Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KARTU PAPUA SEHAT (KPS) TERHADAP


KUALITAS PELAYANAN MASYARAKAT DI UNIT RAWAT INAP RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ABEPURA KOTA JAYAPURA

Kartu Papua Sehat adalah program yang dirancang untuk memiliki jangkauan
pelayanan yang lebih luas. Jika Jaminan Kesehatan Papua (JAMKESPA) hanya
menangani pelayanan kesehatan rujukan. Maka Kartu Papua Sehat (KPS) menjangkau
pelayanan kesehatan dasar. Maka kedepannya pelayanan kesehatan dasar dari kampung-
kampung, dari pulau ke pulau akan diperkuat, sehingga masyarakat tidak lagi datang jauh
ke rumah sakit untuk berobat, karena pelayanan kesehatan dasar dari kampung-kampung
sudah diperkuat. Kartu Papua Sehat digunakan sebagai “cost Sharing atau Komplemen”
pada komponen yang tidak ditanggung atau kurang dalam jaminan pembiayaan tersebut
agar tidak terjadi pembohongan publik bagi Orang Asli Papua (OAP). Dan Kartu Papua
sehat (KPS) dapat menopang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui seberapa efektivitasnya
Implementasi Kebijakan Kartu Papua Sehat, untuk mengetahui kualitas dari pelayanan
Kartu Papua Sehat di RSUD Abepura, dan untuk mengetahui keterkaitan antara
implementasi Kebijakan Kartu Papua Sehat terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat.
Teori yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah teori Implementasi
Kebijakan menurut George Edward III sebagai variabel (X) terdiri dari empat indikator,
yaitu (1) Komunikasi, (2) sumberdaya, (3) Struktur Birokrasi, dan (4) Disposis. Teori
Kualitas Pelayanan menurut Zeithaml sebagai variabel (Y) terdiri dari lima indikator
yaitu (1) Tangibel (Bukti Fisik), (2) Responsiveness (Dayatanggap), (3) Reability
(Kehandalan), (4) Assurance (Jaminan), dan (5) Emphaty (Empati). Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah deskriptif dengan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran kuesioner, observasi, wawancara, studi
pustaka. Populasi sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 sampel dari 64 populasi pasien
jaminan Kartu Papua Sehat pada Unit Rawat Inap. Metode analisis menggunakan
distribusi frekuensi tabulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Kartu Papua Sehat
di RSUD Abepura pada Unit Rawat Inap kurang optimal dalam memberikan pelayanan
kepada pasien atau masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang Kartu
Papua Sehat yang diberikan petugas kepada pasien atau masyarakat, kurangnya fasilitas
yang memadai dalam memberikan kenyamanan dan pelayanan yang diberikan, serta
tindakan petugas terutama dokter yang tidak tepat waktu dalam kunjungan kepada pasien.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari variabel Implementasi Kebijakan (X)
dan variabel Kualitas Pelayanan (Y) memiliki keterkaitan yang signifikan dengan
hipotesisnya adalah Jika Implementasi Kebijakan Kartu Papua Sehat baik, maka Kualitas
Pelayanan Masyarakat juga baik. Akan tetapi dari hasil penelitian penulis yaitu cenderung
negatif dimana Implementasi Kebijakan Kartu Papua Sehat nya tidak baik maka Kualitas
Pelayanannya juga tidak baik.

Kata kunci : Implementasi Kebijakan KPS, Kualitas Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai