 Unit 2


16. KIA, KB pekarya 1
17. Kesehatan, Gizi Keluarga Akademi Gizi 1
18. UKGS Dokter Gigi - Tugas Rangkap
19. UKS Perawat 1
20. Puskesmas Bidan 1
21. Radiologi APRO 1 Unit 6
22. Laboratorium Analisis Kimia 1
23. Apotik Ass. Apoteker 1
24. Apotik Juru Obat 1
25. Pencegahan & Pemb. Entomolog 1 Unit 1
26. Penyakit Epidemolog 1
27. Surveilance Perawat 2
Imunisasi
28. PSM Bidan 1 Unit 4
29. Kesling dan penyuluh Sanitarian 2
30. JPKM D3 Ekonomi / D3 1 Terlatih JPKM
Askes
31. Pustu Perawat 2
Jumlah 40
Model DSP Puskesmas Perawatan
Daerah Terpencil
No Jenis Kegiatan Jenis Tenaga Jumlah Keterangan

1. Kepala Puskesmas Dokter/ Sarjana kesehatan 1


lain yang terdidik dalam
public health
2. Kepala Tata Usaha Perawat 1 Perawat senior
3. R/R, Perencana, Ev Perawat 1
4. Bendahara & Ur. Umum SMEA / SMA 1 Unit tata usaha
5. Supir SMTP 1
6. Penjaga Puskesmas/Pramu SD 1

7. Karcis dan kartu Pekarya 1 Dirangkap Ka Puskes


8. Poliklinik Umum Dokter Umum - Unit 3
9. Poliklinik Umum Perawat 1
10. Poliklinik Gigi Perawat gigi 1
11. Klinik KIA & KB Bidan 1 Unit 2
12. Kesehatan Gizi Keluarga PAG 1
13. Perkesmas Bidan - Tugas rangkap
14. Laboratorium Analisis 1
15. Apotik Pekarya 1
16. Pencegahan dan pemberantasan Epidemolog 1 Unit 1
17. Surveillance Sanitarian 1
18. Imunisasi Perawat 1
19. PSM Bidan 1 Unit 4
20. Kesling dan penyuluhan Sanitarian - Tugas rangkap
21. JPKM Perawat / D3 Askes 1 Tugas rangkap
22. Setiap Pustu Perawat 1
23. Setiap bidan desa Bidan 1
24. Tugas Perawatan Dokter Umum - Tugas rangkap
25. Tugas Perawatan Perawat 4 (unit 5) setiap tugas
26. Tugas perawatan Pekarya 4 juga 6 jam 1 orang
perawat. Jadi 24
jam 4 org perwt &
4 pekarya
Jumlah 27
Model DSP Puskesmas Perawatan
Daerah Kepulauan
No Jenis Kegiatan Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
1. Kepala Puskesmas Dokter/ Sarjana 1
kesehatan lain yang
terdidik dalam public
health
2. Kepala Tata Usaha Perawat 1
3. R/R, Perencana, Ev Perawat 1 Unit tata usaha
4. Bendahara & Ur. Umum SMEA / SMA 1 Motoris
5. Supir SMTP 1 Motorboot
6. Penjaga Puskesmas/Pramu SD 1
7. Bagian karcis dan kartu Pekarya 1 Ada 2 orang dokter
8. Poliklinik Umum Dokter Umum 1 umum bertugas
9. Poliklinik Umum Perawat 1 anamnese
10. Poliklinik Umum Pekarya 1 Unit 3
11. Poliklinik Gigi Dokter Gigi 1
12. Poliklinik Gigi Perawat Gigi 1
13. Klinik KIA & KB Bidan 1 Unit 2
14. Kes. Gizi Keluarga PAG 1
15. Perkesmas Bidan - Tugas rangkap
16. Laboratorium Analisis 1
17. Apotik Ass. Apoteker 1
18. Apotik Juru obat 1 Unit 6
19. Radiologi APRO 1
20. Pencegahan dan Epidemolog 1
21. pemberantasan Sanitarian 1 Unit 1
22. Surveillance & kesling Perawat 1
Imunisasi
23. Peran serta masyarakat Bidan 1 Unit 4
24. Penyuluhan Sanitarian, perawat - Tugas rangkap
25. UKS Perawat - Tugas rangkap
26. UKGS Drg, Perawat Gigi - Tugas rangkap
27. JPKM Perawat/D3 Askes 1
28. Perawatan Dokter umum - Ratio prwt: TT=
29. Perawatan Perawat 8 1:10 utk 24 jam =
30. Perawatan Pekarya 4 24/6 x 20/10 = 8
31. R. Prwtan ibu hamil/ Bidan 3 org
32. melahirkan Bidan - Prwt:pekarya = 2:1
Tugas perawatan tugas rangkap
Jumlah 38
6.Puskesmas Perawatan di
Daerah Strategis
• Daerah strategis adalah lokasi perkembangan
ekonomi, daerah perdagangan dan lalu lintas
(transito) antar kota. Kunjungan di daerah ini
relatif lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
Untuk memudahkan masyarakat
mendapatkan pelayanan rawat inap, maka
dikembangkan layanan rawat inap sebagai
puskesmas rujukan bagi puskesmas yang
berada di sekitarnya.
3.6.6 Model Kebutuhan SDM Menurut
Permenkes 75 Tahun 2014
 Berdasarkan ketentuan terbaru tentang standar ketenagaan
puskesmas menurut Permenkes no 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, ketenagaan untuk puskesmas
kawasan perkotaan, pedesaan, dan daerah terpencil dan
sangat terpencil untuk puskesmas rawatan dan non rawatan
minimal sudah dicantumkan di undang-undang tsb.
 Dalam kepmenkes no 81 tahun 2004 ditampilkan kebutuhan
SDM kesehatan untuk kegiatan tiap kategori profesi disertai
jumlahnya. Sedangkan pada permenkes no 75 tahun 2014
hanya ditampilkan jumlah kebutuhan SDM kesehatan, tanpa
memperhitungkan kegiatan yang dipuskesmas.
3.6.7 Metode WISN
• Metode perhitungan kebutuhan SDM secara Work
Load Indicator Staff Need yaitu suatu metode
perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan
pada beban pekerjaan nyata yang di laksanakan oleh
tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di
fasilitas pelayanan kesehatan.
• Pada dasarnya metode ini dapat digunakan hampir
ditiap institusi kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, dinas kesehatan, bahkan di sarana
kesehatan lainnya.
 Metode dan langkah-langkah perencanaan SDM Kesehatan dijelaskan
seperti : (Permenkes No 33 Tahun 2015)
 1. Dimulai dengan 5W + 1H
 2. Tetapkan metode perencanaan SDMK dengan pilihan, metode
berdasarkan institusi yang digunakan, dan metode berdasarkan wilayah.
 3. Pilih pendekatan yang digunakan , yaitu Top Down and Bottom Up.
 4. Susun dokumen perencanaan kebutuhan SDM kesehatan.
 5. Menganalisis dana dan informasi
 6. Menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK tingkat kabupaten
atau kota.
 7. Tindak lanjut, berupa dokumen yang sudah disusun dimanfaatkan
untuk dasar usulan formasi kebutuhan SDMK, penataan kelembagaan, dll.
Perhitungan Beban Kerja WISN untuk
tenaga asisten apoteker (AA)
• Perhitungan jumlah kebutuhan tenaga
berdasarkan rumus WISN sesuai dengan
tahapan langkahnya yaitu:
• 1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
• Unit kerja yang diteliti adalah instalasi farmasi
yang terdiri dari sub unit apotek dan gudang
yang masing-masing sub unit terbagi atas
jabatan kepala dan staf. Kategori SDM yang
diamati adalah apoteker dan asisten apoteker
di bagian Apotek
• 2. Menetapkan waktu kerja tersedia
Kode Faktor Jumlah hari Ket
kerja
A Hari Kerja 312 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 9 Hari/Tahun
C Diklat 5 Hari/Tahun
D Hari Libur nasional 19 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran kerja 12 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 6 Hari/Tahun
Jam/Hari

Hari Kerja Tersedia 261 Hari


Kerja/Tahunan
Waktu Kerja Tersedia 1566 Jam/Tahun
93960 Menit/Tahun

Rumus Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)}x F


• 3. Menyusun Standar Beban Kerja
• Standar beban kerja = Waktu kerja Tersedia/Rata-rata waktu
per kegiatan pokok
• Standar Beban Kerja Per Kegiatan Pokok Asisten Apoteker
Bagian Apotek
No Unit Kerja/Kegiatan Rata” Waktu Standar Beban
Pokok (Menit) Kerja
1 Membuat permintaan 30 3132
ATK dan RT ke bagian
gudang umum rumah
sakit

2 Mencatat data pasien 30 3132


rawat inap dan
membawa resep ke
apotek

3 Menyiapkan obat untuk 60 1566


pelayanan rawat jalan
4 Melayani resep pasien 8 11745
rawat jalan dan IGD
5 … … …
No Unit Kerja/Kegiatan Rata” Waktu Standar Beban
Pokok (Menit) Kerja
1 Membuat permintaan 30 3132
ATK dan RT ke bagian
gudang umum rumah
sakit

2 Mencatat data pasien 30 3132


rawat inap dan
membawa resep ke
apotek

3 Menyiapkan obat untuk 60 1566


pelayanan rawat jalan
4 Melayani resep pasien 8 11745
rawat jalan dan IGD
5 … … …
• 4. Menyusun Standar Kelonggaran
• Standar Kelonggaran = Rata-rata waktu per
faktor kelonggaran/ waktu kerja tersedia
dalam satu tahun.
No Faktor Rata” Waktu Standar
Kelonggaran Kelonggaran
1 Pengajian 60 0,007
Bulanan menit/bulan
2 Rapat Rutin 60 menit/3 0,011
buan
Jumlah 0,018
• THANKS

Anda mungkin juga menyukai